Malam itu Kenzo mengunjungi rumah Midori sekaligus makan malam bersama keluarga Midori. Mereka menyambut hangat kehadiran Kenzo di tengah keluarga karena papi mami Midori pun sudah memberi lampu hijau hubungan mereka berdua. Hanya saja memang Midori masih harus mengikuti kuliah kedokterannya hingga lulus sebelum menikah dengan Kenzo.
Rencananya Leon akan mendampingi Kenzo untuk berbicara dengan Midori seusai makan malam di taman samping rumah nanti.
Kenzo merasa begitu bahagia karena Midori begitu perhatian kepadanya ketika makan malam bersama keluarganya. Midori selalu melayaninya dengan mengambilkan makanan terlebih dahulu ke piring Kenzo sebelum dia mengambil untuk dirinya sendiri.
Menu makan malam di keluarga Midori memang terkadang membuatnya bingung karena cenderung ke arah menu otentik oriental, agak berbeda dengan masakan Jepang. Namun, rasanya enak menurut Kenzo. Kokinya pandai memasak.
"Apa kalian suka kampus baru kalian, Kids?" tany
Setiap pagi, Kenzo menyempatkan dirinya untuk mengantar Midori ke kampusnya sebelum sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri. Sudah hampir sebulan pemuda itu tinggal di Perth. Dia hanya berpapasan beberapa kali dengan Ayumi di depan lobi kampus Fakultas Kedokteran UWA. Mereka hanya saling pandang dengan tatapan datar tanpa saling menyapa satu sama lain."Kenzo Sayang, nanti siang aku akan minta Jacob mengantarku ke apartmentmu seusai kegiatan di kampus," ujar Midori lalu mengecup pipi Kenzo sekali saja untuk berpamitan.Pemuda itu menyunggingkan senyum manis di wajahnya lalu berkata, "Kalau begitu sampai nanti, Midori. Kuliah yang rajin supaya cepat lulus ya."Midori pun melepas kepergian Kenzo di atas sepeda motor Kawasaki Ninja dengan lambaian tangannya.Tak seberapa lama, Jacob berlari-lari mendekatinya dari arah parkiran sepeda motor. "Mi, apa kau sudah siap untuk pretest praktikum Fisiologi?" tanya Jacob seraya terengah-engah menata napasnya.
Hingga praktikum Fisiologi usai, Midori tidak kunjung kembali dari toilet. Jacob pun merasa resah, dia segera mengemasi barang-barangnya ke tas ransel dan juga barang milik Midori ke tas pink milik sepupunya itu.Semua peserta praktikum berhamburan keluar dari laboratorium dan bergegas pulang. Sementara Jacob berlari ke arah toilet wanita mencari Midori. Namun, setelah nekad masuk ke toilet wanita, dia tidak menemukan Midori. Jacob pun berteriak-teriak memanggil nama Midori, tapi sepi tidak ada jawaban.Dia benar-benar merasa kuatir kali ini. Dengan segera dia menghubungi Leon, Poseidon, dan Kenzo dengan mengirim pesan W A agar mereka membantu mencari Midori di kampus.Sementara menunggu bantuan datang, Jacob terus menyusuri koridor laboratorium dan ruang kelas yang kosong dan sudah dipadamkan lampunya itu sambil memanggil nama Midori. Namun, hasilnya nihil. Jacob menyugar rambutnya seraya berkacak pinggang di tengah koridor kosong.Tak lama kemudian, ket
Sesampainya di depan lobi kampus University of Western Australia, Kenzo menurunkan kaki Midori ke tanah. Dia membukakan pintu mobil Ferrari hitam yang dikendarai oleh Poseidon agar Midori dapat masuk ke mobil."Ken, makan malamlah bersama kami di rumah," pinta Midori sebelum Kenzo menutup pintu mobil Ferrari itu.Kenzo tersenyum lalu berkata, "Baik, Midori. Aku akan naik motor ke rumahmu. Tunggulah!" Dia mengecup bibir merah muda Midori lalu menutup pintu mobil Poseidon.Mobil Ferarri hitam itu melaju dengan cukup kencang meninggalkan area kampus kedokteran UWA. Kenzo menggeleng-gelengkan kepalanya melihat cara Poseidon mengendarai mobil sport itu.Ayah dan anak sama-sama suka mengebut, pikirnya. Dia teringat terakhir kali dirinya menumpang di mobil ayah Midori dan Poseidon, perutnya teraduk-aduk nyaris mabuk perjalanan karena Leeray mengendarai mobil Lamborghininya sangat kencang seperti adegan film Fast and Furious.Dengan langkah cep
Seusai makan malam, Leeray dan Deasy bersama ketiga pemuda klan Indrajaya itu duduk di ruang tengah menonton acara sport di ESPN yang sedang menayangkan siaran live motoGP. Sekalipun Deasy seorang wanita, tetapi dia juga menggemari pertandingan motoGP.Marques memimpin di urutan paling depan putaran sirkuit motoGP itu. Dia memang jagoan Deasy, sementara bocah-bocah itu kompak menjagokan rivalnya."Yes! Marques menang!" teriak Deasy gembira."Yaaahhh ... Bibi Deasy menang taruhan lagi!" seru Jacob kecewa jagoannya kalah seraya menyugar rambut di puncak kepalanya."Ayo kalian 50$ per anak, setor kepadaku," ujar Deasy menagih uang taruhan pada Poseidon, Leon, dan Jacob dengan mengulurkan telapak tangannya.Mereka bertiga bergiliran menyerahkan lembaran dolar senilai 50$ ke tangan Deasy. Sementara Leeray tertawa berderai melihat kelakuan istrinya."Babygirl, kau terlalu kejam pada bocah-bocah itu. Hahaha," ujar Leeray dengan suara bassnya
Semenjak Midori terkunci dalam lemari perkakas cleaning service, dia selalu berusaha menjauhi Ayumi hingga suatu ketika gadis itu berulah kembali untuk mengerjai Midori."Mi, aku tunggu di meja kafetaria pojok ya," pamit Jacob yang sudah lengkap menu makan siangnya di nampan yang dia bawa.Midori pun mengiyakan sembari menunggu karyawan kafetaria menyiapkan pesanan menu makan siangnya. Kentang gorengnya kebetulan habis jadi harus menunggu sebentar. Dia mengambil salad sayur dengan saus thousand island, steak sirloin, dan jus strawberry kesukaannya. Akhirnya, kentang goreng itu matang juga, diapun mengambil secukupnya ke piringnya.Ketika Midori melewati meja tengah menuju ke meja yang ditempati Jacob, sebuah kaki menjegalnya hingga dia kehilangan keseimbangannya dan terjatuh dengan semua makanan di nampannya menghambur ke tubuhnya."Aaaarrrhhh!" pekik Midori terkejut lalu mendarat dengan bokongnya terlebih dahulu di lantai."Hahahaha!" Tawa mahasis
Setelah berganti pakaian dengan baju baru yang dibelikan Kenzo untuknya, Midori pun membuka kunci pintu bilik toilet untuk keluar. Namun, sepertinya pintunya tertahan dari luar. Dia masih berusaha mendorong, tapi tidak bisa terbuk pintunya."Halo, apa ada orang di luar? Tolong aku terkunci di sini!" seru Midori dengan suara lantang berusaha membuat siapapun yang ada di sekitar toilet agar mendengar suaranya minta tolong."Help me! Help me, please!" teriak Midori panik.Dengan segera Kenzo menyingkirkan gagang alat pel lantai itu dari pintu bilik toilet. Midori pun berhasil keluar dari situ dan langsung memeluk Kenzo. "Ohh Ken, kenapa aku selalu terkunci!" ucap Midori lega bercampur kesal.Namun, Kenzo hanya tertawa pelan menanggapi kekesalan Midori. "Masih pelaku yang sama, Midori. Kuharap kau bersabar dan lain kali lebih berhati-hati. Apa kau tidak punya teman sekelas perempuan?" ujar Kenzo.Midori melepaskan pelukannya di tubuh Kenzo, dia menjawa
"Dari siapa kau mengetahui hubunganku dengan Takeshi? Mungkin kau hanya asal menduga-duga saja, Kenzo!" kelit Ayumi salah tingkah di hadapan Kenzo.Tanpa ragu Kenzo membalas, "Ada asap pasti ada api, kau bahkan sudah tidak perawan dan akupun tahu itu, Ayumi. Jangan paksa aku menerima wanita bekas pakai pria lain dengan alasan perjodohan keluarga bangsawan!" Dia meludah di hadapan Ayumi dengan jijik.Sontak Ayumi terperangah dengan kata-kata tajam dari Kenzo. Semua boroknya telah terbongkar di hadapan Kenzo. Matilah dia! Ayahnya pasti akan membunuhnya karena telah menggagalkan rencana berbesan dengan klan Watanabe.Kilas balik peristiwa 6 bulan yang lalu.Musim salju di Tokyo begitu dingin, saat itu Ayumi bersama sekelompok teman-temannya berlibur ke Nagoya. Mereka menginap di losmen yang menyediakan onsen (pemandian air panas) juga. Semuanya datang bersama pasangannya, Ayumi pun yang berpacaran diam-diam dengan Takeshi Yamada menikmati liburan musim dingi
Medan magnet Leon sebagai seorang playboy memang sangat kuat. Semenjak mengenal Leon di kafetaria yang menggertaknya untuk meminta maaf karena menjegal kaki Midori, ternyata Ayumi merasakan suatu ketertarikan pada pemuda bandel yang ganteng itu.Sayang sekali Leon tidak merasakan perasaan yang sama dengan Ayumi. Lagipula pikir Leon, gadis itu adalah tunangan Kenzo yang katanya gadis keturunan bangsawan Jepang.Hingga suatu hari ..."Sharron, aku pamit pulang dulu ya, sudah sore ...," ujar Leon mengecup pipi kakak senior kampus yang juga menjadi salah satu pacarnya selama 3 tahun kuliah di UWA.Dengan mencebik Sharron merelakan kepergian Leon, dia mengantar pemuda itu keluar dari kamar asramanya. "Kalau kau tidak sibuk hubungi aku lagi kapanpun, Leon. Aku senang kau temani," pinta Sharron memegangi lengan Leon di depan pintu kamar asramanya seolah dia tidak ingin pemuda itu pergi meninggalkannya.Leon tersenyum miring sembari melepaskan tangan gadis
Pada pertengahan musim dingin di Jepang, Midori melahirkan putera pertamanya untuk Kenzo. Bayi kemerah-merahan yang lahir melalui jalur normal tanpa harus menjalani operasi Cesar itu menangis kencang saat menghirup napas pertamanya di dunia.Kenzo memberinya nama Kenshin yang artinya kebenaran yang sederhana atau bisa diartikan sebagai kejujuran. Makna lainnya juga menyiratkan sebuah pengorbanan. Ada banyak kisah penuh pengorbanan yang melatar belakangi kehadiran bayi kecil itu sehingga sesuai dengan namanya.Seluruh keluarga besar Watanabe menyambut kehadiran generasi penerus mereka yang berharga dengan penuh kebahagiaan. Sebuah pesta besar digelar di kediaman Watanabe yang ada di Tokyo. Kakek Akehito mengundang sesama tetua kenalannya dari berbagai klan untuk memperkenalkan Kenshin Watanabe.Bayi laki-laki itu memang berambut hitam lebat seperti ayahnya, tetapi ketika matanya terbuka sepasang mata biru terang yang identik dengan genetik ibunya nampak jelas menunjukkan jati dirinya.
Acara resepsi pernikahan yang hanya mengundang kolega dekat, sanak saudara kedua mempelai, serta teman-teman dekat Kenzo itu berakhir sekitar pukul 17.00 waktu Jepang. Mereka berdua dilepas di halaman depan rumah keluarga Kenzo oleh semua tamu dengan mobil pengantin sedan Genoz warna hitam berhias bunga-bunga segar nan cantik itu.Tangan Kenzo melambai keluar kaca jendela mobil yang melaju menjauh menuju ke Hotel Imperial Tokyo. Dia sengaja memesan kamar pengantin di sana agar besok paginya dapat menemui keluarga besar Indrajaya saat sarapan dengan layak. Kenzo memang belum mengenal banyak saudara serta kerabat dekat istrinya dengan baik."Selamat untuk pernikahan Anda, Tuan Muda Kenzo dan Nona Midori!" ucap Yamaguchi yang menyetir mobil pengantin."Terima kasih, Yamaguchi!" jawab Kenzo dan Midori kompak lalu mereka tertawa bersama.Kenzo dan Midori berdebar-debar sepanjang perjalanan mobil menuju ke hotel. Keduanya masih sangat hijau dalam melakukan hubungan suami istri. Pacaran mere
Setelah lewat 2 minggu semenjak Kenzo dirawat di rumah, pemuda itu sudah mulai pulih kondisinya. Kesibukan persiapan pernikahannya jelang hari H membuatnya berdebar-debar teringat tak lama lagi dia akan menjadi seorang suami dan mungkin juga ayah."Midori, besok masa tenang sebelum pernikahan. Jadi hari ini adalah saat terakhir kita bisa bertemu sebelum kamu dipingit," ujar Kenzo sembari menggandeng tangan Midori menyusuri jembatan kayu panjang di pesisir Teluk Tokyo.Langit senja saat dilihat dari tepi pantai memang luar biasa indah. Angin dari arah laut menerbangkan rambut panjang Midori yang tergerai. Kenzo berhenti melangkah lalu melingkarkan kedua lengannya di pinggang Midori dan mereka pun berdiri berhadapan. Perlahan ia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Midori.Usai berciuman dia pun berkata, "Rasanya masih sama seperti ketika kita pertama kali berciuman di Kyoto. Rasa buah strawberi atau apel. Hahaha." Kenzo merasa dirinya begitu konyol terkenang saat itu."Aku marah dan
Ketika keluarga Indrajaya sampai di kediaman Watanabe, mereka diantarkan ke ruang tamu yang lebih hangat dibandingkan aula besar. Sekalipun sambutan dari keluarga besar Kenzo nampaknya ramah, tetapi Leeray tidak menurunkan kewaspadaannya. Sudah menjadi kebiasaannya sebagai pengusaha bahwa setiap kesepakatan selalu ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Hanya saja mereka belum mendengarnya."Silakan duduk, Semuanya. Terima kasih sudah bersedia memenuhi undangan kami," ujar Kakek Akehito Watanabe dengan nada ramah.Leon menerjemahkan jawaban dari kakak sulungnya, "Selamat siang, Semuanya. Terima kasih telah menerima kehadiran kami dengan ramah."Pemuda itu kali ini benar-benar serius mendengarkan setiap patah kata dari kedua belah pihak keluarga baik Watanabe maupun Indrajaya karena dia menjadi penyambung lidah mereka. Dengan diam-diam Leon menghidupkan fitur perekam suara di ponselnya untuk dokumentasi yang dapat dia berikan ke Kenzo yang tidak hadir bersama mereka dalam pertemuan ini.
Leeray menggantikan ayah ibunda Kenzo yang telah semalaman menjaga putera mereka di ruang ICU. Dia merasa kagum dengan keberanian pemuda Jepang itu saat menperjuangkan cintanya di hadapan tetua keluarga-keluarga yang super kolot memegang teguh tradisi mereka. Beruntung tim dokter bedah Rumah Sakit Tokyo dapat diandalkan sehingga Kenzo masih tertolong nyawanya. Usus pemuda itu robek di beberapa sisi saat tertancap pedang samurai yang digunakan untuk melakukan hara kiri di hadapan altar leluhur klan Watanabe kemarin siang.Dari kaca jendela ruang ICU, Midori memandangi papinya yang menjaga kekasihnya di dalam sana. Alat bantu napas dan selang infus beserta beberapa kabel yang terhubung ke mesin pendeteksi denyut jantung serta kualitas saturasi oksigen semuanya dipasangkan ke tubuh berotot Kenzo yang tertutupi pakaian pasien warna biru muda. Matanya masih terpejam erat dengan napas stabil perlahan.Tiba-tiba ada pergerakan dari tubuh kekasihnya. Midori segera berlari ke meja jaga perawa
Kedua biksuni itu melepas kepergian gadis tak bernama yang ditinggalkan sekelompok ninja di depan pintu kuil beberapa jam sebelumnya. Kini gadis yang tak sadarkan diri dengan kondisi tubuh penuh luka itu telah diinfus di dalam ambulance yang melaju dengan kecepatan sedang menuju ke rumah peristirahatan milik keluarga Yamada di Osaka.Tuan Kenji Yamada mengusap wajahnya yang jelas menampakkan kelelahan. Dia belum sempat beristirahat sejak kemarin karena mengurusi kisah asmara putera sulungnya, Takeshi. Cinta terlarang yang menyisakan kepahitan. Gadis dari klan Tokugawa itu nyaris mati dan dibuang jauh dari kediaman keluarganya. Bila dia boleh jujur, nuraninya menangis mengetahui masih ada praktik-praktik tradisi kolot yang tak berperikemanusiaan. Zaman telah berganti akankah manusia masih tetap berdiri di jalan lama dengan mengeraskan hati seperti Tuan Masumi Tokugawa? batin pria itu prihatin."Apa kau sudah menghubungi Takeshi agar memanggil dokter ke rumah di Osaka, Ito?" tanya Tuan
"Suamikuuu, tolong puteri kita pingsan!" Ibunda Ayumi memeluk tubuh anaknya yang penuh luka dan berdarah-darah di tanah. Dia berseru kepada pelayan rumah, "Antarkan nona muda ke rumah sakit!""TIDAK! Jangan bawa anak tak berbakti itu ke rumah sakit! Dia hanya akan menimbulkan kesulitan karena dokter pasti akan curiga melihat lukanya. Kirim ke kuil saja, biarkan para biksuni yang merawatnya nanti!" Masumi mencegah para pelayannya yang terdiam menunduk tak berani membantah perintah majikannya sekalipun itu jelas-jelas tak berperikemanusiaan. Gadis yang terluka parah itu sungguh miris kondisinya. Darah dari luka di wajahnya dan juga tubuhnya yang dibalut kimono putih berbahan katun polos. Ibundanya menangisi Ayumi hingga air matanya terkuras tak kunjung habis. Bagaimana pun kesalahan puterinya, Nyonya Michiko tak akan tega melihat darah dagingnya dipukuli hingga nyaris mati di depan matanya sendiri."Suamiku, luka Ayumi begitu parah ...a—aku a—aku takut dia akan infeksi bila tidak seger
Seusai kepergian ayah ibunda Kenzo bersama rombongan keluarga Indrajaya ke rumah sakit. Pertikaian antara tetua klan Watanabe dan Tokugawa semakin sengit. Mereka saling berteriak satu sama lain."Perjodohan ini sudah berakhir, Tuan Masumi Tokugawa! Kenzo sudah mematahkan perjanjian darah itu dengan hara kiri!" ucap Akehito Watanabe lantang. Dia menyesali kekeras kepalaannya sendiri tadi hingga cucunya mengambil jalan seperti itu.Tuan Masumi dengan wajah penuh murka berteriak seraya menggebrak meja, "Kalau Kenzo selamat seharusnya dia tetap menikahi puteriku, Ayumi, Tuan Akehito!"Nenek Kenzo angkat bicara karena mengetahui bahwa gadis klan Tokugawa itu sudah tak layak disebut gadis karena telah ternodai. "Dia tak layak bersanding dengan Kenzo, cucuku mengatakan bahwa Ayumi telah memberikan keperawanannya kepada putera keluarga Yamada. Mereka pun telah beritikad baik dengan hadir di sini," ujar Nyonya Kyoko Watanabe dengan dingin."HUH! Aku tak sudi berbesan dengan keluarga Yamada!" T
Semua mata tertuju pada sepasang kekasih muda belia itu. Midori menangis pilu memeluk tubuh Kenzo mencegah pemuda Jepang itu bertindak gila dengan mengakhiri hidupnya demi cintanya.Deasy dan Leeray saling bertukar pandang, mereka tak menyangka kisah cinta puteri mereka lebih sulit dibanding secret marriage yang dulu pernah mereka jalani. Memang kakek Midori menghajar Leeray hingga babak belur nyaris mati setelah mengetahui Deasy menikah diam-diam dan dihamili olehnya dulu. Namun, tidak sampai harus dipaksa bunuh diri begini.(Baca kisah cinta Leeray dan Deasy dalam novel Terjerat Cinta Milyarder Sexy)"Sudahlah, kami tidak ingin drama! Tolong Tetua Watanabe menjernihkan situasi pelik ini. Puteri kami berhak mendapat kejelasan nasib perjodohan yang telah disepakati dahulu antara dua keluarga Watanabe-Tokugawa!" Masumi Tokugawa tak ingin kehilangan kesempatan berbesan dengan keluarga bangsawan terhormat dan kaya raya seperti klan Watanabe dan dia benci keturunan Yamada.Namun, Kenzo ta