Seharian mereka semua sudah berlatih dan bertarung mengalah hewan buas yang mereka temui di jalanan. Tentu saja, itu semua berkat diri mereka sendiri, tanpa bantuan dari Dalfon.Dalfon hanya mengawasi dari belakang dan membiarkannya sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi. Ia hanya akan ikut campur tangan saat melihat ada sesuatu yang akan menghilangkan salah satu nyawa anggota kelompok itu.Namun mereka tidak bisa merasa aman begitu saja mengingat bahwa Dalfon tidak benar-benar ada di pihak mereka.Sekarang mereka sudah kembali ke tenda, pasalnya matahari sudah mulai tenggelam. Jadi sebelum seluruh cahaya benar-benar menghilang, mereka putuskan untuk kembali ke tenda dan menikmati malam di sana.Hampir semua orang duduk melingkar mengitari api unggun yang tadi dinyalakan oleh Gio. Hanya Dalfon seorang diri yang berdiri di sisi rawa sambil menatap ke arah bulan yang mulai bergerak sedikit demi sedikit ke puncak langit.Arasha sudah tidak tahan dengan ini semua. Ia tidak bisa saling
Pada akhirnya, para pewaris melanjutkan pelatihan mereka tanpa Dalfon. Langit secara diam-diam menjelaskan tentang apa yang sudah terjadi pada Alice. Dan Alice memberikan perintah kepada para pasukan bayangan untuk membantu dan melindungi mereka saat mereka masih berada di dalam pelatihan.Langit tidak menjelaskan kejadian itu secara utuh. Ada beberapa bagian kisah yang ia tutup-tutupi dari Alice, supaya semuanya berjalan dengan tenang. Ia menghilangkan bagian di mana Dalfon ada hutan larangan dan bertarung dengan naga. Karena jika Alice sampai mengetahui itu, pasti Alice tidak akan segan-segan mengerahkan seluruh kekuatan keluarga Gracia untuk mencari dan membantu Dalfon. Dan hal itu akan menjadi kegaduhan yang sangat besar. Maka dari itu ia memutuskan untuk menghilangkan cerita itu.Mereka berlatih selama satu minggu. Dengan bantuan dari para pasukan bayangan, mereka berhasil melewati batasan mereka. Dengan begitu, mereka satu langkah lebih dekat dengan Dalfon. Mereka sadar untuk s
Dalfon kali ini berada di sebuah bukit yang dulu pernah ia datangi bersama Vedora. Di balik bukit itu, atau lebih tepatnya pemukiman yang sekarang ada di hadapannya adalah markas Fla. Tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin menjatuhkan para penyihir.Jiwa yang sekarang menguasai tubuh Dalfon adalah Dalfon yang sebenarnya. Sisi jahatnya sekarang sedang di alam bawah sadar, memberikan kesempatan untuk Dalfon yang asli menghancurkan Fla dengan tangannya sendiri.Dalfon sudah lama sekali berada di alam bawah sadar. Tentu saja, ia tidak diam saja di alam sana. Ia mencoba beberapa sihir larangan dan mempraktekkan beberapa gerakan yang memungkinkan untuknya mengalahkan lawannya dalam waktu singkat. Dan, ya, Dalfon sudah jauh berkembang.Dalfon melirik ke arah belakang. Ia melihat ada sosok wanita menggunakan gaun berwarna putih dan sebuah kertas segel menutupi bagian wajah perempuan itu."Nara, bagaimana? Apakah kamu siap?" tanya Dalfon pada wanita itu."Sudah sejak lama. Pertarungan mela
Para pewaris sudah menyelesaikan pelatihan mereka di hutan larangan selama kurang lebih satu minggu. Semua pewaris berpikir, setelah pulang mereka bisa bersantai di rumah dan menghabiskan seluruh waktu mereka untuk bersenang-senang.Namun ternyata tidak. Baru saja mereka sampai, mereka sudah harus mendatangi sebuah tempat bersama orang tua mereka. Mereka semua harus ikut mengecek sebuah kampung yang ada di belakang bukit. Kampung mati itu tiba-tiba saja ditemukan hancur dengan bangunan-bangunan yang sudah tak bersisa lagi. Tentu saja itu mengejutkan semua orang. Kampung itu memang sudah lama sekali tidak ditinggali, namun terakhir kali dijamah orang, kampung itu belum sehancur sekarang. Kehancuran kampung itu seakan-akan telah menjadi saksi bisu sebuah pertarungan yang sangat sengit.Namun ada beberapa hal yang membuat orang lain berpikir bahwa hancurnya kampung itu bukanlah sebab dari pertarungan. Alasannya mudah, karena mereka tidak dapat menemukan jasad korban atau pun darah di k
Alice baru saja menyelesaikan urusannya di restoran miliknya. Ia berniat untuk untuk segera pulang dan merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk. Ditambah lagi sekarang sudah gelap, membuatnya semakin ingin buru-buru sampai di rumah.Namun langkahnya terhenti saat ia baru saja keluar dari pintu restoran. Tadi ia sempat melihat ada seorang laki-laki menggunakan hoodie bersandar di tembok di dekat pintu. Maka dari itu ia putuskan untuk menghentikan langkahnya dan menengok ke arah belakang.Betapa terkejutnya dirinya saat melihat Dalfon berdiri di sana sambil menatap ke arahnya dengan sebuah senyuman lebar di mulutnya.Kejadian ini adalah kejadian yang selalu ia lihat dulu saat Dalfon masih bersamanya. Saat itu merasa bahagia namun tidak sebahagia sekarang. Entah apa yang membuatnya merasa lebih bahagia saat ini. Apakah memang karena rasa rindunya yang telah menumpuk sekarang telah terbalaskan? "Bagaimana harinya?" tanya Dalfon sambil memasukkan ponsel miliknya ke dalam kantong ja
Para pemimpin dan penerus Lima Keluarga Besar sedang berada di kediaman Virgo untuk membahas tentang kejadian yang terjadi pada desa belakang bukit. Bukan hanya kejadian lenyapnya desa itu saja yang membuat mereka bingung, melainkan tentang alasan para Fla bisa menguasai dan memiliki senjata-senjata anti sihir.Karena pembahasan kali ini mereka bahas dengan cara santai, mereka menggunakan ruang tamu sebagai tempat mereka beradu argumen dan mencoba mendapatkan jawaban terbaik.Sampai pada akhirnya pembicaraan mereka terhenti saat pintu kediaman Virgo terbuka dan ada seorang laki-laki menggunakan hoodie berwarna putih sedang berdiri di ambang pintu sambil menggendong sebuah tas ransel.Para Lima Keluarga Besar yang lainnya kebingungan karena kedatangan laki-laki itu. Pasalnya laki-laki itu adalah Dalfon. Dan dalam pembahasan sekarang, laki-laki itu sama sekali tidak diundang. Kalau pun memang laki-laki itu diundang untuk datang, pasti laki-laki itu akan menolaknya dengan alasan tidak te
Dalfon menatap bulan dari dalam kamarnya. Ia duduk di kursi yang baru saja ia letakkan di depan jendela. Ukuran jendela itu terbilang sangat besar. Jadi Dalfon bisa menatap secara penuh apa yang ada di luar sana.Ia menatap bulan sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan setelah ini. Menurutnya menjadi bagian dari keluarga Virgo adalah sebuah kesalahan. Karena mulai sekarang sedikit saja pergerakannya akan menjadi pusat perhatian. Maka dari itu, ia tidak bisa bergerak sesuka hatinya.Namun semua ini sudah tidak masalah dengannya. Sejak awal ia sudah berjanji pada Michaels untuk menjaga dan membahagiakan Alyssa. Sudah lama sekali, ia mengingkari janji itu dan menganggap janji itu tidak pernah ada. Jadi menurutnya sekarang adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki janji itu.Fokus pada Alyssa dan singkirkan seluruh orang yang merusak kebahagian perempuan itu.Masalahnya adalah Fla. Organisasi itu masih ada. Dan jika dibiarkan terus, ada kemungkinan organisasi itu akan menyerang dan me
Dalfon tersenyum kecil saat melihat Rachel sedang melangsungkan beberapa sihir tingkat renda, menengah, dan atas secara bergantian. Memang terbilang baru, namun progres Rachel dalam pelatihan ini cukup bagus. Dalfon sendiri tidak menyangka bahwa akan secepat ini. Jika perkembangan Rachel terus menerus seperti ini, Dalfon yakin tidak akan membutuhkan waktu lama untuk Rachel bisa menggunakan sihir tingkat atas sesuka hatinya. Di tengah-tengah Rachel mencoba menggunakan sihir tingkat atas untuk yang kedua kalinya, Dalfon langsung menggenggam erat tangan kanan Rachel. Membuat lingkaran sihir yang tadinya sudah muncul di hadapan Rachel, langsung menghilang begitu saja. "Sudah cukup untuk hari ini. Kita tidak bisa melanjutkannya. Kapasitas sihirmu sangatlah sedikit sekarang. Jika kamu melanjutkannya maka tubuhmu akan hancur," ujar Dalfon sambil perlahan melepaskan tangan Rachel. "Baiklah," ujar Rachel menuruti perkataan Dalfon. Dalfon dan Rachel pergi ke sebuah gazebo untuk mengambil ha
Pertempuran benar-benar sudah berakhir. Dan tidak ada satu pun pemenang dari pertempuran ini. Pasalnya sejak awal pertempuran ini adalah pertempuran antara Fla dengan Dalfon. Dan dari kedua pihak itu tidak ada yang benar-benar selamat sampai akhir. Anggota Fla benar-benar sudah habis di tangan Dalfon. Lalu hidup Dalfon berakhir karena jiwanya terlalu lama menahan energi sihir dan aura secara bersamaan.Nara dan Bionce menatap tubuh Dalfon yang tergeletak di tanah. Tidak ada satu pun luka atau pun goresan di tubuh laki-laki itu. Ia mati karena ulahnya sendiri. Bukan karena perbuatan dari musuh-musuhnya. Itulah hal yang mengenaskan dari kematiannya.Mereka tidak bisa melakukan apa pun. Bahkan jika mereka menyatukan kekuatan dan berusaha mengumpulkan lalu menyatukan jiwa-jiwa Dalfon, mereka tetap tidak akan pernah bisa berhasil menghidupkan kembali Dalfon. Sejak awal mereka semua sudah tau bahwa pertempuran kali ini adalah pertempuran terakhir bagi Dalfon. Dan Dalfon sendiri juga menge
Bionce mengalirkan beberapa aura miliknya ke Alyssa, supaya perempuan itu bisa tenang dan melupakan segala rasa takut yang membelenggunya.Alyssa yang mulai merasa tenang pun akhirnya bisa berdiri dan menatap ke arah Bionce. Yang dilihat oleh Alyssa di wajah Bionce adalah sebuah sinar yang terang. Ia tidak bisa melihat secara jelas wajah perempuan itu. Namun entah kenapa, ia merasa sangat yakin bahwa perempuan yang ada di hadapannya itu memiliki wajah yang sangat cantik."Aku akan menyatukan hatimu dengan alam bawah sadar Dalfon. Kamu hanya punya satu kesempatan. Jadi pastikan apa yang akan kamu ucapkan itu memang bisa membuat Dalfon sadar," ujar Bionce dengan suara lembut.Bionce mengangkat tangan kirinya langsung menurunkannya dengan cepat. Di saat itu juga, wujud rubah Nara dan Dalfon langsung terhantam ke arah tanah dan tertahan karena adanya sebuah gaya gravitasi yang sangat kuat. Saking kuatnya bahkan dengan kemampuan maksimal Nara, Nara mustahil untuk melawan energi itu."Oi, j
Nara berdiri di sebuah tebing tinggi yang ada di hutan utara. Ia menatap ke arah seekor rubah putih berukuran sangat besar yang sedang mengamuk di jarak yang cukup jauh dari tempatnya berdiri sekarang.Sosok rubah itu adalah Dalfon. Memang benar kontrak antara dirinya dengan Dalfon sudah berakhir, namun Dalfon bisa saja berubah menjadi wujudnya menggunakan kekuatan aura yang dimilikinya.Dan sekarang terjadi. Yang membuat Nara waspada adalah ekor ketujuh Dalfon yang mulai muncul. Masih ada tiga ekor lagi, sebelum Dalfon benar-benar dalam kondisi sempurna.Jika seandainya Dalfon benar-benar bisa mencapai ekor kesepuluh dan tidak ada satu pun orang yang bisa menghentikannya sebelum ekor kesepuluhnya muncul, maka bukan hanya para anggota Fla saja yang lenyap. Seluruh manusia berpotensi lenyap.Ekor kesepuluh adalah jembatan antara kekuatan neraka dan bumi. Jika itu muncul, maka Dalfon akan menguasai sihir dan aura yang bisa melenyapkan banyak manusia hanya sekali jentik.Nara memalingkan
Nara menatap malas Alice yang masih pingsan di hadapannya. Dengan kekuatannya ia mencoba untuk menetralisir racun dan menutup luka yang ada di tubuh perempuan itu.Ia sebenarnya tidak rela jika harus menggunakan kemampuannya hanya untuk menyelamatkan perempuan itu. Namun karena orang yang memintanya adalah Dalfon maka mau tidak mau harus melakukannya. Lagipula mau bagaimana pun juga, Alice adalah istri Michaels, jadi untuk kali ini saja ia akan membuat pengecualian."Tingkahnya yang seenaknya sendiri seperti ini, bukankah mengingatkanmu pada seseorang, Nona Vinka?" tanya Nara sambil menatap Vinka."Ya. Dia terlihat mirip dengan ayahnya," jawab Vinka dengan sebuah senyuman di bibirnya.Nara ikut tersenyum kecil mendengar hal itu. Untuk beberapa hal, terkadang Dalfon terlihat seperti Alice. Dan untuk beberapa hal yang lainnya, Dalfon terlihat sangat mirip dengan Michaels. Membuatnya benar-benar terlena bahwa laki-laki itu adalah anak dari Bionce."Dalfon adalah anak dari Alice Gracia da
Semua pemimpin dan pewaris keluarga Virgo, Aurora, Mafuyu di sebuah mansion Alice saat mendengar keluarga Gracia mendapatkan serangan mendadak dari pasukan Fla.Mereka berdiri mengelilingi Alice yang sedang pingsan di atas kasur. Noel berada di sisi Alice sambil menceritakan seluruh kejadian yang ada.Semua orang tentu saja terkejut saat mengetahui bahwa Nichola adalah dalang dari semua ini. Dan mereka semua juga sangat marah, karena merasa kepercayaan mereka telah disia-siakan oleh keluarga Venus.Sedikit perdebatan terjadi, saat mereka mulai membahas tentang bagaimana rencana selanjutnya. Keluarga Mafuyu dan Aurora berpikir bahwa mereka harus menyerang balik keluarga Venus supaya semuanya cepat selesai. Namun keluarga Virgo dan Noel sebagai perwakilan keluarga Gracia berpikir bahwa serangan balik sekarang adalah sebuah pilihan yang buruk, pasalnya mereka belum mendapatkan informasi tentang sejauh apa kekuatan yang dimiliki oleh pasukan musuh.Perdebatan itu terhenti seketika saat a
Penjagaan di kediaman Alice tiba-tiba saja meningkat menjadi tingkat darurat saat mengetahui ada beberapa orang memasuki wilayah tanpa izin dan melukai beberapa penjaga yang ada di sana.Alice sudah memberikan perintah kepada para penjaga untuk tidak ragu membunuh orang-orang yang mencurigakan. Alice sendiri sekarang sedang ada di ruang kerjanya bersama Keenan, Noel, dan Langit. Ketiga orang itu memiliki kemampuan bertarung yang cukup unggul kalau dibandingkan para penjaga yang lainnya. Namun entah kenapa, Alice tetap merasa tidak tenang berada di sekitar mereka.Alice seakan merasakan ada sebuah celah besar di antara mereka berempat. Dan celah itu bisa saja dimanfaatkan oleh para penyusup untuk menghancurkan mereka.Mengingat para penyusup tetap bergerak walau keamanan sudah ditingkatkan, membuat Alice yakin bahwa penyusup kali ini memang sudah mempersiapkan segalanya dan sangat percaya diri dengan taktik yang mereka miliki.Sampai pada akhirnya ada seseorang yang membuka pintu ruan
Saat sedang perjalanan pulang sekolah, Dalfon tidak sengaja melihat ada seorang nenek tua sedang duduk di kursi halte. Ia pernah dua kali bertemu dengan nenek tua itu. Pertemuan pertamanya dengan nenek tua itu adalah saat ia sedang bersenang-senang di taman bermain dengan Alice. Dan pertemuannya kedua adalah saat Nara menguasai tubuhnya selama ia berlatih di surga bersama Michaels.Nenek tua adalah Rika. Guru Michaels.Dalfon duduk di sebelah Rika, lalu menyodorkan sebuah minuman kepada Rika. Rika pun menengok ke arah Dalfon. Memang benar, usianya sudah sangat tua. Dan ada banyak sekali ingatannya yang sudah hilang dari kepalanya. Namun hanya dengan sekali lihat wajah Dalfon, ia bisa langsung mengingatnya. Wajah laki-laki yang sekarang duduk di sampingnya sekilas terlihat seperti muridnya yang telah mati."Akan sangat merepotkan jika orang tua sepertimu tersesat di jalan. Jadi bagaimana kalau aku antarkan kamu ke rumahmu?" tanya Dalfon sambil bersandar ke punggung kursi."Aku sedang
Dalfon menemani Alyssa berjalan-jalan di alun-alun kota. Ajakan yang terlalu mendadak dan sepertinya tidak ada satu pun ekspresi bahagia di wajah Alyssa, membuat Dalfon merasa bahwa Alyssa mengajaknya ke tempat itu bukan untuk jalan berdua. Firasat Dalfon mengatakan bahwa Alyssa sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Dan sesuatu itu pasti ada hubungannya dengan tempat ini.Dalfon secara diam-diam memperluas jangkauan radar aura miliknya. Mencari tau apakah ada orang yang ia kenali di tengah-tengah kerumunan massa yang sedang menikmati indahnya malam di alun-alun kota itu.Namun sebelum auranya mulai mencari, matanya sudah lebih dulu menatap seorang perempuan cantik menggunakan gaun berwarna putih dan sebuah topi pantai untuk menutupi wajahnya supaya tidak dikenali oleh orang lain. Memang wajah perempuan itu tidak terlalu terlihat, namun hanya dengan sekali pandang saja Dalfon langsung tau bahwa perempuan itu adalah Arasha.Dalfon menghembuskan nafas panjang. Sekarang ia mengerti, ala
Dalfon tersenyum kecil saat melihat Rachel sedang melangsungkan beberapa sihir tingkat renda, menengah, dan atas secara bergantian. Memang terbilang baru, namun progres Rachel dalam pelatihan ini cukup bagus. Dalfon sendiri tidak menyangka bahwa akan secepat ini. Jika perkembangan Rachel terus menerus seperti ini, Dalfon yakin tidak akan membutuhkan waktu lama untuk Rachel bisa menggunakan sihir tingkat atas sesuka hatinya. Di tengah-tengah Rachel mencoba menggunakan sihir tingkat atas untuk yang kedua kalinya, Dalfon langsung menggenggam erat tangan kanan Rachel. Membuat lingkaran sihir yang tadinya sudah muncul di hadapan Rachel, langsung menghilang begitu saja. "Sudah cukup untuk hari ini. Kita tidak bisa melanjutkannya. Kapasitas sihirmu sangatlah sedikit sekarang. Jika kamu melanjutkannya maka tubuhmu akan hancur," ujar Dalfon sambil perlahan melepaskan tangan Rachel. "Baiklah," ujar Rachel menuruti perkataan Dalfon. Dalfon dan Rachel pergi ke sebuah gazebo untuk mengambil ha