Share

Pengakuan Ayah

Author: Vonny Elyana
last update Last Updated: 2023-11-09 22:10:57

Bel sekolah sudah berbunyi, pertanda jam pelajaran sudah berakhir. Riana merapikan buku dan alat tulisnya, lalu memasukannya ke dalam tas. 

Seperti biasanya, Riana berjalan ke tempat parkir dan menunggu Mario di dekat sepeda motornya. Mario yang duduk di kelas tiga memang sering keluar lebih lama daripada Riana. 

Beberapa teman Riana sudah pulang lebih dulu, dan tempat parkir itu mulai lengang. Tiba-tiba Riana terkejut melihat sosok pria yang sangat ia kenal menghampiri dirinya. 

"Riana, anakku," kata Ayah Riana. 

"Ayah," ucap Riana terkejut. 

Mario dan David yang baru saja tiba di tempat parkir terpaku melihat ayah dan Riana sedang berdiri berhadapan.

"Ria, kenapa kamu masih mau bicara dengannya?" tegur Mario. 

"Mas, Ayah baru saja datang...." ucap Riana mencoba menjelaskan. 

Ayah menatap Mario dan Riana penuh harap dan berkata, "Rio, Ria, ada yang mau Ayah bicarakan,"

"Sudah aku katakan, aku gak sudi bertemu atau bicara dengan Anda," tolak Mario acuh. 

"Sebentar saja, Nak. Kita harus bicara," bujuk ayah. 

Riana menatap ayah dan kakaknya, ia bingung harus bersikap bagaimana. Namun Riana melihat sorot mata ayahnya sangat serius dan menduga jika apa yang akan diceritakan amat penting.

"Kalau kamu mau bicara dengan dia, kamu pulang dengan David saja," kata Mario pada Riana. 

Mario langsung menaiki sepeda motornya dan memacu dengan kecepatan tinggi. David sempat terkejut mendengar instruksi mendadak dari sahabatnya itu, tetapi ia bisa mengerti dan memahami situasi yang sedang terjadi. David memang sangat dekat dengan Mario dan keluarganya. David sering datang ke rumah Mario untuk sekedar bertandang, bahkan sudah pernah menginap. 

"Ria, ayo ikut Ayah sebentar!" kata Pak Hadi. 

"Ya sudah, tapi Riana membonceng Mas David saja, Yah. Riana juga gak bisa terlalu lama," ucapnya. 

"Iya, sebentar saja, Sayang," kata ayah. 

Mendengar panggilan sayang dari ayahnya, air mata Riana kembali menetes. Namun dengan cepat Riana memalingkan wajahnya. Ia memakai helm dan naik ke atas sepeda motor David. 

Ayah mengajak Riana ke sebuah kafe untuk makan siang dan bicara. Dahulu beberapa kali mereka singgah di kafe tersebut, namun tentunya dalam situasi yang sangat berbeda. Mereka sekeluarga pernah datang bersama saat akhir pekan dan menghabiskan waktu di kafe itu. 

Riana mengikuti langkah ayahnya menuju sebuah meja di sudut ruangan. Riana menatap sekelilingnya, ia masih mengingat saat indah ketika ia dan keluarganya makan di tempat itu. Riana bahkan masih mengingat posisi meja dan menu makanan yang mereka pesan. Bagi Riana, rasanya kenangan itu belum lama berlalu. 

"Ria, David, silakan pesan makanan," kata ayah. David menatap Riana yang sepertinya enggan memesan hidangan apapun. Oleh karena itu, David juga memilih mengurungkan niatnya untuk memesan makanan, sekalipun perutnya mulai terasa lapar. 

"Gak perlu, Yah. Langsung pada intinya saja. Ria harus cepat pulang," kata Riana. 

"Baiklah," kata ayah dengan raut wajahnya kecewa. 

Riana menarik nafas panjang, menyiapkan diri untuk mendengar cerita ayahnya. 

"Ria, ayah tahu kondisi saat ini sangat menyakiti kamu, Rio, dan ibu. Tapi gak semuanya seperti yang kalian pikirkan," kata ibu memulai pembicaraan. 

"Wanita yang kalian lihat di rumah itu bernama Sandra. Memang dahulu Ayah pernah menjalin hubungan dengan dia, bahkan merencanakan untuk menikah. Namun sesuatu yang buruk terjadi satu minggu sebelum hari pernikahan kami," ujar Pak Hadi sambil menghela nafas panjang. 

Terlihat jelas Ayah Riana sedang berusaha mengingat kenangan buruk yang pernah terjadi dalam perjalanan hidupnya. 

"Saat itu Sandra sedang ada dalam perjalanan dinas terakhirnya sebelum mengambil cuti untuk menikah. Dini hari itu, ia sedang menaiki sebuah bus. Tanpa diduga, sebuah kecelakaan fatal terjadi saat itu. Bus itu terguling dan jatuh ke dalam jurang, bahkan sempat meledak.

Hati ayah sangat hancur saat mendengar kabar itu. Pencarian dilakukan, tetapi beberapa korban tidak dapat ditemukan saat itu. Ayah sangat sedih, karena rencana pernikahan kami yang sudah di depan mata dan tinggal menghitung hari, terancam gagal. 

Ayah dan seluruh pihak keluarga memutuskan untuk menunda rencana pernikahan kami. Kami terus berusaha mencari keberadaan Sandra. 

Akan tetapi, dua minggu setelah kecelakaan itu, ayah mendapat kabar kalau jasad Sandra sudah ditemukan. Namun wajahnya hancur, sangat sulit untuk dikenali. Pihak kepolisian melakukan beberapa tes untuk memastikan bahwa jasad itu memang Sandra. 

Walaupun kami tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, dan beberapa bagian tubuh yang sudah hancur, tetapi saat itu kami turut meyakini bahwa jasad wanita yang kami makamkan adalah Sandra. 

Ayah sempat terpuruk selama beberapa bulan, bahkan beberapa tahun sejak peristiwa itu. Ayah hampir saja memutuskan tidak akan menikah seumur hidup. Namun suatu hari, nenekmu memperkenalkan Ayah dengan seorang gadis. Gadis itu adalah Hana, ibumu. 

Awalnya ayah gak terlalu menanggapi keinginan nenek untuk menjodohkan ayah dengannya. Akan tetapi akhirnya ibumu itu berhasil membuat hati ayah tersentuh. Ayah akhirnya kembali menemukan semangat untuk hidup, juga cinta dan kebahagiaan. 

Ayah gak pernah menyesali masa-masa indah dan paling membahagiakan dalam hidup ayah, yaitu memiliki kalian semua," kata ayah sambil mengusap air matanya dengan tisu. 

"Tante Sandra ditemukan sudah meninggal? Lalu siapa wanita itu?" tanya Riana penasaran. 

"Itu masalahnya, Ria. Enam bulan yang lalu, saudara Sandra menghubungi Ayah. Mereka mengatakan sebuah berita yang sangat menggemparkan, bahwa Sandra masih hidup. Wanita yang kami kuburkan saat itu bukanlah Sandra. Ayah sangat terkejut ketika mendengar hal itu dan melihat sendiri, bahwa Sandra masih hidup. 

Ternyata saat kecelakaan itu terjadi, Sandra terjatuh ke dalam jurang dan diselamatkan oleh seorang petani. Kondisi Sandra cukup parah, ia tidak sadar selama berhari-hari. Semua orang yang melihatnya menyangka ia tidak akan dapat bertahan. 

Namun keajaiban terjadi, Sandra sadar dan lukanya pulih dengan cepat. Akan tetapi ia gak bisa berjalan dan mengalami hilang ingatan. Ia juga gak bisa mengingat apapun, termasuk namanya sendiri. 

Keluarga Sandra sudah menguburkan jasadnya dan berusaha menerima semua dengan ikhlas. Namun dua tahun kemudian, seorang kerabat melihat seorang wanita yang sangat mirip dengan Sandra. 

Dengan menempuh proses dan waktu yang cukup panjang, akhirnya mereka menemukan Sandra, yang masih belum dapat mengingat apapun. Menurut cerita mereka, saat itu kondisi Sandra seperti mayat hidup.

Keluarga Sandra sudah mengetahui kalau Ayah sudah menikah dengan ibu kalian, karena itu mereka sengaja membawa Sandra ke luar kota dan merawatnya di sana. 

Mereka takut, suatu saat Sandra akan mengingat semuanya kembali dan terluka ketika mengetahui Ayah sudah menikah dengan wanita lain. Keluarga Sandra gak yakin, Sandra akan bisa menerima kenyataan itu dan sanggup melanjutkan hidupnya," ujarnya. 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
for you
pembodohan harus gitu ningalin anak istri hanya demi kata cinta
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Hutang Budi atau Cinta?

    "Beberapa bulan lalu, Sandra mulai bisa mengingat. Namun ingatannya belum kembali seperti semula, ia hanya bisa mengingat tentang Ayah. Karena itu, dengan terpaksa keluarga Sandra menghubungi Ayah. Sandra masih menganggap Ayah sebagai calon suaminya," ujar ayah sambil menundukkan kepala."Apa?! Ayah gak berbohong, kan?" tanya Riana."Untuk apa Ayah berbohong? Asal kalian tahu, Ayah juga merasa gak nyaman saat ini. Hati Ayah hancur dan sangat sakit," jawabnya sungguh-sungguh.Riana menatap ayah dan berkata, "Kalau Ayah masih mencintai ibu, Mas Rio dan aku, kenapa Ayah melakukan semua ini? Pasti ada cara lain untuk menyelesaikan persoalan ini,""Situasinya gak sesederhana itu, Ria," kata ayah sambil mengurut pelipisnya."Apanya yang sulit, Yah? Apa Ayah masih mencintai Tante Sandra? Lalu bagaimana dengan ibu?" tanya Riana."Ria, Sandra dulu telah sangat banyak berkorban untuk Ayah dan keluarga. Dulu nenekmu sempat sakit parah, dan tidak ada biaya untuk berobat. Saat itu Sandra dan kelu

    Last Updated : 2023-11-09
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Membangun Usaha Bersama Ibu

    "Apa kamu percaya pada Ayah? Kamu mau membela dia yang jelas-jelas sudah mengkhianati ibu dan meninggalkan kita?" tanya Mario sambil menunjuk Riana. "Mas, aku tidak tahu, apa aku bisa mempercayai ayah atau tidak. Bagiku semuanya telah berubah dengan sangat tiba-tiba, keluarga kita, kondisi di rumah," ujar Riana. "Aku tidak akan memaafkan ayah dan juga q yang membenarkan sikapnya. Sudah kukatakan padamu, jangan temui dia lagi! Anggap saja ayah kita sudah meninggal. Ingat itu, Ria!" kata Mario. "Sudahlah, jangan kasar seperti itu, Rio. Ini juga sangat berat dan sulit untuk Riana. Dengan keadaan ini dan semua yang telah terjadi, kalian tidak boleh saling menyalahkan. Kalian harus bersatu dan bangkit. Tunjukkan bahwa kalian kuat dan bisa bertahan," kata David. Mario terdiam, ia mengusap wajahnya dengan kasar. Semua perkataan David memang benar dan masuk dalam logikanya. "Benar, kita harus tunjukkan pada ayah, wanita itu, dan semua orang, kalau kita bisa hidup tanpa Ayah. Kita buat Ay

    Last Updated : 2023-12-04
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Pertemuan Tak Terduga

    Siang itu, Riana dan Mario tidak langsung pulang ke rumah. Riana harus membeli beberapa perlengkapan untuk pesanan buket makanan ringan. Riana senang mengerjakan semua pekerjaannya, walaupun keuntungan yang ia dapatkan belum seberapa jumlahnya. Setidaknya Riana merasa mempunyai aktivitas yang produktif, bisa sedikit meringankan beban mama, dan juga mengalihkan pikirannya dari persoalan yang sedang melanda keluarganya saat ini. Setelah mendapatkan semua barang yang diperlukan, Riana keluar dari toko dan membawa satu plastik besar. Mario memilih menunggu di tempat parkir karena tidak terlalu mengerti barang-barang yang harus dibeli. "Sudah?" tanya Mario ketika melihat Riana mendekat. "Iya, ayo pulang, Mas!" jawab Riana. Mereka kembali menempuh perjalanan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, mereka terkejut melihat pemandangan yang tidak biasa terjadi. Ibu terbaring di sofa dengan wajah pucat dan memegangi perutnya. Riana terkejut, hingga tanpa sadar plastik yang dibawanya terjat

    Last Updated : 2023-12-04
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Rayuan Cinta Pertama

    Hadi terpaku melihat istri dan anak-anaknya berdiri di hadapannya. Ada rasa bersalah dan berkecamuk di dalam hatinya, apalagi melihat wajah Hana, istrinya yang pucat dan sepertinya sedang tidak sehat. Hadi tidak dapat menahan diri untuk melangkah dan mendekat, walaupun Mario, anak lelakinya jelas menolaknya. Mario sudah memalingkan wajahnya, dan terlihat ingin segera membawa ibu dan adiknya pergi. "Hana, kamu sakit?" tanya Hadi sambil mengulurkan tangan untuk memeriksa dahi istrinya seperti yang biasa ia lakukan. "Jangan sentuh Ibu!" kali ini Riana yang berbicara dengan geram. Tatapan Riana menusuk tajam, sampai ke dalam sanubari, membuat Hadi tak mampu berkata apapun lagi. Tidak pernah sekalipun Riana, anak manja dan manis itu bersikap seperti itu pada ayahnya. Hadi menarik kembali tangannya, lalu menatap ibu dari anak-anaknya itu. "Ayo, Bu!" kata Mario sembari menggandeng tangan ibunya.Hadi hanya menghela nafas panjang, lalu menatap kepergian istri dan anak-anaknya dalam kebek

    Last Updated : 2023-12-04
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Usaha semakin maju

    Riana melihat ibunya menahan tangis di sepanjang jalan yang mereka lalui. Riana memejamkan mata, bibirnya terasa kelu, tak mampu mengucap sepatah katapun. Mereka tiba di rumah, Riana membantu ibu turun dari mobil dan menuntunnya ke kamar. Sementara Mario langsung mengembalikan mobil itu ke rumah Om Dedy. "Ibu istirahat, ya. Aku mau memasak makan malam untuk kita," kata Riana. "Nanti saja, Nak. Duduklah dahulu di sini! Temani Ibu sebentar saja," ucap wanita yang sangat dicintai oleh Riana itu. Riana mengurungkan niatnya untuk meninggalkan ibunya, ia duduk di tepi tempat tidur. "Ibu pasti sangat sedih karena melihat ayah bersama dengan wanita itu," kata Riana. Ibu menghela nafas panjang, tak bisa dipungkiri hatinya berdenyut nyeri. "Sudahlah, Nak. Biar ayahmu menjalani pilihan hatinya," jawab ibu. "Apa Ibu tahu siapa wanita itu?" Riana tak dapat lagi menanyakan pada ibunya tentang hal itu. "Ibu tidak mengenal dia, yang Ibu tahu, dia adalah cinta pertama ayahmu," "Jadi Ibu suda

    Last Updated : 2023-12-04
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Pernyataan Cinta David

    Riana sedang sibuk mengerjakan beberapa pesanan buket bunga dan cokelat. Ruang tamu, sampai kamar Riana dipenuhi beberapa buket yang sudah jadi dan yang masih dalam proses pembuatan. Pita, kain, bunga-bunga, dan hiasan bertebaran di sana-sini. Beruntungnya, ibu sudah mulai bekerja di ruko milik sahabatnya. Jika tidak, pasti keadaan rumah ini akan semakin berantakan dengan mesin jahit dan barang-barang ibu. "Wah, berantakan sekali," kata Mario sambil keluar dari dapur membawa sepiring pisang goreng. Riana mengerucutkan bibirnya, memegang tengkuknya yang pegal dan menatap Mario. "Mas ini komentar saja, bantuin donk," kata Riana. "Mau aku bantu apa? Aku tidak bisa membuat buket seperti itu. Nanti aku salah, kamu malah marah," jawab Mario dengan santai. "Ih, bilang saja Mas tidak mau membantu," cerutu Riana. Mario tertawa melihat ekspresi wajah Riana yang lucu saat sedang marah. Ia lalu menyodorkan sepotong pisang goreng ke mulut Riana.Riana yang semula terlihat kesal langsung ter

    Last Updated : 2023-12-04
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Sebuah Jawaban

    "Ria, David menunggu jawabanmu," kata Mario. "Eh, kamu harusnya pergi dulu, Rio. Biarkan kami bicara berdua," ujar David sambil melirik ke arah Mario. "Enak saja, itu sih maumu berdua saja dengan adikku," ujar Mario. David meringis mendengar perkataan sahabatnya itu. Sementara Riana hanya diam menatap dua pria di hadapannya. "Mas David, terimakasih untuk semua kebaikan Mas selama ini. Tapi jujur, apa yang Mas katakan tadi membuat aku sangat kaget," ucap Riana dengan wajah polosnya. "Aku tahu, Ria. Maaf kalau ini terlalu mendadak dan mengejutkan kamu," kata David. "Mas, aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu sekarang," ujar Riana. "Iya, aku siap menunggu dan memberi kamu waktu. Aku siap dengan apapun jawabanmu, setidaknya perasaanku sekarang cukup lega, karena aku sudah mengatakan semua padamu. Daripada aku hanya diam, memendam perasaanku, dan selalu merasa penasaran," jawab David sambil melirik Mario. "Apa sih? Kamu menyindir aku?" ujar Mario sambil melotot lucu. "Siapa yang me

    Last Updated : 2023-12-05
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Kencan Ganda

    Pagi itu, bel istirahat pertama sudah berbunyi. Mario memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam laci meja. Tak seperti biasanya, ia melihat David hanya termangu dan duduk di tempatnya. Mario berdiri dan menghampiri David yang duduk dua bangku di depannya. David memang lebih banyak diam dan terlihat sering memikirkan sesuatu. "Hei, tumben ga ke kantin?" tanya Mario. "Lagi malas saja, sudah sarapan juga tadi," jawab singkat David. "Lagi mikir apa sih? Aku perhatikan dari tadi kamu melamun terus," ujar Mario. "Ga ada masalah koq," jawabnya. "Pasti kamu masih memikirkan tentang jawaban Riana, iya kan?""Ah, kamu memang sahabat dan calon kakak iparku yang paling baik dan pengertian," ucap David sambil tersenyum. "Begitu saja galau. Kemarin katamu apapun jawaban dia kamu akan bisa terima, ga akan berubah sikap. Ini belum dijawab saja sudah seperti orang sakit gigi, galau, dan patah hati," ejek Mario. David menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal, ia menjawab Mario, "Bantu aku d

    Last Updated : 2023-12-06

Latest chapter

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Impian yang tertunda

    Cindy menatap Riana dengan bingung. Riana menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Ia berharap Mario akan kembali membuka hatinya untuk sang mantan kekasih. Cindy mengikuti langkah Mario menuju halaman belakang rumah itu. Di situ sepi dan hanya ada mereka berdua. Cindy dan Mario kini berdiri berhadapan dan saling memandang. Ada rasa yang berbeda saat mereka bertemu kembali setelah sekian lama berpisah. Sekarang semua rahasia dan kesalahpahaman di antara mereka juga sudah terungkap dengan jelas. "Ada apa, Rio?" Mata Cindy bergerak indah, dengan bibir merah alami yang mampu menggetarkan kembali hati Mario. "Mm... Akhirnya semua sudah jelas sekarang. Aku minta maaf karena sudah salah menilai kamu, Cin. Aku langsung pergi tanpa mendengar penjelasanmu," kata Mario. Cindy menghela nafas lega. Sebenarnya sudah lama ia menantikan saat seperti ini. Perpisahan dengan Mario membuatnya rapuh dan hancur, apalagi mereka berpisah saat rencana pernikahan sudah di depan mata. "Semuanya sudah berla

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Nasib Sandra

    Wajah Sandra mulai berubah pucat. Rahasia yang ia simpan selama ini ternyata sudah terbongkar. Hadi dan keluarganya mempunyai lebih dari cukup bukti dan saksi yang akan membuat Sandra mendapatkan hukuman berat. Sebelum Mario dan David menaikkan Sandra ke dalam mobil, Sandra melihat pintu pagar rumahnya terbuka lebar. Semua karyawan dan penjaga tak berdaya untuk menolong Sandra, karena David juga menghubungi anak buahnya untuk datang dan berjaga di depan pintu gerbang. Tepat pada saat itu, Sandra yang tidak mau dibawa ke kantor polisi melihat satu kesempatan untuk melarikan diri. Ia berencana untuk melarikan diri dan memaksa salah satu anak buahnya yang ada di pintu gerbang untuk membawanya kabur. dengan sekuat tenaga Sandra memutar roda kursi rodanya. David dan Mario terkejut dan segera mengejar Sandra. "Hentikan dia!" David berteriak pada penjaga dan anak buahnya. Melihat beberapa pria bersiaga untuk menghalanginya, Sandra bergegas berbelok ke arah lain. Sandra hanya berpikir un

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Kejahatan Sandra terbongkar

    Mario dan keluarganya sampai di depan kediaman Sandra. Tentu saja mereka juga membawa serta Raka dan Mira. Raka dan Mira akan bersaksi bahwa mereka memang menerima perintah dari Sandra dan anak buahnya untuk menjalankan skenario yang ia buat. Pagar pintu rumah itu tertutup rapat. Tak ada yang menduga kalau seorang wanita yang cacat di dalam rumah itu bisa mengendalikan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya. David dan Mario pun yakin, bahwa Raka dan Mira akan terkejut nantinya saat melihat kondisi Sandra yang sebenarnya. David turun lebih dulu dari mobil dan berbincang sejenak dengan penjaga rumah. David memang beberapa kali pernah datang ke rumah itu untuk mengantar mamanya, sehingga semua penjaga dan asisten rumah tangga sudah mengenalnya. "Apa Tante Sandra ada di rumah?" tanya David pada seorang pria bertubuh besar dan berkacamata. "Apa Mas David sudah punya janji?" tanya pria itu. "Saya keponakan Tante Sandra. Apa saya harus membuat janji untuk bertemu dengan tante saya se

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Bertemu Mira

    "Masuk!" Seorang anak buah David mendorong Miranda alias Mira masuk ke rumah Mario. Wanita itu ingin menolak, tapi tentu tenaganya kalah besar jika dibandingkan dengan tiga orang pria bertubuh besar yang berada di dekatnya. Mario dan semua orang yang ada di dalam rumah pun keluar menemui Mira. "Miranda...." Mario menatap wanita itu, kini dengan rasa yang berbeda. Mira menundukkan kepalanya dan tidak mau menatap wajah Mario. Penampilan dan riasan wajah Mira kini jauh berbeda. Ia berdandan lebih menor dan menjadi dirinya sendiri. Sikap dan gayanya juga terkesan lebih angkuh daripada Miranda yang biasa dikenal oleh Mario. Setelah beberapa saat menghindar dari pandangan mata mantan kekasih palsunya, Mira akhirnya memberanikan diri menatap mata Mario. Semua bisa melihat rasa kesal dan kemarahan Mario saat itu. "Jadi selama ini kamu hanya berpura-pura menjadi kekasihku?" tanya Mario. "Rio, sebaiknya kita bicara di dalam. Gak enak dilihat dan didengar orang lain." Hana mengingatkan Mar

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Miranda ditemukan

    "Aku sama sekali gak tahu identitasnya, Rio. Aku hanya mengenalnya sebagai Tante Jelita. Saat aku mendengar suaranya, sepertinya dia wanita yang tegas. Dia juga punya anak buah dan bisa mengatur segala sesuatu sesuai dengan keinginan hatinya," kata Raka. "Kenapa semuanya serba kebetulan seperti ini? Apa wanita itu ada hubungannya dengan Miranda? Kenapa sepertinya orang itu punya rencana untuk menghancurkan hidupku dan hubunganku dengan Cindy?" tanya Mario. "Benar, Mas. Sepertinya rencana ini sudah diatur dengan rapi oleh seseorang," kata Riana. "Siapa orang yang bisa berbuat setega itu?" tanya Cindy. "Hanya satu orang yang bisa berbuat seperti itu." Mario menatap ibu dan ayahnya. "Apa mungkin ini rencana Tante Sandra? Tapi itu gak mungkin, kan?" kata Riana. "Aku juga punya kecurigaan yang sama, Ria. Seumur hidupku, aku hanya menemukan satu orang yang begitu berambisi menghancurkan kehidupan orang lain," ujar Mario. "Tapi Sandra sekarang sakit, Nak. Dia bukan lagi Sandra yang da

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Kebenaran yang terungkap

    "Tolong tunggu sebentar, Tante! Saya datang untuk menjelaskan semuanya." Cindy memegang tangan Hana dengan erat. "Menjelaskan tentang apa? Bukankah semuanya sudah jelas? Kalian sudah resmi menikah, kan? Tolong jangan usik Mario lagi! Saat ini dia sedang dalam kondisi yang gak baik," kata Hana. Mendengar keributan di depan, Riana keluar dari kamarnya. Ia segera mendekat ketika melihat kedatangan Cindy."Bu, jangan marah dulu! Mbak Cindy juga batal menikah, Bu," kata Riana. "Apa?! Kenapa?" Suara Hana mulai melunak saat mendengar cerita Riana. Riana memang belum sempat menceritakan apa yang ia ketahui dari Cindy, karena ia ingin Cindy yang menceritakan sendiri pada Mario dan orang tuanya. "Bu, biarkan mereka masuk dulu! Mereka pasti baru saja sampai. Aku akan membuat minuman dan memanggil Mas Rio. Mbak Cindy akan menceritakan semuanya pada kita," kata Riana. Hana akhirnya mengijinkan Cindy dan Raka masuk ke dalam rumah. Cindy dan Raka duduk di sofa, sementara Riana membuatkan minuma

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Menemui Mario

    Hari yang dinantikan oleh Cindy akhirnya tiba. Pagi itu ia sudah ada di bandara dan menunggu Raka. Mereka akan pergi menemui Mario untuk menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi. Cindy memakai kaus kasual dan celana panjang berwarna hitam. Ia memakai kacamata hitam dan membawa sebuah tas koper. Ia juga akan pulang ke rumah orang tuanya dan tinggal beberapa hari di sana. Cindy duduk di bangku yang tersedia di luar bandara. Di tangannya ia menggenggam ponsel dan terus memantau keberadaan Raka. Cindy cukup tenang ketika Raka memberi tahu bahwa ia sudah ada cukup dekat dengan lokasi bandara. Beberapa menit kemudian, Raka datang menghampiri Cindy. Ia membawa tas ransel di punggungnya dan tersenyum ramah. "Maaf lama menunggu, tadi jalanan macet," kata Raka. "Gak apa-apa, Mas. Aku juga belum lama sampai di sini. Ayo kita masuk!" ajak Cindy. Bagi Raka, perjalanan ini juga sangat penting. Ia cukup puas akan menghabiskan waktu bersama dengan Cindy. Hal yang membuatnya semakin senang adalah

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Hukuman untuk pengkhianat

    Seorang pria berjaket tebal dan berkacamata hitam berhenti sejenak di depan ruang perawatan Raka. Setelah mengintip sejenak dari celah tirai jendela yang terbuka, ia melangkah pergi ke sudut rumah sakit yang sepi. Setelah merasa cukup aman dan tidak ada yang akan mendengar ucapannya, ia mengeluarkan ponsel dari sakunya. "Halo, Nyonya. Saya sudah berhasil melaksanakan tugas dari Nyonya," katanya. "Oh ya? Bagaimana hasilnya?" tanya Sandra dari ujung telepon. "Lukanya cukup serius, dia dirawat di rumah sakit. Tolong kirim uang yang Nyonya janjikan sekarang, karena saya harus segera kabur dari kota ini sebelum ada yang curiga," bisik pria itu. Matanya tetap lincah mengawasi keadaan di sekitarnya. "Saya harus mengetahui kondisi Raka yang sebenarnya. Kenapa dia gak m4ti saja?" tanya Sandra. "Nyonya hanya memberi perintah untuk membuat dia mengalami kecelakaan. Saya sudah melakukan tepat seperti yang Nyonya perintahkan," jawab pria itu. "Kirimkan dahulu foto-foto Raka sebagai bukti! S

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Rasa bersalah

    "Terimakasih banyak, Nak Cindy. Kami janji akan membayarnya segera," ucap Bapak Raka sambil menangis haru. Cindy tersenyum tipis, ia tidak dapat menahan diri untuk menolong Raka, walaupun itu berarti harus mengorbankan uang tabungannya. Cindy juga sadar, mungkin rencananya untuk menemui Mario akan tertunda sampai kondisi Raka pulih. Jika Cindy memaksa menemui Mario saat ini, mungkin Mario akan menolak dan meragukan keterangannya. Bagaimanapun juga, ia membutuhkan keterangan dan pengakuan dari Raka tentang kejadian yang sebenarnya. Kedua orang tua Raka segera masuk ke ruangan IGD, sementara Cindy menuju bagian administrasi. Ia mengisi formulir rawat inap pasien dan memberikan sejumlah uang deposit. Pihak rumah sakit akan segera memindahkan Raka ke ruang perawatan. Setelah menyelesaikan semua proses yang diperlukan, Cindy segera menyusul ke ruang perawatan Raka. Ia berjalan perlahan dan menunggu di depan pintu, karena Raka sedang berbicara dengan kedua orang tuanya. "Nak, syukurlah

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status