Beranda / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 201. Paket Misterius

Share

201. Paket Misterius

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-19 22:20:55

Hari bergulir menuju siang, dan rumah Keluarga Huang mulai sepi. Cindy sudah berangkat ke kantor dengan Vera yang terus menjejalkan berbagai nasihat tentang bagaimana seharusnya ia menghadapi Naga Perang.

Di kamar sempitnya, Rendy bangun perlahan. Mata hitamnya menyapu ruangan kecil yang penuh barang berdebu. Udara lembap menggantung di sekitarnya, bercampur bau kertas tua yang menguning di sudut. Rendy meraih sebotol air di atas meja reyot, menyesap pelan sambil bersandar pada dinding yang dingin.

Ia menatap lurus ke depan, ke sebuah cermin kecil yang menggantung miring di dinding. Sosoknya yang memantul tampak lusuh—kaus usang, rambut berantakan. Namun, di balik penampilan sederhana itu, ada aura yang tak bisa disembunyikan. Sorot matanya menyimpan sesuatu yang lebih dalam yaitu ketegasan, luka, dan rahasia.

“Seharusnya aku pergi tadi malam,” gumamnya pelan. Tapi entah mengapa, kaki ini terasa berat meninggalkan rumah yang penuh pertikaian ini. Bukan karena ia merasa diterima, melai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Naga Perang   202. Awal Dari Akhir

    Langit sore di Buitenzorg memerah, seolah menggambarkan ketegangan yang menguap di udara. Rendy melangkah keluar dari Paradise Hill, menyusuri jalan berbatu yang dihiasi pepohonan rindang. Angin membawa aroma tanah yang kering dan asap kendaraan dari kejauhan, mengingatkan pada kota yang tak pernah berhenti bergerak.Rendy tak membawa apa-apa selain jam saku tua yang kini tergantung di saku dadanya, berayun perlahan mengikuti langkahnya. Ia tahu, langkah ini membawa dirinya kembali ke medan yang tak pernah ia ingin tempuh lagi. Dunia bayangan yang penuh tipu muslihat, darah, dan janji yang tak pernah ditepati.Ia masih penasaran dengan jam saku tua yang dikirimkan oleh seseorang kepada dirinya, yang kemungkinan bisa mengungkap masa kecilnya yang terlupakan.Sesampainya di pinggiran kota, ia mendapati sebuah mobil hitam mengilap menunggunya. Sopirnya, seorang pria berwajah tirus dengan setelan serba hitam, membungkuk hormat begitu melihat Rendy. “Selamat datang kembali, Tuan Naga Perang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Kebangkitan Naga Perang   203. Musuh Baru Naga Perang

    Langit di Khatulistiwa tampak kelam, meski matahari berada di puncak siangnya. Aura mencekam menyelimuti kota Kartanesia saat kabar tentang kejatuhan The Wise Immortal menyebar. Bukan kemenangan yang dirayakan, tetapi ketakutan yang tumbuh. Organisasi bayangan seperti The Infinity tidak melemah karena kehilangan seorang pemimpin—sebaliknya, musuh-musuh baru mulai bermunculan, membawa ancaman yang lebih nyata.Di sebuah lorong gelap, Rendy Wang berdiri tegak meski napasnya berat. Pedang di tangannya berlumur darah, bekas pertempuran melawan Reysha yang baru saja usai. Sebelum ia sempat menarik napas lega, suara langkah kaki yang berat dan mantap bergema, seolah menantang keberaniannya.Dari balik bayang-bayang lorong, seorang pria bertubuh besar muncul. Bekas luka yang memanjang dari dahi ke pipinya menambah kesan mengintimidasi pada wajahnya. Matanya menyala dengan gairah bertarung yang tak tertahankan. Khan. Nama yang terlalu dikenal oleh Rendy—musuh lama yang ia kira telah dikalahka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Kebangkitan Naga Perang   204. Siasat Gadis Bertopeng Merah

    Pertempuran pecah seketika. Kilatan pedang, rantai yang berayun, dan ledakan energi memenuhi lorong yang sempit. Rendy, Jessy, Dion, dan Rey bertarung dengan koordinasi yang sempurna, melawan musuh lama dan baru yang mengerahkan seluruh kekuatan mereka.Namun, di tengah pertempuran sengit itu, Rendy merasakan sesuatu yang aneh. Seolah-olah ini semua hanyalah pembuka untuk sesuatu yang lebih besar. Di suatu tempat, dia tahu bahwa musuh sejati mereka, pemimpin sebenarnya dari The Infinity, sedang mengawasi mereka dari balik layar, menunggu saat yang tepat untuk menyerang.Lorong sempit tempat pertempuran berlangsung kini dipenuhi dentingan logam, ledakan energi, dan jeritan kemarahan. Jessy Liu melesat di antara musuh-musuh mereka, gerakannya secepat bayangan. Ilmu Meringankan Tubuh yang ia kuasai membuatnya hampir mustahil disentuh, bahkan oleh The Triplets of Havoc.“Rendy, fokus pada Khan!” teriak Jessy, menghindari belati yang dilemparkan salah satu Triplets. “Aku akan mengurus yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Kebangkitan Naga Perang   205. Serikat Hantu Malam

    Beberapa bulan setelah kekalahan The Infinity, dunia kembali tenang—setidaknya di permukaan. Rendy Wang menjalani hari-hari sibuknya di Kartanesia, memimpin Wang Industries menuju era baru pertumbuhan dan inovasi. Untuk sementara tidak ada lagi gangguan dari musuh-musuh lamanya maupun munculnya musuh baru yang menganggu hidupnya.Namun, di balik kedamaian tersebut, ia merasakan tanda-tanda bahwa ancaman baru tengah muncul, lebih licik dan mungkin lebih kuat dari sebelumnya.***Suatu malam, Rendy menerima pesan rahasia yang diantar secara langsung oleh kurir berpakaian serba hitam. Surat itu berisi kode yang sulit dipahami, menggunakan bahasa kuno yang hanya diketahui segelintir orang. Setelah memeriksa kode itu bersama Katrin dan Ryu Ten, mereka menyadari bahwa pesan tersebut berasal dari suatu kelompok baru yang menyebut diri mereka sebagai Serikat Hantu Malam—kelompok yang konon lebih kuat dan misterius daripada The Infinity."Serikat ini dikabarkan bergerak di seluruh dunia tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Kebangkitan Naga Perang   206. Pemimpin Baru

    Beberapa minggu setelah pertempuran di kuil tua...Suasana di Kartanesia kembali dipenuhi kesibukan, namun bayang-bayang ancaman Serikat Hantu Malam terus menghantui pikiran Rendy Wang. Meskipun Relik Kehancuran berhasil diamankan, firasat buruk tidak pernah meninggalkannya.Sebuah serikat yang besar tidak akan tinggal diam setelah kematian pemimpin mereka. Serikat seperti itu bisa dengan mudahnya mengganti pemimpin mereka dengan cepat agar tidak terjadi kekosongan pemimpin yang bisa membuat Serikat Hantu malam menjadi lemah.Rendy memutuskan untuk menuntaskan perlawanan terhadap Serikat Hantu Malam agar serikat ini tidak lagi mengacau di dunia terutama di Khatulistiwa. Membiarkan serikat ini bangkit kembali hanya akan membuat mereka sulit lagi meraih kemenangan seperti sebelumnya. Untuk itu, sekali lagi ia harus minta bantuan Klan Naga Sakti yng telah menunjukkan kehebatannya.Di markas Klan Naga Sakti, sebuah rapat darurat berlangsung. Rendy, Katrin, Ryu Ten, Jessy, dan Tian Wu berk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Kebangkitan Naga Perang   207. Kehebatan Gao Fen

    Pertempuran pun dimulai. Gao Fen menunjukkan kekuatan luar biasa dengan memanipulasi elemen udara, menciptakan pusaran angin dan ledakan yang mematikan. Jessy menggunakan ilmu meringankan tubuhnya untuk menyerang dengan cepat, sementara Ryu Ten melawan dengan teknik bela diri langit.Namun, semakin lama mereka bertarung, semakin jelas bahwa Gao Fen bukan musuh biasa. Jessy dan Ryu Ten berjuang mati-matian untuk menahan serangannya, sementara komunikasi mereka dengan markas terputus akibat gangguan misterius.“Waktumu habis,” kata Gao Fen dengan senyum licik. “Kematianmu akan menjadi peringatan bagi Rendy Wang.”Di tengah kekacauan itu, suara ledakan lain terdengar. Dari balik asap muncul Rendy, membawa senjata unik yang bersinar dengan energi kuno. “Maaf mengecewakanmu, Gao Fen, tapi aku tidak suka ancaman.”Pertarungan kini semakin sengit, dengan Rendy bergabung untuk melawan Gao Fen. Ketiga pejuang itu bekerja sama, menggunakan taktik dan kekuatan mereka untuk menandingi kekuatan Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Kebangkitan Naga Perang   208. Kota Bayangan

    Beberapa hari setelah kekalahan Gao Fen, Jessy mulai menyelidiki sisa-sisa kristal yang dihancurkan di sabuk Gao Fen. Dalam laboratorium teknologi tinggi milik Wang Industries, Jessy bersama tim risetnya menemukan bahwa kristal tersebut mengandung unsur asing yang tidak ditemukan di bumi. Lebih mengejutkan lagi, kristal itu menunjukkan kemampuan untuk menyimpan energi dalam jumlah besar, seperti reaktor mini, namun dengan jejak gelombang energi yang mirip sihir kuno.“Ini lebih dari sekadar teknologi,” ujar Jessy, menunjukkan hasil analisis kepada Rendy. “Kristal ini seolah-olah diciptakan dengan pengetahuan yang melampaui apa yang bisa kita pahami. Jika Serikat Hantu Malam memiliki lebih banyak kristal seperti ini, mereka bisa menciptakan senjata pemusnah masal yang tak terdeteksi.”Rendy mengerutkan kening. “Ini berarti mereka bisa menyerang dari jarak jauh tanpa kita sadari. Kita harus mencari tahu siapa yang menciptakan kristal ini dan dari mana asalnya.”Untuk mendapatkan jawaban

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Kebangkitan Naga Perang   209. Menyerang Serikat Hantu Malam

    “Kami di sini untuk menghentikan rencana kalian!” balas Rendy dengan tegas.Sosok itu tertawa kecil. “Kalian tidak tahu apa yang kalian hadapi. Serikat Hantu Malam jauh lebih besar dari yang kalian bayangkan. Kota ini hanya salah satu dari banyak pijakan kami di dunia.”Setelah pertarungan yang sengit, Rendy berhasil melukai Mata Bayangan, memaksanya mundur. Namun, sebelum pergi, ia meninggalkan pesan yang mengerikan:“Kalian mungkin telah mengusik sarang kecil kami, tapi inti dari rencana kami sudah berjalan. Dunia ini akan segera berubah, dan tidak ada yang bisa menghentikan kami.”Saat mereka mengejar Mata Bayangan, seluruh kota mulai runtuh, memaksa mereka untuk melarikan diri. Dengan hanya membawa sedikit informasi dari sistem kota, mereka kembali ke Kartanesia dengan kesadaran bahwa ancaman yang mereka hadapi jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan.Kembali ke markas Klan Naga Sakti, mereka menganalisis data yang berhasil diselamatkan. Data tersebut mengungkapkan bahwa Serik

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24

Bab terbaru

  • Kebangkitan Naga Perang   449. Formasi Kutub Es Kedua

    Rendy menarik napas dalam-dalam, udara dingin menusuk paru-parunya, sementara matanya yang tajam menyapu badai salju yang mengamuk di sekelilingnya. Setiap butir salju yang beterbangan seakan menceritakan ancaman, namun tekadnya tak tergoyahkan. Setelah berhasil menaklukkan prajurit es pertama yang menyerang dengan keberanian setara badai itu, ia melangkah ke dalam kegelapan beku Formasi Kutub Es Tujuh Langkah. Angin mengaum lebih liar, menyembunyikan jebakan mematikan di balik tirai putih yang terus berputar.Saat langkah pertamanya menuju formasi kedua, tanah di bawahnya tiba-tiba bergetar hebat, mengirimkan getaran menakutkan ke seluruh tubuhnya. Tanah itu runtuh, menciptakan celah besar seakan ingin menelannya hidup-hidup. Dengan refleks instan, Rendy melompat ke samping, namun matanya menangkap gerakan kilat ... dinding es raksasa melesat dari bawah dan atas, berusaha menjepitnya dalam pelukan maut."Sial!" teriak Rendy, suara yang tertiup angin seolah menyatu dengan rintihan bad

  • Kebangkitan Naga Perang   448. Prajurit Es

    Angin menderu tanpa ampun, menerjang wajah Rendy dengan suhu yang menusuk, seakan ribuan jarum es menyusup ke dalam kulitnya. Di sekelilingnya, salju menari liar, berputar-putar membentuk pusaran putih yang seakan ingin menelan segala sesuatu yang berada di lintasan badai. Di tengah kekacauan itu, dua sosok prajurit es meluncur bak bayangan, melangkah tanpa jejak di atas permukaan salju yang telah membeku kaku.Rendy, yang tengah berlari menyusuri medan yang terselimuti badai, tiba-tiba mengayunkan tubuhnya ke samping. Tepat di saat itulah, sebuah pedang es berkilauan meluncur mendekat, hampir saja menyapu bahunya dengan kecepatan yang mematikan. Udara di sekitar pedang itu bergetar, menampakkan efek membekukan yang menyeramkan pada setiap hal yang disentuhnya."Dekat sekali!" seru Rendy dengan nada terkejut, namun ia tak sempat mengeluh. Dalam satu gerakan refleks, ia memutar badannya dan melayangkan tendangan ke arah bayang-bayang prajurit itu. Namun, tendangannya hanya menyentuh ke

  • Kebangkitan Naga Perang   447. Formasi Kutub Es

    Di balik tirai salju tebal yang menutupi setiap sudut Pegunungan Es Abadi, dunia terlihat seperti lukisan sunyi yang menyimpan keindahan dan kematian sekaligus. Namun, Rendy, dengan tatapan waspada dan langkah yang terukur, tahu bahwa di balik pesona dingin itu tersimpan jebakan mematikan yang dirancang oleh Keluarga Besar Bai. Setiap langkah yang diambilnya terasa bagai melangkah di atas kristal pecah; dingin yang menusuk hingga ke dalam tulang, diiringi oleh ketidakpastian medan yang licin dan berbahaya. Angin kencang menyusup lewat celah-celah antara puncak gunung, mendesis seperti bisikan kematian. Butiran es kecil yang tersapu angin menghantam wajahnya, meninggalkan rasa perih yang membakar, sementara jubah hitamnya menari liar di tengah pusaran salju, kontras dengan hamparan putih yang tak berujung. Rendy menatap sekeliling dengan mata tajam, menyusuri setiap bayangan dan jejak samar yang tertutup salju. Tiba-tiba, ia berhenti. Di bawah langkahnya, ada sebuah bekas jejak yang

  • Kebangkitan Naga Perang   446. Keluarga Besar Terakhir

    Rendy melangkah mantap ke utara, angin dingin menerpa wajahnya, membawa serta butiran salju yang berkilauan di bawah cahaya rembulan. Hembusan napasnya mengepul, seiring dengan tekad yang semakin menguat di dalam dadanya. Ia harus menemui Keluarga Besar Bai secara langsung. Tiga kultivator Bai yang ia biarkan hidup telah menyampaikan pesannya, tetapi ia ragu pesan itu cukup kuat untuk menghentikan mereka."Aku harus memastikan mereka tidak menggangguku saat berhadapan dengan Zhang Wen," gumamnya, kedua matanya menatap lurus ke depan, penuh determinasi.Dalam perjalanannya, Rendy menyadari satu hal: ia telah melewatkan kesempatan menanyakan keberadaan ayahnya kepada Keluarga Xie dan Zhao. Pertarungan sengit dengan mereka telah menyita seluruh perhatiannya, dan kini, hanya Keluarga Besar Bai yang mungkin memiliki jawaban.Pegunungan Es Abadi membentang di hadapannya, rumah bagi Keluarga Besar Bai. Sebuah perkampungan luas tersembunyi di balik lapisan pertahanan berlapis, dengan formasi

  • Kebangkitan Naga Perang   445. Akhir Keluarga Besar Zhao

    Rendy Wang berdiri tegak di antara puing-puing kediaman keluarga Zhao. Angin malam berdesir, membawa aroma debu dan darah yang masih hangat. Kedua pedangnya—Pedang Kabut Darah dan Pedang Penakluk Iblis—berkilauan tajam di bawah cahaya bulan. Di hadapannya, Zhao Tiangxin menatap tajam, jubah patriarknya berkibar ditiup energi qi yang bergetar di sekelilingnya."Naga Perang!" suara Zhao Tiangxin bergema seperti guntur. "Aku akan menunjukkan padamu mengapa aku disebut sebagai Patriark Zhao!"Tangannya terangkat tinggi, telapak tangannya bersinar emas. Dengan satu gerakan sigil tangan, ia menarik energi langit dan bumi. "Formasi Penghancur Langit!"Awan di atas mereka bergolak, berputar membentuk pusaran yang menyedot kekuatan dari sekelilingnya. Udara bergetar, dan dalam sekejap, ratusan tombak qi berwarna emas terbentuk di langit, melayang dengan ujungnya mengarah lurus ke tubuh Rendy.Rendy mengangkat satu alis. "Begitu? Kau pikir formasi ini bisa menghentikanku?"Dengan satu hentakan

  • Kebangkitan Naga Perang   444. Korban Pedang Penakluk Iblis

    Dengan kecepatan yang tak terbayangkan, Rendy melesat ke depan seperti kilatan petir yang menyambar langit. Pedang Penakluk Iblis di tangannya bergetar, memancarkan cahaya merah menyala yang menebarkan hawa kematian di sekelilingnya. Dalam satu tebasan, gelombang energi memancar deras, menggetarkan udara dan menciptakan pusaran angin yang menghantam para praktisi keluarga Zhao dengan kekuatan dahsyat."Kalian yang mencari kematian kalian sendiri! Aku telah memberi kalian kesempatan untuk hidup! Kini, kesempatan itu telah hilang!" teriak Rendy yang bergerak dengan sangat cepat sehingga tidak kelihatan oleh mata biasa.Wuuusssh!Clash!Jeritan kesakitan menggema saat beberapa dari mereka terpental ke belakang, menghantam dinding dengan keras hingga retakan besar terbentuk di sekitarnya. Sementara itu, yang lain bahkan tak sempat menghindar—hanya ada kilatan merah yang membelah tubuh mereka, meninggalkan sisa-sisa tubuh yang jatuh dengan suara berdebum ke tanah."Apa ini? Dasar iblis! Ti

  • Kebangkitan Naga Perang   443. Badai Keluarga Besar Zhao

    Malam itu, kediaman Keluarga Besar Zhao dipenuhi ketegangan yang merayap di setiap sudut benteng megah mereka. Cahaya lentera berkelap-kelip, memantulkan bayangan tajam dari para kultivator dan praktisi bela diri yang berjaga. Mata mereka tajam, napas tertahan, tangan menggenggam erat senjata seolah bersiap menghadapi bahaya yang sewaktu-waktu bisa menerjang.Di tengah ruang utama yang dipenuhi aroma dupa, seorang pria tua duduk di singgasananya dengan tenang. Rambut dan janggut putihnya tergerai panjang, namun tubuhnya yang bercahaya menunjukkan bahwa usia bukanlah batasan bagi kekuatannya. Zhao Tiangxin, pemimpin Keluarga Besar Zhao, menatap tajam ke arah seorang pengintai yang baru saja kembali dari misi penyelidikan."Siapa yang cukup kejam menghancurkan Keluarga Besar Xie?" Suaranya berat, penuh wibawa, bergema di seluruh ruangan.Kultivator pengintai itu menelan ludah sebelum menjawab, tubuhnya sedikit gemetar. "Lapor, Tuan Besar! Pembunuh Patriark Xie adalah seorang pemuda yang

  • Kebangkitan Naga Perang   442. Kehancuran Keluarga Besar Xie

    Rendy Wang berdiri tegap, tubuhnya dikelilingi aura merah dan emas yang berkobar liar, seolah mencerminkan amarah yang membakar dalam dirinya. Luka di bahunya menghangat, darah menetes perlahan, tetapi tatapannya tetap dingin, penuh determinasi.Xie Wu Jie, terhuyung di atas tanah yang retak, mencengkeram dadanya yang kini tercabik oleh tebasan Pedang Penakluk Iblis. Napasnya berat, tetapi di balik wajahnya yang penuh luka, senyum tipis terukir. "Kau pikir ini sudah berakhir?" suaranya parau, tapi penuh kepastian.Tiba-tiba, udara di sekitar mereka bergetar hebat. Gelombang energi hitam membuncah dari tubuh Xie Wu Jie, menyelimuti langit malam yang semakin kelam. Bayangan-bayangan pekat menjulur dari tanah, berputar-putar seperti tentakel yang mencari mangsa."Roh Pembalasan... Bangkitlah!"Teriakan Xie Wu Jie menggema, dan dari balik bayangan, sesosok entitas raksasa mulai terbentuk. Wujudnya menyerupai iblis bertaring dengan mata merah menyala dan tanduk berliku. Udara menjadi semak

  • Kebangkitan Naga Perang   441. Rendy Wang vs Xie Wu Jie - II

    Langit malam membentang kelam, hanya dihiasi bulan pucat yang menggantung dingin di antara gumpalan awan gelap. Udara terasa berat, dipenuhi ketegangan yang nyaris tak tertahankan. Energi bertabrakan di udara, menggetarkan tanah dan membuat dedaunan berdesir liar seakan gemetar ketakutan. Aroma besi yang samar tercium, bercampur dengan hawa panas dari pertarungan yang akan segera meletus.Rendy Wang berdiri dengan kedua kakinya tertanam kokoh di tanah yang mulai retak akibat tekanan kekuatan mereka. Kedua tangannya menggenggam senjata masing-masing—Pedang Kabut Darah yang memancarkan aura merah pekat di tangan kiri, dan Pedang Penakluk Iblis yang berpendar keemasan di tangan kanan. Matanya menyala tajam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Xie Wu Jie melangkah maju, auranya semakin pekat, seperti kabut hitam yang siap melahap segala yang mendekat. Ia memegang tombak hitam dengan ukiran naga yang melilit sepanjang gagangnya, sementara tangan satunya menggenggam tong

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status