Orang yang paling menderita sekarang adalah Winston, sipir Penjara Gunung Cahaya Bulan.Winston tidak tidur karena dia harus melayani orang-orang penting sekarang. Dia duduk di kantornya, minum kopi, dan bergumam, "Melvin Herman sialan itu pantas mati. Ini bukan pertama kalinya dia disuap untuk memenjarakan seseorang. Namun, kali ini, dia menyinggung begitu banyak orang penting. Sekarang, orang-orang menyalahkanku."Terdengar suara ketukan pintu.Seseorang mengetuk pintu kantor."Sial! Siapa itu? Ada apa?" Winston terlihat lelah dan marah-marah."Tuan Drayton, ada orang penting lain yang datang," kata seorang penjaga penjara dengan terburu-buru."Aku tidak akan menemuinya. Itu bukan urusanku."Winston tetap diam. "Aku bertemu Jenderal Fisher dan Tuan Pace hari ini. Apa ada orang penting lainnya? Ini sudah hampir tengah malam. Aku tidak akan menemui mereka.""Namun, dia adalah gubernur."Penjag
Terdengar suara helaan napas.Jean menghela napas lega.Jean mengira Perusahaan Modal Maya akan menarik investasinya dari Kota Samudra karena tamparan Owen. Namun, sebagai gubernur, dia mau tidak mau menatap Owen dengan kagum.Seorang pria dari negara lain berani memandang rendah orang-orang Negara Washal di depan matanya. Tamparan tidak akan cukup untuk mengungkapkan kemarahannya.Namun, Jean tak menyangka jika Zavier justru membungkuk kepada Owen tanpa emosi setelah ditampar. Zavier terus meminta maaf, "Tuan Green, aku harap kamu mengerti bahwa aku tidak bermaksud menghinamu. Maafkan aku."Owen berkata sembari menuding Zavier, "Biar kuperjelas. Kamu juga menghinaku jika menghina orang-orang Negara Washal. Kamu tidak hanya harus meminta maaf kepadaku, tetapi juga kepada semua orang Washal. Mengerti?""Ya, tentu saja." Zavier terus mengangguk seperti anak kecil yang melakukan kesalahan. Dia berbalik dan membungkuk ke ar
"Hentikan."Owen pelan-pelan mundur selangkah dan menoyor kening Irene dengan satu jarinya. "Ini yang terakhir kalinya. Lihatlah sekitarmu. Orang-orang memperhatikan kita.""Aku tidak melihat apa-apa." Carl menoleh ke samping dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Namun, lututnya bergerak naik turun seolah sedang menari bahagia."Lanjutkan saja. Aku tidak keberatan." Jean juga membuang muka.Irene menyeringai dan melirik Fiona. Tatapannya penuh tantangan seolah sedang mengumumkan bahwa Owen adalah miliknya.Fiona tidak gentar. Dia mengucapkan kata "Pelacur" dengan sadis.Orang-orang di sana cuek. Namun, pertarungan batin di antara dua wanita cantik berbeda gaya ini tidak luput dari perhatian Owen."Baiklah. Kesalahpahaman sudah terselesaikan sekarang, aku mengucapkan terima kasih sudah menegakkan keadilan untukku. Kalian semua sudah berusaha keras." Owen menunjukkan kepribadiannya yang terus terang dan sedikit
Aaden senang mendengar perkataan pengawalnya. "Aku menyukai kejujuranmu. Orang jujur memang yang terbaik. Saat kita tiba di Kota Samudra, aku akan mencarikan beberapa gadis untukmu juga. Ya, benar. Ada klub bergaya Mallowwood di Kota Samudra, namanya Kelab Mekar. Ayo, kita ke sana.""Wah, Tuan Bonham memang yang terbaik.""Tuan Bonham, kita perlu merencanakan hal lain juga. Kudengar Putri Irene datang ke Kota Samudra demi seorang laki-laki bernama Owen. Katanya keluarga laki-laki itu..."Aaden tampak meremehkan dan mengibaskan tangannya saat nama Owen disebut. "Jangan khawatir. Dia cuma mahasiswa dan bukan ancaman bagi kita. Keluarga Kelley hanya melebih-lebihkan. Owen pintar kalau dia sadar diri dan tidak mencampuri urusan kita. Namun, kalau dia berani macam-macam, aku akan menghancurkannya."Di saat bersamaan, ada balap Cheropee modifikasi yang berlangsung di jalan tol menuju arah Kota Samudra.Jarang sekali ada wanita yang mengendarai mobil otot seperti itu. Wanita itu hanya mengen
"Tuan Bonham, kami sudah mengagumimu sejak lama!""Itu benar. Semua orang kelas atas sudah dengar tentang legenda sang kaya raya Empat Sultan. Karismamu cukup untuk menerangi seluruh Kota Samudra!""Aku merasa sangat senang bisa melihat Tuan Bonham hari ini!"Selebritas di sekeliling Aaden menyanjungnya. Bahkan, beberapa wanita bangsawan mengerahkan usaha terbaik mereka untuk bisa mendekati Aaden.Seulas senyuman jahat tertoreh di wajah Aaden dan sorot matanya pun penuh penghinaan.Dua pengawal kekar berdiri di samping Aaden. Jika seorang wanita mencoba mendekati Aaden, mereka akan maju untuk memisahkan.Gerald, presiden Kamar Dagang Samudra, berkata dengan berlebihan, "Aku beruntung karena sudah terlibat dalam beberapa kegiatan perdagangan di Kota Raja sejak bertahun-tahun yang lalu. Aku melakukan beberapa hal kecil untuk Tuan Bonham. Itu sebabnya aku bisa mendapatkan dukungan oleh Tuan Bonham. Kawan, kalau kalian ingin mendapatkan pengakuan Tuan Bonham, pahamilah kalau kalian harus
Aaden berpikir bahwa tatapan Owen seperti tatapan serigala yang membuat hatinya gentar.Yang membuat Aaden bingung, Owen sepertinya tahu bahwa dialah yang mengirim orang untuk mengganggunya. Itu tidak mungkin. Ketika dia menyuruh kedua pengawalnya, suaranya sangat pelan. Lagi pula, jarak mereka cukup jauh.Untungnya, Owen hanya melirik Aaden dan menarik pandangannya."Sialan!" Aaden marah karena merasa ditipu oleh Owen.Dia berpikir Owen tidak tahu dialah dalang di balik keributan ini dan pria itu hanya sekadar melihat ke arahnya. Namun, dia tidak memikirkan satu hal ini. Jika Owen tidak tahu dialah dalangnya, mengapa Owen menatap ke arahnya?"Siapa yang kamu maki?""Kamu bermain-main dengan kematian!"Kedua pengawal Aaden masih mendesak Owen. Salah satu dari mereka malah mengulurkan tangannya untuk merenggut kerah baju Owen.Ivan yang berada di samping Owen tampak marah. Dia menunjuk ke arah dua pria berbaju hitam itu dan meraung, "Beraninya kamu? Kamu tahu di mana ini?Kamu dari per
"Oh, menakutkan sekali!""Apa? Dia melempar Aaden keluar!""Ini lantai empat. Aaden bisa mati!"Orang-orang tidak bisa menahan diri lagi. Mereka sangat terkejut dengan tindakan Owen dan mulai bergosip."Tidak ... aku tidak ingin mati!" Aaden berteriak dari luar jendela.Setelah melempar Aaden keluar, Owen tidak menarik tangannya.Ketika Aaden dilempar keluar jendela, Owen segera menangkap pergelangan kaki Aaden dengan tangan kanannya.Sekarang ini, Aaden berada di luar jendela dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas.Semua orang bisa melihat betapa pucatnya wajah Aaden melalui jendela. Mereka juga melihat tetesan air yang mengalir dari kerah hingga ke wajah Aaden."Aaden mengompol!"Seseorang langsung menyadari hal itu dan berteriak, "Lihat! Selangkangan Aaden basah. Itu adalah air seninya!"Aaden tidak bisa berbuat apa-apa. Dia bahkan ingin menangis.Namun, A
"Litzy Gallop!"Aaden marah saat melihat Litzy. Dia memanggil nama Litzy sambil menggertakkan giginya."Apakah dia Litzy Gallop? Sialan! Orang berkuasa lainnya telah datang.""Di Kota Raja, ada tiga orang wanita yang mampu menandingi Empat Sultan. Ketiga wanita itu disebut Dua Jelita dan Seorang Peri. Litzy adalah si peri.""Ramai sekali. Mengapa Litzy ke sini?"Sepertinya, Litzy sangat terkenal di sini. Ada banyak orang kelas atas Kota Samudra yang tahu tentang dirinya. Terjadi kehebohan setelah Aaden menyebut nama Litzy.Bukan hanya para selebritas, Jean dan Ivan pun mengalami situasi yang canggung.Litzy mengabaikan Jean dan Ivan. Dia menghampiri Aaden dan berkata, "Aaden, mengapa wajahmu bengkak? Apakah kamu habis dipukuli?""Itu bukan urusanmu." Aaden menunjukkan wajah tak bersahabat dan berkata, "Aku tidak ingin bicara denganmu sekarang. Menjauhlah dariku."Litzy mencibir, "Sombong sekal