Share

Bab 824

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-05 23:49:33

Setelah beberapa jam mengemudi, mobil melaju masuk ke kediaman Sykes dan banyak yang mulai mengerumuni mobil Nathan. Karena mobil mewah seperti Lamborghini adalah sesuatu yang belum pernah terlihat di kediaman Sykes sebelumnya.

“Ma, Pa!” Nathan berjalan ke halaman dan berteriak dengan penuh semangat.

Setelah berbulan-bulan tidak bertemu dengan orang tuanya, Nathan sangat merindukan mereka.

Maria dan David berjalan keluar dari dalam rumah, dan keduanya tampak kaget saat melihat Nathan. “Putraku!” Maria berlari ke arah Nathan dan segera memeluknya.

David pun menatap Nathan dengan senyuman di wajahnya. Sudah lama tidak bertemu dengan Nathan, Maria dan David sebenarnya sangat merindukannya, namun mereka tahu sekarang Nathan sangat sibuk bepergian, jadi mereka tidak menelpon Nathan dan menambah bebannya.

“Halo, Om, Tante!” Sienna melihat Maria dan David lalu berkata dengan sopan.

Saat itu, keduanya baru menyadari keberadaan Sienna, Maria menatap Sienna dari atas ke bawah lalu bergegas mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 825

    Hari sudah hampir siang, Nathan mengantarkan orang tuanya dan Sienna pergi ke hotel yang ada di kota, sesampainya di ruangan VIP, Arina dan Eliana sudah tiba.“Kak Sienna, ayo duduk di sini!” Arina yang melihat Sienna bergegas menyapanya dan memintanya duduk di sampingnya.Sienna yang awalnya ingin duduk di samping Nathan sekarang sudah dipanggil oleh Arina. Sedangkan Nathan diseret oleh Eliana untuk bertanya ini dan itu, jadi Nathan hanya bisa menjawab satu per satu.Sepuluh menit kemudian, pintu ruangan VIP dibuka dan seorang pria tua serta seorang pemuda berjalan masuk. Pria tua itu tampaknya berusia lima enam puluh tahunan, sedangkan pemuda itu tampak seumuran dengan Nathan.“Kakak pertama!” Melihat orang yang datang, Maria bergegas bangkit dan menyapanya.Ternyata orang ini adalah kakak sepupunya Maria, Harland, dan pemuda itu adalah putranya, Adrion, mereka merupakan keluarga Kellaen yang kaya raya. Namun walau Maria menyambut mereka dengan antusias, ekspresi Harland tidak menun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 826

    “Ini adalah temannya Nathan, dia datang bersama untuk merayakan acara festival bulan,” Maria menjelaskan.Namun penjelasan ini membuat orang mengira Sienna adalah pacarnya Nathan. Adrion menatap Nathan dengan tatapan cemburu dan tidak mengatakan apapun.Pada saat ini, pintu tiba-tiba dibuka oleh seseorang, dan seorang pria paruh baya berusia sekitar empat puluh tahunan masuk ke dalam.“Tuan Adrion, maaf aku datang terlambat!” Orang yang masuk berkata pada Adrion dengan sikap penuh hormat.“Tuan Lutfy?” Melihat orang yang datang, David dan yang lainnya bergegas berdiri, orang yang datang adalah kepala desa mereka. “Tuan Lutfy, kami juga baru sampai, duduklah!”Adrion berkata dengan wajah merendahkan. Meskipun Adrion menunjukkan sikap seperti itu, tapi Lutfy sebagai kepala desa tidak peduli dan segera duduk di samping Adrion.Tidak lama kemudian, orang-orang terus berdatangan ke ruangan VIP itu, kalau bukan kepala desa, maka kepala dewan, dalam sekejap ruangan itu sudah penuh.Nathan da

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 827

    “Kakak, apa yang kalian cari? Bagaimana kalau kami membantu mencarinya?” Maria bertanya pada Harland.Maria berkata demikian lalu membuat Harland teringat sesuatu dan berkata pada Maria. “Maria, kalian datang lebih awal, apakah kalian melihat kemana perginya orang yang mengendarai Lamborghini itu?”“Lamborghini?” Maria tidak paham tentang mobil.Harland bergegas menarik Maria ke jendela dan menunjuk ke arah Lamborghini yang di bawah. "Lihat, mobil itu!"“Oh, mobil itu ya, itu mobil yang kami tumpangi,” Maria yang melihatnya bergegas menjawab.Mereka memang datang dengan mobil itu, Maria tentu tahu, hanya saja Maria tidak tahu harga mobil itu.“Apa? Kalian yang mengendarainya?” Harland tercengang dan wajahnya penuh keterkejutan. “Mana mungkin, itu adalah mobil Tuan Justin, mobil itu harganya hampir sepuluh miliar, kalau menjual kalian semua pun tidak akan cukup untuk membeli mobil itu, berani berbual?!”Melihat sikap Harland, Nathan mengernyitkan alisnya, dan kemarahan terlihat di tata

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 828

    Nathan mengangguk, David menundukkan kepalanya dengan puas dan tidak mengatakan apapun lagi.Segera, beberapa pria berseragam hitam datang, Adrion langsung menunjuk pada Nathan. “Dia, dia orang yang mencuri mobil, cepat tangkap dia!”Beberapa pria berseragam hitam mencoba menghampiri dan menangkap Nathan, namun dihentikan oleh Maria dan Arina.“Bagaimana boleh menangkap orang tanpa bukti, bukti apa yang kalian miliki?” Maria berteriak dan menghentikan orang-orang itu dengan cemas.Arina juga mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam video. “Kalian datang seakan-akan mengerti apa itu hukum?! Aku akan merekamnya, kalian menangkap orang tanpa bukti!”Maria dan yang lainnya merasa cemas, tapi Nathan tidak panik sedikit pun dia menatap Harland dan Adrion dengan tenang.“Kakak, masalah ini membutuhkan bukti yang jelas, kan? Kalian tidak bisa asal berbicara dan menjadikan Nathan sebagai pencuri mobil,” Eliana Nathan bangkit berdiri dan berkata pada Harland.“Baik, bukankah kalian menginginkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1

    Bandara Internasional Northen.Kota Northen Vale.Sosok pria yang mengenakan kaos dan celana jeans hitam berjalan turun dari dalam pesawat, pria itu memakai masker untuk menutupi wajahnya dan menyeret sebuah koper yang sudah usang. Penampilannya sangat sederhana, hal itu membuatnya terlihat sangat mencolok di antara orang-orang yang berlalu lalang."Ah …. Setelah lima tahun …."Nathan Sykes, yang telah mendekam di penjara selama lima tahun, akhirnya bebas dengan hasil remisi yang dia dapatkan. Pria itu menghirup udara segar yang sudah lama tidak dia dapatkan. Dia dipenjara di sebuah pulau terpencil bernama Pulau Mistik, sebuah hukuman yang seharusnya tidak dia dapatkan."Ma …. Setelah lima tahun, aku akhirnya bisa melihatmu," Nathan berjalan seraya menyeret koper usangnya keluar dari bandara.Kring~~Saat sedang berjalan, tiba-tiba ponselnya berbunyi.[Tuan, apakah Anda sudah sampai?]Terdengar sebuah pertanyaan yang lantang dari ujung panggilan telepon itu, membuat Nathan menjawab. "

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 2

    "Tuan Ace …. Jika saya boleh bertanya, hal apa yang membuat Anda datang ke kota Northen Vale ini?"Nathan yang mendengar itu melirik ke arah Paul. Aura yang sangat mendominasi dapat terlihat dari manik matanya yang dingin.Hal itu membuat Paul gemetar. "M-maaf jika saya lancang, Tuan. Tapi, kota Northen Vale hanyalah sebuah kota kecil jika dibandingkan dengan ibukota Northen," ujarnya dengan kaku.Menyadari ketakutan Paul, Nathan kembali memalingkan wajahnya menatap pemandangan Kota Northen Vale dari jendela mobil dan mulai menjelaskan kedatangannya. "Northen Vale …. Ini adalah kampung halamanku," pria itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah Paul, tatapan matanya bertabrakan dengan netra hitam milik Paul. "Sudah lima tahun, aku tidak bertemu dengan keluargaku."Mendengar penjelasan singkat sang dewa perang itu, Paul membelalakkan matanya. 'Apa? Tuan Ace berasal dari Northen Vale?!'"Tuan Ace … A-aku—""Cukup! Berhenti memanggilku Ace, aku bukan lagi seorang pejuang seperti dulu,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 3

    Selama Nathan dipenjara, keluarga Orton tidak berniat melepaskannya, dan bahkan menuntut keluarganya untuk mengganti rugi 2 milyar kepada mereka. Pada akhirnya, tidak ada jalan lain. Orang tua Nathan harus menjual rumah untuk mengganti rugi kepada keluarga Orton karena telah berani memukuli pewarisnya. Bahkan, mereka meminjam banyak uang, tetapi mereka tetap tidak dapat mencukupinya. Pada akhirnya, masih tersisa hutang yang masih terus ditagih oleh keluarga Orton, dan mereka hanya bisa mencicilnya secara perlahan. Karena alasan ini, pekerjaan ayah Nathan tidak lagi tersedia, dan dia hanya dapat mencari nafkah sebagai kuli bangunan. Sementara ibunya membasuh wajahnya dengan air mata sepanjang hari, dan matanya dibutakan oleh tangisan.Inilah sebabnya mengapa selama Nathan dipenjara, orang tuanya tidak pernah menjenguknya walau hanya sekali.Mendengarkan ucapan ibunya, Nathan perlahan mengepalkan tinjunya, dan niat membunuh yang besar menguar dari tatapan matanya. Dia tidak pernah berpi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 4

    “Ma, siapa itu?”“Tidak usah kamu pedulikan, cepat masuk kedalam kamar, dan jangan keluar!” Maria mendorong Nathan masuk kedalam kamar, dan mengarah ke pintu dengan raut wajah yang gelisah.Terdengar derap kaki yang kuat dan besar, terlihat sosok pria kekar dan tinggi membawa 4 sampai 5 orang yang terlihat sangar melangkah masuk."Apa kamu tuli, hah?!" Maki pria itu. “Mana uangnya?” Kamil melihat Maria dan langsung bertanya.“Tuan Kamil, sudah saya siapkan,” Maria terus mengangguk, dan meraba-raba kantong hitam yang ada di saku celananya. "I-ini …."Saat ini banyak tetangga yang sedang berkumpul dan menyaksikan, melihat kejadian itu, tapi mereka tidak berani mendekat karena takut akan terseret oleh masalah.“Para bajingan itu kembali, mereka benar-benar membuat orang seakan-akan ingin mati!”“Benar, mereka sama sekali tidak berprikemanusiaan!”“Hei, kecilkan suara kalian, mereka itu orang-orang yang diutus Keluarga Orton untuk menagih ganti rugi.”Beberapa tetangga berkumpul dan berka

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 828

    Nathan mengangguk, David menundukkan kepalanya dengan puas dan tidak mengatakan apapun lagi.Segera, beberapa pria berseragam hitam datang, Adrion langsung menunjuk pada Nathan. “Dia, dia orang yang mencuri mobil, cepat tangkap dia!”Beberapa pria berseragam hitam mencoba menghampiri dan menangkap Nathan, namun dihentikan oleh Maria dan Arina.“Bagaimana boleh menangkap orang tanpa bukti, bukti apa yang kalian miliki?” Maria berteriak dan menghentikan orang-orang itu dengan cemas.Arina juga mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam video. “Kalian datang seakan-akan mengerti apa itu hukum?! Aku akan merekamnya, kalian menangkap orang tanpa bukti!”Maria dan yang lainnya merasa cemas, tapi Nathan tidak panik sedikit pun dia menatap Harland dan Adrion dengan tenang.“Kakak, masalah ini membutuhkan bukti yang jelas, kan? Kalian tidak bisa asal berbicara dan menjadikan Nathan sebagai pencuri mobil,” Eliana Nathan bangkit berdiri dan berkata pada Harland.“Baik, bukankah kalian menginginkan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 827

    “Kakak, apa yang kalian cari? Bagaimana kalau kami membantu mencarinya?” Maria bertanya pada Harland.Maria berkata demikian lalu membuat Harland teringat sesuatu dan berkata pada Maria. “Maria, kalian datang lebih awal, apakah kalian melihat kemana perginya orang yang mengendarai Lamborghini itu?”“Lamborghini?” Maria tidak paham tentang mobil.Harland bergegas menarik Maria ke jendela dan menunjuk ke arah Lamborghini yang di bawah. "Lihat, mobil itu!"“Oh, mobil itu ya, itu mobil yang kami tumpangi,” Maria yang melihatnya bergegas menjawab.Mereka memang datang dengan mobil itu, Maria tentu tahu, hanya saja Maria tidak tahu harga mobil itu.“Apa? Kalian yang mengendarainya?” Harland tercengang dan wajahnya penuh keterkejutan. “Mana mungkin, itu adalah mobil Tuan Justin, mobil itu harganya hampir sepuluh miliar, kalau menjual kalian semua pun tidak akan cukup untuk membeli mobil itu, berani berbual?!”Melihat sikap Harland, Nathan mengernyitkan alisnya, dan kemarahan terlihat di tata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 826

    “Ini adalah temannya Nathan, dia datang bersama untuk merayakan acara festival bulan,” Maria menjelaskan.Namun penjelasan ini membuat orang mengira Sienna adalah pacarnya Nathan. Adrion menatap Nathan dengan tatapan cemburu dan tidak mengatakan apapun.Pada saat ini, pintu tiba-tiba dibuka oleh seseorang, dan seorang pria paruh baya berusia sekitar empat puluh tahunan masuk ke dalam.“Tuan Adrion, maaf aku datang terlambat!” Orang yang masuk berkata pada Adrion dengan sikap penuh hormat.“Tuan Lutfy?” Melihat orang yang datang, David dan yang lainnya bergegas berdiri, orang yang datang adalah kepala desa mereka. “Tuan Lutfy, kami juga baru sampai, duduklah!”Adrion berkata dengan wajah merendahkan. Meskipun Adrion menunjukkan sikap seperti itu, tapi Lutfy sebagai kepala desa tidak peduli dan segera duduk di samping Adrion.Tidak lama kemudian, orang-orang terus berdatangan ke ruangan VIP itu, kalau bukan kepala desa, maka kepala dewan, dalam sekejap ruangan itu sudah penuh.Nathan da

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 825

    Hari sudah hampir siang, Nathan mengantarkan orang tuanya dan Sienna pergi ke hotel yang ada di kota, sesampainya di ruangan VIP, Arina dan Eliana sudah tiba.“Kak Sienna, ayo duduk di sini!” Arina yang melihat Sienna bergegas menyapanya dan memintanya duduk di sampingnya.Sienna yang awalnya ingin duduk di samping Nathan sekarang sudah dipanggil oleh Arina. Sedangkan Nathan diseret oleh Eliana untuk bertanya ini dan itu, jadi Nathan hanya bisa menjawab satu per satu.Sepuluh menit kemudian, pintu ruangan VIP dibuka dan seorang pria tua serta seorang pemuda berjalan masuk. Pria tua itu tampaknya berusia lima enam puluh tahunan, sedangkan pemuda itu tampak seumuran dengan Nathan.“Kakak pertama!” Melihat orang yang datang, Maria bergegas bangkit dan menyapanya.Ternyata orang ini adalah kakak sepupunya Maria, Harland, dan pemuda itu adalah putranya, Adrion, mereka merupakan keluarga Kellaen yang kaya raya. Namun walau Maria menyambut mereka dengan antusias, ekspresi Harland tidak menun

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 824

    Setelah beberapa jam mengemudi, mobil melaju masuk ke kediaman Sykes dan banyak yang mulai mengerumuni mobil Nathan. Karena mobil mewah seperti Lamborghini adalah sesuatu yang belum pernah terlihat di kediaman Sykes sebelumnya.“Ma, Pa!” Nathan berjalan ke halaman dan berteriak dengan penuh semangat.Setelah berbulan-bulan tidak bertemu dengan orang tuanya, Nathan sangat merindukan mereka.Maria dan David berjalan keluar dari dalam rumah, dan keduanya tampak kaget saat melihat Nathan. “Putraku!” Maria berlari ke arah Nathan dan segera memeluknya.David pun menatap Nathan dengan senyuman di wajahnya. Sudah lama tidak bertemu dengan Nathan, Maria dan David sebenarnya sangat merindukannya, namun mereka tahu sekarang Nathan sangat sibuk bepergian, jadi mereka tidak menelpon Nathan dan menambah bebannya.“Halo, Om, Tante!” Sienna melihat Maria dan David lalu berkata dengan sopan.Saat itu, keduanya baru menyadari keberadaan Sienna, Maria menatap Sienna dari atas ke bawah lalu bergegas mena

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 823

    Nathan tidak peduli dengan bagus atau tidaknya mobil itu, yang penting bisa bergerak. Namun saat Lamborghini ini berhenti di depan sekolah, tidak perlu lama untuk menarik perhatian banyak orang.Perlu diketahui di kota seperti Kota Vale, jarang ada orang yang mampu membeli Lamborghini, dan Lamborghini ini juga menggunakan plat Kota Moniyan.“Arina, ini .… Lamborghini ini adalah milik kakakmu?” Teman Arina yang ada di sampingnya bertanya padanya dengan iri.“Iya!” Arina mengangguk.“Plat mobilnya dari Kota Moniyan, apakah kakakmu supir orang?” Saat ini, seorang siswa laki-laki berkata sambil bercanda.“Kakakmu yang supir! Kakakku itu sangat hebat, kakak iparku adalah Nona Muda dari keluarga Wibowo!” Arina berkata dengan raut wajah bangga.“Wibowo? Pemilik SW Company dan Wibowo Company itu?!”Dulu Sarah sudah pernah berpesan pada Arina, kalau ada masalah cukup katakan saja namanya, karena Keluarga Wibowo adalah orang terkaya di Kota Vale. Dan benar saja, setelah Arina mengatakan hal itu

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 822

    “Tuan Zayn, tolong utus seseorang untuk mengurusnya!” Nathan berkata sambil menunjuk Vito yang sudah menjadi mayat kering.“Tuan Nathan, Anda tidak perlu memikirkannya, aku akan meminta seseorang untuk segera mengurusnya!” Setelah selesai bicara, Zayn melambaikan tangannya dan mayat Vito langsung dibawa pergi oleh seseorang, lalu Zayn bertanya dengan suara ringan pada Nathan. “Tuan Nathan, apakah Beverly ….”Sebentar lagi acara festival bulan akan tiba, Nathan dan Beverly pergi bersama, sekarang Nathan sudah kembali, tapi Zayn tidak melihat Beverly. Jadi dia ingin menanyakan keberadaan dan keadaan Beverly“Tuan Zayn, Beverly dan Sarah sedang berlatih bersama Paman Zephir, aku juga tidak tahu kemana mereka pergi. Tapi, Tuan Zayn tidak perlu khawatir, Beverly akan baik-baik saja!” Nathan menjelaskan pada Zayn.“Tentu aku tidak khawatir, hanya saja, aku sudah lama tidak bertemu dengan gadis itu, hanya sedikit merindukannya,” Zayn tersenyum tipis.Dia tahu, Nathan adalah orang yang sangat

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 821

    Nathan menyimpan pedang Aruna lalu berbalik untuk melihat Hudson yang terjatuh ke tanah, tatapan matanya yang dingin amat menakutkan. Melihat Nathan seperti itu, pupil mata Hudson menyusut tajam dan matanya ditutupi oleh kengerian.“T-tidak .… jangan bunuh aku! Kumohon, aku akan melakukan apapun yang kamu minta,” seluruh tubuh Hudson bergetar, dia sedang memohon ampun.Seorang puncak penguasa Ingras yang terhormat, Ketua organisasi Qahwa, sedang memohon ampun di hadapan Nathan.Sienna yang melihat pemandangan di depannya merasa terkejut dalam hati, perlu diketahui Hudson adalah salah satu sosok yang paling dihormati di seluruh wilayah Celestial, baik pemimpin Lumina, maupun Vito, mereka harus bersikap hormat saat bertemu dengan Hudson. Tapi saat ini, orang sehebat itu sedang memohon ampun di hadapan Nathan.Sosok Nathan menjadi semakin besar di dalam hati Sienna, sedangkan perasaan Sienna terhadap Nathan juga menjadi semakin dalam.BRAK!Nathan menekankan satu tangannya tepat di atas

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 820

    “Tidak!” Sienna bergegas merobek pakaiannya sendiri dan ingin membalut luka Nathan.“Minggir!” Nathan merasakan hembusan angin kencang yang datang ke arahnya dan bergegas mendorong Sienna ke samping, sementara dia dihantam dengan keras oleh ekor naga itu.BAAM!Tubuh Nathan terhempas puluhan meter dan mendarat dengan keras di tanah. Darah terus mengucur dari sudut mulut Nathan.“Tuan Nathan!”Milan dan Reus yang melihat ini bergegas mengeluarkan sengaja dan menyerang naga itu.BAAM!Nathan hendak berbicara, tapi sudah terlambat, kedua orang itu sudah menyerang dan disapu hingga terbang oleh ekor naga itu. Kali ini, baik Reus dan Milan sudah tidak bisa berdiri lagi, keduanya terluka parah.Nathan menggunakan pedang Aruna untuk membantunya berdiri dan menatap naga itu dengan marah, tubuh naga ini dipenuhi dengan sisik yang sangat keras, sama sekali tidak bisa dilukai. Jika terus bertarung seperti ini, cepat atau lambat, dia akan kalah.“Cepat serang, bunuh mereka!” Raut wajah Hudson sem

DMCA.com Protection Status