"Sebelumnya, kami pernah bersama. Apa hubungan ini cukup?""Lalu, bagaimana hubungan kalian sekarang? Apa kalian putus? Kenapa putus? Apa kamu yang mencampakkannya atau dia yang mencampakkanmu?""Kenapa kamu menanyakan pertanyaan ini?""Tentu saja, aku harus bertanya dengan jelas. Kalau kamu putus dengan cara yang sangat nggak menyenangkan, dia pasti nggak akan mendengarkanmu. Aku nggak ingin dibodohi olehmu."Edo berkata dengan sangat waspada.Naila memutar bola matanya. "Kamu nggak punya keterampilan, tapi kamu cukup pintar. Kalau kamu menggunakan kepintaranmu untuk hal lain, kamu nggak akan berakhir seperti ini."Edo tidak mau mengakuinya. "Aku hanya nggak punya kesempatan. Kalau aku punya kesempatan, aku pasti akan menjadi orang yang luar biasa."Naila tampak malas untuk berdebat dengannya. Dia hanya menunjukkan senyuman penuh arti pada Edo.Naila berkata sambil menatap Edo, "Andre dan aku putus dengan damai, tapi dia masih menyukaiku. Jadi, aku sangat yakin bahwa aku bisa meyakink
Dalam hati Edo, Andre sudah menjadi gurunya. Jika Naila menyukai Andre, Naila mungkin akan menjadi istri gurunya di masa depan.Bagaimana Edo bisa membiarkan wanita ini mengkhianati gurunya?Namun, Naila sudah merangkak ke arah Edo dan berkata dengan suara lembut, "Bagaimana kalau kita mencobanya?"Edo berkata dengan sangat serius dan sungguh-sungguh, "Apakah menurutmu itu mungkin? Andre adalah guruku. Tapi, aku berselingkuh denganmu di sini. Kamu masih ingin mengiriminya foto. Apa dia masih akan menerima aku sebagai muridnya?""Aku nggak membiarkanmu menunjukkan wajahmu." Naila sudah merangkak di depan Edo. Dia bahkan meraba-raba tubuh Edo dengan sengaja.Edo mendorongnya menjauh. Edo tidak menyangka dirinya akan begitu jujur.Edo mendorong Naila hingga terjatuh ke bawah.Naila memelototi Edo dengan marah."Apa maksudmu? Apa aku nggak menarik?"Edo berkata dengan nada dingin, "Ini nggak ada hubungan kamu menarik atau nggak. Kuncinya adalah kamu adalah calon istri guruku. Kamu nggak bo
"Bayangkan saja guruku adalah pria yang sangat lugu. Bagaimana kamu ingin merayu guruku untuk berbuat dosa?"Edo menjelaskan pada Naila.Naila segera mengerti maksud Edo. "Ah, aku tahu, Andre berbeda dari pria biasa. Jadi, kalau aku ingin dia berhubungan denganku. Aku harus menggunakan beberapa cara.""Tapi, metode apa yang aku gunakan? Aku nggak tahu bagaimana melakukannya."Eh ....Apa yang bisa Edo lakukan?Edo tidak tahu bagaimana cara untuk memamerkan pesona seorang wanita."Bagaimana kalau kamu belajar dari Nona Jessy?""Kamu gila, ya? Bagaimana aku bisa membuka mulut tentang hal seperti ini?" Naila malah memarahi Edo.Selain Jessy, Edo juga memikirkan Nia. Namun, Nia berkata ketika dia kembali, dia harus segera memeriksa apa yang dilakukan Wiki selama ini.Edo tidak bisa membiarkan Nia tidak kembali hanya untuk membantunya.Edo menggaruk kepala sambil memikirkan kandidat yang cocok. Namun, untuk sementara waktu, Edo benar-benar tidak dapat menemukan satu pun.Naila berkata, "Kal
"Terang-terangan seperti itu?""Kamu harus terang-terangan. Menghadapi orang yang jujur seperti itu, taktik yang terlalu berputar-putar nggak akan berhasil," kata Edo dengan sangat blak-blakan.Naila berpikir sejenak, lalu dia berkata sambil mengerutkan keningnya, "Tapi, bagaimana cara meletakkannya? Memasukkannya ke dalam atau ke luar?"Eh ...."Bagaimana kalau kamu menunjukkannya padaku?"Eh ....Mengapa Edo sedikit ragu bahwa wanita ini ingin memanfaatkannya?"Jangan bilang, kamu nggak mengerti apa pun," tanya Edo pada Naila dengan waspada.Naila tampak sangat marah. "Aku memang nggak mengerti apa-apa. Kenapa? Kalau aku tahu segalanya, kenapa aku masih memintamu mengajariku?""Saat kamu melepas celanaku sebelumnya, aku mengira kamu sangat andal."Tiba-tiba, Edo merasa dia telah menderita kerugian besar.Naila menyilangkan tangannya di depan dada. "Bukankah itu karena aku penasaran? Aku nggak tahu seberapa kuat kamu. Kenapa ada begitu banyak wanita yang mengelilingimu?"Edo merasa ca
"Ha?"Dokter Naila adalah orang yang sombong. Kamu bahkan bisa mendekatinya. Kamu sangat hebat."Edo segera menjelaskan, "Aku nggak bermaksud mendekatinya. Aku benar-benar ....""Kemudikan mobil dengan baik. Kenapa kamu malah mengurusku?"Tiba-tiba Edo menyadari bahwa dia hanyalah seorang sopir. Mengapa dia menjelaskan padanya?Jika Edo terlalu banyak bicara, sopir itu akan merasa seolah-olah dia benar-benar mendekati Naila.Sopir itu tidak berbicara lagi. Dia hanya menyalakan rokok dan merokok dalam diam.Sementara Edo menunggu di dalam mobil.Setengah jam telah berlalu, tetapi Naila belum kembali. Edo sedikit cemas. Jadi, Edo mengiriminya pesan WhatsApp, "Apa kamu sudah selesai?"Naila dengan cepat menjawab, "Aku masih dalam perjalanan. Kenapa kamu mendesakku?"Sialan.Di tempat terpencil ini, Edo mengkhawatirkan keselamatan Naila. Namun, Naila malah berbicara seperti itu padanya.Lupakan saja. Edo tidak akan memedulikan keselamatan Naila lagi.Edo mengeluarkan ponselnya, kemudian di
"Nggak ada yang perlu dipermalukan. Bukankah kamu bilang kita sudah dewasa? Bukankah normal kita datang ke tempat seperti ini?"Edo tahu dia sedikit malu, jadi dia mencoba menghibur Naila.Orang-orang berubah dari masa muda yang lugu menjadi sangat akrab dengan segala hal. Edo juga seperti ini, jadi dia bisa memahami perasaan ini.Naila berusaha untuk menenangkan dirinya. "Oke, oke. Aku mengerti. Haruskah aku meneleponnya sekarang?""Oke, kamu bisa menemukan alasan yang masuk akal untuk mengelabui dia agar datang ke sini dulu. Tapi ingatlah, jangan pernah memberitahunya tempat ini melalui telepon."Naila mengangguk. "Aku mengerti."Naila mulai menelepon Andre.Tidak lama kemudian, telepon diangkat.Naila berpura-pura kesepian. "Andre, bisakah kamu minum bersamaku? Suasana hatiku sedang buruk. Datanglah ke sini, aku akan menunggumu.""Kalau kamu nggak datang, aku akan minum sampai mati."Setelah Naila selesai berbicara, dia menutup telepon tanpa memberi kesempatan Andre untuk membuka su
Pada pukul sebelas malam.Aku pergi lari malam di taman di bawah rumah kakakku.Tiba-tiba aku mendengar suara gemerisik seorang pria dan seorang wanita yang datang dari rerumputan."Wiki, kamu sebenarnya mampu nggak? Kamu bilang kamu nggak terangsang kalau di rumah. Aku ikut ke sini bersamamu, kenapa kamu masih seperti ini?"Saat aku mendengarnya, bukankah ini suara anggun Kak Nia?Bukankah kakakku dan Kak Nia pergi makan malam? Kenapa muncul di taman, bahkan di rerumputan?Biarpun belum pernah punya pacar, aku sudah menonton banyak video instruksional, jadi aku langsung mengerti bahwa mereka sedang mencari sensasi.Nggak kuduga kakakku dan Kak Nia jago mainnya! Mereka ternyata melakukannya di taman ... ini seru sekali.Mau tak mau aku pun mendekat dan menguping.Kak Nia sangat cantik dan memiliki bodi yang super seksi. Mendengar rintihan Kak Nia adalah impianku.Aku berjingkat ke rumput dan diam-diam menjulurkan kepalaku.Kulihat Kak Nia duduk di atas kakakku. Walaupun punggungnya men
"Lina, kamu sudah sampai, ayo masuk, duduk dulu." Selagi aku bertanya-tanya, Kak Nia menghampiri dan berkata kepada wanita itu dengan sangat antusias.Wanita itu masuk ke dalam rumah atas ajakan Kak Nia.Kak Nia memperkenalkan kami satu sama lain.Ternyata wanita itu adalah sahabatnya yang bernama Lina Lasma yang tinggal di sebelah."Lina, ini adik Wiki dari desa yang sama. Namanya Edo Didi. Dia baru tiba kemarin."Lina menatapku dengan heran, lalu berkata sambil tersenyum, "Aku nggak menyangka adiknya Wiki begitu muda dan tampan!""Edo baru saja lulus kuliah, bagaimana mungkin nggak muda? Selain itu, dia bukan hanya muda, dia juga sangat kuat."Entah apakah itu hanya imajinasiku, aku merasa perkataan Kak Nia ada maksud lain dan matanya menatap bagian tertentu di tubuhku.Itu membuatku merasa sangat tidak nyaman.Lina menatapku dari atas ke bawah dan bertanya, "Nia, kalau begitu tukang pijat yang kamu bicarakan itu adikmu ini 'kan?""Benar, itu Edo. Dia belajar ilmu pijat dari kakeknya
"Nggak ada yang perlu dipermalukan. Bukankah kamu bilang kita sudah dewasa? Bukankah normal kita datang ke tempat seperti ini?"Edo tahu dia sedikit malu, jadi dia mencoba menghibur Naila.Orang-orang berubah dari masa muda yang lugu menjadi sangat akrab dengan segala hal. Edo juga seperti ini, jadi dia bisa memahami perasaan ini.Naila berusaha untuk menenangkan dirinya. "Oke, oke. Aku mengerti. Haruskah aku meneleponnya sekarang?""Oke, kamu bisa menemukan alasan yang masuk akal untuk mengelabui dia agar datang ke sini dulu. Tapi ingatlah, jangan pernah memberitahunya tempat ini melalui telepon."Naila mengangguk. "Aku mengerti."Naila mulai menelepon Andre.Tidak lama kemudian, telepon diangkat.Naila berpura-pura kesepian. "Andre, bisakah kamu minum bersamaku? Suasana hatiku sedang buruk. Datanglah ke sini, aku akan menunggumu.""Kalau kamu nggak datang, aku akan minum sampai mati."Setelah Naila selesai berbicara, dia menutup telepon tanpa memberi kesempatan Andre untuk membuka su
"Ha?"Dokter Naila adalah orang yang sombong. Kamu bahkan bisa mendekatinya. Kamu sangat hebat."Edo segera menjelaskan, "Aku nggak bermaksud mendekatinya. Aku benar-benar ....""Kemudikan mobil dengan baik. Kenapa kamu malah mengurusku?"Tiba-tiba Edo menyadari bahwa dia hanyalah seorang sopir. Mengapa dia menjelaskan padanya?Jika Edo terlalu banyak bicara, sopir itu akan merasa seolah-olah dia benar-benar mendekati Naila.Sopir itu tidak berbicara lagi. Dia hanya menyalakan rokok dan merokok dalam diam.Sementara Edo menunggu di dalam mobil.Setengah jam telah berlalu, tetapi Naila belum kembali. Edo sedikit cemas. Jadi, Edo mengiriminya pesan WhatsApp, "Apa kamu sudah selesai?"Naila dengan cepat menjawab, "Aku masih dalam perjalanan. Kenapa kamu mendesakku?"Sialan.Di tempat terpencil ini, Edo mengkhawatirkan keselamatan Naila. Namun, Naila malah berbicara seperti itu padanya.Lupakan saja. Edo tidak akan memedulikan keselamatan Naila lagi.Edo mengeluarkan ponselnya, kemudian di
"Terang-terangan seperti itu?""Kamu harus terang-terangan. Menghadapi orang yang jujur seperti itu, taktik yang terlalu berputar-putar nggak akan berhasil," kata Edo dengan sangat blak-blakan.Naila berpikir sejenak, lalu dia berkata sambil mengerutkan keningnya, "Tapi, bagaimana cara meletakkannya? Memasukkannya ke dalam atau ke luar?"Eh ...."Bagaimana kalau kamu menunjukkannya padaku?"Eh ....Mengapa Edo sedikit ragu bahwa wanita ini ingin memanfaatkannya?"Jangan bilang, kamu nggak mengerti apa pun," tanya Edo pada Naila dengan waspada.Naila tampak sangat marah. "Aku memang nggak mengerti apa-apa. Kenapa? Kalau aku tahu segalanya, kenapa aku masih memintamu mengajariku?""Saat kamu melepas celanaku sebelumnya, aku mengira kamu sangat andal."Tiba-tiba, Edo merasa dia telah menderita kerugian besar.Naila menyilangkan tangannya di depan dada. "Bukankah itu karena aku penasaran? Aku nggak tahu seberapa kuat kamu. Kenapa ada begitu banyak wanita yang mengelilingimu?"Edo merasa ca
"Bayangkan saja guruku adalah pria yang sangat lugu. Bagaimana kamu ingin merayu guruku untuk berbuat dosa?"Edo menjelaskan pada Naila.Naila segera mengerti maksud Edo. "Ah, aku tahu, Andre berbeda dari pria biasa. Jadi, kalau aku ingin dia berhubungan denganku. Aku harus menggunakan beberapa cara.""Tapi, metode apa yang aku gunakan? Aku nggak tahu bagaimana melakukannya."Eh ....Apa yang bisa Edo lakukan?Edo tidak tahu bagaimana cara untuk memamerkan pesona seorang wanita."Bagaimana kalau kamu belajar dari Nona Jessy?""Kamu gila, ya? Bagaimana aku bisa membuka mulut tentang hal seperti ini?" Naila malah memarahi Edo.Selain Jessy, Edo juga memikirkan Nia. Namun, Nia berkata ketika dia kembali, dia harus segera memeriksa apa yang dilakukan Wiki selama ini.Edo tidak bisa membiarkan Nia tidak kembali hanya untuk membantunya.Edo menggaruk kepala sambil memikirkan kandidat yang cocok. Namun, untuk sementara waktu, Edo benar-benar tidak dapat menemukan satu pun.Naila berkata, "Kal
Dalam hati Edo, Andre sudah menjadi gurunya. Jika Naila menyukai Andre, Naila mungkin akan menjadi istri gurunya di masa depan.Bagaimana Edo bisa membiarkan wanita ini mengkhianati gurunya?Namun, Naila sudah merangkak ke arah Edo dan berkata dengan suara lembut, "Bagaimana kalau kita mencobanya?"Edo berkata dengan sangat serius dan sungguh-sungguh, "Apakah menurutmu itu mungkin? Andre adalah guruku. Tapi, aku berselingkuh denganmu di sini. Kamu masih ingin mengiriminya foto. Apa dia masih akan menerima aku sebagai muridnya?""Aku nggak membiarkanmu menunjukkan wajahmu." Naila sudah merangkak di depan Edo. Dia bahkan meraba-raba tubuh Edo dengan sengaja.Edo mendorongnya menjauh. Edo tidak menyangka dirinya akan begitu jujur.Edo mendorong Naila hingga terjatuh ke bawah.Naila memelototi Edo dengan marah."Apa maksudmu? Apa aku nggak menarik?"Edo berkata dengan nada dingin, "Ini nggak ada hubungan kamu menarik atau nggak. Kuncinya adalah kamu adalah calon istri guruku. Kamu nggak bo
"Sebelumnya, kami pernah bersama. Apa hubungan ini cukup?""Lalu, bagaimana hubungan kalian sekarang? Apa kalian putus? Kenapa putus? Apa kamu yang mencampakkannya atau dia yang mencampakkanmu?""Kenapa kamu menanyakan pertanyaan ini?""Tentu saja, aku harus bertanya dengan jelas. Kalau kamu putus dengan cara yang sangat nggak menyenangkan, dia pasti nggak akan mendengarkanmu. Aku nggak ingin dibodohi olehmu."Edo berkata dengan sangat waspada.Naila memutar bola matanya. "Kamu nggak punya keterampilan, tapi kamu cukup pintar. Kalau kamu menggunakan kepintaranmu untuk hal lain, kamu nggak akan berakhir seperti ini."Edo tidak mau mengakuinya. "Aku hanya nggak punya kesempatan. Kalau aku punya kesempatan, aku pasti akan menjadi orang yang luar biasa."Naila tampak malas untuk berdebat dengannya. Dia hanya menunjukkan senyuman penuh arti pada Edo.Naila berkata sambil menatap Edo, "Andre dan aku putus dengan damai, tapi dia masih menyukaiku. Jadi, aku sangat yakin bahwa aku bisa meyakink
Terutama karena Andre dan Bella tinggal di Vila Dragonfly. Edo takut jika dia pergi, dia tidak akan bertemu dengannya lagi."Mudah. Saat kamu bertemu Tiano nanti, sampaikan pesan dariku."Edo memikirkan banyak kemungkinan. Namun, dia tidak menyangka wanita ini bahkan memiliki hubungan dengan Tiano?Edo bertanya dengan hati-hati, "Pesan apa itu?"Edo sedang mempertimbangkan dalam pikirannya, apakah dia ingin bekerja sama dengan wanita ini atau tidak?Mengapa Edo merasa sangat berbahaya?Dokter itu menatap Edo dan berkata, "Beri tahu Tiano, aku, Naila. Cepat atau lambat aku akan mengebiri dia.""Pftt ...."Edo hampir mati tersedak air liurnya sendiri.Edo tidak menyangka wanita ini akan memintanya mengatakan hal seperti itu pada Tiano.Edo bahkan ingin bersembunyi dari Tiano. Bagaimana mungkin dia mengatakan itu padanya?Edo segera menggelengkan kepalanya. "Nggak, nggak. Aku nggak bisa membantumu. Sebaiknya kamu cari orang lain.""Dasar Pengecut." Naila memutar bola matanya ke arah Edo.
Yuna menjadi semakin pemalu. Dia bahkan tidak berani menatap Edo. "Kamu nggak perlu memberitahuku. Aku bukan siapa-siapa bagimu."Yuna benar.Yuna tidak memiliki hubungan apa pun dengan Edo. Dia tidak akan peduli apa yang Edo lakukan dengan wanita lain, bukan?"Baiklah, kamu istirahat dulu. Aku pergi dulu."Setelah Yuna selesai berbicara, dia berlari pergi.Memikirkan apa yang baru saja terjadi, Edo merasa sangat malu.Untungnya, akhirnya tidak terjadi apa-apa.Edo berbaring di ranjang. Dia ingin tidur dengan nyenyak. Edo tidak memikirkan hal lain.Setelah beberapa saat, Edo tertidur.Edo tidur sampai sore.Nia dan Lina datang memanggil Edo.Ternyata semua orang telah bersiap untuk kembali."Waktu berlalu begitu cepat."Tanpa disadari, Edo sudah berada di sini selama tiga hari.Edo cukup enggan untuk pergi dari sini.Bagaimanapun, Edo tidak bisa memastikan apakah dia memiliki kesempatan mengunjungi tempat kelas atas seperti ini di masa depan.Selain itu, ada begitu banyak wanita di sin
Namun, Edo tidak berani berkata apa-apa karena Jessy sudah membuka pintu dan masuk.Yuna bersembunyi di balik tirai. Salah satu kakinya bahkan terlihat.Edo menjadi sangat panik.Jika Jessy mengetahuinya, Edo tidak dapat menjelaskannya lagi.Jadi, Edo segera duduk. Dia menggunakan tubuhnya untuk menutupi Yuna."Bu Jessy, kenapa kamu datang kemari?" tanya Edo dengan rasa bersalah dan malu. Edo merasa dirinya sangat sulit. Dia terluka, tetapi dia masih harus berakting.Jessy menggoyangkan tubuhnya sambil berjalan ke arah Edo. Kemudian, dia membungkuk hingga memperlihatkan dadanya pada Edo.Wanita ini memiliki tubuh yang seksi. Selain itu, dia sangat terbuka sehingga dia tidak takut dimanfaatkan."Aku bertanya padamu apa kamu masih ingin berhubungan denganku di masa depan?""Ah? Kenapa kamu bertanya seperti itu?""Karena kita akan kembali sore ini. Aku akan kembali ke sekolah. Setelah kembali, kita mungkin akan jarang kontak di masa depan.""Tapi, aku enggan melepaskanmu. Bagaimana dengan