Saat ini Davin berusaha untuk membuka tali yang mengikatnya ini, tapi, semakin dia berusaha untuk membuka tali itu, semakin dia berusaha menghentakkan tangannya dengan tenaga dalam yang dia miliki, dia semakin merasakan tali itu seperti hidup dan semakin melilit tangannya, semakin dia bergerak maka tali itu semakin melilit tangannya dan tangannya mulai menjadi merah karena itu Davin terpaksa menghentikan usahanya itu untuk sementara."Hahahaha...akhirnya si jagoan kungfu berhasil ditawan," kata seseorang sambil bertepuk tangan dan berjalan masuk ke dalam dari pintu belakang sana serta duduk di depan Davin."Apa aku mengenalmu?" tanya Davin sambil menatap kearah orang itu, seorang yang brewokan dan bertampang bule."Kamu tidak mengenal aku tetapi aku mengenal kamu karena kamu pernah membuat aku mengalami kerugian besar.""Apa maksudmu?""Dulu aku pernah berusaha membuat seseorang mengambil alih jabatanmu sebagai ahli waris keluarga tapi kamu dan istrimu berhasil menggagalkan rencana ak
Saat ini, Davin yang tidak mau mati konyol karena Davin tahu kalau sampai Renad datang ke tempat ini, maka Davin akan dicelakai Renad, karena itulah, Davin mencoba untuk mengerahkan sedikit tenaga dalamnya untuk berusaha melepaskan diri dari benda pusaka yang bernama Tali Naga Beracun ini.Akibatnya, Davin merasakan tenaga dalam yang dipakainya untuk berusaha melepaskan diri dari benda ini malah seperti tersedot keluar dan masuk ke benda ini, sehingga benda ini menjadi semakin kuat mencengkram Davin, melihat hal itu Davin langsung menghentikan tenaga dalamnya karena Davin tidak mau tenaga dalamnya habis terkuras dan tersedot oleh benda yang sangat menyulitkan ini.Davin teringat dengan cerita-cerita tentang tali naga beracun ini dimana disebutkan kalau Tali Naga beracun ini, sebenarnya tidak beracun seperti namanya, karena benda ini sama sekali tidak memiliki racun dan tidak membunuh musuhnya, namun benda ini bisa mengikat korbannya tanpa korbannya bisa melepaskan diri dan di masa lal
Kedatangan orang ini membuat Davin semakin gentar karena orang ini pernah membuat masalah dengan Davin di masa lalu. Orang ini adalah Aleksei, teman masa kecil Davin, teman dari masa lalu Davin tapi kemudian sempat menjebak Davin di Paris karena dia tergoda dan patuh kepada Vivian, gadis yang pernah dijodohkan dengan Davin."Russel Wong, teman lamaku, hahaha, akhirnya kita bertemu kembali, kawan. Kamu telah membuat banyak masalah dalam hidupku, kamu membuat persatuan pengusaha Eropa Timur sempat memusuhiku, kamu membuat Boris melawanku, sekarang ini, akhirnya kamu jatuh ke tanganku," kata Aleksei sambil mengokang senjata api otomatis di tangannya.Walaupun saat ini, Aleksei belum mengarahkan senjata itu kepada Davin, tapi Davin mulai gentar karena senjata api dengan peluru sangat banyak itu bisa membuat Davin harus mengeluarkan energi yang sangat banyak di ilmu perisai naganya dan energi yang banyak itu, bisa tersedot oleh tali naga beracun yang sedang melilit tangannya saat ini."Ing
Mendengar kata-kata orang tua pemilik tali naga beracun ini, Davin semakin memusatkan tenaga dalamnya untuk dialirkan bersama dengan tenaga dalam yang dimiliki oleh tali naga beracun itu.Tali naga beracun ini sebenarnya adalah benda mati yang tidak akan bereaksi apa-apa kalau diikatkan atau kalau bersentuhan dengan seseorang yang tidak memiliki tenaga dalam. Jadi, saat diikatkan dengan seseorang yang tidak memiliki tenaga dalam, orang yang tidak memiliki tenaga dalam itu akan dengan mudah melepaskan diri dari tali naga beracun tapi, saat terikat atau bersentuhan dengan seseorang yang memiliki tenaga dalam, orang itu akan disedot tenaganya dan benda ini sudah menyedot tenaga dalam banyak tokoh kungfu selama beratus-ratus tahun.Tercatat, tali naga beracun itu pernah habis tenaga dalamnya, saat seorang tokoh jaman dulu berhasil meleburkan tenaga dalamnya bersama tali naga beracun ini dan mengambil semua energi yang berada di dalam tali naga beracun ini. Dia berhasil mendapatkan cara un
Di saat kritis itu, di saat sang algojo, murid dari pemilik tali naga beracun itu mengayunkan golok besarnya ke punggung Davin, tepat di saat itulah, Davin berhasil menguasai seratus persen tali naga beracun.Tanda-tandanya adalah ketika tali naga beracun yang semula melilit tangan Davin dengan kencang, tiba-tiba tidak lagi melilit tangan Davin tapi malah menjadi lemas, di saat itulah Davin menangkap tali naga beracun itu dan secara bersamaan tenaga dalam Davin kembali terbentuk menjadi perisai naga hingga sabetan golok besar di tangan si algojo itu tidak berakibat apa-apa bagi Davin.Setelah itu, Davin melemparkan tali naga beracun ke arah si pemilik tali naga beracun hingga akibatnya, tali naga beracun itu langsung melilit tangan pemiliknya itu. Sang pemilik tali naga beracun menjadi kaget saat tali naga beracun miliknya tiba-tiba mengikat tangannya, dalam kekagetannya dan ketakutan kalau Davin akan menyerangnya, dia langsung bereaksi secara refleks dengan tenaga dalam yang dimilik
Suara tembakan masih terdengar diiringi dengan jeritan seseorang, jeritan kematian seseorang yang Davin kenal karena orang itu adalah sepupu Davin sendiri. Fannan harus meregang nyawa setelah ditembak oleh Richard, bosnya sendiri yang karena panik dengan kedatangan Davin, Richard menembak membabi-buta ke arah sekitarnya. Akhirnya Richard menembak semuanya, dia menembak ke arah Davin, Fannan dan juga sopir yang membawa mobil, akibatnya karena sopir juga tertembak,mobil yang sedang melaju kencang itu menabrak dinding dan terbalik.Davin yang sempat ditembak tapi karena memiliki perisai naga, tembakan itu tidak berarti apa-apa bagi Davin, setelah mobil terbalik Davin melakukan dua buah pukulan telak ke kepala Richard yang membuat Richard yang sempat minta-minta ampun itu harus meregang nyawa, dia berteriak kesakitan hingga akhirnya yang terdengar belakangan adalah teriakan kematian saat pukulan kedua dari Davin menghancurkan kepalanya.Setelah itu, sejenak Davin menatap ke arah Fannan ya
Saat ini, suasana di lantai tempat beradanya ruangan dari Direktur Oey berada terasa sunyi dan mencekam, seakan ada sesuatu yang sedang menunggu Davin di ujung sana di ruangan Direktur Oey.Tapi bukan Davin namanya kalau dia merasa gentar dengan keadaan ini, tanpa senjata apa-apa, dia terus melangkah menuju ke ruangan tempat Direktur Oey berada. Pintu yang menjadi ruangannya Direktur Oey dalam keadaan tertutup tapi begitu Davin berusaha membukanya, ternyata pintu itu tidak dikunci di dalam, Davin segera masuk dan memperhatikan keadaan didalam sana yang saat ini dalam keadaan gelap gulita.Davin terus melangkah ke dalam ketika tiba-tiba pintu yang tadi dia masuki ditutup dengan keras dari luar, nampaknya ada seseorang yang menunggu di luar menunggu Davin masuk untuk menutup pintu dan langsung mengunci pintu dari luar.Davin tidak mempermasalahkan soal itu, karena Davin yakin, kalau nanti Davin ingin keluar pintu itu, apapun atau siapapun tidak akan bisa menahan Davin untuk keluar, Dav
"Jadi kamu menghianati sahabatmu sendiri, juga menghianati istrimu dan keluargamu dan berselingkuh dengan seorang wanita begitukah?" tanya Davin kepada Direktur Oey."Ya. Itulah yang terjadi, aku tidak jatuh kepada keinginan akan harta, aku juga tidak jatuh kepada keinginan akan tahta, tapi aku jatuh kepada keinginan akan seorang wanita dan karena jatuh cinta kepada seorang wanita yang sangat aku cintai, wanita tercantik dalam hidupku, wanita yang membuat hidupku menjadi sangat hidup, sehingga aku merasa jatuh cintaku dulu kepada istriku dulu, bukanlah jatuh cinta karena aku baru jatuh cinta saat ini, saat usiaku sudah tua, karena itu aku rela melakukan apa saja untuk nya termasuk menghianati sahabatku sendiri," kata Direktur Oey dengan wajah menyedihkannya."Lalu kenapa wanita ini menyuruh kamu menghianati keluargaku?""Karena dia memiliki dendam yang sangat mendalam kepadamu," kata Direktur Oey sambil menatap Davin.Mendengar itu, Davin sudah mulai mengira-ngira siapa orang yang dis
Saat berada di pesawat menuju ke Hongkong, Davin selalu mendekap tubuh Vania, dia hanya melepaskan tubuh istrinya saat salah satu diantara keduanya pergi ke toilet. Saat makan pun Davin selalu memegang tangan istrinya bahkan menyuapi istrinya."Kenapa ketawa? tanya Davin saat melihat Vania tertawa."Kayaknya kata-kataku tadi sangat mengena di hatimu, sehingga kamu sangat memanjakan aku.""Kamu membuat aku takut, sayang.""Hahaha, padahal walaupun kita cek up kesehatan menyeluruh di tubuhku selama 5 hari berturut-turut pun, tidak akan mendapatkan penyakit apapun, paling cuma ada kolesterol mungkin sedikit darah rendah tapi tidak ada penyakit yang berat," yakin Vania."Lalu kenapa tadi kata-katamu seperti itu?""Karena aku sedih melihat Xiaoyu dan aku sangat bersimpati kepada Xiaoyu, Jadi kalau memang aku tiba-tiba pergi, aku ingin ada Xiaoyu yang mendampingi aku, jadi, aku mengatakan itu bukan karena aku lagi sakit, tapi itu luapan kebanggaanku kepadamu dan juga luapan rasa simpatiku k
Akhirnya, tangisan dari Xiaoyu bahkan memerlukan waktu 2 jam bagi Davin dan Vania untuk bisa menenangkan Xiaomi. Vania yang lembut hatinya itu, malah sempat beberapa kali memberi isyarat kepada Davin agar Davin merubah keputusannya itu dan mau menerima Xiaoyu sebagai istri kedua Davin, tapi Davin tetap tegas kepada keputusannya untuk tidak menerima Xiaoyu menjadi istri keduanya.Walaupun Xiaoyu terus menangisi keputusan Davin itu, tetapi Davin terus mengeraskan hatinya, bagi Davin, Xiaoyu harus menerimanya sekarang walaupun berat, tapi Xiaoyu harus mulai belajar menerima kalau dirinya tidak akan mungkin bisa bersatu dengan Davin walaupun hanya menjadi istri yang kedua.Xiaoyu sempat beberapa kali memanfaatkan kelembutan hati Vania untuk mengetuk pintu hati Davin, karena itu Vania beberapa kali meminta Davin untuk memikirkan ulang keputusannya itu, bahkan Vania sempat ikut-ikutan menangis dengan Xiaoyu saat mendengar cerita Xiaoyu tentang betapa merananya dia sejak kecil menunggu Davin
Davin dan Vania masih terus berpegangan tangan mereka menunggu di depan kamar pemulihan pasca operasi tempat Xiaoyu dirawat setelah operasi, sementara A Hua masih sedang diperiksa di kantor polisi untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu di tempat ini, saat para ninja menyerang.Di sekeliling Davin dan Vania, para pengawal yang masih tersisa duduk mengawal mereka berdua, selain 2 pengawal tersisa Vania, yaitu Silvia dan A Tek, juga ada Wilson dan Melvin yang baru saja bergabung. Bersama mereka, juga ada David dan Eric Ginola yang sebenarnya tugas sehari-hari mereka adalah menjaga perusahaan-perusahaan Davin di Eropa Barat tapi karena mereka sedang liburan di New York maka mereka juga menjadi pengawal dadakan bagi Davin saat ini.Sebelumnya, salah satu dokter sudah keluar dan mengabarkan kalau operasi berjalan sukses tinggal menunggu Xiaoyu pulih dari anestesi yang dia terima saat operasi tadi karena itu Davin dan Vania tinggal menunggu di depan kamar pemulih
Tepat saat samurai di tangan Ninja yang bernama Robby ini akan ditusukkan ke tubuh Silvia yang saat itu sudah pasrah karena dia tidak mampu menghadapi tenaga dari Robby ini, tiba-tiba saja, samurai itu tidak bisa bergerak sama sekali saat jarak tinggal beberapa sentimeter lagi dari tubuh Silvia.Robby sudah berusaha menambah tenaganya tapi semua itu sia-sia, samurai tajam itu tidak bisa tertancap ke tubuh Silvia karena sebuah tangan yang kuat sudah memegang samurai itu dengan tanpa pengaman sama sekali.Setelah itu, tangan yang memegang samurai itu, langsung mendorong tubuh Silvia jauh-jauh ke belakang hingga Silvia melepaskan ikat pinggangnya yang telah mengikat tangan Robby tadi. "Lindungi nyonya mudamu," itulah yang Silvia dengar saat tangan yang menyelamatkan dia tadi, mendorong tubuh Silvia jauh ke belakang.Silvia yang nyawanya hampir saja melayang itu merasa sangat bersyukur dengan kedatangan orang yang mendorong tubuhnya itu karena orang itu, adalah tuan mudanya, Davin, yang
Di tempat lain, A Hua yang saat ini sedang berada di depan kamar operasi tempat Xiaoyu baru saja masuk untuk dioperasi, sudah menyuruh semua anggotanya untuk berjaga-jaga di depan pintu karena A Hua sudah sempat survei ke ruang operasi ini dan satu-satunya pintu masuk untuk ke ruang operasi ini hanya yang berada di belakang A Hua saat ini, sehingga A Hua hanya fokus di depan pintu.Beberapa saat sebelumnya, A Hua juga sudah menyuruh anak buahnya untuk memberi kabar-kabar bohong kepada para pengunjung yang ada di sekitar sini, agar supaya mereka tidak menunggu di sekitar tempat ini supaya tidak ada korban orang tak berdosa yang ikut-ikutan jatuh di tempat ini saat para ninja datang nanti.Tiba-tiba, terdengar suara besi yang diseret di lantai dan berasal dari arah timur dan di saat bersamaan terdengar suara besi yang di ketuk-ketukan di dinding beton dan berasal dari arah utara.A Hua langsung tahu kalau para ninja itu sudah datang dan mereka datang dari dua arah berlawanan, mereka sen
Sementara itu, di depan sana, mobil yang membawa Vania dan para pengawalnya sebenarnya sudah berada di bandara, Tapi terjadi kemacetan parah di depan bandara, hal ini membuat Silvia menjadi cemas, Silvia selalu menengok ke arah belakang karena dia takut mobil yang tadi mengejar-ngejar mobil mereka sudah berhasil keluar dari hadangan drone.Beberapa saat yang lalu, mobil yang mengejar itu, hampir bisa mengejar mobil Silvia ini, untungnya, mobil yang membawa si samurai itu, dihadang dua buah drone yang menurut dugaan Silvia, pasti berasal dari Melvin, karena itu mobil si samurai itu sempat terhenti dan tidak mengejar lagi ke arah mobilnya Silvia dan kawan-kawannya.Silvia sempat lega melihat hal itu, karena untuk sementara, mereka bisa melepaskan diri dari mobil itu, mobil di mana samurai itu berada.Tapi saat ini keadaan kembali memprihatinkan dan menegangkan, saat mobil yang ditumpangi oleh Sylvia ini harus mengalami kemacetan yang parah. Silvia tidak khawatir akan keselamatan dirinya
"Orang itu memiliki gerakan yang sangat cepat dan dia bisa menangkis peluru dengan samurainya, dia sangat hebat, dia bukan orang sembarangan, bahkan nampaknya, dia cuma bisa ditandingi oleh Tuan Muda," kata Silvia sambil menatap ngeri ke arah belakang.Vania yang mendengar kata-kata Silvia ini ikut-ikutan menjadi ngeri."Percepat mobilnya, kita masih dikejar, nampaknya dia sudah menghabisi orang-orang kita yang tersisa dan nampaknya dia memakai mobil ke-4 kita untuk mengejar kita," kata Silvia kepada pengemudi mobil."Iya, Silvia," kata pengemudi mobil yang langsung memacu mobilnya menuju ke arah bandara.Sylvia terus menatap ke arah belakang, dia terus menatap ngeri ke arah belakang karena di belakang sana ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan melakukan beberapa kali zig-zag yang bahkan kerapkali menyenggol mobil-mobil yang berada di samping kiri dan kanannya.**Sementara itu, di belakang sana, Davin baru saja mendapatkan telepon dari Melvin," Iya, ada apa, Melvin
Davin mengerutkan alisnya dia tidak menyangka kalau dalam waktu sesingkat ini, dia harus mendapatkan ancaman baru. Ancaman baru bernama Robby, ancaman baru yang berasal dari keturunannya Howard Livingstone.Davin segera teringat kepada Vania. Davin sangat khawatir akan Vania," bagaimana dengan Vania? hubungi Silvia ceritakan tentang ancaman baru ini.""Iya, tuan muda," kata A Hua yang langsung menghubungi Silvia."Tapi, Davin tidak puas hanya menyuruh A Hua, kemudian, dia sendiri yang putuskan untuk mengambil handphonenya dan menelepon Vania, karena kalau Robby itu sudah berhasil melakukan teror dengan membunuh 3 orang anak buahnya Melvin, itu berarti Robby itu memang memiliki kemampuan, karena itu Davin mulai mengkhawatirkan keselamatan Vania."Halo, sayang," sapa suara lembut Vania di ujung telepon."Kamu di mana? Kamu masih di hotel kan? aku akan segera kesana.""Kami sedang menuju ke bandara," jawab Vania di ujung telepon."Kenapa ke bandara?""Aku putuskan untuk balik ke Hongkong
"Aku sangat senang saat ini," kata Xiaoyu dengan mata berbinar-binar. Dia menatap Davin tanpa berkedip sehingga membuat Davin tidak tega untuk tidak membalas tatapan matanya ini."Aku berjanji, aku akan berusaha mencapai kondisi terbaik untuk operasi berikutnya yang harus aku jalani itu. Aku juga sudah mengundang beberapa dokterku di Shanghai untuk ikut membantu dalam operasiku nanti dan setelah operasi yang aku yakin sekali akan sukses itu, kamu harus melamarku di depan orang tuaku, Oke?" lanjut Xiaoyu sambil menatap mesra ke arah Davin."Ya sudah. Sebaiknya sekarang ini kamu istirahat supaya kamu bisa mendapatkan kondisi fisik yang bagus untuk persiapan operasi nanti. Ayo tidur.""Tapi aku mau tidur bersamamu," pinta Xiaoyu."Lihat! tanganmu itu penuh dengan selang infus, aku belum bisa tidur bersamamu.""Belum bisa? berarti nanti, begitu aku selesai operasi kamu bisa kan tidur denganku?" todong Xiaoyu.Davin tampak tersentak kaget karena kata-katanya tadi ternyata disalahartikan ol