Alice menolak keras permintaan Vinka untuk tidak menemui Dalfon lagi. Tentu saja itu adalah hal yang sangat berat baginya. Selama ini saja, ia selalu memendam segala rasa rindunya dan saat ia ingin bertemu dengan Dalfon, dengan mudahnya Vinka memintanya untuk pergi.Vinka sendiri tidak bisa mengingkari kesepakatan yang telah ia sepakati dengan Dalfon. Dalfon sudah menjalankan tugasnya sebagai pelatih Rachel dengan baik. Jadi sekarang saatnya ia menjalankan tugasnya untuk menjauhkan Alice dari Dalfon.Vinka sadar bahwa ini akan sangat bahaya untuk hubungan keluarga Virgo dengan keluarga Gracia. Namun apa daya. Kesepakatan tetaplah kesepakatan. Dan ia harus menepatinya tidak peduli apa pun yang terjadi."Dia sudah tidak ingin menemui mu. Pergilah dan aku akan merawatnya seperti aku merawat anakku yang lainnya," ujar Vinka sambil menatap lekat wajah Alice."Jangan bercanda! Aku tidak akan tinggal diam saja saat ada orang yang ingin mengambilnya dari ku! Aku adalah orang yang pertama kali
Alyssa mendengar secara jelas apa yang terjadi di ruangan kerja ibunya. Tentu saja itu adalah hal yang mengejutkannya, karena sejak awal ia tidak mengetahui bahwa Dalfon memiliki hubungan dan perasaan khusus kepada Alice, Sang Kepala Keluarga Gracia.Ia tidak tau bagaimanakah secara rinci kisah antara Dalfon dan Alice. Namun ia sangat yakin bahwa Alice adalah wanita yang sangat hebat. Karena bisa membuat laki-laki sedingin Dalfon mencintainya.Ia mengira bahwa saingannya hanyalah perempuan-perempuan biasa. Namun nyatanya tidak. Alice adalah wanita yang sangat sempurna. Ia mengakui itu. Alice memiliki segalanya yang tidak pernah bisa ia miliki. Dan menurutnya sangatlah wajar jika Dalfon mencintai perempuan itu.Ia dalam keadaan bimbang saat ini. Ia kecewa saat mengetahui bahwa Dalfon mencintai wanita lain. Namun ia juga senang karena mengetahui bahwa perasaan Dalfon tidak mendapatkan respon.Ia tidak tau harus berbuat apa. Mendukung Dalfon untuk memperjuangkan cintanya atau malah membe
Rachel, Vedora, Gio, Vedora, Alyssa, dan Langit mendapatkan izin untuk memasuki hutan larangan dari para pemimpin Lima Keluarga Besar. Perizinan ini diberikan karena keenam orang itu datang ke hutan itu untuk melatih diri mereka. Dan selama pelatihan ini, mereka tidak bisa meminta bantuan pada pasukan bayangan yang juga ada di hutan itu. Jadi jika mereka menemukan masalah, mereka harus menghadapinya sendiri.Melatih mental, fisik, pikiran, dan kemampuan sihir mereka. Hutan larangan dipilih menjadi tempat mereka berlatih karena di hutan larangan terdapat banyak sekali hewan-hewan buas dan bunga-bunga beracun. Dan mungkin saja jika mereka beruntung, mereka bisa bertemu dengan salah satu hewan suci di hutan itu.Langit memang sudah beberapa kali memasuki hutan larangan. Namun saat itu ia bersama para pasukan bayangan yang memang sudah sangat hafal titik-titik larangan dan titik-titik aman, jadi ia bisa tenang. Namun kali ini berbeda, ia bersama para pemula. Jadi akan sangat berbahaya jik
Arisha, Gio, Rachel, Alyssa, Arasha, Langit dan Vedora mendirikan tenda di pinggir rawa. Mereka berniat untuk menjadikan tempat itu sebagai titik kumpul mereka, setelah mereka berpeluang memasuki hutan larangan lebih dalam lagi.Arisha sendiri sekarang bersama mereka bukan untuk ikut mereka. Melainkan untuk mengawasi seorang laki-laki yang sekarang sedang tertidur di belakangnya dengan berbagai perban di tubuhnya.Arisha tidak tau alasan kenapa Dalfon dan perempuan itu bertarung. Namun dari pertarungan itu, Arisha bisa menyimpulkan bahwa perempuan itu lebih kuat dari Dalfon. Dan fakta itu secara tidak langsung memberikan sebuah peringatan pada semua orang yang ada di hutan larangan. Peringatan bahwa perempuan itu sangatlah berbahaya.Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini Dalfon adalah orang terkuat di pasukan bayangan. Dengan kemampuan sihir dan aura yang dimilikinya, Dalfon diakui sebagai pelindung dan penyerang terhebat pasukan bayangan. Dan sekarang dengan mata kepala Arisha sendiri
Menurut Nara, sisi jahat Dalfon yang sekarang sudah mulai melenceng dari jalur. Jika terus dibiarkan maka, mereka akan benar-benar kalah telak jika tiba-tiba Fla menyerang dalam kekuatan penuh.Kemarin malam, ia telah menghabisi sisi jahat Dalfon. Dan hampir saja membunuhnya. Namun Nara sadar, bahwa Nara membunuh laki-laki itu, maka jiwa Dalfon yang asli juga akan lenyap. Maka dari itu, Nara hanya memberi luka dapat dan memberikan sebuah kutukan kepada laki-laki itu, supaya laki-laki itu tidak akan pernah bisa menggunakan sihir sampai waktu yang sudah ditentukan oleh Nara.Ia sudah bisa memasuki alam bawah sadar Dalfon. Dan di hadapannya sekarang ada sebuah pohon sakura dengan ukuran yang sangat besar, lalu di bawah pohon itu ada seorang laki-laki menggunakan jubah berwarna putih sedang tertidur dengan sebuah senyuman lebar di wajahnya."Sepertinya dia merepotkan mu," ujar Dalfon."Mau sampai kapan kamu seperti ini?" tanya Nara sambil melangkah mendekat."Entahlah. Namun sepertinya un
Seharian mereka semua sudah berlatih dan bertarung mengalah hewan buas yang mereka temui di jalanan. Tentu saja, itu semua berkat diri mereka sendiri, tanpa bantuan dari Dalfon.Dalfon hanya mengawasi dari belakang dan membiarkannya sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi. Ia hanya akan ikut campur tangan saat melihat ada sesuatu yang akan menghilangkan salah satu nyawa anggota kelompok itu.Namun mereka tidak bisa merasa aman begitu saja mengingat bahwa Dalfon tidak benar-benar ada di pihak mereka.Sekarang mereka sudah kembali ke tenda, pasalnya matahari sudah mulai tenggelam. Jadi sebelum seluruh cahaya benar-benar menghilang, mereka putuskan untuk kembali ke tenda dan menikmati malam di sana.Hampir semua orang duduk melingkar mengitari api unggun yang tadi dinyalakan oleh Gio. Hanya Dalfon seorang diri yang berdiri di sisi rawa sambil menatap ke arah bulan yang mulai bergerak sedikit demi sedikit ke puncak langit.Arasha sudah tidak tahan dengan ini semua. Ia tidak bisa saling
Pada akhirnya, para pewaris melanjutkan pelatihan mereka tanpa Dalfon. Langit secara diam-diam menjelaskan tentang apa yang sudah terjadi pada Alice. Dan Alice memberikan perintah kepada para pasukan bayangan untuk membantu dan melindungi mereka saat mereka masih berada di dalam pelatihan.Langit tidak menjelaskan kejadian itu secara utuh. Ada beberapa bagian kisah yang ia tutup-tutupi dari Alice, supaya semuanya berjalan dengan tenang. Ia menghilangkan bagian di mana Dalfon ada hutan larangan dan bertarung dengan naga. Karena jika Alice sampai mengetahui itu, pasti Alice tidak akan segan-segan mengerahkan seluruh kekuatan keluarga Gracia untuk mencari dan membantu Dalfon. Dan hal itu akan menjadi kegaduhan yang sangat besar. Maka dari itu ia memutuskan untuk menghilangkan cerita itu.Mereka berlatih selama satu minggu. Dengan bantuan dari para pasukan bayangan, mereka berhasil melewati batasan mereka. Dengan begitu, mereka satu langkah lebih dekat dengan Dalfon. Mereka sadar untuk s
Dalfon kali ini berada di sebuah bukit yang dulu pernah ia datangi bersama Vedora. Di balik bukit itu, atau lebih tepatnya pemukiman yang sekarang ada di hadapannya adalah markas Fla. Tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin menjatuhkan para penyihir.Jiwa yang sekarang menguasai tubuh Dalfon adalah Dalfon yang sebenarnya. Sisi jahatnya sekarang sedang di alam bawah sadar, memberikan kesempatan untuk Dalfon yang asli menghancurkan Fla dengan tangannya sendiri.Dalfon sudah lama sekali berada di alam bawah sadar. Tentu saja, ia tidak diam saja di alam sana. Ia mencoba beberapa sihir larangan dan mempraktekkan beberapa gerakan yang memungkinkan untuknya mengalahkan lawannya dalam waktu singkat. Dan, ya, Dalfon sudah jauh berkembang.Dalfon melirik ke arah belakang. Ia melihat ada sosok wanita menggunakan gaun berwarna putih dan sebuah kertas segel menutupi bagian wajah perempuan itu."Nara, bagaimana? Apakah kamu siap?" tanya Dalfon pada wanita itu."Sudah sejak lama. Pertarungan mela
Pertempuran benar-benar sudah berakhir. Dan tidak ada satu pun pemenang dari pertempuran ini. Pasalnya sejak awal pertempuran ini adalah pertempuran antara Fla dengan Dalfon. Dan dari kedua pihak itu tidak ada yang benar-benar selamat sampai akhir. Anggota Fla benar-benar sudah habis di tangan Dalfon. Lalu hidup Dalfon berakhir karena jiwanya terlalu lama menahan energi sihir dan aura secara bersamaan.Nara dan Bionce menatap tubuh Dalfon yang tergeletak di tanah. Tidak ada satu pun luka atau pun goresan di tubuh laki-laki itu. Ia mati karena ulahnya sendiri. Bukan karena perbuatan dari musuh-musuhnya. Itulah hal yang mengenaskan dari kematiannya.Mereka tidak bisa melakukan apa pun. Bahkan jika mereka menyatukan kekuatan dan berusaha mengumpulkan lalu menyatukan jiwa-jiwa Dalfon, mereka tetap tidak akan pernah bisa berhasil menghidupkan kembali Dalfon. Sejak awal mereka semua sudah tau bahwa pertempuran kali ini adalah pertempuran terakhir bagi Dalfon. Dan Dalfon sendiri juga menge
Bionce mengalirkan beberapa aura miliknya ke Alyssa, supaya perempuan itu bisa tenang dan melupakan segala rasa takut yang membelenggunya.Alyssa yang mulai merasa tenang pun akhirnya bisa berdiri dan menatap ke arah Bionce. Yang dilihat oleh Alyssa di wajah Bionce adalah sebuah sinar yang terang. Ia tidak bisa melihat secara jelas wajah perempuan itu. Namun entah kenapa, ia merasa sangat yakin bahwa perempuan yang ada di hadapannya itu memiliki wajah yang sangat cantik."Aku akan menyatukan hatimu dengan alam bawah sadar Dalfon. Kamu hanya punya satu kesempatan. Jadi pastikan apa yang akan kamu ucapkan itu memang bisa membuat Dalfon sadar," ujar Bionce dengan suara lembut.Bionce mengangkat tangan kirinya langsung menurunkannya dengan cepat. Di saat itu juga, wujud rubah Nara dan Dalfon langsung terhantam ke arah tanah dan tertahan karena adanya sebuah gaya gravitasi yang sangat kuat. Saking kuatnya bahkan dengan kemampuan maksimal Nara, Nara mustahil untuk melawan energi itu."Oi, j
Nara berdiri di sebuah tebing tinggi yang ada di hutan utara. Ia menatap ke arah seekor rubah putih berukuran sangat besar yang sedang mengamuk di jarak yang cukup jauh dari tempatnya berdiri sekarang.Sosok rubah itu adalah Dalfon. Memang benar kontrak antara dirinya dengan Dalfon sudah berakhir, namun Dalfon bisa saja berubah menjadi wujudnya menggunakan kekuatan aura yang dimilikinya.Dan sekarang terjadi. Yang membuat Nara waspada adalah ekor ketujuh Dalfon yang mulai muncul. Masih ada tiga ekor lagi, sebelum Dalfon benar-benar dalam kondisi sempurna.Jika seandainya Dalfon benar-benar bisa mencapai ekor kesepuluh dan tidak ada satu pun orang yang bisa menghentikannya sebelum ekor kesepuluhnya muncul, maka bukan hanya para anggota Fla saja yang lenyap. Seluruh manusia berpotensi lenyap.Ekor kesepuluh adalah jembatan antara kekuatan neraka dan bumi. Jika itu muncul, maka Dalfon akan menguasai sihir dan aura yang bisa melenyapkan banyak manusia hanya sekali jentik.Nara memalingkan
Nara menatap malas Alice yang masih pingsan di hadapannya. Dengan kekuatannya ia mencoba untuk menetralisir racun dan menutup luka yang ada di tubuh perempuan itu.Ia sebenarnya tidak rela jika harus menggunakan kemampuannya hanya untuk menyelamatkan perempuan itu. Namun karena orang yang memintanya adalah Dalfon maka mau tidak mau harus melakukannya. Lagipula mau bagaimana pun juga, Alice adalah istri Michaels, jadi untuk kali ini saja ia akan membuat pengecualian."Tingkahnya yang seenaknya sendiri seperti ini, bukankah mengingatkanmu pada seseorang, Nona Vinka?" tanya Nara sambil menatap Vinka."Ya. Dia terlihat mirip dengan ayahnya," jawab Vinka dengan sebuah senyuman di bibirnya.Nara ikut tersenyum kecil mendengar hal itu. Untuk beberapa hal, terkadang Dalfon terlihat seperti Alice. Dan untuk beberapa hal yang lainnya, Dalfon terlihat sangat mirip dengan Michaels. Membuatnya benar-benar terlena bahwa laki-laki itu adalah anak dari Bionce."Dalfon adalah anak dari Alice Gracia da
Semua pemimpin dan pewaris keluarga Virgo, Aurora, Mafuyu di sebuah mansion Alice saat mendengar keluarga Gracia mendapatkan serangan mendadak dari pasukan Fla.Mereka berdiri mengelilingi Alice yang sedang pingsan di atas kasur. Noel berada di sisi Alice sambil menceritakan seluruh kejadian yang ada.Semua orang tentu saja terkejut saat mengetahui bahwa Nichola adalah dalang dari semua ini. Dan mereka semua juga sangat marah, karena merasa kepercayaan mereka telah disia-siakan oleh keluarga Venus.Sedikit perdebatan terjadi, saat mereka mulai membahas tentang bagaimana rencana selanjutnya. Keluarga Mafuyu dan Aurora berpikir bahwa mereka harus menyerang balik keluarga Venus supaya semuanya cepat selesai. Namun keluarga Virgo dan Noel sebagai perwakilan keluarga Gracia berpikir bahwa serangan balik sekarang adalah sebuah pilihan yang buruk, pasalnya mereka belum mendapatkan informasi tentang sejauh apa kekuatan yang dimiliki oleh pasukan musuh.Perdebatan itu terhenti seketika saat a
Penjagaan di kediaman Alice tiba-tiba saja meningkat menjadi tingkat darurat saat mengetahui ada beberapa orang memasuki wilayah tanpa izin dan melukai beberapa penjaga yang ada di sana.Alice sudah memberikan perintah kepada para penjaga untuk tidak ragu membunuh orang-orang yang mencurigakan. Alice sendiri sekarang sedang ada di ruang kerjanya bersama Keenan, Noel, dan Langit. Ketiga orang itu memiliki kemampuan bertarung yang cukup unggul kalau dibandingkan para penjaga yang lainnya. Namun entah kenapa, Alice tetap merasa tidak tenang berada di sekitar mereka.Alice seakan merasakan ada sebuah celah besar di antara mereka berempat. Dan celah itu bisa saja dimanfaatkan oleh para penyusup untuk menghancurkan mereka.Mengingat para penyusup tetap bergerak walau keamanan sudah ditingkatkan, membuat Alice yakin bahwa penyusup kali ini memang sudah mempersiapkan segalanya dan sangat percaya diri dengan taktik yang mereka miliki.Sampai pada akhirnya ada seseorang yang membuka pintu ruan
Saat sedang perjalanan pulang sekolah, Dalfon tidak sengaja melihat ada seorang nenek tua sedang duduk di kursi halte. Ia pernah dua kali bertemu dengan nenek tua itu. Pertemuan pertamanya dengan nenek tua itu adalah saat ia sedang bersenang-senang di taman bermain dengan Alice. Dan pertemuannya kedua adalah saat Nara menguasai tubuhnya selama ia berlatih di surga bersama Michaels.Nenek tua adalah Rika. Guru Michaels.Dalfon duduk di sebelah Rika, lalu menyodorkan sebuah minuman kepada Rika. Rika pun menengok ke arah Dalfon. Memang benar, usianya sudah sangat tua. Dan ada banyak sekali ingatannya yang sudah hilang dari kepalanya. Namun hanya dengan sekali lihat wajah Dalfon, ia bisa langsung mengingatnya. Wajah laki-laki yang sekarang duduk di sampingnya sekilas terlihat seperti muridnya yang telah mati."Akan sangat merepotkan jika orang tua sepertimu tersesat di jalan. Jadi bagaimana kalau aku antarkan kamu ke rumahmu?" tanya Dalfon sambil bersandar ke punggung kursi."Aku sedang
Dalfon menemani Alyssa berjalan-jalan di alun-alun kota. Ajakan yang terlalu mendadak dan sepertinya tidak ada satu pun ekspresi bahagia di wajah Alyssa, membuat Dalfon merasa bahwa Alyssa mengajaknya ke tempat itu bukan untuk jalan berdua. Firasat Dalfon mengatakan bahwa Alyssa sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Dan sesuatu itu pasti ada hubungannya dengan tempat ini.Dalfon secara diam-diam memperluas jangkauan radar aura miliknya. Mencari tau apakah ada orang yang ia kenali di tengah-tengah kerumunan massa yang sedang menikmati indahnya malam di alun-alun kota itu.Namun sebelum auranya mulai mencari, matanya sudah lebih dulu menatap seorang perempuan cantik menggunakan gaun berwarna putih dan sebuah topi pantai untuk menutupi wajahnya supaya tidak dikenali oleh orang lain. Memang wajah perempuan itu tidak terlalu terlihat, namun hanya dengan sekali pandang saja Dalfon langsung tau bahwa perempuan itu adalah Arasha.Dalfon menghembuskan nafas panjang. Sekarang ia mengerti, ala
Dalfon tersenyum kecil saat melihat Rachel sedang melangsungkan beberapa sihir tingkat renda, menengah, dan atas secara bergantian. Memang terbilang baru, namun progres Rachel dalam pelatihan ini cukup bagus. Dalfon sendiri tidak menyangka bahwa akan secepat ini. Jika perkembangan Rachel terus menerus seperti ini, Dalfon yakin tidak akan membutuhkan waktu lama untuk Rachel bisa menggunakan sihir tingkat atas sesuka hatinya. Di tengah-tengah Rachel mencoba menggunakan sihir tingkat atas untuk yang kedua kalinya, Dalfon langsung menggenggam erat tangan kanan Rachel. Membuat lingkaran sihir yang tadinya sudah muncul di hadapan Rachel, langsung menghilang begitu saja. "Sudah cukup untuk hari ini. Kita tidak bisa melanjutkannya. Kapasitas sihirmu sangatlah sedikit sekarang. Jika kamu melanjutkannya maka tubuhmu akan hancur," ujar Dalfon sambil perlahan melepaskan tangan Rachel. "Baiklah," ujar Rachel menuruti perkataan Dalfon. Dalfon dan Rachel pergi ke sebuah gazebo untuk mengambil ha