Nayla duduk dan menunggu Hyu di dalam kamar mereka. Sudah satu bulan mereka saling tak saling bertegur sapa. Sekarang mereka harus menyelesaikan masalah yang ada. Mereka tak mungkin berdiam diri lebih lama lagi.
Setelah beberapa saat, suara pintu yang terbuka berhasil mengalihkan perhatian Nayla. Dibalik pintu terlihat Hyu yang berjalan sedikit pincang sambil menunduk.
Nayla menunggu Hyu untuk berbicara padanya mengenai kejadian di sekolah. Tapi Hyu sepertinya masih enggan untuk bicara padanya. Laki-laki itu justru berjalan menuju lemari dan mengambil pakaian baru. Setelah itu dia masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Melihat Hyu yang diam saja, Nayla menjadi tak tahan dan ingin bertanya.
"Apa tidak ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan?"
Hyu menatap Nayla dengan tatapan datar.
"Tidak ada."
Melihat respon Hyu yang begitu cuek, sontak saja itu membuat Nayla sedikit kesal. Ia sudah terbiasa menyelesaikan masalah dalam waktu
Hyu memeluk istrinya yang mulai menangis. Hati teriris sedikit demi sedikit, ia takut kejadian di masa lalu terulang kembali.Di kehidupan sebelumnya, Hyu dipukuli oleh banyak siswa disekolah. Tapi ia melawan dengan keras karena ia tak merasa salah. Baginya Nayla pantas dilecehkan. Setelah ia dipukuli, ia selalu mengutuk Nayla didalam hatinya. Mereka Nayla adalah pembawa sial yang membuatnya mengalami kemalangan semacam ini.Atas dorongan dari Dena, ia meminta saran dari Sean untuk mencari tempat aman untuk aborsi. Saat pulang ke rumah, ia marah pada Nayla dengan cara yang sama seperti yang ia lakukan saat ini. Ia langsung meminta Nayla untuk melakukan aborsi.Saat itu kandungan Nayla masih terbilang kecil, 2 atau 3 bulan. Ia tak terlalu ingat. Tapi yang jelas, ia marah pada gadis itu dan menyuruhnya untuk menjatuhkan anak mereka.Nayla adalah gadis dengan harga diri tinggi. Di hina dan dipojokkan oleh suaminya sendiri, tentu saja ia tak terima. Ia pun me
Nayla menggenggam tangan suaminya dengan erat sambil berteriak."Ayo ibu semangat, sebentar lagi!"Entah sudah berapa kali dokter itu mengatakan hal yang sama, tapi hingga kini anak itu belum keluar juga. Hyu yang panik hanya dapat ikut menangis bersama istrinya. Bagaimana ia bisa menyemangati Nayla, sedangkan ia saat ini tak bisa menenangkan dirinya sendiri.Hyu membelai wajah istrinya dan menangis bersamanya. "Jangan punya anak lagi. Ini terakhir kalinya kamu melahirkan. Aku tidak mau melihatmu diruang ini lagi di masa depan. Jadi berjuang sekali ini saja, jangan sampai terluka."Hyu menangis dengan cara yang menyedihkan, itu membuat Nayla semakin bersemangat. Ia tak bisa menghibur suaminya seperti biasa, tapi ia berteriak lebih keras dan mencoba berusaha sekuat tenaga."Kepalanya sudah terlihat!" Ucap Dokter itu bersemangat.Mendengar hal itu Nayla semakin berteriak dengan keras sambil meremas tangan suaminya. Setelah beberapa lama suara
Jiwa Nayla dan Hyu terus terombang ambing entah kemana. berbagai macam kenangan ada di benak mereka saat ini. ini merupakan ingatan yang dimiliki oleh Nayla sebelum mereka saling kenal....Nayla merupakan seorang gadis yang berumur 17 tahun. Dia terlahir sebagai Putri seorang konglomerat dengan kekayaan melimpah dan ternama di negaranya. Sebagai seorang putri sulung tentu saja dia memiliki temperamen yang yang sombong dan arogan. Akan tetapi hanya sedikit orang yang tahu bahwa dia adalah gadis yang sensitif dan peka terhadap lingkungannya.Nayla memiliki kehidupan keluarga yang sedikit rumit. Tentu saja hal itu dikarenakan keluarganya yang terlampau kaya. Sang ayah adalah orang terkaya dengan umur yang terbilang masih muda. Sebagai orang terkaya tentu saja Ayahnya tak pernah bermain dengan satu perempuan saja. Ayahnya adalah orang yang tampan yang diincar oleh banyak wanita. Tentu saja ayah Nayla dikelilingi oleh banyak wanita bahkan setelah lak
Seluruh ruangan Nayla terdiri dari pernak-pernik mewah yang didominasi warna putih. Dengan lampu-lampu kristal cantik dan berkilau yang menghiasinya. Kamar itu terlihat sangat anggun bersih dan elegan, seperti menggambarkan bagaimana kepribadian sang pemilik ruangan. Sebagai seorang putri sulung dari hubungan yang sah, Nayla tak mungkin memiliki sesuatu yang biasa-biasa saja. Nayla telah terbiasa dimanjakan oleh kekayaan dan kemewahan. Saat dia bangun para pelayan akan berjejer setidaknya lima orang didepan pintu kamarnya. Mereka terus berdiri sambil menunggu perintah darinya. Saat ini Nayla berusia 17 tahun, tepatnya kelas 2 SMA. Masa-masa paling santai dan paling membahagiakan menurut sebagian siswa. Akan tetapi baginya semua masa-masa sekolah adalah masa-masa yang biasa saja. Terkesan hambar dan tak penting. Nayla segera bangun dari tempat tidurnya. Rambut miliknya sedikit berantakan namun tak mengurangi keindahan wajah yang dia miliki. Nayla selalu
Nayla merupakan gadis yang sangat pendiam. Terkadang kecantikan dan keanggunan yang dia miliki membuatnya sangat mudah terlihat mencolok. Jauh di dalam hatinya, ia selalu enggan untuk tampil di depan banyak orang.Nayla selalu digambarkan sebagai seorang gadis dengan gelar Pheonix. Gadis yang kaya cantik dan anggun. Gadis yang disukai oleh banyak orang. Gadis yang membuat orang merasa terintimidasi karena kesempurnaan yang dia miliki.Gambaran yang dimiliki Nayla inilah yang membuatnya terkadang berada di tempat-tempat yang sedikit samar. Hal itu terjadi juga di dalam kelas. Nayla selalu duduk di bangku paling tengah bagian kiri atau kanan ruangan. Ia ingin mencegah dirinya terlihat terlalu mencolok dan enggan duduk di belakang karena terlihat terlalu dipinggirkan.Kebiasaan Nayla ini tentu saja sangat berbeda dengan kebiasaan sang adik. Dena yang selalu terlihat tertindas dan sedikit lugu, selalu duduk di belakang sejak awal mereka masuk ke sekolah ini. H
Pertarungan antara Bima dan Nayla masih menjadi pembicaraan hangat. Beberapa orang terus membicarakannya dan tentu saja cerita tersebut dilebih-lebihkan. Bahkan setelah beberapa hari cerita tersebut semakin berkembang menjadi rumor-rumor aneh yang terkadang di luar dari konteks.Berbagai versi cerita lengkap mengenai perseteruan 3 orang paling dikenal di sekolah ini terus perkembangan dan diyakini oleh banyak pihak.Ada yang mengatakan pertengkaran dan Bima bukan hanya pertengkaran bertukar kata saja. banyak yang berspekulasi Bima tak segan bermain tangan pada Nayla. Bahkan ada yang mengatakan Bima menghina Nayla dengan sebutan yang sangat tidak pantas.Ada pula yang mengatakan Bima dan Nayla adalah cinta masa kecil. Dimana Dena sengaja merayu Bima untuk membalas dendam atas intimidasi yang dilakukan Nayla padanya. Hal itu membuat Nayla marah dan tak terima. Apalagi Bima cenderung membela Dena dan itu membuat Nayla semakin naik pitam.Namun ada sala
Nayla tak pernah peduli dengan semua omong kosong yang ada di luar sana. Waktu yang ia miliki terlalu berharga untuk menanggapi berita-berita yang tak penting. Nayla selalu menyadari bahwa tak semua orang yang bisa dia tutup mulutnya. Sebagai seseorang yang memiliki akal sehat dan IQ yang tinggi. Nayla sadar ia tak bisa membuat semua orang puas dengan semua hal yang ia lakukan dan yang ia katakan. Nayla akan terus memilih untuk diam dan pergi dari semua masalah yang ditimbulkan oleh Dena. Walaupun Nayla tak memiliki kasih sayang sedikitpun untuk Dena dan ibunya. Nayla tak pernah memiliki niat sedikitpun untuk mengganggu mereka. Baginya semua masalah yang mereka alami itu murni kesalahan mereka sendiri. Ia tak memiliki kewajiban untuk memperbaiki kesalahan mereka, karena mereka adalah orang yang masuk ke dalam kehidupannya tanpa diundang. Akan tetapi semua rumor-rumor aneh yang beredar di sekitaran sekolah ternyata belum juga mereda hingga beberapa hari lamany
Nayla meninggalkan Hyu seorang diri dan langsung pergi ke kantin tanpa menunggu tanggapan dari laki-laki tersebut. Nayla duduk dan memakan makanannya tanpa menyapa ataupun berbasa-basi pada siswa lainnya. Ia terlihat menyendiri dan sulit untuk diajak bergaul. Semua orang menatap Nayla dengan tatapan kagum. Para wanita menatapnya dengan harapan dapat bergaul dengan Dewi es mereka. Para lelaki pun tak mau kalah, jauh didalam lubuk hati mereka, mereka selalu ingin mendapatkan seorang kekasih yang memiliki paras cantik seperti Nayla. Akan tetapi mimpi hanyalah mimpi. Tak ada satupun dari orang-orang itu yang memiliki keberanian yang cukup untuk mendekat pada Nayla. Mereka tentu ingat berapa banyak orang-orang yang mencoba mendekat dan ditolak langsung olehnya. Mereka terlalu takut untuk ditolak dan dipandang rendah oleh yang lain. Nayla bukanlah orang yang narsis tapi ia sadar betul bahwa banyak orang yang memang kagum padanya. Ia selalu tenang dan terbiasa menja
Angin berhembus dengan tenang dan hikmat. Semua undangan telah berkumpul dan duduk di kursi putih sambil menghadap ke arah laut lepas. Hanya keluarga besar yang datang, karena Hyu dan Nayla ingin pernikahan mereka menjadi pernikahan yang sakral dan sarat akan makna.Hyu terus menghembuskan nafas dengan gugup. Ia menatap terus ke pintu sambil berjalan bolak-balik. Ia benar-benar gugup sekarang. Bahkan ayahnya tidak henti-hentinya menggelengkan kepala dan tersenyum maklum."Berhentilah bolak-balik. Ayah mulai pusing melihatnya.""Yah, apakah menikah selalu seperti ini? Aku merasa jantungku berdetak dengan kencang dan aku tidak bisa berhenti berkeringat."Mendengar pernyataan putranya, Tuan Sinarta langsung tertawa. Anaknya ternyata masih bisa berfikiran polos dan terbuka. Hal itu membuatnya merasa nyaman dan bahagia."Menikah memang seperti ini. Apalagi jika kamu menikahi orang yang kamu suka. Rasa gugup dan antusiasnya akan meningkat berkali-kali li
Udara pagi begitu sejuk dan bau laut masih terasa begitu menusuk. Nayla melihat gelombang laut sambil berdiri di sebuah Villa besar di atas bukit yang menghadap langsung ke pemandangan laut yang begitu indah.Villa ini adalah Villa yang berdiri selama ratusan tahun dan sempat terbakar sebelumnya. Ini adalah Villa milik keluarga Barat yang dibeli beberapa tahun lalu. Ayahnya bersikeras untuk melakukan pernikahan disini. Kata Ayahnya tempat ini adalah tempat seorang bangsawan Belanda membawa istrinya untuk berbulan madu. Mereka adalah pasangan yang menyatukan dua kebudayaan berbeda dan menyatu sebagai sebuah kesatuan.Mereka berdua adalah lambang cinta sejati antara seorang penjajah dan pribumi. Heri Barat ingin Nayla dan Hyu belajar dari pasangan itu dan menikah sekali seumur hidup. Walaupun mereka memiliki perbedaan latar belakang dan kepribadian, mereka dapat menyatu dan hanya akan berpisah melalui kematian.Saat Nayla puas melihat pemandangan laut, ia pun meli
Sebelum matahari terbenam Nayla dan Hyu melakukan panggilan video. Nayla menatap Hyu yang masih bergelut dengan selimut hangatnya."Apa tidurmu nyenyak?""Tidak, aku tidur jam 1 semalam. Aku benar-benar tak bisa tidur karena tak menyangka lamaran ku akan diterima dengan mudah."Mendengar hal itu Nayla langsung tertawa. Mereka sudah tau jawabannya akan tetap iya, tapi entah kenapa mereka merasa begitu gugup dan takut."Bianca menelpon ku semalam, dia mengatakan bahwa Papa menangis. Dia senang karena anaknya akan menikah. Padahal dia sudah punya cucu. Hahaha."Hyu pun ikut tertawa. Orang tua mereka menjadi orang yang sangat bahagia. Mereka terharu dan menangis saat proses lamaran. Keduanya belah pihak begitu bahagia karena anak-anak mereka menjadi begitu dewasa."Ya, Kak Rama juga mengatakan bahwa Ayah menangis. Di sana Ayahku dan Papamu berpelukan
Nayla menatap handphonenya dengan perasaan puas. Hal itu membuat Hyu mendekat dan penasaran."Ada hal baik apa?""Keputusan pengadilan telah keluar. Nyonya Barat dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan tuduhan perencanaan pembunuhan, penyuapan, penggelapan dana serta eksploitasi anak."Mendengar hal itu Hyu pun tak kalah bahagia. Ia akhirnya mendapatkan hukuman yang sama seperti saat dirinya di kehidupan sebelumnya. Walaupun mungkin tak akan ada trik-trik kotor yang terlibat. Tapi itu cukup untuk menghukum seseorang yang terbiasa hidup dengan kemewahan. Wanita sombong seperti itu pasti akan sangat menderita di dalam sana."Nay, kenapa kalian selalu memanggilnya dengan sebutan Nyonya Barat. Apa dia tidak memiliki nama?"Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Nayla terdiam sejenak. Ia baru menyadari bahwa Ibu tirinya begitu aneh."Aku tidak tau siapa nama aslinya. Tapi kata Papa, ibu yang baru harus disebut Nyonya Barat. Papa bilang itu untuk me
Hari ini adalah hari ulang tahun Hyu, mereka yang awalnya merencanakan pernikahan terpaksa harus dibatalkan. Sekarang Nayla telah menjadi seorang pekerja kantoran dan ia menjadi sangat sibuk. Apalagi ditambah dengan berbagai masalah sebelumnya yang perlu mereka selesaikan.Nayla harus pergi ke pengadilan untuk melihat perkembangan kasus Nyonya Barat. Ia juga harus mengelola klinik dan harus bekerja di kantor Barat. Ditambah dengan sekolah private di rumah dan juga harus menjaga anak-anak. Intinya adalah Nayla tak punya waktu. Ia terlalu sibuk dan itu sangat melelahkan.Saat ia keluar dari kantor, hari sudah larut dan Nayla meregangkan otot di tubuhnya dengan keras. Ia menatap ke atas dan melihat iklan yang ada di sana. Iklan itu berisi pemandangan indah Raja Ampat yang terlihat mempesona. Untuk sesaat Nayla merasa tergoda. Walaupun Nayla kaya raya, sebenarnya Nayla tak pernah pergi untuk sekedar berlibur. Baginya bersantai adala
Heri terus menatap putrinya dengan perasaan bangga. Sekarang Nayla terlihat begitu berwibawa dan dewasa. Ia memakai setelan formal dengan nuansa hitam putih. Hari ini akan menjadi hari bersejarah dalam hidupannya.Nayla akan mengambil alih Perusahaan Barat, walaupun itu tidak sepenuhnya. Tapi itu sudah cukup untuk Nayla menjadi penguasa yang paling dihormati di Perusahaan.Nayla masuk ke dalam perusahaan dan disambut oleh para petinggi. Heri berjalan di belakangnya seperti seorang bodyguard. Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang begitu kuat dan tajam.Beberapa orang diam-diam membuat komentar untuk pasangan Ayah dan anak itu."Ini pertama kalinya aku melihat Nayla, dia sangat cantik.""Ya, aku juga berfikir begitu.""Kenapa kalian heran, lihat saja Ayahnya. Tuan Heri sangat tampan, jadi wajar saja kalau dia memiliki anak yang cantik."Mereka segera mengangguk setuju. Nayla bukan hanya seorang gadis yang cantik, tapi juga seo
Pagi-pagi sekali rumah Barat begitu sibuk. Beberapa pelayan tengah menyiapkan berbagai hidangan yang akan dibawa ke Villa Nayla. Hidangan-hidangan tersebut merupakan makanan kesukaan Nayla sejak ia kecil.Bianca pun ikut membantu dan terlihat lebih antusias dari ayahnya. Sudah lama sejak ia bertemu dengan Nayla terakhir kali. Sebagai seorang saudara tentu saja ia memiliki kasih sayang yang tulus untuk kakaknya.Saat semuanya sudah siap, Bianca dan Ayahnya pun langsung berangkat menuju Villa. Beruntung kali ini Nayla dan Hyu sedang ada di rumah. Hanya saja saat ini pasangan muda itu belum bangun dari tidur panjangnya.Sudah beberapa hari Nayla dan Hyu tinggal di keluarga Sinarta. Setelah cukup beristirahat, mereka pun kembali pulang ke Villa lagi dan mengurus anak-anak mereka seperti sebelumnya. Sekarang Nayla dan Hyu menjadi lebih santai dan dapat menghadapi semua masalah dengan kepala dingin.Tak lama seseorang datang dan mengetuk kamar mereka deng
Berita penangkapan Nyonya Barat telah berhasil menghebohkan banyak orang. Keluarga dari kalangan atas diam-diam menjadi lebih waspada. Mereka tidak menyangka pewaris Keluarga Barat lebih tajam dari Ayahnya.Semua orang mulai menjaga jarak dan tidak ingin terlibat lebih dalam. Namun mereka merasa lega dan bahagia, setidaknya anak-anak mereka tidak pernah menyinggung Nayla selama di sekolah. Nayla terlalu berbahaya untuk mereka hadapi di masa depan.Bianca yang masih ada di Amerika sedang asik menonton konser dan berbelanja dengan teman-temannya. Mereka adalah anak-anak manja yang terbiasa menghabiskan uang, karena Bianca adalah anak terkaya jadi dapat dikatakan bahwa Bianca adalah ketua dari perkumpulan itu.Saat Bianca asyik menikmati makan malam di restoran berbintang. Salah satu temannya memberi Bianca sebuah artikel di handphone. Artikel itu berisi berita penahanan Nyonya Barat."Bianca... Aku mendapatkan berita tentang keluarga Barat."Bi
Heri Barat merasa panik, ia menelpon Nayla berkali-kali tapi anak itu mengabaikannya. Tak lama ada pemberitahuan melalui email dari perusahaan bahwa perusahaan akan mengadakan rapat pemegang saham. Hal itu membuat Heri Barat semakin frustasi.Masalah datang bertubi-tubi dan ia belum menyelesaikan nya satu persatu. Nayla sepertinya sangat marah dan tidak lagi memandangnya sebagai seorang ayah.Saat Heri Barat sampai di bandara, ia langsung masuk ke dalam mobil dan mengarahkan supir untuk menuju ke Villa Nayla."Langsung ke Villa Nayla."Supir segera menganggukkan kepala dan mereka pun berangkat ke Villa Nayla dengan perasaan cemas. Tapi sepertinya hari ini Heri Barat mengalami kesialan, Nayla dan Hyu sedang tidak ada di Villa. Mereka pergi entah kemana dan tidak mengizinkan siapapun untuk datang selama mereka tidak ada di Villa.Heri pun harus pulang dengan tangan kosong. Di rumah besarnya, suasana berubah menjadi lebih sepi. Tak ada sambutan