Beranda / Rumah Tangga / Kebangkitan Istri Yang Lemah / 46. Suasana Sedikit Memanas

Share

46. Suasana Sedikit Memanas

Penulis: Lapini
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-26 18:52:26

“Kamu yakin?”

Azizah menatap seorang pria yang duduk berhadapan dengannya saat ini, pria itu menaikkan sebelah alis dan memberikan ekspresi tidak percaya kepadanya. Seolah diremehkan, Azizah menganggukkan kepala yakin.

“Okey kalau kau ingin melakukannya sendiri,” ucap Fernandra, menegakkan tubuhnya lalu mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya dan memberikannya kepada Azizah yang memicingkan mata.

“Selama kamu mengikuti Darino, kamu tidak mungkin menggunakan motor atau sepeda, tidak juga dengan menggunakan mobil pribadi milikmu. Jadi, kamu harus menggunakan kendaraan yang belum pernah dilihat oleh Darino,” jelasnya dengan tenang dan santai.

Kedua mata Fernandra memperhatikan Azizah yang mengambil kunci mobil keyless, terdapat logo dari merk mobil terkenal, dan bisa dipastikan mobil tersebut bisa membeli rumah yang ditempati oleh kedua orangtua Azizah saat ini.

“Ada orang kepercayaanku yang akan menjagamu dua puluh empat jam,” lanjut Fernandra, tersenyum kepada Azizah yang kini sed
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   47. Pertengkaran Kecil Darino & Azizah

    “Sayang ….”Azizah menoleh, menatap suaminya yang hanya berdiri di ujung ranjang sambil menatap ke arahnya. Ia memicingkan mata, “Kenapa, Mas?” tanyanya dengan bingung.Sudah dua hari Azizah tidak mengobrol serius dengan suaminya, dikarena masalah pada pagi hari lusa kemarin, dan suaminya itu sibuk dengan kerjaan, ditambah membantu Carissa mencari Carlinta yang masih dalam kendali Fernandra.Berbicara Fernandra, Azizah belum memberitahu suaminya bahwa Fernandra yang merupakan masalalunya datang lagi setelah selesai pengobatan di luar negri. Ya mau bagaimana, Azizah hanya bisa mengatakannya kalau ada waktu berdua dengan Darino.“Kasihan Carissa.”Azizah menaikkan sebelah alis, menaruh kembali potongan apel yang sudah berada di depan bibirnya. Pernyataan yang baru saja diucapkan oleh suaminya itu sangat mengganggunya, dan membuatnya tidak mood.Azizah menaruh piring tersebut di meja nakas, lalu turun dari ranjang sambil menguncir surai panjangnya dan melangkahkan kedua kaki jenjangnya s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   48. Naik-Turun Situasi

    “Fernandra? Kamu ada hubungan sama dia?”Azizah menarik nafas lalu menghembuskannya dengan perlahan, menatap kedua mata suaminya yang sedang menatapnya. Ini kedua kalinya dituduh negatif oleh suaminya sendiri. Suami, bukan orang asing yang tidak dekat dengan Azizah.“Aku tahu mereka sepupuan itu dari Mommy dan Daddy, bukan Fernandra,” ucap Azizah setelah dirasa tenang.Darino menatap kedua mata Azizah, “Bukan itu yang aku maksud.”“Apa?”“Carlinta ikut terlibat.”Azizah menghela nafasnya, menyugar surai panjangnya. Ia pikir dengan memberitahu suaminya bahwa Carlinta ikut terlibat, akan membuat pembicaraan pada pagi hari ini terhenti dan tidak perpanjang. Tetapi Azizah salah, Darino terus membahasnya.“Iya. Aku tahu dari Fernandra. Kenapa?” ucap Azizah dengan lantang, mengangkat dagunya berani.Azizah tidak peduli jika nanti dianggap istri durhaka karena berani melawan suami, Azizah akan bersikap seperti apa yang dirasakan saat ini. Bukan karena tidak menghormati Darino, tetapi suaminy

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   1. Kehadiran Masalalu

    Azizah menyusuri lorong sekolah yang sunyi, merasakan detak jantungnya semakin kencang. Tangannya menggenggam buku tugas Arlin yang mulai berkeringat. Ketika sampai di depan kelas Arlin, ia melihat seorang wanita dengan rambut panjang kecoklatan berdiri dengan anggun, mata birunya menatap lurus ke arahnya. Wanita itu ialah Carisa Hargantasya, mantan kekasih Darino.Carisa tersenyum tipis, "Azizah, lama tidak berjumpa." Suaranya sehalus sutra, penuh rahasia dan ketegangan. Azizah merasakan ketidaknyamanan sejenak, seolah bayangan masa lalu yang tiba-tiba muncul di antara mereka."Carisa," balas Azizah dengan tegas, meskipun hatinya berdebar. "Apa yang membawamu kemari?" tambahnya.Carisa mengangkat alis, seakan terkejut oleh pertanyaan Azizah. "Aku bekerja disini sebagai guru dan walikelas 1A."Azizah menatap Carisa, mencoba menyelami niat wanita itu. Ia mencoba untuk mencerna apa yang baru saja diucapkan oleh Carisa, lalu tersadar ternyata putrinya berada di kelas 1A.Suasana semakin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   2. Gara-Gara Pulpen

    Pusat perbelanjaan dipenuhi hiruk-pikuk suara orang ramai, namun perhatian Azizah tertuju pada sosok familiar di depan gerai jam tangan. Darino berdiri di sana, benda pipih dengan casing berwarna hitam itu menempel ditelinga kanan, seperti sedang membicarakan hal serius. Azizah berhenti sejenak, matanya menyipit, mencoba memastikan bahwa yang dilihatnya bukanlah ilusi."Ma, kenapa berhenti?" tanya Arlin dengan mata yang penasaran menatap Azizah.Azizah menarik napas dalam-dalam, memberikan senyuman tipis kepada putrinya. "Tidak apa-apa, Sayang. Mama hanya melihat sesuatu." Tanpa menunggu lebih lama, Azizah menggandeng tangan Arlin dan berjalan menuju Darino, langkahnya tegas namun terjaga.Darino menutup teleponnya, wajahnya menunjukkan sekilas keterkejutan saat melihat Azizah mendekat. "Azizah? Arlin?" suaranya terdengar sedikit tersendat."Darino, kamu sedang apa disini? Bukankah seharusnya kamu ada jadwal kelas sekarang?" suara Azizah lembut namun penuh dengan pertanyaan yang tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   3. Kembali Ke Rumah

    Azizah menatap Darino yang mencekal tangannya saat ingin masuk ke dalam mobil setelah mengantar Arlin pergi ke sekolah. Hatinya masih dipenuhi dengan amarah dan kekecewaan. Suara burung berkicau di pagi hari terasa kontras dengan gejolak emosional yang ia rasakan."Sayang, tolong dengarkan aku," suara Darino penuh dengan permohonan, matanya mencari-cari tatapan Azizah. "Aku bisa menjelaskan semua ini. Semua ini hanya kesalahpahaman."Azizah menarik tangannya dengan gerakan cepat, menghindari sentuhan suaminya. "Kesalahpahaman? Kamu sudah memiliki buktinya?" katanya dengan nada suara yang mencoba tetap tenang, namun jelas mengandung kemarahan yang tertahan.Darino menghela napas, jelas merasa frustasi tetapi tidak mau menyerah. "Izinkan aku membuktikan bahwa ini semua tidak seperti yang kamu pikirkan. Tolong, aku hanya ingin kamu kembali ke rumah."Azizah menggelengkan kepala, matanya penuh dengan kebingungan dan sakit hati. "Aku butuh waktu untuk sendiri, Darino. Mama juga tidak mengi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   4. Dihantui Masalalu

    Azizah kembali pulang ke rumah bersama Arlin setelah beberapa hari berlalu. Arlin sangat bahagia bisa bertemu lagi dengan Darino, wajahnya memancarkan keceriaan yang sudah lama hilang. "Papa!" seru Arlin sambil berlari ke pelukan Darino yang sudah menunggu di ruang tamu dengan wajah penuh harap.Darino merangkul putrinya erat-erat, merasakan kehangatan keluarga yang hampir hilang. "Arlin, Papa rindu sekali padamu," katanya dengan suara bergetar, matanya berkaca-kaca melihat kebahagiaan putrinya. Dia mengecup kedua pipi putrinya dan tersenyum terharu.Azizah berdiri di belakang, menatap momen tersebut dengan hati yang campur aduk. Meski ia masih menyimpan kekecewaan dan kemarahan, ia tahu bahwa pertemuan ini penting bagi Arlin. Setelah beberapa saat, ia mengambil napas dalam-dalam dan melangkah maju. "Darino, kita perlu bicara," katanya dengan nada tegas tapi tenang.Darino menatap Azizah dengan tatapan penuh harap. "Tentu, Azizah. Aku siap menjelaskan semuanya." Mereka berdua duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   5. Siapa itu CH?

    Pada malam ini, Carisa mengenakan pakaian super ketat dan seksi, sementara Darino mengenakan kemeja hitam yang kontras dengan suasana hatinya yang gelap. Mereka berada di sebuah restoran, di dalam ruangan VIP yang dipesan oleh Carisa. Darino merasa dijebak, suasana ruangan yang seharusnya mewah terasa menyesakkan.Carisa menghela napas panjang, matanya menatap Darino dengan tatapan yang sulit diartikan. "Silakan duduk, Darino," katanya dengan nada suara yang berusaha terdengar santai, namun ada ketegangan yang tak bisa disembunyikan.Darino tetap berdiri sejenak, menimbang-nimbang situasi sebelum akhirnya duduk dengan enggan. Ia merasakan dinginnya kursi di bawahnya, seolah mencerminkan suasana hatinya yang penuh kecurigaan. Carisa duduk di seberangnya, senyum tipis menghiasi wajahnya yang penuh riasan."Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Darino, suaranya datar namun tegas, mencoba mengendalikan situasi.Carisa mengangkat bahu, memainkan rambutnya dengan jari-jari yang lentik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   6. Kepercayaan Azizah Memudar?

    “Mas ….”Azizah menatap suaminya yang memakai jam tangan dihadapannya saat ini, perasaannya bimbang, antara ingin bertanya dan melupakan. Bukan hal mudah untuknya membahas kontak nama CH yang ada di ponsel sang suami.Darino yang sudah selesai memakai jam tangannya pun menatap Azizah yang sedang menatapnya dengan tatapan penuh arti, sehingga membuatnya sulit untuk memahaminya.“Kenapa, Sayang?” tanya Darino dengan suara yang lembut, ia mengusap puncak kepala sang istri. Salah satu cara untuk menenangkan Azizah yang mungkin sedang banyak fikiran, sementara itu Azizah hanya bergeming memperhatikan Darino.Azizah menggelengkan kepala dengan senyum manisnya, “Tidak jadi, Mas,” tuturnya dengan suara yang lembut. Ia merapihkan rambut sang suami yang sedikit berantakan dengan jari lentiknya.“Hari ini cuma satu kelas?” tanya wanita itu, dijawab dengan anggukkan kepala.“Tapi aku pulangnya telat. Selesai kelas jam dua belas, lanjut acara makan-makan sama dosen lainnya. Ada yang nikah, terus n

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13

Bab terbaru

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   48. Naik-Turun Situasi

    “Fernandra? Kamu ada hubungan sama dia?”Azizah menarik nafas lalu menghembuskannya dengan perlahan, menatap kedua mata suaminya yang sedang menatapnya. Ini kedua kalinya dituduh negatif oleh suaminya sendiri. Suami, bukan orang asing yang tidak dekat dengan Azizah.“Aku tahu mereka sepupuan itu dari Mommy dan Daddy, bukan Fernandra,” ucap Azizah setelah dirasa tenang.Darino menatap kedua mata Azizah, “Bukan itu yang aku maksud.”“Apa?”“Carlinta ikut terlibat.”Azizah menghela nafasnya, menyugar surai panjangnya. Ia pikir dengan memberitahu suaminya bahwa Carlinta ikut terlibat, akan membuat pembicaraan pada pagi hari ini terhenti dan tidak perpanjang. Tetapi Azizah salah, Darino terus membahasnya.“Iya. Aku tahu dari Fernandra. Kenapa?” ucap Azizah dengan lantang, mengangkat dagunya berani.Azizah tidak peduli jika nanti dianggap istri durhaka karena berani melawan suami, Azizah akan bersikap seperti apa yang dirasakan saat ini. Bukan karena tidak menghormati Darino, tetapi suaminy

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   47. Pertengkaran Kecil Darino & Azizah

    “Sayang ….”Azizah menoleh, menatap suaminya yang hanya berdiri di ujung ranjang sambil menatap ke arahnya. Ia memicingkan mata, “Kenapa, Mas?” tanyanya dengan bingung.Sudah dua hari Azizah tidak mengobrol serius dengan suaminya, dikarena masalah pada pagi hari lusa kemarin, dan suaminya itu sibuk dengan kerjaan, ditambah membantu Carissa mencari Carlinta yang masih dalam kendali Fernandra.Berbicara Fernandra, Azizah belum memberitahu suaminya bahwa Fernandra yang merupakan masalalunya datang lagi setelah selesai pengobatan di luar negri. Ya mau bagaimana, Azizah hanya bisa mengatakannya kalau ada waktu berdua dengan Darino.“Kasihan Carissa.”Azizah menaikkan sebelah alis, menaruh kembali potongan apel yang sudah berada di depan bibirnya. Pernyataan yang baru saja diucapkan oleh suaminya itu sangat mengganggunya, dan membuatnya tidak mood.Azizah menaruh piring tersebut di meja nakas, lalu turun dari ranjang sambil menguncir surai panjangnya dan melangkahkan kedua kaki jenjangnya s

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   46. Suasana Sedikit Memanas

    “Kamu yakin?”Azizah menatap seorang pria yang duduk berhadapan dengannya saat ini, pria itu menaikkan sebelah alis dan memberikan ekspresi tidak percaya kepadanya. Seolah diremehkan, Azizah menganggukkan kepala yakin.“Okey kalau kau ingin melakukannya sendiri,” ucap Fernandra, menegakkan tubuhnya lalu mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya dan memberikannya kepada Azizah yang memicingkan mata.“Selama kamu mengikuti Darino, kamu tidak mungkin menggunakan motor atau sepeda, tidak juga dengan menggunakan mobil pribadi milikmu. Jadi, kamu harus menggunakan kendaraan yang belum pernah dilihat oleh Darino,” jelasnya dengan tenang dan santai.Kedua mata Fernandra memperhatikan Azizah yang mengambil kunci mobil keyless, terdapat logo dari merk mobil terkenal, dan bisa dipastikan mobil tersebut bisa membeli rumah yang ditempati oleh kedua orangtua Azizah saat ini.“Ada orang kepercayaanku yang akan menjagamu dua puluh empat jam,” lanjut Fernandra, tersenyum kepada Azizah yang kini sed

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   45. Masalah Akan Cepat Berakhir?

    “Itu Papa.”Azizah menatap seorang laki-laki yang melambaikan tangan kepadanya, ia tersenyum sebelum akhirnya melangkah bersama putrinya yang melangkah disisi kanannya. Dirinya dan Darino janjian makan siang di luar, tentunya setelah Azizah menjemput Arlin.Darino memilih duduk sedikit pojok, tempat ini dihalangi oleh pilar, sehingga terlihat lebih private. Ditambah terdapat pembatas antara meja sebelahnya. Ia mengusap puncak kepala putrinya yang duduk di sisi kirinya.“Tidak terjadi sesuatu kan di sekolah dan selama perjalanan ke sini?” tanya Darino dengan suaranya yang pelan dan lembut, menatap Arlin yang mendongak sehingga mereka bertatapan satu sama lain.“Tidak, semua aman terkendali,” ucap Arlin dengan riang, tentu saja membuat Darino terkekeh, sedangkan Azizah hanya mengulas senyum kecil.Kini tatapan Darino bertemu dengan kedua mata Azizah, cukup lama dan harus diputus dengan Arlin yang berdeham, karena gadis itu berada diantara Azizah dan Darino.“Hari ini Nadiw tidak sekolah

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   44. Fernandra Datang ke Rumah?

    “Berkunjung menemui Tante dan Om.”Fernandra tersenyum manis setelah mengatakan maksud dan tujuannya, walaupun tidak mendapatkan respon positif dari wanita paruh baya dihadapannya saat ini. Ia mempertahankan kedua sudut bibirnya untuk terus tersenyum.Karisya mengabaikannya, menatap Arlin yang memperhatikan Fernandra dengan tatapan sulit dimengerti. “Arlin,” panggilnya dengan suara yang lembut, membuat cucu pertamanya itu menoleh dan bertemu tatap dengannya.“Ya, Grandma?” sahut Arlin, tersenyum kepada Karisya yang tersenyum kepadanya. “Grandma mau ngobrol sama om ini?” tanyanya tiba-tiba, menatap Fernandra yang tersenyum manis kepadanya dengan tangan yang diangkat ke udara.“Halo, anak cantik,” sapa Fernandra dengan ekspresi wajah yang bersahabat, ditambah senyum manisnya yang membuat siapapun akan terpikat, termasuk Arlin yang akan menyukainya.Karisya langsung membawa Arlin masuk ke dalam rumah tanpa aba-aba, lalu berkata dengan suara pelan sebelum akhirnya ia menutup rapat pintu u

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   43. Kedatangan Tamu Tak Diundang

    “Sayang, sedang apa disana?”Seorang wanita berdiri di balkon dengan menggenggam cangkir berisi teh hangat menoleh saat mendengar suara berat yang berasal dari belakang, ia tersenyum kepada pria yang melangkah mendekat kepadanya.“Oh ini … aku merasa kedinginan, jadinya aku bangun untuk bikin teh hangat, terus tadi aku melihat kondisinya Arlin, yaudah deh … aku disini saja untuk melihat sunrise,” jelas Azizah setelah suaminya berdiri tepat dihadapannya.Darino menaikkan sebelah alisnya, lalu atensinya menatap jalanan dibawah sana yang basah, berarti memang apa yang dikatakan oleh Azizah itu benar. Kedingingan karena AC di kamar menyala, dan hujan.Pria itu membawa tubuh Azizah ke dalam dekapannya setelah menaruh cangkir tersebut di meja kaca, mengusapnya dan memberikan kehangatan untuk sang istri yang tersenyum tipis. Azizah membalas pelukan suaminya, tidak disia-siakan olehnya moment pada pagi ini yang sudah lama tidak ia rasakan.“Hari ini kita kembali ke rumah yaa?” ujar Darino, me

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   42. Hubungan Fernandra & Azizah

    Azizah menggerakkan kedua kakinya dengan perasaan gelisah, mengedarkan atensi yang hanya ada dirinya saja di dalam ruangan ini. Ia sedang menunggu kedatangan seseorang, sejak perdebatan kecil dengan sang suami, membuatnya malas untuk pulang ke rumah orangtuanya, dan berakhir di ruangan VIP seperti ini.Suara knop pintu yang dibuka, membuat perhatian Azizah teralihkan. Wanita itu menatap pintu yang dengan perlahan terbuka, sedetik kemudian terlihat seorang pria tersenyum kepada Azizah dari jarak cukup jauh.Azizah menghela nafasnya pelan, seseorang yang ditunggu olehnya selama 15 menit akhirnya datang, sehingga membuatnya tidak perlu berlama-lama berada di ruangan ini. Mengingat ada kedua orangtuanya yang menunggunya, dan Arlin yang ia rindukan.“Pasti Carisa menghubungi Darino atas hilangnya Carlinta,” tukas Fernandra setelah duduk di kursi kosong yang berhadapan dengan Azizah. Ia tersenyum penuh arti kepada Azizah yang menatapnya dengan kedua mata yang menyipit.“Kamu yang melakukann

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   41. Darino Akhirnya Mengetahui

    Azizah terkekeh setelah mengatakannya, ia menunduk dan memperhatikan kedua kakinya yang bergerak mengayun maju-mundur. Sedangkan Darino hanya terdiam dengan ekspresi wajah yang datar.“Sakit, kecewa, sedih dan miris,” ucapnya dengan suara, tersenyum tipis. “Aku tidak menyangka saja, ternyata drama ini terjadi kepadaku, dan rumah tanggaku menjadi pemerannya,” lanjutnya.Perempuan itu menoleh, menatap Darino yang tengah menatapnya. “Kamu masih mencintainya, Mas?” tanyanya, harapannya pria yang sedang bersamanya ini menjawab tidak.“Tidak.”Sesuai dengan harapan Azizah, Darino menjawab tidak. Setidaknya Azizah bisa memikirkan rencana berikutnya, walaupun bayang-bayang Darino yang tertawa bersama Carisa terus berputar di otak kecilnya.Darino menghela nafasnya secara perlahan, menggenggam tangan istrinya, lalu tersenyum manis. “Maaf … aku tidak bermaksud berbohong kepadamu,” tuturnya dengan suara lembut, mengusap punggung tangan Azizah yang hangat.Azizah menatap Darino dengan kedua matan

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   40. Tentang Fernandra, Azizah & Darino

    “BRENGSEK!”Seorang perempuan berteriak saat lehernya dicengkram kuat oleh seorang pria mengenakan kemeja berwarna hitam lengan panjang dengan lengan yang dilipat hingga siku, kedua mata perempuan itu melebar saat bertemu tatap dengan kedua mata tajam milik pria yang datang.“Halo, Carisa. Long time no see,” sapa pria itu, nada suaranya rendah dan penuh penekanan, ditambah smirk smile yang ditunjukan oleh pria itu kepada perempuan yang ada dihadapannya saat ini.“Kamu tahu? Aku senang bertemu denganmu saat ini,” lanjutnya, diakhiri dengan terkekeh. Fernandra Aurinta, ia mendorong masuk Carisa ke dalam rumah yang sangat sepi, hanya ada mereka berdua di sini.“Apa kamu senang bertemu lagi denganku, hm?” bisiknya, lagi-lagi dirinya terkekeh.Sementara itu Carisa sedang berusaha keras untuk menarik tangan kekar Fernandra menjauh dari lehernya, karena jika tidak … Carisa bisa kehabisan nafas dan meninggal. Carisa menggelengkan kepala, perempuan itu tidak ingin mati muda.“MAU APA KAMU?!”F

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status