Share

Bab 891

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2025-01-31 22:44:10

Lelaki tua itu mengangguk kecil sebagai sapaan kepada Milan, lalu tatapannya jatuh pada Nathan. “Pemuda ini …. apakah dia Nathan yang membunuh Squala?” lelaki tua itu menunjuk Nathan.

“Benar, dia adalah Nathan,” Milan menganggukkan kepalanya lalu berkata pada Nathan. “Nathan, beliau adalah Ketua Martial Shrine, Sancho Illumi.”

“Halo Tuan Sancho!” Nathan menganggukkan kepalanya sebagai sapaan.

Sancho berdehem tanpa mengatakan apapun, lalu berjalan masuk ke dalam kantor polisi bersama Ging.

“Tuan Sancho, kebetulan sekali!”

Saat Sancho hendak masuk, sebuah mobil tiba-tiba berhenti, dan seseorang yang turun menyapa Sancho.

“Kepala Keluarga Zellon, tidak disangka, kamu juga datang terlambat!” Sancho tertawa saat melihat orang yang menyapanya.

Sementara itu, Nathan yang melihat orang tersebut, tubuhnya tiba-tiba memancarkan aura membunuh. Merasakan aura membunuh dari Nathan, Jazer menatap Nathan sambil tersenyum. Ini adalah pertama kalinya mereka berdua saling menatap dari jarak dekat. Namu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 892

    Perjamuan pun dimulai, Ryujin memegang selembar kertas dan mulai mengatakan beberapa hal resmi. Meskipun tidak ada yang suka mendengarkan hal-hal ini, mereka semua harus duduk dengan tenang.Setelah mengatakan beberapa hal yang tidak menyenangkan, tatapan Ryujin menyapu Nathan dan berkata sambil tersenyum. “Dalam acara raja bintang kali ini, bisa mendapatkan kemenangan dan membunuh Squala yang sombong itu semuanya berkat sosok pemuda bernama Nathan. Kalian yang berada di komunitas bela diri seharusnya lebih banyak belajar dari Nathan, jangan hanya melihat keuntungan kecil yang ada di depan kalian, kalian harus mengutamakan negara.”“Aku tahu kalian para organisasi dan keluarga bela diri biasanya tidak suka dikendalikan dan tidak suka bergabung dengan lembaga pemerintahan serta dibatasi. Aku juga tidak akan memaksa karena setiap orang memiliki aspirasi mereka masing-masing. Namun, aku berharap kalian yang berada di dunia bela diri tidak saling berkelahi dan membunuh demi sedikit sumber

    Last Updated : 2025-01-31
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 893

    "Tuan Ryujin, a-aku tidak berani …. maafkan aku!" Russel berkata sambil menyeka keringat dinginnya."Nak, jangan takut, lanjutkan apa yang membuatmu merasa tidak puas," Ryujin menatap Jordan, senyumnya penuh arti."Aku .... tidak ada hal lain yang membuatku merasa tidak puas!" Jordan menggelengkan kepalanya, dia merasakan takut setengah mati setelah emosinya reda."Karena tidak ada yang lain, maka aku akan menjelaskannya padamu. Aku tidak pernah memusuhi siapapun. Yang aku inginkan adalah komunitas bela diri bisa mengikuti peraturan dan berkompetisi serta berkembang secara sehat, bukan saling berkelahi dan membunuh hanya karena nafsu kalian," suara Ryujin bergema dengan kuat di dalam ruangan. "Jika kalian memiliki konflik, maka lakukan sesuai aturan di komunitas bela diri. Untuk apa Martial Shrine didirikan?" timpalnya lalu menoleh pada Sancho. "Tuan Sancho, beritahukan kepada kami untuk apa Martial Shrine didirikan?"Sancho berdiri dan berkata. "Tuan Ryujin, Martial Shrine didirikan

    Last Updated : 2025-02-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 894

    "Anak muda itu sudah terlena. Mengira dirinya bisa membunuh Squala, maka Tuan Ryujin akan menghargainya. Dia bahkan berani berbicara omong kosong!"Semua orang mulai berbicara tentang Nathan, tidak ada yang percaya pada perkataannya."Nathan, apakah kamu tahu acara seperti ini bukan bahan lelucon? Aku rasa kamu belum tahu apa itu pelatihan, jadi duduklah!" Ryujin sama sekali tidak percaya pada perkataan Nathan.Dalam radius ratusan mil di sekitar Kota Moniyan, sepertinya sudah tidak ada tempat untuk pelatihan. Mereka sudah mencarinya berkali-kali. Namun, hanya ada satu orang yang menatap Nathan dengan ekspresi yang tidak nyaman. Orang itu adalah Leorio, dia seolah bisa menebak tempat apa yang ingin Nathan katakan."Tuan Ryujin, meskipun aku tidak tahu tempat apa yang cocok untuk pelatihan, tapi tempat yang aku katakan adalah sebuah makam kuno. Jika belum pernah digali, maka pasti ada banyak barang berharga di dalamnya," Nathan tidak duduk dan melanjutkan perkataannya dengan ringan."M

    Last Updated : 2025-02-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 895

    Nathan menganggukkan kepalanya, mengerti maksud perkataan Ryujin. Untuk bisa hidup dalam masyarakat yang kejam ini harus mengandalkan kekuatan sendiri. Mengandalkan perlindungan dari orang lain bukanlah solusi jangka panjang.Setelah Ryujin pergi, banyak orang juga pergi. Kalau bukan karena Ryujin, kepolisian tidak akan memiliki kekuatan untuk mengundang mereka."Nathan, jangan mengira kamu sudah memiliki pendukung, maka aku mengampunimu. Tanganku ini adalah dendam yang akan kubalaskan. Kamu tunggu saja!" Jordan menatap Nathan dengan dingin dan dia menggertakkan gigi."Aku menunggu saat itu tiba," jawab Nathan dengan penuh ketidakpedulian.Sikap Nathan itu hampir saja membuat Jordan mati kesal. Tapi dia tidak berani menyerang Nathan di tempat ini, karena Ryujin sudah berpesan."Jordan, ayo pergi!" Russel menatap Nathan dengan dingin lalu memanggil putranya, dia takut Jordan tidak bisa menahan diri dan menyerang Nathan."Ayah, apa kita akan membiarkan Nathan begitu saja?" Setelah pergi

    Last Updated : 2025-02-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1

    Bandara Internasional Northen.Kota Northen Vale.Sosok pria yang mengenakan kaos dan celana jeans hitam berjalan turun dari dalam pesawat, pria itu memakai masker untuk menutupi wajahnya dan menyeret sebuah koper yang sudah usang. Penampilannya sangat sederhana, hal itu membuatnya terlihat sangat mencolok di antara orang-orang yang berlalu lalang."Ah …. Setelah lima tahun …."Nathan Sykes, yang telah mendekam di penjara selama lima tahun, akhirnya bebas dengan hasil remisi yang dia dapatkan. Pria itu menghirup udara segar yang sudah lama tidak dia dapatkan. Dia dipenjara di sebuah pulau terpencil bernama Pulau Mistik, sebuah hukuman yang seharusnya tidak dia dapatkan."Ma …. Setelah lima tahun, aku akhirnya bisa melihatmu," Nathan berjalan seraya menyeret koper usangnya keluar dari bandara.Kring~~Saat sedang berjalan, tiba-tiba ponselnya berbunyi.[Tuan, apakah Anda sudah sampai?]Terdengar sebuah pertanyaan yang lantang dari ujung panggilan telepon itu, membuat Nathan menjawab. "

    Last Updated : 2023-12-27
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 2

    "Tuan Ace …. Jika saya boleh bertanya, hal apa yang membuat Anda datang ke kota Northen Vale ini?"Nathan yang mendengar itu melirik ke arah Paul. Aura yang sangat mendominasi dapat terlihat dari manik matanya yang dingin.Hal itu membuat Paul gemetar. "M-maaf jika saya lancang, Tuan. Tapi, kota Northen Vale hanyalah sebuah kota kecil jika dibandingkan dengan ibukota Northen," ujarnya dengan kaku.Menyadari ketakutan Paul, Nathan kembali memalingkan wajahnya menatap pemandangan Kota Northen Vale dari jendela mobil dan mulai menjelaskan kedatangannya. "Northen Vale …. Ini adalah kampung halamanku," pria itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah Paul, tatapan matanya bertabrakan dengan netra hitam milik Paul. "Sudah lima tahun, aku tidak bertemu dengan keluargaku."Mendengar penjelasan singkat sang dewa perang itu, Paul membelalakkan matanya. 'Apa? Tuan Ace berasal dari Northen Vale?!'"Tuan Ace … A-aku—""Cukup! Berhenti memanggilku Ace, aku bukan lagi seorang pejuang seperti dulu,"

    Last Updated : 2024-01-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 3

    Selama Nathan dipenjara, keluarga Orton tidak berniat melepaskannya, dan bahkan menuntut keluarganya untuk mengganti rugi 2 milyar kepada mereka. Pada akhirnya, tidak ada jalan lain. Orang tua Nathan harus menjual rumah untuk mengganti rugi kepada keluarga Orton karena telah berani memukuli pewarisnya. Bahkan, mereka meminjam banyak uang, tetapi mereka tetap tidak dapat mencukupinya. Pada akhirnya, masih tersisa hutang yang masih terus ditagih oleh keluarga Orton, dan mereka hanya bisa mencicilnya secara perlahan. Karena alasan ini, pekerjaan ayah Nathan tidak lagi tersedia, dan dia hanya dapat mencari nafkah sebagai kuli bangunan. Sementara ibunya membasuh wajahnya dengan air mata sepanjang hari, dan matanya dibutakan oleh tangisan.Inilah sebabnya mengapa selama Nathan dipenjara, orang tuanya tidak pernah menjenguknya walau hanya sekali.Mendengarkan ucapan ibunya, Nathan perlahan mengepalkan tinjunya, dan niat membunuh yang besar menguar dari tatapan matanya. Dia tidak pernah berpi

    Last Updated : 2024-01-02
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 4

    “Ma, siapa itu?”“Tidak usah kamu pedulikan, cepat masuk kedalam kamar, dan jangan keluar!” Maria mendorong Nathan masuk kedalam kamar, dan mengarah ke pintu dengan raut wajah yang gelisah.Terdengar derap kaki yang kuat dan besar, terlihat sosok pria kekar dan tinggi membawa 4 sampai 5 orang yang terlihat sangar melangkah masuk."Apa kamu tuli, hah?!" Maki pria itu. “Mana uangnya?” Kamil melihat Maria dan langsung bertanya.“Tuan Kamil, sudah saya siapkan,” Maria terus mengangguk, dan meraba-raba kantong hitam yang ada di saku celananya. "I-ini …."Saat ini banyak tetangga yang sedang berkumpul dan menyaksikan, melihat kejadian itu, tapi mereka tidak berani mendekat karena takut akan terseret oleh masalah.“Para bajingan itu kembali, mereka benar-benar membuat orang seakan-akan ingin mati!”“Benar, mereka sama sekali tidak berprikemanusiaan!”“Hei, kecilkan suara kalian, mereka itu orang-orang yang diutus Keluarga Orton untuk menagih ganti rugi.”Beberapa tetangga berkumpul dan berka

    Last Updated : 2024-01-03

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 895

    Nathan menganggukkan kepalanya, mengerti maksud perkataan Ryujin. Untuk bisa hidup dalam masyarakat yang kejam ini harus mengandalkan kekuatan sendiri. Mengandalkan perlindungan dari orang lain bukanlah solusi jangka panjang.Setelah Ryujin pergi, banyak orang juga pergi. Kalau bukan karena Ryujin, kepolisian tidak akan memiliki kekuatan untuk mengundang mereka."Nathan, jangan mengira kamu sudah memiliki pendukung, maka aku mengampunimu. Tanganku ini adalah dendam yang akan kubalaskan. Kamu tunggu saja!" Jordan menatap Nathan dengan dingin dan dia menggertakkan gigi."Aku menunggu saat itu tiba," jawab Nathan dengan penuh ketidakpedulian.Sikap Nathan itu hampir saja membuat Jordan mati kesal. Tapi dia tidak berani menyerang Nathan di tempat ini, karena Ryujin sudah berpesan."Jordan, ayo pergi!" Russel menatap Nathan dengan dingin lalu memanggil putranya, dia takut Jordan tidak bisa menahan diri dan menyerang Nathan."Ayah, apa kita akan membiarkan Nathan begitu saja?" Setelah pergi

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 894

    "Anak muda itu sudah terlena. Mengira dirinya bisa membunuh Squala, maka Tuan Ryujin akan menghargainya. Dia bahkan berani berbicara omong kosong!"Semua orang mulai berbicara tentang Nathan, tidak ada yang percaya pada perkataannya."Nathan, apakah kamu tahu acara seperti ini bukan bahan lelucon? Aku rasa kamu belum tahu apa itu pelatihan, jadi duduklah!" Ryujin sama sekali tidak percaya pada perkataan Nathan.Dalam radius ratusan mil di sekitar Kota Moniyan, sepertinya sudah tidak ada tempat untuk pelatihan. Mereka sudah mencarinya berkali-kali. Namun, hanya ada satu orang yang menatap Nathan dengan ekspresi yang tidak nyaman. Orang itu adalah Leorio, dia seolah bisa menebak tempat apa yang ingin Nathan katakan."Tuan Ryujin, meskipun aku tidak tahu tempat apa yang cocok untuk pelatihan, tapi tempat yang aku katakan adalah sebuah makam kuno. Jika belum pernah digali, maka pasti ada banyak barang berharga di dalamnya," Nathan tidak duduk dan melanjutkan perkataannya dengan ringan."M

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 893

    "Tuan Ryujin, a-aku tidak berani …. maafkan aku!" Russel berkata sambil menyeka keringat dinginnya."Nak, jangan takut, lanjutkan apa yang membuatmu merasa tidak puas," Ryujin menatap Jordan, senyumnya penuh arti."Aku .... tidak ada hal lain yang membuatku merasa tidak puas!" Jordan menggelengkan kepalanya, dia merasakan takut setengah mati setelah emosinya reda."Karena tidak ada yang lain, maka aku akan menjelaskannya padamu. Aku tidak pernah memusuhi siapapun. Yang aku inginkan adalah komunitas bela diri bisa mengikuti peraturan dan berkompetisi serta berkembang secara sehat, bukan saling berkelahi dan membunuh hanya karena nafsu kalian," suara Ryujin bergema dengan kuat di dalam ruangan. "Jika kalian memiliki konflik, maka lakukan sesuai aturan di komunitas bela diri. Untuk apa Martial Shrine didirikan?" timpalnya lalu menoleh pada Sancho. "Tuan Sancho, beritahukan kepada kami untuk apa Martial Shrine didirikan?"Sancho berdiri dan berkata. "Tuan Ryujin, Martial Shrine didirikan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 892

    Perjamuan pun dimulai, Ryujin memegang selembar kertas dan mulai mengatakan beberapa hal resmi. Meskipun tidak ada yang suka mendengarkan hal-hal ini, mereka semua harus duduk dengan tenang.Setelah mengatakan beberapa hal yang tidak menyenangkan, tatapan Ryujin menyapu Nathan dan berkata sambil tersenyum. “Dalam acara raja bintang kali ini, bisa mendapatkan kemenangan dan membunuh Squala yang sombong itu semuanya berkat sosok pemuda bernama Nathan. Kalian yang berada di komunitas bela diri seharusnya lebih banyak belajar dari Nathan, jangan hanya melihat keuntungan kecil yang ada di depan kalian, kalian harus mengutamakan negara.”“Aku tahu kalian para organisasi dan keluarga bela diri biasanya tidak suka dikendalikan dan tidak suka bergabung dengan lembaga pemerintahan serta dibatasi. Aku juga tidak akan memaksa karena setiap orang memiliki aspirasi mereka masing-masing. Namun, aku berharap kalian yang berada di dunia bela diri tidak saling berkelahi dan membunuh demi sedikit sumber

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 891

    Lelaki tua itu mengangguk kecil sebagai sapaan kepada Milan, lalu tatapannya jatuh pada Nathan. “Pemuda ini …. apakah dia Nathan yang membunuh Squala?” lelaki tua itu menunjuk Nathan.“Benar, dia adalah Nathan,” Milan menganggukkan kepalanya lalu berkata pada Nathan. “Nathan, beliau adalah Ketua Martial Shrine, Sancho Illumi.”“Halo Tuan Sancho!” Nathan menganggukkan kepalanya sebagai sapaan.Sancho berdehem tanpa mengatakan apapun, lalu berjalan masuk ke dalam kantor polisi bersama Ging.“Tuan Sancho, kebetulan sekali!”Saat Sancho hendak masuk, sebuah mobil tiba-tiba berhenti, dan seseorang yang turun menyapa Sancho.“Kepala Keluarga Zellon, tidak disangka, kamu juga datang terlambat!” Sancho tertawa saat melihat orang yang menyapanya.Sementara itu, Nathan yang melihat orang tersebut, tubuhnya tiba-tiba memancarkan aura membunuh. Merasakan aura membunuh dari Nathan, Jazer menatap Nathan sambil tersenyum. Ini adalah pertama kalinya mereka berdua saling menatap dari jarak dekat. Namu

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 890

    Merasakan aura di tubuh Jordan, Nathan sedikit kaget, dia tidak menyangka anak ini sudah menembus tahap puncak penguasa Ingras. Baru satu bulan lebih sejak mereka kembali dari pulau Draken dan Jordan yang berada di tahap penguasa Ingras sudah menembus tahap puncak penguasa Ingras, dia bisa dibilang merupakan orang berbakat."Kamu bisa membunuh Squala, ternyata memang memiliki kemampuan. Namun, walau kamu memiliki kemampuan yang besar, aku juga tetap akan membalaskan dendam karena kamu sudah memotong tanganku," kata Jordan dengan provokatif, mendekatkan wajahnya pada wajah Nathan.Nathan menatap Jordan dengan acuh tak acuh."Tuan Muda Jordan, karena kalian datang untuk menghadiri pesta perjamuan ini, maka silahkan masuk. Jika datang untuk membuat masalah, aku rasa kalian datang di saat yang salah hari ini," kata Milan, takut Nathan dan Jordan akan terlibat perseteruan, dan segera berdiri di antara mereka."Milan, kami memang datang untuk menghadiri pesta perjamuan. Walau kamu ingin men

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 889

    Nathan menatap Hartley, untuk sesaat dia tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.Di saat ini, Milan berkata. "Tuan Hartley, dengan perubahan yang terjadi di dunia bela diri belakangan ini, banyak keluarga dan organisasi yang mengincar Tuan Nathan. Tuan Nathan membutuhkan dukungan dari seseorang di belakangnya jika ingin tetap tinggal di Kota Moniyan."Hartley yang mendengarnya seketika menjadi canggung. "Milan, kamu juga tahu dewan parlemen hanya departemen sipil. Bagaimana bisa kami mengurus masalah komunitas bela diri? Walau aku angkat bicara, orang-orang di komunitas bela diri juga tidak akan menghargai ucapanku!""Tuan Hartley, bukan begitu. Tuan Nathan hanya berharap bisa dikenalkan kepada beberapa petinggi melalui koneksi Tuan Hartley," Milan bergegas menjelaskan.Tentu saja dia tahu bahwa Hartley tidak memiliki kendali atas dunia bela diri. Jika membahas kendali atas dunia bela diri, karena anggota parlemen masih tidak sebanding dengan kepolisian.Hartley yang mendengar ini ti

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 888

    "Hah! Aku tidak percaya! Tatapan gadis itu padamu tampak tidak beres. Aku rasa pasti ada sesuatu di antara kalian. Katakan yang sebenarnya!" Sarah sama sekali tidak percaya, lalu berkata pada Beverly. "Beverly, kemari, kita beri dia pelajaran bersama. Sekarang kita adalah orang yang sama."Beverly yang mendengarnya bergegas maju dan menarik telinga Nathan yang satu lagi. Nathan kemudian diinterogasi oleh dua gadis itu sambil dijewer telinganya. Tidak lama kemudian, suara tawa keceriaan terdengar dari dalam kamar Nathan, seolah Nathan adalah orang yang paling santai malam itu."Apakah kalian berdua akan tidur di sini malam ini?" tanya Nathan menatap Sarah dan Beverly yang wajahnya memerah."Bermimpilah, pesta pernikahan saja belum diadakan sudah ingin kami berdua menemanimu tidur?" Sarah memutar matanya pada Nathan lalu menarik Beverly berjalan keluar.Melihat Beverly dan Sarah pergi, Nathan menghela nafas dan duduk di atas ranjang. "Setelah aku menyelamatkan ibu, aku akan melangsungka

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 887

    "Aku juga tidak tahu, dan hanya kebetulan menyadari hal ini. Kalau bukan karena Polar yang tiba-tiba menjadi lebih kuat setelah menjilat darahku, kami juga tidak akan tahu kalau darahku memiliki efek seperti ini," kata Sarah dengan semangat. "Sekarang aku bisa menggunakan darahku untuk membantumu meningkatkan kekuatanmu secara langsung. Akhirnya aku bisa membantumu!"Selama ini, Sarah menjadi sosok yang selalu dilindungi oleh Nathan. Tidak peduli betapa sulitnya, Nathan akan memikul semuanya seorang diri, dan Sarah tidak memiliki kemampuan untuk membantu Nathan. Sejak mengetahui identitas Nathan, Sarah semakin merasa bersalah karena dirinya sama sekali tidak bisa membantu Nathan. Sekarang, dia akhirnya dapat membantu Nathan.Melihat Sarah yang bersemangat, Nathan menarik Sarah ke dalam pelukannya. Ini adalah pertama kalinya Nathan berinisiatif untuk berhubungan begitu dekat dengan Sarah di hadapan Beverly. "Dasar bodoh! Aku sudah mengatakan aku tidak akan menghisap darahmu untuk menin

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status