Share

Bab 3

Penulis: Camilla Hafsah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 13:32:48
Setelah menunggu lama, Hans belum juga pulang.

Aku melihat unggahan foto pemandangan di taman bermain di Whatsapp-nya.

Ada foto Shawn yang terlihat gembira bermain, ada juga mereka bertiga foto bersama, bahkan ada juga foto mesra Yeni merangkul tangan Hans.

Ada keterangan.

"Momen yang nggak boleh terlewatkan lagi."

Aku yang dulu pasti akan segera menghubunginya seperti orang gila dan menanyakan apa maksudnya.

Namun, selama dua bulan ini aku sudah mulai terbiasa dan tidak marah-marah lagi seperti dulu.

Aku sepenuhnya bersikap cuek.

Bahkan, aku memberi emotikon jempol pada unggahan foto itu.

Sepertinya mereka tidak akan pulang malam ini.

Suara katak di luar rumah makin membuat suasana rumah makin hening.

Aku menatap koper yang sudah kusiapkan, lalu aku memotretnya.

Aku mengunggah foto di Whatsapp dan memberi keterangan.

"Nggak perlu menunggunya lagi."

Hans melihat unggahanku.

Keesokan harinya, Hans buru-buru pulang.

Sesampainya di rumah, dia melihatku duduk di sofa.

Hans melempar kunci mobil ke meja, kemudian berkata dengan marah, "Mau sampai kapan kamu terus mengancam mau pergi? Kalau memang berani, pergi sekarang juga! Apa maksud unggahanmu di Whatsapp? Kamu nggak malu? Aku masih punya harga diri! Ayahku sampai menghubungiku dan menanyakan apa yang terjadi. Tujuanmu hanya untuk mengacaukan hidupku, 'kan?"

Dengan tatapan dingin, aku melihat ekspresi marahnya. Aku merasa ada kegembiraan dalam hatiku.

Siapa yang duluan melakukan hal memalukan? Hans atau Yeni "kekasih tersayangnya"?

"Benar, aku mau pergi." Suaraku begitu tenang hingga membuatnya merinding. Aku mengambil surat cerai dari tas, lalu melempar ke arahnya. "Pak Hans, silakan tanda tangan."

Hans tertegun. Dia tidak menyangka bahwa aku serius kali ini.

"Awalnya, kemarin aku mau beli obat dan pulang untuk membalut lukamu. Tapi, Yeni dan Shawn memintaku menemani mereka bermain, aku juga nggak bisa berbuat apa-apa." Pembelaan dirinya terdengar konyol.

"Lagi pula, bukankah kondisimu sudah membaik? Kamu hanya mengalami luka ringan, haruskah kamu meributkan masalah kecil ini?" ejeknya.

Aku tersenyum sinis. Sambil menatapnya tajam, aku menjawab dengan tegas, "Harus!"

Ekspresi Hans berubah muram. Dia terlihat sukar memercayai hal ini. "Kamu benaran mau cerai?"

"Ya!" jawabku tegas.

Hans menyipitkan mata sambil bertanya sinis, "Apa kamu nggak mempertimbangkan Shawn?"

Kata-kata itu menusuk hatiku. Ternyata Hans mengetahui titik lemahku.

"Hans, jangan libatkan Shawn dalam masalah kita." Aku berusaha menahan gejolak hatiku agar suaraku tetap terdengar tenang. "Shawn akan ikut denganku, aku yang akan merawatnya."

"Enteng sekali kamu bicara." Hans menatapku tajam, lalu berkata dengan sinis, "Memangnya kamu mampu membesarkan Shawn seorang diri? Apa kamu mampu menghidupinya?"

Aku tiba-tiba menyadari sesuatu. Dulu aku memutuskan menjadi ibu rumah tangga.

Bahkan, aku nggak mampu menghidupi diriku sendiri.

Aku adalah anak yatim piatu. Sejak kecil, aku dibesarkan di panti asuhan. Aku hidup dari bantuan sosial.

Sejak kecil, Hans hanya dibesarkan oleh ayahnya.

Lalu, ayahnya sakit-sakitan.

Waktu itu, Shawn masih kecil, terpaksa aku berhenti kerja dan sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga.

Setelah terdiam sejenak, akhirnya aku menjawab, "Oke, hak asuh anak kuberikan padamu, aku juga nggak mau ambil hartamu, tapi kamu harus kembalikan uangku sebanyak 400 juta yang kamu pinjam sebelum menikah."

Dulu aku memberikan seluruh tabunganku untuk modal Hans membuka usaha.

Hans tahu persis betapa pentingnya 400 juta bagiku saat itu.

Aku tulus mencintainya.

Aku selalu berusaha mempertahankan perasaan ini.

Sayangnya, suamiku tidak menghargainya.

"Demi bercerai denganku, kamu rela melepas anakmu sendiri?"

Aku menjawab dengan tersenyum, "Ya, aku rela."

Hans merasa heran, akhirnya dia sadar bahwa aku serius kali ini.

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Devi Devi
mehong bgt , ga jls bingung pula
goodnovel comment avatar
Shiddiq permono putro
puasssszzzz
goodnovel comment avatar
Zaira Winadinata
masih ada lanjutannya ga?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kehangatan Cinta   Bab 4

    Dulu Shawn adalah segalanya bagiku.Dia adalah anak yang paling kuharapkan, satu-satunya orang yang memiliki hubungan darah denganku di dunia ini.Sejak kapan aku mulai merelakan Shawn?Mungkin saat Shawn tidak makan makan malam yang sudah kusiapkan.Shawn membuang sop ayam yang sudah kubuat dari pukul empat pagi. Dia menginjak lantai yang sudah penuh dengan kuah sup, lalu berteriak marah, "Aku mau makan ayam goreng bersama Tante Yeni. Aku nggak mau makan sop ayam yang nggak enak ini."Shawn berkata sambil menatapku marah, "Ayah benar, kamu nggak becus jadi ibu rumah tangga. Aku membencimu!"Dia menangis, kemudian lari masuk ke kamar dan mengunci kamarnya.Aku seorang diri berada di depan meja makan dengan wajah tertegun. Aku tidak tahu harus berbuat apa-apa, dadaku rasanya sesak.Aku melihat kuah sop berwarna kuning masih menetes ke lantai, piring-piring pecah dan berantakan.Kondisi ini mirip dengan keluarga ini.Mungkin karena aku orangnya terlalu perfeksionisMungkin karena aku ngg

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Kehangatan Cinta   Bab 5

    Aku mulai mencoba menjalani hidup baru, tidak lagi mengerjakan rutinitas dalam rumah tangga.Seperti membersihkan rumah, mengantar anak ke sekolah ....Pemandangan di jalan, suara gemuruh hujan, semuanya membuat hatiku bergetar.Aku mulai memotret, mengunggahnya, dan menuliskan yang kurasakan.Tidak kusangka, unggahanku di media sosial disukai banyak orang.Seminggu kemudian, Hans tiba-tiba menghubungiku.Suaranya terdengar panik. "Apa kamu tahu dokumen Proyek Andara ada di mana? Awalnya, aku nggak mau mengganggumu, tapi aku sudah mencari semua laci di rumah, aku tetap nggak menemukannya."Aku terdiam sejenak, berusaha mengingat sambil mengernyitkan dahi. "Kamu bilang proyek itu mendesak, bahkan kamu sampai membacanya di toilet. Coba periksa rak buku di kamar mandi, tapi aku juga nggak terlalu yakin."Hans berkata dengan putus asa, "Nggak ada, aku sudah cari di sana."Aku terdiam sejenak, lalu menambahkan, "Dokumen proyek terbarumu sudah kusimpan di komputer di ruang kerja. Kamu print

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Kehangatan Cinta   Bab 6

    Aku menemui kepala panti. Aku memohon agar diizinkan tinggal di sini dan bekerja sebagai relawan.Kepala panti setuju. Dia berpesan, "Ada anak bernama Erin, dia butuh perhatian khusus."Erin berusia enam tahun. Sebenarnya, orang tuanya masih hidup.Namun, kedua orang tuanya bercerai dan punya keluarga masing-masing, akhirnya Erin ditinggalkan.Karena orang tuanya masih hidup, Erin tidak memenuhi syarat masuk panti asuhan. Namun, Erin tidak memberi tahu orang tuanya siapa.Kudengar, dia ditinggalkan kedua orang tuanya di jalanan. Erin datang sendirian ke panti asuhan. Panti asuhan pun mau tidak mau menerimanya.Erin anaknya pendiam dan suka menyendiri.Bahkan, dia ada kecenderungan suka melukai diri sendiri.Dia bisa ambil pisau untuk melukai orang lain maupun dirinya sendiri.Anak-anak di sini tidak berani memprovokasi maupun bermain dengannya.Waktu pertama kali bertemu Erin, aku melihat dia sama saja dengan anak-anak lainnya.Perbedaannya hanya anak ini sangat kurus, tetapi dia adala

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Kehangatan Cinta   Bab 7

    Aku menutup pintu, lalu balik badan. Aku merasa bertemu dengan orang yang tinggal di dunia berbeda denganku.Hans berdiri di sana dengan penampilan yang menyedihkan. Sekarang penampilannya tidak terawat, berjenggot, dan kurus, dia berubah menjadi sosok yang sulit kukenali.Shawn berdiri di sampingnya. Anak itu berubah kurus, wajahnya pucat, dan terlihat aneh. Mereka berdua tetap berdiri dan tidak berani beranjak.Shawn tiba-tiba lari ke arahku, seolah-olah berharap aku akan memeluknya seperti dulu."Ibu!" Shawn berhenti saat mendengar Erin memanggilku. Shawn menoleh dan menatap Erin dengan heran.Kebetulan sekali, Erin baru pulang sekolah.Ini kebetulan sekali. Erin baru pulang sekolah dan melihat kejadian ini."Mereka siapa?" tanya Erin. Erin melihat mereka berdua dengan tatapan waspada, kemudian perlahan mendekatiku.Aku memeluk Erin dan mengelus kepalanya sambil menjawab, "Entahlah, aku nggak kenal." Setelah itu, aku menggandeng Erin, balik badan dan pergi.Hans menahanku. Dia berka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Kehangatan Cinta   Bab 8

    Erin ternyata berbeda dengan anak pada umumnya.Erin sangat protektif, padahal selama ini aku mengira dia anak pendiam.Aku tidak menyangka dia akan semarah itu ketika bertengkar dengan orang lain.Pada malam harinya, aku bercerita tentang karma kepada Erin.Keesokan harinya, aku membuka restoran seperti biasa.Orang-orang mengetahui tentang kisah seorang pria yang berselingkuh mengajak anak selingkuhannya menemui mantan istrinya."Bos, ternyata kisahmu di media sosial itu kisah nyata. Padahal kau ini wanita hebat, mantan suamimu malah selingkuh."Tanpa sadar, akun yang kubuat ini selama bertahun-tahun ini mulai ramai.Akun itu sudah memiliki jutaan penggemar dan penuh komentar.Pemilik hotel langsung mengusir Shawn dan Hans setelah mengetahui kisahku.Bagaimanapun, pemilik hotel yang terlibat dalam kasus ini. Banyak orang yang mengawasi hotelnya karena kasus ini. Dia takut kasus ini akan memengaruhi bisnisnya.Hans terpaksa pindah ke hotel lain yang lebih jauh.Yang membuatku terkejut

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Kehangatan Cinta   Bab 1

    Tepat memasuki tahun ketujuh pernikahanku dengan Hans, cinta pertamanya, yaitu Yeni kembali dari luar negeri.Kini aku baru sadar bahwa Hans hanya menganggapku sebagai pengganti selama ini.Pada hari aku mengurus prosedur perceraian, aku juga memesan tiket kereta api.Satu-satunya anak yang kukhawatirkan, justru bersorak kegirangan."Berarti Tante Yeni sekarang bisa menikah dengan ayah dan menjadi ibuku?"Anak ini memiliki selera wanita yang sama dengan ayahnya.Aku mengemasi barang-barang tanpa ragu, lalu pergi dari rumah.Tiga bulan kemudian, aku dan putriku tidak sengaja bertemu lagi dengan ayah dan saudaranya.Putriku bertanya dengan bingung, "Bu, kenapa anak laki-laki itu terus menatap ibu sambil menangis?"Aku menggandeng putriku dan langsung berbalik pergi."Entahlah, ibu nggak kenal."…"Apa kamu pulang malam ini? Aku masak …." Sebelum aku selesai bicara, dia menyelaku."Yeni takut gelap, aku nggak bisa meninggalkannya." Sambungan telepon langsung terputus.Aku sudah dua bulan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Kehangatan Cinta   Bab 2

    Aku buru-buru meraih ponselnya, tapi lukaku terbuka lagi."Sret!"Hans mengambil ponsel dan menjawab telepon.Terdengar suara putraku mengatakan, "Ayah, Tante Yeni ingin mengajak Shawn pergi ke taman bermain."Selanjutnya, Yeni berkata dengan suara centil, "Kak Hans, aku mau mengajak Shawn ke taman bermain, tapi kami nggak ada kendaraan. Bisakah kamu mengantar kami?"Ketika aku ingin mengatakan sesuatu, Hans langsung mengabaikanku.Hans berjalan ke pintu keluar sambil berkata, "Tunggu sebentar, aku segera ke sana."Setelah menutup telepon, Hans menoleh ke arahku, lalu berkata, "Tunggu aku pulang." Hans membuka pintu dan bersiap-siap pergi.Aku memanggilnya, "Hans!"Sambil mengernyit, Hans berkata dengan kesal, "Ada apa lagi? Hanya luka ringan, kamu ingin aku mengantarmu ke rumah sakit? Tolong mengalah sedikit, jangan selalu …."Aku memotong kata-katanya."Aku hanya mau mengingatkanmu. Taman hiburan sangat panas, jangan lupa bawakan topi dan botol minum buat Shawn."Bagaimanapun juga, S

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29

Bab terbaru

  • Kehangatan Cinta   Bab 8

    Erin ternyata berbeda dengan anak pada umumnya.Erin sangat protektif, padahal selama ini aku mengira dia anak pendiam.Aku tidak menyangka dia akan semarah itu ketika bertengkar dengan orang lain.Pada malam harinya, aku bercerita tentang karma kepada Erin.Keesokan harinya, aku membuka restoran seperti biasa.Orang-orang mengetahui tentang kisah seorang pria yang berselingkuh mengajak anak selingkuhannya menemui mantan istrinya."Bos, ternyata kisahmu di media sosial itu kisah nyata. Padahal kau ini wanita hebat, mantan suamimu malah selingkuh."Tanpa sadar, akun yang kubuat ini selama bertahun-tahun ini mulai ramai.Akun itu sudah memiliki jutaan penggemar dan penuh komentar.Pemilik hotel langsung mengusir Shawn dan Hans setelah mengetahui kisahku.Bagaimanapun, pemilik hotel yang terlibat dalam kasus ini. Banyak orang yang mengawasi hotelnya karena kasus ini. Dia takut kasus ini akan memengaruhi bisnisnya.Hans terpaksa pindah ke hotel lain yang lebih jauh.Yang membuatku terkejut

  • Kehangatan Cinta   Bab 7

    Aku menutup pintu, lalu balik badan. Aku merasa bertemu dengan orang yang tinggal di dunia berbeda denganku.Hans berdiri di sana dengan penampilan yang menyedihkan. Sekarang penampilannya tidak terawat, berjenggot, dan kurus, dia berubah menjadi sosok yang sulit kukenali.Shawn berdiri di sampingnya. Anak itu berubah kurus, wajahnya pucat, dan terlihat aneh. Mereka berdua tetap berdiri dan tidak berani beranjak.Shawn tiba-tiba lari ke arahku, seolah-olah berharap aku akan memeluknya seperti dulu."Ibu!" Shawn berhenti saat mendengar Erin memanggilku. Shawn menoleh dan menatap Erin dengan heran.Kebetulan sekali, Erin baru pulang sekolah.Ini kebetulan sekali. Erin baru pulang sekolah dan melihat kejadian ini."Mereka siapa?" tanya Erin. Erin melihat mereka berdua dengan tatapan waspada, kemudian perlahan mendekatiku.Aku memeluk Erin dan mengelus kepalanya sambil menjawab, "Entahlah, aku nggak kenal." Setelah itu, aku menggandeng Erin, balik badan dan pergi.Hans menahanku. Dia berka

  • Kehangatan Cinta   Bab 6

    Aku menemui kepala panti. Aku memohon agar diizinkan tinggal di sini dan bekerja sebagai relawan.Kepala panti setuju. Dia berpesan, "Ada anak bernama Erin, dia butuh perhatian khusus."Erin berusia enam tahun. Sebenarnya, orang tuanya masih hidup.Namun, kedua orang tuanya bercerai dan punya keluarga masing-masing, akhirnya Erin ditinggalkan.Karena orang tuanya masih hidup, Erin tidak memenuhi syarat masuk panti asuhan. Namun, Erin tidak memberi tahu orang tuanya siapa.Kudengar, dia ditinggalkan kedua orang tuanya di jalanan. Erin datang sendirian ke panti asuhan. Panti asuhan pun mau tidak mau menerimanya.Erin anaknya pendiam dan suka menyendiri.Bahkan, dia ada kecenderungan suka melukai diri sendiri.Dia bisa ambil pisau untuk melukai orang lain maupun dirinya sendiri.Anak-anak di sini tidak berani memprovokasi maupun bermain dengannya.Waktu pertama kali bertemu Erin, aku melihat dia sama saja dengan anak-anak lainnya.Perbedaannya hanya anak ini sangat kurus, tetapi dia adala

  • Kehangatan Cinta   Bab 5

    Aku mulai mencoba menjalani hidup baru, tidak lagi mengerjakan rutinitas dalam rumah tangga.Seperti membersihkan rumah, mengantar anak ke sekolah ....Pemandangan di jalan, suara gemuruh hujan, semuanya membuat hatiku bergetar.Aku mulai memotret, mengunggahnya, dan menuliskan yang kurasakan.Tidak kusangka, unggahanku di media sosial disukai banyak orang.Seminggu kemudian, Hans tiba-tiba menghubungiku.Suaranya terdengar panik. "Apa kamu tahu dokumen Proyek Andara ada di mana? Awalnya, aku nggak mau mengganggumu, tapi aku sudah mencari semua laci di rumah, aku tetap nggak menemukannya."Aku terdiam sejenak, berusaha mengingat sambil mengernyitkan dahi. "Kamu bilang proyek itu mendesak, bahkan kamu sampai membacanya di toilet. Coba periksa rak buku di kamar mandi, tapi aku juga nggak terlalu yakin."Hans berkata dengan putus asa, "Nggak ada, aku sudah cari di sana."Aku terdiam sejenak, lalu menambahkan, "Dokumen proyek terbarumu sudah kusimpan di komputer di ruang kerja. Kamu print

  • Kehangatan Cinta   Bab 4

    Dulu Shawn adalah segalanya bagiku.Dia adalah anak yang paling kuharapkan, satu-satunya orang yang memiliki hubungan darah denganku di dunia ini.Sejak kapan aku mulai merelakan Shawn?Mungkin saat Shawn tidak makan makan malam yang sudah kusiapkan.Shawn membuang sop ayam yang sudah kubuat dari pukul empat pagi. Dia menginjak lantai yang sudah penuh dengan kuah sup, lalu berteriak marah, "Aku mau makan ayam goreng bersama Tante Yeni. Aku nggak mau makan sop ayam yang nggak enak ini."Shawn berkata sambil menatapku marah, "Ayah benar, kamu nggak becus jadi ibu rumah tangga. Aku membencimu!"Dia menangis, kemudian lari masuk ke kamar dan mengunci kamarnya.Aku seorang diri berada di depan meja makan dengan wajah tertegun. Aku tidak tahu harus berbuat apa-apa, dadaku rasanya sesak.Aku melihat kuah sop berwarna kuning masih menetes ke lantai, piring-piring pecah dan berantakan.Kondisi ini mirip dengan keluarga ini.Mungkin karena aku orangnya terlalu perfeksionisMungkin karena aku ngg

  • Kehangatan Cinta   Bab 3

    Setelah menunggu lama, Hans belum juga pulang.Aku melihat unggahan foto pemandangan di taman bermain di Whatsapp-nya.Ada foto Shawn yang terlihat gembira bermain, ada juga mereka bertiga foto bersama, bahkan ada juga foto mesra Yeni merangkul tangan Hans.Ada keterangan."Momen yang nggak boleh terlewatkan lagi."Aku yang dulu pasti akan segera menghubunginya seperti orang gila dan menanyakan apa maksudnya.Namun, selama dua bulan ini aku sudah mulai terbiasa dan tidak marah-marah lagi seperti dulu.Aku sepenuhnya bersikap cuek.Bahkan, aku memberi emotikon jempol pada unggahan foto itu.Sepertinya mereka tidak akan pulang malam ini.Suara katak di luar rumah makin membuat suasana rumah makin hening.Aku menatap koper yang sudah kusiapkan, lalu aku memotretnya.Aku mengunggah foto di Whatsapp dan memberi keterangan."Nggak perlu menunggunya lagi."Hans melihat unggahanku.Keesokan harinya, Hans buru-buru pulang.Sesampainya di rumah, dia melihatku duduk di sofa.Hans melempar kunci m

  • Kehangatan Cinta   Bab 2

    Aku buru-buru meraih ponselnya, tapi lukaku terbuka lagi."Sret!"Hans mengambil ponsel dan menjawab telepon.Terdengar suara putraku mengatakan, "Ayah, Tante Yeni ingin mengajak Shawn pergi ke taman bermain."Selanjutnya, Yeni berkata dengan suara centil, "Kak Hans, aku mau mengajak Shawn ke taman bermain, tapi kami nggak ada kendaraan. Bisakah kamu mengantar kami?"Ketika aku ingin mengatakan sesuatu, Hans langsung mengabaikanku.Hans berjalan ke pintu keluar sambil berkata, "Tunggu sebentar, aku segera ke sana."Setelah menutup telepon, Hans menoleh ke arahku, lalu berkata, "Tunggu aku pulang." Hans membuka pintu dan bersiap-siap pergi.Aku memanggilnya, "Hans!"Sambil mengernyit, Hans berkata dengan kesal, "Ada apa lagi? Hanya luka ringan, kamu ingin aku mengantarmu ke rumah sakit? Tolong mengalah sedikit, jangan selalu …."Aku memotong kata-katanya."Aku hanya mau mengingatkanmu. Taman hiburan sangat panas, jangan lupa bawakan topi dan botol minum buat Shawn."Bagaimanapun juga, S

  • Kehangatan Cinta   Bab 1

    Tepat memasuki tahun ketujuh pernikahanku dengan Hans, cinta pertamanya, yaitu Yeni kembali dari luar negeri.Kini aku baru sadar bahwa Hans hanya menganggapku sebagai pengganti selama ini.Pada hari aku mengurus prosedur perceraian, aku juga memesan tiket kereta api.Satu-satunya anak yang kukhawatirkan, justru bersorak kegirangan."Berarti Tante Yeni sekarang bisa menikah dengan ayah dan menjadi ibuku?"Anak ini memiliki selera wanita yang sama dengan ayahnya.Aku mengemasi barang-barang tanpa ragu, lalu pergi dari rumah.Tiga bulan kemudian, aku dan putriku tidak sengaja bertemu lagi dengan ayah dan saudaranya.Putriku bertanya dengan bingung, "Bu, kenapa anak laki-laki itu terus menatap ibu sambil menangis?"Aku menggandeng putriku dan langsung berbalik pergi."Entahlah, ibu nggak kenal."…"Apa kamu pulang malam ini? Aku masak …." Sebelum aku selesai bicara, dia menyelaku."Yeni takut gelap, aku nggak bisa meninggalkannya." Sambungan telepon langsung terputus.Aku sudah dua bulan

DMCA.com Protection Status