Setelah lama memohon dalam kesakitan, akhirnya tubuh Hyu rubuh. Ia pingsan dan membuat keluarga Sinarta khawatir setengah mati. Sedangkan Keluarga Barat diam seolah tak peduli, bahkan Tuan Heri mengatakan bahwa Hyu tak akan mati jadi mereka harus tenang.
Tanggapan Keluarga Barat yang dingin membuat amarah di hati Keluarga Sinarta sedikit bangkit. Tapi apa daya kemarahan harus mereka kubur dalam-dalam. Mereka sadar betul semua hal yang dilakukan keluarga Barat dapat dianggap wajar. Sebagai seorang Ayah tentu saja mereka ingin membunuh semua laki-laki yang menyakiti anak gadis mereka.
Hyu digotong oleh keluarganya kembali ke kediaman Sinarta. Dokter pribadi keluarga pun datang memeriksanya, beruntung tak ada luka dalam. Sehingga membuat orang tuanya tak khawatir.
Rama terus menemani adiknya dengan tatapan kasihan. Ia selalu menyesal dengan semua yang dialami Hyu. Ia merasa, ia ikut andil dalam setiap kehancuran yang dirasakan sang adik.
Saat malam menjelang, tubuh Hyu mulai demam. Kata dokter itu adalah hal yang selalu terjadi pada pasien dengan trauma fisik. Sehingga mereka tak perlu panik. Selama panas tubuh Hyu dibatas wajar dan itu akan turun dengan sendirinya.
Berbagai macam suntikan telah dilakukan. Rama tak tau apa saja itu, ia hanya tau itu untuk kesembuhan adiknya.
Hyu adalah adik yang penurut dan kebanggaan keluarga. Selain pintar dan pandai berorganisasi, Hyu juga anak yang penurut dan tak pernah membuat masalah. Hal itulah yang membuat keluarga sangat kaget saat mendengar kasus ini pertama kali. Mereka tak percaya dan menganggap itu sebagai fitnah. Jika Hyu tak mengaku dengan bangga sebelumnya, mereka mungkin lebih memilih mati daripada percaya pada omong kosong tersebut.
Setelah kemarahan keluarga meledak, Hyu bahkan tak meminta maaf dan menantang karena menganggap semua hal yang ia lakukan adalah untuk keadilan. Hal itu membuatnya marah dan memukul adiknya dengan keras. Beruntung, akal sehat Hyu kembali seperti sebelumnya. Kalau tidak mungkin ia akan langsung menyeretnya ke keluarga Barat bahkan tanpa persetujuan orang tua mereka.
Sekarang adiknya telah memiliki seorang istri dan akan menjadi seorang ayah sebentar lagi. Ia akan memiliki keponakan. Itu membuatnya senang sekaligus miris. Gadis yang akan menjadi adik iparnya adalah gadis yang berusia 17 tahun. Ia tak bisa membayangkan kondisi psikologi gadis itu saat ini. Ia akan berusaha sebaik mungkin memperlakukannya dengan istimewa. Setidaknya itu bisa sedikit membuatnya merasa lebih tenang.
Saat Hyu beristirahat, hampir semua anggota Sinarta berkumpul dan berdiskusi. Mereka memiliki ide-ide tersendiri untuk putra mereka yang akan berkeluarga sebentar lagi.
"Bawa saja Nayla ke rumah ini. Kita akan merawatnya bersama-sama. Hyu masih terlalu muda untuk merawat istri dan anaknya seorang diri." Ucap sang ibu.
"Aku tau kamu khawatir. Tapi Tuan Barat telah menyiapkan sebuah villa untuk mereka tinggali. Untuk sementara Nayla tak akan melanjutkan sekolah dan Hyu harus lulus sesegera mungkin."
"Bagaimana jika Hyu diintimidasi di keluarga Barat? Mereka bukan orang sembarangan, Hyu pasti kesusahan di Villa itu."
Melihat ibunya menangis sekali lagi. Rama hanya mampu menghela nafas pelan. "Ibu, itu adalah resiko yang Hyu terima. Hyu sudah besar dan tau apa yang perlu ia lakukan. Berhentilah mengkhawatirkannya, kita sebagai keluarga harus mendukung semua hal yang Hyu lakukan. Kali ini Hyu telah berinisiatif untuk bertaubat dan bertanggungjawab. Itu adalah hal yang luar biasa, mari kita hargai semua keputusan yang Hyu ambil."
Mereka diam-diam setuju dengan apa yang diusulkan Rama, karena bagaimanapun yang menjalani rumah tangga adalah Hyu. Jadi mereka tak berani ikut campur terlalu dalam.
"Hyu akan menjadi kepala keluarga. Seorang suami dan calon ayah. Biarkan dia mengambil keputusan untuk keluarganya sendiri. Beri dia kepercayaan penuh. Saat dia sadar nanti, ayo kita tanyakan keputusan apa yang telah dia ambil."
Perkataan sang ayah seperti palu hakim dengan keputusan mutlak. Tak ada yang berani keberatan dengan semua pendapat yang Ayah keluarkan. Bahkan jika ibunya keras kepala dan memanjakan Hyu, ia tak akan berani berkomentar.
Saat pagi menjelang, perlahan kesadaran Hyu mulai kembali. Ia bangun dengan rasa sakit yang tak bisa ia gambarkan. Wajahnya kaku dan ia sangat yakin bahwa itu bengkak saat ini. Hyu tak berani melihat ke kaca, takut ia akan menakuti dirinya sendiri.
Rasa haus berhasil mengalihkan pikirannya sebentar, ia segera meraih gelas yang ada dimeja. Lalu meminum air didalamnya dengan tergesa. Entah berapa lama ia pingsan. Tapi ia merasa tenaganya sedikit terisi dan ia mulai bersemangat lagi.
Hyu perlahan bangun dan keluar dari kamarnya dengan langkah yang tertatih-tatih. Saat sampai di ruang makan ia melihat semua keluarganya berkumpul untuk sarapan.
Melihat semua anggota keluarganya lengkap, Hyu terharu dan ingin menangis lagi. Ia adalah penyebab utama hancurnya keluarga ini. Ayahnya sakit-sakitan karena kelelahan menghadapi Keluarga Barat dan ibunya menyusul tak lama setelah ayahnya meninggal. Beliau tak mampu menampung beban psikologis terlalu besar.
Kakaknya Rama terpaksa harus mengambil alih perusahaan keluarga. Menghadapi keluarga Barat seorang diri untuk melindungi anggota keluarga yang tersisa. Apalagi adik perempuan mereka yang masih naif dan membutuhkan kasih sayang kedua orang tua. Gadis kecil itu harus menjadi yatim piatu di usia yang sangat muda. Ia tak sanggup membayang bagaimana hidup adik kesayangannya tanpa ada yang mengurus dan memanjakan setiap hari.
Semua anggota keluarga menderita akibat kecerobohan yang ia lakukan dimasa lalu. Bahkan jika ia bersujud dan memohon ampun, tak akan mampu memperbaiki semua hal yang ia lakukan.
Hyu menangis terus menerus. Ia terus memupuk rasa bersalah yang tak ada habisnya. Ia merasa sangat lemah dan cengeng. Ia merasa sangat tidak pantas mendapatkan keluarga sehebat ini.
Sebagai ibu, ia merasa seperti ikatan batin antara ibu dan anak seketika terhubung. Ia melihat anaknya diujung tangga menangis sambil menunduk. Hal itu membuat perasaannya hancur sekali lagi. Anak itu adalah anak yang ia besarkan dengan kasih sayang penuh. Anak yang selalu ia sanjung dan banggakan sekarang terlihat hancur dan tak memiliki jejak harga diri. Ia merasa ikut hancur bersama anaknya. Tapi ia segera ingat, anaknya butuh didukung. Ia tak boleh lemah dan membuat semangat anaknya untuk berubah menjadi kendor karena dia.
"Hyu, ayo sarapan. Hari ini ibu memasak makan kesukaanmu."
Hyu yang mendengar panggilan ibunya langsung menghapus air matanya dengan tergesa. Ia mengeraskan hatinya dan tersenyum dengan segera. Langkahnya yang tertatih dan menyakitkan tak membuat ia menyerah untuk mendekat. Saat ia duduk kembali di kursi makan, ia sejujurnya ingin menangis lagi. Tapi ia menahan dan tersenyum dengan kaku untuk membuat orang tuanya tenang.
Saat Hyu duduk. Ibunya segera menyendokkan nasi goreng kesukaan Hyu. Ia memberi berbagai macam lauk dengan sedikit berlebihan. Hal itu membuat Hyu sedikit lucu. Saat Hyu mulai memakan makanan itu, ada air mata mengalir di pipinya. Tapi ia terus menyendok tanpa memperhatikan anggota keluarga lainnya. Hampir 22 tahun hidup dipenjara, ia tak pernah memakan makanan seenak ini. Apalagi ini adalah makanan yang dibuat ibunya. Ia tak akan menyia-nyiakan barang satu suap pun.
Setelah makan semua orang memandang Hyu dengan tatapan serius. Saling menatap dan akhirnya menghela nafas dengan berat."Hyu, Tuan Heri Barat telah membelikan kalian sebuah Villa khusus. Mereka meminta kalian untuk tinggal bersama disana. Nayla akan berhenti bersekolah di sekolah umum dan kamu harus segera lulus. Bagaimana pendapat kamu?"Hyu sebenarnya tak memiliki pendapat khusus mengenai pengaturan itu. Ia tau Villa yang di beli Keluarga Barat mewah dan cenderung tenang. Sebagai orang yang tinggal di penjara selama 22 tahun, ia tak keberatan tinggal dimanapun. Apalagi itu adalah Villa dimana ia akan tinggal bersama istrinya."Aku tidak masalah dimana pun. Asalkan Nayla nyaman, aku siap dimana saja."Mendengar jawaban Hyu, semua anggota keluarga menjadi lega."Segeralah lulus dan lanjutkan kuliah. Bila perlu kamu harus magang di perusahaan Ayah."Nyonya Dea langsung menepuk suaminya keras. "Bagaimana bisa Hyu bekerja sambil kuliah, Hyu har
Hyu segera berlari ke kamar mandi. Ia membersihkan tubuhnya sebersih mungkin dan wangi. Ia tak ingin Nayla tidurnya terganggu karena bau badannya yang tak enak.Saat Hyu selesai mandi ia melihat dirinya di kaca besar dan ia berdiri dengan kaget. Hampir semua bagian tubuhnya memerah dan ada beberapa luka goresan. Ia sedikit meringis karena mungkin terlalu bersemangat membersihkan diri sampai melukai dirinya sendiri.Setelah memakai pakaian kering dan hangat, Hyu segera keluar dari kamar mandi. Hal yang pertama ia lihat adalah gadis yang ia cintai tertidur dengan sangat lelap. Enggan membuat suara bising, Hyu segera berjalan dengan suara pelan.Ia duduk di tempat tidur sambil memperhatikan wajah pucat Nayla. Gadis itu tetap tidur tanpa kewaspadaan, padahal saat ini ia bersama laki-laki yang telah melecehkannya. Mata itu terus tertutup seolah-olah tak ada rasa khawatir dalam dirinya. Hal itu membuat Hyu semakin merasa bersalah.Hatinya tenggelam semakin dala
Sebelum pagi menjelang, Nayla telah beberapa kali keluar masuk kamar mandi dan Hyu tak tahan untuk diam saja. Ia menemani Nayla kemanapun gadis itu pergi dan wajah Nayla semakin pucat membuatnya semakin khawatir.Selama 40 tahun hidupnya. Ia tak pernah berurusan dengan kehamilan, walaupun mereka pernah menikah sebelumnya, ia tak pernah peduli pada Nayla. Sekarang ia sedikit menyesal karena membuat waktunya selama 40 tahun untuk sesuatu yang sia-sia. Ia harusnya memperhatikan Nayla lebih banyak.Nayla berbaring dengan nafas tersengal-sengal. Ia lelah dan tak bisa bergerak lagi. Ia terus mengumpat dan marah pada semua hal yang ia alami.Hyu hanya mampu menunduk dan menerima semua umpatan yang keluar dari mulut Nayla. Ia hanya akan diam karena ia merasa itu pantas. Seorang bajingan tak pernah bisa berubah menjadi seorang pahlawan.Setelah lama mengumpat, Nayla akhirnya lelah dan tidur sekali lagi. Hyu yang melihat itu tak berani tidur. Ia takut Nayla akan ba
Saat semua orang berkumpul diruang belajar yang tertutup. Pengacara, Hyu dan Nayla berdiskusi mengenai perjanjian pranikah. Masing-masing memiliki beberapa lembar kertas yang perlu mereka baca."Apakah ada persyaratan tambahan yang perlu dicantumkan." Ucap sang pengacara berinisiatif.Hyu hanya menatap Nayla, karena ia merasa tak punya hak untuk keberatan. Baginya Nayla adalah pemegang mutlak semua keputusan yang ada.Nayla membaca lembar demi lembar dengan hati-hati, karena bagaimanapun ini menyangkut masa depannya. Ia membaca dengan serius, memancarkan aura seorang bangsawan. Caranya duduk sangat anggun dan ekspresinya sedikit dingin. Setelah lama membaca, Nayla menatap pengacara dengan sedikit tajam."Apa menurutmu ini sudah sempurna?"Pertanyaan itu membuat sang pengacara merinding takut. Aura Nayla hampir mirip dengan ayahnya, sangat mengintimidasi. Ia tak bisa membayangkan pendidikan macam apa yang dilakukan para orang kaya untuk mendapatkan
Butuh waktu seharian bagi Hyu untuk memeriksa semuanya. Besok hasilnya akan keluar, sekarang sudah malam dan ia harus segera pulang. Ada istrinya menunggu di rumah. Saat dia mengingat hal itu, hatinya langsung menghangat. Ia sekarang punya istri dan akan menyambut anak pertama mereka.Ia tak tau harus berterima kasih pada siapa atas kesempatan kedua ini. Jika Tuhan itu ada, ia benar-benar berterimakasih dan bersyukur sebanyak mungkin. Terimakasih atas semua anugerah yang telah diberikan padanya.Saat pulang, ia langsung memarkirkan mobilnya di garasi. Tak lupa ia mengisi perut yang lupa ia isi. Hyu masuk ke dapur dan memesan makan pada koki rumah. Setelah lama menunggu di meja makan, pelayan datang dengan berbagai macam hidangan. Tanpa menunggu lama, ia langsung melahap mereka semua.Hyu tak lama langsung menuju kamar miliknya. Sekali lagi ia melihat gadis itu tidur. Ia tersenyum hangat dan mencium kening gadis itu sekali lagi. Tapi ia lupa mulutnya sedikit berm
Nayla adalah seorang genius yang hidup dengan kekayaan yang berlimpah. Hampir seluruh hidupnya dipenuhi dengan tekanan dan pendidikan yang ketat. Semua orang memujinya dan berharap untuk dekat dengannya. Tapi karakter dan pendidikannya tak mengizinkan itu.Nayla memiliki keunikan tersendiri dalam mengenali karakter orang lain. Ia hanya perlu melihat dan bertanya maka ia akan langsung mendapatkan kesimpulannya. Hampir semua orang yang ada di sekelilingnya adalah penjilat sejati. Mereka terus memuji secara berlebihan dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan.Hyu adalah satu dari beribu macam orang bodoh yang selalu membuatnya kesal. Laki-laki itu sangat mudah dimanipulasi dan tak memiliki pendirian serta pemikiran yang mandiri. Nayla sangat membenci orang yang licik tapi dia lebih benci orang bodoh.Nayla memiliki saudara yang berbeda Ibu dengannya. Salah satu saudara itu bernama Dena, mereka bisa dikatakan musuh dibandingkan saudara. Gadis itu sekarang bencinya
Hyu harusnya sadar bahwa ia tak boleh berpatokan pada masa lalu. Semua telah berubah dan gadis itu telah hidup kembali. Mereka tak lagi tinggal di apartemen mewah seperti kehidupan sebelumnya. Tapi mereka tinggal di villa yang tenang dan cenderung sepi. Itu cukup membuktikan bahwa masa depan pasti tak akan sama seperti kehidupan sebelumnya. Ia hanya perlu optimis dan percaya bahwa ia dan Nayla bisa melewati semua cobaan yang ada.Nayla dan Hyu adalah satu, itulah yang belum ia sadari hingga saat ini. Keduanya adalah kesatuan yang tak bisa dipisah. Mereka adalah suami istri yang akan berbagi suka maupun duka. Apapun yang akan dilewati oleh Hyu maka akan dilewati oleh Nayla juga.Seharusnya sedari awal Ia juga memberikan kepercayaan pada Nayla, seperti halnya orang tuanya memberikan kepercayaan padanya saat mengambil tanggung jawab.Nayla adalah gadis kuat yang masuk akal dan Hyu juga akan menjadi kuat jika bersamanya. Hanya perlu percaya bahwa mereka bisa membesa
Hyu berjalan menuju ruang belajar, ia membuka pintu dengan sangat enggan. Saat ia masuk hal pertama yang ia lihat adalah buku tebal yang berjejer dengan lemari terbuka. Sangat rapi tapi entah kenapa ia merasa langsung pusing seketika.Hyu hanya menatap buku itu dengan tatapan tak mungkin. Ia sudah menyerah dalam hidup ini. Sebelumnya, ia berfikir Nayla dan anaknya adalah satu-satunya hal yang bisa membuatnya putus asa. Tapi sekarang ia merasa dengan melihat tumpukan buku ini, itu sudah berhasil membuat semangatnya untuk hidup hilang seketika.Saat Hyu masih muda, ia terkenal pintar dan pandai berorganisasi. Hal itulah yang membuatnya dipercaya sebagai ketua OSIS. Tapi itu dulu, sekarang ingatannya sudah beku untuk pelajaran semacam itu.Selama 22 tahun di penjara, Hyu tak pernah menggunakan otaknya untuk berfikir sesuatu yang bersifat keilmuan. Semua hari-harinya dipenuhi dengan penyesalan tentang Nayla dan anaknya, selebihnya ia hanya hidup untuk menghindari pa
Angin berhembus dengan tenang dan hikmat. Semua undangan telah berkumpul dan duduk di kursi putih sambil menghadap ke arah laut lepas. Hanya keluarga besar yang datang, karena Hyu dan Nayla ingin pernikahan mereka menjadi pernikahan yang sakral dan sarat akan makna.Hyu terus menghembuskan nafas dengan gugup. Ia menatap terus ke pintu sambil berjalan bolak-balik. Ia benar-benar gugup sekarang. Bahkan ayahnya tidak henti-hentinya menggelengkan kepala dan tersenyum maklum."Berhentilah bolak-balik. Ayah mulai pusing melihatnya.""Yah, apakah menikah selalu seperti ini? Aku merasa jantungku berdetak dengan kencang dan aku tidak bisa berhenti berkeringat."Mendengar pernyataan putranya, Tuan Sinarta langsung tertawa. Anaknya ternyata masih bisa berfikiran polos dan terbuka. Hal itu membuatnya merasa nyaman dan bahagia."Menikah memang seperti ini. Apalagi jika kamu menikahi orang yang kamu suka. Rasa gugup dan antusiasnya akan meningkat berkali-kali li
Udara pagi begitu sejuk dan bau laut masih terasa begitu menusuk. Nayla melihat gelombang laut sambil berdiri di sebuah Villa besar di atas bukit yang menghadap langsung ke pemandangan laut yang begitu indah.Villa ini adalah Villa yang berdiri selama ratusan tahun dan sempat terbakar sebelumnya. Ini adalah Villa milik keluarga Barat yang dibeli beberapa tahun lalu. Ayahnya bersikeras untuk melakukan pernikahan disini. Kata Ayahnya tempat ini adalah tempat seorang bangsawan Belanda membawa istrinya untuk berbulan madu. Mereka adalah pasangan yang menyatukan dua kebudayaan berbeda dan menyatu sebagai sebuah kesatuan.Mereka berdua adalah lambang cinta sejati antara seorang penjajah dan pribumi. Heri Barat ingin Nayla dan Hyu belajar dari pasangan itu dan menikah sekali seumur hidup. Walaupun mereka memiliki perbedaan latar belakang dan kepribadian, mereka dapat menyatu dan hanya akan berpisah melalui kematian.Saat Nayla puas melihat pemandangan laut, ia pun meli
Sebelum matahari terbenam Nayla dan Hyu melakukan panggilan video. Nayla menatap Hyu yang masih bergelut dengan selimut hangatnya."Apa tidurmu nyenyak?""Tidak, aku tidur jam 1 semalam. Aku benar-benar tak bisa tidur karena tak menyangka lamaran ku akan diterima dengan mudah."Mendengar hal itu Nayla langsung tertawa. Mereka sudah tau jawabannya akan tetap iya, tapi entah kenapa mereka merasa begitu gugup dan takut."Bianca menelpon ku semalam, dia mengatakan bahwa Papa menangis. Dia senang karena anaknya akan menikah. Padahal dia sudah punya cucu. Hahaha."Hyu pun ikut tertawa. Orang tua mereka menjadi orang yang sangat bahagia. Mereka terharu dan menangis saat proses lamaran. Keduanya belah pihak begitu bahagia karena anak-anak mereka menjadi begitu dewasa."Ya, Kak Rama juga mengatakan bahwa Ayah menangis. Di sana Ayahku dan Papamu berpelukan
Nayla menatap handphonenya dengan perasaan puas. Hal itu membuat Hyu mendekat dan penasaran."Ada hal baik apa?""Keputusan pengadilan telah keluar. Nyonya Barat dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan tuduhan perencanaan pembunuhan, penyuapan, penggelapan dana serta eksploitasi anak."Mendengar hal itu Hyu pun tak kalah bahagia. Ia akhirnya mendapatkan hukuman yang sama seperti saat dirinya di kehidupan sebelumnya. Walaupun mungkin tak akan ada trik-trik kotor yang terlibat. Tapi itu cukup untuk menghukum seseorang yang terbiasa hidup dengan kemewahan. Wanita sombong seperti itu pasti akan sangat menderita di dalam sana."Nay, kenapa kalian selalu memanggilnya dengan sebutan Nyonya Barat. Apa dia tidak memiliki nama?"Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Nayla terdiam sejenak. Ia baru menyadari bahwa Ibu tirinya begitu aneh."Aku tidak tau siapa nama aslinya. Tapi kata Papa, ibu yang baru harus disebut Nyonya Barat. Papa bilang itu untuk me
Hari ini adalah hari ulang tahun Hyu, mereka yang awalnya merencanakan pernikahan terpaksa harus dibatalkan. Sekarang Nayla telah menjadi seorang pekerja kantoran dan ia menjadi sangat sibuk. Apalagi ditambah dengan berbagai masalah sebelumnya yang perlu mereka selesaikan.Nayla harus pergi ke pengadilan untuk melihat perkembangan kasus Nyonya Barat. Ia juga harus mengelola klinik dan harus bekerja di kantor Barat. Ditambah dengan sekolah private di rumah dan juga harus menjaga anak-anak. Intinya adalah Nayla tak punya waktu. Ia terlalu sibuk dan itu sangat melelahkan.Saat ia keluar dari kantor, hari sudah larut dan Nayla meregangkan otot di tubuhnya dengan keras. Ia menatap ke atas dan melihat iklan yang ada di sana. Iklan itu berisi pemandangan indah Raja Ampat yang terlihat mempesona. Untuk sesaat Nayla merasa tergoda. Walaupun Nayla kaya raya, sebenarnya Nayla tak pernah pergi untuk sekedar berlibur. Baginya bersantai adala
Heri terus menatap putrinya dengan perasaan bangga. Sekarang Nayla terlihat begitu berwibawa dan dewasa. Ia memakai setelan formal dengan nuansa hitam putih. Hari ini akan menjadi hari bersejarah dalam hidupannya.Nayla akan mengambil alih Perusahaan Barat, walaupun itu tidak sepenuhnya. Tapi itu sudah cukup untuk Nayla menjadi penguasa yang paling dihormati di Perusahaan.Nayla masuk ke dalam perusahaan dan disambut oleh para petinggi. Heri berjalan di belakangnya seperti seorang bodyguard. Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang begitu kuat dan tajam.Beberapa orang diam-diam membuat komentar untuk pasangan Ayah dan anak itu."Ini pertama kalinya aku melihat Nayla, dia sangat cantik.""Ya, aku juga berfikir begitu.""Kenapa kalian heran, lihat saja Ayahnya. Tuan Heri sangat tampan, jadi wajar saja kalau dia memiliki anak yang cantik."Mereka segera mengangguk setuju. Nayla bukan hanya seorang gadis yang cantik, tapi juga seo
Pagi-pagi sekali rumah Barat begitu sibuk. Beberapa pelayan tengah menyiapkan berbagai hidangan yang akan dibawa ke Villa Nayla. Hidangan-hidangan tersebut merupakan makanan kesukaan Nayla sejak ia kecil.Bianca pun ikut membantu dan terlihat lebih antusias dari ayahnya. Sudah lama sejak ia bertemu dengan Nayla terakhir kali. Sebagai seorang saudara tentu saja ia memiliki kasih sayang yang tulus untuk kakaknya.Saat semuanya sudah siap, Bianca dan Ayahnya pun langsung berangkat menuju Villa. Beruntung kali ini Nayla dan Hyu sedang ada di rumah. Hanya saja saat ini pasangan muda itu belum bangun dari tidur panjangnya.Sudah beberapa hari Nayla dan Hyu tinggal di keluarga Sinarta. Setelah cukup beristirahat, mereka pun kembali pulang ke Villa lagi dan mengurus anak-anak mereka seperti sebelumnya. Sekarang Nayla dan Hyu menjadi lebih santai dan dapat menghadapi semua masalah dengan kepala dingin.Tak lama seseorang datang dan mengetuk kamar mereka deng
Berita penangkapan Nyonya Barat telah berhasil menghebohkan banyak orang. Keluarga dari kalangan atas diam-diam menjadi lebih waspada. Mereka tidak menyangka pewaris Keluarga Barat lebih tajam dari Ayahnya.Semua orang mulai menjaga jarak dan tidak ingin terlibat lebih dalam. Namun mereka merasa lega dan bahagia, setidaknya anak-anak mereka tidak pernah menyinggung Nayla selama di sekolah. Nayla terlalu berbahaya untuk mereka hadapi di masa depan.Bianca yang masih ada di Amerika sedang asik menonton konser dan berbelanja dengan teman-temannya. Mereka adalah anak-anak manja yang terbiasa menghabiskan uang, karena Bianca adalah anak terkaya jadi dapat dikatakan bahwa Bianca adalah ketua dari perkumpulan itu.Saat Bianca asyik menikmati makan malam di restoran berbintang. Salah satu temannya memberi Bianca sebuah artikel di handphone. Artikel itu berisi berita penahanan Nyonya Barat."Bianca... Aku mendapatkan berita tentang keluarga Barat."Bi
Heri Barat merasa panik, ia menelpon Nayla berkali-kali tapi anak itu mengabaikannya. Tak lama ada pemberitahuan melalui email dari perusahaan bahwa perusahaan akan mengadakan rapat pemegang saham. Hal itu membuat Heri Barat semakin frustasi.Masalah datang bertubi-tubi dan ia belum menyelesaikan nya satu persatu. Nayla sepertinya sangat marah dan tidak lagi memandangnya sebagai seorang ayah.Saat Heri Barat sampai di bandara, ia langsung masuk ke dalam mobil dan mengarahkan supir untuk menuju ke Villa Nayla."Langsung ke Villa Nayla."Supir segera menganggukkan kepala dan mereka pun berangkat ke Villa Nayla dengan perasaan cemas. Tapi sepertinya hari ini Heri Barat mengalami kesialan, Nayla dan Hyu sedang tidak ada di Villa. Mereka pergi entah kemana dan tidak mengizinkan siapapun untuk datang selama mereka tidak ada di Villa.Heri pun harus pulang dengan tangan kosong. Di rumah besarnya, suasana berubah menjadi lebih sepi. Tak ada sambutan