Edo tidak tahu apakah ini kekhawatirannya yang tidak berdasar. Namun, Edo tahu bahwa dia sama sekali tidak bisa membiarkan hal ini terjadi.Edo pernah mengatakan bahwa dia akan melindungi Nia. Meskipun mereka tidak memiliki masa depan, Edo akan tetap menepati janjinya.Edo berpikir sejenak. Akhirnya, dia memutuskan untuk memberi tahu Nia tentang ponsel dan sifat asli Wiki.Setidaknya, Nia dapat berjaga-jaga agar tidak memiliki anak.Edo menuliskan semua yang terjadi tadi malam. Kemudian, dia mengirimkan pesan WhatsApp pada Nia.Setelah melakukan semua ini, akhirnya Edo dapat bernapas lega.Nia tidak membalas pesannya.Sekarang, waktu sudah pukul dua malam. Nia pasti sudah tertidur.Edo hanya berharap keesokan harinya, Nia akan melihat pesan di ponselnya.Akhirnya, Edo dapat menghilangkan kekhawatirannya. Dia bisa tidur nyenyak.Keesokan harinya, Edo bangun seperti biasa.Dia menyadari Nia tidak membalas pesannya.Hal ini membuat jantung Edo berdetak kencang.Biasanya, Nia bangun pagi.
Nia selalu ingin memiliki anak. Di dalam hatinya, dia sangat ingin memiliki anaknya sendiri.Sejujurnya, saat melihat Nia seperti ini, Edo merasa sangat kasihan."Kak Nia, terkadang menurutku kamu menjalani kehidupan yang sangat nyata. Tapi, terkadang menurutku kamu sedikit linglung.""Sebelumnya, saat kamu membujuk Kak Lina, kamu sangat adil dan nyata. Tapi, setelah masalah menimpamu, kenapa kamu begitu bimbang?"Nia berkata sambil tersenyum getir, "Memang seperti itu, 'kan? Saat membujuk orang lain, kita lebih nyata dibanding siapa pun. Tapi, kalau masalah terjadi pada kita, kita nggak bisa berpendapat sama sekali."Edo merasa sangat kasihan pada Nia. Namun, dia tidak bisa membantunya memilih.Nia tetap harus menentukan pilihannya sendiri.Edo benar-benar merasa kasihan pada Nia. Jadi, dia berkata sambil memegang tangannya, "Kak Nia, apa pun pilihanmu, aku akan mendukungmu. Aku akan selalu melindungimu.""Jangan bersedih. Melihatmu seperti ini, aku juga sedih.""Aku harap kamu bahagi
Setelah Edo mempersiapkan bahan layanan pijat lengkap, dia mulai memijat Dora secara menyeluruh.Edo merasa memberikan pijatan pada wanita yang terawat merupakan suatu kesenangan.Dora berbaring di ranjang. Tampaknya, dia telah tertidur.Edo memanggil dengan suara pelan, "Bu Dora, Bu Dora?"Dora tidak menjawabnya.Sekarang, Edo yakin bahwa Dora benar-benar telah tertidur.Setelah layanan pijat lengkap selesai, Dora tertidur lagi.Dora hanya bisa menyelimuti Dora. Dia bersiap untuk beristirahat di luar.Kamar pribadi Yasan masih tergantung papan tulisan "istirahat".Saat ini, sudah hampir jam 10. Kenapa Yasan belum datang?Selain itu, Yasan tidak menelepon Edo.Aneh sekali.Tepat ketika Edo bertanya-tanya, sosok Yasan berjalan masuk dari pintu.Dia menunjukkan senyum bangga.Edo berjalan mendekat dan bertanya, "Ada apa? Kenapa kamu terlambat hari ini? Kamu nggak mengangkat telepon dan nggak membalas pesan WhatsApp-ku."Yasan menuang segelas air, lalu berkata sambil tersenyum, "Aku ada u
"Apa Pak Edo puas dengan masalah Pak Dono?"Saat Edo baru mengambil tip itu, dia mendengar Dora berkata seperti itu. Edo langsung tercengang."Bu Dora, maksudmu Dono dipecat karena kamu?"Dora berkata pada Edo sambil tersenyum, "Aku nggak perlu turun tangan untuk mengurus orang seperti dia. Aku dan suami Anna memiliki hubungan bisnis. Pria itu nggak suka dengan Dono. Aku hanya perlu memberitahunya tempat Dono bekerja. Dia pasti akan memikirkan cara untuk mengusir Dono."Ternyata begitu.Namun, kenapa tiba-tiba Dora ingin mengusir Dono?"Bukankah semua ini karena kamu? Aku tahu Dono sangat picik. Dia juga sangat iri.""Dia melihat kamu bersamaku. Dia pasti akan iri dan mencari masalah denganmu.""Nggak disangka Bu Dora sangat memedulikanku. Terima kasih, Bu Dora," kata Edo dengan sepenuh hati.Edo dan Dora jarang bertemu. Dia juga tidak tahu banyak tentang wanita kaya ini.Namun, Dora berniat membantu tukang pijat biasa seperti Edo. Edo merasa sangat bersyukur.Dora tersenyum pada Edo.
"Nggak apa-apa kalau kamu memiliki kebutuhan lain," kata Dora padaku sambil menunjukkan senyuman misterius.Hal ini membuat Edo berpikir apa maksud dengan Dora? Apakah dia mengisyaratkan sesuatu?Seharusnya tidak seperti itu.Dora adalah seorang wanita bermartabat. Bagaimana mungkin dia menyukai orang seperti Edo?Bukankah Edo terlalu percaya diri?Namun, Edo merasa malu dan tidak nyaman."Oke, aku mengerti," kata Edo tanpa sadar.Dora tiba-tiba menghampiri Edo, lalu membantunya merapikan pakaiannya.Tindakannya itu membuat Edo berpikir aneh-aneh.Karena tindakan Dora terlalu ambigu.Edo tanpa sadar ingin berjalan mundur. Namun, begitu dia mencium aroma tubuh Dora, lalu melihat kulit Dora yang harus dan putih.Sosoknya yang seksi.Selain itu, auranya yang bermartabat.Pemandangan itu membuat Edo tidak bisa menahan dirinya.Sebenarnya, Dora dan Helena adalah tipe wanita yang sama. Mereka sangat memesona dan memikat. Pada saat bersamaan, mereka juga menunjukkan aura bermartabat.Namun, E
"Yah, sepertinya aku benar-benar nggak tahu.""Nama lengkapku adalah Dora Nediva. Bagaimana? Namaku bagus, 'kan?"Edo tercengang.Namanya sangat bagus.Saat memanggilnya Bu Dora, Edo hanya berpikir bahwa Dora adalah wanita kaya dan bermartabat.Namun, setelah mengetahui nama lengkapnya, Edo langsung berpikir bahwa Dora tidak hanya bermartabat, tetapi dia juga terpelajar.Sementara nama ini juga mengingatkan Edo dengan nama Yuna.Dora Nediva, Yuna Linara!Keduanya memiliki latar belakang yang sama dan juga memesona.Cantik sekali!"Aku nggak menyangka nama Bu Dora begitu bagus. Latar belakang keluargamu pasti sangat bagus, 'kan?"Setelah berkata, Edo merasa menyesal. Bukankah Edo hanya berkata omong kosong?Tidak peduli bagaimana Dora berpakaian atau berperilaku, Dora tetap memancarkan kemuliaan seorang wanita kaya.Temperamen seperti ini tentunya sudah dipupuk sejak kecil.Jika tidak, mustahil Dora dapat menunjukkan perilaku seperti itu.Edo sangat bodoh. Kenapa dia menanyakan pertanya
Namun, bagaimanapun juga, Dora membantu Edo memecat Dono. Dia telah membantu Edo memecahkan masalah besar.Edo sangat berterima kasih kepada Dora.Edo berkata kepada Dora dengan ekspresi serius, "Kak Dora, aku sangat berterima kasih padamu. Kalau kamu membutuhkan bantuan di masa depan, aku pasti akan membantumu dengan sukarela.""Kalau begitu, aku memintamu pergi ke tokoku. Kamu nggak mau pergi?" tanya Dora sambil menggodanya.Edo menggaruk kepalanya, lalu berkata dengan ekspresi canggung, "Kecuali untuk masalah ini.""Huh, cepat atau lambat aku akan meminta adik sepupuku untuk memberikanmu padaku."Setelah berkata, Dora memeluk kucing Persia miliknya, lalu berbalik dan berjalan pergi.Sebelumnya, Edo belum pernah menyadarinya. Namun, sekarang dia mengetahui bahwa Dora dan Yuna memang sangat dekat satu sama lain.Sementara Yuna juga memanggil Dora dengan panggilan kakak.Hal ini juga membuktikan bahwa Dora dan Yuna memang saudara sepupu.Setelah Dora pergi, Edo istirahat sejenak lalu l
"Edo, ikutlah denganku."Harmin memanggil Edo ke kantornya sendirian.Edo mengikuti Harmin berjalan masuk.Harmin menuangkan secangkir teh panas untuk Edo, lalu memintanya duduk dan mengobrol.Harmin sama sekali tidak seperti seorang bos.Edo melihat Harmin berkata padanya dengan ekspresi serius, "Aku nggak tahu kamu baru bekerja di sini beberapa hari, tapi kamu sudah menjadi sasaran Dono.""Kamu diperkenalkan ke sini oleh Dokter Wono. Aku nggak menjagamu dengan baik. Aku merasa sangat bersalah."Edo segera melambaikan tangan dan berkata, "Pak Harmin, tolong jangan bilang begitu. Kamu sangat baik padaku. Aku sangat berterima kasih padamu.""Adapun Dono, dia nggak melakukan apa pun padaku. Aku baik-baik saja di sini.""Aku memanggilmu ke kantorku karena aku ingin memberitahumu kalau ada yang mengincarmu, kamu bisa langsung memberitahuku.""Kalau kamu malu untuk memberitahuku, kamu juga bisa memberi tahu Helena.""Kamu juga tahu bahwa Helena dan istriku adalah teman baik. Kalau dia menge
"Edo, apa katamu?" Kiki menatap Edo dengan mata terbelalak. Ekspresinya tampak tidak percaya.Edo berkata dengan jujur, "Ibunya bilang dia merindukan seorang pria.""Eh, benarkah?""Sungguh. Untuk apa aku berbohong padamu?"Ekspresi Kiki menjadi semakin aneh. "Kuncinya, ibunya Agnes punya suami."Edo mulai berbicara omong kosong dengan serius, "Apa salahnya punya suami? Punya suami bukan berarti ibunya akan puas. Mungkin sekarang ayahnya sudah setengah baya dan lemah. Sementara ibunya masih sangat bergairah di usia ini."Saat berkata, Edo melihat ke arah Agnes. "Agnes, apa kata-kataku benar?""Bagaimana aku tahu?" teriak Agnes.Edo mencibir dalam hati.Siapa yang meminta Agnes menjadikan ibunya sebagai tameng? Apa kamu pikir Edo bodoh?Karena Agnes ingin bermain, Edo akan bermain dengannya."Agnes, aku sarankan kamu membawa ibumu ke dokter sesegera mungkin. Kalau nggak, depresi jangka panjang akan membuatnya sakit."Kalimat ini sebenarnya merupakan petunjuk bagi Agnes. Edo meminta Agne
Keduanya akan bertemu nanti.Kiki berkata dengan penuh semangat, "Edo, tunggu di sini. Aku akan menjemput Agnes.""Aku nggak akan menunggu lagi. Kalian berdua akan bertemu. Aku nggak mau menjadi obat nyamuk."Kiki berkata dengan cepat, "Nggak bisa. Kamu adalah penyelamatku. Tanpa kamu, aku masih akan menghindari Agnes.""Aku dan Agnes harus mengucapkan terima kasih secara langsung. Dengarkan aku. Tunggulah di sini."Setelah berkata, Kiki mengendarai sepeda listriknya dengan gembira.Setelah Kiki pergi, Edo segera mengeluarkan ponselnya dan membaca obrolannya dengan Agnes kemarin.Terutama pesan suara yang masih membuat Edo tersipu hingga saat ini.Edo segera menghapus percakapan itu.Dengan begitu, dia tidak memiliki bukti lagi.Saat ini, ponselnya menerima pesan WhatsApp dari Agnes, "Halo, aku ibunya Agnes. Aku adalah orang yang mengobrol denganmu kemarin menggunakan ponsel Agnes. Aku hanya ingin menguji apakah kamu dan Agnes berhubungan?"Bagaimana mungkin Edo memercayainya?Jelas-je
"Agnes, aku nggak ingin bersembunyi darimu. Aku hanya nggak tahu bagaimana menghadapimu. Aku ....""Berhenti bicara omong kosong. Aku ingin bertemu denganmu sekarang. Kamu mau menemuiku atau nggak?"Edo mengangguk dengan panik untuk memberi isyarat Kiki agar menyetujuinya.Kiki masih sedikit ragu. "Eh ... bisakah kamu menunggu sampai besok? Kalau aku berhasil dalam wawancara besok, kita akan bertemu. Kalau nggak ... kamu carilah pria lain.""Cari kelapamu! Kiki, kamu juga tahu orang yang aku suka saat itu bukan kamu. Tapi pada akhirnya, aku memutuskan untuk bersamamu.""Aku selalu serius pada keputusanku. Sekarang, aku sudah bersamamu. Aku nggak pernah berpikir untuk bersama pria lain lagi.""Aku sudah bertahan selama bertahun-tahun. Sekarang, kamu menyuruhku mencari pria lain. Kenapa kamu nggak mati saja?"Agnes menangis dan mengutuk.Edo mendengarnya dengan tidak berdaya. Dia tidak menyangka wanita ini begitu galak.Kiki sangat malu. "A ... aku juga nggak ingin seperti ini. Aku sanga
Karena ini belum terlalu larut, Edo tahu Harmin belum tertidur. Jadi, dia mengiriminya pesan WhatsApp.Harmin membalas Edo dengan cepat, "Oke. Minta temanmu datang besok untuk wawancara."Edo mengarahkan telepon ke arah Kiki. "Bos kami memintamu untuk pergi ke sana dan wawancara besok."Kiki sangat bersemangat sehingga dia menuangkan segelas anggur untuk dirinya sendiri, kemudian dia berkata pada Edo, "Edo, kamu adalah penyelamatku. Aku akan bersulang untukmu.""Sialan, jangan berlebihan."Kiki meminum segelas anggur dalam satu tarikan napas, lalu dia berkata pada Edo dengan mata memerah, "Aku nggak melebih-lebihkan. Kamu bahkan nggak tahu betapa sulitnya hidupku selama ini."“Pekerjaanku nggak berjalan dengan baik. Kehidupan cintaku juga nggak berjalan dengan baik. Aku juga nggak disukai oleh orang tuanya Agnes.""Kadang-kadang aku merasa apa aku benar-benar nggak pantas hidup?"Edo segera berkata, "Setiap orang mempunyai nilainya masing-masing. Jangan berpikir macam-macam.""Tapi, ap
Kiki masih sangat hebat. Dengan satu lawan tiga, dia menghajar ketiga orang itu hingga mereka menjerit kesakitan.Akhirnya, keempat pria itu melarikan diri.Sekujur tubuh Edo kesakitan hingga air matanya berlinang. Namun, dia memandang Kiki dengan bahagia. "Bro, aku nggak menyangka kamu memiliki keterampilan ini. Kamu menyembunyikannya terlalu dalam."Kenapa saat kuliah, Edo tidak menyadarinya?Kiki membantu Edo berdiri. Namun, tubuh Kiki juga terasa sakit.Meski gerakan Kiki sangat kejam, bagaimanapun lawan mereka berjumlah empat orang. Saat mereka bertarung, Kiki benar-benar tidak mampu menahannya.Namun, bagaimanapun juga, Kiki pasti jauh lebih baik dari Edo.Mereka saling memapah, lalu duduk di tepi jalan.Perban di lengan Edo terlepas, sehingga lengan kanannya terkulai lemas.Tulang Edo mungkin patah lagi.Kiki melihat bekas luka Edo sambil berkata, "Edo, maafkan aku. Aku telah merepotkanmu.""Kita adalah teman, kenapa kamu begitu sungkan?""Omong-omong, kemarin aku bilang aku ing
Saat ini, Kiki juga kehabisan napas. Namun, dia masih mengertakkan gigi dan berkata, "Kalian berempat memukulku seorang. Apa kalian mematuhi etika bela diri?""Siapa yang menyuruhmu merusak kesenangan kami?"Kiki melambaikan tangannya dan berkata dengan tidak sabar, "Berhenti bicara omong kosong. Tempat ini bukan milikmu. Kalian boleh datang untuk berbelanja, kenapa aku nggak boleh?"Mereka bertarung di kedai barbekyu.Mereka mungkin berkonflik ketika makan.Di antara keempatnya, pria yang mengenakan kemeja bunga tampak sangat galak. Namun, dia juga ditendang paling keras oleh Kiki.Kiki menghajar alat vitalnya beberapa kali. Dia merasa alat vitalnya hampir pecah.Saat ini, ekspresi pria kemeja berbunga yang tampak paling kesakitan. "Sialan, kami berempat bertarung dengan kamu, tapi kami masih kalah. Bagaimana kami bertahan di masa depan?""Begini saja, biarkan kami masing-masing menendangmu. Masalah ini akan diselesaikan begitu saja."Ekspresi Kiki tampak sangat masam. "Apa menurutmu
"Edo, apa kamu benar-benar ingin lari kembali? Lukamu ...." Lina menatap Edo dengan cemas.Edo berkata tanpa ragu-ragu, "Kak Lina, aku telah memutuskan mulai sekarang, aku akan berubah.""Kalau begitu, aku akan menemanimu. Aku khawatir kamu sendirian.""Nggak, nggak perlu. Kamu pulanglah. Aku bisa sendiri."Lina tidak bisa menolak Edo, jadi dia hanya bisa mengangguk setuju.Edo mulai berlari kembali.Nyatanya, Edo tidak berlari. Dia hanya bisa berjalan.Bagaimanapun, Edo masih terluka. Dia tidak bisa berlari sama sekali.Edo berjalan sambil merasakan angin malam. Edo juga memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya?Tiano pasti tidak akan melepaskan Edo dengan mudah. Larto pasti akan muncul lagi.Edo tidak bisa selalu membiarkan Andre melindunginya, jadi dia harus meningkatkan kekuatannya.Namun, meningkatkan kekuatan bukanlah hal yang mudah.Edo membutuhkan waktu untuk meningkatkan kekuatannya.Pada saat bersamaan.Jika Edo ingin menjadi sekuat Andre, dia tidak akan bisa mewujud
Nancy menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Kalau kamu ingin bercerai, aku bersedia memberikan semua harta padamu. Anak kita akan mengikutimu. Kamu adalah orang yang baik. Kalau anak kita mengikutimu, dia akan menerima pendidikan yang baik.""Aku bukan ibu yang baik. Aku juga bukan istri yang baik. Jangan biarkan aku menyakiti anak kita."Mata Carmin tanpa sadar memerah. "Apa pria di luar begitu menggodamu? Nggak bisakah aku memuaskanmu?"Nancy berkata, "Kamu sangat baik, lembut dan perhatian. Kamu juga sangat pandai dalam hal itu. Kamu juga sangat baik padaku dan keluargaku.""Lalu, kenapa kamu masih seperti itu?" tanya Carmin dengan bingung. Dia tidak memahami tindakan Nancy.Nancy menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Karena aku bukan wanita baik. Aku nggak bisa bersikap baik. Aku nggak pantas menikah."Carmin merasa sangat tidak nyaman.Nancy tidak menyalahkan Carmin karena terlalu jujur. Melainkan Nancy malah menuangkan semua kesalahan pada dirinya sendiri.Untuk sesaat, Carmi
Lina tidak mengatakan apa-apa lagi. Setiap orang memiliki pemikiran dan ide yang berbeda. Dia tidak ingin memaksakan pemikirannya pada sahabatnya itu.Apalagi hal semacam itu tidak bisa dinilai dengan pemikiran yang sempit.Bagaimana mereka dapat mengatakan siapa yang benar dan salah dengan pasti?Lina meraih tangan Nancy dan berkata, "Kamu uruslah sendiri. Dalam perjalanan ke sini, aku selalu mengkhawatirkanmu. Tapi, setelah aku melihat kamu dalam kondisi baik, aku merasa lega."Nancy terkekeh, "Kalau langit runtuh, ada orang-orang tinggi yang menahannya. Apa yang perlu kamu khawatirkan?""Skenario terburuknya adalah aku dipecat atau perceraian. Apa lagi yang bisa terjadi?""Selama aku masih menjadi diriku, itu sudah cukup."Edo harus mengakui bahwa pola pikir Nancy benar-benar layak untuk dipelajari.Saat mereka sedang mengobrol, terdengar suara membuka kunci pintu elektronik.Suami dan anaknya Nancy telah kembali.Tampaknya Carmin masih belum mengetahui masalah yang dialami Nancy."