Home / Romansa / Kencan Buta / 16. SALSA RATU GENGSI

Share

16. SALSA RATU GENGSI

Author: Elpit
last update Last Updated: 2022-11-24 15:22:34

"Bapak baru saja pergi, Mas. Mas Oliver ada di mana sekarang?" pak Sugeng menjawab panggilan Oliver.

"Saya ada di tempat teman, Pak. Kalau beliau udah pergi, Saya akan kesana sekarang," ujar Oliver yang diawasi oleh Hana ketika menelpon.

Pak Sugeng membalas seadanya dan setelah itu panggilan berakhir.

Oliver beralih menatap Hana yang sejak tadi mengawasinya dalam diam. "Aku pamit, ya? Thanks udah izinin aku tidur disini semalam."

Hana menganggukkan kepalanya. "Iya, sebaiknya kamu cepat pergi sebelum Salsa ngamuk lagi. Karena sebenarnya Salsa kurang suka ada orang asing yang berada di tempat pribadinya," balas Hana sambil sesekali melirik ke arah dalam, ke arah kamar.

Oliver giliran mengangguk. "Bilangin makasih sama temenmu itu," kata Oliver dan Hana mengangguk lagi.

"Oh ya, nanti aku hubungi kamu lagi. Nanti aku ada jadwal nganter rombongan turis ke tempat-tempat wisata terdekat. Kamu mau ikut?"

"Emangnya boleh?" tanya Hana dengan mata berbinar.

"Boleh, bukannya kamu pengunjung resor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kencan Buta   17. SALING MENYUDUTKAN

    Dalam sekejap saja, semburat merah jambu menghiasi pipi Hana. Wajah merona gadis itu membuat Oliver benar-benar gemas melihatnya.Hana seketika membalikkan tubuhnya, membelakangi Oliver, agar pemuda itu tidak melihat wajahnya yang semerah tomar sekarang. Namun Oliver sudah lebih dulu melihatnya sebelum Hana sadar untuk menghindar.Pacar? Satu kata itu sangat mampu membuat kupu-kupu beterbangan di perutnya, bunga-bunga bermekaran di hatinya. Entahlah, hanya memikirkan menjadi pacar Oliver saja sudah membuat Hana senang, apalagi jika sungguhan?Ini gila! Hana bahkan tidak pernah merasakan sebahagia ini saat ia mengencani pria-pria sebelumnya. Tapi bersama Oliver, yang dikenalnya melalui online dan baru beberapa hari saja, justru bisa membuat Hana sebahagia itu. Hana bahkan hampir tak mempercayai dirinya sendiri, tapi itulah yang terjadi."Pacar apa? Apa kita sudah berpacaran? Sejak kapan?" Hana menyahut demikian, tanpa menatap lawan bicaranya. Hana memilih tetap memunggungi Oliver kare

    Last Updated : 2022-11-26
  • Kencan Buta   18. MENYENTUH LUKA LAMA

    Oliver terus menggandeng Hana ketika rombongan yang dibawanya sudah berpencar menikmati tour mereka, dan olive meminta mereka untuk kembali berkumpul di tempat yang mereka sepakati pukul empat sore hari.Tak pernah sirna senyum di bibir Hana karena hanya dengan berdekatan dengan Oliver saja ia sudah merasa senang, apalagi digandeng terus seperti itu?Namun ada yang mengerucut bibir melihat kedekatan Hana dan Oliver yang demikian. Yaitu Salsa. Gadis itu mengomel panjang pendek dengan suara pelan."Kalian sengaja ngajak aku gini untuk memamerkan kemesraan kalian, ya? Tau gini, aku nggak akan ikut! Males amat jadi obat nyamuk!" Tak tahan hanya mengomel sendiri dengan suara pelan, Salsa akhirnya melancarkan kalimatnya dengan nada ketus, menunjukkan aksi protesnya pada Oliver dan juga Hana yang seperti mereka sedang sama-sama kasmaran."Hei, jangan sembarangan bicara! Aku ngajak kamu pergi karena aku peduli sama kamu, Sa. Aku tau kamu udah lama nggak jalan-jalan, kan?" Hana mendebat."Ya y

    Last Updated : 2022-11-27
  • Kencan Buta   19. PENINGKATAN DRASTIS

    Hana tertawa mendengar jawaban Oliver. "Mana mungkin kamu nggak pernah jatuh cinta? Usiamu berapa sekarang? Sekalipun kamu nggak pernah jatuh cinta? Aku nggak percaya!" tanya Hana bertubi-tubi."Aku serius, aku memang belum pernah jatuh cinta sebelumnya, tapi sekarang aku sedang jatuh cinta.""Aku nggak perca—apa?" Hana yang tadinya memang tidak percaya Oliver tidak pernah jatuh cinta, langsung terkejut ketika menyadari ujung kalimat Oliver.Pemuda itu mengatakan saat ini ia sedang jatuh cinta. Apakah Oliver sedang jatuh cinta pada Hana?Ah ... memikirkannya saja sudah membuat Hana tersipu.Namun Hana tidak ingin terlalu meninggikan diri sendiri. Sebelum pernyataan itu diutarakan secara langsung oleh pemuda di hadapannya itu, Hana harus bisa mengontrol diri, tidak ingin terlalu percaya diri berlebihan."Iya, aku mengenal seseorang yang berhasil bikin aku ngerasain gimana rasanya jatuh cinta," ujar Oliver.Mati-matian Hana menahan diri untuk tidak tersenyum walau ia begitu ingin. Karen

    Last Updated : 2022-11-28
  • Kencan Buta   20. ISYARAT CINTA

    Hana dan Salsa langsung menghentikan tawanya ketika suara Oliver masuk ke gendang telinga.Oliver yang menunggu jawaban Hana, menatapnya tanpa berkedip."Ya, boleh, silakan," kata Hana."Emm ... kita bicara di tempat lain, bisa?" tanya Oliver lagi.Hana dan Salsa kemudian saling pandang. Lewat tatapan mata, mereka mencari kesepakatan.Salsa mengangguk. "Pergilah! Aku balik duluan ke penginapan," kata Salsa meminta Hana pergi bersama Oliver.Hana ikut mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun."Jaga sahabatku, awas kalau sampai kamu macem-macem, kamu akan berurusan denganku!" ucapan lantangnya itu ditujukan pada Oliver.Mendapat pernyataan seperti itu dari sahabat Hana, Oliver tersenyum simpul. "Siap, Komandan! Kamu tenang aja, aku nggak akan macem-macem sama sahabat kamu kok, dia nggak akan lecet.""Aku pegang kata-katamu!" balas Salsa. "Kalau gitu aku balik duluan ya, Han," lanjutnya."Iya," balas Hana sekenanya.Oliver mengulurkan tangannya setelah kepergian Salsa dari hadapan k

    Last Updated : 2022-11-29
  • Kencan Buta   21. MERASA DIUNTUNGKAN

    Tatapan mata Hana yang tadinya sempat berbinar dan sumringah, kini berganti menjadi sendu saat mendengar ucapan Oliver yang memintanya memilih untuk mendengar kabar baik atau kabar buruk lebih dulu. Rasanya ada sesuatu kecemasan yang dirasakan Hana.Tempo hari Oliver mengatakan jika ia dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang tidak ia sukai dan bisa saja ia dipaksa untuk pergi keluar negeri. Apakah kabar itu datang hari ini? Apakah Oliver akan mengatakan bahwa Oliver akan pergi ke luar negeri? Meninggalkan dirinya yang mulai merasakan perasaan yang mendalam?"Bisakah aku denger kabar baiknya aja? Aku nggak mau denger kabar buruk apapun," ujar Hana mencoba untuk bernegosiasi.Oliver menghela napas berat sebelum akhirnya berbicara. "Hana, di kehidupan ini kita selalu dihadapkan dengan berbagai keadaan, baik dan buruk. Kita nggak bisa menghindar, yang harus kita lakukan adalah menjalaninya.""Baiklah, karena aku nggak bisa menolak, kalau gitu aku ingin mendengar kabar buruk dulu."Oliver m

    Last Updated : 2022-11-30
  • Kencan Buta   22. SEPAKAT

    "Han, kamu mau terima aku jadi pacarmu, kan? Aku bisa bantu kamu menghindari perjodohan itu."Hana menarik tangannya dari genggaman Oliver, kemudian gadis itu berbalik membelakangi pemuda yang kini tengah menunggu jawabannya."Tetap nggak bisa, Oliver. Nggak akan berpengaruh karena kamu akan pergi, kamu nggak akan ada di samping aku, kan? Mama nggak akan percaya kalau aku bilang aku udah punya pacar, tapi orang itu nggak ada."Hana beberapa kali mengusap wajahnya kasar. Ia merasa resah sekarang. Resah karena Oliver akan pergi, dan juga resah karena dengan kepergian Oliver maka dia harus siap bertemu dengan pria yang dijodohkan dengan dirinya. Itu membuat Hana sangat tidak tenang.Oliver kembali memposisikan diri di hadapan Hana. Oliver meraih dagu gadis itu dan menariknya, membuat gadis itu mendongak lalu saling beradu tatap dengan Oliver."Han, lupakan tentang itu dulu. Aku ingin mendengar pengakuan kamu, tolong jawab sejujurnya, jawablah sesuai dengan isi hatimu. Apa kamu mencintaik

    Last Updated : 2022-12-01
  • Kencan Buta   23. MATI KUTU

    Salsa menemukan Oliver tidak jauh dari penginapannya, sepertinya laki-laki itu hendak menuju ke penginapan yang ditempati Salsa dan Hana.'Ingin mengucapkan salam perpisahan pada Hana sebelum dia pergi, kah?' kata Salsa membatin.Gadis itu mempercepat langkahnya untuk segera menghampiri Oliver dan menghadang pemuda itu."Jadi kamu benar-benar mau pergi, Pria aplikasi!" Salsa langsung membentak demikian ketika jaraknya sudah terbilang dekat dengan Oliver.Oliver mengernyit, sedikit heran kenapa sikap Salsa jadi kembali jutek terhadap dirinya? Bukankah kemarin Salsa sudah mulai bersikap ramah?Masih sibuk dengan rasa herannya, Oliver sampai lupa untuk menjawab pertanyaan Salsa, hingga membuat gadis itu semakin naik tingkat kemarahannya."Kamu ini manusia atau patung? Ditanya kenapa diem aja!" bentak Salsa lagi.Dibentak demikian, Oliver hanya bisa mengangguk mengiyakan. "Iya, aku mau pergi.""Dasar pria brengsek! Ternyata feelingku tepat, kamu emang pria yang nggak setia. Nyesel aku pe

    Last Updated : 2022-12-02
  • Kencan Buta   24. PERTANYAAN SENSITIF

    Sonya terkejut melihat kedatangan Hana serta menyeret kopernya di tangannya. Itu artinya putrinya telah pulang. Tak bisa dipungkiri, Sonya teramat senang melihat pemandangan itu."Han, akhirnya kami pulang. Mama sangat senang melihatnya," ujar Sonya sambil memeluk sang putri, mengekspresikan kebahagiaannya."Kemari, duduklah. Kamu mau makan apa, Sayang? Mama akan masakin buat kamu," lanjut Sonya, masih merangkul putrinya kemudian membimbingnya untuk ikut duduk di sofa bersama dirinya."Kebetulan ini udah hampir jam makan siang, gimana kalau mama masak buat makan siang? Masak apa aja, dan tolong masaknya dibanyakin ya, Ma, soalnya Hana ada undang temen ikut makan di sini bareng kita," sahut Hana cukup panjang.Sonya mengernyit. "Teman? Apa itu Salsa?"Hana spontan menggeleng. "Bukan, Ma, dia namanya Oliver. Pacar baru Hana," ujar Hana terang-terangan."Han, kamu serius?""Hana serius, Ma. Dia ada di depan, tapi Mama nanti aja ketemunya, waktu kita makan siang bareng, oke?""Bukan itu m

    Last Updated : 2022-12-03

Latest chapter

  • Kencan Buta   26. INDAHNYA RENCANA TUHAN

    Menjelang petang Sonya kembali masuk ke dalam kamar Hana yang sudah kembali rapi. Sonya geleng-geleng kepala ketika minat putrinya tertidur. Sepertinya gadis itu lelah mengamuk kemudian kembali membereskannya, sehingga ia ketiduran.Sonya mendekati putrinya kemudian mengguncang pelan tubuh Hana untuk membangunkan gadis itu.Hana menggeliat, pertanda dirinya dapat merasakan sentuhan ibunya pada pundaknya. Perlahan Hana membuka mata dan pandangannya langsung menangkap keberadaan ibunya yang duduk di tepi ranjang."Bangunlah, Sayang. Kamu harus cepat bersiap-siap. Om Johan mengundang kita makan malam untuk merayakan kepulangan putranya," ujar Sonya pada putrinya yang baru saja membuka mata.Hana mengubah posisinya, dari berbaring menjadi duduk."Mengundang? Bukannya tadi Mama bilang mereka akan datang?""Tadinya begitu, tapi Om Johan berubah pikiran. Dia ingin makan malam yang nggak biasa. Dia ingin makan malam kali ini spesial."Hana mengernyit mendengar penuturan sang ibu. "Makan malam

  • Kencan Buta   25. HANA DIKURUNG

    "Saat ini saya sedang tidak bekerja, Tante. Saat pertama bertemu dengan Hana, saya sedang melakukan tugas saya sebagai petugas resort.""Jadi kamu hanya seorang petugas resort dan sekarang tidak bekerja? Bagaimana kamu bisa menghidupi Hana kalau kamu saja tidak punya pekerjaan?" Suara Sonya langsung meninggi, merasa tidak bisa menoleransi pemuda seperti itu."Maaf, Tante, saat ini saya memang sedang tidak bekerja, tapi saja berjanji akan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak, saya pasti bisa bertanggung jawab menghidupi Hana, dan saya akan memperhatikan kebahagiaan putri Tante," ujar Oliver mantap."Apa kamu tau, Hana gadis yang boros, dia suka berbelanja, suka jalan-jalan, dan dia selalu memilih barang-barang yang bagus dan mahal. Bagaimana kamu bisa mencukupi itu semua, Oliver?" tanya Sonya lagi semakin menuntut."Saya tau itu, Tante, karena Hana sendiri sudah mengatakan itu pada saya. Saya keluar dari pekerjaan yang sebelumnya karena saya ingin mencari pekerjaan yang lebih benefit

  • Kencan Buta   24. PERTANYAAN SENSITIF

    Sonya terkejut melihat kedatangan Hana serta menyeret kopernya di tangannya. Itu artinya putrinya telah pulang. Tak bisa dipungkiri, Sonya teramat senang melihat pemandangan itu."Han, akhirnya kami pulang. Mama sangat senang melihatnya," ujar Sonya sambil memeluk sang putri, mengekspresikan kebahagiaannya."Kemari, duduklah. Kamu mau makan apa, Sayang? Mama akan masakin buat kamu," lanjut Sonya, masih merangkul putrinya kemudian membimbingnya untuk ikut duduk di sofa bersama dirinya."Kebetulan ini udah hampir jam makan siang, gimana kalau mama masak buat makan siang? Masak apa aja, dan tolong masaknya dibanyakin ya, Ma, soalnya Hana ada undang temen ikut makan di sini bareng kita," sahut Hana cukup panjang.Sonya mengernyit. "Teman? Apa itu Salsa?"Hana spontan menggeleng. "Bukan, Ma, dia namanya Oliver. Pacar baru Hana," ujar Hana terang-terangan."Han, kamu serius?""Hana serius, Ma. Dia ada di depan, tapi Mama nanti aja ketemunya, waktu kita makan siang bareng, oke?""Bukan itu m

  • Kencan Buta   23. MATI KUTU

    Salsa menemukan Oliver tidak jauh dari penginapannya, sepertinya laki-laki itu hendak menuju ke penginapan yang ditempati Salsa dan Hana.'Ingin mengucapkan salam perpisahan pada Hana sebelum dia pergi, kah?' kata Salsa membatin.Gadis itu mempercepat langkahnya untuk segera menghampiri Oliver dan menghadang pemuda itu."Jadi kamu benar-benar mau pergi, Pria aplikasi!" Salsa langsung membentak demikian ketika jaraknya sudah terbilang dekat dengan Oliver.Oliver mengernyit, sedikit heran kenapa sikap Salsa jadi kembali jutek terhadap dirinya? Bukankah kemarin Salsa sudah mulai bersikap ramah?Masih sibuk dengan rasa herannya, Oliver sampai lupa untuk menjawab pertanyaan Salsa, hingga membuat gadis itu semakin naik tingkat kemarahannya."Kamu ini manusia atau patung? Ditanya kenapa diem aja!" bentak Salsa lagi.Dibentak demikian, Oliver hanya bisa mengangguk mengiyakan. "Iya, aku mau pergi.""Dasar pria brengsek! Ternyata feelingku tepat, kamu emang pria yang nggak setia. Nyesel aku pe

  • Kencan Buta   22. SEPAKAT

    "Han, kamu mau terima aku jadi pacarmu, kan? Aku bisa bantu kamu menghindari perjodohan itu."Hana menarik tangannya dari genggaman Oliver, kemudian gadis itu berbalik membelakangi pemuda yang kini tengah menunggu jawabannya."Tetap nggak bisa, Oliver. Nggak akan berpengaruh karena kamu akan pergi, kamu nggak akan ada di samping aku, kan? Mama nggak akan percaya kalau aku bilang aku udah punya pacar, tapi orang itu nggak ada."Hana beberapa kali mengusap wajahnya kasar. Ia merasa resah sekarang. Resah karena Oliver akan pergi, dan juga resah karena dengan kepergian Oliver maka dia harus siap bertemu dengan pria yang dijodohkan dengan dirinya. Itu membuat Hana sangat tidak tenang.Oliver kembali memposisikan diri di hadapan Hana. Oliver meraih dagu gadis itu dan menariknya, membuat gadis itu mendongak lalu saling beradu tatap dengan Oliver."Han, lupakan tentang itu dulu. Aku ingin mendengar pengakuan kamu, tolong jawab sejujurnya, jawablah sesuai dengan isi hatimu. Apa kamu mencintaik

  • Kencan Buta   21. MERASA DIUNTUNGKAN

    Tatapan mata Hana yang tadinya sempat berbinar dan sumringah, kini berganti menjadi sendu saat mendengar ucapan Oliver yang memintanya memilih untuk mendengar kabar baik atau kabar buruk lebih dulu. Rasanya ada sesuatu kecemasan yang dirasakan Hana.Tempo hari Oliver mengatakan jika ia dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang tidak ia sukai dan bisa saja ia dipaksa untuk pergi keluar negeri. Apakah kabar itu datang hari ini? Apakah Oliver akan mengatakan bahwa Oliver akan pergi ke luar negeri? Meninggalkan dirinya yang mulai merasakan perasaan yang mendalam?"Bisakah aku denger kabar baiknya aja? Aku nggak mau denger kabar buruk apapun," ujar Hana mencoba untuk bernegosiasi.Oliver menghela napas berat sebelum akhirnya berbicara. "Hana, di kehidupan ini kita selalu dihadapkan dengan berbagai keadaan, baik dan buruk. Kita nggak bisa menghindar, yang harus kita lakukan adalah menjalaninya.""Baiklah, karena aku nggak bisa menolak, kalau gitu aku ingin mendengar kabar buruk dulu."Oliver m

  • Kencan Buta   20. ISYARAT CINTA

    Hana dan Salsa langsung menghentikan tawanya ketika suara Oliver masuk ke gendang telinga.Oliver yang menunggu jawaban Hana, menatapnya tanpa berkedip."Ya, boleh, silakan," kata Hana."Emm ... kita bicara di tempat lain, bisa?" tanya Oliver lagi.Hana dan Salsa kemudian saling pandang. Lewat tatapan mata, mereka mencari kesepakatan.Salsa mengangguk. "Pergilah! Aku balik duluan ke penginapan," kata Salsa meminta Hana pergi bersama Oliver.Hana ikut mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun."Jaga sahabatku, awas kalau sampai kamu macem-macem, kamu akan berurusan denganku!" ucapan lantangnya itu ditujukan pada Oliver.Mendapat pernyataan seperti itu dari sahabat Hana, Oliver tersenyum simpul. "Siap, Komandan! Kamu tenang aja, aku nggak akan macem-macem sama sahabat kamu kok, dia nggak akan lecet.""Aku pegang kata-katamu!" balas Salsa. "Kalau gitu aku balik duluan ya, Han," lanjutnya."Iya," balas Hana sekenanya.Oliver mengulurkan tangannya setelah kepergian Salsa dari hadapan k

  • Kencan Buta   19. PENINGKATAN DRASTIS

    Hana tertawa mendengar jawaban Oliver. "Mana mungkin kamu nggak pernah jatuh cinta? Usiamu berapa sekarang? Sekalipun kamu nggak pernah jatuh cinta? Aku nggak percaya!" tanya Hana bertubi-tubi."Aku serius, aku memang belum pernah jatuh cinta sebelumnya, tapi sekarang aku sedang jatuh cinta.""Aku nggak perca—apa?" Hana yang tadinya memang tidak percaya Oliver tidak pernah jatuh cinta, langsung terkejut ketika menyadari ujung kalimat Oliver.Pemuda itu mengatakan saat ini ia sedang jatuh cinta. Apakah Oliver sedang jatuh cinta pada Hana?Ah ... memikirkannya saja sudah membuat Hana tersipu.Namun Hana tidak ingin terlalu meninggikan diri sendiri. Sebelum pernyataan itu diutarakan secara langsung oleh pemuda di hadapannya itu, Hana harus bisa mengontrol diri, tidak ingin terlalu percaya diri berlebihan."Iya, aku mengenal seseorang yang berhasil bikin aku ngerasain gimana rasanya jatuh cinta," ujar Oliver.Mati-matian Hana menahan diri untuk tidak tersenyum walau ia begitu ingin. Karen

  • Kencan Buta   18. MENYENTUH LUKA LAMA

    Oliver terus menggandeng Hana ketika rombongan yang dibawanya sudah berpencar menikmati tour mereka, dan olive meminta mereka untuk kembali berkumpul di tempat yang mereka sepakati pukul empat sore hari.Tak pernah sirna senyum di bibir Hana karena hanya dengan berdekatan dengan Oliver saja ia sudah merasa senang, apalagi digandeng terus seperti itu?Namun ada yang mengerucut bibir melihat kedekatan Hana dan Oliver yang demikian. Yaitu Salsa. Gadis itu mengomel panjang pendek dengan suara pelan."Kalian sengaja ngajak aku gini untuk memamerkan kemesraan kalian, ya? Tau gini, aku nggak akan ikut! Males amat jadi obat nyamuk!" Tak tahan hanya mengomel sendiri dengan suara pelan, Salsa akhirnya melancarkan kalimatnya dengan nada ketus, menunjukkan aksi protesnya pada Oliver dan juga Hana yang seperti mereka sedang sama-sama kasmaran."Hei, jangan sembarangan bicara! Aku ngajak kamu pergi karena aku peduli sama kamu, Sa. Aku tau kamu udah lama nggak jalan-jalan, kan?" Hana mendebat."Ya y

DMCA.com Protection Status