Share

214. Persaingan Sengit

Author: Henny Djayadi
last update Last Updated: 2024-12-19 19:25:56

Di sebuah kafe remang yang penuh atmosfer santai, Bella duduk bersama Vicky. Di meja kecil mereka, hidangan telah terhidang, tapi hanya sedikit yang disentuh. Vicky menyeruput kopinya perlahan, pandangannya tertuju pada Bella yang terlihat begitu bersemangat bercerita tentang masa lalunya.

“Awal aku kerja di perusahaan itu, aku sebenarnya sekretarisnya Bu Sekar,” ujar Bella sambil menatap Vicky dengan mata berbinar. Senyumnya lebar, seakan sedang menghidupkan kembali kenangan yang manis.

“Bu Sekar itu keras, tapi dia pemimpin yang baik. Dia sering memuji kerja kerasku. Bahkan, pernah suatu kali dia bilang, ‘Bella, kalau kamu jadi menantuku, aku pasti sangat beruntung.’”

Vicky tersenyum kecil, tertarik mendengar cerita itu. "Serius dia ngomong kaya gitu?"

Bella mengangguk. "Iya. Waktu itu Sean masih kuliah di luar negeri. Setelah dia lulus dan Bu Sekar memutuskan mundur, Sean langung menggantikan posisi mamanya. Dan dia tetap mempertahankan aku sebagai sekretarisnya."

Bella terdiam sej
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Istiana Hasanah
konflik nya makin melebar, ini kapan tamat nya yah?
goodnovel comment avatar
Michellyn
dua2 wanita ular
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   215. Calon Suami Idaman

    Sean melangkah masuk ke kamar rawat Rangga dengan langkah ringan. Di tangan kirinya, ia membawa sekantong buah segar yang sempat dia beli di perjalanan. Wajah Sean memancarkan kelegaan ketika melihat Rangga duduk santai di atas ranjang, tersenyum menyambut kedatangannya. “Bagaimana keadaanmu, Ngga?” tanya Sean sambil meletakkan buah di meja samping ranjang. “Sudah jauh lebih baik, Mas. Dokter bilang kalau semuanya berjalan lancar, beberapa hari lagi aku sudah boleh pulang,” jawab Rangga dengan senyum kecil. Sean menghela napas panjang, matanya sedikit menatap langit-langit seakan mengucap syukur dalam hati. “Syukurlah. Sudah diperiksa semua? Aku khawatir kalau harus ada komplikasi lain.” Rangga mengangguk pelan. “Semua sudah diperiksa, dan terkendali. Organ-organ dalam semua bagus, termasuk organ reproduksi.” Sean tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala. “Itu yang paling penting,” ucap Sean dengan nada bercanda. Sean menarik kursi lalu duduk di samping brankar Rangga. Merek

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   216. Sebuah Tantangan

    Sean menatap Rangga dengan sorot mata tegas, namun tetap hangat. Di antara mereka, udara terasa berat oleh kebimbangan yang tergambar jelas di wajah Rangga. Sean menghela napas dalam-dalam. “Kamu fokus saja pada kesehatanmu. Masalah biaya pernikahan biar aku yang urus,” ucap Sean terdengar penuh ketulusan Rangga menggeleng pelan, wajahnya dipenuhi rasa bersalah. “Tapi itu banyak banget, Mas. Belum lagi biaya ….” Sean tersenyum tipis, mencoba meredakan keresahan adiknya. “Selamat mewujudkan pernikahan impian untuk Nadya. Urusan ini biar jadi tanggung jawabku.” Tetapi, Rangga berusaha bertahan dengan keputusannya. “Aku bisa mencicil. Potong saja gajiku setiap bulan sampai lunas. Aku sudah menerima banyak dari Ibu dan Mas Sean. Untuk hal-hal yang sangat mendesak aku bisa terima, tapi untuk pesta pernikahan … sepertinya terlalu berlebihan.” Sean terdiam sejenak, pikirannya melayang pada sang mama, yang selalu menggunakan uang sebagai alat untuk mendapatkan kendali. Kala itu Sekar me

    Last Updated : 2024-12-20
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   217. Yang Terlewatkan

    Sekar menatap Sean dengan sorot mata yang penuh luka dan kemarahan. Wajahnya yang cantik kini memucat, garis-garis usia tampak jelas ketika dia mencoba menahan amarah yang menggelegak dalam dada. Amarah yang selama ini dia pendam, akhirnya meledak juga. “Mama sudah banyak mengalah. Mama tidak memenjarakan papamu dan gundiknya. Mama tetap membiarkan papamu hidup sejahtera dari perusahaan yang modalnya dari uang mama. Kurang mengalah apa lagi, Sean?” Suara Sekar bergetar, tidak bisa menutupi rasa sakit yang mengendap bertahun-tahun di dalam dirinya. Sepertinya Sekar sudah tidak bisa menahan lagi amarah yang sudah lama dia pendam selama ini. Tidak mudah baginya untuk melupakan perselingkuhan yang telah dilakukan oleh suami yang sangat dia cintai. Dari bukan siapa-siapa, dia angkat derajatnya, tetapi setelah di atas, Andika justru meninggalkannya demi perempuan lain. “Papamu sudah merampas semua milik mama,” tambahnya dengan suara parau, mencoba menekan emosi. Sean menarik napas panj

    Last Updated : 2024-12-20
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   218. Dendam Membakar Hati

    Hari masih pagi, tetapi energi Sean rasanya sudah hampir terkuras habis. Sean tidak bisa membiarkan sang mama berbuat semena-mena terhadap orang lain, tetapi dia pun tidak mungkin mengabaikan luka hatinya. Sebagai seorang anak, ingin rasanya Sean bisa menjadi penengah yang akan menjembatani perdamaian kedua orang tuanya. Dia ingin papa dan mamanya menikmati masa tua dengan bahagia, meski tidak harus bersama. Kesibukannya pagi ini membuat Sean terpaksa terlambat tiba di kantornya. Sean melangkah cepat melewati meja resepsionis hingga tiba di ruang sekretaris pribadinya. Sekilas dia melirik Bella yang sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya. Tanpa memperlambat langkah, Sean memberi isyarat dengan tangan dan berkata singkat, "Bella, ke ruangan saya sekarang!" Bella mendongak, matanya berbinar. Ada senyum kecil yang terlukis di wajahnya, seolah-olah perintah Sean adalah penghargaan yang menegaskan posisinya. Betapa Sean sangat membutuhkan dan bergantung kepadanya. Bella seger

    Last Updated : 2024-12-20
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   219. Rasa Iri Lila

    Akhirnya Sean bisa bernapas lega, semua pekerjaan dan urusan yang menumpuk berhasil diselesaikan. Sehingga di akhir pekan ini dia bisa menghabiskan waktu bersama Lila.Mereka memutuskan untuk tinggal di rumah saja, menikmati momen tenang sambil menyiapkan kamar putra pertama mereka yang sebentar lagi akan lahir.Kamar bayi mereka terlihat rapi dengan nuansa biru yang lembut. Dindingnya dihiasi mural bertema luar angkasa, gambar planet-planet yang berwarna pastel, bintang-bintang kecil yang bersinar lembut, dan sebuah roket mungil yang tampak terbang menuju galaksi jauh.Langit-langitnya dicat dengan warna biru gelap, dihiasi bintang-bintang fosfor yang akan bersinar dalam gelap, memberikan kesan magis saat malam tiba.Sean tersenyum puas saat menata tempat tidur bayi berbentuk bulat yang sudah dikelilingi oleh pelindung lembut bergambar awan. Di sudut kamar, ada rak kecil yang sudah diisi buku-buku cerita bertema angkasa, mainan edukatif, dan boneka berbentuk astronaut.“Bagaimana, ka

    Last Updated : 2024-12-21
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   220. Diusir

    Di hari biasa, Bi Siti akan langsung mengarahkan Vicky untuk langsung menuju ke ruang gym, tetapi kali ini karena Lila tidak berpesan apa pun, Vicky harus menunggu di ruang tamu. Vicky langsung berdiri saat melihat Lila memasuki ruang tamu dengan Sean yang mengekor di belakangnya. Tidak bisa dipungkiri, bertemu Sean adalah niat utama Vicky mendatangi rumah tersebut, setelah mendapat informasi jika Sean tidak bekerja akhir pekan ini. “Hai Vicky!” Lila berusaha tetap ramah, meskipun kedatangan Vicky yang tiba-tiba sangat mengganggunya. “Apa ada masalah?” Sebenarnya Lila hendak duduk, tetapi tangan Sean tiba-tiba melingkar di pinggangnya seolah tidak mengizinkannya duduk. Karena Lila dan Sean yang tetap berdiri, bahkan tidak ada tanda jika dirinya akan dipersilahkan duduk, Vicky pun langsung mengungkap maksud kedatangannya. “Karena jadwal senam yang kemarin tertunda, jadi saya bermaksud untuk menggantinya hari ini,” ucap Vicky dengan seulas senyum di bibirnya. Vicky berusaha untuk

    Last Updated : 2024-12-21
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   221. Pembicaraan Penting

    Selo Ardi menatap Sean dengan alis terangkat, senyum tipis menghiasi wajahnya.“Biro jasaku tidak menyediakan sekretaris. Adanya tukang pukul,” ujar Selo Ardi sembari tertawa kecil. Tetapi, matanya menyiratkan rasa ingin tahu yang tak bisa dia sembunyikan.Sean menghela napas panjang. Wajahnya terlihat sangat serius. "Saya tahu itu, tapi aku tidak butuh seorang sekretaris secara spesifik. Tapi lebih kepada orang yang bisa mengawasi gerak-gerik sekretarisku saat ini.”Selo menyandarkan tubuhnya ke kursi, tatapannya tak lepas dari Sean. “Ada apa dengan sekretarismu? Jangan bilang dia mencoba mengambil alih perusahaanmu?” candanya, meski nada suaranya mengandung keseriusan.Sean menggeleng pelan. “Tidak sejauh itu. Tapi ...”Sean menggantungkan kalimatnya, menatap jauh ke jendela ruangan. “Entah ini kecurigaan atau hanya kecemburuan. Lila, istriku, merasa sekretarisku sedang mencoba menjebakku dalam sebuah skandal.”Selo menyipitkan mata, mencoba membaca situasi. “Skandal seperti apa?”S

    Last Updated : 2024-12-22
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   222. Tidak Mudah Membuat Semua Bahagia

    Lila menatap Sean dengan sorot mata yang penuh tanya, tetapi juga lelah. Pertanyaan itu menggelitik pikirannya, membawanya pada labirin yang penuh dengan misteri keluarga Sean."Kenapa kau menanyakan itu padaku? Aku hanya menantu, Sean. Aku bahkan tidak tahu banyak tentang masa lalu keluargamu. Itu urusan kalian. Aku merasa tidak punya hak untuk ikut campur terlalu dalam."Sean menggeleng pelan. "Karena mama membutuhkan dirimu untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.”Lila mengusap perutnya yang mulai membuncit. Gerakannya lembut, seperti sedang melindungi sesuatu yang paling berharga di dunia. Sean menyusul, meletakkan tangannya di atas tangan istrinya. Sentuhan itu hangat, tapi juga penuh dengan kekhawatiran.Bayi kecil mereka, yang bahkan belum sempat melihat dunia, sudah harus terlibat dalam pusaran ambisi dan perebutan harta.Pikiran Lila berputar pada Mahendra Securitas, perusahaan yang dulu ia kenal dengan baik. Sebagai mantan karyawan, ia tahu betul betapa besar nilai as

    Last Updated : 2024-12-22

Latest chapter

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   449. Hari yang Tak Biasa

    449Sekar tidak pernah membayangkan akan membuat keputusan sebesar ini. Setelah pengkhianatan Andika, yang terbersit dibenaknya hanya membesarkan Sean, menikahkan putra semata wayangnya, lalu mengisi masa tua dengan momong cucu-cucunya.Tapi kini, pada saat menantunya akan melahirkan untuk kedua kalinya, justru pikirannya disibukkan dengan pernikahan.Sekar menatap bunga-bunga di taman yang tersorot matahari pagi, kicauan burung yang diiringi suara air gemericik air terjun buatan membuat suasana alami yang menenangkan.Mata Sekar menangkap bayangan Sean yang melangkah mendekatinya. Dia tahu putranya itu pasti akan membicarakan tentang Prabu Yudistira.“Pagi, Ma!” sapa Sean dengan lembut, lalu duduk di samping sang mama.Sekar mengangkat cangkir tehnya, meniup uap yang masih mengepul sebelum menyeruputnya perlahan untuk menutupi rasa gugup yang mendera. Matanya tetap tertuju pada Sean, tapi ia tidak segera menjawab.Sean menunggu, membaca ekspresi mamanya yang tenang, tapi sorot matany

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   448. Karma Baik

    Sean berdiri terdiam di dekat jendela kamarnya, tatap matanya menerawang jauh ke luar. Cahaya matahari senja memantulkan warna keemasan di wajahnya, tetapi pikirannya tetap kelam.Lila mengeratkan pelukannya dari belakang, merasakan ketegangan di tubuh suaminya."Susah sekali peluk kamu," gumam Lila dengan nada manja, mencoba mencairkan suasana.Sean tersentak kecil, lalu tanpa berkata-kata, ia berbalik. Wajahnya masih muram, tetapi senyum lembut muncul saat matanya bertemu dengan Lila. Ia merengkuh istrinya ke dalam pelukan erat, mencium pucuk kepala dengan penuh kasih sambil mengusap lembut perut yang sempat menghalangi."Aku hanya butuh waktu," bisik Sean lirih.Lila menatapnya, tangannya naik ke wajah Sean, membelai pelan garis rahangnya. "Aku tahu ini berat buat kamu. Tapi setidaknya, dengarkan dulu penjelasan Mama. Jangan langsung menutup hati."Sean menghela napas panjang. "Kamu tahu bagaimana perasaanku soal ini, kan?"Lila mengangguk. "Aku tahu. Tapi Mama pasti punya alasan.

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   447. Sean oh Sean

    Sekar menghela napas panjang, membiarkan tatapannya lepas dari foto pernikahan yang tadi menggiringnya ke masa lalu. Suara tawa di luar kamar membuatnya tersadar kembali ke kenyataan. Dengan perlahan wanita paruh baya itu melangkahkan kaki keluar kamarnya.Sean dan Lila baru saja memasuki rumah, tawa mereka ringan, penuh kebahagiaan. Sekar tidak bisa menahan senyum. Putranya dan menantunya baru saja melewati badai besar, dan mereka berhasil bertahan. Sekar melihat kehangatan dalam cara Sean merangkul Lila, dalam cara Lila menatap Sean dengan penuh cinta.Sekar melanjutkan langkahnya menuju ruang keluarga. Sean sudah melepas jasnya, duduk santai di sofa sementara Lila tersenyum manis duduk bersandar di dada bidang Sean, tangannya bertumpu di perut yang mulai membesar."Mama …." Lila tampak salah tingkah, saat mengetahui keberadaan ibu mertuanya. Meski mereka sudah lama menikah, tetapi Lila tidak pernah menunjukkan kemesraan berlebih di luar kamar.Mungkin efek kelelahan, Lila langsung

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   446. Sumpah Sang Prabu

    Masa itu, Sekar masih muda, penuh semangat dan idealisme. Dia baru saja menyelesaikan studinya dan kembali ke rumah, tetapi ayahnya, Adiraga Wismoyojati, sudah menyiapkan sebuah rencana besar untuknya.Di ruang tamu rumah mereka, Adiraga duduk dengan tenang, menyodorkan sebuah foto kepada Sekar. Foto seorang pria berseragam polisi, tampan dan gagah, dengan tatapan mata tajam penuh wibawa.“Namanya Prabu Yudistira. Perwira muda dengan masa depan cemerlang,” ucap Adiraga dengan nada penuh puja dan harapan.Sekar hanya melirik sekilas sebelum melengos. Dia bersandar di sofa, menyilangkan tangan di dada. “Aku tidak tertarik, Pa.”Adiraga menghela napas. “Sekar, kau bahkan belum mengenalnya.”“Untuk apa mengenalnya? Dia polisi. Dan aku tidak percaya polisi,” jawab Sekar tajam. Ada kebencian yang jelas di matanya, bukan pada Prabu Yudistira secara pribadi, tetapi pada profesinya.Adiraga menatap putrinya lama, lalu berkata dengan tenang, “Tidak semua polisi korup, Nak. Prabu Yudistira berbe

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   445. Yang Pernah Ditolak

    Di dalam mobil yang melaju mulus, Lila bersandar dengan nyaman. Senyum tipis terukir di wajahnya saat tangannya perlahan mengusap perutnya.Pikirannya masih dipenuhi dengan kata-kata Miranda. Meski dominan dengan kesedihan, tetapi ada bagian yang sampai saat ini masih membuatnya tidak percaya.Sean mengalami tremor saat mencium Miranda. Benarkah? Sulit dipercaya oleh Lila tentunya. Bagaimana tidak, selama ini Sean seperti laki-laki tidak kuat iman saat berdua dengannya. Sedikit saja pakaian Lila terbuka, membuat Sean begitu jahil ingin menyentuhnya. Dan sedikit saja Sean menyentuhnya, hasratnya harus dituntaskan.Lila mengenal Sean lebih dari siapa pun. Jika Sean masih terguncang saat itu, berarti ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar perasaan lama. Mungkin cinta yang sesungguhnya tak pernah hilang.Mobil berhenti dengan lembut di depan gedung kantor Sean. Seorang petugas keamanan segera menghampiri dan membukakan pintu untuk Lila.Lila melangkah turun dengan anggun, mengenakan ga

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   444. Pengakuan Miranda

    “Bisakah meninggalkan kami berdua?” tanya Miranda dengan tatap mata memohon kepada Chiara. Ya, Miranda ingin berbicara berdua hanya dengan Lila saja.Lila menatap Miranda dengan ekspresi penuh tanya. Udara di antara mereka terasa berat meskipun ruangan itu cukup terang. Chiara baru saja meninggalkan mereka berdua, memberikan kesempatan bagi Miranda untuk berbicara.Miranda menggigit bibirnya, menahan emosi yang seolah ingin meledak. Dia menunduk sejenak sebelum akhirnya mengangkat wajahnya, mata berkaca-kaca."Lila, aku minta maaf." Suara Miranda bergetar, tapi tetap jelas. "Aku tahu, aku tidak pantas meminta ini, tapi aku ingin kau tahu sesuatu."Lila mengangguk pelan, memberi Miranda ruang untuk melanjutkan.Setetes air mata jatuh di pipi Miranda. Dia mengusapnya cepat, lalu tersenyum kecil yang lebih terlihat seperti kepedihan."Sean beruntung memiliki istri sepertimu," ucap Miranda dengan suara yang sarat emosi. "Aku mengira bisa mendekatinya lagi ... tapi sepertinya aku salah."L

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   443. Prabu Menagih

    Berita tentang perselingkuhan Satrio dengan Sandrina Louisa masih panas di media, tetapi gelombang lebih besar segera menyusul. Perlahan, satu per satu borok yang selama ini tertutup rapat mulai terbongkar.Bisnis ilegal yang dijalankan Satrio akhirnya mencuat ke permukaan. Mulai dari tambang tanpa izin, pencucian uang, hingga keterlibatannya dalam jaringan suap. Media mulai menggali lebih dalam, menghubungkan setiap kepingan informasi yang tersebar.Semua hal yang berhubungan dengan Satrio, dihubungkan dengan nama besar sang ayah yang merupaka seorang jenderal polisi Bintang tiga, Gunawan Wibisono. Mau tak mau nama itu ikut terseret dalam pusaran skandal ini.Gunawan, yang selama ini dikenal sebagai sosok kuat dengan pengaruh besar dalam institusinya, kini menghadapi tekanan yang belum pernah ia alami sebelumnya. Kedekatannya dengan berbagai lingkaran kekuasaan yang selama ini menjadi tamengnya perlahan runtuh di hadapan desakan publik."Gunawan Wibisono terlibat dalam perlindungan b

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   442. Karma Instan

    Podcast dengan Dennis Surahman berjalan dengan lancar. Dan hasil yang didapatkan sesuai harapan. Bukan hanya membuka mata publik, tetapi ini adalah serangan balik yang sangat efektif. Seperti dua gol Marselino Ferdinand ke gawang Arab Saudi dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Round 2.Belum reda pembicaraan di media tentang podcast Dennis Surahman, publik kembali dikejutkan oleh kabar penggerebekan Satrio Wibisono dan Sandrina Louisa langsung meledak di berbagai media. Berita itu memenuhi laman utama portal berita online, trending di media sosial, dan menjadi perbincangan hangat di berbagai forum."Pengusaha Muda Satrio Gunawan Digerebek Bersama Artis Cantik Sandrina Louisa di Hotel Bintang Lima!""Istri Teraniaya, Suami Tertangkap Bersama Wanita Lain, Karma yang Datang Cepat!""Selingkuh dan Skandal: Kehidupan Ganda Satrio Wibisono Terbongkar!"Judul-judul berita itu terpampang di mana-mana, lengkap dengan foto Satrio yang digiring keluar dari kamar hotel dalam keada

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   441. #JusticeForMiranda

    Bagi Sekar, Miranda bukan sosok batu dalam hidupnya. Miranda adalah perempuan yang hampir menikah dengan Sean saat putranya itu menduda setelah perceraiannya dengan Lila.Setelah Sean rujuk dengan Lila, hubungan dengan Keluarga Miranda putus begitu saja. Tampaknya mereka kecewa dengan keputusan sepihak Sean yang memutuskan hubungan saat pertunangan sudah di depan mata.Tidak lama kemudian, Miranda menikah dengan Satrio Wibisono, anak seorang jenderal polisi. Dan saat itu berita itu sempat heboh dan menyudutkan Lila. Tetapi mereka mengabaikan berita tersebut, sesuatu yang tidak harus ditanggapi. Toh akhirnya mereka memiliki kehidupan masing-masing.Sebagai wanita yang berkarir di bidang investasi dan finansial, meskipun kadang masih membuat konten edukasi tentang perencanaan keuangan, tetapi pamor Lila tidak semoncer Miranda yang merupakan seorang model. Kehidupan pribadi Miranda tidak jarang dipertontonkan sebagai salah satu cara branding agar karirnya tidak meredup, setelah sebagian

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status