Share

Bab 276

"Hei, Teddy, kamu berani bicara seperti ini padaku, kamu benar-benar hebat sekarang." Nancy mengulurkan tangan dan menjewer telingaku, seolah dia sedang mendidikku.

Aku menjerit kesakitan, "Telingaku hampir copot, cepat lepaskan."

Nancy tidak mau melepaskannya, "Minta maaf pada Kakak atau aku akan putuskan telingamu."

Aku tidak mau meminta maaf.

Itu bukan salahku, kenapa aku harus minta maaf?

Melihat Nancy menindasku, Lina dan Kak Nia membantuku secara bersamaan.

"Sudahlah, Nancy, dia adalah adikku. Kami sebagai kakak dan kakak iparnya duduk di sini. Apa kamu nggak bisa menahan diri?" kata Kak Nia dengan galak.

Lina pun membujuknya, "Nancy, lepaskan dia. Bagaimanapun juga, dia tetaplah adik laki-laki."

Nancy akhirnya melepaskan telingaku.

"Kalian membela orang ini. Menurutku kalian terlena dengan ketampanannya 'kan?"

Kak Nia melotot tajam, "Dasar bermulut kasar. Kalau aku tahu, aku nggak akan ajak kamu datang."

"Hmph, aku akan datang biarpun kamu nggak ajak aku datang. Kulitku sangat t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status