Begitu Sekki pergi, Daniel belum ingin pulang. Dia langsung mengarahkan mobilnya ke jalan yang berlawanan dari Villa. Saat itu, sebuah Volkswagen hitam yang terparkir di pinggir jalan berderu dan mulai diam-diam mengikuti Maybach milik Daniel.Pada malam hari, lampu neon menerangi kota A, mencerminkan pesona tempat itu. Di sepanjang jalanan ramai oleh lalu lintas dan lebih sibuk daripada siang hari. Daniel mengendarai Maybach dari pusat kota ke jalan yang sedang dibangun di samping sungai. Volkswagen hitam itu terus mengikuti mobilnya, menjaga jarak aman. Senyum tipis tersungging di bibir Daniel dan dia mulai menyenandungkan sebuah lagu yang tidak dikenalnya dan memandang mobil hitam itu melalui kaca spion. Daniel memiliki penglihatan yang bagus, jadi dia bisa melihat siapa yang mengemudikan Volkswagen hitam di belakangnya.Sementara itu, Leni menjadi gelisah. Dia mengetuk-ngetukkan jarinya ke roda kemudi. Ketika Daniel menavigasi mobilnya ke jalan di samping sungai, intuisi Daniel me
Daniel ingin menjalani kehidupan yang damai dan normal selama berada di kota A, jadi Daniel memilih untuk menyembunyikan kebenarannya."Kau..." Lenie menggigit bibirnya. Daniel benar. Kasus itu tidak ada hubungannya, apakah dia seorang seniman bela diri atau bukan. Selain itu, jika Lenie mengetahui bahwa Arga adalah seorang seniman bela diri, Leni tidak akan bisa membantunya dengan cara apa pun."Lupakan saja apa yang terjadi hari ini. Anggap saja aku tidak pernah datang menemuimu?" Lenie berbalik dan pergi dengan gusar. Leni bertekad untuk menemukan kebenaran sendiri. Dia bersumpah untuk membuat Arga mengungkapkan warna aslinya. Daniel tidak tahu apa yang ada di pikiran Lenie. Setelah melihatnya pergi, Daniel masuk kedalam mobilnya dan pergi. Dalam perjalanan, Daniel menelepon Agnes, bermaksud menanyakan apakah Agnes akan pulang untuk makan malam.Memasak untuk Agnes setiap hari telah menjadi kesenangan terbesar dalam hidupnya. Kebahagiaan yang dia rasakan setelah melihat Agnes da
"Kakak, itu bukan salahku. Kami akan pulang, dan orang-orang ini keluar saat itu. Mereka menganiaya, jadi aku marah dan menamparnya. Setelah itu, orang-orang ini mengunci kami di ruangan ini. Mereka bahkan memukul teman sekelasku dan..." Aura menggigit bibirnya yang gemetar, darahnya mendidih karena marah."Dan mereka meminta kami untuk tidur dengan mereka." Wajah Agnes menjadi gelap ketika mendengar kata-kata Aura."Agnes, ini bukan tentang siapa yang benar dan siapa yang salah. Aku hanya memintamu datang ke sini untuk menyelesaikan masalah.""Lalu bagaimana caramu ingin menyelesaikan masalah?" Agnes bertanya dengan dingin. Agnes merasa bahwa dia seharusnya memanggil polisi. Mempertimbangkan sikap mereka yang kuat, bernegosiasi dengan ketiga pria itu tampak seperti tugas yang mustahil. Bahkan jika polisi tidak bisa menyelesaikan masalah, mereka setidaknya akan membantu mereka meninggalkan tempat itu."Ini sangat sederhana. Tidurlah denganku selama satu malam!" kata pria di tengah s
Hanya dengan lambaian tangan pria itu, dua pengawal di belakangnya segera menutup pintu dan berdiri di sana untuk mencegah siapa pun meninggalkan ruangan. Melihat ini, teman sekelas Aura putus asa dan mereka mulai gelisah."Aura, bukankah dia kakak iparmu? Apa yang dia lakukan di sini?" Saat melihat Daniel, teman sekelas Aura berbisik ke telinganya dan menggelengkan kepala dengan kecewa. Awalnya, mereka mengira bahwa mereka akan memiliki kesempatan pergi begitu Agnes datang. Mereka tak menyangka orang-orang itu ternyata sama sekali tidak takut pada keduanya. Lagi pula, apa gunanya Arga datang ke sini sekarang? Semua orang di Kota A tahu bahwa Arga adalah pecundang. Jika Agnes menghabiskan sebotol anggur seperti yang mereka inginkan, mereka mungkin memiliki kesempatan untuk pergi. Tapi sekarang, karena kemunculan Arga yang tiba-tiba, seluruh situasi menjadi lebih rumit, dan pria di depan mereka sepertinya tidak ingin melepaskan mereka dalam waktu dekat."Mari kita lihat..." Aura mem
"Sekarang giliranmu!" Daniel berbalik dan memelototi Hendy. Daniel tidak punya niat untuk memaafkan pria yang telah menghina istrinya. Hendy meraih sofa untuk menopang dan terhuyung-huyung berdiri, tubuhnya gemetar ketakutan."Kau ... kau tidak bisa menyakitiku. Aku Hendy Dinata, anggota keluarga Dinata. Perusahaan Aditama akan hancur jika kau menyerangku!" Meskipun keluarga Aditama kaya dan memiliki reputasi di Kota A, mereka masih kalah jauh dengan keluarga Dinata. Itulah sebabnya Hendy tidak memperdulikan Agnes dan Aura. Seperti yang diharapkan, Aura dan teman-teman sekelasnya ketakutan setelah mendengar nama Dinata. Aura berjalan ke arah Daniel dan menjabat tangannya."Arga, ayo pergi. Kita tidak bisa menyinggung keluarga Dinata. Keluarga Aditama kita tidak punya kesempatan untuk bisa melawan mereka!" Aura menyarankan dengan cemas. Aura tidak tahu bahwa dia telah memprovokasi anggota keluarga Dinata. Bagaimanapun, mereka akan melakukan apa saja untuk membalas dendam. Teman seke
Orang biasa pasti akan berjuang untuk hidup jika tersedak air. Daniel tak perduli, dia terus memasukkan kepala Hendy ke dalam ember berisi alkohol yang kuat."Tolong, lepaskan..." Hendy berjuang untuk mengangkat kepalanya. Tapi sebelum dia bisa mengatur napas, Daniel memasukkan kepalanya kembali ke dalam ember bir."Kau sudah membuat rencana jahat terhadap istriku. Apakah menurutmu memohon belas kasihan akan membantumu?" Rahang Daniel menegang saat dia terus menekan kepala Hendy lebih dalam ke ember. Dodi dan Cyan akhirnya tiba, di ikuti anak buah mereka. Mereka semua tersentak kaget saat melihat apa yang dilakukan pria itu pada Hendy. Mereka merasa bahwa pria ini adalah monster kejam yang pada akhirnya akan membunuh Hendy. Hendy adalah satu-satunya putra keluarga Dinata, dan hampir semua tetua keluarga menyayanginya dan memperlakukannya seperti milik mereka yang paling berharga."Beraninya kau?! Lepaskan dia!" Dodi marah.Dodi merasa bahwa dia harus menemui peramal karena akhir-akhi
Rumah Sakit Rakyat No. 1.Hendy terbaring di tempat tidur, terpasang selang di sekujur tubuhnya. Dia sepertinya hampir tidak bernapas. Karena sejumlah besar alkohol kuat telah dituangkan secara paksa ke dalam hidungnya, mukosa hidungnya terkorosi. Selain itu, otaknya juga mengalami kerusakan karena hipoksia serebral jangka pendek. Bahkan jika dia berhasil bangun, kemungkinan dia akan menjadi bodoh dan kehilangan kecerdasan orang normal. Sementara di luar pintu bangsal, Walter Dinata, pemimpin keluarga Dinata sangat marah dan matanya merah. Ada seorang wanita berpakaian bagus di sampingnya, dia menangis tersedu-sedu. "Sayang, kau harus mencari keadilan untuk putra kita. Siapa yang berani menyiksa Hendy seperti ini? Dia adalah putra satu-satunya kita dan satu-satunya pewaris keluarga Dinata. Jika ada hal buruk yang terjadi padanya, aku tidak ingin hidup lebih lama lagi!" Wanita itu menangis histeris sambil memegangi dadanya."Jangan khawatir. Tidak peduli siapa orang itu, aku tidak ak
"Sejujurnya, aku sedang mempertimbangkan untuk memberimu kesempatan dalam membuat pilihan, tapi sekarang, sepertinya kau tidak membutuhkannya lagi. Jika kau ingin menyakiti keluarga Aditama, setidaknya kau harus memiliki kemampuan. Tandai kata-kataku, mulai besok, tidak akan ada lagi keluarga Dinata di Kota A," kata Daniel dengan nada superior. Apa yang dikatakan Daniel sangat mengejutkan Ethan, Walter dan istrinya. Itu adalah ancaman paling arogan yang pernah mereka dengar dalam hidup mereka. Keluarga Dinata sudah berada di Kota A selama hampir seratus tahun, dan saat ini posisi mereka berada di puncak dari keempat klan yang sudah lama berdiri di kota. Bahkan jika tiga klan lainnya saling bergandengan tangan, Walter ragu mereka akan mampu mengalahkan keluarga Dinata dengan mudah. Tapi sekarang, menantu matrilokal dari keluarga Aditama telah berani mengklaim bahwa dia akan melenyapkan keluarga Dinata dalam sehari. "Apa-apaan ini? Ha-ha..." Walter tertawa terbahak-bahak karena tidak