Silvia bertanya kembali, “Gimana kalau terjadi apa-apa dengannya?”Suara Willie sangat tegas. “Tidak akan terjadi apa-apa.”Setelah hening beberapa saat, Silvia berdiri dengan perlahan. “Ayah, seandainya ada yang turun tangan terhadap Jules, apa yang akan kamu lakukan?”Willie terbengong sejenak, kemudian memberi jawaban pasti. “Aku tidak akan melepaskan mereka.”Terlintas senyuman sinis di wajah Silvia. “Aku harap Ayah ingat dengan ucapanmu hari ini.”Ketika Silvia berjalan keluar istana, kebetulan dia bertemu dengan Hillary yang baru datang. Hillary kelihatan sedang tersenyum lebar, sepertinya suasana hatinya sedang sangat bagus. “Bu Silvia, apa kamu datang untuk mencari Yang Mulia?”Silvia menatap Hillary dengan wajah tak berekspresi. “Aku sudah meremehkanmu.”“Bu Silvia, apa yang lagi kamu katakan? Aku itu korban. Semua ini ulah Jessie.” Hillary berdiri di hadapan Silvia. “Bu Silvia, aku juga sedang membantumu. Keluarga Fernando nggak menganggap keluarga kerajaan, apalagi Keluarga
Dacia merasa bingung. “Tapi, dia itu adikmu. Apa kamu ingin biarin dia disalahpahami oleh reporter itu?”Jodhiva melepaskan Dacia. Tatapannya kelihatan datar, tetapi terlihat senyuman tipis di wajahnya. “Dacia, apa kamu tidak merasa ucapanmu itu saling bertentangan?”Kali ini, Dacia terbengong sejenak.Tatapan Jodhiva tertuju pada kerumunan. “Katamu, perlindungan berlebihan aku dan Jerry itu adalah beban bagi Jessie. Sekarang kamu malah berharap aku bisa membantunya. Kalau aku membantunya, dia pun tidak akan bisa belajar untuk mengatasi masalah sendiri.”Dacia merasa syok. Dia tidak menyangka Jodhiva masih ingat dengan ucapannya waktu itu. Dia bersuara, “Tapi, maksudku bukan dalam hal ini.”Maksud Dacia adalah mereka tidak seharusnya terlalu ikut campur dalam masalah pernikahan atau pertemanan Jessie.Jodhiva memiringkan kepala, kemudian menyipitkan matanya. “Bukannya semua sama saja?”Dacia sungguh kehabisan kata-kata.Pada saat ini, terdengar suara Jessie dari dalam kerumunan. “Kalau
Jodhiva mengangguk.Dacia menuruni mobil, lalu memasuki rumah.Kemudian, Jodhiva mengendarai mobilnya kembali ke Vila Bagya. Mobil diparkirkan. Jodhiva pun menuruni mobil. Saat ini, tampak Jerremy sedang bersandar di depan pohon. Dia melepaskan headset-nya, lalu berkata, “Kak, apa perlu kamu berhubungan sedekat itu dengan Dacia?”Jodhiva berhenti di depan Jerremy, lalu tersenyum padanya. “Dia itu temannya Jessie. Aku hanya mengantarnya pulang saja. Memangnya kenapa?”Jerremy melipat kedua tangannya di depan dada. Dia memalingkan kepalanya. “Teman apaan! Hati manusia bisa berubah. Sekarang mereka memang masih berteman, tapi tidak berarti mereka akan berteman di kemudian hari.”Kali ini, terdengar suara tawa Jodhiva. “Sepertinya kamu memiliki bias terhadapnya?”Jerremy tertegun sejenak. Raut wajahnya kelihatan muram. “Dia itu wanita yang sangat arogan. Cuma Jessie saja yang peduli sama dia. Sekarang, bahkan, Kak Jody juga …. Pokoknya jangan sampai kalian dimanfaatin dia nantinya.”Jodhiv
Jessie berbisik, “Dia memang begitu. Setiap bulan pasti akan kambuh beberapa hari.”Langkah kaki Jerremy berhenti. Dia membalikkan tubuhnya. “Aku sudah mendengarnya.”Jessie pun merasa merinding. Dia langsung menunjukkan senyuman di wajahnya. Namun, raut Jerremy masih kelihatan sangat muram.“Kamu masuk kelas dulu. Dia tinggal di sini. Ada yang ingin aku tanyakan sama dia.” Jerremy menunjuk ke sisi Dacia.Dacia merasa kaget.Jessie melihat mereka berdua. “Sebenarnya apa yang ingin kamu tanyakan sama Dacia?”Jerremy mendorong Jessie. “Kamu ke kelas dulu. Yang patuh!”Pada akhirnya, Jessie mengikuti ucapan Jerremy untuk pergi duluan. Baru berjalan beberapa langkah, dia kembali menoleh. “Kak, jangan tindas Dacia, ya! Kalau nggak, aku nggak bakal maafin Kakak!”Urat hijau di ujung kening Jerremy tampak menonjol. Dia juga tidak menghiraukan Jessie.Jerremy membawa Dacia ke belakang gedung akademi. Hampir tidak ada orang yang melewati tempat ini. Dacia bersandar di balik dinding, menatapnya
Willie berusaha untuk menenangkan dirinya. “Panggil Nona Hillary ke istana. Kedudukan keluarganya di Negara Biwana tergolong tidak rendah. Seharusnya akan lebih gampang menyelidiki masalah ini jika ada bantuan dari Keluarga Jalma.”Robert menyuruh anggotanya untuk menghubungi Hillary. Saat Hillary memasuki istana, hatinya terasa sangat tidak tenang. Dia juga sudah membaca berita hilangnya Jules. Hanya saja, dia tidak berani memastikan apakah Jules menghilang setelah bertemu dengan pamannya atau bukan. Seandainya Jules menghilang setelah bertemu dengan pamannya, besar kemungkinan Keluarga Jalma akan terkena masalah.Hillary sudah mengingatkan pamannya. Tidak mungkin pamannya akan melibatkan Keluarga Jalma dalam kerepotan. Jadi, pamannya tidak mungkin akan turun tangan terhadap Jules. Hanya saja, bagaimana ceritanya Jules bisa menghilang? Semuanya terlalu kebetulan.Saking kebetulannya, Hillary pun curiga. Jangan-jangan semua ini adalah skenario Jules sendiri?Hillary mengetuk pintu. Set
Sopir bertanya, “Nak, mau ke mana?”Bahasa Biwana Jules sangat lancar. “Jalan Sakura.”Sopir menyalakan mesin mobil. Mobil pun melaju dengan perlahan.Cahaya lampu di pinggir jalan memantul di dalam mobil, membuat mobil terkadang terang terkadang redup. Saat taksi berpapasan dengan mobil polisi, Jules memandang keluar jendela mobil.Sopir juga ikut melihat keluar jendela. “Merepotkan sekali! Ada orang yang hilang saat berlibur ke Negara Biwana. Sekarang ada banyak polisi yang melakukan pencarian. Entah bagaimana nasib wisatawan itu.”Jules mengetuk jari tangannya di atas paha. Dia sedang mengenakan headset penerjemah. Setelah belajar selama beberapa hari ini, Jules pun mulai mahir dengan bahasa Negara Biwana. “Liburan?”Sopir tersenyum. “Dengar-dengar seperti itu. Apalagi orang yang hilang itu adalah cucu dari keluarga kerajaan Negara Hyugana. Seandainya pria itu benar-benar diculik, semuanya akan merepotkan.”Jules mengangkat kepala dengan perlahan. “Aku lebih tertarik dengan masalah
Raymond menarik napas dalam-dalam, lalu kembali duduk di tempat. “Tuan Muda, apa tujuanmu?”“Tujuanku sangat sederhana.” Jules meletakkan cangkir teh ke atas meja. “Aku tidak berharap kasus Pak Kevin bisa ditutup dengan cepat. Kemudian, aku ingin kamu menjadi Kepala Keluarga Jalma.”Raymond tidak berkata-kata.Jules berdiri dengan perlahan. “Kamu mesti berpikir dengan saksama. Kamu ingin lanjut hidup di bawah bayang-bayang kakakmu atau memiliki kedudukan sendiri. Ini adalah sebuah kesempatan bagimu. Aku percaya kamu bisa melakukannya.”…Dalam waktu sekejap mata, taksi pun sudah berhenti di Jalan Sakura. Selesai membayar, Jules menuruni mobil. Saat ini, dia menerima pesan masuk dari Marry yang berisi rekaman suara.Pada saat yang sama, di vila pribadi Raymond.Raymond sedang duduk seorang diri di dalam ruang baca sembari menekan-nekan keningnya. Asisten memasuki ruangan, lalu melaporkan, “Pak Raymond, pengacara sudah datang.”Pengacara yang kerap disapa Andrew memasuki ruang baca. Asis
Namun pada saat ini, tiba-tiba muncul suara tidak bersahabat. “Jules malah hilang di Negara Biwana. Sepertinya masalah ini sangat kebetulan? Dengar-dengar Nona Muda Hillary berharap bisa dinikahi oleh Tuan Muda Jules. Apa Keluarga Jalma mengetahui pemikiranmu?”Maksud di balik ucapan itu adalah Jules menolak untuk menikahi Hillary. Setelah tiba di Negara Biwana, bisa jadi Jules akan ditahan anggota Keluarga Jalma.Raut wajah Hillary tampak tegang. Dia menatap reporter wanita itu dengan tatapan muram. “Apa yang lagi kamu katakan?”Sikap reporter wanita itu sangatlah tegas. “Kami hanya sedang bertanya saja.”“Jadi, kamu lagi mencurigai Keluarga Jalma?” Hillary pun tersenyum sinis. “Keluarga Jalma nggak akan melakukan hal seperti ini. Aku bisa menjamin dengan status cucu angkat Raja Willie, semuanya nggak mungkin.”Hillary menyuruh sekretaris untuk mengusir para reporter. Dia berjalan ke dalam Hotel Samari dengan wajah muram. Pintu lift ditutup. Kedua tangan di samping tubuhnya dikepalkan
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di