"A ... apa ada masalah yang terjadi?" tanya Corin sembari menatap ibunya dengan heran. Dia bisa merasakan ancaman yang berbahaya.Bersikap baik terhadap Mauren? Kalau tidak ada yang terjadi, mana mungkin Indira berbicara seperti ini? Corin sudah menemani Indira selama bertahun-tahun. Dia tentu tahu seperti apa sikap ibunya ini. Jika Mauren tidak melakukan sesuatu, Indira yang angkuh tidak mungkin berubah sedrastis ini.Indira menatap Corin, lalu menarik napas dalam-dalam dan menjawab, "Dia ... penyelamat kakakmu, penyelamat seluruh Keluarga Harison.""Penyelamat?" gumam Corin dengan heran."Ya." Indira pun mengangguk. Dia menceritakan seluruh kejadian tahun itu. Meskipun sudah berlalu, insiden itu tetap mimpi buruk baginya.Sebagai seorang ibu, tidak peduli seangkuh apa dirinya, Indira tetap bisa mencemaskan anaknya. Dia memang terlihat kuat, tetapi hatinya sangat lemah. Sementara itu, Clay adalah kelemahannya.Sesudah Indira menceritakan semuanya, Corin menjadi makin emosional. Dia ti
Naomi mengatakannya tanpa rasa ragu sedikit pun. Dalam sekejap, tatapan Clay menjadi dingin, senyumannya pun tampak sinis.Ketika Clay ingin berbicara, Naomi sudah memasukkan CD ke komputer. Pada saat yang sama, ponsel Clay berdering.Terdengar suara suster yang panik dari ujung telepon. "Pak Clay, tolong cepat ke sini. Bu Mauren, dia ....""Apa yang terjadi padanya?" tanya Clay dengan panik saat mendengar sesuatu terjadi pada Mauren. Dia sontak berdiri sampai tubuhnya hampir menabrak kepala Naomi. Perbedaan tinggi badan ini sungguh berbahaya.Naomi mendongak menatap Clay. Entah apa yang dikatakan suster itu, Clay tiba-tiba berkata, "Oke, aku akan segera ke sana."Selesai berbicara, tanpa menunggu Naomi bereaksi, Clay langsung keluar, bahkan tidak mengambil jasnya terlebih dahulu.Naomi terkejut melihatnya. Dia berseru, "Tunggu!""Kamu pulang dulu, kita bicara lagi nanti." Clay tidak sempat memedulikan tujuan kedatangan Naomi lagi.Naomi tidak ingin membiarkannya pergi begitu saja. Dia
Masalah ini terjadi terlalu mendadak, membuat pemikiran yang diyakini Clay selama ini sontak hancur!Yang terlintas di benaknya adalah penampilan Mauren yang menyedihkan. Sepasang matanya yang dibalut perban pun terus mengingatkan Clay bagaimana wanita ini bisa menjadi buta.Semua ini karena perbuatan Naomi. Naomi yang telah menghancurkan masa depan Mauren. Akan tetapi, siapa yang bisa memberinya penjelasan dari video itu? Mauren tidak cacat, juga tidak buta!"Huh!" Clay mendengus sinis. Saat ini, ponselnya berdering lagi karena ditelepon pihak rumah sakit. Dia mengangkatnya dan berucap, "Halo.""Pak Clay, Bu Mauren dalam keadaan kritis. Kami butuh tanda tangan anggota keluarga untuk operasi yang akan dilakukan," ujar seorang suster.Suara suster itu terdengar makin kecil. Jelas, dia bisa merasakan kemarahan Clay meskipun melalui telepon. Suster itu mencoba memanggil, "Pak Clay ....""Suruh dia urus diri sendiri baik-baik." Sesudah melontarkan itu, Clay langsung mengakhiri panggilan. J
Meskipun tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Kota Lathe lagi, Naomi sudah tinggal di sini selama bertahun-tahun. Dia merasa kehilangan jika tiba-tiba pergi ke luar negeri.Begitu mendengar pertanyaan Naomi, Gibson segera menimpali dengan serius, "Ada tugas penting untukmu.""Tugas apa?" tanya Naomi.Gibson menjawab, "Adikmu nggak ingin kembali ke Monarch International. Aku sudah mencarinya kemarin. Naomi, ke depannya kamu akan mengambil alih Monarch International. Selagi aku masih bekerja, aku ingin mengajarimu banyak hal."Mengambil alih Monarch International, perusahaan yang sangat besar ini? Gibson tidak pernah membahas tentang hal ini sehingga Naomi tidak tahu apa-apa. Kini, dia pun merasa gugup karenanya."A ... aku nggak bisa," ujar Naomi tanpa sadar. Hanya dengan membayangkan saja, Naomi sudah tahu dirinya tidak sanggup mengurus perusahaan sebesar itu. Bagaimanapun, ada terlalu banyak hal yang terlibat di dalamnya."Ada aku yang mengajarimu, nggak usah panik," sahut Gibson."
Dunia Clay telah sepenuhnya berantakan. Dia mengingat kembali apa yang terjadi beberapa waktu ini, mulai dari ... ketika Mauren diculik. Itu adalah momen yang membuat hubungannya dengan Naomi benar-benar retak.Sebelumnya, Naomi memang juga membuat masalah. Namun, sejak Mauren diculik, Clay selalu membela asistennya itu. Dia yakin bahwa Naomi yang telah bertindak kejam. Namun, tidak disangka ....Saat ini, catatan transfer Mauren yang menyuap dokter penanggung jawabnya, Wayne, beserta video wanita itu yang berkeliaran bebas di rumah sakit, melintas di benak Clay. Bagaimana bisa Mauren seperti itu?....Malam harinya, Naomi yang pulang kerja berjalan menuju tempat parkir. Kantornya berada di salah satu lantai dari gedung perkantoran yang ada di sebelah kantor Clay. Itu sebabnya, basement dari kedua gedung itu terhubung. Saat berjalan ke mobilnya, dia melihat seorang pria bersandar dan sedang merokok di sana.Wajah samping pria tampan itu terlihat murung. Di sekitarnya, sudah ada banyak
Ternyata memang benar-benar sudah berakhir. Bradlie meletakkan gelas anggur di meja, lalu memakan daging steik. Gerak-gerik Bradlie sangat elegan."Apa kamu sudah melihat berita utama hari ini?" tanya Naomi. Dia menyesal setelah melontarkan pertanyaan ini. Bradlie begitu sibuk, mana mungkin dia sempat melihat berita ini?Namun, Bradlie mengangguk. Naomi bertanya, "Apa pendapatmu?""Kamu yang membuatnya?" tanya Bradlie. Meskipun begitu, nada bicaranya terdengar sangat yakin.Naomi mengangguk. Bradlie berujar, "Sepertinya, kamu sangat membenci dia." Yang dimaksud Bradlie adalah Clay.Jika bukan karena membenci Clay, Naomi tidak akan membiarkan masalah besar seperti ini menjadi bahan kritikan orang-orang. Naomi adalah wanita yang pintar. Sebelum melakukan hal ini, dia tentu tahu Clay dan Keluarga Harison akan terpengaruh karena masalah ini. Masalahnya, Keluarga Harison tidak sederhana!Naomi tersenyum dan menjelaskan, "Hubungan dan dendam di antara aku dengan Clay nggak bisa dipahami oleh
Di kediaman Keluarga Harison.Ketika pulang, Clay melihat Hank, Alfon, Henry, dan Santo berada di rumahnya. Akan tetapi, keluarga Stane, selaku kakak ketiga dari kakeknya Clay tidak ikut karena masih berada di luar negeri. Seandainya Stane sudah kembali, dia pasti ikut datang bersama kedua kakaknya.Gaston yang merupakan kakek Clay memiliki tiga saudara.Hank merupakan kakak sulung, Alfon kakak kedua, dan Stane kakak ketiga. Sementara itu, Santo dan Henry adalah putra dari Hank.Entah apa yang telah mereka bahas sebelumnya, ekspresi Isabela dan Indira tampak sangat buruk saat ini. Corin juga berdiri di samping dengan wajah sedih."Akhirnya kamu pulang juga!" Alfon menatap cucu keponakannya ini dengan tak acuh. Clay hanya meliriknya sekilas tanpa rasa hormat sedikit pun."Kenapa seramai ini?" tanya Clay. Situasi seperti ini sudah bukan pertama kali kejadian di Keluarga Harison. Demi merebut kekuasaan, semua orang ini bisa melakukan apa pun.Alfon duduk di sofa sembari menyesap tehnya da
Di ruang kerja lantai dua. Begitu masuk, Indira mencium bau asap rokok yang pekat. Dia duduk di seberang Clay, lalu bertanya, "Bagaimana keadaannya sekarang?""Dia" yang dimaksud adalah Naomi. Indira merasa kedatangan beberapa orang Keluarga Harison tadi berkaitan erat dengan Naomi. Jika Indira tahu Naomi punya kemampuan seperti itu, dia pasti sudah menyuruh Naomi untuk membantu di perusahaan selama beberapa tahun ini. Meski tidak ada latar belakang keluarga yang bagus, bukankah lumayan juga jika dia punya kemampuan?"Apanya yang bagaimana?" Clay merasa heran dengan pertanyaan ibunya ini."Kamu dan dia!" jawab Indira."Kami sudah bercerai, sesuai keinginan kalian!"Ucapan ini membuat Indira tercengang. "Ya, kami memang nggak ingin kalian bersama! Lihat saja, sejak menikah denganmu, bukankah dia juga mendapatkan semua yang terbaik? Sebelum bercerai saja dia sudah membuat perusahaan rugi sebanyak itu!"Memikirkan hal ini, Indira merasa Naomi memang tidak boleh menjadi menantu keluarga me
Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia
Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N
Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-
"Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor
Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C
Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"
Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu
Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i
Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d