Hai Kakak-Kakak Reader. Novel ini sebentar lagi akan mencapai akhir. Jadi mungkin ada hari di mana dalam satu hari, akan Update 2-3 bab langsung seperti hari ini. Baca terus ya, dan jangan lupa Gem-nya, biar othor semangat menamatkannya. Terima Kasih
Setelah menyelesaikan soundtrack untuk seluruh serial televisi, kesan Linda terhadap Ian berubah total. “Ian, minumlah ini,” ucapnya seraya menyodorkan sebotol air mineral kepada Ian.“Kamu sungguh luar biasa. Bakat musikmu sangat kuat. Apakah kamu juga dapat bernyanyi dengan sangat baik?” Linda memandang Ian dengan tatapan penuh ingin tahu.“Tidak perlu berlebihan, Linda.” Ian tersenyum dan mengambil sebotol air dari tangan Linda. “Untuk kemampuan menyanyiku, itu tidak terlalu buruk, dan tidak terlalu bagus juga.”Linda memandang Ian dan tersenyum. “Kamu selalu saja begitu, Ian. Kamu terlalu rendah hati. Pantas saja Lisa sangat menyukaimu. Nanti, saat aku mengadakan konser, kamu harus datang ya.”Mendengar perkataan Linda, wajah Lisa yang cantik muncul di dalam benaknya. Senyuman penuh keindahan yang hakiki, mampu membuat hati siapapun yang melihatnya meleleh.Kerinduan mendalam hadir di hati Ian. Sudah lebih dari satu minggu, tubuh kaku Lisa berada di dalam Cincin Ruangnya. Ia ingin
Di tim pasca produksi, setelah beberapa pekerjaan editing, color grading, dan pemberian efek selesai, kini tiba saatnya pemberian musik. Untuk melakukannya, tim pasca produksi mengundang seorang ahli komposer bernama Musika.Dalam proses ini, musik akan ditambahkan ke dalam semua adegan yang ada dalam drama. Hampir setiap plot dan adegan dalam sebuah drama televisi harus diiringi musik yang berbeda-beda. Tanpa musik yang cocok, adegan tersebut akan terasa hampa, bahkan terkesan jelek. Maka dari itu, Golden Entertainment mempekerjakan banyak staf khusus untuk menghasilkan berbagai musik yang cocok dengan drama "Hantu? Siapa Takut!".Ketika Musika membawa staf untuk melaksanakan pekerjaan terkait, ada juga beberapa pengisi suara profesional di antara mereka, termasuk Linda. Linda memiliki suara yang bagus, dan nyanyiannya juga sangat indah. Selain itu, keterampilan profesionalnya luar biasa.Menjadi seorang pemain film hanyalah profesi sampingan Linda. Di saat yang sama, dia juga seoran
“Tentu saja, kita tidak boleh terlalu meremehkan ‘Hantu? Siapa Takut!'. Mereka memiliki banyak artis terkenal dan memiliki kemampuan untuk bersaing dengan kita.” Zain melanjutkan, “Oleh karena itu, selama periode ini, kita harus memanfaatkan opini publik untuk menyerang Ian secara online!”“Tidak ada gunanya menyerang orang seperti Lisa atau Xavier di Internet. Mereka tidak memiliki banyak skandal. Terlebih lagi Lisa yang sekarang sedang beristirahat dari kegiatan keartisan karena faktor kesehatan. Jika kita menyentuhnya, maka hal itu akan berbalik menyerang kita. Namun, ini berbeda dengan Ian. Dia adalah titik lemah dalam drama itu.”“Seorang pemilik kedai yang juga memiliki kekayaan dan aset yang cukup besar, berusaha keras untuk menjadi pemeran tokoh utama pria ‘Hantu? Siapa Takut!’. Dengan memanfaatkan informasi ini, kiya secara langsung dapat mengurangi antisipasi penonton terhadap ‘Hantu? Siapa Takut!’, sehingga menyebabkan reputasi ‘Hantu? Siapa Takut!’ anjlok.”“Pada saat yang
Setelah mendengar penjelasan Ian, Xavier, Sutradara Ben, dan Produser Ram Singh semuanya mengacungkan jempolnya. Mereka merasa apa yang dikatakan Ian benar. Tidak peduli seberapa banyak warganet mengkritiknya, itu tidak ada gunanya. Para Haters ini hanyalah Buzzer bayaran yang menyebarkan rumor tak berdasar. Tindakan mereka malah membuat nama drama "Hantu? Siapa Takut!" semakin viral.Tidak peduli berapa banyak gosip yang disebarkan para Buzzer, itu semua hanyalah hoax. Oleh karena itu, Golden Entertainment hanya membutuhkan satu langkah besae untuk benar-benar membungkam para Buzzer dan memungkinkan Golden Entertainment membalikkan keadaan.Langkah ini adalah menggunakan kebenaran untuk melawan. Menggunakan fakta untuk mematahkan keraguan orang-orang itu terhadap serial televisi "Hantu? Siapa Takut!".CEO Lex yang duduk di ujung meja ruang rapat melihat ke semua orang. Ia kemudian tersenyum dan berkata, “Ian memang berbeda dari yang lain. Ia memiliki kepala yang dingin dan mampu meng
Sebelumnya, ketika begitu banyak orang yang mencaci Ian di Internet, Netflag merasa ragu ketika mendapat panggilan telepon dari Sutradara Ben mengenai penawaran hak tayang “Hantu? Siapa Takut!”. Mereka takut, jika mereka membeli hak tayang serial televisi tersebut dan tidak populer, maka mereka akan mengalami kerugian. Membeli izin penggunaan Hak Cipta sangatlah mahal. Mereka tidak ingin membuang uang hanya untuk sampah.Namun, setelah menonton tiga episode pertama, kini mereka ingin sekali membeli hak tayang perdana serial televisi tersebut. Alasan utama staf Netflag ingin membelinya adalah karena keberadaan Ian dalam drama tersebut. Entah dari segi ketampanan maupun kemampuan aktingnya, Ian sangat luar biasa.Ini sangat berbeda dengan komentar sepihak di Internet. Penampilan dan kemampuan akting Ian sudah cukup baginya untuk menjadi pemeran tokoh utama pria.“Sutradara Ben, Netflag bersedia membeli hak siar perdana Anda seharga 50 miliar rupiah, ditambah dividen yang sesuai. Namun, a
Ketika kedua drama televisi tersebut ditayangkan secara bersamaan, Netflag dikunjungi oleh banyak penonton. Kebanyakan dari mereka adalah penonton yang ingin melihat betapa buruknya akting Ian.Komentar yang tak terhitung jumlahnya muncul di akun Sosial Media resmi ‘Hantu? Siapa Takut!’. @FandiST: Ayo kita tonton ‘Hantu? Siapa Takut!’. Mari kita lihat seperti apa kualitas drama itu. Jika kemampuan akting Ian benar-benar buruk, aku bersiap menghujat akun Sosial Medianya.@IamNumber1: Hei, bisakah kalian berhenti menghinanya? Sudah beberapa hari kalian menghujat Ian. Cobalah kita tonton dulu dramanya. Mungkin saja akting Ian sangat bagus.@LisaLover66: Aku menontonnya karena ingin melihat Lisa. Aku tidak peduli dengan Ian. Oh Dewiku, menikahlah denganku …@LisaFans1: Hei, orang di atas yang ingin menikahi Lisa, sebutkan alamatmu! Ketika episode pertama dan kedua sudah rilis, para pengunjung plarform langsung membuka episode pertama. Pembukaan “Hantu? Siapa Takut!” adalah lagu pembuka
Setelah tayang selama dua hari, popularitas “Hantu? Siapa Takut!” meningkat pesat, mencapai 50 juta views! Dan penayangannya melebihi 100 juta kali! Baru dua hari tayang dua hari, tapi hasilnya sudah sangat menakjubkan. Hal tersebut membuat para karyawan Netflag Indonesia tercengang. Mereka tahu bahwa drama ini sangat bagus, tetapi mereka tidak menyangka hasilnya akan se-bombastis itu. “Aku tak menyangka, membeli hak siar drama ini adalah keputusan yang tepat! Sudah beberapa tahun terakhir, tidak ada drama yang benar-benar menarik. Namun, kali ini, ‘Hantu? Siapa Takut!’ menggebrak air yang stagnan ini. Tidak berlebihan jika mengatakan bahwa drama ini merupakan sebuah mahakarya yang fenomenal!” “Mungkin saat ini, di berbagai sudut kota dan jalanan, mulai dari muda hingga tua, ada banyak sekali orang yang membicarakan drama ‘Hantu? Siapa Takut!’.” ucap staf Netflag bernama Rizky dengan penuh kekaguman ketika melihat data statistik “Hantu? Siapa Takut!”. Sebagai orang yang memutuskan
Suasana kantor IndoFlix Media menjadi hening dan suram. Drama andalan mereka, “Bukan Anak Jalanan Biasa” benar-benar dihancurkan sepihak oleh “Hantu? Siapa Takur!”. Rentetan persiapan yang dilakukan IndoFlix Media di tahap awal semuanya sia-sia. Sebaliknya, hal itu membuat serial televisi “Hantu? Siapa Takut!” semakin populer.Wajah Zain menjadi hijau. Mengingat dirinya sangat meremehkan “Hantu? Siapa Takut!”, bahkan yakin dengan mudahnya menghancurkan drama itu, kini semua itu membuat wajahnya serasa telah ditampar keras.Dari dua hari penayangan saja, IndoFlix Media benar-benar telah kalah. Bahkan Zain tidak menyangka “Hantu? Siapa Takut!” benar-benar sebuah mahakarya. Baik itu deri segi cerita maupun logika plotnya, integritas keseluruhan cerita tidak ada bandingannya dengan drama televisi lainnya.“Golden Entertainment tidak sesederhana yang terlihat. Apakah mereka merekrut beberapa ahli dari Hollywood?”“Siapa sangka, kemampuan akting Ian, seorang pendatang baru di industri ente
"Zeus, kali ini aku akan membunuhmu!” teriak Ian penuh keyakinan. Zeus menatap Ian dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Di baliknya, ada kekuatan yang mengguncang alam semesta. Ian merasakan getaran itu, seolah langit dan bumi bergetar dalam irama yang tak terduga. “Jangan terlalu yakin dulu, Ian! Aku masih punya kartu As yang bahkan belum aku gunakan saat melawan Ryan!” ujar Zeus dengan tenang. Suaranya seperti guntur yang merayap di udara, menggema di telinga Ian. Hal ini tentu mengagetkan Ryan, yang semenjak tadi telah bertarung secara seimbang dengan Zeus. “Maksudmu, kamu tadi belum benar-benar serius?” Ryan menatap Zeus dengan pandangan campuran antara kagum dan ketidakpercayaan. Zeus hanya tersenyum, namun senyuman itu seakan menunjukkan konfirmasinya. “Mode Dewa: Petir Surgawi!” serunya. Cahaya keemasan di matanya semakin terang, dan angin berputar di sekitarnya. Ian merasa seolah berada di pusat badai. Petir tiba-tiba menyambar entah dari mana, dan mengenai tubuh
Balor menatap Ian dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan mengembalikan Otoritas yang telah kucuri dari Hades." Sebuah cahaya keemasan muncul dari tengah dahi Balor, terbang dan merasuk ke kepala Ian.Ian merasakan sesuatu yang kembali padanya, kekuatannya mendekati sempurna. "Ini?" tanyanya, terkejut."Ya," jawab Balor dengan suara yang semakin lemah. "Dengan ini, Jalan Asura telah kembali pada penguasa samsara." Ia menoleh ke arah Verethragna. "Hei, cepat beri Ian senjatamu!"Verethragna tertawa. "Chill bro~" ucapnya. "Ian, aku memang tidak bisa mengembalikan Otoritas Jalan Deva, tapi aku bisa memberimu sebuah senjata terkuat yang dapat membunuh apapun."Verethragna memejamkan matanya, menciptakan senjata yang sesuai dengan bayangannya. Dari ruang kosong di depannya, cahaya emas menyeruak. Cahaya itu membentuk bilah dan gagang pedang.Pedang itu memiliki bilah panjang dan tajam, terbuat dari baja legendaris yang sudah tidak ada lagi di
Ketika pil itu meluncur melewati kerongkongan Ian, tiba-tiba tubuhnya diselimuti oleh api hijau. Namun, anehnya, api itu tidaklah panas; sebaliknya, ia merasa hangat dan nyaman. Luka-luka di tubuhnya sembuh dengan cepat, bahkan lebih dari yang efek kemampuan Healing Factor miliknya."Inikah kekuatan yang aku dapatkan dari pil NTZ?" gumam Ian, memandangi kedua tangannya dengan keterkejutan.Namun, suara tajam membuyarkan lamunan Ian. "Tentu saja tidak, bodoh!" ujar sosok yang muncul dari atas langit. "Itu adalah kekuatan dari Api Lotus Hijau milikku."Sosok itu turun perlahan, sayap-sayapnya yang berjumlah dua belas terbentang dengan megah. Setiap sayapnya memiliki warna yang berbeda, mereka semua terbuat dari berbagai macam Api Surgawi."Ian Herlambang," kata sosok itu dengan nada dingin, "aku tak menyangka kamu telah mencapai ranah Celestial. Namun, aku melihat bahwa ini bukanlah pencapaianmu sendiri. Ranah kultivasimu masih belum stabil. Beristi
Gelombang kejut dari benturan kekuatan yang dahsyat itu merambat dengan cepat, mengguncang bumi dan langit. Bumi bergetar, seakan-akan planet ini menahan nafas terakhirnya. Di kota-kota besar Indonesia, gedung-gedung menjulang seperti pohon-pohon raksasa yang terguncang oleh badai. Kaca-kaca jendela pecah, mengirimkan serpihan tajam ke jalanan yang berubah menjadi medan perang. Teriakan panik memenuhi udara, menciptakan simfoni ketakutan yang menggema di antara reruntuhan.Di wilayah pesisir, air laut mengundur sejenak, mengejar takdirnya yang tak terhindarkan. Lalu, ombak raksasa muncul, menggulung daratan dengan amarah yang tak terkendali. Tsunami itu menghancurkan segala yang ada di jalurnya: kapal-kapal terangkat dan terhempas ke darat, rumah-rumah luluh lantak, dan manusia berlarian tanpa arah, berusaha menyelamatkan diri dari amukan alam yang tak terbendung. Mata mereka dipenuhi ketakutan, melihat bencana bak kiamat ini.Jakarta, kota yang pernah ramai dan be
Angin malam berhembus kencang, membawa desau yang menegangkan. Ian, dengan napas yang tersengal, mengumpulkan sisa kekuatannya. "Aku belum selesai, Zeus!" serunya, matanya menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. “Aku tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Lisa!”Zeus hanya tertawa, suaranya bergema seperti guntur yang menggelegar. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan sebesar itu?" ejeknya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dari ujung jari-jarinya, tombak petir mulai terbentuk, cahayanya menyilaukan dan memancarkan energi yang mengerikan. “Baiklah, aku beri kamu kesempatan untuk menghiburku lagi. Dan kali ini, aku tidak akan diam saja, jadi …”“Jangan kecewakan aku,” bisik Zeus dengan suara yang tegas dan berat. Setiap kata yang terucap menekankan ancaman yang tersirat.Ian mengencangkan genggaman tangannya, cahaya di matanya semakin berkobar. "Demi Lisa, dan demi seluruh orang yang takdirnya telah kau permainkan, aku tidak aka
Bulan purnama yang terang benderang seakan menjadi saksi atas pertemuan dua kekuatan besar di langit Jakarta yang malam itu terasa berbeda. Aura tegang menyelimuti kota, dan angin malam berhembus seolah-olah ingin menceritakan kisah epik yang akan terjadi.Di bawah sinar bulan yang memantulkan cahaya putih, Ian berdiri dengan rambutnya yang mengalir bagai sungai perak. Matanya yang biru kehijauan bersinar tajam, menembus kegelapan malam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Zeus berdiri megah, senyumnya lebar dan penuh dengan kegembiraan pertempuran. Sorot matanya yang berkilau menandakan ia siap untuk pertarungan yang telah lama dinantikan.Baik Ian ataupun Zeus, mereka berdua adalah Overgod, eksistensi yang telah melampaui batas-batas manusia biasa, dan malam itu, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang bisa mengguncang alam semesta.Dalam kesunyian malam yang hanya ditemani gemerlap bintang, Ian berbisik mengucapkan nama
Zeus terbang di atas langit Jakarta yang kelabu, pakaian putih yang biasa ia kenakan kini terkoyak-koyak, menandakan ledakan dahsyat yang baru saja terjadi. Di bawahnya, kawah raksasa seluas 10 kilometer membentang, asap dan debu masih mengepul dari tanah yang hangus. Sekitar 20 Celestial tergeletak dengan luka-luka mendalam, termasuk Fortuna yang terbaring lemah, sementara yang lainnya lenyap ditelan ledakan.Bagaimanapun juga, Hades adalah kultivator dengan ranah Celestial Puncak. Meski dia telah memberikan otoritasnya pada Ian, tapi dia masih memiliki energi melimpah yang cukup untuk membunuh semua kultivator di bawah ranah Celestial Puncak. Tindakan Hades ini telah mengguncang fondasi organisasi Kadukeus, namun Zeus hanya tertawa ringan di atas sana. Zeus tampak tidak mempedulikan ada atau tidaknya Kadukeus. Karena baginya, selama hal itu menyenangkan, maka ia tidak akan memperdulikan hal lain. Dan apa yang dilakukan Hades, cukup menghiburnya."Adikku
“Huh?” Ian menoleh ke samping, telinganya menangkap suara ledakan yang menggema dari kejauhan. Langit malam yang sebelumnya gelap kini terang benderang oleh letupan cahaya yang mirip dengan matahari terbenam, namun tiba-tiba saja, sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan melintas bagai bintang jatuh dan menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang luar biasa, menghempaskan tubuh Ian ke tembok. Dalam sekejap, tembok tersebut langsung retak dan hancur berkeping-keping, debu dan puing berserakan di udara.Cahaya itu kemudian meresap masuk ke dalam tubuh Ian, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Cahaya keemasan itu seolah menjadi cairan panas yang mengalir di setiap pembuluh darahnya, membuat Ian meronta kesakitan seperti binatang buas yang terluka parah.Di tengah rasa sakit yang memuncak, suara sistem terdengar kacau di telinganya.[Ding!][Mendeteksi adanya energi asing yang mencoba menyingkirkan sistem]Ian mengerang kesakitan, tubuhny
Zeus melayang di atas reruntuhan yang masih mengepulkan asap, tatapannya dingin dan tak tergoyahkan menembus ke bawah ke arah para anggota Zodiak yang terkapar tak berdaya."Sampai di sinilah perjuangan kalian berakhir," suaranya tenang namun mengandung otoritas yang tak bisa ditolak. "Sekarang, aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zeus mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Petir berkumpul di telapaknya, berputar dengan liar dan bersinar terang hingga menyilaukan mata. Dengan satu gerakan tegas dan pasti, ia melepaskan bola petir itu ke arah Libra dan rekan-rekannya yang sudah tidak berdaya.Mereka hanya bisa menatap dengan pasrah pada serangan maut yang mendekat. Cahaya biru yang menyilaukan memancar dengan intensitas yang memenuhi pandangan, menelan tubuh Libra, Virgo, Sagitarius, dan Aquarius dalam kilauan yang membutakan.Dentuman keras menggema, membelah kesunyian malam yang kacau. Ledakan itu begitu dahsyat hingg