Share

Bab 222

Penulis: Galang Damares
Apa yang baru saja kakakku katakan?

Dia pasti akan membantu Johan mendapatkan kakak iparku?

Kak Nia itu istrinya, dia ternyata ingin memberikan istrinya kepada pria lain untuk diajak bermain?

Aku tidak bisa mempercayai telingaku.

Yang lebih sulit dipercaya lagi adalah kakakku yang selalu jujur dan baik hati ternyata bisa melakukan hal seperti itu!

Ini menumbangkan pandanganku.

Suasana hatiku sangat rumit, sangat tidak nyaman dan sangat kontradiktif.

Pria itu adalah kakakku!

Sejak aku masih kecil, aku selalu menganggapnya sebagai kakak kandungku!

Aku benar-benar ingin segera keluar dan bertanya kenapa dia melakukan ini?

Tapi, aku nggak berani.

Karena pria itu memang cukup baik padaku.

Aku sangat menderita dan merasa tidak nyaman.

Tidak yakin apa yang harus kulakukan.

Kakakku pergi setelah mengobrol dengan Johan, sementara aku bersandar di pintu toilet dan melamun dalam waktu yang lama.

Pantas saja saat aku bertanya pada Kak Nia apa yang terjadi, Kak Nia enggan memberitahuku.

Memikirkan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 223

    "Bukankah kamu bilang ingin mengalihkan kepemilikan rumahmu saat ini kepadaku? Kebetulan aku membawa semua data ketika keluar. Sekarang kamu hanya perlu datang menandatanganinya."Tanda tangan apa!Johan sudah tahu tadi malam bahwa Lina dan Nancy bekerja sama untuk menjebaknya.Kedua wanita jalang itu mencoba memaksakannya ke jalan buntu.Tentu saja Johan tidak akan pergi, dia sama sekali tidak peduli dengan rumah ini, tapi dia tidak akan memberikannya secara gratis kepada Lina begitu saja.Masalahnya sekarang dia masih belum mendapatkan bukti perselingkuhan Lina, sehingga dia belum bisa bermusuhan dengan Lina.Jadi, Johan berbohong dan berkata, "Aku di luar sekarang, sepertinya aku nggak bisa hadir hari ini. Mungkin lain hari saja.""Di mana kamu sekarang?" tanya Lina.Johan tahu Lina tidak mau menyerah.Dia sengaja menyebut satu nama yang jauh.Lina menekankan, "Kesampingkan sebentar urusanmu dan datang sebenar. Setelah penandatanganan, kamu bisa urus lagi pekerjaanmu.""Sayang, kamu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 224

    "Apa yang kamu lakukan di rumah? Aku sudah lama mengetuk pintu, tapi kamu baru membuka pintunya sekarang? Apakah kamu melakukan itu sendirian di rumah?" Nancy bertanya sambil tersenyum.Nia berwajah muram dan berkata dengan marah, "Kamu nggak bisa mengucapkan kata-kata yang baik. Katakan, kenapa kamu terburu-buru datang ke rumahku?""Apakah Johan ada di sini?" Nancy bertanya terus terang.Jantung Nia berdetak kencang dan dia berbohong, "Apa kamu gila? Bagaimana bisa Johan ada di tempatku?"Nancy memegang lengan Nia dan merendahkan suaranya sambil berkata, "Lina siap memaksa Johan untuk memindahkan rumah ini ke namanya, tapi bajingan itu bersembunyi dan menolak untuk muncul.""Lina dan aku curiga dia bersembunyi di rumah, tapi yang dia katakan kepada kami adalah dia sedang sibuk di luar.""Aku baru saja melakukan serangan diam-diam pulang ke rumah dan menemukan cangkir teh di meja kopi masih panas. Orang itu pasti belum pergi jauh.""Balkon rumah kalian terhubung, kemungkinan dia naik m

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 225

    Nancy mencibir dan berkata dengan tidak setuju, "Dia nggak akan berani menyentuh sehelai rambut pun di kepalaku. Carmin bisa membuat hidupnya lebih sengsara daripada mati.""Apa bajingan itu benar-benar nggak datang ke rumahmu? Apa aku nggak cari dengan teliti tadi? Aku akan pergi cari lagi.""Mau kubantu?""Oke, kalau kita menemukannya. Kamu dan aku antar dia ke kantor pengelola perumahan."Nia mengambil jaket dan pergi bersama Nancy.Pertama, untuk memancing Nancy keluar.Kedua, juga untuk menghindari Johan.Siapa yang tahu kalau dia terus tinggal di rumah, apakah Johan akan mencoba mengincarnya lagi?Tak satu pun dari pria bajingan yang bisa dipercaya.Seperti yang diduga, mustahil bagi mereka untuk menemukan Johan.Nancy terpaksa menelepon Lina."Dia bisa melarikan diri kali ini, tapi nggak mungkin melarikan diri lain kali. Aku ingin lihat berapa lama Johan bisa bersembunyi?"....Johan bersembunyi di rumah Nia, setelah Nia dan Nancy pergi, dia diam-diam meninggalkan rumah Nia.Dia

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 226

    Tapi, entah kenapa dia merasa tujuan Johan tidak sesederhana itu.Sepertinya Johan tidak ingin dia menyentuh istrinya.Wiki merasa tidak nyaman.Tapi, demi perusahaannya dan untuk menjalin kerja sama dengan Johan, Wiki tidak berani angkat bicara biarpun ada keraguan di hatinya.Sebaliknya, dia berkata sambil tersenyum seperti biasa, "Baiklah, aku mengerti maksudmu, aku akan bilang pada adikku nanti."Wiki menutup panggilan teleponnya.Kakakku datang ke bangsal dan terlihat sedikit tidak senang.Tanpa sadar aku bertanya, "Kak, ada apa? Apa terjadi sesuatu?""Edo, Johan baru saja meneleponku dan bilang Lina sedang memaksanya. Dia memintamu untuk menaklukkan Lina malam ini!"Kata-kata kakakku membuat jantungku tiba-tiba berdegup kencang.Apakah aku tidak bisa menghindar lagi?Apa yang bisa kulakukan?Kakakku tidak tahu kalau aku dan Lina sudah mencapai kesepakatan, kini dia hanya ingin menyelesaikan tugas yang diberikan Johan secepatnya."Edo, aku akan menangani prosedur pemulanganmu sebe

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 227

    "Dengan begini, Johan pasti akan lengah, lalu kamu bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk memintanya memindahkan rumah dan memberimu setengah dari ekuitas perusahaan."Lina sangat cerdas dan langsung mengerti maksudku, "Edo, aku mengerti maksudmu. Kamu ingin aku langsung buka kartu dengan Johan.""Benar, kalau Johan memegang bukti perselingkuhanmu, dia pasti ingin kamu bercerai tanpa mendapatkan harta. Kamu pasti nggak rela, lalu kamu mengambil kesempatan itu untuk menyampaikan permintaanmu.""Saat ini tergantung bagaimana kamu bernegosiasi dengan Johan. Tapi, bagaimanapun juga, Johan pasti akan sangat ceroboh saat itu. Kak Lina, kesempatan yang harus kamu manfaatkan adalah momen itu.""Karena kalau Johan kembali waspada, akan sangat sulit untuk membuatnya menandatanganinya."Di telepon, Lina mengangguk dengan berat."Kamu benar. Begitu aku benar-benar bertengkar dengan Johan, pada dasarnya mustahil mendapatkan kembali harta yang menjadi milikku.""Satu-satunya yang bisa aku manfaatkan

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 228

    Begitu kakakku pergi, tiba-tiba Kak Nia kehilangan minat.Kak Nia merasa sangat sedih.Dia sebenarnya tidak ingin bertengkar besar dengan kakakku.Tapi, masalah selalu berkembang ke arah yang paling tidak dia inginkan.Ini membuatnya sangat tidak nyaman.Dia sebenarnya khawatir suatu saat nanti dia dan Wiki akan menjadi seperti Johan dan Lina.Dia dan Wiki sudah menikah selama bertahun-tahun, tapi dia tidak pernah menyangka bahwa hubungan mereka akan menjadi seperti itu.Dia tidak bisa membayangkan bagaimana dia akan menjelaskan kepada kedua keluarga mereka kalau hubungan mereka benar-benar menjadi seperti itu.Bagaimana dia menjelaskannya kepada orang tuanya?Memikirkan hal ini, Kak Nia merasa kesal."Tok tok tok."Saat ini, ada ketukan di pintu.Lina dan Nancy datang.Kak Nia menenangkan diri dan pergi membukakan pintu."Kalian sudah sampai, cepat masuk," kata Kak Nia dengan tersenyum.Nancy berkata sambil tersenyum, "Di mana Teddy? Coba kulihat.""Teddy apa? Itu adikku. Namanya Edo.

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 229

    Kenapa dia tidak mempunyai kesempatan untuk berhubungan dengan wanita yang penuh gairah dan menawan ini?Saat kakakku sedang berjalan keluar, sesosok tubuh yang familier datang.Lina begitu cantik malam ini, dia mengenakan gaun berwarna biru muda yang menonjolkan sosoknya yang langsing dan jangkung.Sepasang kakinya yang ramping begitu indah hingga orang tidak bisa mengalihkan pandangannya.Dia sangat cantik dan lembut malam ini, membuat orang jadi bernafsu dan serakah.Wanita cantik inilah yang akan ditundukkan oleh Edo malam ini.Wiki semakin merasa iri, bahkan timbul rasa cemburu.Nancy menguntitiku dan Lina akan ditundukkan olehku.Kenapa semua wanita berhubungan denganku?Untuk mencegah dirinya berpikir liar, kakakku memaksakan diri untuk pergi.Beberapa saat kemudian, Lina juga datang ke kamarku.Melihat Kak Lina yang begitu cantik dan menawan, tatapanku nyaris tak teralihkan.Aku menghela napas, "Kak Lina, kamu cantik sekali malam ini."Nancy langsung tidak puas dan kakiku dicub

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 230

    Sial, wanita ini menggodaku lagi.Kalau hanya kami berdua yang berada di rumah, aku pasti sudah menjatuhkannya.Tapi, mengingat ada orang di luar, aku nggak berani main-main.Selain itu, aku tidak percaya dengan apa yang dikatakan wanita ini.Siapa yang tahu kalau dia mempermainkanku lagi?Aku segera mendorongnya menjauh dan berkata dengan hati-hati, "Aku nggak mau!""Benarkah? Aku sudah seperti ini dan kamu nggak menginginkanku?" Nancy menatapku dengan mata terbelalak dan bertanya.Aku berkata, "Bukannya aku nggak menginginkanmu, tapi aku nggak berani menginginkanmu. Aku sudah ditipu beberapa kali. Siapa tahu kalau kamu menipuku lagi kali ini?""Apalagi ada banyak orang di luar. Biarpun aku ingin, apa gunanya? Itu hanya membuatku semakin nggak nyaman."Kataku dengan nada sedikit mengeluh.Nancy tersenyum dan berkata, "Kalau kamu nggak berani, maka aku akan menciptakan peluang bagimu sehingga kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan denganku. Tapi, kalau kamu nggak mau, minggir s

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 975

    Akhirnya, aku tidak merasa khawatir lagi.Aku menelepon Dora dan mengakui semuanya.Dora memarahiku dengan tegas, "Edo, kamu gila, ya? Siapa Barto? Siapa Johan? Beraninya kamu mendekati mereka?"Dora tidak menyalahkanku karena membocorkan informasi tentang penyelidikan Johan pada Barto, tetapi dia khawatir tentang keselamatanku.Aku merasa sangat bersalah padanya."Bu Dora, semuanya sudah seperti ini. Nggak ada ruang menyesal lagi. Aku meneleponmu untuk meminjam beberapa peralatan. Malam ini, aku akan mendapatkan bukti tentang Johan.""Pinjam apanya? Kamu karyawanku. Apa aku akan mengabaikanmu kalau kamu sedang dalam masalah?"Perkataan Dora membuatku menangis."Bu Dora, kenapa kamu begitu baik?"Dora berkata dengan marah, "Kamu cukup tahu aku baik-baik saja. Jangan sembunyikan apa pun dariku di masa mendatang. Aku merekrutmu, jadi aku harus bertanggung jawab atas keselamatanmu.""Kalau begitu, kamu nggak takut menyinggung Johan?""Tentu saja aku takut, tapi aku membuka kantor detektif

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 974

    Fajar tidak mengatakan apa pun. Kemudian, dia berbalik.Setelah beberapa saat, Bella muncul.Bella juga menyadari ada yang tidak beres denganku. "Berapa lama dia berlatih hari ini?""Nona Bella, dia sudah berlatih selama lebih dari tiga jam.""Dia mau mati? Dia nggak istirahat tadi malam. Dia masih berlatih seperti ini hari ini."Bella berjalan mendekat dengan sepatu hak tinggi. "Edo, aku perintahkan kamu untuk beristirahat."Aku melirik Bella dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Aku terus berlatih.Bella sangat marah dan menamparku dengan keras. "Siapa yang ingin kamu buat terkesan? Kamu hanya membuat dirimu terkesan. Kamu nggak berolahraga dengan baik sebelumnya. Tapi, sekarang kamu merasa cemas. Apa kamu pikir kamu adalah pahlawan dalam novel?""Kembali dan istirahatlah!"Aku mengabaikan rasa terbakar di wajahku. Aku menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku nggak berusaha membuat orang lain terkesan. Aku juga nggak melampiaskan emosiku dengan cara ini. Aku hanya ingin memanfaat

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 973

    Mary tidak mengatakan apa-apa. Namun, dari sorot matanya, terlihat jelas dia sedikit tersentuh.Aku benar-benar terkesan dengan wanita ini. Dia berhasil dibujuk hanya dengan beberapa kata. Betapa bodohnya wanita ini!Tidak heran Wiki dapat mempermainkannya.Namun, bukankah sebelumnya aku sama seperti Mary?Tidak ada seorang pun yang dilahirkan memiliki akal dan kecerdasan yang cukup untuk mengetahui kemunafikan dan kejahatan orang lain.Aku tidak menyalahkan Mary. Sebaliknya, aku merasa simpati pada wanita itu. Karena aku melihat dari sorot mata Wiki bahwa dia sama sekali tidak memiliki perasaan terhadap Mary. Dia hanya menipu wanita lugu itu.Faktanya sama seperti yang aku harapkan.Alasan mengapa Wiki enggan melepaskan Mary karena dia bisa mendapatkan kepuasan dari tubuh Mary.Tubuh Mary sangat sensitif. Bahkan Wiki yang memiliki ukuran pendek pun bisa membuatnya sangat bergairah.Sementara Wiki tidak pernah mendapatkan pengalaman seperti ini dari Nia.Setelah bertemu Mary, akhirnya

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 972

    Tidak lama setelah kakekku mati, aku bertanya pada orang tuaku di mana buku medis itu berada. Namun, saat itu buku itu sudah hilang.Aku mengira buku itu diambil secara diam-diam oleh Wiki saat itu.Wiki adalah bajingan yang sangat jahat. Sayang sekali keluarga kami terlalu baik hati. Kami tidak pernah menyadari penyamarannya.Setelah dokter memeriksa Nia, aku pergi ke Departemen Bedah.Mary datang merawat Wiki. Saat aku masuk, aku melihat Wiki memasukkan tangannya ke dalam rok Mary.Nia masih koma. Bajingan ini malah menggoda wanita lain di rumah sakit.Dia tidak lagi layak disebut manusia. Dia seperti seekor binatang.Saat Wiki melihatku, dia berkata dengan nada dingin dan sarkastis, "Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu nggak menjaga istriku dengan baik? Kenapa kamu datang melihat aku berhubungan dengan wanita lain?"Aku tertawa.Wiki mengerutkan keningnya. "Apa yang kamu tertawakan?"Aku menarik kursi dan duduk. Aku memasukkan satu tanganku di saku. Faktanya, aku mengambil po

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 971

    "Akhir-akhir ini, Johan mencari seseorang untuk membunuhku. Mari kita berakting. Biarkan Johan turun tangan."Barto memang sangat licik. Dia langsung mengerti apa yang aku maksud. "Kamu ingin aku menempatkan beberapa orang di sekitar Johan, lalu memasang perangkap untuk menjebak Johan?""Yah."Barto bersandar di kursinya sambil menyilangkan kakinya. "Kamu mencoba memasang jebakan dengan menjadikanmu sebagai umpan, apa kamu nggak takut Johan benar-benar akan membunuhmu?"Aku menahan amarahku dan berkata dengan gigi terkatup, "Kalau aku nggak melakukan ini, bagaimana Johan akan tertipu? Aku nggak bisa membunuh Johan, tapi kamu bisa memenjarakannya seumur hidup. Aku nggak akan merasa rugi."Barto tidak segera menjawab pertanyaanku, tetapi dia memikirkan sesuatu.Aku sangat gugup. Aku takut dia akan menolak.Barto berpikir sejenak. Akhirnya, dia berkata, "Oke, aku akan bekerja sama denganmu."Akhirnya, hatiku yang selalu gelisah pun merasa tenang.Namun, Barto segera menambahkan, "Tapi, ke

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 970

    Ekspresi marah muncul di wajah Barto yang awalnya tenang. "Beraninya kamu mengancamku?""Itu bukan ancaman, itu peringatan. Kamu sudah punya bukti terhadap Johan, tapi Johan masih nggak menganggap serius kata-katamu. Dia masih berbuat seenaknya di luar.""Kalau dia terus seperti ini, apa kamu pikir putrimu nggak akan mengetahuinya cepat atau lambat?"Barto memukul meja dengan keras. "Johan si bajingan ini, dia nggak akan menurut kecuali aku mematahkan salah satu kakinya.""Pak Barto, Johan sama sekali nggak menurutimu. Bahkan kalau kamu mematahkan salah satu kakinya sekarang, itu bisa membuatnya merasa takut dan cemas untuk sementara waktu, tapi bagaimana dengan nanti?""Kalau dia terus berbuat seenaknya atau bahkan ingin membunuhmu, apa yang akan kamu lakukan? Apa yang akan terjadi pada putrimu?""Aku percaya bagimu, membunuh Johan semudah menghancurkan seekor semut. Tapi, pernahkah kamu berpikir tentang apa yang akan terjadi pada putrimu? Apa yang akan terjadi pada bayi dalam perutny

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 969

    "Aku, Edo dari Agensi Detektif Omron. Aku ingin bertemu denganmu.""Bertemu denganku? Kenapa kamu ingin bertemu denganku? Kalau terkait pekerjaan, biarkan bosmu yang berbicara denganku."Setelah Barto selesai berbicara, dia ingin menutup telepon."Tunggu sebentar, apa yang akan aku katakan berhubungan dengan menantumu, Johan. Kamu benar-benar nggak mau dengar?""Aku nggak punya waktu," kata Barto, lalu menutup telepon.Aku tidak menduga dia akan seperti ini.Namun, tidak masalah. Karena aku sudah memutuskan untuk melakukannya, aku harus melakukannya sampai akhir.Aku langsung berkendara ke perusahaan Barto.Dora memintaku untuk menyelidiki Barto sebelumnya. Aku juga punya beberapa informasi yang dapat digunakan sekarang.Aku menunggu di depan pintu perusahaan Barto dalam waktu lama, lalu sebuah mobil BMW muncul. Aku yakin itu adalah mobil Barto.Bagaimanapun, aku sudah menunggu begitu lama. Aku belum pernah melihat mobil yang lebih mewah dari itu.Aku bergegas mengikutinya.Benar saja,

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 968

    Aku tertegun. Hatiku terbakar amarah.Wiki bahkan membius Nia. Dia ingin memberikan Nia pada Johan.Hal yang terpenting adalah ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi, melainkan kedua kalinya.Aku tidak terburu-buru murka. Sebaliknya, aku terus mendengarkan dan menyalakan fungsi perekaman di ponselku.Aku ingin merekam perilaku tidak tahu malu kedua orang ini.Johan juga mengisap rokoknya dan berkata dengan nada tidak puas, "Bagaimana aku bisa berhubungan dengannya setelah kamu membuatnya seperti ini? Sialan, aku sudah lama mengincar wanita itu. Aku nggak menyangka aku nggak bisa berhubungan dengannya."Wiki mencibir dan berkata, "Aku sudah mengirimimu banyak videonya. Kamu bisa bermain sambil menonton video. Saat kondisinya stabil, aku akan membawanya kembali. Bagaimanapun, dia adalah istriku. Sudah sepantasnya aku membawanya kembali untuk merawatnya.""Tiba saat itu, kamu bisa melakukan apa pun padanya. Dia koma dan nggak bisa menolak sama sekali."Johan tertawa, "Kamu bahkan lebih

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 967

    Aku tahu mereka hanya ingin menghiburku, tetapi aku tidak ingin melibatkan mereka.Aku berpikir apa yang harus aku lakukan selanjutnya?Jika Nia tidak bisa bangun, aku akan menjaganya seumur hidup. Apa pun yang terjadi, aku tidak akan pernah meninggalkannya.Pikiranku tertuju pada Nia. Aku tidak punya waktu untuk memedulikan orang lain.Di malam hari, mantan suami Nancy, Carmin juga datang.Nancy tampak terkejut, "Kenapa kamu ada di sini?"Carmin berkata, "Nia adalah temanmu. Aku ingin datang menjenguknya.""Tapi, kita sudah cerai ....""Nancy, kamu tahu. Aku sebenarnya nggak ingin bercerai. Di hatiku, kamu akan selalu menjadi istriku." Carmin selalu menatap Nancy dengan penuh kasih sayang.Nancy merasa tidak nyaman. Dia segera memalingkan wajahnya. "Jangan seperti ini. Kamu akan membuatku merasa bersalah.""Oke, aku nggak akan berkata apa-apa lagi. Aku nggak ingin memaksa atau menekanmu. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa kapan pun kamu membutuhkan bantuan, aku akan selalu ada untukm

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status