Share

Bab 14

Penulis: Suara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Pagi hari di awal musim semi, udara terasa sedikit dingin.

Rachel menitipkan kedua anaknya kepada neneknya. Setelah itu, dia baru berangkat ke tempat pemakaman.

Begitu dia keluar, suara Michael terdengar di belakangnya, “Ma, Mama harus hati-hati di luar.”

Anak kecil itu mengerutkan keningnya, matanya penuh dengan kekhawatiran.

Entah mengapa, ada perasaan tidak enak di hatinya.

Rachel melemparkan senyum padanya, “Nggak apa-apa, kalau sudah selesai Mama langsung pulang, kok.”

Rachel tidak memberitahu Michael kalau dia akan pergi ke tempat pemakaman.

Hal tentang kedua anak itu adalah sebuah rahasia yang Rachel kubur di lubuk hatinya yang terdalam.

Rachel tidak ingin Michael tahu kalau Michael memiliki dua kakak laki-laki yang meninggal tepat setelah mereka lahir.

Rachel menyetir mobil yang neneknya aturkan untuknya. Dia pun langsung menuju tempat pemakaman.

Tempat pemakaman itu terletak di pinggiran paling terpencil di Kota Suwanda. Rachel menyetir selama lebih dari satu jam untuk mencapai tempat tujuan. Begitu turun dari mobil, dia pun melihat Shania yang mengenakan gaun hitam panjang sedang berjalan ke arahnya.

“Kak Rachel, akhirnya kamu datang ke sini.”

Shania terlihat sangat sedih. Namun, di mata Rachel, sikapnya itu terlalu dibuat-buat.

Rachel mengerutkan bibir dan berkata dengan dingin, “Pimpin jalan.”

“Kamu datang sendirian, Kak?” tanya Shania pelan-pelan.

“Memangnya kenapa?”

Rachel balik bertanya dengan dingin.

Rachel telah meninggalkan Kota Suwanda selama empat tahun. Dia telah putus hubungan dengan semua koneksi yang dia miliki dulu.

Sekarang satu-satunya orang yang masih melindunginya adalah neneknya. Bagaimana mungkin dia membiarkan neneknya datang ke tempat seperti ini hanya untuk menghadapi kesedihan?

Shania menyembunyikan siasatnya dengan sangat baik. Dia menghela napas dan berkata, “Kak Rachel, kami selalu kira kamu sudah mati. Jadi kami juga membuat batu nisan untuk kamu, tepat di sebelah batu nisan kedua anak itu. Sejak kamu pergi, Papa menangis setiap hari. Tadi malah aku kasih tahu Papa kalau kamu masih hidup. Papa sangat senang.”

“Oh ya? Kalau dia senang, kenapa hari ini dia nggak ikut kamu datang ke sini dan bertemu denganku?”

Rachel langsung mengungkapkan kebohongan Shania belas kasihan.

Raut wajah Shania spontan membeku, tapi dia tetap bersikap seolah-olah dia dan Rachel saling menyayangi, “Tadi malam Papa terlalu semangat, tekanan darahnya tiba-tiba naik. Pagi-pagi dia sudah pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Papa juga takut nggak bisa mengendalikan perasaannya saat melihat kamu, jadi dia hari ini dia nggak datang ke sini. Kak Rachel, habis dari sini, aku bawa kamu ke rumah sakit jenguk Papa, ya.”

Rachel tidak bisa menyangkal kata-kata Shania, dia pun tidak memberi tanggapan.

Shania sama sekali tidak merasa canggung. Dia memimpin jalan sambil berbicara. Keduanya segera melewati jalan utama dan memasuki tempat pemakaman.

Shania tidak berhenti di tempat pemakaman utama. Dia berkata dengan suara pelan, “Menurut aturan Kota Suwanda, bayi di bawah usia satu bulan nggak boleh dimakamkan di sini. Setelah menghubungi banyak orang, Papa baru menemukan tanah bagus, ada di pojok sana. Ayo kita ke sana, Kak.”

Shania berjalan lebih dulu.

Rachel mengikuti dengan wajah dingin.

Namun, keduanya berjalan semakin jauh. Pojokan di sini ditutupi rumput-rumput liar, terlihat jelas kalau biasanya tidak ada yang datang ke sini.

Shania masih terus berjalan ke tempat yang lebih terlantar.

“Berhenti.” Rachel berhenti berjalan. Kedua matanya yang tajam dipenuhi dengan aura dingin, “Kamu mau bawa aku ke mana?”

Shania tetap tersenyum, “Ke kuburan dua anak itu.”

“Di sini sudah di luar area pemakaman.” Rachel tiba-tiba tertawa sinis, “Apa yang ingin kamu lakukan? Lebih baik katakan saja, aku nggak punya waktu untuk berputar-putar denganmu.”

“Aku benar-benar nggak ingin melakukan apa-apa. Mungkin sudah terlalu lama aku nggak datang ke sini, aku nggak ingat jalannya. Jangan khawatir, Kak. Kita cari pelan-pelan, pasti ketemu.” Shania diam-diam menggertakkan giginya. Kenapa si j*lang ini tidak bersikap seperti biasa?

Mata Rachel sudah dipenuhi dengan ketidaksabaran.

Rachel bukan lagi nona keluarga Hutomo seperti saat itu. Bagaimana mungkin dia bisa tidak tahu kalau Shania memiliki rencana lain?

Tujuannya ikut berputar-putar dengan Shania adalah untuk menemukan batu nisan kedua anaknya secepat mungkin.

Namun sangat jelas, Shania tidak akan membiarkan Rachel mendapatkan apa yang dia inginkan.

Kalau begitu, Rachel tidak perlu buang-buang waktu di sini.

Rachel berbalik dan pergi.

“Kak Rachel kenapa pergi?” tanya Shania panik. “Aku ingat sekarang, batu nisan kedua anak itu ada di depan sana. Nggak sampai seratus meter jauhnya.”

Namun, Rachel tidak menghentikan langkah kakinya.

Rachel dapat meminta bantuan petugas pemakaman, atau meminta keluarga Winata untuk menyelidikinya. Untuk apa repot-repot berputar-putar dengan orang yang menjijikkan seperti Shania.

Shania spontan menggertakkan gigi karena kesal.

Semua sudah diatur dengan baik, tidak boleh gagal begitu saja.

Shania menyipitkan mata, lalu melambaikan tangannya dengan dingin.

Rachel baru berjalan beberapa langkah, telinganya telah menangkap suara gemerisik. Seperti suara orang berjalan.

Dia jelas-jelas tidak melihat orang lain di sepanjang jalan. Mengapa tiba-tiba ada suara langkah kaki lebih dari sepuluh orang?

Apa mungkin semua sudah diatur Shania?

Kalau dipikir-pikir benar juga. Empat tahun yang lalu, Shania bisa membakarnya sampai mati. Lima tahun kemudian, perempuan itu tetap bisa membunuhnya dengan trik yang sama.

Kalau tidak, mengapa Shania begitu baik sampai mau membawanya ke tempat pemakaman?

Seketika, Rachel memutar badannya dan berjalan ke depan dengan cepat. Kemudian, dia mencekik leher Shania yang halus.

Bab terkait

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 15

    Shania sama sekali tidak mengira Rachel akan tiba-tiba berbalik dan mencekiknya. “Ngapain kamu? Lepasin!” Rona wajah Shania seketika memucat seperti orang yang menderita anemia. Rachel pun perlahan melepaskan cengkeraman tangannya dan berkata kepada Shania dengan nada sinis, “Ternyata kamu juga bawa orang lain kemari.” “Mana ada!” bantah Shania. Akan tetapi, para pengawal keluarga Hutomo yang sedang bersembunyi di pojokan langsung muncul ketika melihat Shania disakiti. Rachel melihat ada hampir 20 orang yang sedang mengepungnya. Tak disangka keluarga Hutomo sampai mengerahkan begitu banyak orang hanya untuk membunuh Rachel. Meski Rachel pernah menekuni taekwondo selama empat tahun di hidup di luar negeri, tetap saja tidak mungkin dia sanggup menghadapi 20 orang pengawal seorang diri. Jadinya, Rachel langsung memiting leher Shania dengan sikunya dan berkata, “Padahal aku baru saja pulang, tapi kamu sudah nggak sabar mau bunuh aku. Apa kamu setakut itu aku bakal merebut posisi kamu

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 16

    Tempat Rachel berada saat ini adalah tempat rekreasi di pinggiran kota bernama Riverside Park. Riverside Park merupakan sebuah resort yang biasa disinggahi oleh orang-orang berkuasa di Suwondo. Orang yang bisa berada di sini sudah pasti adalah orang yang kaya dan memiliki wewenang besar. Di sekitar tempat di mana Rachel berlabuh, ada beberapa orang yang sedang asyik memancing. “Ronald, ini kenapa, sih? Kok dari tadi ikan-ikannya pada lari ke umpanmu, sementara kita nggak dapat apa-apa!” protes Yohanes sambil menatap iri ember Ronald yang penuh dengan ikan. Tampak Ronald sedang duduk tenang di tepi sungai dengan pakaian santainya. Cahaya matahari yang menyegarkan menyinari tubuhnya disertai dengan angin sepoi-sepoi, membuat dia terlihat semakin memesona. Untungnya di sana tidak ada wanita, atau mereka pasti akan menjerit-jerit seperti orang yang bertemu dengan idola mereka. “Dasar curang, lain kali aku nggak bakal ajak kamu main ke rumahku lagi!” kata Yohanes. Adik perempuannya Yo

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 17

    Dalam sekejap, hawa yang berada di sekitar tubuh Ronald jadi terasa dingin. Selain itu, dia juga terlihat menyeringai ketika memegang uang yang ditaruh di saku bajunya. Baru kali ini dia diperlakukan sehina itu oleh orang lain. Dasar wanita yang tidak tahu diuntung! Kalau bukan karena pertemuan mereka kemarin, Ronald juga mana mungkin akan meminjamkan pakaiannya untuk Rachel! Ronald lantas mendongak dan mendapati teman-temannya sudah mengelilingi Rachel. Spontan dia pun mengernyit dan mempercepat langkahnya untuk menghampiri mereka. Rachel memang dikelilingi oleh tujuh sampai delapan orang pria, tapi dia sama sekali tidak terlihat malu ataupun tidak nyaman. Dia hanya menatap semua pria itu satu per satu dengan perlahan. Pertama, ada Yohanes, anak kedua di keluarga Sundoro. Kemudian, ada Christopher selaku penerus keluarga Mahesa. Setelah itu, ada juga …. Semua pria yang mendatangi Rachel merupakan anak-anak yang berasal dari pergaulan orang kaya. Empat tahun yang lalu … bukan. S

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 18

    Rachel sudah membawa Darren mencari ke setiap sudut kompleks, tapi mereka masih tidak bisa menemukan kucing itu. Pada akhirnya, Rachel menyadari bawa kemungkinan dia telah dibohongi oleh anak kecil ini. Alhasil, dia pun menatap Darren dan bertanya padanya, “Kamu serius lagi nyari kucing peliharaan kamu?” Darren tidak berkutik ketika ditatap seperti itu oleh Rachel. Sesungguhnya, dia sendiri bukanlah anak yang suka berbohong, tapi jika tidak demikian, dia tidak punya alasan lain untuk menghabiskan waktu bersama Rachel. Darren pun tidak bisa berkata apa-apa lagi dan hanya mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Dari reaksi yang diberikan Darren, Rachel tahu tebakannya tepat sasaran, dan dia pun bertanya, “Nama kamu siapa? Rumah kamu di mana, biar aku antar kamu pulang.” Seketika itu juga Darren merasa sedih dan kecewa. Dia sudah susah payah melarikan diri dari rumah dan berlari begitu jauh hanya untuk bertemu dengan Rachel, tapi belum setengah jam mereka bersama, Rachel sudah ingin menganta

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 19

    Rachel sudah menduga kalau Darren pasti adalah anak keluarga Tanjaya, tapi yang tidak Rachel sangka, Darren ternyata adalah anaknya Ronald. Darren terlihat seumuran dengan Michael, jadi Darren juga seharusnya berusia sekitar empat tahun. Akan tetapi, sekitar empat sampai lima tahun yang lalu saat Rachel masih berada di Suwanda, dia tidak pernah dengar kabar tentang pernikahan Ronald …. “Aku nggak tahu kamu tahu dari mana kalau aku sudah punya anak, tapi kamu nggak boleh kasih tahu ke orang lain,” ancam Ronald, “Kalau sampai aku tahu kamu bocorin hal ini, aku nggak bakal kasih ampun kamu ataupun anak-anak kamu.” Racel hanya tertawa mendengar ucapan Ronald. Mau diancam seperti apa pun, dia sudah tidak peduli lagi. Jangan harap Ronald bisa menggunakan anak-anaknya sebagai ancaman! “Biarpun nggak ada seorang pun yang berani cari masalah sama kalian, kalau kamu berani nyakitin anakku, kamu pasti bakal menyesal,” balas Rachel. Setelah mengatakan hal itu, Rachel langsung berbalik dan per

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 20

    Cara Ronald memandang Shania dipenuhi dengan penghinaan dan juga sikap yang sinis. Kalau memang Shania benar-benar menyukai anak kecil, Ronald pasti akan dengan senang hati menikahi dia. Hanya saja … Ronald sering kali memergoki Shania menatap Darren dengan sorot mata yang sangat tidak bersahabat. Apabila mereka berdua tinggal bersama, bisa-bisa sifat Darren jadi akan semakin sulit diatur. Sampai detik ini, Ronald masih tidak habis pikir mengapa lima tahun yang lalu, dia mau tidur bersama dengan wanita yang tidak punya hati nurani ini …. Begitu sang anak lahir saja, Shania sudah langsung minta Ronald untuk bertanggung jawab. Dari sini sudah terlihat jelas kalau Shania hanya ingin memanfaatkan sang anak untuk naik kasta. Dan parahnya, Ronald malah mencari-cari wanita ini selama delapan bulan hanya karena kejadian di malam itu …. Andaikan Ronald tahu dari awal kalau sifat Shania seperti ini, dia tidak akan masuk ke ke kamar itu pada malam kejadian. “Ronald, aku ini mamanya Darren, se

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 21

    Siska merasa sangat sedih melihat neneknya sendiri begitu kecewa padanya. Padahal Siska adalah bagian dari keluarga Winarta, dan dia juga adalah cucu kandungnya, tapi Risma malah melindungi orang luar yang bukan bagian dari keluarga Winarta! Memangnya apa yang telah Siska lakukan sampai dia diusir dari keluarganya sendiri! “Kalau Nenek lebih milih untuk lindungin Rachel daripada aku, nggak usah anggap aku sebagai cucu lagi saja sekalian!” bentak Siska. “Kamu sudah menikah sama keluarga Tarjoto dan sudah jadi bagian dari mereka, jadi nggak usah datang lagi ke sini,” kata Rima tanpa menaruh perasaan sedikit pun, “Kemari, bawa Siska dan Egi pulang ke rumah mereka.” Emosi Siska langsung meluap tak karuan. Kata-kata yang tadi dia lontarkan kepada neneknya hanya sekadar gertak sambal, tapi tak disangka Rima malah menganggapnya serius. Perlakuan neneknya kepada Siska ini bagaikan sebuah tamparan sangat keras yang mendarat di wajahnya. Tepat di saat itu juga, mobil yang Hengky kendarai ber

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 22

    Dari wujud perhiasan yang jernih dan bercahaya, Rachel yakin kalau perhiasan itu adalah warisan yang sangat berharga. Harganya juga tentu sangat tinggi, yang mana bahkan orang berduit pun belum tentu bisa membelinya. Namun, Rima malah memberikannya begitu saja kepada Rachel. “Makasih, ya, Nek,” ucap Rachel terharu. Lalu dia menyimpan perhiasan itu dan kembali bertanya, “Nek, orang-orang dari keluarga Hutomo juga bakal datang ke acara besok malam?” “Kalau aku ajak orang-orang biadab dari keluarga Hutomo, yang ada malah bikin kotor keluarga Winata saja. Waktu itu mereka yang mau membunuh kamu. Mereka pasti bakal syok kalau sampai tahu kamu masih hidup!” Mendengar itu, Rachel menggenggam erat tangan Rima dan merasakan ketenangan di hatinya. …. Malam pun tiba, dan lampu-lampu mulai menerangi langit yang gelap. Sebelum pukul delapan malam, sudah ada sederetan mobil mewah yang berhenti persis di depan pintu masuk kediaman keluarga Winata. Keluarga Winata juga merupakan keluarga yang sa

Bab terbaru

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 1347

    Layar penuh dengan komentar netizen yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka, "Aku nggak bisa menerima kabar sedih ini." Namun, suasana cepat berubah ketika pembawa acara, dengan senyum lebar, mengingatkan penonton yang terhanyut dalam suasana, "Tunggu dulu, bukankah Dewi Anggun masih punya kabar baik yang ingin dibagikan ke kita?"Peringatan itu berhasil menarik kembali perhatian semua yang hadir. Semua orang tampak menahan napas, menunggu Anggun untuk melanjutkan. Dengan suara yang jernih, Anggun mengumumkan, "Aku dan Kevin akan segera menikah!"Kejutan dan kegembiraan bercampur menjadi satu. "Ini sungguh kabar yang luar biasa! Akhirnya, hari yang dinantikan telah tiba!" Tangis haru dan tawa kebahagiaan bercampur aduk, "Anggun dan Kevin akan bersatu! Masa muda kami, penuh dengan kenangan cinta yang kami saksikan bersama, akan segera membuahkan hasil!" Ucapan selamat dan harapan untuk kebahagiaan yang abadi menggema di ruangan, menciptakan suasana yang tak terlupakan.Anggu

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 1346

    Keluarga Hutomo kembali terhanyut dalam keheningan. Dari tiga menantu perempuan yang ada di sana, Laura sudah terisak tidak bisa berkata-kata karena terharu, sementara Nadira dan Selena yang sedikit lebih kuat, juga terlihat matanya memerah. Hal ini membuat ketiga bersaudara keluarga Hutomo yang awalnya terhanyut dalam perasaan terharu, seketika menjadi masam. Kenapa istri-istri mereka jadi terharu karena pria lain?!Tentu saja, ketiga bersaudara itu tidak memiliki kesempatan untuk meledak karena Ronald sudah berdiri. Dia berjalan mendekati dua pemuda yang berdiri berdampingan itu. Mereka berdua sama-sama luar biasa. Ronald menepuk bahu mereka. Pada saat itu, seolah-olah dia terlihat lebih tua beberapa tahun, tidak lagi seperti sosok yang pernah mendominasi dunia bisnis dulu."Kedua harta karunku ini, kuserahkan kepada kalian berdua," ucap Ronald. Anji dan Kevin mendengar hal ini terkejut sejenak, kemudian kegembiraan muncul di mata mereka. Sebelum mereka sempat bereaksi, Ronald s

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 1345

    "Halo, Om." Anji dan Kevin berseru bersamaan. Anji yang lebih tua, melangkah maju dan berkata, "Om, ini adalah semua yang sudah saya siapkan tiga tahun lalu. Semua aset saya, termasuk tapi tidak terbatas pada saham perusahaan keluarga, properti, perkebunan, saham, dan lain-lain ... Semua ini, tiga tahun lalu sudah saya transfer menjadi atas nama Michelle. Baik di masa lalu maupun di masa depan, semua yang saya miliki, termasuk hidup saya, akan menjadi miliknya." Ucapan ini membuat Michelle terkejut. Semua aset Anji dialihnamakan ke namanya? Anji sama sekali tidak pernah menyebutkan hal ini kepada Michelle. Ternyata diam-diam Anji memberikan segalanya untuknya. "Pah …." Michelle memandang Ronald, matanya yang jernih, untuk pertama kalinya terlihat sedikit bingung. Anji adalah orang pertama di luar keluarganya yang bersedia mengorbankan segalanya untuk Michelle. Perasaan yang sangat hangat namun tersembunyi itu memang tidak tampak di permukaan, namun begitu dalam dan abadi, membuat

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 1344

    Sementara itu, Ronald membalas pesan."Papa Mama sekarang ada di kota sebelah, hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan."Michelle ternganga. Ternyata! Gadis yang tampak dingin dan anggun itu, wajahnya menjadi seram. Bagus! Bagus sekali! Kali ini Michelle ingin melihat kemana lagi ayahnya bisa bersembunyi!Ketika Anggun selesai berdandan dan keluar, masih ada waktu cukup sebelum acara pemberian penghargaan dimulai. Kurang lebih dua jam lagi. Sementara itu, masih ada setengah jam lagi sebelum ayahnya, Ronald, kembali ke rumah.Saat itu, Kevin dan Anji, atas permintaan rahasia Michelle, sudah datang. Mereka siap menunggu kedatangan Ronald. Di sisi lain saudaranya yang lain sudah siap menonton drama.Berkat usaha kakak beradik keluarga Hutomo itu, ketiga istri kakaknya juga sudah berhasil dipengaruhi untuk mendukung mereka menikah sesegera mungkin. Bahkan ketiga kakak yang dikenal ketat dengan istri mereka, juga ikut mendukung.Kini, Michelle dan Anggun bisa dibilang memiliki keuntun

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 1343

    Suara itu terdengar langsung ke dalam siaran langsung, sehingga seketika menimbulkan kegemparan besar."Anggun sudah punya anak!""Apa Dewa Kevin sudah jadi ayah?!""Huhuhu. Kubilang juga apa. Mereka berdua pasti sudah menikah diam-diam!!!""Pernikahan mereka kenapa nggak disiarkan langsung?!!!"Komentar di layar terus bergulir, sementara Anggun sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu semua.Anggun berkata, "Iya. Anak kesayangan kami semua, tolong dijaga, ya."Komentar di layar menjadi lebih gila."?????""!!!!!!"Serangkaian simbol memenuhi seluruh layar, dan terus bergulir bahkan setelah Anggun menutup panggilan. Netizen menjadi sangat heboh. Dan ketika staf di lokasi menyadari hal itu, topik panas sudah melonjak ke urutan teratas.#Dewa Kevin dan Dewi Anggun Menikah Diam-diam!##Anak Kesayangan Anggun!##Dewa Kevin Jadi Ayah!#Di bawahnya adalah teriakan histeris dari para penggemar. Dari awal pasangan ini bersama, banyak fans yang tidak senang. Akan tetapi semakin lama, netizen sema

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 1342

    Atau, selama seorang wanita memiliki pekerjaan yang stabil dan dukungan kuat dari keluarganya, bahkan jika pun dia tetap lajang seumur hidup, dia akan tetap merasa bahagia dan nyaman.Dan seterusnya, begitu banyak contoh lainnya.Yang lebih licik dari Ronald adalah, dia tidak pernah menggunakan akunnya sendiri untuk mengirimkan nasihat-nasihat ini, melainkan selalu menggunakan akun istrinya, Rachel, untuk mengirimkan pesan-pesan motivasi dan link tersebut di grup keluarga.Awalnya, hal ini membuat para kakak beradik keluarga Hutomo panik. Mereka pikir ibu merekalah yang menentang pernikahan mereka.Hingga suatu hari Michael secara tidak sengaja masuk ke akun ayahnya dan menemukan bahwa semua tulisan ini sebenarnya dicari oleh ayah mereka, kemudian diteruskan ke ibu mereka, dan dikirimkan menggunakan ponsel ibu mereka. Sejak saat itulah mereka semua merasa lega.Tidak masalah, mertua yang menyulitkan menantu laki-laki adalah hal yang wajar.Sama saja dengan ibu mertua yang berselisih de

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 1341

    Senyum Lilian terlihat begitu tulus dan ikhlas.Awalnya, dia membantu Anggun hanya karena Lilian merasa Anggun memang berbakat; dan kata-kata Anggun sebelum audisi tentang ingin berusaha dengan kemampuannya sendiri, juga memberikan kesan mendalam pada Lilian.Tidak disangka, tindakan spontannya itu malah membuka peluang bagi dirinya sendiri, membuat Lilian merasa beruntung sekaligus terkejut.Setelah mendengar hal itu, Anggun merasa terharu. Banyak yang mengatakan industri hiburan itu kotor, penuh dengan intrik dan persaingan. Namun, sebenarnya di sini juga ada banyak orang yang benar-benar mengejar mimpi, berusaha keras, dan saling membantu dan mendukung.Dan sebenarnya, di mana ada orang, di situ pasti ada persaingan; tapi di mana ada orang, di situ juga ada kehangatan dan keikhlasan.Pengambilan gambar Anggun berjalan lancar dan teratur.Hubungan antara kayak beradik di keluarga Hutomo juga berkembang dengan sangat baik.Eddy sudah mulai gembira mempersiapkan pernikahannya. Nadira b

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 1340

    Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan

  • Kembalinya Istri Sah sang CEO   Bab 1339

    “Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget

DMCA.com Protection Status