Kedua tangan Javier dikepal erat. “Mereka masih melakukan eksperimen.”Wilson tertegun sejenak, lalu bertanya, “Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?”“Karena aku juga tertular.” Tatapan Javier tertuju pada gelas teh di atas meja. “Kali ini tidak ada masa inkubasi, ini adalah virus jenis baru.”“Apa Claire mengetahuinya?”“Dia tidak tahu.”Wilson semakin kaget lagi. Dia pun terdiam dalam waktu lama.Javier menatap Wilson. “Saat ibu Claire terinfeksi virus, sepertinya dia telah menggunakan sesuatu, jadi Claire tidak tertular sama sekali. Hanya saja, darah di tubuh Claire menjadi istimewa.”Wilson menarik napas dalam-dalam, lalu menyesap teh. Saat ini, Javier kembali berkata, “Aku akan bercerai dengan Claire.”Tiba-tiba Wilson menatap Javier dalam waktu lama. Dari masalah ini, Wilson dapat mengetahui bahwa Javier benar-benar sangat memedulikan cucunya. Dia meletakkan gelas teh, lalu berkata, “Aku sudah mengerti sekarang.”“Mohon bantu aku jaga rahasia ini.”“Apa kamu tidak ingin hidup lagi?
Malam harinya, Claire pergi menjemput Candice.Candice mengenakan rok gantung dengan menguncir dua rambutnya. Dia kelihatan sangat muda dan berenergik. Candice memasuki mobil, lalu memasang sabuk pengaman. “Kenapa kamu tiba-tiba ajak aku untuk minum?”Claire menjalankan mobilnya. Dia hanya tersenyum saja. “Suasana hatiku lagi buruk.”“Apa kamu lagi berantem sama Javier? Atau?” Candice merasa ada yang aneh dengan diri Claire. “Bukankah sebelum kalian ke Negara Shawana, kalian itu baik-baik saja?”Bulu mata Claire bergerak. Hingga detik ini, dia masih tidak sanggup untuk mengatakan kata “cerai”.Claire tidak ingin mengatakannya. Mungkin dia ingin semua orang menganggap mereka masih merupakan suami istri yang saling mencintai satu sama lain. Meskipun harus berakting dan membohongi diri sendiri, Claire juga tidak keberatan.Setelah mereka sampai di sebuah pub, mereka berdua memesan cocktail. Candice menyedot minuman sembari mengaduknya. “Claire, sepertinya kamu lagi ada masalah?”Claire te
“Louis, tak disangka kamu akan panggil calon istrimu untuk minum bersama. Langka sekali!” Hans menggenggam gelas anggur, lalu menatap Louis sembari menyindir.Louis pun tidak menjawabnya.Candice melempar beberapa butir kacang ke sisi Hans. “Jangan sembarangan bicara!”Hans segera mengelak, lalu berkata dengan tersenyum, “Mana mungkin kami tidak tahu masalah pertunangan Keluarga Kenata dengan Keluarga Suryono?”Masalah pertunangan mereka memang telah diketahui oleh kalangan mereka. Informasi ini juga aktual. Meski Candice tidak mengakuinya, kenyataan sudah terpampang di luar sana.Donni yang duduk di samping Louis pun menyindir Cahya, “Cahya, apa kamu tidak mempertimbangkan masalah pernikahanmu?”Cahya meletakkan gelas minumannya. “Aku tidak buru-buru.”“Tidak buru-buru? Tapi umurnya sebaya dengan Tuan Javier. Ngomong-ngomong, sudah lama Tuan Javier tidak kumpul bersama kita.”Hans menatap Donni. “Dia sudah berkeluarga. Mana mungkin dia keluar untuk kumpul bersama si jomlo yang kerjaan
Candice juga tidak ingin sendirian di dalam ruangan. Saat dia mengambil tasnya, dia pun menyadari ponsel Claire ketinggalan di atas sofa.“Eh, kenapa dia ….”Saat menyentuh layar ponsel Claire, terlihat sebuah notifikasi pesan belum dibaca. Ketika terbaca isi dari pesan itu, Candice pun terbengong.Louis menatap Candice. “Ponselnya Claire?”Candice tidak berbicara. Dia mengambil ponsel, lalu segera mengejar langkah Claire.“Louis, ada apa dengan mereka …,” tanya Donni. Kedua lelaki lainnya juga terbengong.Louis menarik napas dalam-dalam, lalu berdiri. “Kalian minum dulu. Biar aku cari mereka.”Baru saja Candice hendak berjalan keluar pub, Louis pun langsung menariknya dan berkata dengan perlahan, “Coba telepon Cahya, tanya dia lagi di mana. Biar aku antar kamu ke sana.”Candice masih tidak merespons.Louis mengira Candice tidak kedengaran. Saat dia hendak mengulangi ucapannya, tiba-tiba Candice melihatnya. “Tuan Javier … dia mau bercerai sama Claire.”…Claire sedang duduk di bangku p
“Emm, aku iri dia memiliki orang tua yang begitu mencintainya. Aku juga iri dengan kebebasan yang dimilikinya.” Cahya pun tersenyum.Kesepian di mata Cahya membuat Claire yakin bahwa dia memang sangat iri dengan Javier. Cahya kembali berkata dengan nada datar, “Dulu pernah ada yang bilang sama aku. Kalau kita hidup tanpa impian dan tidak berani hidup menjadi diri sendiri, kehidupan itu akan sangat menyedihkan.”Cahya memalingkan kepala untuk menatap wanita di sampingnya. “Orang yang mengatakan ucapan itu adalah ibunya Javier, Tante Prisca.”Kali ini Claire terbengong melongo dan tidak berbicara.Kemudian, Cahya menambahkan, “Aturan keluargaku sangatlah ketat. Sejak kecil, selain harus belajar tata krama, aku juga diwajibkan untuk belajar banyak pengetahuan lainnya. Setelah aku bersekolah di sekolah swasta, bidang studi yang harus kupelajari pun semakin banyak lagi. Aku bahkan tidak punya waktu untuk rileks sama sekali. Bahkan, aku tidak berani berharap untuk bisa berteman.”Claire men
Claire tidak bersuara.Sebelumnya Claire pernah mendengarnya dari Yvonne. Waktu itu, jika Zefri tidak melepaskan Prisca, mungkin tidak akan ada Javier di dunia ini. Bahkan, bisa jadi Cahya juga bukan Cahya yang sekarang.Semuanya sudah ditakdirkan. Jika waktu itu para senior tidak melakukan keputusan itu, mungkin sekarang tidak akan ada Javier di dalam kehidupan Claire.Enam tahun silam, Claire hidup dalam kebimbangan. Enam tahun lalu, takdir kembali mempertemukan mereka. Mereka bisa saling bertemu, bukankah semua ini adalah pilihan Claire? Jika waktu itu Claire tidak nekat untuk kembali merebut Perusahaan Vienna, melainkan tinggal di Negara Shawana. Sepertinya seumur hidup Claire, dia tidak akan bertemu dengan ayah dari anak-anak.Cahya melihat jam tangan. “Sudah malam, aku antar kamu pulang.”Setelah mendengar cerita panjang Cahya, suasana hati Claire juga tidak terasa penat lagi. Dia pun berdiri. “Terima kasih.”“Kamu tidak usah sungkan sama aku. Berhubung kita saling kenal, kita pu
“Javier, kamu ….” Louis ingin sekali maju untuk meninjunya lagi. Namun, Candice terus menahannya. Dia juga tidak mungkin mendorong Candice.Biasanya Louis jarang bersikap gegabah, apalagi memukul orang. Hanya saja, Javier sudah keterlaluan!“Cukup.”Ekspresi Claire sangatlah tenang bagai sudah kehilangan semangat hidupnya saja. Kedua tangan yang dikepal erat juga terasa dingin dan sedikit gemetar.Claire mengangkat kepalanya untuk menatap Javier. Pada akhirnya, kedua matanya merona. Air mata yang berlinang di dalam matanya pun mulai menetes.Namun, Javier tidak melihatnya sama sekali, sepertinya Javier tidak berani menatapnya.“Javier, kalau aku nggak mau cerai, apa yang bisa kamu lakukan?” Claire bahkan sudah tidak memedulikan harga dirinya lagi. Dia masih ingin mengalah dan berusaha untuk berbaikan dengan Javier. Meski dia sudah diusir, dia juga tidak ingin pergi.Sewaktu di Negara Shawana, Javier bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Claire. Jadi, mana mungkin Javier ti
Waktu yang diberikan … tidaklah panjang.Pintu mobil ditutup dengan kuat. Mobil hitam melaju kencang dan menghilang di dalam kegelapan.Claire berdiri di tempat. Saat menunduk, tatapannya menjadi buram dan air mata menetes ke atas sepatunya.Candice segera berlari ke sisinya dan menahan pundaknya. “Claire, kenapa kamu nggak bersedia untuk melepaskannya? Padahal dia sudah begini ….”“Kalian nggak bakal mengerti.” Claire memotong ucapan Candice. Beberapa saat kemudian, Claire berkata, “Antar aku kembali ke Kediaman Adhitama.”Claire tidak mengangkat kepalanya sama sekali.Cahya menatap Claire sejenak, lalu berkata, “Aku bawa mobilku ke sini.”Saat perjalanan pulang ke Kediaman Adhitama, Claire menggenggam ponselnya, lalu berterima kasih pada Cahya, kemudian menuruni mobil.Tatapan Cahya tertuju pada bayangan punggung si wanita. Setelah Claire masuk ke dalam rumah, kening Cahya spontan berkerut. Dia seolah-olah kepikiran sesuatu, lalu mengirim pesan kepada seseorang.Saat ini, di vila Jav
Di hotel, Jeska telah mendengar kabar bahwa Samuel tidak bersedia untuk menjadikannya sebagai anak didik. Dia pun berkata, “Pantas saja artis di bawah naungannya nggak tenar-tenar. Kalau dia bersedia untuk membinaku, aku pasti akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak daripada Jessie. Dasar bodoh!”Jeska baru pernah mengikuti acara televisi sekali. Pengikut di Instagram juga sudah bertambah jutaan orang. Jika dia bisa mempertahankan ketenaran ini, ditambah lagi dengan sumber tawaran kerja dari Colson, apa mungkin Jeska tidak akan terkenal?Setelah Jessie kembali lagi ke dunia hiburan, sepertinya zamannya juga sudah berlalu.Bukannya Hiro menganggap Jeska sebagai pengganti Jessie? Cepat atau lambat, kata “pengganti” itu akan jatuh ke diri Jessie. Dia akan lebih tenar daripada Jessie.…Jules kembali ke Kompleks Amara. Dia melihat Jessie sedang duduk di sofa sembari menonton program acara televisi. Kebetulan ada Jeska di dalam program acara.Jules mengambil tabletnya. “Lagi lihat ap
Jules juga telah mendengar percakapan mereka. Dia mengirim pesan kepada Samuel.Jeska berhasil mendapat banyak tawaran kerja. Selain mendapatkan kesempatan pertamanya dengan debut sebagai pusat dari girl band, dia juga berkesempatan untuk tampil di acara televisi. Dengan julukan “Mini Jessie”, kemunculannya langsung menarik perhatian warganet.Bukan hanya wajahnya saja yang mirip, tetapi riasannya juga dibuat serupa dengan Jessie. Itulah sebabnya memicu komentar dari penggemar Jessie. Tentu saja, ada yang merasa kesal, tetapi tak sedikit justru menganggapnya lucu.[ Tolong jangan kaitkan semuanya dengan Jessie, oke? ][ Nggak masalah kalau hanya wajahnya mirip. Tapi kalau sengaja meniru gaya Jessie, sepertinya agak menjijikkan. ][ Semua ini salah Jessie terlalu cantik. Klinik kecantikan saja sudah punya templat wajahnya. Sepertinya popularitas Jessie nggak akan pernah redup. ][ Para penggemar Jessie yang santai, ya. Kalau ada yang meniru untuk menumpang ketenaran, itu berarti Jessie
Waktu itu, Jeska melakukan operasi plastik dengan mereferensi wajah Jessie. Meskipun wajah mereka tidak 100% mirip, setidaknya ada kesamaan di wajah mereka.Pria paruh baya mengenakan jasnya. “Aku tidak keberatan kalau kamu masuk ke dunia hiburan, tapi lebih baik kamu jaga mulutmu.”Jeska tersenyum. “Aku akan jaga mulutku.”Beberapa hari kemudian, Jeska berhasil tanda tangan kontrak kerja sama dengan Agensi Solar melalui jalur belakang. Saat manajer Agensi Solar ditunjuk untuk mengurus Jeska, dia pun terbengong. Sebab, wajah wanita ini sungguh mirip dengan Jessie.Tidak lama kemudian, berita yang tersebar luas di dalam perusahaan, juga sudah terdengar sampai ke telinga Samuel. Setelah asisten Samuel menjelaskan kepadanya, dia pun mendengus dingin. “Apa gunanya punya wajah mirip? Apa semua orang di muka bumi ini bisa menggantikan Jessy? Mimpi!”Asisten tahu temperamen Samuel. Perusahaan tiba-tiba menandatangani artis pendatang baru yang memiliki wajah mirip dengan Jessie. Dia malah disu
Ucapan Hiro sudah sangat jelas.Tatapan Jeska menjadi dingin. “Kamu lagi minta putus?”Hiro menatap Jeska dengan tenang. “Iya, aku merasa hubungan kita tidak usah dilanjutkan lagi. Aku juga sudah capek.”Setiap kali melihat wajah yang mirip dengan Jessie, perasaan Hiro terasa tidak nyaman. Dia menganggap Jeska sebagai Jessie. Perbuatannya sama saja dengan membohongi dirinya sendiri.Jeska dan Jessie adalah dua individu yang berbeda, mereka bukanlah orang yang sama.“Kak Hiro, kenapa? Apa aku kurang baik?” Jeska menggenggam tangan Hiro. “Kenapa kamu tiba-tiba minta putus? Jangan-jangan … karena Yura?”Raut wajah Hiro menjadi muram. “Tidak ada hubungannya dengan dia.”Jeska pun tersenyum. “Apa kamu yakin nggak ada hubungannya sama dia? Hiro, sejak kamu tahu Yura diam-diam menyukaimu, apa kamu mulai goyah?”“Jeska.” Tatapan Hiro sangat dingin. “Jangan sembarangan menebak isi hatiku.”Jeska mengepal erat tangannya sembari menarik napas dalam-dalam. “Hiro, aku tahu selama ini kamu mengangga
Jules terdiam membisu.Jessie menginjak kaki Levin. “Kenapa banyak sekali omong kosongmu?”Selesai makan, hari pun sudah sore. Jessie dan Jules mengantar Yusa ke depan pintu. Yusa minum banyak hari ini. Dia berkata kepada Jessie, “Biasanya artis yang sudah melahirkan akan kehilangan pasarnya di dunia hiburan. Posisi juga akan digantikan oleh artis yang lebih muda. Tapi, bagiku, usia bukanlah masalah bagi seorang artis. Jessie, kamu tidak usah mencemaskan masalah itu. Kamu rawat dirimu dengan baik. Kelak, kalau ada naskah bagus dan cocok denganmu, aku pasti akan mempertimbangkanmu.”Jessie mengangguk dengan tersenyum. “Tenang saja. Kelak kita pasti akan ada kesempatan buat kerja sama lagi.”Setelah mengantar Yusa dan yang lain ke mobil, Jessie memalingkan kepalanya melihat Jules. “Entah kenapa, aku merasa diriku sangat beruntung.”Setidaknya di dalam dunia hiburan yang mengejar reputasi dan kekuasaan itu, Jessie bisa bertemu dengan orang seperti Yusa dan juga Samuel, yang tidak memanfa
Kabar pernikahan Jodhiva viral di internet. Selain meliput dekorasi indah di aula, pusat perhatian mereka juga tertuju pada gaun pengantin antik.Tidak sedikit orang familier dengan gaun pengantin antik itu. Ada banyak warganet mengunggah gaun pengantin yang dikenakan zaman nenek mereka dulu.Sementara itu, setelah Jessie hamil, ini pertama kalinya dia menampakkan diri di depan umum. Nama Jessie juga menjadi viral dalam seketika.Sebelumnya ada banyak warganet mengira Jessie sudah vakum dari dunia hiburan. Sebab, mereka semua merasa tidaklah mungkin seorang Tuan Putri akan melakukan syuting lagi. Hanya saja, dalam wawancara Jessie kali ini, para penggemar Jessie juga tidak menyatakan bahwa mereka sangat menghormati keputusan Jessie. Tidak peduli dia akan tetap bergumul di dunia hiburan atau tidak, para penggemar akan senantiasa mendukungnya.Setelah “Embun” tayang, ratingnya menduduki peringkat pertama dan menjadi drama yang sangat populer. Sutradara Yusa dan para kru mengundang beber
Jerremy mendengus dingin. “Memang sengaja.”Jessie kelihatan kesal.Jules pun membujuknya. “Tidak usah takut. Nanti kita tidak usah undang dia ke pernikahan kita saja.”Jerremy terkekeh. “Kamu rasa kamu bisa melakukannya?”Jules pun tersenyum. “Apa ini hari pertama kamu kenal sama aku?”Dacia sungguh merasa tidak berdaya. “Kalian itu anak SD, ya?”Mereka berdua selalu saja beradu mulut. Semuanya spontan tertawa.Resepsi pernikahan dimulai. Pencahayaan di dalam ruangan menjadi gelap, hanya tersisa kilauan bintang di atas langit.Pembawa acara berjalan ke atas panggung, lalu mulai mengucapkan doa restu kepada kedua mempelai. Disusul, sepasang pengantin berjalan memasuki aula.Semua orang menghadap ke belakang. Terlihat juga Dessy dan Bastian yang bertugas sebagai pengiring pengantin berjalan di belakang mereka.Ariel merangkul tangan Jodhiva dan buket bunga, berjalan ke hadapan semua orang. Ada yang berbisik, “Kenapa gaun pengantin istrinya Jody kelihatan familier sekali?”“Bukannya ga
Ariel menunduk melihat gaun pengantin di tubuhnya. “Aku sungguh nggak percaya dengan mataku.”“Coba kamu lihat.”Ariel berjalan ke depan cermin, lalu menatap dirinya yang sedang mengenakan gaun pengantin. Dia seolah-olah berbaur dalam era itu.Herla berjalan keluar ruang ganti, lalu berkata pada Jodhiva, “Coba kamu lihat pengantinmu.”Ariel membalikkan tubuhnya. Ketika melihat Jodhiva berdiri di depan pintu, tiba-tiba dia merasa tidak enak hati.Jodhiva menatapnya. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Kamu memang cantik sekali.”…Pada hari ini, seluruh kota sedang menyiarkan kabar pernikahan putra Javier. Resepsi pernikahan kali ini terbuka untuk umum. Bahkan, awak media juga diperbolehkan untuk menghadirinya. Jessie yang berperut besar itu berjalan ke dalam aula dengan dipapah oleh Jules. Dia menerima wawancara dari awak media, mereka menanyakan kapan Jessie akan kembali ke layar kaca. Pada saat ini, Jessie menjawab dengan tersenyum, “Aku nggak buru-buru. Aku masih ingin istirahat s
“Suka, aku bagai berdiri di bawah langit saja. Begitu mengulurkan tanganku, aku sudah bisa menggapai bintang.” Ariel mengangkat tangannya, seolah-olah hendak meraihnya.Tiba-tiba Ariel kepikiran sesuatu, lalu memalingkan kepalanya. “Berapa banyak uang yang sudah kamu habiskan?”Jodhiva berjalan di sisi Ariel, kemudian menghentikan langkahnya. “Aku tidak peduli. Yang penting kamu menyukainya.”“Hanya sebuah resepsi pernikahan saja, jangan menghamburkan uang yang terlalu banyak. Kalau sampai ayahku tahu, dia pasti akan memarahiku boros.”Jodhiva tersenyum, lalu merangkul Ariel ke dalam pelukannya. “Kalau Tuan Tobias tahu aku menghabiskan banyak uang untuk menyewa sepotong gaun pengantin, sepertinya dia bakal emosi hingga pingsan?”Ariel tertegun dan tidak berbicara lagi.Jodhiva mengusap kepalanya. “Pernikahan hanya sehidup sekali. Aku tidak ingin meninggalkan penyesalan untukmu.”Pada saat ini, direktur dekorasi pernikahan datang. Dia bertanya dengan tersenyum, “Tuan Jody, apa kamu suda