Share

Bab 773

Author: Galang Damares
"Gadis itu belum pernah berpacaran. Saat kamu pergi ke sana, berhati-hatilah. Jangan berjalan-jalan di rumah hanya memakai celana pendek ...."

Saat aku sedang berbicara dengan Kiki, tiba-tiba kepala menjulur kemari dan bertanya, "Mahasiswi? Belum pernah berpacaran? Kalau begitu, kamu bisa memperkenalkannya padaku."

Orang itu adalah Sean.

Pria ini adalah salah satu dari segelintir pria lajang di toko ini. Setiap hati, dia terus berpikir untuk menggoda wanita. Namun, dia belum berhasil menaklukkan satu wanita pun.

Aku langsung menjadi sangat kesal. "Mimpi kamu? Dia adalah seorang mahasiswi. Dia masih sekolah. Menurutmu, apa kamu pantas bersanding dengannya?"

Sean berkata dengan tidak tahu malu, "Apa maksudmu pantas atau nggak? Kami bahkan belum pernah bertemu. Bagaimana kamu tahu aku nggak pantas bersanding dengannya?"

Sialan, orang ini benar-benar mempermainkan kami.

Aku langsung menendangnya. Sementara Sean menghindar sambil tersenyum.

"Kak Edo, tolong perkenalkan aku pada mahasiswi it
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 774

    Apa maksudnya?Apa dia merasa aku suka memamerkan tubuhku?Aku terdiam seribu bahasa.Lupakan saja. Aku juga malas untuk menjelaskannya.Jika aku terus membahas masalah ini, kami akan semakin merasa malu.Aku berjalan ke depan ketel, lalu menuangkan segelas air untuk diriku sendiri.Sharlina tiba-tiba bertanya, "Kak Edo, saat kamu masih sekolah, apa nilai fisiologimu baik?"Aku berkata dengan santai, "Bukankah ini adalah pelajaran dasar untuk mahasiswa kedokteran? Fisiologi dan struktur manusia adalah yang paling dasar. Kalau kamu nggak bisa mempelajarinya dengan baik, bagaimana kamu bisa menguasai titik akupunktur tubuh manusia? Bagaimana kamu bisa menjadi dokter pengobatan tradisional?"Pipi Sharlina memerah dengan ekspresi malu."Tapi, aku nggak bisa mempelajarinya dengan baik. Setiap kali aku melihat gambar yang dipajang dosen di kelas fisiologi, aku sangat malu.""Kali ini, aku hanya mendapat nilai C di mata kuliah Fisiologi."Nilai C berarti gagal. Hal ini akan memengaruhi kelulu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 775

    "Tapi, mereka telah mengajari banyak hal padaku. Kalau aku nggak berhasil dalam ujian, aku takut akan mengecewakan mereka.""Kamu terlalu banyak berpikir. Kalau kamu selalu mempertimbangkan pendapat orang lain, kamu akan kehilangan jati dirimu." Orang dengan kepribadian seperti ini sangat kasihan. Demi memuaskan orang lain, mereka akan merugikan diri mereka sendiri.Namun, jika Sharlina tidak bahagia dalam hidupnya, kenapa dia harus mengkhawatirkan banyak hal?Sekarang, aku merasa orang-orang seperti Nancy dan Jessy cukup bagus.Mereka hidup dengan bebas dan tanpa batasan!Mereka tidak akan menambah tekanan atau tuduhan yang tidak perlu pada diri mereka sendiri."Aku nggak tahu apa yang terjadi. Sejak aku masih kecil, aku sudah seperti ini ....""Itu hanya kepribadianmu. Itu bukan salahmu," hiburku.Sharlina mendengus dan melanjutkan, "Kak Edo, aku benar-benar ingin berubah. Aku ingin keluar dari bayang-bayang masa lalu.""A ... aku butuh bantuanmu."Aku berkata sambil mengangguk tanpa

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 776

    "Kamu gila, ya! Kamu itu dekan. Bagaimana kalau murid-murid melihatmu?"Tempat ini adalah sekolah, bukan Vila Dragonfly. Aku berpikir, "Bagaimana Jessy bisa begitu berani?"Jessy tidak berkata apa-apa. Namun, tangannya yang halus menjulur masuk ke dalam pakaianku ....Tangannya menggarukku dengan lembut."Tatap mataku." Napas Jessy semanis bunga anggrek. Tubuhnya menempel erat padaku, hingga aku merasa bergairah dengan perlahan.Aku segera meraih tangannya dan berkata, "Jangan. Aku nggak ingin menjadi seperti dulu.""Aku ingin menjadi kuat seperti Kak Andre."Jessy berdiri berjinjit, lalu dia mencium bibirku dengan lembut. Napasnya yang hangat itu pun mengembus di daguku."Sekalipun kamu menjadi sekuat Andre. Itu nggak akan memengaruhi kamu tidur denganku.""Nggak ... nggak bisa seperti itu."Sebelum aku selesai berbicara, Jessy tiba-tiba menggigit daguku.Namun, gigitannya sangat lembut.Dia sengaja menggodaku. Tangan yang berada di balik pakaianku telah bergerak ke bawah dengan perla

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 777

    Setelah memasuki asramanya, aku langsung mendorong Jessy ke dinding ...."Siapa yang menyuruhmu memarahiku tadi. Siapa yang menyuruhmu memarahiku ...." Aku merobek pakaiannya dengan kasar.Jessy terhibur olehku hingga terkikik. "Mau bagaimana lagi. Kalau aku nggak seperti itu, mereka akan menyadarinya."Aku tidak memedulikan banyak hal lagi ....Awalnya, aku ingin menyelesaikannya dengan cepat. Namun, begitu aku benar-benar berhubungan, aku bahkan lupa akan waktu dan Sharlina.Satu-satunya yang ada dalam pikiranku adalah wanita menawan ini.Ini bukan pertama kalinya Jessy dan aku berhubungan. Namun, kali ini, dia menunjukkan beberapa gerakan sulit yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.Selain itu, dia bahkan meminta hingga tiga kali.Akhirnya, aku sangat kelelahan.Kali ini juga pertama kalinya aku menyadari bahwa ketika wanita berkuasa, pria tidak bisa melakukan apa pun.Aku berbaring di ranjang dengan lemas. Sementara Jessy menatapku sambil tersenyum."Baru tiga kali, kamu sudah k

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 778

    Meskipun Sharlina dan aku tinggal serumah, ini adalah pertama kali aku memasuki kamarnya.Kamar ini terlihat seperti kamar seorang gadis. Kamar itu dipenuhi hiasan merah muda yang sangat imut.Sebenarnya, aku mengantuk. Bagaimanapun, aku berhubungan begitu lama. Aku sangat lelah.Namun, aku telah berjanji pada Sharlina bahwa aku akan membimbingnya belajar. Aku harus memenuhi janjiku."Sharlina, apa kamu mengerti apa yang aku katakan?""Sebenarnya, mata kuliah ini sangat mudah. Kalau kamu membandingkan berbagai bagian tubuh manusia, kamu dapat mengingat poin-poin pengetahuan ini dengan mudah."Saat berkata, aku menguap.Sekarang, sudah lewat jam satu pagi. Aku benar-benar kelelahan.Sharlina mengangguk dan berkata, "Aku mengerti dasarnya. Tapi, masih ada beberapa hal yang nggak begitu aku pahami.""Tapi, itu nggak masalah. Pengetahuan ini cukup untuk melewati tes besok.""Kak Edo, aku lihat kamu sangat lelah. Kamu kembali dan istirahatlah."Aku tidak sungkan lagi. Aku berkata sambil ber

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 779

    Kiki terkekeh. "Rumahmu jauh lebih baik daripada rumah kontrakanku. Aku nggak mau kembali.""Kalau begitu, tidurlah di sofa. Jangan tidur denganku lagi. Sialan, kamu bermimpi dan menyentuhku. Kamu bertingkah seperti orang mesum.""Kenapa aku nggak menyadari kamu punya kebiasaan ini saat kuliah?"Kiki berkata sambil menghela napas, "Terutama karena aku menahannya. Mungkin tubuhku mengalami respons.""Siapa suruh! Hari itu, aku memintamu untuk pergi ke hotel bersama Agnes. Tapi, kamu nggak melakukan apa pun.""Aku ingin. Tapi, aku takut.""Kamu takut segala hal. Pantas saja kamu masih perjaka.""Pergi selesaikan di kamar mandi."Saat aku melihat selangkangan Kiki, aku merasa pemandangan itu sungguh tidak enak dipandang.Jika itu adalah wanita, aku akan menikmatinya. Namun, jika pria melihat selangkangan pria lain, itu sama seperti melihat tangan kiri dan tangan kanan. Aku tidak merasakan apa-apa. Aku bahkan merasa jijik.Kiki juga merasa tidak nyaman, jadi dia berkata, "Oke. Kalau begitu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 780

    Kami berbalik, lalu melihat Tasya berteriak di toko.Wanita ini tidak berakting lagi. Dia mewarnai rambutnya dengan berbagai warna dan berpakaian seperti gangster.Tasya menunjuk hidung Yasan dan berkata, "Beraninya kamu nggak menjawab panggilanku? Apa maksudmu?"Yasan segera berjalan mendekat, lalu berkata, "Bukankah aku sudah memberitahumu dengan jelas dalam pesan? Ke depan, jangan datang menemuiku lagi.""Kamu bilang kamu nggak ingin menemuiku? Kamu sudah tidur denganku. Kamu ingin mencampakkanku begitu saja?"Suara Tasya sangat keras. Terlihat jelas dia sengaja membuat onar.Wajah Yasan langsung menjadi masam. "Kapan aku tidur denganmu? Aku sama sekali nggak pernah menyentuhmu."Tasya berkata sambil mencibir, "Kamu bilang seperti itu. Tanyakan pada orang-orang di toko apa mereka percaya?"Yasan melihat ke sekelilingnya. Dia melihat semua orang menatapnya dengan aneh.Yasan berkata, "Aku nggak berbuat salah, aku nggak takut. Aku sudah bilang aku nggak pernah tidur denganmu.""Kamu n

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1

    Pada pukul sebelas malam.Aku pergi lari malam di taman di bawah rumah kakakku.Tiba-tiba aku mendengar suara gemerisik seorang pria dan seorang wanita yang datang dari rerumputan."Wiki, kamu sebenarnya mampu nggak? Kamu bilang kamu nggak terangsang kalau di rumah. Aku ikut ke sini bersamamu, kenapa kamu masih seperti ini?"Saat aku mendengarnya, bukankah ini suara anggun Kak Nia?Bukankah kakakku dan Kak Nia pergi makan malam? Kenapa muncul di taman, bahkan di rerumputan?Biarpun belum pernah punya pacar, aku sudah menonton banyak video instruksional, jadi aku langsung mengerti bahwa mereka sedang mencari sensasi.Nggak kuduga kakakku dan Kak Nia jago mainnya! Mereka ternyata melakukannya di taman ... ini seru sekali.Mau tak mau aku pun mendekat dan menguping.Kak Nia sangat cantik dan memiliki bodi yang super seksi. Mendengar rintihan Kak Nia adalah impianku.Aku berjingkat ke rumput dan diam-diam menjulurkan kepalaku.Kulihat Kak Nia duduk di atas kakakku. Walaupun punggungnya men

Latest chapter

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 780

    Kami berbalik, lalu melihat Tasya berteriak di toko.Wanita ini tidak berakting lagi. Dia mewarnai rambutnya dengan berbagai warna dan berpakaian seperti gangster.Tasya menunjuk hidung Yasan dan berkata, "Beraninya kamu nggak menjawab panggilanku? Apa maksudmu?"Yasan segera berjalan mendekat, lalu berkata, "Bukankah aku sudah memberitahumu dengan jelas dalam pesan? Ke depan, jangan datang menemuiku lagi.""Kamu bilang kamu nggak ingin menemuiku? Kamu sudah tidur denganku. Kamu ingin mencampakkanku begitu saja?"Suara Tasya sangat keras. Terlihat jelas dia sengaja membuat onar.Wajah Yasan langsung menjadi masam. "Kapan aku tidur denganmu? Aku sama sekali nggak pernah menyentuhmu."Tasya berkata sambil mencibir, "Kamu bilang seperti itu. Tanyakan pada orang-orang di toko apa mereka percaya?"Yasan melihat ke sekelilingnya. Dia melihat semua orang menatapnya dengan aneh.Yasan berkata, "Aku nggak berbuat salah, aku nggak takut. Aku sudah bilang aku nggak pernah tidur denganmu.""Kamu n

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 779

    Kiki terkekeh. "Rumahmu jauh lebih baik daripada rumah kontrakanku. Aku nggak mau kembali.""Kalau begitu, tidurlah di sofa. Jangan tidur denganku lagi. Sialan, kamu bermimpi dan menyentuhku. Kamu bertingkah seperti orang mesum.""Kenapa aku nggak menyadari kamu punya kebiasaan ini saat kuliah?"Kiki berkata sambil menghela napas, "Terutama karena aku menahannya. Mungkin tubuhku mengalami respons.""Siapa suruh! Hari itu, aku memintamu untuk pergi ke hotel bersama Agnes. Tapi, kamu nggak melakukan apa pun.""Aku ingin. Tapi, aku takut.""Kamu takut segala hal. Pantas saja kamu masih perjaka.""Pergi selesaikan di kamar mandi."Saat aku melihat selangkangan Kiki, aku merasa pemandangan itu sungguh tidak enak dipandang.Jika itu adalah wanita, aku akan menikmatinya. Namun, jika pria melihat selangkangan pria lain, itu sama seperti melihat tangan kiri dan tangan kanan. Aku tidak merasakan apa-apa. Aku bahkan merasa jijik.Kiki juga merasa tidak nyaman, jadi dia berkata, "Oke. Kalau begitu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 778

    Meskipun Sharlina dan aku tinggal serumah, ini adalah pertama kali aku memasuki kamarnya.Kamar ini terlihat seperti kamar seorang gadis. Kamar itu dipenuhi hiasan merah muda yang sangat imut.Sebenarnya, aku mengantuk. Bagaimanapun, aku berhubungan begitu lama. Aku sangat lelah.Namun, aku telah berjanji pada Sharlina bahwa aku akan membimbingnya belajar. Aku harus memenuhi janjiku."Sharlina, apa kamu mengerti apa yang aku katakan?""Sebenarnya, mata kuliah ini sangat mudah. Kalau kamu membandingkan berbagai bagian tubuh manusia, kamu dapat mengingat poin-poin pengetahuan ini dengan mudah."Saat berkata, aku menguap.Sekarang, sudah lewat jam satu pagi. Aku benar-benar kelelahan.Sharlina mengangguk dan berkata, "Aku mengerti dasarnya. Tapi, masih ada beberapa hal yang nggak begitu aku pahami.""Tapi, itu nggak masalah. Pengetahuan ini cukup untuk melewati tes besok.""Kak Edo, aku lihat kamu sangat lelah. Kamu kembali dan istirahatlah."Aku tidak sungkan lagi. Aku berkata sambil ber

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 777

    Setelah memasuki asramanya, aku langsung mendorong Jessy ke dinding ...."Siapa yang menyuruhmu memarahiku tadi. Siapa yang menyuruhmu memarahiku ...." Aku merobek pakaiannya dengan kasar.Jessy terhibur olehku hingga terkikik. "Mau bagaimana lagi. Kalau aku nggak seperti itu, mereka akan menyadarinya."Aku tidak memedulikan banyak hal lagi ....Awalnya, aku ingin menyelesaikannya dengan cepat. Namun, begitu aku benar-benar berhubungan, aku bahkan lupa akan waktu dan Sharlina.Satu-satunya yang ada dalam pikiranku adalah wanita menawan ini.Ini bukan pertama kalinya Jessy dan aku berhubungan. Namun, kali ini, dia menunjukkan beberapa gerakan sulit yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.Selain itu, dia bahkan meminta hingga tiga kali.Akhirnya, aku sangat kelelahan.Kali ini juga pertama kalinya aku menyadari bahwa ketika wanita berkuasa, pria tidak bisa melakukan apa pun.Aku berbaring di ranjang dengan lemas. Sementara Jessy menatapku sambil tersenyum."Baru tiga kali, kamu sudah k

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 776

    "Kamu gila, ya! Kamu itu dekan. Bagaimana kalau murid-murid melihatmu?"Tempat ini adalah sekolah, bukan Vila Dragonfly. Aku berpikir, "Bagaimana Jessy bisa begitu berani?"Jessy tidak berkata apa-apa. Namun, tangannya yang halus menjulur masuk ke dalam pakaianku ....Tangannya menggarukku dengan lembut."Tatap mataku." Napas Jessy semanis bunga anggrek. Tubuhnya menempel erat padaku, hingga aku merasa bergairah dengan perlahan.Aku segera meraih tangannya dan berkata, "Jangan. Aku nggak ingin menjadi seperti dulu.""Aku ingin menjadi kuat seperti Kak Andre."Jessy berdiri berjinjit, lalu dia mencium bibirku dengan lembut. Napasnya yang hangat itu pun mengembus di daguku."Sekalipun kamu menjadi sekuat Andre. Itu nggak akan memengaruhi kamu tidur denganku.""Nggak ... nggak bisa seperti itu."Sebelum aku selesai berbicara, Jessy tiba-tiba menggigit daguku.Namun, gigitannya sangat lembut.Dia sengaja menggodaku. Tangan yang berada di balik pakaianku telah bergerak ke bawah dengan perla

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 775

    "Tapi, mereka telah mengajari banyak hal padaku. Kalau aku nggak berhasil dalam ujian, aku takut akan mengecewakan mereka.""Kamu terlalu banyak berpikir. Kalau kamu selalu mempertimbangkan pendapat orang lain, kamu akan kehilangan jati dirimu." Orang dengan kepribadian seperti ini sangat kasihan. Demi memuaskan orang lain, mereka akan merugikan diri mereka sendiri.Namun, jika Sharlina tidak bahagia dalam hidupnya, kenapa dia harus mengkhawatirkan banyak hal?Sekarang, aku merasa orang-orang seperti Nancy dan Jessy cukup bagus.Mereka hidup dengan bebas dan tanpa batasan!Mereka tidak akan menambah tekanan atau tuduhan yang tidak perlu pada diri mereka sendiri."Aku nggak tahu apa yang terjadi. Sejak aku masih kecil, aku sudah seperti ini ....""Itu hanya kepribadianmu. Itu bukan salahmu," hiburku.Sharlina mendengus dan melanjutkan, "Kak Edo, aku benar-benar ingin berubah. Aku ingin keluar dari bayang-bayang masa lalu.""A ... aku butuh bantuanmu."Aku berkata sambil mengangguk tanpa

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 774

    Apa maksudnya?Apa dia merasa aku suka memamerkan tubuhku?Aku terdiam seribu bahasa.Lupakan saja. Aku juga malas untuk menjelaskannya.Jika aku terus membahas masalah ini, kami akan semakin merasa malu.Aku berjalan ke depan ketel, lalu menuangkan segelas air untuk diriku sendiri.Sharlina tiba-tiba bertanya, "Kak Edo, saat kamu masih sekolah, apa nilai fisiologimu baik?"Aku berkata dengan santai, "Bukankah ini adalah pelajaran dasar untuk mahasiswa kedokteran? Fisiologi dan struktur manusia adalah yang paling dasar. Kalau kamu nggak bisa mempelajarinya dengan baik, bagaimana kamu bisa menguasai titik akupunktur tubuh manusia? Bagaimana kamu bisa menjadi dokter pengobatan tradisional?"Pipi Sharlina memerah dengan ekspresi malu."Tapi, aku nggak bisa mempelajarinya dengan baik. Setiap kali aku melihat gambar yang dipajang dosen di kelas fisiologi, aku sangat malu.""Kali ini, aku hanya mendapat nilai C di mata kuliah Fisiologi."Nilai C berarti gagal. Hal ini akan memengaruhi kelulu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 773

    "Gadis itu belum pernah berpacaran. Saat kamu pergi ke sana, berhati-hatilah. Jangan berjalan-jalan di rumah hanya memakai celana pendek ...."Saat aku sedang berbicara dengan Kiki, tiba-tiba kepala menjulur kemari dan bertanya, "Mahasiswi? Belum pernah berpacaran? Kalau begitu, kamu bisa memperkenalkannya padaku."Orang itu adalah Sean.Pria ini adalah salah satu dari segelintir pria lajang di toko ini. Setiap hati, dia terus berpikir untuk menggoda wanita. Namun, dia belum berhasil menaklukkan satu wanita pun.Aku langsung menjadi sangat kesal. "Mimpi kamu? Dia adalah seorang mahasiswi. Dia masih sekolah. Menurutmu, apa kamu pantas bersanding dengannya?"Sean berkata dengan tidak tahu malu, "Apa maksudmu pantas atau nggak? Kami bahkan belum pernah bertemu. Bagaimana kamu tahu aku nggak pantas bersanding dengannya?"Sialan, orang ini benar-benar mempermainkan kami.Aku langsung menendangnya. Sementara Sean menghindar sambil tersenyum."Kak Edo, tolong perkenalkan aku pada mahasiswi it

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 722

    "Oke, oke. Seleramu paling bagus. Sebenarnya, Agnes lumayan cantik."Aku ingin mengulurkan tangan dan menepuk bahu Kiki. Namun, saat aku mengangkat lenganku, aku merasa lenganku sangat sakit.Yasan segera melangkah maju untuk memapahku. "Edo, ayo kembali. Kita obatiku lukamu."Aku memandang Yasan dengan perasaan campur aduk.Sebelumnya, bajingan ini salah paham padaku. Aku merasa sangat kesal. Aku juga diam-diam bersumpah bahwa aku tidak akan pernah ikut campur urusannya lagi.Namun, saat toko tertimpa masalah atau aku terlibat masalah, dia benar-benar peduli padaku.Barusan, aku melihat adegan Tasya dan Willy terus bergaul bersama. Aku tidak tahu apakah aku harus mengatakannya atau tidak.Namun, aku tidak bisa menyembunyikan rahasia. Jika aku tidak mengatakannya, aku merasa seolah aku akan mati.Jadi, aku menceritakan kepada Yasan apa yang terjadi barusan."Pokoknya, aku sudah memberitahumu semuanya. Terserah kamu memutuskan bagaimana memilihnya."Setelah berkata, aku merasa lega dan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status