Kebencian Naomi menusuk hati Clay. Namun pada saat berikutnya, dia tetap bertekad. "Bukan berarti kamu akan buta selamanya, hanya sementara saja. Mauren sekarang harus dioperasi, aku akan segera mencari kornea yang cocok untukmu ...."Plak!Perkataan Clay belum selesai, Naomi menyelanya dengan menampar Clay dengan keras. Apa maksudnya hanya sementara? Dia menatap Clay sebentar dan berbalik membuka pintu kamar, lalu berkata dengan nada dingin, "Dia nggak berhak pakai korneaku dan kamu juga nggak berhak memintanya!"Setelah mengatakan itu, Naomi melangkah pergi tanpa memedulikan Clay di belakangnya yang terus memancarkan aura dingin. Akhirnya Clay mengatakan hal itu juga. Naomi memang sudah tidak menaruh harapan apa pun lagi terhadap Clay dan sudah putus asa sepenuhnya. Namun pada saat ini, Naomi tetap saja tidak bisa menahan rasa sakitnya.Padahal hubungan mereka sudah berjalan selama sepuluh tahun, apa yang mendorong Clay membuat keputusan seperti ini demi wanita di luar itu? Apa alasa
Naomi menceritakan dengan cermat situasinya selama beberapa bulan ini di luar negeri kepada Yuki.Setelah mendengarkan cerita Naomi, ekspresi Yuki terlihat makin terkejut. Dia adalah seorang pengacara yang serius dan biasanya juga sangat sibuk. Namun saat tidak sibuk, dia juga suka membaca novel. Baginya, cerita dramatis yang dialami Naomi ini seperti plot dari sebuah novel."Paman ya?""Ya. Jadi, pria yang kamu lihat selalu bersamaku di berita itu sebenarnya adalah pamanku.""Clay nggak tahu?""Kalau dia tahu, dia mungkin akan bertindak seperti itu kepada pamanku saat berada di luar negeri.""Kamu nggak menjelaskannya? Nggak baik membiarkannya salah paham seperti ini, 'kan?""Memang nggak baik, tapi bagus juga kalau kesalahpahaman ini bisa mempercepat proses perceraian kita. Hanya saja, aku nggak menyangka ...."Naomi tidak menyangka semua sudah seperti ini pun Clay masih menolak untuk bercerai. Yuki butuh waktu yang lama untuk mencerna berita yang mendadak ini. Hal ini benar-benar me
Semua orang menatap Naomi dengan tatapan heran. Dulu, setiap kali Clay bekerja lembur, Naomi selalu menyuruh Arum menyiapkan makan malam dan mengantarkannya kemari. Itu sebabnya, citra Naomi di mata semua orang adalah seorang wanita lembut. Namun, sekarang ....Di ruang kantor, Clay menarik dasinya dengan gusar. Dia duduk di seberang Naomi, lalu mengangkat gelas dan menyesap air. Kemudian, dia meletakkannya dengan cukup kasar dan berkata, "Kembali ke Red Leaf, tempat itu baru rumahmu.""Kehidupanku cukup baik kok di rumah Yuki," sahut Naomi."Kamu yakin sanggup tinggal di rumah yang luasnya hanya 70 meter persegi?" tanya Clay sinis.Naomi menatapnya tanpa kelembutan apa pun. Apartemen Yuki memang tidak luas, hanya terdapat 2 kamar dan 1 ruang tamu. Tentunya, orang yang terbiasa tinggal di rumah besar akan merasa tempat itu sangat kecil.Naomi memejamkan matanya dan membalas, "Ya, kehidupan yang kamu berikan padaku sangat baik, nggak ada yang kurang. Tapi, meskipun nggak bisa hidup mewa
"Kamu benar," ujar Naomi sambil mengangguk. Meskipun begitu, dia masih merasa agak gugup. Dia tahu seberapa besar tinggi standar perusahaan seperti ini sehingga kurang memiliki keyakinan.Hanya saja, jika berhasil, ini akan menunjukkan betapa hebatnya kemampuan Naomi. Dia pun mulai memikirkan topik pembicaraan yang mungkin akan dibahas nanti.Di lantai paling atas, Naomi sungguh dikejutkan dengan pemandangan di depannya. Perusahaan ini tidak jauh berbeda dari perusahaan Clay.Naomi tahu beberapa hal tentang kerja sama perusahaan Clay. Semua mitra Clay jelas-jelas memiliki kemampuan yang tidak biasa. Sementara itu, Naomi sendiri ...."Rileks sedikit," ujar Alviva. Naomi hanya bisa mengangguk menanggapi semua nasihat ini.Ketika sekretaris melihat mereka, dia berkata, "Silakan tunggu di ruang istirahat, Presdir sebentar lagi selesai rapat. Mohon ditunggu.""Baik." Keduanya sama-sama memasuki ruang istirahat. Sesudahnya, sekretaris itu menuangkan teh untuk mereka dengan sopan.Naomi tidak
Naomi menggeleng sambil menjelaskan, "Dia hanya memberiku waktu 3 hari. Sketsa sudah harus dikumpulkan pada tanggal 14 sebelum jam pulang kerja. Tapi, aku bisa melihat bukan hanya kita yang mendapatkan kesempatan ini.""Itu sudah pasti. Tanah di pinggiran timur kota sangat penting bagi PDB Kota Lathe. Mana mungkin dia hanya memberikannya kepada kita?" balas Alviva. Dia sudah menyelidiki Lavish International sebelum datang kemari, juga menganalisis pekerjaan apa yang akan mereka dapatkan. Dia pun tidak menduga akan memperoleh proyek pinggiran timur kota."Sepertinya, kita akan sangat sibuk beberapa hari ini," ujar Alviva."Ya, kita pergi ke sana untuk melihat-lihat dulu," timpal Naomi. Dia harus melakukan survei dulu agar bisa mendapatkan inspirasi.....Di dalam mobil, ponsel Naomi tiba-tiba berdering. Indira yang meneleponnya. Begitu melihatnya, dia langsung mengakhiri panggilan karena tidak ingin berbicara dengan wanita ini. Namun, Indira malah meneleponnya lagi.Kali ini, Indira men
Dari begitu banyak skandal sebelumnya, bisa dilihat bahwa Mauren menyukai Clay. Tidak heran kalau Mauren bersikap begitu murah hati sekarang.Meskipun meremehkan Mauren, Indira tetap merasa kasihan atas masalah yang menimpanya. Tiba-tiba, dia bertanya, "Jadi, kenapa bisa ada berita seperti ini?""Karena Naomi menolak untuk minta maaf," sahut Corin dengan suara yang sangat rendah. Jawaban ini pun membuat Indira gusar. Begitu membahas tentang Naomi, rasanya dia ingin sekali mencabik-cabik wanita ini."Dia sudah melakukan dosa sebesar ini, bisa dibilang dia seharusnya mendonorkan korneanya untuk Mauren. Sekarang, dia malah menolak minta maaf?" Indira makin murka saat membahasnya.Mauren sudah bersikap begitu murah hati, tetapi Naomi masih tidak menuruti permintaannya? Kalau begitu, apa yang diinginkan wanita ini?Corin menghela napas sebelum berucap, "Kalau Naomi terus bersikap keras kepala, Mauren mungkin akan menyerahkan buktinya kepada polisi.""Memang wanita berengsek!" maki Indira. M
Kalaupun membatalkan kontrak, itu pasti karena tidak puas dengan desain Naomi. Namun, Naomi belum menyerahkan desainnya, kenapa tiba-tiba jadi begini?Orang di ujung telepon menyahut, "Maaf sekali, Bu Naomi. Sebelumnya aku nggak tahu kamu Nyonya Muda Keluarga Harison. Aku nggak berani bekerja sama dengan orang sehebatmu.""Pak, jangan berlebihan begini." Naomi kira-kira sudah tahu bahwa Clay sudah melakukan sesuatu di belakangnya. Pria ini awalnya ingin membuat Naomi tidak mendapat pekerjaan. Tanpa diduga, kerja samanya ini ikut terpengaruh.Sesudah Naomi mengakhiri panggilan, Alviva berucap, "Nggak apa-apa, masih ada banyak proyek di sini."Naomi merasa agak lega mendengarnya. Dia tahu bahwa perjalanannya akan makin sulit karena Clay sudah turun tangan.Itu sebabnya, Naomi harus bisa mendapatkan proyek dari Lavish International. Bagaimanapun, hanya perusahaan ini yang bisa dikatakan setara dengan perusahaan Clay.Perusahaan kecil tidak akan berani membantah perintah Clay. Namun, Naomi
Clay mencengkeram pergelangan tangan Naomi dengan kuat. Di sisi lain, Naomi meronta-ronta tanpa henti sembari menatapnya dan berucap, "Coba kamu beri tahu aku, apa artinya tempat itu bagiku?"Mata Clay seketika terbelalak. Detik berikutnya, dia baru berkata, "Kamu juga tahu, aku tidak akan menceraikanmu."Ucapan ini dilontarkan dengan tegas. Maksud lain Clay adalah Naomi jelas-jelas mengetahuinya, jadi terus membuat onar? Sebaiknya hentikan semua itu mulai sekarang. Ini adalah pilihan terbaik yang bisa dibuat oleh Naomi.Dulu, asalkan Clay bersikap seperti ini, Naomi pasti akan mengalah. Namun, sekarang semua sudah berbeda. Naomi menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Kalau begitu, coba kamu beri tahu aku, kenapa aku masih harus bersama pria yang ingin mengambil korneaku?"Napas Clay seketika terhenti. Keberadaan Mauren seperti bom waktu di antara mereka. Setiap kali membahasnya, amarah keduanya hanya akan membeludak!Keduanya bertatapan sesaat. Ketika melihat tekad di mata Naomi, C
Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia
Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N
Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-
"Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor
Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C
Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"
Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu
Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i
Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d