Share

Bab 609

Penulis: Galang Damares
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-21 18:00:01
"Setelah apa yang terjadi antara aku dan Johan, aku memahami kebenaran bahwa orang harus memikirkan diri sendiri terlebih dulu, sebelum mereka memikirkan hal lain."

"Selama Johan memanfaatkanku, kamu dan kakak iparmu selalu berada di sisiku. Kalian memperlakukanku dengan baik, tentu saja aku juga ingin memperlakukan kalian dengan baik."

"Johan bukanlah pria baik-baik. Wiki juga bukan pria yang baik. Hasil baik apa yang bisa diperoleh kakak iparmu kalau terus bersamanya?"

"Aku ingin bersikap baik padamu. Saat bersamaan, aku juga ingin bersikap baik pada adik iparmu."

"Kalau kita dapat hidup bahagia bersama dan nggak memikirkan pria-pria berengsek itu, bukankah itu akan sangat menyenangkan?"

Edo harus mengakui bahwa pemikiran Lina benar-benar telah berubah.

Di masa lalu, Lina sangat pendiam dan tertutup. Jika Lina melakukan kontak fisik dengan pria asing, dia akan merasa tidak nyaman.

Namun, sekarang Lina sepertinya sudah benar-benar melepaskan sifat liar di hatinya.

Dia bahkan bisa meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 610

    Edo tidak berkata apa-apa. Dia langsung pergi sambil menggendong Nia di punggungnya.Di tengah perjalanan, Nia tiba-tiba berkata pada Edo, "Edo, aku nggak ingin kembali.""Kak Nia, kakimu sudah seperti itu. Bagaimana bisa kamu nggak kembali untuk mengobati kakimu?"Edo berpikir Nia tidak peduli dengan cedera di kakinya, jadi Edo mengingatkannya dengan sabar.Nia sedang bersandar di punggung Edo. Jadi, Edo tidak bisa melihat ekspresinya.Nyatanya, saat ini pipi Nia sudah memerah. Hatinya bahkan menjadi semakin gelisah.Kontak fisik mereka tidak hanya membuat Edo merasakan perasaan yang sudah lama tidak dia rasakan. Namun, Nia juga merasakan perasaan seperti itu.Jantung Nia berdebar kencang. Pikirannya yang telah lama dia tahan pun seakan tidak dapat ditahan lagi.Nia berkata di telinga Edo dengan suara yang sangat pelan, "Maksudku jangan kembali ke kamar. Ayo cari tempat yang sepi.""Ah?"Edo bingung sejenak. Dia bertanya-tanya apa yang ingin Nia lakukan?Terlebih lagi, cara Nia bersan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 611

    "Aku sangat menginginkan seorang anak. Aku hanya ingin memiliki keluarga yang bahagia, bukan menjadi alat yang mengikatku.""Hal yang lebih menjijikkan lagi adalah aku menemukan bahwa setiap kali Wiki berhubungan denganku, dia menggunakan obat untuk mempertahankan kekuatannya.""Apakah anak yang lahir dengan cara ini bisa sehat? Aku tebak dia nggak memikirkan hal itu sama sekali. Kalau anak yang lahir nggak sehat, dia mungkin nggak akan mempedulikannya. Bukankah anak itu akan menjadi bebanku?"Semakin berbicara, Nia menjadi semakin marah dan sedih.Nia tidak pernah mengucapkan kata-kata ini kepada siapa pun. Dia terus menyimpan keluhan ini di dalam hatinya.Namun barusan, saat merasakan punggung Edo yang lembut, Nia tiba-tiba merasa sangat sedih.Dia tidak bisa menahan diri untuk menceritakan semuanya.Edo memeluk Nia dengan sangat sedih dan berkata dari lubuk hati yang paling dalam, "Ceraikan saja dia. Kak Nia, aku mendukung perceraianmu dengan Wiki.""Aku tahu Wiki sama sekali nggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 612

    Nia meringkuk dalam pelukan Edo, lalu berkata dengan tulus, "Aku bisa menjaga jarak denganmu sebelumnya karena aku takut Wiki akan mengetahui apa yang terjadi di antara kita berdua. Aku takut dia akan mempermalukan dan mempersulitmu.""Tapi, aku tahu meskipun dia nggak tahu apa yang terjadi di antara kita berdua, sekarang dia telah berbeda dari sebelumnya.""Kalau begitu, kita nggak perlu berpura-pura lagi."Setelah berkata, Nia tidak bisa menahan diri untuk mencium Edo."Edo, beberapa hari ini aku sangat rindu padamu. Sangat-sangat rindu!"Edo memeluk pinggang Nia dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Kak Nia, aku juga sangat rindu padamu!"Edo dan Nia berciuman dengan penuh gairah."Edo, aku ingin ...." Sekarang, Nia tidak mengkhawatirkan apa pun. Dia mengungkapkan keinginannya dengan berani.Edo langsung bersemangat. Namun, begitu memikirkan tentang cedera di kaki Nia, Edo merasa sedikit khawatir."Kak Nia, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Tapi, kakimu terluka sekarang. Aku khawat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1

    Pada pukul sebelas malam.Aku pergi lari malam di taman di bawah rumah kakakku.Tiba-tiba aku mendengar suara gemerisik seorang pria dan seorang wanita yang datang dari rerumputan."Wiki, kamu sebenarnya mampu nggak? Kamu bilang kamu nggak terangsang kalau di rumah. Aku ikut ke sini bersamamu, kenapa kamu masih seperti ini?"Saat aku mendengarnya, bukankah ini suara anggun Kak Nia?Bukankah kakakku dan Kak Nia pergi makan malam? Kenapa muncul di taman, bahkan di rerumputan?Biarpun belum pernah punya pacar, aku sudah menonton banyak video instruksional, jadi aku langsung mengerti bahwa mereka sedang mencari sensasi.Nggak kuduga kakakku dan Kak Nia jago mainnya! Mereka ternyata melakukannya di taman ... ini seru sekali.Mau tak mau aku pun mendekat dan menguping.Kak Nia sangat cantik dan memiliki bodi yang super seksi. Mendengar rintihan Kak Nia adalah impianku.Aku berjingkat ke rumput dan diam-diam menjulurkan kepalaku.Kulihat Kak Nia duduk di atas kakakku. Walaupun punggungnya men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 2

    "Lina, kamu sudah sampai, ayo masuk, duduk dulu." Selagi aku bertanya-tanya, Kak Nia menghampiri dan berkata kepada wanita itu dengan sangat antusias.Wanita itu masuk ke dalam rumah atas ajakan Kak Nia.Kak Nia memperkenalkan kami satu sama lain.Ternyata wanita itu adalah sahabatnya yang bernama Lina Lasma yang tinggal di sebelah."Lina, ini adik Wiki dari desa yang sama. Namanya Edo Didi. Dia baru tiba kemarin."Lina menatapku dengan heran, lalu berkata sambil tersenyum, "Aku nggak menyangka adiknya Wiki begitu muda dan tampan!""Edo baru saja lulus kuliah, bagaimana mungkin nggak muda? Selain itu, dia bukan hanya muda, dia juga sangat kuat."Entah apakah itu hanya imajinasiku, aku merasa perkataan Kak Nia ada maksud lain dan matanya menatap bagian tertentu di tubuhku.Itu membuatku merasa sangat tidak nyaman.Lina menatapku dari atas ke bawah dan bertanya, "Nia, kalau begitu tukang pijat yang kamu bicarakan itu adikmu ini 'kan?""Benar, itu Edo. Dia belajar ilmu pijat dari kakeknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 3

    Aku segera berdiri seperti anak kecil yang berbuat jahat, "Kak ... Kak Nia, kenapa kamu ada di sini?"Lina pun merasa bersalah dan segera duduk di sofa.Wajah cantiknya semerah apel."Nia, jangan terlalu banyak berpikir. Nggak terjadi apa-apa antara aku dan Edo. Aku hanya merasa dada dan napas sesak, jadi ingin dia pijat." Lina menjelaskan dengan rasa bersalah.Kak Nia tersenyum dan berkata, "Aku nggak bilang apa-apa tentang kalian. Kenapa kamu gugup sekali?""Atau jangan-jangan kalian melakukan sesuatu yang buruk di belakangku?"Lina dan aku menggelengkan kepala pada saat bersamaan.Di saat yang sama, kami merasa panik.Aku ternyata menyentuh sahabat Kak Nia. Kalau Kak Nia mengetahui hal ini, dia pasti akan mengusirku.Tapi, Lina gelisah, dia berbohong bahwa ada urusan dan pergi dengan tergesa-gesa.Kulihat Kak Nia memandangi punggung Lina yang pergi dengan tertegun.Beberapa saat kemudian, Kak Nia menatapku dan berkata, "Edo, apa pendapatmu tentang sahabatku?""Hah?" tanya Kak Nia ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 4

    Celana dalam ini lembut dan halus dan sepertinya masih ada sisa aroma Kak Nia di dalamnya.Merasakan pakaian dalam di tanganku, mau tak mau aku memikirkan tentang apa yang kudengar di pagi hari.Hal ini membuat aku semakin antusias dan bersemangat.Aku tidak bisa benar-benar terjadi apa-apa dengan Kak Nia, tapi aku bisa saja berfantasi dengan barangnya 'kan?Berpikir seperti ini, aku melepaskan ikat pinggangku dan memasukkan celana dalamku ke dalamnya.Tepat ketika aku hendak menggunakan kelima jariku untuk melampiaskan hasratku, tiba-tiba ada ketukan di pintu.Aku ketakutan sampai rohku hampir melayang dan aku hampir muncrat.Di rumah hanya ada dua orang, Kak Nia dan aku.Aku segera mengeluarkan celana dalam itu dan menaruhnya di rak handuk.Lalu berkata dengan perasaan bersalah, "Kak Nia, ada apa?""Edo, apa kamu berbuat jahat di dalam sana?" tanya Kak Nia."Hah? Aku, aku nggak." Aku merasa sangat bersalah."Lalu kenapa suaramu bergetar?"Kak Nia membuatku takut hanya dengan satu kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 5

    Setelah Lina melepas celana dalamnya, dia memasukkannya ke dalam tas dan melihat ke luar jendela seolah tidak terjadi apa-apa.Tapi, wajahnya yang cantik memerah dan kakinya dijepit erat.Aku kebetulan bisa melihat penampilannya secara keseluruhan di kaca spion.Penampilannya yang pemalu dan gelisah itu terlalu menawan.Terutama di antara kedua kakinya, itu membuatku berfantasi.Kak Nia luar biasa, entah apa yang dia katakan dengan Lina hingga membuat Lina melakukan hal seperti itu."Drrt drrt." Ponsel tiba-tiba bergetar.Aku membuka WhatsApp dan menemukan bahwa itu adalah pesan dari Kak Nia.Kak Nia, "Sudah lihat?"Aku malu dan bersemangat, juga tidak tahu harus berkata apa, jadi aku mengirim ekspresi tersenyum pada Kak Nia.Pesan Kak Nia segera terkirim, "Lina sedikit pemalu sepertimu, tapi aku akan membiarkan pikiran dia terbuka perlahan, kamu harus memanfaatkan kesempatan."Aku menjawab, "Oke."Aku sangat bersemangat, Kak Nia sangat mahir dalam membantu.Sesampainya di mal, Kak Nia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 612

    Nia meringkuk dalam pelukan Edo, lalu berkata dengan tulus, "Aku bisa menjaga jarak denganmu sebelumnya karena aku takut Wiki akan mengetahui apa yang terjadi di antara kita berdua. Aku takut dia akan mempermalukan dan mempersulitmu.""Tapi, aku tahu meskipun dia nggak tahu apa yang terjadi di antara kita berdua, sekarang dia telah berbeda dari sebelumnya.""Kalau begitu, kita nggak perlu berpura-pura lagi."Setelah berkata, Nia tidak bisa menahan diri untuk mencium Edo."Edo, beberapa hari ini aku sangat rindu padamu. Sangat-sangat rindu!"Edo memeluk pinggang Nia dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Kak Nia, aku juga sangat rindu padamu!"Edo dan Nia berciuman dengan penuh gairah."Edo, aku ingin ...." Sekarang, Nia tidak mengkhawatirkan apa pun. Dia mengungkapkan keinginannya dengan berani.Edo langsung bersemangat. Namun, begitu memikirkan tentang cedera di kaki Nia, Edo merasa sedikit khawatir."Kak Nia, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Tapi, kakimu terluka sekarang. Aku khawat

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 611

    "Aku sangat menginginkan seorang anak. Aku hanya ingin memiliki keluarga yang bahagia, bukan menjadi alat yang mengikatku.""Hal yang lebih menjijikkan lagi adalah aku menemukan bahwa setiap kali Wiki berhubungan denganku, dia menggunakan obat untuk mempertahankan kekuatannya.""Apakah anak yang lahir dengan cara ini bisa sehat? Aku tebak dia nggak memikirkan hal itu sama sekali. Kalau anak yang lahir nggak sehat, dia mungkin nggak akan mempedulikannya. Bukankah anak itu akan menjadi bebanku?"Semakin berbicara, Nia menjadi semakin marah dan sedih.Nia tidak pernah mengucapkan kata-kata ini kepada siapa pun. Dia terus menyimpan keluhan ini di dalam hatinya.Namun barusan, saat merasakan punggung Edo yang lembut, Nia tiba-tiba merasa sangat sedih.Dia tidak bisa menahan diri untuk menceritakan semuanya.Edo memeluk Nia dengan sangat sedih dan berkata dari lubuk hati yang paling dalam, "Ceraikan saja dia. Kak Nia, aku mendukung perceraianmu dengan Wiki.""Aku tahu Wiki sama sekali nggak

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 610

    Edo tidak berkata apa-apa. Dia langsung pergi sambil menggendong Nia di punggungnya.Di tengah perjalanan, Nia tiba-tiba berkata pada Edo, "Edo, aku nggak ingin kembali.""Kak Nia, kakimu sudah seperti itu. Bagaimana bisa kamu nggak kembali untuk mengobati kakimu?"Edo berpikir Nia tidak peduli dengan cedera di kakinya, jadi Edo mengingatkannya dengan sabar.Nia sedang bersandar di punggung Edo. Jadi, Edo tidak bisa melihat ekspresinya.Nyatanya, saat ini pipi Nia sudah memerah. Hatinya bahkan menjadi semakin gelisah.Kontak fisik mereka tidak hanya membuat Edo merasakan perasaan yang sudah lama tidak dia rasakan. Namun, Nia juga merasakan perasaan seperti itu.Jantung Nia berdebar kencang. Pikirannya yang telah lama dia tahan pun seakan tidak dapat ditahan lagi.Nia berkata di telinga Edo dengan suara yang sangat pelan, "Maksudku jangan kembali ke kamar. Ayo cari tempat yang sepi.""Ah?"Edo bingung sejenak. Dia bertanya-tanya apa yang ingin Nia lakukan?Terlebih lagi, cara Nia bersan

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 609

    "Setelah apa yang terjadi antara aku dan Johan, aku memahami kebenaran bahwa orang harus memikirkan diri sendiri terlebih dulu, sebelum mereka memikirkan hal lain.""Selama Johan memanfaatkanku, kamu dan kakak iparmu selalu berada di sisiku. Kalian memperlakukanku dengan baik, tentu saja aku juga ingin memperlakukan kalian dengan baik.""Johan bukanlah pria baik-baik. Wiki juga bukan pria yang baik. Hasil baik apa yang bisa diperoleh kakak iparmu kalau terus bersamanya?""Aku ingin bersikap baik padamu. Saat bersamaan, aku juga ingin bersikap baik pada adik iparmu.""Kalau kita dapat hidup bahagia bersama dan nggak memikirkan pria-pria berengsek itu, bukankah itu akan sangat menyenangkan?"Edo harus mengakui bahwa pemikiran Lina benar-benar telah berubah.Di masa lalu, Lina sangat pendiam dan tertutup. Jika Lina melakukan kontak fisik dengan pria asing, dia akan merasa tidak nyaman.Namun, sekarang Lina sepertinya sudah benar-benar melepaskan sifat liar di hatinya.Dia bahkan bisa meng

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 608

    Edo tidak ingin sendirian, jadi dia berkata tanpa malu-malu, "Aku juga mau ikut. Kak Nia, bolehkah aku pergi bersama kalian?"Nia menatap Edo dengan tatapan aneh, lalu dia berkata, "Kalau kamu mau, ikutlah. Ini adalah kebebasanmu. Kamu nggak perlu memberitahuku."Edo buru-buru mengikutinya.Edo masih sama seperti sebelumnya. Dia merangkul lengan Nia dengan satu tangannya dan tangannya yang lain merangkul lengan Lina.Meskipun saat ini Edo tidak bisa berbuat apa-apa, Edo merasa sangat bahagia dan puas dapat berjalan di antara kedua wanita ini!Apalagi Edo bisa berpegangan tangan dengan Nia seperti ini.Edo sangat menghargai waktu yang diperoleh dengan susah payah itu.Edo kembali menjadi pemandu wisata mereka. Saat berjalan-jalan, dia memperkenalkan tempat tersebut.Setelah berjalan-jalan sebentar, Nia berkata dia sudah lelah. Jadi, mereka pun duduk di bangku pinggir jalan untuk beristirahat.Edo melihat Nia memukuli kakinya dengan lembut. Edo tahu Nita lelah karena berjalan. Dia pasti

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 607

    Jika mereka berdiri di balkon di kedua sisi, mereka dapat mengobrol.Mereka bahkan dapat memanjat ke balkon yang lain.Edo sangat menantikan malam tiba, sehingga dia dapat menyelinap dari balkon."Edo, kapan bosmu kembali?" tanya Lina saat mereka berdiri di balkon.Edo menggelengkan kepala dan berkata, "Aku juga nggak tahu. Itu tergantung keputusan mereka. Aku akan melakukan apa pun yang mereka katakan."Setelah Edo selesai berbicara, dia tiba-tiba bertanya-tanya kenapa Lina menanyakan hal ini?Edo dan Yuna telah berada di sini selama dua hari. Namun, Lina dan Nia baru saja datang hari ini.Mereka pasti akan tinggal di sini selama dua hari lagi. Jika Yuna berangkat besok pagi, bukankah Edo tidak bisa menemani Lina dan Nia?"Kak Lina, Kak Nia, kalian istirahatlah dulu. Aku akan bertanya pada bosku kapan mereka akan kembali?"Edo segera pergi ke kamar nomor 808.Edo mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu dibuka dari dalam. Orang yang membuka pintu tidak lain adalah Yuna.Jessy seda

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 606

    Edo sangat ... sangat merindukan Lina dan Nia.Terutama Nia, dia tidak tahu bagaimana situasi hubungan antara dia dan kakaknya sekarang?"Oke, kalau begitu kamu bantu kami pesan saja." Lina memenuhi permintaan Edo.Edo segera turun dari ranjang.Edo tidak tahu apakah karena dia istirahat sebentar atau karena dia tahu Nia dan Lina akan datang. Saat ini, dia merasa sangat energik.Dia merasa seolah-olah sekujur tubuhnya sangat bersemangat.Edo pergi ke resepsionis, lalu dia memesan kamar nomor 817 yang berada di sebelahnya.Kedua kamar itu letaknya bersebelahan.Jika mereka ingin mampir, mereka bisa mampir sesuka hatinya.Tidak lama setelah memesan kamar, Edo melihat Lina dan Nia berjalan sambil bergandengan tangan.Baru dua hari berlalu sejak terakhir kali mereka bertemu. Edo merasa dia sudah lama sekali tidak bertemu mereka.Nia masih tampak sangat menawan, penuh gairah. Dia memiliki sosok yang seksi. Hanya melihat penampilannya, Edo langsung merasa sangat bergairah.Lina masih sangat

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 605

    Jessy tercengang."Apa? Maksudmu, kamu tidur dengan Charlene tanpa sepengetahuannya?"Suara Jessy menjadi semakin keras. Edo bahkan ketakutan hingga dia segera menutup mulutnya.Edo menjelaskan, "Masalah kira-kira seperti itu. Aku sudah mengatakan semua yang perlu aku katakan, jadi kamu lepaskanlah aku. Biarkan aku istirahat dengan baik."Bagaimana mungkin Jessy ingin pergi?Keinginan bergosipnya tersulut. Jessy bukannya pergi, tapi dia malah menempel pada Edo seperti gurita."Katakan padaku, bagaimana kalian berdua bisa bersama? Selain itu, bagaimana perasaanmu saat berhubungan dengan Charlene?"Dari sudut pandang Jessy, sahabatnya, Charlene adalah seorang wanita yang sangat membenci pria.Jadi, ketika dia mengetahui bahwa Charlene dan Edo pernah berhubungan, Jessy merasa seolah-olah telah menemukan dunia baru.Jessy bahkan ingin mengetahui semua detailnya.Tentu saja Edo tidak bisa menjelaskan terlalu banyak detailnya. Jika Bella mengetahui hal ini, Edo pasti akan mati dengan tragis!

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 604

    Melihat tingkah Jessy, Edo tampak bingung. Dia bertanya-tanya apa yang terjadi dengan wanita ini?"Mau apa kamu?" tanya Edo tanpa sadar.Jessy memutar tubuhnya, lalu berjalan ke ranjangnya Edo. Kemudian, dia duduk di samping Edo.Bokongnya yang montok itu langsung menyentuh tubuh Edo.Jessy berkata dengan napas yang kuat, "Katakan sejujurnya. Apa yang kamu lakukan selama dua hari ini?""Tanyakan pada sahabatmu, Nona Bella." Edo tidak ingin menceritakannya, jadi dia menyerahkan semua tanggung jawab pada Bella.Jessy bertanya pada Edo, "Mungkinkah Charlene melakukan sesuatu padamu? Aku selalu merasa ada yang salah dengan kalian berdua. Ternyata dugaanku benar.""Cepat beri tahu aku, apa yang dia lakukan?"Edo tidak mau menceritakannya karena dia terlalu lelah.Melihat penampilan Edo yang malas, Jessy menjadi marah.Jessy mencubit dada Edo dengan keras hingga Edo menjerit kesakitan.Edo menutupi dadanya sambil berkata dengan tidak berdaya, "Apa yang kamu lakukan?""Dasar bocah nakal, aku

DMCA.com Protection Status