Beranda / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 290. Semalam Bersama Clarissa

Share

290. Semalam Bersama Clarissa

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-26 17:42:37

Clarissa langsung memeluk Rendy begitu pria ini keluar dari portal Jade Dragon, sambil matanya berkaca-kaca menahan air mata yang mulai menetes membasahi wajahnya yang cantik jelita.

"Syukurlah Tuan Muda baik-baik saja! Aku sempat khawatir saat portal dari Jade Dragon menghilang dan merasakan aura tak sedap di kamar ini."

Rendy balas memeluk erat-erat tubuh tinggi semampai Clarissa yang terasa hangat di tubuhnya. Sambil membelai rambut Clarissa, Rendy berkata lembut, "Hei ... aku sudah kembali. Jangan menangis lagi ya."

Bibir Rendy langsung menyentuh bibir ranum merah Clarissa dan melumatnya tanpa ampun, tapi gadis ini tidak menolak sama sekali, bahkan membalas dengan lebih agresif sambil memeluk Rendy lebih erat lagi.

Tanpa terasa keduanya sudah tampak polos tanpa pakaian sama sekali dengan pakaian yang berserakan di mana-mana sementara kedua insan ini masih sibuk bergelut di atas tempat tidur dan memadu kasih dengan rasa cinta yang mendalam.

Wajah Rendy tampak terbenam di belahan bu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kebangkitan Naga Perang   291. Cemburu

    "Kamu hendak menemui Sheila Tanoto?" tanya Clarissa dengan ekspresi wajah terkejutnya. Tidak pernah disangka olehnya kalau Naga Perang akan menemui Elemental Naga satu persatu. Tadinya ia berpikir kalau pelayanannya yang hebat akan membuat Rendy hanya bersama dirinya saja.Rendy menatap Clarissa sambil tersenyum. Kepala gadis ini masih bersandar di dadanya setelah kelelahan akibat kultivasi ganda yang mereka lakukan sepanjang malam. Tangannya membelai lembut rambut panjang Clarissa."Aku sudah mendapatkan kekuatan Naga Api dalam dirimu, aku harus mendapatkan tiga kekuatan naga elemental lainnya untuk menyempurnakan kultivasiku. Kamu tahu kan kalau ayahku Zhang Wei akan merusak tatanan dunia fana ini tak lama lagi, jadi aku harus lebih kuat darinya."Rendy memberikan alasan yang masuk akal, tapi Clarissa tetap merasa cemburu dengan ketiga gadis elemental naga lainnya. "Jadi, Tuan Muda akan melakukan kultivasi ganda juga dengan tiga Elemental Naga lainnya? Bagaimana denganku? Apa Tuan M

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Kebangkitan Naga Perang   292. Tuan Muda Yang Mengerikan

    Rendy memutuskan untuk tidak menggunakan ponsel untuk menghubungi Elemental Naga; sebaliknya, dia memilih untuk menemuinya secara langsung.Sheila Tanoto, yang dulunya adalah musuh dari Negeri Malam di masa lalu, kini menjadi salah satu pengawal utamanya. Gadis berwajah pucat ini, yang dijuluki Elemental Naga Es, bertanggung jawab atas bisnis dan keamanannya.Menurut informasi dari Katrin, saat ini Sheila berada di Kota Javali untuk mengawasi pengembangan teknologi senjata canggih yang dapat mereka jual kepada negara-negara yang terlibat dalam konflik bersenjata."Mengapa Sheila bisa begitu jenius di sini? Apa peran Renata di masa ini?" gumam Rendy, kebingungan dengan perubahan besar akibat anomali waktu ini. "Apakah aku bisa kembali ke masa semula? Tapi, masa ini lebih menyenangkan dengan adanya Clarissa.""Saya sudah menyediakan transportasi untuk Tuan Muda, lengkap dengan sopir, jika Tuan Muda tidak ingin repot menyetir sendiri," ujar Katrin melalui ponsel.Tak lama kemudian, sebua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Kebangkitan Naga Perang   293. Insiden di Bandar Javali

    Ardi memacu Benz 300 SLR putih melewati jalanan yang mulai lengang, menuju Restoran Bandar Javali yang terkenal dengan hidangan lautnya. Suara mesin yang halus berpadu dengan gemuruh ombak yang semakin terdengar jelas saat mereka mendekati pantai. Lampu-lampu kota memudar, digantikan oleh cahaya temaram dari lampu-lampu restoran yang memantul di permukaan air laut.Setibanya di restoran, aroma khas seafood panggang langsung menyergap indra penciuman Rendy. Suara riuh rendah pengunjung yang menikmati hidangan, denting peralatan makan, dan alunan musik live menciptakan suasana yang hangat dan hidup. Ardi segera membukakan pintu mobil, dan Rendy melangkah keluar, merasakan angin laut yang sejuk menyapu wajahnya."Selamat datang di Bandar Javali, Tuan Muda," sapa seorang pramusaji dengan senyum ramah. "Apakah Anda sudah memiliki reservasi, atau ingin memilih meja dengan pemandangan laut?""Meja dengan pemandangan laut terdengar bagus," jawab Rendy, matanya menelusuri interior restoran yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Kebangkitan Naga Perang   294. Kesombongan Timotius Wijaya

    Gadis itu tampak ketakutan dengan sikap agresif eksekutif muda tersebut.Namun, pria itu tidak menggubrisnya dan terus melontarkan kata-kata kasar sambil melangkah maju, membuat gadis itu semakin terpojok. Aksi bully tersebut menarik perhatian banyak pengunjung, tetapi tak ada yang berani turun tangan.Rendy yang memperhatikan kejadian ini merasakan gelombang kemarahan. Meski demikian, ia segera menyadari sesuatu yang tidak biasa. Dari pria itu terpancar aura Qi yang cukup kuat, tanda bahwa ia bukan orang biasa. Meski begitu, rasa keadilan dalam dirinya membuat Rendy memutuskan untuk tidak tinggal diam. Ia bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati keributan tersebut, matanya tajam menatap pria itu dengan penuh keyakinan.Rendy melangkah perlahan namun pasti, langkahnya penuh dengan keyakinan. Suara deburan ombak seolah menambah irama ketegangan yang melingkupi suasana. Para pengunjung mulai memperhatikannya, seakan merasakan aura berbeda yang terpancar dari sosok pria muda ini."He

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Kebangkitan Naga Perang   295. Gadis Ranah Gold Core

    Sosok Rendy tampak bagaikan Malaikat pencabut Nyawa dengan aura dingin menakutkan memandang ke arah Timotius Wijaya.Namun, Timotius yang sudah dikuasai amarahnya tidak mendengar. Ia kembali menyerang dengan semua kekuatan yang dimilikinya, walaupun serangan demi serangan hanya mengenai udara kosong atau tertahan oleh tameng Qi merah Rendy.Pada akhirnya, Rendy memutuskan untuk mengakhiri pertarungan. Dengan satu gerakan cepat, ia melesat mendekati Timotius dan menghentakkan telapak tangannya ke arah dada pria itu, membuatnya terpental beberapa meter hingga jatuh terduduk dengan napas terengah-engah."Kau mungkin punya nama besar, tapi kemampuanmu tidak cukup untuk menantangku," ucap Rendy dingin sebelum berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Timotius yang terdiam, merasa kalah telak dalam pertarungan itu.Timotius tidak puas dan memerintahkan beberapa bodyguard yang baru tiba untuk mengeroyok Rendy."Serang pemuda kampungan itu dan patahkan kedua tangan serta kakinya biar dia tahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Kebangkitan Naga Perang   296. Elemental Naga Es

    Rendy memutuskan untuk menemui Sheila Tanoto di rumahnya. Sebuah vila megah yang terletak di atas bukit, dikelilingi oleh pohon pinus dan pemandangan yang memukau, menjadi tempat tinggal Sheila. Rendy merasa ada sesuatu yang mendesak di dalam dirinya, sebuah dorongan untuk mencari jawaban yang selama ini mengusik pikirannya. Nama Sheila selalu membawa resonansi yang tidak biasa di hatinya, meskipun ia tidak sepenuhnya mengerti mengapa.Begitu tiba di depan gerbang vila, Rendy merasa udara di sekitarnya mendadak lebih dingin, seperti sebuah tanda akan kehadiran Sheila yang dikenal sebagai Elemental Naga Es. Pintu vila terbuka perlahan, dan Sheila berdiri di sana, mengenakan gaun putih sederhana yang memancarkan keanggunan dingin namun memikat. Matanya yang biru seperti kristal es menatap langsung ke arah Rendy, membawa perasaan yang sulit ia jelaskan.“Rendy,” Sheila menyapanya dengan suara lembut namun penuh kehangatan. Sebelum Rendy sempat berkata apa-apa, Sheila melangkah mendekat d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Kebangkitan Naga Perang   297. Kekasih Lama

    Sheila membawa Rendy menuju ruangan pribadinya yang tenang dan dipenuhi dengan aura es yang memancar dari setiap sudut. Sebuah meja kecil dengan lilin biru yang menyala lembut menghiasi tengah ruangan, menciptakan suasana yang intim namun penuh dengan energi spiritual.“Sheila, kau yakin tentang ini?” Rendy bertanya, meski di dalam hatinya ia tahu bahwa Sheila adalah satu-satunya yang dapat membantunya menguasai Qi Naga Es yang baru saja terbangun dalam tubuhnya.Sheila mengangguk pelan, senyum lembut menghiasi wajahnya. “Rendy, Qi Naga Es dalam tubuhmu adalah bagian dari dirimu, tetapi tanpa bimbinganku, kau tidak akan bisa memanfaatkan kekuatannya sepenuhnya. Kultivasi ganda ini tidak hanya akan meningkatkan kekuatanmu, tetapi juga akan menghidupkan kembali energi yang pernah kita miliki bersama.”Rendy menghela napas panjang, menatap Sheila yang kini berdiri di hadapannya. Dia bisa merasakan kehangatan tubuhnya berinteraksi dengan dingin es dari Sheila, menciptakan harmoni yang sul

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Kebangkitan Naga Perang   298. Munculnya Elemental Naga Kelima

    Rendy menatap Sheila dengan mata yang menyiratkan tekad bulat, suaranya tegas tetapi terbungkus emosi yang tertahan. "Sheila, siapa sebenarnya Jacinda Chandra?" tanyanya lagi, kali ini dengan tekanan yang tak bisa diabaikan.Sheila menghela napas, dinginnya ruangan seolah mencerminkan suasana hatinya yang penuh keraguan. "Rendy, ini semua demi kebaikanmu," katanya, nadanya berubah menjadi lebih tajam. "Jacinda adalah masa lalumu yang seharusnya kau lupakan! Lebih baik tidak usah membahasnya lagi demi kebaikanmu sendiri!"Namun, rasa penasaran Rendy seperti api yang tak padam. "Kalau dia mengenalku, kenapa dia berpura-pura tidak mengenalku saat berada di Restoran Bandar Javali?" tanyanya, matanya tajam menusuk Sheila.Sheila mengangkat dagunya, sorot matanya dingin seperti es yang tajam menusuk. "Karena dia adalah Elemental Naga Kelima yang dipecat oleh Katrin," jawabnya, suara dinginnya menusuk hingga ke tulang. "Jacinda menguasai Elemental Tanah, elemen terkuat dari semuanya. Tapi ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30

Bab terbaru

  • Kebangkitan Naga Perang   483. Konflik Berlanjut

    Clara menatap tajam ke arah Rendy, matanya menyala dengan amarah yang tak tertahankan. "Jangan kau kira tindakanmu ini akan mengubah kebencianku padamu!" suaranya dingin, nyaris menggigit, tanpa sedikit pun nada terima kasih.Rendy menghela napas panjang, mencoba memahami kekerasan hati Clara. Wajahnya dipenuhi kebingungan, tetapi suaranya tetap tenang. "Aku terus mencarimu, Clara! Buat apa aku membunuhmu? Apa untungnya bagiku?" katanya, menatapnya lekat-lekat, mencari celah di balik tatapan penuh kebencian itu.Clara menyilangkan tangan di dadanya, dagunya sedikit terangkat, menegaskan keangkuhannya. "Aku tidak percaya padamu! Aku datang untuk memperingatimu. Berhenti mencari Kekuatan Tertinggi, atau kami akan menghancurkanmu!" suaranya bergetar, bukan karena takut, melainkan karena tekad yang membaja.Rendy mengernyit. "Kekuatan Tertinggi? Apakah organisasi itu yang membuatmu membenci aku?" tanyanya, mencoba menelisik lebih dalam.Clara tak menjawab. Dengan santai, ia melangkah ke b

  • Kebangkitan Naga Perang   482. Sahabat Atau Musuh Lama?

    Rendy menatap tubuh wanita yang berdiri di tengah kekacauan Klub Red Lotus. Gaun merahnya berkibar pelan, seolah ikut menari bersama cahaya lampu temaram yang berpendar di langit-langit. Aroma alkohol, asap rokok, dan keringat bercampur menjadi satu dalam udara yang berat. Mata Rendy menyipit, mengamati siluet wanita itu."Kenapa aku merasa mengenalnya?" pikirnya, langkahnya perlahan mendekat."Nona, ada masalah apa sampai kamu mengacau di Klub Red Lotus ini?" tanyanya dengan suara tenang namun penuh kewaspadaan.Plok! Plok! Plok!Tepukan tangan menggema, menggantikan hiruk-pikuk yang sempat mereda. Wanita bergaun merah itu tetap membelakanginya, tubuhnya tegak, aura misterius menguar dari setiap gerakannya."Apa kita perlu memanggil bantuan, Tuan Muda?" suara manager klub terdengar penuh kehati-hatian."Tidak perlu! Aku bisa mengatasinya sendiri!" Rendy menjawab, tetap melangkah maju.Sebuah tawa kecil menggema, renyah namun menusuk."Hihihi ... selamat datang, Jendral Wang!"Suara i

  • Kebangkitan Naga Perang   481. Masalah di Klub Red Lotus

    Tok! Tok! Tok!Suara ketukan di pintu menggema di dalam ruangan, menginterupsi atmosfer hangat yang tercipta antara Rendy dan Jessy. Rendy yang duduk di sofa menoleh dengan malas, sementara Jessy menghela napas panjang, kesal karena momennya terganggu."Siapa?" tanya Jessy, suaranya tajam, penuh ketidaksabaran.Pintu terbuka sedikit, memperlihatkan wajah pucat seorang pria berseragam hitam. Ia adalah manager klub, tampak gelisah, peluh mulai bercucuran di pelipisnya."Gawat, Chief! Ada sedikit masalah di Klub!" katanya dengan suara bergetar. Matanya sekilas melirik ke arah Rendy, lalu cepat-cepat menunduk saat melihat ekspresi tajam pria yang dikenal sebagai Naga Perang—sosok legendaris di dunia gelap Khatulistiwa.Jessy melipat tangan di dadanya, wajahnya penuh kejengkelan. "Masalah kecil saja tidak bisa kamu tangani! Bagaimana kamu bisa mempertahankan jabatanmu?"Seakan darahnya terkuras, wajah manager itu semakin pucat. Ia menelan ludah, tidak berani menatap Jessy."Apa yang terjad

  • Kebangkitan Naga Perang   480. Romansa Rendy dan Jessy

    Dalam keheningan yang hanya diisi suara dengungan komputer, Jessy menatap layar dengan penuh konsentrasi. Cahaya biru dari monitor memantul di wajahnya yang tegang, memperlihatkan garis-garis kelelahan yang tersembunyi di balik sorot matanya yang tajam. Jari-jarinya menari di atas keyboard, sesekali berhenti untuk meneliti setiap baris kode dengan seksama. Rendy berdiri di belakangnya, tubuhnya tegang seperti kawat yang ditarik kencang, matanya tak berkedip menatap layar holografik yang terus berubah di hadapan mereka."Aku menemukannya," bisik Jessy, suaranya bergetar oleh ketegangan yang nyaris tak tertahankan. "Ada lokasi yang tersembunyi dalam sistem mereka... Ini bukan sekadar markas biasa, Ketua. Ini pusat dari segalanya."Rendy mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. Ada api yang menyala di matanya, kemarahan yang selama ini ia pendam akhirnya menemukan bentuknya. "Di situlah ibuku disekap?" tanyanya dengan suara yang nyaris bergetar.Jessy menoleh padanya, menatap dalam-dal

  • Kebangkitan Naga Perang   479. Jessy, Sang Ahli Teknologi

    Di balik kerlip lampu dan gemerlap modernitas Red Lotus Club and Resort, Rendy melangkah dengan penuh ketegasan, namun di balik mata dinginnya tersimpan segudang kenangan. Di tengah kekacauan hidupnya—konflik dengan Cindy dan keputusannya untuk mencari kebenaran tentang ibunya—hanya satu hal yang selalu ia rindukan yaitu kehadiran Jessy Liu.Jessy, wanita yang telah lama menjadi bagian dari hidupnya, kini duduk di sebuah ruangan rahasia di balik dinding resort yang mewah. Di sana, di antara deretan monitor dan kode-kode digital yang menari, ia mungkin bisa menyusun petunjuk-petunjuk yang akan membongkar rahasia Kekuatan Tertinggi. Setiap detik tanpa Rendy terasa begitu lama baginya. Rindu yang selama ini tersembunyi di balik ketenangan profesional kini terpancar jelas saat ia melihat pintu terbuka perlahan."Ketua," panggilnya dengan nada lembut penuh harap, suaranya seakan melunakkan segala kegamangan. Saat Rendy melangkah mendekat, hatinya sejenak luluh oleh kehadiran wanita yang ta

  • Kebangkitan Naga Perang   478. The New Rendy

    Rendy tidak lagi menghiraukan Vera Huang. Wanita itu baginya bukan lagi seorang mertua, melainkan hanya semut yang bisa ia injak kapan saja jika ia mau. Matanya menatap kosong ke depan, tapi pikirannya dipenuhi kemarahan yang mendidih. Hatinya telah beku. Jika Cindy lebih memilih ibunya, maka ia akan pergi—mereka akan bercerai. Sesederhana itu."Masih ada hal yang lebih penting daripada mengurusi seorang mertua yang tidak berarti!" gumamnya, suara rendahnya nyaris seperti geraman. "Aku harus mencari tahu di mana ibuku yang ditahan oleh Kekuatan Tertinggi."Ia melangkah menuju gudang garasi, membuka pintu dengan sedikit tenaga. Derit engsel yang berkarat memenuhi udara, menyambutnya dengan suasana yang muram. Di dalam, skuter bututnya masih berdiri dengan setia, lapisan debu tipis menyelimutinya. Tanpa ragu, ia menyalakan mesin tua itu, suara bisingnya langsung menggema di seantero garasi.Baru saja ia hendak memutar gas, suara langkah kaki yang terburu-buru menghentikannya."Ren...!"

  • Kebangkitan Naga Perang   477. Kehancuran Huang Corporation

    Vera menggertakkan giginya, rahangnya mengeras sementara napasnya memburu. Matanya menyala penuh kebencian, seperti bara api yang siap melalap habis apa pun di hadapannya. Dengan suara yang lebih tajam dari pisau belati, ia berdesis, "Aku tidak akan membiarkan ini terjadi! Huang Corporation tidak akan runtuh hanya karena seorang pria yang dulu kupandang sebelah mata! Kau bukan Naga Perang... Semua ini hanya kebetulan belaka."Rendy tetap berdiri dengan tenang, sikapnya tegap bagai gunung yang tak tergoyahkan oleh badai. Sorot matanya dingin, penuh ketegasan yang tak terbantahkan. "Sudah kubilang, Vera, ini baru permulaan. Kau pikir aku akan berhenti di sini? Tidak. Aku akan memastikan kau merasakan kehancuran yang lebih menyakitkan daripada sekadar kehilangan investasi. Kau telah mempermainkan hidupku, dan sekarang, aku yang akan menentukan nasibmu."Wajahnya yang dulu dikenal lemah lembut kini menampakkan ketegasan yang mengerikan. Rendy bukan lagi pria yang bisa diabaikan begitu saj

  • Kebangkitan Naga Perang   476. Membongkar Penyamaran

    Di tengah ruangan yang remang, bayangan senja menari di dinding-dinding mewah, Vera mengeluarkan dengusan penuh ejekan. Matanya yang tajam dan dingin menembus kegelapan, seolah memancarkan bara amarah. Dengan suara yang menyeruak, ia mencaci,"Menolak? Hah! Kamu pikir dirimu siapa? Hanya seorang pecundang yang bahkan tidak mampu membeli dasi layak, berani menantangku!"Rendy, berdiri tegap bagaikan patung besi di tengah badai, menatap balik tanpa setitik ragu. Tatapannya yang tajam dan dingin menantang, seolah berkata bahwa ia telah lelah menjadi korban hinaan. Suaranya rendah namun menggema dengan kepastian, "Aku sudah muak dipandang rendah. Jika aku mengaku sebagai Naga Perang, maka aku memang Naga Perang! Dan jika kau memaksaku menceraikan Cindy demi keuntunganmu sendiri, kau akan merasakan penyesalan yang meendalam!"Rendy sudah habis kesabaran dengan sikap arogan Vera yang selalu menghinanya.Tawa sinis Vera pecah, melayang ke udara seperti asap pahit, "Oh, jadi sekarang kau meng

  • Kebangkitan Naga Perang   475. Hinaan Vera

    HA-HA-HA ...!!!Tawa itu meledak di udara, menggetarkan ruangan dengan gaungnya yang menusuk telinga. Vera Huang menepuk-nepuk pahanya, seolah ucapan yang baru didengarnya adalah lelucon paling konyol yang pernah ada."Ha-ha-ha! Astaga, Rendy! Aku tahu kamu ini miskin dan tidak berguna, tapi aku sungguh tidak menyangka kamu juga pintar membual!" katanya dengan nada mengejek, matanya menyipit penuh penghinaan.Rendy mengepalkan tangan, kuku-kukunya hampir menembus kulit telapak tangannya sendiri. Napasnya berat, dadanya naik turun dengan penuh amarah. "Aku tidak berbohong! Aku memang Naga Perang yang akan menarik seluruh investasi Wang Industries dari Huang Corporation! Aku sudah muak hidup seperti ini, tanpa kejelasan dan tanpa harga diri!" suaranya bergetar, bukan karena ketakutan, tapi karena tekad yang sudah tak bisa dibendung lagi"Mentang-mentang nama margamu sama dengan nama perusahaan Grade A, terus kamu klaim kalau itu perusahaanmu? Hah! Sungguh lucu dan tak masuk akal!" sind

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status