Share

Bab 1188

Teleponnya sudah berdering beberapa saat, tetapi Darren masih tidak berani menerimanya. Hingga pada akhirnya dia dengan pasrah menerima telepon itu sambil memejamkan mata.

“Ka-kak Eddy.”

Orang di seberang telepon terdiam sesaat dan terdengar suara tawa renyah.

“Kak Darren kenapa?”

Mata Darren terbuka ketika mendengar suara familiar itu. Dia tampak tidak percaya dan bertanya, “Anggun? Kenapa bisa kamu?”

Kenapa dia harus gugup jika bukan telepon dari Eddy?

“Iya, Kakak nggak lihat nama di layar?” ujar Nana.

Wajah Darren seketika memerah malu. Para wartawan yang ada di hadapannya diabaikan begitu saja oleh Darren. Dia mengibaskan tangannya dan berkata, “Pergi, pergi! Semuanya pergi.”

Setelah itu dia memerintahkan karyawan hotel, “Bersihkan semua bunganya! Memalukan!”

Lelaki itu masuk ke kamar sambil membanting pintunya hingga tertutup rapat. Sedangkan para wartawan yang ada di luar hanya bisa saling berpandangan.

“Tadi itu suaranya adik dia? Kira-kira siapa, ya? Suaranya merdu sekali!”

“An
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status