Share

126. Usaha Rian yang Lainnya

last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-19 23:07:44

Setelah mendengar penuturan Robi, Dini pun pergi mendatangi rumah Desti, tetapi sayang rumah itu kosong dan garis polisi masih terpasang di sekeliling rumah temannya itu. Rumput-rumput tumbuh dengan liar dan subur dan tidak terawat. Jelas sekali, sejak kejadian malam itu Miko ditangkap, belum ada lagi yang masuk ke rumah mengerikan itu. Dini bergegas melajukan kembali motornya, kali ini pergi mengunjungi rumah Pak RT untuk meminta rekaman CCTV. Untunglah Pak RT di rumah dan bersedia menolongnya. Berdasarkan dari video rekaman itu, memang benar, Desti-lah yang datang menemui mamanya. Keduanya nampak berbincang sebentar, lalu tidak lama kemudian mamanya pun jatuh pingsan.

“Wanita ini yang membuat mama di ICU, Pak RT. Saya kana melaporkannya,” kata Dini dengan tekad yang sudah bulat. Ia akan membuat ayah dan anak mendekam dipenjara jika mamanya tidak kunjung sadarkan diri.

“Baiklah, semoga masalah ini segera selesai dan menemukan jalan keluar terbaik,” kata Pak RT dengan senyum hangatn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    127. Makan Malam Bersama Mertua

    Setiap sentuhan dari Galih selalu saja membuat darahnya berdesir. Mulai dari kepala hingga ujung kaki, tepatnya di jari jempolnya, tidak ada satu pun yang luput dari lidah suaminya. Puspa limbung dan sudah sangat basah, padahal suaminya belum lagi memulai hidangan utama. Ia tidak yakin bisa bertahan lebih dari satu menit jika pendahulunya saja sudah membuatnya tidak berkutik. "Bagaimana rasanya, Sayang? Apa bisa dikatakan suami kamu ini mulai pintar?" tanya Galih di sela-sela ia menyusu seperti bayi yang kehausan. Puspa tidak bisa menjawab karena seluruh energinya sudah terkuras untuk menahan hasrat yang menggelora. "Sayang, jangan siksa saya," lirih Puspa sembari meraih senjata suaminya yang kini sudah ia genggam dengan begitu keras. "Apa mau hidangan utama sekarang?" Puspa mengangguk dengan kedua kaki yang sudah menekuk. Galih bersiap dengan membuka sedikit lebih lebar paha sang Istri. Menggerakkan jagoannya di pinggir bibir yang sudah amat sangat basah. Lalu hanya dengan dua kal

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    128. Manjanya Dini

    ["Abang di mana?"]["Abang sudah sampai Bandung, tunggu ya. Abang beli makanan dulu, perut Abang lapar. Kamu sudah makan belum?"]["Belum, Bang."]["Ya sudah, sate maranggi mau gak?"]["Mau banget, kalau ada jus mangga juga mau ya, Bang."]["Oke, Neng, Abang pastikan kurang dari setengah jam sudah di rumah sakit. Tahan rindunya ya."]["He he he... iya."] Dini menutup panggilan video dengan Ramon. Hatinya selalu saja berdebar bila berbincang dengan calon suaminya. Ramon selalu pandai mengambil suasana hatinya dengan sangat baik. Pria itu tidak pernah mendikte apapun kecuali soal Rian dan Miko. Jangan lama-lama ya.SendPesan yang diikuti emoji hati itu ia kirimkan pada Ramon, lalu tidak lama kemudian, dibalas dengan emoji hati yang sama. Ia sudah tidak sabar menunggu kedatangan sang Kekasih. Hingga pintu lift yang sedari tadi buka tutup, selalu saja ia perhatikan. Jam dinding pun mulai berputar, sudah lebih dari tiga puluh menit. Dini mulai cemas karena Ramon belum juga sampai. Ting

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    129. Kehadiran Ayu

    "Jadi menurut saya lebih baik seperti itu. Untuk urusan Miko, nanti biar pengacara yang bantu. Hanya saja pada saat sidang, Dini harus datang. Dini juga sudah pernah dimintai keterangan selama empat jam perihal kasus ini dan sudah dua kali panggilan. Sisanya tinggal info update dari kepolisian," kata Galih pada Ramon, Puspa, dan juga Dini. "Saya pun berpikir demikian, mungkin saja suasana baru bisa cepat memulihkan keadaan Dini. Namun yang masih jadi PR sekarang, mama masih dirawat. Awalnya Dini dan Mama akan tinggal mengontrak sementara di dekat rumah saya, sembari menunggu acara pernikahan, tetapi kalau mama masih sakit begini, rencana berubah dan Dini ga mungkin ke Jakarta sendirian." "Maaf, Mas, Bang, mmm... ini cuma saran aja sih, daripada ribet semuanya. Mmm.... " Dini melirik Ramon sekilas, kemudian menundukkan pandangannya karena malu. "Ada apa?" tanya Puspa menatap adiknya tidak mengerti. "Tapi jangan diledek ya?" kata Dini lagi kali ini ia menyeringai amat lebar. "Ada a

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    130. Apakah Dini Cemburu?

    Acara makan berdua dengan Ramon berganti dengan acara makan bersama anak-anak dan mantan istrinya. Bagi Dini yang terbiasa dengan anak kecil, tentu tidak sulit untuk berinteraksi. Lihat berapa jahatnya ia waktu itu pada Puspa, tetapi pada Robi ia tetap sayang dan juga perhatian. Mungkin karena ia tipe perempuan penyuka anak kecil, sehingga tidak masalah baginya harus berkenalan dengan dua anak lagi dari Ramon. "Apa kalian pacaran?" tanya Ayu pada Ramon, tetapi matanya juga beralih pada Dini. "Tidak pacaran. Kami hanya dekat saja, tetapi akan segera menikah." Suara pria itu begitu tenang dan terkendali. Seolah-olah menegaskan bahwa ia dan gadis di dekatnya sudah sangat serius. "Kelihatan seperti ayah dan anak. Apa kamu yakin memilih Mas Ramon sebagai suami?" tanya Ayu lagi kali ini diiringi gelak tawa. Namun, menurut Dini, hal ini tidak lucu, justru tengan mencemoohnya. Lalu apa ia harus marah? Tentu tidak, masalah hidupnya suda lebih banyak dan ia tidak berminat untuk mencari masal

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    131. Ciuman Mendebarkan

    Ia pria dewasa yang sudah makan asam garam kehidupan rumah tangga. Kenal dengan tidak banyak wanita dan menurutnya, Dini adalah wanita kedua paling polos setelah Ayu yang pernah ia temui. Jika dengan Ayu ia melakukan kesalahan yang sangat buruk, memanfaatkan kepolosan serta kebaikan keluarganya, maka dengan Dini, ia tidak akan berbuat hal yang seperti itu. Bibir Dini baginya terlalu manis sehingga ia tidak bisa segera melepas pagutannya. Namun, jika tidak dihentikan sekarang, maka akan ada setan membisikinya untuk hal yang lebih nekat lagi. Ciuman itu pun terlepas saat keduanya hampir kehabisan napas. Ramon mengusap bibir Dini yang merah merekah karena ulahnya. "Bibir kamu manis sekali, kayaknya saya bisa kena diabetes kalau sering-sering cium kamu," kata Ramon membuat rasa hangat di pipi Dini kembali terasa hingga ke telinganya. "Apaan sih?" Dini menunduk malu, tangannya mencoba melepas pelukan Ramon, tetapi tidak bisa. "Masih mau peluk, karena besok udah gak bisa dan saya harus

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    132. Usaha Sonya

    "Kamu gak ke dokter memeriksakan kehamilan kamu?" tanya seorang wanita setengah baya pada putri semata wayangnya. "Males, Ma." Sonya menjawab tanpa semangat.. Ini adalah hari ketujuh ia menjauh dari Rian. Berharap pria ia menghubunginya, memberikan maaf untuknya. Wanita itu menyadari bahwa ia sudah jatuh cinta pada Rian yang awalnya ia setuju untuk dijodohkan dengan pria itu, hanya untuk menutupi kehamilannya saja. Bukan murni karena ia mau dijodohkan. Setelah melewati beberapa bulan bersama Rian dan menikah, dan hari itu juga gagal, barulah ia sadar bahwa dirinya benar mencintai Rian. "Masih memikirkan soal Rian?" tanya Bu Karina sambil menyentuh lembut rambut putrinya. Sonya mengangguk dengan air mata yang siap tumpah. "Sonya mencintai Rian, Ma. Benar-benar mencintai Rian. Sonya ingin semuanya balik lagi seperti awal. Sonya ingin Rian mau menerima Sonya lagi setelah anak ini lahir, tetapi Rian sepertinya begitu jijik dengan Sonya. Rian gak mau sedikit pun mendengarkan alasan da

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    133. Sonya Bertemu Dini

    Ramon dan Dini sudah bersama dengan Ana, Mona, dan Robi di dalam sebuah mall. Acara dimulai dengan berbelanja aneka pakaian lucu untuk si Kembar, dilanjut dengan nonton film di bioskop, beli aksesoris, dan perlengkapan sekolah, lalu ditutup dengan makan sore. Ya, tidak terasa sudah pukul lima sore. Sejak pukul sepuluh pagi kelimanya bersenang-senang di mall. Dini dengan senang menemani Ramon berkeliling membawa putri kembarnya. Tidak ada protes ataupun rasa cemburu. Ia percaya sikap dan perasaan pria itu saat ini hanya ingin membahagiakan anak-anak yang tadinya hanya bisa ia temui lewat video call. Tidak mungkin ia cemburu pada bentuk kasih sayang ayah pada putrinya. Ia adalah anak yang lahir dan tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah, untuk itu ia tidak mau ada yang merasakan sama sepertinya, apalagi jelas-jelas ayah si Kembar ada dan berkecukupan. "Capek ya?" Ramon merangkul pundak Dini sambil mengusapnya pelan. "Nggak, seru tahu, jalan-jalan di mal. Sampai malam juga saya mau. S

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    134. Puspa Pulang ke Rumah Mertua

    "Mana, Ramon?" tanya Puspa saat Dini muncul bersama Robi, keluar dari lift. "Bunda!" Robi memeluk bundanya yang sudah sangat ia rindukan. Puspa pun berjongkok untuk memeluk Robi yang baru tidak ia lihat satu minggu, sudah semakin montok badannya. Terutama di bagian perut dan pipi. "Aduh, anak Bunda, lucu banget sih. Ndut banget! Baru gak ketemu sebentar saja, rasanya kamu udah naik sekarung," kata Puspa yang diikuti tawa Robi dan juga Dini. "Belajaan apa itu?" tanya Puspa saat Dini berjalan ke arah sofa sambil meletakkan tiga bungkusan milik Robi. "Ini baju Robi tiga stel, mainan, sama makanan, Teh. Ini, Teteh mau? Makan saja. Saya dan Robi sudah makan tadi. Bang Ramon hanya antar sampai depan pintu lobi karena harus buru-buru pulang ke Jakarta. Bang Ramon salam untuk Teh Puspa dan Mas Galih." "Kalian pergi sama anaknya Ayu juga? Kamu gak papa, Dini? Jalan sama anak calon suami?" tanya Puspa sembari memperhatikan dengan jeli ekspresi yang ditunjukkan Dini. "Iya, Teh, sama Ana da

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21

Bab terbaru

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    138. Ending

    Bu Suci belum benar-benar tidur saat anak menantunya pulang. Ia sengaja sedikit berbohong agar Ramon dan Dini mau segera pulang ke rumah. Bagaimanapun ini adalah malam pengantin putrinya, tidak lucu kalau malam pengantin dihabiskan dengan menemani nenek-nenek yang sedang sakit. Bu Suci mengambil ponsel, lalu ia mengirimkan pesan pada Puspa.Assalamualaykum, Puspa, Pak RT dan kepala keamanan komplek sudah kamu beritahu perihal pernikahan Dini belum?SendPesan itu tidak langsung dibalas oleh Puspa. Mungkin anaknya itu sudah tidur. Pikir Bu Suci. PuspaWa'alaykumussalam. Iya, Ma, Puspa sudah informasikan pada Pak RT dan kepala keamanan. Kertas bukti pernikahan siri Dini dan juga foto Dini tadi sudah saya kirimkan sekalian. Mama jangan khawatir. Istirahat ya, tidurnya jangan kemaleman.Oke, terima kasih sayang. Kamu juga istirahat. Jangan lupa besok kalau kemari bawakan Mama bubur candil ya.SendBu Suci tersenyum lega setelah membaca pesan Puspa. Akhirnya ia bisa tidur nyenyak malam

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    137. Hari Pernikahan

    Saya terima nikah dan kawinnya Andini binti fulan, dengan mas kawin seperangkat alat salat serta perhiasan emas lima belas gram, dibayar tunai. SahSemua orang yang ada di dalam ruangan kamar perawatan Bu Suci mengucap syukur atas sudah terlaksananya pernikahan siri yang dilakukan oleh Ramon dan juga Dini. Ada saudara dari pihak ibunya sebagai saksi, sedangkan dari pihak Ramon ada salah satu teman pria lelaki itu yang kebetulan sedang ikut pameran di Bandung. Lalu untuk Dini, dinikahkan oleh wali hakim karena memang tidak ada yang tahu ke mana dan di mana keluarga Dini yang asli. Dini yang siang ini diminta memakai baju panjang dan selendang panjang untuk menutupi kepalanya, terlihat semakin ayu dan mempesona. Make up tipis yang dibantu oleh Puspa berhasil membuat Ramon tidak bisa berkedip menatap istri kecilnya. Setelah ijab kabul, semuanya mengalami Dini dan juga Ramon, tidak lupa Dini mencium punggung tangan mamanya sebagai bentuk sungkem hormat pada wanita yang dengan sepenuh

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    136. Kasih Ibu Sepanjang Masa

    Setahun setelah kepergian suaminya, Bu Suci hanya berdua saja dengan Puspa. Putri semata wayang yang baru duduk di bangku kelas satu sekolah dasar. Kepergian suaminya yang sakit tiba-tiba tentu saja meninggalkan luka teramat dalam untuknya. Keluarga mereka sedang menikmati indahnya berumah tangga dengan satu anak yang cerdas. Namun, tidak ada yang dapat menebak umur, rejeki, dan jodoh manusia. Sang Suami dipanggil untuk selamanya menghadap Khalik. Bu Suci mencoba tegar sebagai istri dan juga ibu, walau tidak ada satu pun yang tahu bahwa hatinya benar-benar patah. Separuh jiwanya pergi. Ia yang sehari-hari menjadi ibu rumah tangga, harus berusaha lebih giat lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Memang ada pensiun yang ia dapat dari kantor suaminya, karena suaminya adalah Pegawai Negeri Sipil di kantor pengadilan negeri, tetapi tetap saja berbeda saat ia masih memiliki suaminya tercinta. Sampai suatu hari, suara tangisan bayi berada begitu dekat di telinganya saat ia tengah salat tahaj

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    135. Sidang Pertama

    Seminggu sudah berlalu dan kondisi Bu Suci masih sama. Tidak ada pergerakan apapun atau perkembangan lainnya. Puspa dan Dini masih bergantian jaga, menunggui mamanya tanpa keluh kesah karena rasa sayang keduanya. Dokter sempat mengatakan bahwa jika mama mereka sadar, maka itu adalah sebuah mukjizat. Sama saja bukan dengan mengatakan bahwa mereka harus ikhlas jika hal buruk terjadi pada mamanya. Dini dan Puspa sempat syok saat dokter mengatakan hal itu, tetapi keduanya kembali saling menguatkan. Tentu saja dengan support pasangan masing-masing. Puspsa didukung oleh suaminya, sedangkan Dini didukung dan dikuatkan oleh Ramon. Dua lelaki yang selalu mendukung dan menyemangati dua beradik itu karena rasa sayang mereka. "Jam berapa sidang hari ini?" tanya Ramon pada Dini saat pria itu meneleponnya setelah salat subuh. "Jam delapan, Bang, doakan lancar ya. Dini sedikit takut, tapi kata Mas Galih dan pengacara, Dini gak boleh takut karena Dini gak salah. Dini akan ceritakan kejadian yang s

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    134. Puspa Pulang ke Rumah Mertua

    "Mana, Ramon?" tanya Puspa saat Dini muncul bersama Robi, keluar dari lift. "Bunda!" Robi memeluk bundanya yang sudah sangat ia rindukan. Puspa pun berjongkok untuk memeluk Robi yang baru tidak ia lihat satu minggu, sudah semakin montok badannya. Terutama di bagian perut dan pipi. "Aduh, anak Bunda, lucu banget sih. Ndut banget! Baru gak ketemu sebentar saja, rasanya kamu udah naik sekarung," kata Puspa yang diikuti tawa Robi dan juga Dini. "Belajaan apa itu?" tanya Puspa saat Dini berjalan ke arah sofa sambil meletakkan tiga bungkusan milik Robi. "Ini baju Robi tiga stel, mainan, sama makanan, Teh. Ini, Teteh mau? Makan saja. Saya dan Robi sudah makan tadi. Bang Ramon hanya antar sampai depan pintu lobi karena harus buru-buru pulang ke Jakarta. Bang Ramon salam untuk Teh Puspa dan Mas Galih." "Kalian pergi sama anaknya Ayu juga? Kamu gak papa, Dini? Jalan sama anak calon suami?" tanya Puspa sembari memperhatikan dengan jeli ekspresi yang ditunjukkan Dini. "Iya, Teh, sama Ana da

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    133. Sonya Bertemu Dini

    Ramon dan Dini sudah bersama dengan Ana, Mona, dan Robi di dalam sebuah mall. Acara dimulai dengan berbelanja aneka pakaian lucu untuk si Kembar, dilanjut dengan nonton film di bioskop, beli aksesoris, dan perlengkapan sekolah, lalu ditutup dengan makan sore. Ya, tidak terasa sudah pukul lima sore. Sejak pukul sepuluh pagi kelimanya bersenang-senang di mall. Dini dengan senang menemani Ramon berkeliling membawa putri kembarnya. Tidak ada protes ataupun rasa cemburu. Ia percaya sikap dan perasaan pria itu saat ini hanya ingin membahagiakan anak-anak yang tadinya hanya bisa ia temui lewat video call. Tidak mungkin ia cemburu pada bentuk kasih sayang ayah pada putrinya. Ia adalah anak yang lahir dan tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah, untuk itu ia tidak mau ada yang merasakan sama sepertinya, apalagi jelas-jelas ayah si Kembar ada dan berkecukupan. "Capek ya?" Ramon merangkul pundak Dini sambil mengusapnya pelan. "Nggak, seru tahu, jalan-jalan di mal. Sampai malam juga saya mau. S

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    132. Usaha Sonya

    "Kamu gak ke dokter memeriksakan kehamilan kamu?" tanya seorang wanita setengah baya pada putri semata wayangnya. "Males, Ma." Sonya menjawab tanpa semangat.. Ini adalah hari ketujuh ia menjauh dari Rian. Berharap pria ia menghubunginya, memberikan maaf untuknya. Wanita itu menyadari bahwa ia sudah jatuh cinta pada Rian yang awalnya ia setuju untuk dijodohkan dengan pria itu, hanya untuk menutupi kehamilannya saja. Bukan murni karena ia mau dijodohkan. Setelah melewati beberapa bulan bersama Rian dan menikah, dan hari itu juga gagal, barulah ia sadar bahwa dirinya benar mencintai Rian. "Masih memikirkan soal Rian?" tanya Bu Karina sambil menyentuh lembut rambut putrinya. Sonya mengangguk dengan air mata yang siap tumpah. "Sonya mencintai Rian, Ma. Benar-benar mencintai Rian. Sonya ingin semuanya balik lagi seperti awal. Sonya ingin Rian mau menerima Sonya lagi setelah anak ini lahir, tetapi Rian sepertinya begitu jijik dengan Sonya. Rian gak mau sedikit pun mendengarkan alasan da

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    131. Ciuman Mendebarkan

    Ia pria dewasa yang sudah makan asam garam kehidupan rumah tangga. Kenal dengan tidak banyak wanita dan menurutnya, Dini adalah wanita kedua paling polos setelah Ayu yang pernah ia temui. Jika dengan Ayu ia melakukan kesalahan yang sangat buruk, memanfaatkan kepolosan serta kebaikan keluarganya, maka dengan Dini, ia tidak akan berbuat hal yang seperti itu. Bibir Dini baginya terlalu manis sehingga ia tidak bisa segera melepas pagutannya. Namun, jika tidak dihentikan sekarang, maka akan ada setan membisikinya untuk hal yang lebih nekat lagi. Ciuman itu pun terlepas saat keduanya hampir kehabisan napas. Ramon mengusap bibir Dini yang merah merekah karena ulahnya. "Bibir kamu manis sekali, kayaknya saya bisa kena diabetes kalau sering-sering cium kamu," kata Ramon membuat rasa hangat di pipi Dini kembali terasa hingga ke telinganya. "Apaan sih?" Dini menunduk malu, tangannya mencoba melepas pelukan Ramon, tetapi tidak bisa. "Masih mau peluk, karena besok udah gak bisa dan saya harus

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    130. Apakah Dini Cemburu?

    Acara makan berdua dengan Ramon berganti dengan acara makan bersama anak-anak dan mantan istrinya. Bagi Dini yang terbiasa dengan anak kecil, tentu tidak sulit untuk berinteraksi. Lihat berapa jahatnya ia waktu itu pada Puspa, tetapi pada Robi ia tetap sayang dan juga perhatian. Mungkin karena ia tipe perempuan penyuka anak kecil, sehingga tidak masalah baginya harus berkenalan dengan dua anak lagi dari Ramon. "Apa kalian pacaran?" tanya Ayu pada Ramon, tetapi matanya juga beralih pada Dini. "Tidak pacaran. Kami hanya dekat saja, tetapi akan segera menikah." Suara pria itu begitu tenang dan terkendali. Seolah-olah menegaskan bahwa ia dan gadis di dekatnya sudah sangat serius. "Kelihatan seperti ayah dan anak. Apa kamu yakin memilih Mas Ramon sebagai suami?" tanya Ayu lagi kali ini diiringi gelak tawa. Namun, menurut Dini, hal ini tidak lucu, justru tengan mencemoohnya. Lalu apa ia harus marah? Tentu tidak, masalah hidupnya suda lebih banyak dan ia tidak berminat untuk mencari masal

DMCA.com Protection Status