Share

Bab 2657

Author: Daun Jahe
Terdengar suara Yelena dari ujung telepon. “Apa Ayah dan Ibu nggak beri tahu kamu?”

“Beri tahu apa?”

Yelena tersenyum dingin. “Mereka minta uang sama kamu untuk mendaftarkanku ke akademi perfilman. Kebetulan, aku lolos ujian masuk.”

Erin langsung berdiri. “Apa? Mereka daftarin kamu ke akademi perfilman? Kenapa kamu nggak beri tahu aku?”

“Apa gunanya beri tahu kamu? Kamu selalu menuruti apa kata Ayah dan Ibu. Kalau diminta uang, kamu juga selalu memenuhi permintaan mereka. Uangmu itu seperti nggak ada nomor serinya. Gara-gara kamu, sekarang adik kita sudah tamat, tapi dia selalu saja tiduran di rumah, menunggu dikirim uang sama kamu. Kamu sudah seperti orang tuanya saja yang terus mengasuhnya. Semoga saat kamu tua nanti, dia bisa menjagamu.”

“Yelena ….”

Tanpa menunggu balasan dari Erin, Yelena langsung mengakhiri panggilan.

Keesokan harinya, Yelena mendapatkan peran sebagai adik perempuannya Wilmar. Proto meminta Yelena untuk membaca naskah, lalu memintanya untuk menguasai peran dalam w
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wenny ThePooh
next please🫢🫢
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2658

    Usai berbicara, Samuel hendak mengambil ponsel. Levin pun berdiri. “Oke, kalau begitu, aku akan mencobanya. Jangan sampai nanti dibilang, tidak ada yang bisa diandalkan dari Agensi Solar.”Samuel membawa Levin untuk ketemuan dengan Proto di restoran. Saat bertemu, Levin mengikuti persyaratan Samuel untuk mengenakan kacamata.Proto bisa memilih Levin karena melihat dia memiliki sikap sopan santun yang mirip dengan Firman. “Apa Tuan Levin pernah memerani peran antagonis?”Levin menjawab dengan terus terang, “Tidak pernah.”Jari tangan Proto saling bertautan. Dia meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan serius, “Bagus kalau tidak pernah. Aku sudah menonton serial ‘Embun’, Pak Samuel juga pernah bilang kalau aktingmu biasa-biasa saja. Tapi dalam filmku, aku tidak mencari yang jago dalam berakting, aku mengutamakan kepribadian aslimu.”Levin tertegun beberapa detik. "Tapi karakter ini tidak seperti aku. Kamu ingin aku memerankan seorang pria yang munafik, mungkin aku ….”“Semua itu s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2659

    Ariel mengangguk.“Bagus sekali. Aku mau beri tahu Tuan Tobias!” Dessy mengambil ponselnya untuk menghubungi Tobias.Saat Tobias mengetahui kabar kehamilan putrinya, dia langsung mengesampingkan mahyongnya. Firman mengangkat kepalanya untuk menatap Tobias. “Apa benar Ariel lagi mengandung?”Tobias tersenyum lebar. Meski dia kalah dalam permainan, dia juga merasa sangat gembira saat ini. “Tentu saja! Dia saja sudah periksa di rumah sakit. Astaga! Akhirnya aku jadi kakek!”Dua teman main mahyong lainnya mengucapkan selamat. “Hebat, Tuan Tobias! Kabar ini adalah kabar gembira. Ingat traktiran.”Tobias melambaikan tangannya. “Tenang saja.”Setelah Ariel kembali ke Vila Galatta, dia langsung pergi ke ruang baca Jodhiva. Saat Jodhiva sedang membaca buku, dia melihat Ariel melempar selembar kertas di atas meja. “Coba kamu lihat!”Gerakan tangan Jodhiva berhenti. Saat membaca tulisan “Laporan Kehamilan”, Jodhiva langsung mengangkat kepalanya.Ariel berkata, “Aku sudah hamil.”Jodhiva meletakka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2660

    Bukannya ibu hamil harus istirahat dengan baik? Bagaimana kalau sampai tersenggol? Bukannya akan celaka?Yogi berhenti di tempat. “Selamat.”Ariel tersenyum. “Terima kasih.”“Kak!” Riko datang bersama dua orang pengawal. Ada banyak hadiah di tangan dua orang pengawal itu. Semuanya adalah mainan anak-anak.“Kak, setelah aku dengar kabar kamu lagi mengandung, aku langsung pergi ke mal. Aku rasa anakmu pasti cowok. Jadi, aku sudah beli mainan cowok.”Ujung bibir Ariel berkedut. Dia meletakkan gelas airnya. “Kamu itu memang baik sekali.”Riko pun tersenyum lebar. “Tentu saja, aku saja tidak pernah bersikap sebaik ini terhadap ayahku. Tapi, ayahku juga tidak butuh semua ini, semua ini milikmu. Setelah anakmu dilahirkan nanti, jangan lupa beri tahu dia semua mainan ini dibeli olehku.”Ariel mengangguk. “Baik.”Riko menyuruh pengawal untuk meletakkan hadiah. Dessy membungkuk ke sisi Ariel. “Nona, adikmu ini aktif sekali, ya.”Ariel menunjukkan senyuman canggung, lalu membalas dengan suara kec

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2661

    Jules tersenyum, lalu merangkul Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak masalah. Lagi pula, anak kita juga akan lahir di musim panas nanti.”Jessie mengusap perut buncitnya dengan tersenyum. “Musim panas, ya? Entah anak kita itu Taurus atau Gemini?”Jules mencium kening Jessie. “Semua itu bukan masalah.”Pada saat ini, di Area Homa.Jodhiva memilih untuk melakukan foto pengantin di kediamannya. Tim fotografer yang mengikuti mereka adalah tim yang biasanya memotret para selebritas. Tingkat profesional mereka sudah tidak perlu diragukan lagi, begitu pula dengan harganya.Lokasi pengambilan gambar dilakukan di banyak tempat. Setiap kali berpindah lokasi, mereka mengganti satu set gaun pengantin. Semua gaun dirancang khusus dari merek terkenal dengan gaya yang berbeda-beda.Dari pagi hingga sore, mereka mengunjungi banyak lokasi dan mengambil hampir seribu foto pernikahan.Setelah kembali ke hotel, Ariel merasa capek dan berbaring di tempat tidur. “Ternyata mengambil foto pernikahan sangat mele

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2662

    Ariel mengunyah kacang sembari menyindir, “Pelayanannya bagus juga.”Mereka berdua berjalan di sekitar. Jodhiva menguliti kulit kacang, sedangkan Ariel sedang menyantapnya. Terkadang dia menyuapi kacang ke mulut Jodhiva.Panggangan di depan mata memang tidak bisa dinikmati Ariel. Hanya saja, dia merasa sangat gembira.“Ariel?” Tiba-tiba ada yang memanggil Ariel. Dia memalingkan kepalanya, lalu melihat Alicia sedang berdiri di luar restoran. Sepertinya dia baru berjalan keluar dari sana.Ariel merasa kaget. Dia spontan melirik Jodhiva.Alicia juga tidak menyangka akan bertemu Ariel dan Jodhiva di Area Homa. Dia berjalan ke sisi mereka. “Kenapa kalian bisa datang ke Area Homa?”“Emm, kami datang buat ….”“Foto pengantin.” Jodhiva merangkul pundak Ariel, lalu berjalan ke sisi Alicia. “Bulan depan kami akan mengadakan resepsi pernikahan. Kebetulan kami memilih untuk melakukan pengambilan foto pengantin di Area Homa.”Alicia menurunkan kelopak matanya sembari tersenyum. “Ternyata begitu. Se

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2663

    Bastian mengusap keningnya. “Jangan-jangan kamu ingin beli gaun pengantin itu? Aku sarankan kamu urungkan niatmu. Nyonya Herla tidak akan menjualnya. Waktu itu, saat Tuan Putri Negara Shawana menikah, dia juga menginginkan gaun pengantin itu, tapi permintaannya ditolak mentah-mentah oleh Nyonya Herla. Pada akhirnya, dia hanya bisa menyewanya dengan harga tinggi. Hanya disewakan untuk sehari saja.”Lagi pula, Herla tidak akan menyewa gaun pengantin ke sembarang orang. Ada banyak selebritas dari negara barat hendak menyewa gaunnya, tapi dia menolak permintaan mereka semua.Jodhiva tersenyum. “Tentu saja disewa. Masalah harga bukan masalah. Aku jamin akan mengembalikannya dengan sempurna.”Bastian menarik napas dalam-dalam. “Demi sepotong gaun pengantin, kamu malah rela menghabiskan banyak uang.”“Tuan Putri itu saja rela, kenapa aku tidak rela menghabiskan uang untuk istriku? Aku pasti akan memberikan yang terbaik untuknya.”Bastian mengangguk. “Baiklah, cowok yang sudah punya istri mema

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2664

    Bastian menurunkan jendela mobilnya. “Kak Ariel, kamu tidak usah mencemaskannya. Kak Jody hanya pergi beberapa hari saja. Ayo, masuk, kuantar kamu pulang.”Ariel memasuki mobil sembari menatap Bastian. “Apa kamu nggak tahu ngapain dia pulang?”Bastian melirik Ariel dari kaca spion tengah. Tatapannya kelihatan berkilauan. “Kak Ariel, jujur saja, kali ini Kak Jody pulang demi sewa sepotong gaun pengantin.”Jodhiva tidak memperbolehkan Bastian untuk mengatakannya. Namun, mana mungkin Bastian menuruti apa kata Jodhiva? Dia sedang balas dendam dengan apa yang dilakukan Jodhiva di restoran semalam!Ariel tertegun sejenak. “Sewa?”Bukannya gaun pengantin bisa dibeli? Kenapa mesti sewa?“Kak Jody suka dengan gaun pengantin model kuno. Gaun itu belum pasti bisa disewakan. Waktu itu, saat Tuan Putri Negara Shawana menikah, dia menghabiskan uang belasan miliar untuk menyewa gaun itu selama sehari.”Ariel sungguh merasa syok. “Belasan miliar hanya untuk sehari?”Bastian mengangguk. “Iya, gaun peng

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2665

    Tiba-tiba Darman kepikiran sesuatu, lalu menarik si pria untuk bertanya, “Di mana pria itu?”“Dia masih diinterogasi di garasi mobil.”Darman menyuruh mereka untuk menunggu di rumah sakit. Dia pun segera kembali ke vila.Di dalam garasi, pria itu sedang diikat di bangku. Dua orang pria sedang menginterogasinya secara bergilir, tetapi dia tetap tidak bersedia untuk berbicara.Begitu Darman berjalan ke dalam, dia langsung melayangkan tinjuan, bahkan menjatuhkan bangku yang diduduki pria itu.“Darman!” Anggota lain menghalanginya.Darman mendorong mereka, kemudian menendang pria di lantai. Dia bagai ingin meluapkan amarah di diri orang itu.Ketika melihat orang yang ditendang tidak berhenti menjerit untuk meminta pengampunan, bahkan telah muntah darah, mereka berdua baru menghentikan langkah Darman. “Kalau kamu pukul seperti ini, dia akan mati!”Darman mendorong mereka berdua. Dia menarik pria di lantai dengan kedua mata memerah. “Apa kamu masih tidak ingin ngomong siapa yang memerintahmu

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status