Nana bukanlah tipe orang yang egois dan tidak peduli dengan keselamatan orang lain.Setelah mengirim pesan untuk Darren, dia terus memperhatikan apa yang terjadi di sana.Kalau orang-orang itu melakukan sesuatu, dia akan seera keluar dan berteriak. Posisinya jauh dari mereka, dan dia cukup yakin dia bisa melarikan diri.Lagi pula, di perjamuan makan di mana para selebriti dari industri hiburan berkumpul, dia tidak percaya ada orang yang begitu berani melakukan sesuatu yang buruk di depan umum di sini.Tak lama kemudian, benar saja, seperti dugaannya, pria mabuk itu dibiarkan pergi.Bahkan, ada pengawal yang menuntunnya kembali, seolah mengantarnya kembali ke ruang perjamuan makan.Nana merenung sejenak, lalu mengangkat gaunnya dan melompat dari pagar koridor. Dia kemudian berlindung di belakang sebuah pohon. Pengawal itu membawa pria mabuk itu semakin dekat dengan posisinya. Ketika melewati tempatnya bersembunyi, Nana samar-samar dia mendengar pria itu berkata, “Dia yang memintaku unt
Dia tidak bodoh. Mana mungkin dia keluar sendiri?Mungkin mereka sedang mencoba, atau mungkin mereka tahu dia bersembunyi di sini.Namun, jika mereka ingin mengetahui keberadaannya dengan tepat, mungkin akan memakan waktu cukup lama, karena tempat ini sangat mudah untuk dipakai bersembunyi.Waktu itulah yang bisa dia gunakan untuk mencari pertolongan.Kevin akan segera datang. Dia tidak tahu kakak keduanya sedang apa, tapi dia mungkin tidak perlu menunggu terlalu lama lagi. Nana menghela napas dan ekspresinya penuh tekad.Sekalipun mereka tidak bisa datang tepat waktu, setidaknya dia bisa mengandalkan identitas dan otaknya untuk menghadapi orang-orang itu.Bagaimanapun juga, orang itu jelas tahu bahwa dia adalah anak kelima dari keluarga Tanjaya. Tidak ada yang berani menyerang keluarga Tanjaya dengan mudah, meskipun orang sepertinya.Saat melihat penampilan orang itu dengan jelas, sebuah ide muncul di benak Nana.Orang ini pasti ada di sini untuk menjebak Kevin.Dia pernah mengetahui
Dua puluh menit yang dikatakan Yoko di telepon kini telah berlalu, dan Kevin belum juga datang.Hal ini membuat dada Nana semakin sesak.Dia mengikuti para pengawal itu dengan patuh, menelusuri jalan batu di taman itu, menuju paviliun.Tak lama kemudian, dia sampai dan berdiri di depan pria yang mirip dengan Kevin.Setelah melihat wajah pria itu dari jarak dekat, wajah yang sangat mirip dengan Kevin ini membuatnya agak terpukul.Pria itu kelihatannya berusia tiga puluhan, masih sangat muda.Dia dan Kevin sama-sama memiliki wajah tampan, tapi wajahnya agak garang.Kegarangan yang tidak bisa disembunyikan meskipun pria itu mencoba menutupinya dengan senyuman ramah.Hal itu hanya akan membuatnya tampak semakin munafik.Dua orang di belakang pria itu, mereka bisa dianggap sebagai kenalan lama Nana.Keduanya memandangnya dengan tatapan kebencian dan tidak senang yang sama. Satu-satunya hal yang berbeda adalah, Samantha terlihat lebih membencinya, sementara Jason terlihat lebih paranoid.Nam
Namun, Nana tetap memasang ekspresi malu-malu di wajahnya dan berkata, “Terima kasih ... terima kasih atas pujiannya....”Saat Keanu mendengar itu, rasa jijik di wajahnya menjadi semakin kentara.Dia melihat bahwa Nana sepertinya perlahan-lahan menurunkan kewaspadaannya terhadapnya, jadi dia mengobrol dengan Nana dan memujinya. Ketika ekspresi di wajah Nana sudah mulai berseri-seri dan gembira, dia akhirnya kembali ke topik.“Aku dengar kamu menjalin hubungan dengan keponakanku? Apa kamu tahu kondisinya?”Hati Nana terasa dingin.Benar dugaannya. Pria ini datang ke sini karena Kevin.“Maksudmu, dia agak nggak bisa mengendalikan emosinya?” Nana tampak malu dan berkata, “Aku tahu itu dan aku bisa menerimanya, tapi keluargaku mungkin masih keberatan, jadi kami masih berusaha keras agar mereka menerimanya.”“Agak nggak bisa mengendalikan emosi?” Keanu tertawa, seolah baru mendengar lelucon.Setelah beberapa saat, dia menatap Nana yang terlihat agak khawatir dan berkata, “Jadi, kamu nggak
Suara itu langsung menarik perhatian semua orang yang ada di pavilion tersebut.“Kevin!” Jason melihat Kevin seperti tikus bertemu kucing. Ekspresinya tiba-tiba berubah dan dia segera melepaskan tangan Nana.Nana melepaskan diri dari kekangan pria itu dan segera menatap Kevin. Air mata memenuhi matanya dan pandangannya menjadi kabur.Dia tidak tahu kenapa, tapi saat dia melihat pria itu, perasaannya jadi campur aduk dan tiba-tiba ingin menangis.Mungkin karena dia senang pria itu baik-baik saja dan datang dengan selamat. Mungkin dia senang pria itu muncul tepat waktu dan melindunginya lagi. Atau mungkin, setelah mendengar tentang separuh masa lalu pria itu, jadi jadi bisa dibayangkan betapa kejamnya masa lalu pria itu ….Perasaannya campur aduk saat ini. Merasa bahagia, sedih, dan tertekan pada saat yang bersamaan.“Jangan menangis.” Kevin sudah berjalan ke arahnya saat ini. Pria itu memeluknya dengan tatapan penuh kasih, lalu mencium bagian atas rambutnya dengan lembut.“Sayang, maafk
Dia mengangkat alisnya karena terkejut dan berkata, “Apa? Hal seperti itu terjadi? Pak Darren, jangan marah dulu, aku akan mencari tahu dengan jelas.”Setelah mengatakan itu, dia menoleh dan berkata pada pengawal di sampingnya, “Apa yang terjadi?”Pengawal itu menjawab dengan hormat, “Saya nggak tahu.”Keanu kembali menatap Darren, lalu berkata dengan senyum minta maaf di wajahnya, “Pak Darren, begini .... Sepertinya Bapak salah paham?”“Kamu!” Ekspresi Darren tiba-tiba berubah. Dia hendak melangkah maju, tetapi ditahan oleh seseorang.Dia berbalik badan dan matanya bertemu dengan sepasang mata yang dingin dan suram. Kebencian dan amarah sudah membara di dalam mata pria itu.“Nana kuserahkan padamu,” ujar Kevin dengan datar, lalu mendorong Nana ke dalam pelukan Darren, berjalan lurus ke depan Keanu.Nana tampak sedikit cemas.Darren melirik Kevin dengan dingin dan mengerutkan kening. Namun, dia tidak keberatan, malah memegang bahu Nana dan membawa adiknya melangkah mundur, membawa adik
Mata Kevin memerah, seperti binatang buas yang sedang mengincar mangsanya, tanpa rasionalitas sedikit pun.Dia melangkah maju lagi dan mengangkat Keanu yang tergeletak di tanah, lalu mengangkat tangannya yang lain dan memukul keras aorta di leher Keanu.“Kevin! Hati-hati!”Kevin berbalik badan dan menyipitkan matanya.Dia melihat pengawal di dekatnya datang menyerang. Semuanya memegang pisau tajam di tangan mereka.Sudut bibir Kevin melengkung membentuk cibiran. “Akhirnya datang juga.”Dia tahu bahwa seseorang seperti Keanu, yang takut mati, mana mungkin akan mempertaruhkan segalanya untuk melawannya sendirian?Dia menghindar dengan gesit, dan Keanu pun memanfaatkan kesempatan ini untuk bersembunyi kembali ke tengah para pengawalnya.Kevin memuntahkan seteguk darah.Dia juga terluka saat berkelahi. Namun, dibandingkan dengan luka Keanu, lukanya tidak signifikan.Kevin mengangkat tangannya untuk menyeka darah dari sudut mulutnya dan mencibir. “Keanu, kamu masih nggak tahu malu, seperti
Namun, kali ini berbeda.Kegelisahan di hatinya mengingatkannya bahwa dia tidak boleh pergi!Begitu dia pergi, situasi di tempat ini akan menjadi tidak terkendali.Kevin akan melakukan apa pun untuk menangkap Keanu.Dan Keanu akan bertarung sampai mati.Memikirkan hal itu, giginya langsung gemetaran.Dia melihat ke arah Kevin, menatap wajah Kevin di antara kerumunan, dan berkata dengan tegas, “Nggak, aku nggak akan pergi.”Seolah mendengar kata-katanya, ekspresi Kevin sedikit berubah dan pria itu berbalik badan untuk melihatnya.“Pergilah,” katanya.Nana menggelengkan kepalanya. Dia menatap pria itu lekat-lekat dan berkata, “Kevin, apa yang ingin kamu lakukan?”Kevin tidak berkata apa-apa, tapi pria itu menelan ludah sehingga jakunnya bergerak.“Ckck, betapa indahnya kisah cinta kalian. Dia tetap ingin bersamamu dalam hidup dan mati.” Terdengar suara sarkastik, dan yang tertawa adalah Keanu.Pria itu mengubah ekspresi wajahnya dengan jijik dan berkata, “Benar-benar menjijikkan! Munafik