Melihat apa yang dilakukan oleh Yo Kang itu, Kevin segera menaikkan level ilmunya bahkan hampir mencapai maksimal karena dia melihat kalau pukulan yang memancar dari kekuatan Yo Kang sungguh luar biasa hebatnya.Davin sempat mundur selangkah ke belakang setelah itu, dia melompat ke arah Yo Kang, Davin ingin segera menyudahi musuhnya ini, Davin ingin segera menyelesaikan pertarungannya. Davin takut kalau pimpinan dari Smith Group berhasil keluar dari tempat ini, karena setelah mendengar kata-kata Yo Kang sebelumnya, kalau Smith Group sudah tahu akan kedatangan Davin ini, maka berarti bisa aja pimpinan Smith Grup yang kemungkinan berada di tempat ini akan segera mencari jalan keluar dari tempat ini.Gerakan Davin dengan Ilmu Pukulan Menggapai Mega dengan level atas ini langsung disambut oleh pukulan lawan. kekuatan Davin yang di dalam lompatannya ini langsung disambut oleh pukulan bertubi-tubi lawannya sehingga ada beberapa pukulan yang mengenai Davin namun hentakan pukulan Menggapai Me
TAK TAK TAKLangkah demi langkah dari Greg Bradley semakin mendekati posisi Davin yang sampai saat ini masih dalam keadaan tidak berdaya itu, Davin tahu kalau musuh kian mendekat, tapi saat ini, Davin benar-benar tidak mampu untuk melindungi dirinya sendiri, setiap kali dia berusaha menghimpun tenaga dalamnya, tenaga dalamnya itu langsung buyar karena luka dalam yang di derita Davin saat ini, membuat dia tidak mampu untuk menghimpun tenaga dalamnya.Sebenarnya, seorang master tenaga dalam itu, akan bisa menyembuhkan dirinya sendiri asalkan dia punya waktu untuk memulihkan kondisinya.Biasanya, setelah pertarungan hebat yang membuat seorang master tenaga dalam itu terluka dalam, tenaga dalamnya seperti menguap dari tubuhnya hingga seorang master tenaga dalam yang terluka itu, seperti tidak lagi memiliki tenaga dalam di tubuhnya.Padahal yang sebenarnya itu, tenaga dalamnya tidak menguap, tenaga dalamnya masih ada, tapi, seolah menguap karena dia tidak bisa lagi menghimpunnya karena
Karena mendengar suara jeritan wanita, Davin membuka matanya untuk melihat siapa yang telah mendekap tubuhnya, karena siapapun yang telah memeluk Davin saat ini, adalah orang yang telah menolong Davin karena tembakan yang dilepaskan oleh Greg Bradley itu tidak mengenai pelipis Davin karena bagian pelipis Davin itu telah dilindungi oleh sebuah tubuh.Tubuh yang melindungi Davin ini, sudah mulai berteriak kesakitan, tapi dia tetap mendekap tubuh Davin dan tidak mau bergeser dari tubuh Davin. Davin sadar kalau nampaknya wanita ini telah menghadang peluru yang hendak ditembakkan ke kepala Davin. Wanita itu melindungi Davin dengan tubuhnya.Davin mengintip sedikit dan dia bisa melihat kalau Greg yang sempat kaget dengan kedatangan wanita yang memeluk Davin ini, kini akan kembali menembak Davin untuk percobaan penembakan yang kedua dan kali ini Greg sengaja bergeser sedikit agar Greg bisa menembak ke arah kepala Davin.Davin sengaja tidak menghindar, Davin takut untuk bersembunyi di tubuh w
Saat ini, Davin mulai fokus untuk memulihkan kondisinya, sementara A Hua memutuskan untuk merobek sebagian bajunya di bagian lengan untuk membuat perban darurat untuk menghentikan pendarahan di pundak Xiaoyu.Sementara itu Wilson tampak berjaga-jaga di sekitar Davin dan Xiaoyu dengan senjata api di tangan. Kadangkala Wilson menatap ke arah pintu lift di belakang, kadang-kadang Wilson menatap ke arah depan ke arah pintu tempat Greg Bradley keluar tadi.Wilson yang baru saja menyingkirkan mayat Greg Bradley supaya agak jauh dari posisi Davin dan Xiaoyu, kini menatap ke arah tubuh atau tepatnya mayat Yo Kang yang tertancap di lantai itu.Dengan hati-hati, Wilson mulai mendekati tubuh Yo Kang, Wilson sangat takjub dengan pemandangan langka yang dilihatnya saat ini yaitu tubuh seseorang bisa tertanam hingga ke dada dengan lubang yang begitu rapi seperti di bor oleh mesin tambang yang kuat padahal kalau akibat pertempuran pasti lobang yang dihasilkan tidak akan serapi ini.Wilson yang memil
Beberapa tembakan dari arah lift mengenai meja yang dibuat A Hua dan Wilson sedemikian rupa sehingga menghalangi A Hua, Davin, Xiaoyu serta Wilson yang berlindung di balik kursi-kursi panjang itu.Belakangan, A Hua kembali berlindung dibalik kursi, karena tembakan-tembakan dari arah lift itu semakin gencar dan semakin banyak terjadi nampaknya ada sekitar 5 atau 6 orang yang berada di sana dan terus menembak ke arah posisinya Davin dan teman-temannya ini. A Hua tidak tahu para penembak itu anggota pembunuh bayaran atau security di gedung ini yang jelas mereka bukanlah anak buahnya A Hua karena tadi, mereka sempat mengintip dari cermin, jadi, kalau mereka anak buahnya A Hua, pasti mereka tidak akan menyerang A Hua.Karena itu, A Hua menunggu sebentar, dia menunggu sejenak hingga keadaan agak memungkinkan bagi dia untuk menembak karena saat ini posisinya sedang diberondong oleh banyak sekali tembakan dari arah lift sana.Bahkan, ada kemungkinan menurut pengamatan A Hua, sekarang ini ada
Saat ini tiba-tiba keadaan berubah, itu dimulai dengan terbukanya pintu yang dari tadi diperhatikan oleh Wilson, yaitu pintu yang sebelumnya dijaga oleh Yo Kang, yaitu pintu masuk ke dalam ruang rahasia Smith Group.Empat orang pria berseragam sekuriti dengan rompi peluru yang ditaruh di tubuh mereka nampak keluar dari sana bahkan mereka memakai helm seperti pasukan khusus sehingga kedatangan mereka ini membuat Wilson menjadi bingung karena dia tidak bisa menembak mereka yang dilindungi oleh berbagai perlengkapan anti peluru itu sementara mereka sedang mendekat kearah Wilson."Tembak kakinya!" kata A Hua saat melihat Wilson kebingungan. Mendengar kata-kata A Hua itu, Wilson baru sadar kalau bagian kaki dari para security yang sedang mendatanginya itu, tidak memiliki perlengkapan pelindung, karena itu Wilson langsung menembak ke arah kaki mereka, dua orang langsung ditembak sehingga keduanya terduduk meringis kesakitan, tapi teman-temannya langsung menembak ke arah Wilson.A Hua baru s
Setelah menerima perintah dari A Hua, anak buahnya A Hua langsung menuju ke lift. Ada yang menahan lift itu, supaya lift itu tidak naik ke atas karena kalau naik ke atas, bisa saja ada musuh baru yang akan datang lagi sementara yang lain berusaha mendobrak pintu kecil yang dikatakan oleh A Hua tadi.Sementara itu, A Hua langsung membantu teman-temannya untuk menembak dua orang security yang sudah terluka kakinya itu, tapi memakai banyak pelindung di tubuh dan kepala mereka, A Hua kembali melakukan hal yang sama dengan tadi, dia mengincar kaki-kaki kedua security itu saat dua security itu sedang sibuk baku tembak dengan Wilson dan dua anak buah A Hua lainnya.A Hua kembali melakukan cara yang dilakukannya sebelumnya, yaitu menembak kaki dua security itu yang memang sudah sempat tertembak tadi, kali ini keduanya jatuh ke bawah karena harus menerima tembakan-tembakan gencar dari A Hua itu, sesudah keduanya jatuh ke bawah, kembali helm mereka terlepas dan A Hua bisa menghabisi mereka berd
Davin tidak ingin membiarkan para petinggi Smith Grup lolos, karena setelah Davin teringat akan kata-kata Greg Bradley kepadanya tadi, Davin berjanji dalam hatinya untuk tidak membiarkan satupun dari para petinggi Smith Group itu untuk bebas berkeliaran lagi karena keselamatan keluarganya terancam selama mereka masih hidup.Davin ingin memastikan mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk membahayakan keluarganya karena itu, Davin memutuskan untuk kembali ke markas rahasia Smith Group, Davin kembali masuk ke ruang bawah tanah untuk melenyapkan semua petinggi Smith Grup.Sesampainya Davin di depan lift, Davin mengambil senjata-senjata api yang berada di sana, berada diantara mayat-mayat yang bergelimpangan di sana dan juga mengambil megazine peluru untuk dia isi ke senjata otomatis yang dia pegang ini, untuk memastikan kalau senjata yang dia pegang ini, benar-benar telah terisi penuh. Setelah peluru terisi penuh, Davin memasuki lift untuk menuju ke bawah.Davin kembali menuju ke lant
Saat berada di pesawat menuju ke Hongkong, Davin selalu mendekap tubuh Vania, dia hanya melepaskan tubuh istrinya saat salah satu diantara keduanya pergi ke toilet. Saat makan pun Davin selalu memegang tangan istrinya bahkan menyuapi istrinya."Kenapa ketawa? tanya Davin saat melihat Vania tertawa."Kayaknya kata-kataku tadi sangat mengena di hatimu, sehingga kamu sangat memanjakan aku.""Kamu membuat aku takut, sayang.""Hahaha, padahal walaupun kita cek up kesehatan menyeluruh di tubuhku selama 5 hari berturut-turut pun, tidak akan mendapatkan penyakit apapun, paling cuma ada kolesterol mungkin sedikit darah rendah tapi tidak ada penyakit yang berat," yakin Vania."Lalu kenapa tadi kata-katamu seperti itu?""Karena aku sedih melihat Xiaoyu dan aku sangat bersimpati kepada Xiaoyu, Jadi kalau memang aku tiba-tiba pergi, aku ingin ada Xiaoyu yang mendampingi aku, jadi, aku mengatakan itu bukan karena aku lagi sakit, tapi itu luapan kebanggaanku kepadamu dan juga luapan rasa simpatiku k
Akhirnya, tangisan dari Xiaoyu bahkan memerlukan waktu 2 jam bagi Davin dan Vania untuk bisa menenangkan Xiaomi. Vania yang lembut hatinya itu, malah sempat beberapa kali memberi isyarat kepada Davin agar Davin merubah keputusannya itu dan mau menerima Xiaoyu sebagai istri kedua Davin, tapi Davin tetap tegas kepada keputusannya untuk tidak menerima Xiaoyu menjadi istri keduanya.Walaupun Xiaoyu terus menangisi keputusan Davin itu, tetapi Davin terus mengeraskan hatinya, bagi Davin, Xiaoyu harus menerimanya sekarang walaupun berat, tapi Xiaoyu harus mulai belajar menerima kalau dirinya tidak akan mungkin bisa bersatu dengan Davin walaupun hanya menjadi istri yang kedua.Xiaoyu sempat beberapa kali memanfaatkan kelembutan hati Vania untuk mengetuk pintu hati Davin, karena itu Vania beberapa kali meminta Davin untuk memikirkan ulang keputusannya itu, bahkan Vania sempat ikut-ikutan menangis dengan Xiaoyu saat mendengar cerita Xiaoyu tentang betapa merananya dia sejak kecil menunggu Davin
Davin dan Vania masih terus berpegangan tangan mereka menunggu di depan kamar pemulihan pasca operasi tempat Xiaoyu dirawat setelah operasi, sementara A Hua masih sedang diperiksa di kantor polisi untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu di tempat ini, saat para ninja menyerang.Di sekeliling Davin dan Vania, para pengawal yang masih tersisa duduk mengawal mereka berdua, selain 2 pengawal tersisa Vania, yaitu Silvia dan A Tek, juga ada Wilson dan Melvin yang baru saja bergabung. Bersama mereka, juga ada David dan Eric Ginola yang sebenarnya tugas sehari-hari mereka adalah menjaga perusahaan-perusahaan Davin di Eropa Barat tapi karena mereka sedang liburan di New York maka mereka juga menjadi pengawal dadakan bagi Davin saat ini.Sebelumnya, salah satu dokter sudah keluar dan mengabarkan kalau operasi berjalan sukses tinggal menunggu Xiaoyu pulih dari anestesi yang dia terima saat operasi tadi karena itu Davin dan Vania tinggal menunggu di depan kamar pemulih
Tepat saat samurai di tangan Ninja yang bernama Robby ini akan ditusukkan ke tubuh Silvia yang saat itu sudah pasrah karena dia tidak mampu menghadapi tenaga dari Robby ini, tiba-tiba saja, samurai itu tidak bisa bergerak sama sekali saat jarak tinggal beberapa sentimeter lagi dari tubuh Silvia.Robby sudah berusaha menambah tenaganya tapi semua itu sia-sia, samurai tajam itu tidak bisa tertancap ke tubuh Silvia karena sebuah tangan yang kuat sudah memegang samurai itu dengan tanpa pengaman sama sekali.Setelah itu, tangan yang memegang samurai itu, langsung mendorong tubuh Silvia jauh-jauh ke belakang hingga Silvia melepaskan ikat pinggangnya yang telah mengikat tangan Robby tadi. "Lindungi nyonya mudamu," itulah yang Silvia dengar saat tangan yang menyelamatkan dia tadi, mendorong tubuh Silvia jauh ke belakang.Silvia yang nyawanya hampir saja melayang itu merasa sangat bersyukur dengan kedatangan orang yang mendorong tubuhnya itu karena orang itu, adalah tuan mudanya, Davin, yang
Di tempat lain, A Hua yang saat ini sedang berada di depan kamar operasi tempat Xiaoyu baru saja masuk untuk dioperasi, sudah menyuruh semua anggotanya untuk berjaga-jaga di depan pintu karena A Hua sudah sempat survei ke ruang operasi ini dan satu-satunya pintu masuk untuk ke ruang operasi ini hanya yang berada di belakang A Hua saat ini, sehingga A Hua hanya fokus di depan pintu.Beberapa saat sebelumnya, A Hua juga sudah menyuruh anak buahnya untuk memberi kabar-kabar bohong kepada para pengunjung yang ada di sekitar sini, agar supaya mereka tidak menunggu di sekitar tempat ini supaya tidak ada korban orang tak berdosa yang ikut-ikutan jatuh di tempat ini saat para ninja datang nanti.Tiba-tiba, terdengar suara besi yang diseret di lantai dan berasal dari arah timur dan di saat bersamaan terdengar suara besi yang di ketuk-ketukan di dinding beton dan berasal dari arah utara.A Hua langsung tahu kalau para ninja itu sudah datang dan mereka datang dari dua arah berlawanan, mereka sen
Sementara itu, di depan sana, mobil yang membawa Vania dan para pengawalnya sebenarnya sudah berada di bandara, Tapi terjadi kemacetan parah di depan bandara, hal ini membuat Silvia menjadi cemas, Silvia selalu menengok ke arah belakang karena dia takut mobil yang tadi mengejar-ngejar mobil mereka sudah berhasil keluar dari hadangan drone.Beberapa saat yang lalu, mobil yang mengejar itu, hampir bisa mengejar mobil Silvia ini, untungnya, mobil yang membawa si samurai itu, dihadang dua buah drone yang menurut dugaan Silvia, pasti berasal dari Melvin, karena itu mobil si samurai itu sempat terhenti dan tidak mengejar lagi ke arah mobilnya Silvia dan kawan-kawannya.Silvia sempat lega melihat hal itu, karena untuk sementara, mereka bisa melepaskan diri dari mobil itu, mobil di mana samurai itu berada.Tapi saat ini keadaan kembali memprihatinkan dan menegangkan, saat mobil yang ditumpangi oleh Sylvia ini harus mengalami kemacetan yang parah. Silvia tidak khawatir akan keselamatan dirinya
"Orang itu memiliki gerakan yang sangat cepat dan dia bisa menangkis peluru dengan samurainya, dia sangat hebat, dia bukan orang sembarangan, bahkan nampaknya, dia cuma bisa ditandingi oleh Tuan Muda," kata Silvia sambil menatap ngeri ke arah belakang.Vania yang mendengar kata-kata Silvia ini ikut-ikutan menjadi ngeri."Percepat mobilnya, kita masih dikejar, nampaknya dia sudah menghabisi orang-orang kita yang tersisa dan nampaknya dia memakai mobil ke-4 kita untuk mengejar kita," kata Silvia kepada pengemudi mobil."Iya, Silvia," kata pengemudi mobil yang langsung memacu mobilnya menuju ke arah bandara.Sylvia terus menatap ke arah belakang, dia terus menatap ngeri ke arah belakang karena di belakang sana ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan melakukan beberapa kali zig-zag yang bahkan kerapkali menyenggol mobil-mobil yang berada di samping kiri dan kanannya.**Sementara itu, di belakang sana, Davin baru saja mendapatkan telepon dari Melvin," Iya, ada apa, Melvin
Davin mengerutkan alisnya dia tidak menyangka kalau dalam waktu sesingkat ini, dia harus mendapatkan ancaman baru. Ancaman baru bernama Robby, ancaman baru yang berasal dari keturunannya Howard Livingstone.Davin segera teringat kepada Vania. Davin sangat khawatir akan Vania," bagaimana dengan Vania? hubungi Silvia ceritakan tentang ancaman baru ini.""Iya, tuan muda," kata A Hua yang langsung menghubungi Silvia."Tapi, Davin tidak puas hanya menyuruh A Hua, kemudian, dia sendiri yang putuskan untuk mengambil handphonenya dan menelepon Vania, karena kalau Robby itu sudah berhasil melakukan teror dengan membunuh 3 orang anak buahnya Melvin, itu berarti Robby itu memang memiliki kemampuan, karena itu Davin mulai mengkhawatirkan keselamatan Vania."Halo, sayang," sapa suara lembut Vania di ujung telepon."Kamu di mana? Kamu masih di hotel kan? aku akan segera kesana.""Kami sedang menuju ke bandara," jawab Vania di ujung telepon."Kenapa ke bandara?""Aku putuskan untuk balik ke Hongkong
"Aku sangat senang saat ini," kata Xiaoyu dengan mata berbinar-binar. Dia menatap Davin tanpa berkedip sehingga membuat Davin tidak tega untuk tidak membalas tatapan matanya ini."Aku berjanji, aku akan berusaha mencapai kondisi terbaik untuk operasi berikutnya yang harus aku jalani itu. Aku juga sudah mengundang beberapa dokterku di Shanghai untuk ikut membantu dalam operasiku nanti dan setelah operasi yang aku yakin sekali akan sukses itu, kamu harus melamarku di depan orang tuaku, Oke?" lanjut Xiaoyu sambil menatap mesra ke arah Davin."Ya sudah. Sebaiknya sekarang ini kamu istirahat supaya kamu bisa mendapatkan kondisi fisik yang bagus untuk persiapan operasi nanti. Ayo tidur.""Tapi aku mau tidur bersamamu," pinta Xiaoyu."Lihat! tanganmu itu penuh dengan selang infus, aku belum bisa tidur bersamamu.""Belum bisa? berarti nanti, begitu aku selesai operasi kamu bisa kan tidur denganku?" todong Xiaoyu.Davin tampak tersentak kaget karena kata-katanya tadi ternyata disalahartikan ol