Hari ini Citra sudah bisa beraktifitas kembali seperti semula.
Gadis itu berjalan menuju ruangannya, di sana sudah ada Bayu dan juga Dewi yang sedang menikmati sarapannya itu."Eh Citra! Udah sehat?"
tanya Bayu."Citra? Ya ampun gue seneng lo udah bisa masuk kerja lagi."
balas Dewi."Iya udah kok! Gue juga seneng bisa masuk kerja lagi."
sahut Citra kemudian duduk kursinya itu."Syukurlah, maaf ya kita belum sempat jengukin lo. Baru rencana hari ini mau jenguk lo eh udah masuk duluan."
ujar Dewi memberitahu."Ah santai aja Wi, gue keluar dulu ya mau beli minum."
"Oke, Cit."
Citra bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruangannya, dalam perjalanan menuju kantin ia bisa melihat Regan yang baru saja tiba.
"Regan!"
panggil Citra membuat pria itu menoleh ke arahnya, Citra pun langsung berjalan menghampiri Regan."Re, gue mau ngomong sama lo."
"Ngomong apa?"
tanya Regan.Satu bulan kemudian kedekatan Citra dan Kevin semakin sering terjadi, Kevin dan Citra sudah sering bertemu, makan bersama hingga Kevin sering mengantar jemput Citra.Benih-benih cinta pun mulai tumbuh di antara ke duanya, namun sepertinya Kevin belum mau mengutarakan isi hatinya itu.Seperti sore ini Citra sedang berdiri di halaman depan kantornya, rupanya ia sedang menunggu kedatangan Kevin."Mau pulang bareng Cit?"tanya Regan yang menghampiri Citra, Citra pun langsung menoleh ke arah belakang dan mendapati Regan sedang berada di sana."Makasih Re, tapi gue di jemput. Lain kali aja ya?"ucap Citra dengan hati-hati."Oh gitu, oke deh! Gue duluan ya?""Oke, hati-hati Re!"Regan pun hanya terdiam kemudian ia berjalan menuju parkiran kantor, ia segera memasuki mobil hitamnya dan berjalan meninggalkan Citra.Selepas Regan pergi, mobil berwarna putih itu pun muncul."Hi, sudah lama menunggu ya?"tanya Kevi
Regan berjalan menuruni anak tangga dengan perlahan-lahan, pria itu berjalan menuju ruang makan di mana sudah ada Tiara dan Nita di sana."Pagi semua!" sapa Regan kemudian menarik kursi dan duduk di hadapan Tiara."Pagi kak!""Pagi sayang, gimana tidurnya enak?" tanya Nita."Enak ma, oh ya papa berangkat lagi ya?""Iya, maklum deh sekarang kerjaannya banyak banget! Kita doakan agar papa sehat-sehat ya!" ujar Nita menjelaskan."Amin!" jawab Tiara dan Regan serentak, mereka pun langsung memulai sarapan pagi mereka.Regan mengambil selembar roti kemudian mengoleskan selai kacang di atasnya, kemudian ia langsung memakannya."Regan, kamu nanti bisa kan antar jemput Tiara? Mama mau ada perlu ke rumah tante Viona."ujar Nita memandang ke arah Regan."Bisa ma, nanti pas jam makan siang Regan bisa jemput Tiara dulu!" sahutnya lagi."Jalan-jalan dulu ya kak?"celoteh Tiara."Enak aja, langsung pulang dong! Ka
Sesuai dengan janjinya dengan Citra, sore ini Regan akan mengantarkan Citra untuk pulang."Re, maaf nunggu lama ya? Tadi isi absen pulang dulu!"ucap Citra yang baru saja tiba di parkiran, Regan yang sedang bersandar di samping mobilnya langsung menoleh ke arah Citra."Santai aja Cit, ya udah ayo masuk kita pulang."ajak Regan, membuat gadis itu pun mengangguk dan masuk ke dalam mobil berwarna hitam itu.Citra tampak terlihat senang bisa bersama dengan Regan lagi, walau sikap Regan sedikit berubah menurutnya. Namun, Citra tau dalam hatinya Regan tak bermaksud seperti itu."Udah lama ya kita gak ngobrol santai lagi Re?"ujar Citra memecah keheningan antara ia dan juga Regan."Hmm.. iya Cit, sorry ya kalau akhir-akhir ini gue jarang perhatiin lo. Kerjaan yang dikasih ke gue banyak banget, dan gue juga harus bisa bertanggung jawab.""Iya gak apa-apa Re, gue ngerti kok. Gue cuma senang aja walau gue gak bisa balas perasaan l
Sinar mentari pagi pun mulai menyeruak masuk, menyinari kamar seorang gadis yang masih terlelap tidur.Citra membuka matanya perlahan-lahan, hari minggu ini akan ia gunakan untuk berolahraga dan juga bersantai."Hooaaammm... Udah pagi ternyata."gumam Citra sambil duduk dan meregangkan otot-otot tubuhnya, setelah itu ia pun segera bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.15 menit kemudian, Citra sudah berganti pakaian. Pagi ini ia ingin berkeliling komplek, menikmati pagi yang indah ditemani suara burung-burung yang berkicauan."Bu, ayah mana?"tanya Citra sambil berjalan menghampiri Sekar yang sedang menonton televisi."Ayah lagi mandi, ada apa? Kamu udah rapi mau kemana?"tanya Sekar menatap ke arah anak gadisnya itu."Oh gitu, Citra mau jalan-jalan keliling komplek. Boleh ya bu?""Hmm.. boleh, tapi pulangnya jangan siang-siang ya?""Asik! Siap bu, Citra jalan dulu ya. Assalamualaikum
Beberapa bulan kemudian kedekatan antara Citra dan juga Kevin semakin sering terjadi, beberapa kali mereka makan siang bersama, menonton film, bahkan berjalan-jalan.Seperti siang ini, Kevin dan Citra sedang menikmati makan siang bersama."Mau tambah lagi?"tanya Kevin memandang ke arah Citra, gadis itu langsung menggelengkan kepalanya."Enggak! Udah cukup kok, aku udah kenyang."sahutnya sambil menatap ke arah Citra."Apa nanti pulang kerja mau saya jemput juga?""Emangnya kamu gak ada jadwal di rumah sakit?"tanya Citra."Ada sih, tapi malam jadi saya bisa antar kamu pulang dulu.""Emm.. kayaknya kamu gak perlu antar aku pulang hari ini."balas Citra lagi membuat Kevin menatap heran ke arahnya."Memangnya kenapa?""Aku gak mau kamu menomor dua kan pekerjaan kamu, karna pekerjaan kamu ini adalah pekerjaan yang mulia. Di mana jasa kamu itu sangat dibutuhkan orang-orang, jadi kamu tetap stay di rumah sak
Danu tak tau harus berkata apa dengan anak dan istrinya itu, jika Danu berbicara jujur pasti mereka akan terluka."Om? Om kenapa? Citra gak apa-apa kan?"tanya Regan yang menunggu Danu di luar ruang UGD."Kenapa kamu di luar? Kenapa gak menjaga Citra di dalam?"tanya Danu menatap ke arah Regan."Tadi saya lihat Citra tertidur, makanya saya tunggu dia di luar aja om."Danu berjalan menuju kursi tunggu, pikirannya sekarang menjadi kacau. Hal itu membuat Regan bingung, berkali-kali pria itu mendesak Danu agar bercerita padanya."Om kenapa? Ada masalah apa?""Entahlah om bingung.""Tolong cerita sama saya om, apa ini menyangkut Citra?""Iya."jawab Danu mengangguk."Citra kenapa om? Dia baik-baik aja kan?"tanya Regan pada Danu, dan akhirnya pria itu pun menceritakan apa yang dokter katakan padanya."Tapi kamu harus janji sama om, kamu gak akan menceritakan hal ini pada Citra."kata Danu denga
Kevin berjalan menuju ruangan dokter Frans, pria itu harus memastikan bahwa Citra tak benar-benar mengidap penyakit itu."Dokter Frans!"panggil Kevin dari luar, pria itu pun menjawab dan langsung menyuruh Kevin untuk masuk."Iya, silahkan masuk!"jawabnya, kemudian Kevin pun segera masuk dan berdiri di dekat Frans yang sedang membaca beberapa laporan."Ada apa dokter Kevin? Sepertinya anda terlihat gelisah?""Saya mau bertanya dok, apa benar ada pasien yang bernama Citra dan terdiagnosa Leukimia?"tanya Kevin memandang serius ke arah Frans."Ya, benar! Saya baru saja membaca hasil laporan lengkapnya. Ini dia."kata Frans sambil memberikan beberapa lembar hasil pemeriksaan atas nama Citra, dengan penasaran Kevin segera mengambilnya ia membaca hasil itu dengan teliti.Semua yang ia lihat itu seperti mimpi, dari hasil yang tertulis benar adanya jika Citra mengidap Leukimia."Jadi ini benar?""Saya harap se
Regan terus memikirkan kondisi Citra, biar bagaimana pun Regan mencintai Citra ia sangat menyayangi Citra dan tak ingin ada sesuatu hal terjadi pada gadis itu."Gue selalu doain lo Cit, agar lo bisa kuat lewati semua ini. Gue percaya lo itu wanita yang kuat."batin Regan bermonolog, Regina yang melihat Regan hanya melamun sejak pagi pun menghampiri pria itu."Regan?""Eh, iya mba? Ada apa?""Kamu kenapa? Saya perhatiin kok melamun dari awal dateng, kamu sakit Re?"tanya Regina memandang ke arah Regan."Enggak kok mba, saya gak apa-apa.""Benar? Kalau ada sesuatu cerita sama mba ya?""Iya mba siap deh!""Ya udah kamu fokus bekerja ya, kalau butuh apa-apa kabari mba."Regan pun tersenyum kemudian ia mengangguk, Regina pun kembali ke tempat duduknya.Sepertinya semua orang diruangan ini belum mengetahui tentang penyakit Citra, tapi biarlah mereka tak tau jadi mereka tak akan memandang iba pada Citra.
Regan memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah berpagar putih.Tak lama seorang gadis dengan rambut panjang terurai pun muncul, ia berjalan ke arah mobil dan membuka pintu mobil."Udah lama ya Re?" tanya gadis itu yang tak lain ialah Nara.Regan pun menggelengkan kepalanya dan menyuruh Nara untuk segera masuk ke dalam mobil."Enggak kok Na, ayo masuk kita jalan sekarang!"Gadis itu pun mengangguk sambil tersenyum kemudian ia duduk di kursi yang berada di samping Regan.Pria itu pun segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang."Kita mau kemana sih Re?""Jalan-jalan.""Iya tapi jalan-jalan kemana?""Ada deh nanti juga tau." balas Regan membuat Nara semakin penasaran di buatnya."Kan lo mah gitu selalu deh rahasia-rahasiaan.""Udah tenang aja, gue gak akan bawa lo ketempat yang macem-macem. Intinya nanti lo pasti akan suka."Regan tersenyum sambil menatap ke arah Nara, gadis itu bisa melihat Regan yang sekarang sudah jauh berbeda saat pertama kali ia bertemu dengannya."Hemm.
Jam makan siang telah usai setengah jam yang lalu.Hari ini Kevin pun tidak memiliki jam praktek sampai sore seperti biasanya, maka dari itu Kevin pun segera membereskan meja kerja nya dan berniat pulang."Ajak jalan-jalan Citra dulu kali ya? Selagi saya mempunyai waktu untuknya. Siapa tau dia senang."ucap Kevin kemudian mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan untuk Citra.["Citra.. setengah jam lagi saya sampai di rumah, kamu siap-siap. Saya mau ajak kamu keluar."]Send!Pesan pun terkirim. Kevin melepaskan jas putihnya dan menyimpannya di balik pintu. Ia mengambil tasnya dan kemudian bergegas pergi dari ruangannya itu.Sementara di satu sisi kini Citra sedang berada di kamar tidurnya, ia baru saja membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh Kevin."Haduh pake baju apa ya? Kevin kalau ajak keluar selalu aja mendadak, bikin orang gak ada persiapan aja."Citra terus berdiri di depan lemari bajunya, ia terus memandangi baju-bajunya itu. Namun ia bingung harus memakai baju apa.Hin
Hari ini Citra bangun dengan perasaan yang bahagia.Hal ini pun menjadi tanda tanya Sekar dan juga Danu, ia bisa melihat raut wajah Citra yang tak seperti biasanya."Selamat pagi ayah, ibu!""Pagi sayang!""Anak ayah ceria banget kayaknya?" tanya Danu namun Citra hanya tersenyum sambil duduk di kursi. Ia lantas menyantap roti bakar yang sudah di sediakan Sekar untuknya."Kamu kenapa Nak?" tanya Sekar penasaran. Tak biasanya Citra terlihat begitu bahagia."Gak kenapa-kenapa kok bu.""Oh ibu tau kamu udah jadian kan sama Kevin?""Bener kamu pacaran sama Kevin nak? Kok ayah gak tau?"Dengan malu-malu Citra pun bercerita bahwa ia memang telah berpacaran dengan Kevin. Dan Kevin telah berjanji akan menerima apapun keadaannya itu."Emm.. iya yah, bu. Citra sama Kevin udah pacaran. Tapi baru kok.""Apapun pilihan kamu ayah cuma bisa doakan yang terbaik.""Ibu sama ayah hanya pesan jaga diri kamu dimana pun kamu berada.""Siap yah, bu. Citra pasti akan dengarin semua nasehat ayah dan ibu."kat
Citra sudah menjalani pengobatan kurang lebih selama 2 tahun lamanya.Dan selama itu pula Kevin selalu menemani Citra. Hubungan mereka pun kini semakin terjalin mesra.Kevin sudah tak canggung lagi jika bersama Citra.Seperti malam ini, sehabis mengantar Citra untuk chek up rutin. Kevin mengajak gadis itu untuk mengisi perutnya di sebuah resto yang tak jauh dari rumah sakit."Citra, apa kamu keberatan kalau saya ajak kamu makan dulu?""Emm.. enggak kok Vin.""Ya udah kita makan dulu ya?"Citra pun mengangguk setuju, Kevin segera mengemudikan mobilnya menuju tempat makan yang ia tuju.Tak butuh waktu lama. Mobil berwarna putih itu pun tiba.Kevin segera memarkirkan mobilnya dan mengajak Citra untuk turun dan masuk ke dalam."Cit. Ayo kita turun, kamu juga pasti udah laper kan?""Iya. Ayo, Vin."Sesampainya di dalam Kevin dan Citra segera memesan, setelah memesan sambil menunggu mereka pun mengobrol beberapa hal yang terjadi hari ini."Vin..""Kenapa?""Gak nyangka aku masih hidup sampe
Seharian ini Regan dan Nara menghabiskan waktunya untuk berdua.Kali ini mereka sedang menikmati secangkir kopi hangat di bawah gemerlapnya bintang dan sinar rembulan."Re?""Apa Na?"Regan menoleh ke arah samping, Nara sedang tersenyum ke arahnya. Gadis itu begitu cantik, wajar saja jika akhirnya Regan menyukainya."Makasih ya buat hari ini, harusnya waktu libur lo itu di pake untuk istirahat. Tapi malah ngajak gue buat jalan-jalan.""Ah santai aja Na, lagi pula gue yang mau kan? Dan gue juga seneng jalan-jalan apalagi kalau ada yang temenin gini. Jadi seru aja gitu." balas Regan."Kenapa lo baik banget sih Re?""Maksud lo Na?""Perlakuan lo itu bisa bikin lo dimanfaatin.""Hemm.."Regan terdiam, Nara kembali melanjutkan ucapannya itu."Lo ngerti kan maksud gue apa Re? Gue harap ketika nanti lo cari pasangan, lo jangan berlebihan. Takutnya lo cuma dimanfaatin dan akhirnya bikin lo sakit hati untuk kesekian kalinya.""Iya-iya gue paham ko Na, makasih udah di ingetin. Lagi pula benar a
Citra meminum habis jus buah strawberry buatan Sekar, udara yang panas membuat tenggorokannya terasa haus.Sudah beberapa bulan ia tak pernah mendapatkan kabar dari Regan, pria itu juga seperti menjauhi dirinya.Ada perasaan sedih yang ia rasakan, pasalnya Regan satu-satunya teman pria yang begitu perhatian terhadap dirinya."Apa kabar ya Regan? Gue jadi kangen deh sama dia, biasanya dia tuh yang paling bawel sama gue selama sakit. Sekarang malah lost contact begini." gumamnya sambil memandang ke arah luar jendela kamarnya.*FlashBack On*Lo ngajak gue ke sini?""Iya, emang kenapa?""Ngapain emangnya kita ke sini?" "Main aja, cuci mata.Pusing tau ketemunya komputer lagi komputer lagi, kalo gak mas Daus lagi mas Daus lagi.""Hahaha.. bisa aja deh lo.""Eh Cit, ada TimeZone ke sana yuk!""Ih kayak anak kecil aja lo.""Udah ayo!""Lo mau main yang mana?" "Main basket dulu kayaknya seru!""Oke, ayo!""Balapan yuk siapa yang paling banyak cetak gol?""Ayo! Siapa takut." "Hebat juga lo.
Hari ini Regan terlihat sangat tampan, pagi-pagi sekali ia sudah mandi dan bersiap-siap di kamarnya.Hal ini karna siang nanti Regan ingin mengajak Nara untuk berjalan-jalan bersamanya. Ia begitu terlihat bahagia, sejak malam ia terus memilah-milah pakaian apa yang pas untuk ia pakai ketika sedang bersama Nara.Dan pilihannya jatuh pada celana chino berwarna cokelat dan kemeja lengan pendek berwarna abu-abu, tak lupa ia menyisir rambutnya agar terlihat rapi. Belum lagi beberapa kali ia menyemprotkan parfum kesayangannya."Nah kan kalau gini keren, gak akan malu Nara jalan sama gue." ucapnya sambil berkaca di depan cermin, Regan memang terlihat begitu tampan. Wajahnya yang putih dan badannya yang tinggi membuat ia pantas memakai pakaian apapun.Ia melirik ke arah jam tangan yang melingkar di lengannya."Baru jam 08.00." Tak lama pintu kamarnya pun diketuk, suara Tiara pun terdengar dari balik pintu. Gadis itu mengajak Regan untuk segera sarapan pagi bersama."Tok.. tok.. tok..""Kak?
Regan tersenyum sambil menatap layar ponselnya, sejak pulang dari kantornya Regan langsung masuk ke dalam kamarnya dan berdiam diri di sana.Rupanya ia sedang berkomunikasi dengan Nara lewat pesan singkat. Hal itu rupanya membuat Regan tampak senang.Tiara yang melihat perubahan kakaknya itu pun langsung menghampiri Regan, pasalnya sudah beberapa hari ini Regan lebih senang menghabiskan waktu di dalam kamarnya."Kakak!""Apa? Masuk aja.""Kakak ngapain?" tanya Tiara yang berjalan mendekati Regan yang sedang duduk di sofa, pria itu menoleh ke arah Tiara sebentar dan kembali fokus ke layar ponselnya."Gak ngapa-ngapain dek.""Kakak aneh tau gak sih akhir-akhir ini." kata Tiara sambil duduk di sebelah kakaknya itu, mendengar ucapan Tiara Regan langsung merubah posisinya menghadap ke arah Tiara dan bertanya pada gadis itu."Maksud kamu? Aneh kenapa?""Iya aneh, kakak sekarang lebih banyak diam di kamar. Terus kalau aku perhatiin suka senyum-senyum sendiri, kakak kenapa?""Ahhh Tiara tau!!
Kedekatan Citra dan Kevin kini semakin terjalin erat, sifat Kevin yang begitu perhatian pada Citra pun membuat Citra sepertinya menaruh hati pada pria itu.Begitupun sebaliknya Kevin merasa nyaman bersama Citra, sesekali ia pun menyempatkan untuk datang menjenguk Citra.Seperti siang ini Kevin dan Citra sedang makan siang bersama di rumah Citra, keadaan Citra yang belum begitu pulih membuat Kevin sengaja membawakan makanan untuknya."Kamu benar gak ada pasien hari ini?" tanya Citra sambil memasukan potongan kentang ke dalam mulutnya, ia menatap serius ke arah Kevin. Pemuda yang sedang memakan burgernya itu pun melirik ke arah Citra."Enggak. Lagi pula ini jam makan siang.""Maafin aku ya..""Maaf untuk apa?""Selama ini aku selalu repotin kamu, aku selalu bergantung sama kamu. Padahal aku tau kamu itu sibuk, aku bahagia sekaligus bersyukur banget bisa kenal kamu Vin." ujar Citra tersenyum memandang ke arah Kevin, pria itu pun menatap lembut ke arah Citra. Tidak masalah baginya jika ha