Share

153 - Berbagi Ingatan

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-13 08:49:56

“Hei!” Phoenix mengenali suara Jay dan lekas menoleh.

Jay tersenyum nakal di belakang Phoenix yang terkejut.

“Kau lagi!” geram Phoenix sambil menatap tajam ke Jay. “Keluar!”

Phoenix bangkit dari duduknya. Hanya ada mereka saja berdua di kamar itu, ditambah dengan ayah Phoenix yang sedang dalam kondisi vegetative.

“Tidak mau!” tegas Jay sambil menahan senyum.

Melihat gelagat Phoenix yang ingin menyerang, Jay buru-buru menahan tangan wanita itu.

“Aku mendengar sesuatu yang menarik dari Tiger dan orang yang kau suruh mengundang tabib Wu.” Jay lekas mengatakannya sebelum tangan Phoenix terbebas dari genggamannya.

Seperti perkiraan Jay, mata Phoenix langsung menyala akan keingintahuan yang besar.

“Apa?” Akhirnya, Phoenix mulai tenang.

Karenanya, Jay pun melepaskan genggamannya sehingga kini mereka berdiri berhadapan. Jay menatap Phoenix yang sudah mengenakan cheongsam putih. Phoenix memang serasi dan manis dalam balutan busana semacam itu.

Karena Phoenix sudah setuju untuk mendengarkan, ma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   154 - Menyembuhkan Naga

    “Mau ayahmu sembuh?” ulang Jay di telinga Phoenix.Jay tak mau setengah-setengah bertindak jika ingin lekas kembali ke Astronesia dengan selamat dan utuh. Dia butuh akses dari Phoenix, dan semoga pilihannya tidak keliru.“Ke-keluar!” geram Phoenix dengan suara rendah.Tubuhnya bergetar akibat telinganya yang tertiup napas Jay ketika pria itu berbicara lirih sambil memeluknya.“Ya, Nona?” Pelayannya bingung, mengira salah dengar.Jay menyangka dirinya yang dihardik untuk keluar.“Kubilang, keluar!” Phoenix melirik tajam pelayannya.Ternyata Phoenix berbicara pada pelayannya dan bukan ke Jay. Maka, si pelayan pun bergegas keluar sebelum membuat kesal sang majikan.“Apa yang kamu tunggu?” ucap Phoenix sambil melirik ke samping.Jay terkekeh dan mulai melepaskan pelukannya. Setelah yakin hanya ada mereka berdua dan sang pasien, maka Jay pun memunculkan keberadaan fisiknya.“Baiklah! Aku akan memulai.” Jay berjalan ke meja nakas di samping kepala ayah Phoenix.Dia mengambil tempat bakar du

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   155 - Ayo Bermain dengan Harimau!

    “Satu hal penting lainnya, Tuan Dragon … bahwa Anda patut waspada terhadap putra Anda, Tiger.” Jay tidak menahan diri dari menyampaikan informasi ini.Mata Dragon menyala akan keterkejutan. Mana pernah dia menyangka bahwa dia diminta waspada pada salah satu anaknya?!“Tuan Jay dari Astronesia, bukankah Anda sudah keterlaluan, hanya karena Tiger menindasmu?” Suara berat Dragon keluar disertai wajah curiganya.“Ayah, aku sudah melihat memorinya ketika dia menguping pembicaraan Tiger dengan pelayanku yang berkhianat.Kemudian, Phoenix menceritakan apa yang dia dengar dari berbagi ingatan dengan Jay. Raut wajah Dragon semakin terkejut atas apa yang dituturkan putrinya.Rasanya Dragon tidak ingin percaya tapi ketika putrinya ini sudah meyakini sesuatu hal, tak ada alasan baginya untuk menyangsikannya. Phoenix merupakan orang yang paling teliti dan bisa diandalkan dari semua orang di sekelilingnya. Itulah kenapa Dragon memilih Phoenix menjadi penerusnya.Dragon mengembuskan napas panjang se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   156 - Bangkit dari Kematian dan Menjadi Drama Keluarga

    Rabbit mendekat dan ikut berbicara, “Ayah, jangan salahkan kami. Jangan bilang kami kejam karena meracuni Ayah, yah! Ini semua karena kebodohan Ayah sendiri. Sudah jelas Kak Tiger lebih hebat dan lebih mampu mengurus organisasimu, tapi Ayah justru melimpahkan kuasa penerus ke wanita sialan itu.”Dengan lancarnya, Rabbit mengakui dosanya di depan Dragon.“Ayah, jangan khawatir, kalau kamu kesepian di alam baka, aku akan mengirim si sialan anak jalang itu untuk menemanimu.” Kemudian Tiger terkekeh.Dia benar-benar menyampaikan semua kejahatannya di hadapan Dragon, bahkan tersirat mengenai rencana hendak membunuh Phoenix pula. Sedangkan Rabbit tertawa kecil di sebelah kakaknya.Yang mengejutkan, mendadak saja mereka saling tatap dan kemudian berciuman mesra seakan itu bukan hal aneh lagi bagi mereka. Tiger mndekap erat pinggang adiknya.Sedangkan Rabbit mengalungkan lengannya ke leher kakaknya dengan sikap manja agresifnya.“Kamu sepertinya sudah melupakan kakakmu ini, bermain dengan bud

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   157 - Seorang Ayah Tetaplah Seorang Ayah

    Jay paham dan menebaskan telapak tangannya di udara, seakan memutus sesuatu.Swuung!Dari atas, tiba-tiba saja muncul sebuah jaring yang jatuh di atas Tiger, sedangkan Phoenix sudah menyingkir.“Apa maksudmu ini?” Tiger marah karena sadar bahwa itu jaring khusus pelemah tenaga dalam.Ini sama halnya dengan jarum yang diterima Jay sebelumnya, hanya saja kekuatan pelemahannya lebih kuat sehingga Tiger yang sudah kalah dominasi, semakin tak berdaya.“Kamu harus menerima hukuman mati, Tiger!” seru Phoenix.Meski Tiger merupakan half brother dia, tapi apa yang sudah dilakukan Tiger sudah terlalu jauh untuk bisa dimaafkan.Sementara, Rabbit yang sedang bertarung melawan Jay, melihat kakak tercintanya terkena jaring pelemah tenaga dalam. “Kakak!” serunya.Rabbit menembakkan energinya untuk bisa terlepas dari dominasi Jay. Dia bermaksud ingin menolong kakaknya.“Argh!” Rabbit berteriak ketika mendadak saja kakinya terjerat sesuatu. “Sialan!”Dia berteriak ketika menyadari bahwa ada tali energ

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   158 - Akhir dari Tiger dan Rabbit

    “Ayah!” jerit Phoenix.Sayang sekali, Phoenix terlalu jauh untuk menjangkau ayahnya.Burfhh!Sebuah sapuan energi kuat melanda tubuh Tiger, menyebabkan dia terpental cukup jauh ke belakang. Ternyata itu Jay yang menghantamkan energi kanuragannya ke Tiger.“Buhaahh!” Tiger berteriak kaget.Brakk!Tiger jatuh dengan kedua lutut terlebih dahulu mendarat ke lantai dengan keras.“Arrghhh!” Tiger meraung kesakitan disertai bunyi retakan renyah di bagian kedua lututnya.Di saat dia sedang dalam kondisi paling lemah karena belum pulihnya energi tenaga dalam dia, justru mendapatkan tragedi pada lututnya.“Hui’er!” seru Dragon pada putranya dengan mata melebar.Dia lekas mendekat ke Tiger dengan raut wajah cemas. Putra tercinta mengalami keretakan tulang di kedua lutut, akan sesakit apa itu?“Arrghhh! Sialan kalian semua! Jek, awas saja kamu! Akan kubuat NeoTech milikmu hancur! Arghhh! Kultivasiku! Dantianku pecah! Arghhh!” Tiger berteriak-teriak penuh amarah.Dia menatap nyalang ke Jay yang be

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   159 - Kerinduan Mendera (18+)

    “Zafia?” Betapa terkejutnya Jay ketika mendengar nama istrinya disebutkan.Karena Dragon menghargai Jay, maka Zafia tentu saja diizinkan masuk ke ruangan.“Silakan, Nona.” Pelayan membungkuk, mempersilakan Zafia masuk.Ketika Jay melihat kedatangan istrinya yang dirindukan, dia langsung maju. “Fi ….” Kemudian dia memeluk erat Zafia.Sebenarnya Zafia sudah bersiap untuk bertempur mati-matian andaikan memang diharuskan jika dia dipersulit bertemu Jay.“Jay ….” Zafia membalas pelukan erat suaminya. Matanya terpejam dengan pelupuknya basah oleh air mata.Dia lega, sangat lega karena ternyata Jay baik-baik saja, tidak terluka ataupun tersandera.Setelah pelukan itu diurai satu sama lain, Jay memperkenalkan Zafia. “Tuan Dragon, Phoenix, perkenalkan … ini istriku, Zafia.”Ada kilat keterkejutan di mata Phoenix, meski setelah itu reda dengan cepat.“Wah, selamat datang kepada Nyonya Jay.” Dragon menyambut disertai senyuman.Atas kuasa Dragon, Jay dan Zafia diberikan kamar tamu yang layak. Bag

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   160 - Perjuangan Demi untuk yang Pertama Kalinya (18+)

    “Jay!” Zafia terkejut ketika tubuhnya diangkat sang suami dan mulai direbahkan di kasur besar nan mewah di sana.Jay bergerak cekatan melucuti celana jins istrinya, beserta kain segitiga mungil berwarna putih, dan menikmati pemandangan luar biasa indah yang tergolek pasrah di atas ranjang.Mata Zafia basah dengan mulut terbuka sedikit, menimbulkan sensasi birahi tersendiri untuk Jay.“Fi … kamu keterlaluan godain aku kayak gitu.” Jay mulai mengurai semua lapisan pakaiannya sendiri dan menjatuhkan secara sembarangan di lantai.Dia sudah tak sabar ingin menjadikan Zafia miliknya, utuh dan sempurna.“Hi hi! Aku ingin belajar menggoda kamu, Jay.” Zafia tersenyum binal sambil menggigit jarinya. Mata mengerling nakal ke Jay. "Gimana? Apakah udah lulus?"Yang membuat jantung Jay serasa digedor palu Thor, ketika Zafia membuka kedua kakinya dan memperlihatkan keutuhan dari surga dunia pada Jay, meski kemudian dia merayapkan tangan untuk menutupi lembah suburnya, menaikkan rasa penasaran Jay.“

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   161 - Permintaan yang Keterlaluan

    “Membawa Rabbit ke Astronesia?” Dragon sampai menaikkan kedua alisnya tinggi-tinggi.Pria paruh baya itu tidak menyangka bahwa hal yang diminta darinya dari Jay adalah salah satu putrinya yang kebetulan sedang dihukum.“Benar, Tuan Dragon. Itu pun jika Anda berkenan.” Jay menatap lurus ke mata Dragon.Bahkan Phoenix saja sampai membelalakkan matanya ketika mendengarnya. Berani sekali Jay meminta sesuatu sejauh itu!“Tuan Jay, bukankah permintaan Anda terlalu berlebihan? Kenapa Anda menginginkan anak saya yang itu untuk Anda bawa ke negara Anda?” tanya Dragon sembari menyipitkan matanya.Nada suaranya rendah dan berat, dengan membawa sekilas raut wajah curiga.Supaya tidak menimbulkan asumsi liar dari Dragon, maka Jay lekas mengatakan alasannya. “Tuan Dragon, saya tidak bermaksud ingin menyakiti atau berbuat hal yang sekiranya berlawanan dengan norma. Saya hanya ingin menjadikan dia salah satu anak buah saya. Itu pun jika Anda memperbolehkan.”Mendengar penjelasan dari Jay, Dragon diam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21

Bab terbaru

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   201 - Bertempur Melawan Pasukan Militer

    "Rupanya sungguh Pak Mayjen Jonas Patulubi, salah satu orang kepercayaan Pak Jendral Hambali Sardi." Jek Jon terkekeh santai. Dia berdiri di depan pondok utama milik Bruno, sedangkan mayat pria itu masih di dalam sana. Di belakang Jonas, sekelompok pasukan Kostrad bersenjata lengkap berjaga dalam formasi disiplin. Jonas maju selangkah, tatapannya tajam mencoba memberikan perasaan superior ke Jek Jon. "Kamu tak perlu berpura-pura lagi, Jek Jon. Kami tau siapa kamu sebenarnya. Kamu pikir bisa menyembunyikan identitasmu selamanya? Bruno sudah memberiku cukup petunjuk." Jay dalam wujud Jek Jon, menyeringai kecil seraya berkata, "Bruno? Anda mengandalkan ucapan orang yang bahkan tak tau caranya melindungi diri sendiri? Saya berduka untuk Anda, Mayjen. Saya kira Anda lebih pintar dari itu." Kemudian Jek Jon memberikan gestur mengejek ke Jonas beserta ekspresi wajah yang tak berlebihan tapi menusuk ulu hati lawannya. Jonas menggeram pelan, menahan amarah. "Kami tau kamu adalah Ja

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   200 - Berhasil Ditaklukkan

    "Tutup moncong busukmu, Jek! Aku tak butuh belas kasihanmu!" teriak Bruno. "Lebih baik kau lekas menyerah padaku, dan PhantomClaw milikmu akan baik-baik saja!" Jek Jon terkekeh sembari dia menerima pukulan demi pukulan Bruno. Kali ini dia tidak menghindari. "Memangnya apa yang dijanjikan majikanmu mengenai aku dan PhantomClaw?" Jek Jon bertanya dengan bahasa tersirat. Dia sudah paham bahwa di balik pergerakan organisasi milik Bruno yang mengganggu PhantomClaw, pasti ada orang dengan kedudukan tinggi yang ingin dia hancur. Hanya saja, dia belum bisa memastikan orangnya. Tapi dia yakin, tak lama lagi semua tabir akan terbuka untuknya. Bruno menyeringai. "Beliau hanya meminta aku untuk mengendalikan kamu yang mirip kuda liar! Maka dari itu, Jek. Kusarankan kamu lekas menyerah dan kalian akan tetap bisa bertahan. Patuhlah!"Seraya menyerukan kata terakhir, Bruno mengirimkan pukulan tenaga dalam dari jarak 15 meter ke Jek Jon di depannya. "Apakah kepalamu terbentur meja saat kamu m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   199 - Pertarungan Sengit

    "Oh, rupanya kau juga mampu menggunakan kekuatan semacam itu, he he!" Keluar seringaian dari Jek Jon. Bukannya gentar, dia justru terpacu untuk lekas menerjang ke Bruno. "Kemari kau, Jek Jon sampah!" teriak Bruno. Malam itu, di sebuah kedalaman wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk di Pulau Gaharu, suasana tegang telah tercipta sejak awal. Jek Jon mengumpulkan tenaga murni, aliran chakra segera membanjiri tubuhnya, pergi ke titik-titik chakra untuk memaksimalkan potensi di setiap lini tubuhnya. "Hmph!" Jek Jon mendengus keras seraya meledakkan auranya sehingga debu di sekelilingnya mulai beterbangan. Setelahnya, dia melesat ke Bruno yang telah menanti dengan mata nyalang melotot. "Ayo! Kita tak perlu banyak basa-basi!" seru Bruno tanpa mengendurkan auranya sendiri. Jay yang sedang dalam mode Jek Jon si Raja Bengis, lekas menebaskan tangannya yang membentuk cakar. Angin energi keluar dari sana dan siap mencabik Bruno. "Apa itu basa-basi? Justru kamu yang te

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   198 - Mendatangi Markas Mafia Lain

    “Dia adalah Jay, Pa.” Zafia menjawab Tistan.Zafia tidak ingin secara gamblang mengungkap mengenai jati diri suaminya.Tapi, Tristan tidak puas dan masih bertanya, “Iya, dia adalah Jay. Tapi apakah dia juga punya identitas lain sebagai Jek Jon?”Sembari memunculkan senyumannya, Zafia menyahut, “Dia Jay, Pa. Jay Mahawira.”Usai mengucapkan kalimat itu, tampaknya tak hanya Tristan yang gemas. Yoana pun demikian.“Fia, jawab yang benar!” Yoana kehilangan kesabaran.Yoana merasa putrinya sedang menutupi sesuatu dan hal tersebut berbahaya dan menakutkan.Bagaimana mungkin sesuatu yang berkaitan dengan organisasi mafia terbesar di Astronesia tidak menakutkan?“Dia suamiku, Ma, Pa. Dia Jay Mahawira. Tentunya jawaban ini sudah lebih dari cukup, kan?” Masih dengan ketenangan yang sama, Zafia menanggapi kedua orang tuanya.Tristan menghela napas, tak tau lagi bagaimana cara berpikir Zafia. Membela suaminya sedemikian kuat di depan orang tuanya sendiri ketika sang suami terindikasi memiliki kait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   197 - Kepanikan Orang Tua

    "Hm, lakukan evakuasi seperti biasa." Jay berbicara sambil berjalan ke arah belakang gedung NeoTech. Tidak lupa dia masuk ke ruangan khusus yang bisa menghilangkan bau dan aroma. Benar-benar ruangan steril yang dia bangun khusus untuk insiden semacam ini. Setelah itu, melalui jalan rahasia di balik dinding dapur, dia meluncur menggunakan golf car menuju kediamannya. "Jay." Muncul sosok Zafia, menunggu Jay keluar dari pintu rahasia di kediamannya, di ruang gudang bersih mansionnya.Jay bertatapan dengan istrinya. Dia sadar ada banyak hal yang harus dia ungkapkan ke Zafia. "Pastinya ada banyak hal yang perlu kamu katakan ke aku, ya kan Jay?" Zafia menatap lurus ke suaminya dengan dua lengan terlipat di depan dada. Dari kalimat itu saja Jay sudah mengerti bahwa sang istri telah mengetahui jati dirinya sebagai King Jek Jon. Bahkan Zafia bisa menemukan pintu rahasia di mansion. Tapi, mungkinkah Zafia mengetahui siapa dia dari investigasi Darius Wu? "Fi, sayang, nanti kita bicarakan

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   196 - Diburu Aparat

    Sementara itu ….Di apartemennya yang sederhana, Darius Wu sedang memeriksa dokumen tambahan ketika layar laptopnya tiba-tiba menampilkan pesan aneh.Pesan itu sederhana namun membuat darahnya membeku:“Kamu sudah terlalu jauh, Darius. Dunia gelap tidak mentolerir pahlawan.”Setelah itu, muncul gambar berikutnya di layar dia. Gambar yang menampilkan anak tidak sah Darius, yang selama ini dia sembunyikan sangat rapat dari publik. Anak yang selama ini menjadi satu-satunya ketika istri sah Darius divonis tidak subur oleh dokter tapi sang istri menolak keras pada poligami.Jika anak itu ditemukan istri sahnya, bisa dipastikan anak itu dalam bahaya. Namun, kini PhantomClaw juga sudah mengendus keberadaan si anak yang sudah Darius simpan sangat rapat.Bukankah anak itu sama saja dalam situasi bahaya?Darius tersentak, matanya menyapu sekeliling ruangan. Ketika dia bangkit dari kursinya, suara langkah kaki terdengar dari lorong luar.Pintu apartemennya dihantam keras, membuat Darius panik. D

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   195 - Kedok Terbongkar

    Jay terdiam sejenak, lalu berkata pelan, “Aku melindungi kotaku. Itu aja.” Setelahnya, dia memulaskan senyumannya.Tanpa menunggu jawaban Lina, Jay berjalan pergi bersama pasukannya, meninggalkan wartawati itu dengan banyak pertanyaan yang menggantung di pikirannya.* * *Langit Jatayu malam itu dihiasi sorotan lampu helikopter yang memecah gelap. Suara sirene meraung di berbagai sudut kota.Di layar-layar televisi dan media sosial, wajah Jay, CEO karismatik Supreme Group, terpampang di samping nama yang selama ini hanya terdengar dalam bisik-bisik gelap: King Jek Jon.Berita itu meledak seperti bom waktu. Detektif swasta bernama Darius Wu, seorang pria paruh baya dengan reputasi tanpa cela, baru saja mengungkapkan temuannya ke publik.“Bukti-bukti tak terbantahkan—rekaman pertemuan rahasia, transaksi gelap, dan koneksi organisasi bawah tanah—semua mengarah pada satu kesimpulan: Jay adalah sosok di balik kekaisaran kriminal yang mengendalikan bayangan Jatayu.” Seorang pembawa berita s

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   194 - Lina Menginginkan Hati Nurani Jay

    “Anda sangat berbeda dari yang dulu saya kenal.” Lina menyambung.Dia bahkan menekan perasaan rindunya akan sosok terpuji Jay dan tetap fokus pada misi kedatangannya. Menurutnya, Jay masih bisa diselamatkan.Jay bersandar di kursinya, jemarinya menyentuh dagu. “Lina, dunia ini bukan hitam dan putih. Terkadang, untuk mencapai sesuatu yang lebih besar, kita harus berani melangkah di area abu-abu. Apa kamu berpikir Jatayu bisa jadi kayak sekarang tanpa pengorbanan?”Pria itu tau dengan jelas bagaimana perasaan Lina terhadapnya, dan dia mengucap salut di dalam hati atas profesionalitas Lina.“Pengorbanan siapa?” Lina menyergah. “Orang-orang biasa yang harus menanggung risiko karena permainan Anda? Atau pejabat-pejabat yang Anda tekan hingga mereka tidak punya pilihan?”Lina terkadang tak ingin percaya, bahwa pria yang dia kagumi atas keberanian, patriotisme, dan kebaikan kemanusiaannya … kini seperti monster. Atau dia saja yang tak tau bahwa selama ini Jay memang monster?Jay menatap Lina

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   193 - Lina Ingin Bertemu

    "Nggak ada pilihan lain," jawab salah satu dari mereka dengan putus asa. "Dia tau terlalu banyak. Dia bisa menghancurkan keluarga kita tanpa menyentuh kita langsung."Di markasnya, Jay menerima laporan dari Erlangga. Wajahnya tetap tenang, hanya sedikit senyum terlukis di bibirnya."Mereka menyerah?" tanya Jay, nadanya datar namun penuh wibawa.Erlangga mengangguk. "Semua target sudah menunjukkan tanda-tanda surut. Beberapa bahkan sudah mengirimkan utusan untuk berdamai."Jay menyandarkan tubuhnya ke kursi, memutar gelas anggur di tangannya."Pfftt!” Jay mendengus geli. “Mereka membuatnya terlalu mudah. Ketakutan memang alat yang paling kuat, Erlangga. Nggak perlu darah, nggak perlu kekerasan. Hanya sedikit sentuhan, dan mereka langsung runtuh."Dia memandang keluar jendela besar yang memperlihatkan gemerlap kota Jatayu di malam hari."Biarkan mereka tetap di tempatnya. Kita nggak butuh mereka lenyap. Kita hanya butuh mereka untuk menjadi peringatan hidup bagi siapa aja yang mencoba m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status