Share

Chapter 20

Penulis: Mutiara Sukma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari sudah mulai gelap, aku masih saja dijalan. Badan ini terasa lelah. Pikiranku tak bisa diajak kompromi. Ingin sekali rasanya segera bertemu Alif, memeluknya dan mencurahkan kasih sayang seperti dulu, membayangkan tubuh kecilnya menahan sakit, membuat sakit juga badan ini rasanya.

Jam sepuluh malam, aku baru sampai dirumah yang memang sengaja kami beli untuk tempat menginap jika mengunjungi Alif. Rumah ini terasa sangat sepi karena memang orang yang kami sewa untuk membersihkan hanya datang pagi hari saja, tidak sampai menginap.

Setelah sholat isya, aku langsung terlelap, nikmat sekali rasanya merebahkan badan.

*******

Pagi ini, udara Bandung begitu dingin, menusuk hingga ke kulit. 

Drrttt Drrttt Drrttt

"Assalamu'alaikum..." Sapaku.

"Wa'alaykumussalam... Dit, udah sampaikan?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muhyati Umi
jangan dipenjara duit. kasian anak2 punya ayah Nara pidana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 21

    Pov Arya.Sudah cukup, Dita terlalu menginjak harga diriku. Mentang-mentang dia anak CEO tempat aku bekerja, dia berlaku semena-mena. Setelah rumah dia jual, mobil di ambil, sekarang aku dipecat dengan tidak hormat.Sepertinya dia murka saat tahu aku mendatangi Alif. menurutku perempuan itu akan kalah kalau bicara soal anak. Karena itu aku mendatangi Alif dan sedikit memberikan penjelasan padanya, yang menurut Dita aku meracuni pikiran anakku sendiri.Ternyata Dita beda, dia bisa mengatasi semuanya. Tak pakai kekerasan, tak pakai otot, dan hanya mengandalkan otak. Tapi, aku yakin dia tak akan menceraikanku, toh dia cuma minta cerai sekali, setelah itu dia masih saja berbaik hati untuk memperkerjakan, aku dan Fitri. Walau serasa jadi budak, karena tugas yang diberikan si botak ga ada habisnya.Menyesal iya, tapi kesal juga sangat. Setelah ini entah apala

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 22

    Setelah seminggu dirumah, Alif kembali ke Pondok, kali ini Papa dan Om Binsar juga ikut, sekalian refreshing katanya.Kami hanya mengantarkan tanpa berlama-lama, karena besoknya adalah hari Senin, hari memulai semangat baru."Dit, bagaimana hubungan kau dengan Haris?" tanya Om Binsar yang tengah membawa laju mobil kembali ke Jakarta."Hubungan apa, Om?" tanyaku."Yaah, macam tak tau nya kau itu!"Aku menatap ke arah jendela, apa perlu aku sampaikan kepada Om Binsar apa yang waktu itu aku lihat di kantor Haris. Tapi Om Binsar orangnya serem, kalau suka ya suka. Kalau benci langsung dikata, tak ada pencitraan dalam kamusnya."Kami hanya sebatas hubungan kerja aja Om, seperti yang Om tahulah, dia bantu aku. Aku bayar jasanya, udah itu aja!""Tak ada rasa sedikit pun rupanya kau? H

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 23

    Fitri terus saja meronta-ronta ingin menghajarku."Kalau tau kamu wanita kejam! Tak akan Sudi aku menjadi madumu, Mbak!" teriaknya."Kamu kira aku Sudi juga menjadi madumu?gak ada yang minta kamu jadi maduku, kamu aja wanita yang gila harta sampe mau mencuri suami orang demi menjadi kaya dalam sekejap mata! Mimpi kamu terlalu tinggi! Bangun! Dunia tak semudah itu. Sekarang aku serahkan lelaki ini sepenuhnya untuk mu! ambil!" ucapku santai.Fitri meronta hebat, pegangan Mas Arya terlepas dari tangan Fitri. Perempuan itu dengan cepat hendak menjambak kerudung yang aku kenakan. Aku tak tinggal diam, dengan cepat juga aku menahan tangannya dan memelintir ke belakang."Aduuh duh Mbak, sakit... sakit Mbak, Sial*n kamu Mbak!", teriaknya.Sekarang posisiku ada dibelakang Fitri, mengunci gerakan tangan nya. Sekali gerakan lagi saja, tangan ini bisa saja patah yang akan membuat si empunya meraung kesakitan."Dita..Dita! tolon

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 24

    "Dit, habis masa Iddah buru-buru lah kau cari suami lagi, kasian aku nengok kau, urus sendiri usaha Papa kau ini. Tapi cari yang benar-benar amanah, ga kayak kemarin. Baru nebeng kaya sama bini saja sudah betingkah pulak!"Aku hanya tersenyum getir menanggapi Om Binsar. Saat ini kami sedang diperjalanan menuju Hotel Grand Heimat, ada pertemuan dengan beberapa kolega."Tenang Om, ga akan lama ponakan Om ini jomblo, percayalah."Kataku percaya diri, padahal aku sendiri sebenarnya tak tenang, bukan karena status jombloku. Tapi dengan pertanyaan yang selalu ditanyakan tak hanya oleh Om Binsar, tapi beberapa teman juga kolega, rata-rata menyodorkan calon untukku, aduh! Sementara aku tak tahu bagaimana dan dimana nanti hati ini akan berlabuh. Reza? haaa bisa jadi, eh."Haris? gimana? belum klik hati kau sama dia? tampan kutengok," ujar Om Binsar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 25

    Pov RezaBagaimana tak bahagia, sekian tahun akhirnya aku kembali ke Jakarta. Akan bertemu pujaan hati yang belum sempat aku utarakan cinta ini padanya.Aku pulang kampung karena Bapak meninggal, dan dijalan ponselku dicopet. Semua nomor hilang, termasuk nomor gadis itu. Gadis unik, cantik, mandiri dan terkesan cuek. Farahdita Ayu Maharani, namanya. Sekian tahun aku menahan rindu. Karena aku harus merawat Ibu yang sudah tua dan sakit-sakitan. Aku meninggalkan semua harapan dan cita-citaku demi, Ibu.Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak, Ibu meninggal. Aku seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Menahan sendiri lara, karena saudaraku satu-satunya Mbak Hana, sudah punya kehidupan sendiri diujung Indonesia sana. Di Papua dia juga bekerja sebagai tenaga medis. Hingga saat Ibu meninggalpun dia hanya bisa menangis dari jauh. Karena sulit nya akses untuk keluar."Mbak, doakan dari jauh saja Za," isaknya saat itu.Kini, aku kembali. Mencari jejak-jejak cinta masa lalu yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 26

    Dengan hati berdebar aku mengetik pesan itu untuk Dita, pesan yang menyatakan bahwa aku akan menemui Papa nya dalam 3 bulan lagi, setelah masa Iddah nya selesai.Pesan itu sudah dibaca, tapi tak kunjung dibalas. Hatiku resah, Ya Allah semoga jawaban dari Dita adalah jawaban terbaik setelah selama ini aku melangitkan do'a.Ting!Pesan dari Dita masuk, senyumku sedikitmemudar. Bukan penolakan bukan juga diterima. Aku harus sabar menunggu. Dita ada benarnya juga, mungkin jarak yang memisahkan akan menumbuhkan rasa rindu.Aku menyanggupi permintaannya. "Pa, maafkan saya. Mulai besok saya tak bisa menemani Papa, nanti akan saya minta Dokter Via merawat Papa, selama saya tak ada. Beberapa bulan ini saya akan mengajukan cuti dan akan ke tempat Kakak diPapua sana."Wajah Papa Adi, terlihat kaget."Lho ada apa? kok mendadak begini?"Aku akhirnya menceritakan semuanya kepada beliau. Walau terlihat agak berat, Papa akhirnya setuju.Aku terbang menuju Papua, dan menempuh perjalanan yang lumayan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 27

    Acara reuni itu terlihat sangat meriah, semua alumni datang dengan membawa anggota nya masing-masing. Aku mencoba mencari keberadaan Dita. Yap! sesuai rencana Dita duduk dimeja paling depan bersama Papa nya. Perlahan aku menyelinap ke balik panggung dan menyampaikan rencanaku yang sudah kuatur sedemikian rupa dengan Papa dan Mia. Mia mulai naik ke atas panggung. "Perhatian...! Perhatian gaes! Ada sesuatu yang super super duper pentiiing yang akan kita saksikan bersama pada momen acara reuni kita kali ini...!" Suara Mia memecah kehebohan malam itu, suasana mendadadak senyap. Semua mata tertuju pada Mia. Jantungku seakan bertalu-talu, oh My jangan sampai demam panggung, dokter manapun akan sulit mengobati nya. Apalagi aku juga seorang dokter, huuuh haaah aku menarik nafas dalam dan melepaskan pelan, tenaaang tenaang Reza, ini baru sesi lamaran, bukan malam pertama, ups! "Tak perlu berlama-lama, kita panggil kan Pak dokter kita, sahabat pemalu yang kadang malu-maluin hahaha," suara

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 28

    "Bismillah..." bisik Dita yang masih terdengar jelas olehku. "Suatu kehormatan bagi saya pribadi, mendapat kejutan ini. Jujur tak pernah menyangka Dokter Reza yang telah menjadi sahabat saya dari jaman kuliah dulu, senekat ini bicara di panggung. Untuk itu saya akan menjawab permintaan Dokter Reza tadi dan jawaban saya...mohon maaf..."Dita menarik nafas dalam-dalam. Semua terdiam, mata terfokus pada satu arah. Keringat dingin mulai bercucuran, apalagi Dita terdiam lama sambil memegang cicin yang sedari tadi dia mainkan. " Mohon maaf, saya tak bisa untuk menolak, Bismillah saya bersedia!" Dita tertunduk wajahnya merona, dan aku? rasa nya ingin memeluknya Sekarang juga, Astaghfirullah.. Dita memamerkan cincin yang ada dijari manis nya. Ya Allah, bukankah itu cincin yang aku beli untuk nya waktu itu, saat kami masih sama-sama kuliah. Bahkan harganya saja tak lebih mahal dari harga lipstik yang Dita pakai. Ya ampun, aku terhura eh terharu. Dita memakainya, berarti.... Suara tepuk ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 41

    pov Author."Dian, gue ga mau ikut campur ya, jika nanti Lo stres sendiri ngadepin istrinya Arya!" ancam Dita sebelum Dian melakukan aksinya."Tenaaang, selama ada Mas Dicky dan Lo gue yakin urusan kelar." jawabnya dengan kepercayaan diri diatas rata-rata.[Datang ke Hotel Anggrek kamar no 113 jam 3 sore! Penting!]Dita mengirim pesan ke nomor ponsel Fitri, dengan nomor baru, sesuai rencana dengan Dian.Fitri yang sedang asik goyang ikan duyung terdampar di got dalam aplikasi toktok itu mengerutkan keningnya.[Siapa?] singkat, tapi dia sangat penasaran. Hotel anggrek adalah hotel yang terkenal dengan hotel esek-eseknya.[Lo ingin tau kan suami Lo kerja apaan? ga usah banyak tanya!]Fitri meski kesal tapi tetap penasaran. Niatnya yang hendak ketemuan dengan Beni, gebetan barunya dia undur dulu sementara waktu. Beni, lelaki tajir berumur hampir lima puluh tahun, seorang suami mata keranjang yang ingin Fitri porotin hartanya.Sudah beberapa hari ini Fitri jalan berdua sepeninggal Arya be

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 40

    "Sempurna! gapapa Bu! tolong saya kali ini saja," aku memelas. Hingga ibu itu mau masuk kedalam apartemen nya dan berganti pakaian, wajahnya sumringah saat aku memberikan beberapa lembar uang merah ketangannya."Lepasin gue!" kata Ningsih saat tangannya dipegang kedua bodyguardku."Kenapa dia?" tanyaku heran."Maaf Bu, dia mau mencoba kabur!" ucap salah satu dari mereka."Ganti baju lo pake ini, dan sekalian cuci muka! cepatan!" Sebentar lagi Mas Reza datang. Aku ingin Ningsih tampil apa adanya, bukan dengan baju kurang bahan dan dadanan melebihi dempulan."Ga mau!" pekiknya."Oke, kalian bantu dia ganti baju. Sekalian mandiin," kataku mengancam."Siap Bu!" kedua algojo horor itu tersenyum mesum,hiiiiy."Oke...oke...oke...gue sendiri. Lepasin!" Ningsih meronta hingga tangan nya terlepas dari pegangan.Aku melempar daster yang tadi kudapatkan ke muka Ningsih sebelum wanita itu berlari terbirit-birit ke kamar, rasain. Berani mengangkat bendera perang dihadapanku. Mas Reza datang, wajah

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 39

    "Lho..kok kamu!" wajah wanita itu memucat. Dia yang tiduran disofa lekas bangkit lalu meraih kain yang tergeletak dilantai untuk menutupi bagian dada nya yang terbuka. Sepertinya ini sudah dia persiapkan. Pelan tapi pasti aku melangkah masuk ke apartemen milik Ningsih ditemani dua body guardku yang bertampang seram."Oh katanya kamu sakit? sakit apa sakit?" ledekku, aku mendekati Ningsih, duduk didepan dan menatapnya lekat."Aku minta dokter Reza ke sini? kenapa malah kamu?" wanita itu masih nyolot, matanya tajam memperlihatkan ketidaksukaan."Dokter Reza lagi sibuk, banyak pasien yang benar-benar membutuhkan ikhtiar untuk sembuh. Mendatangimu sama saja dia mencari penyakit!,"kataku cuek."Apa mau mu?" tanyanya kasar."Lho kok apa mauku? aku dong yang seharusnya nanya? apa maumu, minta mas Reza datang ke sini dengan pura-pura sakit? trus minta diperiksa, lalu ngaku-ngaku suamiku menggoda kamu, trus ngaku-ngaku hamil, minta dinikahi gitu?" Wanita itu gelagapan."Basi! tau ga! rencana

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 38

    "Maksud Bu Dian?" tanyaku."Ya... begitulah Mas. Mas Dicky punya wanita lain dibelakang sana." wajahnya datar. Tak tampak rasa sakit. Apa ini juga yang Dita rasakan saat itu."Laki-laki yang sekali berkhianat akan menikmatinya dan akan terus berulang-ulang hingga dia merasa jenuh sendiri, Bu." Eh, kok ini berasa menceritakan pengalaman sendiri ya?"Panggil Dian aja biar akrab. Kalau jam kantor baru panggil Bu Dian," wanita itu tersenyum, ah lesung dipipinya itu cantik sekali."Mas Gugun udah punya istri kan?" tanyanya lagi."Sudah, cuma ya begitu berasa tak punya istri. saya berangkat kerja dia masih pulas tidur. Tak memikirkan sarapan buat suaminya," Bukankah ini trik yang ampuh untuk menjerat perempuan dengan cerita yang akan membuatnya iba,hehe"Ya ampun, kasian sekali kamu Mas. Aku justru selalu telaten mengurus suami. Walau akhirnya aku tetap diduakan." senyum nya meredup."Kita seakan dua manusia yang dipertemukan dalam keadaan yang sama ya Di. Andai saja kamu belum menikah da

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 37

    pov Arya"Di-dita?"Wajah cantik didepanku terlihat jutek."Itu istrimu tak mau pulang!" Dita yang memakai switter berwarna merah muda itu menunjuk ke arah mobil dibelakang mobil mewahnya.Ya ampun...tu cewek enak-enakan tidur. "Maaf, maaf...aku ga tahu Fitri kerumah kamu, Dek." ucapku ga enak.Tak lama suami Dita datang merangkul pundak istrinya."Apa perlu istri kamu saya yang angkat?" katanya judes. Kayaknya suami istri ini terganggu acaranya gara-gara Fitri."Eh, ga usah, saya saja!" aku bergegas membuka pintu mobil dan mengendong Fitri. Tubuh ini kurus tapi berat juga, apa dosa nya terlalu banyak kali ya. Bergegas aku memasukkan Fitri ke atas ranjang eh maksudnya ke atas kasur tipis kami, dan aku kembali keluar, tepat saat Dita dan suaminya hendak pergi."Terimakasih Dek Dita, Mas!" seruku.Dita membalikkan badannya dan menatapku tajam. Benar-benar tak sepertiDita yang kukenal."Bilang istrimu, rumahku bukan panti sosial! bukan juga warung makan!" katanya Sebelum dia melanjutk

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 36

    "Halo, Dit gue to the point aja yaa? Arya Wiguna mantan kamu, kan?" sapa Dian seperti Metro mini ngejar setoran. Dian temanku jaman SMA dulu."Ho'oh napa emang!" mimpi apa semalam, bisa punya masalah sama mereka lagi. "Ini lagi ngelamar kerja di sini? terima kaga?" tanyanya."Sebenarnya udah diterima sama Mas Dicky, katanya kasian tampangnya melas banget. Tapi ngaku-ngaku namanya Gugun. Mau gue kerjain, gak?" lanjutnya."Terserah elo dah, gue udah ga ada urusan sama dia. Mau Lo jadiin pepes juga silahkan," jawabku. Dian malah ketawa ngakak."Yakiin ikhlas niih?" godanya."Ah Lo, cuma mau laporin itu doang? gue lagi nanggung, nih!" candaku sambil melirik mas Reza. lelaki itu meletakkan telunjuknya dibibir, ssst! Aku terkekeh."Pagi dinas juga, Neng?"ledek Dian.Aku membalas dengan tawa begitu juga Dian. Setelah telepon dimatikan aku mendekati Mas Reza."Mas, tolong anterin aku ke rumah Rusmini dong, Mas..." kataku merajuk."Mau ngapain?" katanya heran."Ada sesuatu yang ingin aku samp

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 35

    "Sayang, hari ini ga kerumah sakit?" kataku membangunkan Mas Reza."Hmmm..aku mau ngabisin hari bersama mu aja sayang, takut dede utun nanti kangen sama Papa nya," jawab Mas Reza sambil menarikku dalam pelukan dan mengusap perutku yang masih rata. Sssttt ada si si"Udah ga mabok?" tanyanya lagi.Aku menggeleng, entah kenapa setiap ada dia morning sickness yang kurasakan selalu menghilang, ajaib.Tok tok tok tok"Non, ada tamu?" Sesi romantis-romantisan itu terjeda oleh suara ketukan dari luar. Aku bangkit dan membuka pintu."Siapa Mbok?" tanyaku."Itu Non, si ulat bulu?" aku mengernyitkan dahi."Ada apa dia pagi-pagi kesini?" gumamku."Mau tak kasih ramuan cinta lagi ga, Non?"kata Mbok Yuna tersenyum jahat.Aku ikut tersenyum jahat, "Sabar Mbok, kita lihat tujuan nya kesini, mau ngajak perang apa mau genjatan senjata,"Mbok Yuna mengacungkan jempolnya padaku. "Aku ganti baju dulu Mbok," aku masuk kembali ke dalam, mengganti baju dengan pakaian yang lebih tertutup, takut di ulat bul

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 34

    Akupun bangkit kembali, memaksakan badan yang sebenarnya sudah sangat lelah.Aku pura-pura menyapu lantai yang sudah bersih, yang penting terlihat bekerja."Mas, daripada buang-buang tenaga menyapu yang sudah bersih, hayu ikut saya!" suara lembut namun tegas itu mengangetkanku. Dia melangkah cepat di depanku. Mau tak mau aku pun mengikuti dari belakang.Pasti mau diajak makan siang nih, secara sebentar lagi sudah waktunya istirahat. Tapi kok arahnya ke toilet, jangan jangan..."Bersihkan ini dulu, sampai waktu istirahat ya!" katanya tanpa pri-kekasihanan.Ya ampun dah seperti dapat hidangan pembuka, hueeeek!"Tapi Mbak eh Bu!" aku ingin membantah, tapi wanita itu menatapku tajam. Ga jadi ah!"Siap Bu!" akhirnya itu kata yang keluar dari mulutku. Asem! malah nyikat toilet!Istirahat tiba, aku bergegas berlari keluar pusat perbelanjaan itu. Mana kuat aku makan didalam, bisa-bisa aku pulang jalan kaki.Saat hendak menyebrang mau ke warung makan, sekilas aku melihat Dita dan suaminya lewa

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 33

    Dan benar saja suara perempuan yang aku dengar benar-benar perempuan, bukan perempuan jadi-jadian kayak si lucintakutidak.Mataku terpana, seorang wanita cantik, putih, langsing dan punya lesung pipi pada kedua pipi nya itu tersenyum hangat padaku."Silahkan Masuk, ada yang bisa saya bantu?" katanya ramah.Mulutku masih mengaga, ups."Ma-maaf Mbak Dian, benar ini Mbak Dian kan?" kataku gugup."Benar saya Dian? kok tau?" "Karena Dian-tara banyak wanita yang kutemui hanya kamu yang paling menarik hati," uhuk jurus pertama.Wanita bernama Dian itu tersenyum manis."Ah, bisa aja. Mas ini siapa dan keperluannya apa?" tanyanya"Saya sudah diterima sebagai CS di sini oleh Pak Dicky, Mbak. Pak Dicky minta saya menemui Mbak, minta seragam, name tag juga kalau boleh minta hati nya walau sepotek," aku menunduk, pura-pura malu, Jurus kedua!Wanita itu terkekeh geli."Oh, begitu.. Saya siapkan dulu ya!" katanya lalu beranjak meninggalkanku.Aku tersipu, hilang Dita, datanglah Dian. Nasib baik mas

DMCA.com Protection Status