Share

Bab 2729

Author: Daun Jahe
Yura membenamkan kepalanya di dalam pundak Bastian.

Beberapa hari kemudian, Raisa memberikan barang bukti dan juga menceritakan apa yang dialaminya kepada polisi. Nama Hanson pun telah terjerat dalam kabar buruk.

Seiring dengan kabar buruk yang tidak berhenti menyebar, para wanita yang “dinodai” sebelumnya berbondong-bondong keluar untuk bersuara.

Bahkan hotel atas nama Hanson juga sedang dalam pemeriksaan. Setelah membaca kabar Hanson di internet, para karyawan yang mengetahui masalah itu baru berterus terang bahwa Hanson mengandalkan posisinya sebagai petinggi memaksa mereka untuk menutupi aibnya.

Sementara, kebanyakan wanita dinodai di hotel dan di kamar yang sama. Kamar itu memang sengaja “disisakan” untuk menjadi tempat tinggal Hanson.

Tanpa izin orang lain, siapa pun tidak diperbolehkan untuk masuk. Selain itu, kartu kamar itu hanya ada selembar saja dan hanya dimiliki oleh Hanson.

Saat isi kamar digeledah, di dalamnya terdapat berbagai jenis mainan dewasa yang membuktikan tindak
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2730

    Bastian terdiam.Pada saat ini, seorang ibu menghela napas. “Waktu itu, kami semua mengira kamu akan menikah sama Tuan Hiro. Kalian berdua sudah berteman sejak kecil ….”Entah siapa yang menghentikan omongan wanita tua itu. Ketika mengungkit soal Hiro, semua tetangga di sini juga tahu betapa Yura menempel dengan Hiro waktu itu. Hanya saja, tidak seharusnya mereka mengungkit masalah pria lain di hadapan kekasih Yura. Wanita itu menyadari dirinya telah keceplosan. Dia segera berkata, “Maaf, Tante bukan sengaja mau mengungkitnya. Kamu jangan berpikir kebanyakan. Masa lalu biarkanlah berlalu.”Yura tidak berbicara, hanya tersenyum saja.Setelah mereka berdua meninggalkan tempat, Bastian memasukkan tangan ke dalam saku celananya. “Kenapa? Apa kamu masih punya pemikiran terhadap teman masa kecilmu itu?”“Pemikiran apa?” Yura berjalan ke sisi Bastian, lalu memperlambat langkahnya. “Kamu berharap aku bisa punya pemikiran apa lagi? Jangan-jangan putus sama kamu, lalu pergi mencarinya?”Bastian

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2731

    “Kalau kamu bersikap seperti ini dari dulu, aku pun tidak akan menjadi pria sejati lagi.” Usai berbicara, Bastian langsung mencium bibirnya.Yura mengulurkan tangan langsung memeluk Bastian.Seluruh kamar dipenuhi dengan suasana kasmaran. Rasa cinta membaluti hati kedua orang.…Pada saat yang sama, di Kota Jimbar.Sebuah penginapan di kota kecil Iora masih beroperasional. Di dalam gang-gang yang dipenuhi aroma kuno, lampu-lampu pasar malam bersinar redup, menciptakan suasana yang tetap hangat di dini hari.Hiro sedang duduk sendirian di lantai atas. Dia memesan segelas koktail. Keriuhan para pelanggan di meja sebelah sungguh berbanding terbalik dengan ketenangannya.Pada saat ini, suara dentingan piano mulai terdengar. Seiring dengan alunan melodi, seorang penyanyi wanita memainkan piano sembari menyanyikan lagu dengan suara serak yang lembut dan merdu.“Aku tak bisa memilih cinta. Bila semesta pisahkan kita, aku tak mampu memaksa kita. Apabila restu tak pernah ada, Tuhan tolonglah, b

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2732

    Ketika melihat kucingnya berlari ke balkon kamar lain dan ditangkap, Emilia spontan menarik napas dalam-dalam. Dia mengatupkan kedua telapak tangannya sembari menunjukkan sikap tulusnya. “Maaf sekali. Kiumi-ku sudah bikin masalah buat kamu. Aku akan bawa dia kembali. Bisa nggak … kamu gendong kemari?”Balkon mereka hanya terpisah sejauh 1,5 meter saja. Emilia mengulurkan kedua tangannya bermaksud untuk menangkapnya.Hiro tidak berbicara, langsung mengangkat kucing kepadanya.Emilia segera menerima, lalu memeluknya dengan buru-buru. “Terima kasih. Maaf, sudah merepotkanmu.”Kemudian, Emilia membalikkan tubuhnya menepuk-nepuk Kiumi yang berada di dalam pelukannya. “Kalau kamu sembarangan lari lagi, aku akan sterilkan kamu!”Kiumi mengeong tanda dirinya menolak.Hiro menarik lengan pakaiannya, lalu menepuk-nepuk bulu kucing yang menempel di pakaiannya. Dia juga kembali ke kamar.Keesokan harinya, Hiro mengenakan pakaian tidur longgar berjalan menuruni tangga. Biasanya penginapan akan memp

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2733

    Kiumi makan dengan lahapnya.“Emilia, bukannya hari ini kamu ada kelas?”“Sepertinya dosen lagi ada urusan, jadi nggak ada kelas hari ini.” Emilia melihat ke sisi Mike. “Aku bisa keluar juga karena nggak ada kelas.”Mike pun tersenyum.Pada saat ini, Emilia baru memperhatikan Hiro. Dia terbengong beberapa detik. “Eh, bukannya kamu itu …. Oh, kamu yang tinggal di kamar sebelah, ‘kan?”Mike melihat ke sisi Hiro. “Kalian kenal?”“Bukan, bukan, semalam Kiumi masuk ke balkon kamarnya. Sepertinya Kiumi sudah mengganggu istirahatnya.” Emilia tersenyum canggung. Dia kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Ngomong-ngomong, Kak Mike, sepertinya sudah lama dia tinggal di sini.”Mike tersenyum. “Iya, sudah cukup lama. Temanku ini berasal dari ibu kota. Dia datang ke sini buat liburan.”“Ibu kota?” Saat ini, Emilia sudah duduk di sofa. Dia menatap Hiro dengan rasa penasaran. “Apa ibu kota itu seru?”Hiro berkata dengan datar, “Lumayan.”“Temanku juga pergi ke ibu kota. Dia masuk ke akademi perfilman. Den

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2734

    Berhubung ada bar di penginapan, karyawan sif malam akan bekerja dari jam lima sore hingga jam dua dini hari.Pekerja paruh waktu di penginapan hanya Emilia saja. Biasanya dia hanya bernyanyi di malam hari saja. Siang harinya jika tidak ada kelas, dia juga akan membantu di penginapan. Berhubung usianya masih muda, anggota di restoran juga sangat menjaga Emilia.Seandainya Emilia pulang kerja terlalu malam, tidak gampang untuk memanggil mobil di tengah malam, dia pun diperbolehkan untuk tinggal di penginapan.Setiap wajah yang tadinya tidak familier menjadi familier di sini. Hubungan mereka menjadi sangat akrab juga.Sementara, Mike juga akan mengatur makan bersama dengan karyawan di setiap festival. Itulah sebabnya mereka semua dapat merasakan kehangatan di penginapan ini.Hiro berjalan ke dalam halaman. Mike sedang merapikan dedaunan di pekarangan. Dia memalingkan kepalanya menatap ke sisi Hiro. “Cuaca hari ini lumayan bagus. Kenapa kamu tidak pergi jalan-jalan?”“Tidak ada yang seru.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2735

    Hiro spontan mengangkat kepalanya. Dia sungguh tidak tahu bagaimana memperlakukan kucing ini.Emilia menggigit sedotannya. “Kiumi itu terlalu ramah. Paman, kamu nggak keberatan, ‘kan?”Hiro menahan Kiumi yang terus bergerak. Keningnya tiba-tiba berkerut. “Paman?”“Kamu memang kelihatan muda, tapi seharusnya kamu hampir sebaya dengan pemilik penginapan ini, ‘kan?”Hiro terdiam membisu. Apa Emilia telah salah paham terhadap umurnya?Hiro menunduk menatap Kiumi di dalam pelukannya, lalu membelai bulu lembut Kiumi. “Mike lebih besar empat tahun dari aku.”“Coba aku pikir, Bos lebih besar empat tahun dari kamu. Seharusnya kamu juga sudah berusia 30 tahun, lebih besar 11 tahun daripada aku. Benar dong kalau kupanggil Paman?”Emilia berpikir. Saat Hiro berusia 11 tahun, dirinya saja belum lahir.Hiro melirik Emilia sekilas. Dia memang masih gadis. “Meong ….” Cakar gendut Kiumi menarik pakaiannya, hendak masuk ke dalam pakaian Hiro.Emilia terkejut segera menggendong Kiumi. Dia merasa canggun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2736

    Setelah ucapan dilontarkan, Yura muncul dengan tampilan memukau. Dia mengenakan gaun panjang ketat berwarna sampanye dengan potongan leher rendah.Di bawah cahaya remang-remang, Yura yang melangkah dengan perlahan kelihatan semakin jelas lagi. Riasannya kelihatan indah. Tubuhnya juga kelihatan elok.Bastian spontan menyipitkan matanya. Pandangannya mengikuti langkah kaki Yura.“Maaf sudah membuat kalian menunggu lama.” Yura tersenyum, lalu berdiri di hadapan mereka.Bastian langsung tersadar dari bengongnya, lalu berdeham dengan ringan. Tiba-tiba dia melepaskan jasnya untuk membungkus tubuh Yura.Yura terdiam membisu.Bastian menjelaskan dengan serius, “AC di sini agak besar. Aku takut kamu masuk angin dan flu.”Yura hendak melepaskan jas Bastian. “Tapi aku merasa panas.”“Tidak. Kamu kedinginan.” Bastian menahan tangan Yura, tidak membiarkan Yura melepaskannya.Jodhiva bertukar pandang dengan Ariel. Dia pun tersenyum tidak berdaya.“Yura.” Cooper berjalan mendekat, lalu menatap Jodhiv

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2737

    Jodhiva berjalan ke depan penjual es krim. Saat hendak mengeluarkan dompet, beberapa anak kecil menengadah kepalanya untuk menatap Jodhiva. “Paman, kamu mesti antre, nggak boleh potong baris.”Jodhiva tertegun sejenak, lalu membungkukkan tubuhnya untuk menatap mereka. “Begini saja, Paman belikan es krim buat kalian. Gimana kalau kalian perbolehin Paman untuk potong baris?”Anak-anak saling bertukar pandang. Mereka merasa transaksi ini cukup menguntungkan! Kemudian, anak-anak pun setuju.Jodhiva membeli es krim, sekalian membelikan es krim kepada anak-anak. Setelah bayar, dia pun mengambil es krim ke sisi Ariel. Ariel spontan tertawa. “Kamu malah kepikiran cara seperti ini demi memotong antrean?”Jodhiva menyerahkan es krim ke tangan Ariel. “Hanya beliin es krim saja, bukan masalah besar.”Ariel membuka bungkusan es krim, lalu mencicipinya.Rasa dingin di musim panas ini memang adalah hal yang cukup menggembirakan!Jodhiva menerima sebuah pesan. Dia spontan merangkul pinggang Ariel. “Ay

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2737

    Jodhiva berjalan ke depan penjual es krim. Saat hendak mengeluarkan dompet, beberapa anak kecil menengadah kepalanya untuk menatap Jodhiva. “Paman, kamu mesti antre, nggak boleh potong baris.”Jodhiva tertegun sejenak, lalu membungkukkan tubuhnya untuk menatap mereka. “Begini saja, Paman belikan es krim buat kalian. Gimana kalau kalian perbolehin Paman untuk potong baris?”Anak-anak saling bertukar pandang. Mereka merasa transaksi ini cukup menguntungkan! Kemudian, anak-anak pun setuju.Jodhiva membeli es krim, sekalian membelikan es krim kepada anak-anak. Setelah bayar, dia pun mengambil es krim ke sisi Ariel. Ariel spontan tertawa. “Kamu malah kepikiran cara seperti ini demi memotong antrean?”Jodhiva menyerahkan es krim ke tangan Ariel. “Hanya beliin es krim saja, bukan masalah besar.”Ariel membuka bungkusan es krim, lalu mencicipinya.Rasa dingin di musim panas ini memang adalah hal yang cukup menggembirakan!Jodhiva menerima sebuah pesan. Dia spontan merangkul pinggang Ariel. “Ay

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2736

    Setelah ucapan dilontarkan, Yura muncul dengan tampilan memukau. Dia mengenakan gaun panjang ketat berwarna sampanye dengan potongan leher rendah.Di bawah cahaya remang-remang, Yura yang melangkah dengan perlahan kelihatan semakin jelas lagi. Riasannya kelihatan indah. Tubuhnya juga kelihatan elok.Bastian spontan menyipitkan matanya. Pandangannya mengikuti langkah kaki Yura.“Maaf sudah membuat kalian menunggu lama.” Yura tersenyum, lalu berdiri di hadapan mereka.Bastian langsung tersadar dari bengongnya, lalu berdeham dengan ringan. Tiba-tiba dia melepaskan jasnya untuk membungkus tubuh Yura.Yura terdiam membisu.Bastian menjelaskan dengan serius, “AC di sini agak besar. Aku takut kamu masuk angin dan flu.”Yura hendak melepaskan jas Bastian. “Tapi aku merasa panas.”“Tidak. Kamu kedinginan.” Bastian menahan tangan Yura, tidak membiarkan Yura melepaskannya.Jodhiva bertukar pandang dengan Ariel. Dia pun tersenyum tidak berdaya.“Yura.” Cooper berjalan mendekat, lalu menatap Jodhiv

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2735

    Hiro spontan mengangkat kepalanya. Dia sungguh tidak tahu bagaimana memperlakukan kucing ini.Emilia menggigit sedotannya. “Kiumi itu terlalu ramah. Paman, kamu nggak keberatan, ‘kan?”Hiro menahan Kiumi yang terus bergerak. Keningnya tiba-tiba berkerut. “Paman?”“Kamu memang kelihatan muda, tapi seharusnya kamu hampir sebaya dengan pemilik penginapan ini, ‘kan?”Hiro terdiam membisu. Apa Emilia telah salah paham terhadap umurnya?Hiro menunduk menatap Kiumi di dalam pelukannya, lalu membelai bulu lembut Kiumi. “Mike lebih besar empat tahun dari aku.”“Coba aku pikir, Bos lebih besar empat tahun dari kamu. Seharusnya kamu juga sudah berusia 30 tahun, lebih besar 11 tahun daripada aku. Benar dong kalau kupanggil Paman?”Emilia berpikir. Saat Hiro berusia 11 tahun, dirinya saja belum lahir.Hiro melirik Emilia sekilas. Dia memang masih gadis. “Meong ….” Cakar gendut Kiumi menarik pakaiannya, hendak masuk ke dalam pakaian Hiro.Emilia terkejut segera menggendong Kiumi. Dia merasa canggun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2734

    Berhubung ada bar di penginapan, karyawan sif malam akan bekerja dari jam lima sore hingga jam dua dini hari.Pekerja paruh waktu di penginapan hanya Emilia saja. Biasanya dia hanya bernyanyi di malam hari saja. Siang harinya jika tidak ada kelas, dia juga akan membantu di penginapan. Berhubung usianya masih muda, anggota di restoran juga sangat menjaga Emilia.Seandainya Emilia pulang kerja terlalu malam, tidak gampang untuk memanggil mobil di tengah malam, dia pun diperbolehkan untuk tinggal di penginapan.Setiap wajah yang tadinya tidak familier menjadi familier di sini. Hubungan mereka menjadi sangat akrab juga.Sementara, Mike juga akan mengatur makan bersama dengan karyawan di setiap festival. Itulah sebabnya mereka semua dapat merasakan kehangatan di penginapan ini.Hiro berjalan ke dalam halaman. Mike sedang merapikan dedaunan di pekarangan. Dia memalingkan kepalanya menatap ke sisi Hiro. “Cuaca hari ini lumayan bagus. Kenapa kamu tidak pergi jalan-jalan?”“Tidak ada yang seru.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2733

    Kiumi makan dengan lahapnya.“Emilia, bukannya hari ini kamu ada kelas?”“Sepertinya dosen lagi ada urusan, jadi nggak ada kelas hari ini.” Emilia melihat ke sisi Mike. “Aku bisa keluar juga karena nggak ada kelas.”Mike pun tersenyum.Pada saat ini, Emilia baru memperhatikan Hiro. Dia terbengong beberapa detik. “Eh, bukannya kamu itu …. Oh, kamu yang tinggal di kamar sebelah, ‘kan?”Mike melihat ke sisi Hiro. “Kalian kenal?”“Bukan, bukan, semalam Kiumi masuk ke balkon kamarnya. Sepertinya Kiumi sudah mengganggu istirahatnya.” Emilia tersenyum canggung. Dia kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Ngomong-ngomong, Kak Mike, sepertinya sudah lama dia tinggal di sini.”Mike tersenyum. “Iya, sudah cukup lama. Temanku ini berasal dari ibu kota. Dia datang ke sini buat liburan.”“Ibu kota?” Saat ini, Emilia sudah duduk di sofa. Dia menatap Hiro dengan rasa penasaran. “Apa ibu kota itu seru?”Hiro berkata dengan datar, “Lumayan.”“Temanku juga pergi ke ibu kota. Dia masuk ke akademi perfilman. Den

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2732

    Ketika melihat kucingnya berlari ke balkon kamar lain dan ditangkap, Emilia spontan menarik napas dalam-dalam. Dia mengatupkan kedua telapak tangannya sembari menunjukkan sikap tulusnya. “Maaf sekali. Kiumi-ku sudah bikin masalah buat kamu. Aku akan bawa dia kembali. Bisa nggak … kamu gendong kemari?”Balkon mereka hanya terpisah sejauh 1,5 meter saja. Emilia mengulurkan kedua tangannya bermaksud untuk menangkapnya.Hiro tidak berbicara, langsung mengangkat kucing kepadanya.Emilia segera menerima, lalu memeluknya dengan buru-buru. “Terima kasih. Maaf, sudah merepotkanmu.”Kemudian, Emilia membalikkan tubuhnya menepuk-nepuk Kiumi yang berada di dalam pelukannya. “Kalau kamu sembarangan lari lagi, aku akan sterilkan kamu!”Kiumi mengeong tanda dirinya menolak.Hiro menarik lengan pakaiannya, lalu menepuk-nepuk bulu kucing yang menempel di pakaiannya. Dia juga kembali ke kamar.Keesokan harinya, Hiro mengenakan pakaian tidur longgar berjalan menuruni tangga. Biasanya penginapan akan memp

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2731

    “Kalau kamu bersikap seperti ini dari dulu, aku pun tidak akan menjadi pria sejati lagi.” Usai berbicara, Bastian langsung mencium bibirnya.Yura mengulurkan tangan langsung memeluk Bastian.Seluruh kamar dipenuhi dengan suasana kasmaran. Rasa cinta membaluti hati kedua orang.…Pada saat yang sama, di Kota Jimbar.Sebuah penginapan di kota kecil Iora masih beroperasional. Di dalam gang-gang yang dipenuhi aroma kuno, lampu-lampu pasar malam bersinar redup, menciptakan suasana yang tetap hangat di dini hari.Hiro sedang duduk sendirian di lantai atas. Dia memesan segelas koktail. Keriuhan para pelanggan di meja sebelah sungguh berbanding terbalik dengan ketenangannya.Pada saat ini, suara dentingan piano mulai terdengar. Seiring dengan alunan melodi, seorang penyanyi wanita memainkan piano sembari menyanyikan lagu dengan suara serak yang lembut dan merdu.“Aku tak bisa memilih cinta. Bila semesta pisahkan kita, aku tak mampu memaksa kita. Apabila restu tak pernah ada, Tuhan tolonglah, b

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2730

    Bastian terdiam.Pada saat ini, seorang ibu menghela napas. “Waktu itu, kami semua mengira kamu akan menikah sama Tuan Hiro. Kalian berdua sudah berteman sejak kecil ….”Entah siapa yang menghentikan omongan wanita tua itu. Ketika mengungkit soal Hiro, semua tetangga di sini juga tahu betapa Yura menempel dengan Hiro waktu itu. Hanya saja, tidak seharusnya mereka mengungkit masalah pria lain di hadapan kekasih Yura. Wanita itu menyadari dirinya telah keceplosan. Dia segera berkata, “Maaf, Tante bukan sengaja mau mengungkitnya. Kamu jangan berpikir kebanyakan. Masa lalu biarkanlah berlalu.”Yura tidak berbicara, hanya tersenyum saja.Setelah mereka berdua meninggalkan tempat, Bastian memasukkan tangan ke dalam saku celananya. “Kenapa? Apa kamu masih punya pemikiran terhadap teman masa kecilmu itu?”“Pemikiran apa?” Yura berjalan ke sisi Bastian, lalu memperlambat langkahnya. “Kamu berharap aku bisa punya pemikiran apa lagi? Jangan-jangan putus sama kamu, lalu pergi mencarinya?”Bastian

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2729

    Yura membenamkan kepalanya di dalam pundak Bastian.Beberapa hari kemudian, Raisa memberikan barang bukti dan juga menceritakan apa yang dialaminya kepada polisi. Nama Hanson pun telah terjerat dalam kabar buruk.Seiring dengan kabar buruk yang tidak berhenti menyebar, para wanita yang “dinodai” sebelumnya berbondong-bondong keluar untuk bersuara.Bahkan hotel atas nama Hanson juga sedang dalam pemeriksaan. Setelah membaca kabar Hanson di internet, para karyawan yang mengetahui masalah itu baru berterus terang bahwa Hanson mengandalkan posisinya sebagai petinggi memaksa mereka untuk menutupi aibnya.Sementara, kebanyakan wanita dinodai di hotel dan di kamar yang sama. Kamar itu memang sengaja “disisakan” untuk menjadi tempat tinggal Hanson.Tanpa izin orang lain, siapa pun tidak diperbolehkan untuk masuk. Selain itu, kartu kamar itu hanya ada selembar saja dan hanya dimiliki oleh Hanson.Saat isi kamar digeledah, di dalamnya terdapat berbagai jenis mainan dewasa yang membuktikan tindak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status