Beranda / Urban / Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik / Bab 153 - Menerobos Ke Ranah Golden Core  

Share

Bab 153 - Menerobos Ke Ranah Golden Core  

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-22 05:32:48

“Tsk! Dasar tidak berguna!” Luci berdiri di tengah hutan bambu yang rindang, napasnya memburu, matanya menyala dengan api kemarahan yang tak terpadamkan.

Dengan satu hentakan kaki yang penuh amarah, ia mengirimkan gelombang kejut yang mengguncang tanah, menciptakan retakan yang meluas seperti jaring laba-laba. Sejak Leo tewas, Luci langsung melakukan teleportasi agar lokasinya tidak diketahui Ian. Dan ia memilih kawasan hutan bambu di wilayah Surabaya Timur sebagai tujuannya.

“Ian, ini tidak akan berakhir sampai di sini saja,” gumam Luci, suaran penuh dendam bergetar di udara. “Jika saja Pak Tua itu tidak memperbolehkan para anggota organisasi untuk ikut campur dalam permainan ini, aku pasti akan membunuh serangga itu secara langsung!” geramnya, suara mendengusnya menggema, seolah-olah bisa memecah batu dan membelah langit.

Tanpa peringatan, udara di samping Luci bergetar, seolah-olah kenyataan itu sendiri terbelah. Dari celah yang tercipta, seorang pria muda melangkah keluar, senyum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Liam Maxwell
... Masih ketahuan dunia? Fake Kultivasi harusnya bisa sih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 154 - Belenggu Dunia  

    “Apa yang terjadi?!” Ian terpaku, matanya terbuka lebar dalam keheranan saat ribuan rantai emas yang indah namun menakutkan muncul dari kehampaan. Rantai-rantai itu berkilauan di bawah langit malam yang suram. Setiap mata rantai tersebut, bergerak dengan niat yang tampaknya telah ditakdirkan—untuk mengikat dan menghapus keberadaannya dari alam semesta ini.Namun, seiring dengan mendekatnya rantai-rantai yang menakutkan itu, sebuah penghalang emas transparan tiba-tiba muncul mengelilingi Ian, melindunginya seperti sebuah bola kristal yang tak tergoyahkan. Permukaan penghalang itu dihiasi dengan tulisan dan simbol kuno yang berputar dan bergerak, seolah-olah rune-rune itu bernyawa, dan berusaha melindungi tuannya.[Ding!][Tenang saja Host, selama ada Sistem, belenggu dunia tidak akan bisa membunuh Anda]Suara notifikasi Sistem itu memberi Ian sedikit ketenangan di tengah badai kekacauan itu, seolah-olah mengatakan bahwa meskipun rantai-rantai itu kuat dan menakutkan, mereka tidak akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 155 - Kembali Ke Kehidupan Normal  

    Matahari telah condong ke barat ketika Ian terbangun. Rasa lelah masih menggelayut di setiap sudut pikirannya. Tubuhnya mungkin telah kembali segar, namun jiwa Ian masih terasa berat, seakan-akan ada sisa-sisa efek samping Starburst yang masih bergema dalam dirinya. Jam dinding yang biasanya menjadi saksi rutinitas paginya kini menunjukkan pukul empat sore, sebuah pengingat bahwa hari ini, untuk pertama kalinya, ia terlewat dari disiplin yang selalu dijaganya. Tidak lupa, Ian melakukan Check-In harian. Akan tetapi, hasil Check-In kali ini cukup mengecewakan. Ia hanya mendapat sekaleng minuman soda, yang langsunh diminumnya.Ian kemudian meraih ponselnya, dan membuka sosial medianya. Di sana, banyak sekali berita mengenai kejadian tadi malam. Secara resmi, pihak berwajib menyatakan bahwa ledakan besar yang terjadi tadi malam, disebabkan oleh kelompok teroris misterius. Para Netizen beramai-ramai mengutuk aksi terorisme tersebut. Untungnya, tidak ada yang tewas dalam ledakan tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 156 - Bertemu CEO Lex  

    Meski chat tersebut telah dihapus, namun Lisa masih sempat membacanya. Ia begitu marah sekaligus malu, memikirkan adegan ranjang yang mungkin akan ditulis Ian di musim kedua “Hantu? Siapa Takut?!”. Namun, belum sempat Lisa meluapkan kemarahannya, Ian dengan cepat mengalihkan pembicaraan.Ian: Tiba-tiba aku jadi tidak ingin berperan sebagai tokoh utama pria.Lisa: Kalau kamu berani melakukannya, aku akan menggigitmu, Nyaa~Ian: Lagipula, aku bukanlah seorang artis. Aku tidak memiliki pengalaman berakting, dan aku juga tidak tahu cara berciuman. Oleh sebab itu, aku ragu tidak bisa berperan sebagai tokoh utama pria. Selain itu, Golden Entertainment memiliki banyak artis pria yang cukup bagus.Lisa: Aku juga tidak punya pengalaman dalam berciuman kok. Lisa: Jangan khawatir masalah peran, aku memiliki hak untuk memveto penentuan pemeran tokoh utama pria.Ian: Apakah kamu menolak melakukan adegan ciuman selama ini karena aku?

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 157 - Jual Mahal 

    Tawaran CEO Lex cukup menggiurkan bagi Ian. Golden Entertainment tidak mewajibkan Ian menulis naskah untuk mereka. Mereka hanya membutuhkan namanya, serta membantu penulis skenario lain di perusahaan. Pada dasarnya, Ian tidak perlu melakukan apapun, dan ia tetap mendapatkan gaji.Jika Ian menerima tawaran ini, maka Ian memiliki hak untuk masuk ke dalam kantor Golden Entertainment kapan saja. Karena status Ian akan setara dengan pegawai Golden Entertainment.Dengan ini, CEO Lex telah mengambil langkah besar. Dia ingin Ian bergabung ke perusahaan miliknya dan memberinya gaji tahunan yang sangat tinggi. Ini adalah salah satu metode yang digunakan CEO Lex untuk mengikat Ian. Jika sembilan miliar rupiah tidak cukup untuk menggoyahkan Ian, CEO Lex masih memiliki kartu As.Selain Ian akan memiliki hak untuk masuk ke dalam kantor, ia juga dapat dengan bebas menemui Lisa kapan saja di kantor. Ian dapat mengobrol dengan Lisa tanpa ada yang mengganggu. Bahkan jika Ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 158 - Kalah Lagi  

    Di kantor Golden Entertainment, cahaya lampu masih menyala terang, menandakan kesibukan yang belum usai. Lisa, salah satu artis yang masih bertahan, duduk termenung di balik tumpukan naskah. Matahari telah lama tenggelam, namun semangat para artis untuk mempelajari naskah buatan Ian masih berkobar.Denting jam dinding memecah kesunyian, menunjukkan waktu telah menunjuk pada angka sepuluh malam. Lisa mengalihkan pandangannya sejenak, menutup naskah dengan gerakan lembut. Dengan napas lega, ia berbisik, “Akhirnya, selesai juga.” Punggungnya yang kaku bergerak perlahan, mencari kenyamanan setelah berjam-jam terkurung dalam posisi yang sama. Syuting "Lari-Lari Pasti Hepi" telah menguras energinya, namun tak ada waktu untuk beristirahat. Naskah buatan Ian perlu ia pelajari sepenuhnya. Meski peran tokoh utama wanita dalam drama “Hantu? Siapa Takut!” telah dipastikan menjadi miliknya, tapi tetap saja Lisa ingin memberikan yang terbaik.Alicia, rekan seprofesinya, telah meninggalkan gedung l

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 159 - Resmi Bergabung  

    Memikirkan semua itu, Xavier sedikit lelah. Namun, hal ini tidak mempengaruhi tekad Xavier. ‘Bagaimana aku bisa menyerah begitu saja?! Aku tidak akan menyerah sebelum aku mendapatkan hati gadis pujaan hatiku!’‘Bagaimanapun juga, aku adalah artis pria papan atas di Golden Entertainment dan memiliki posisi penting di perusahaan. Sementara Ian, dia hanyalah orang biasa. Meski dia memiliki kekayaan dan mengendarai Lamborghini Veneno, tapi dia bukanlah seorang artis.’‘Dengan kata lain, aku masih memiliki keunggulan absolut saat bersaing menjadi pemeran tekoh utama pria “Hantu? Siapa Takut!”.’‘Dan saat aku berakting dengan Lisa, Ian hanya bisa menonton dari samping sambil menggigit jarinya, hahahaha …’ Berpikir seperti itu, hati Xavier yang sebelumnya dipenuhi kekesalan, kini berubah menjadi senang. Ia menjadi sangat antusias, terlebih lagi besok adalah hari casting untuk pemeran tokoh utama pria dan wanita drama “Hantu? Siapa Takut!”. Xavier yakin, besok adalah hari dimana ia akan mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 160 - Pemeran Tokoh Utama Wanita

    Sebagai otak di balik naskah tingkat tinggi "Hantu? Siapa Takut!", tentu nama Ian sebagai rekrutan baru langsung menjadi perbincangan. Apalagi, posisinya sekarang langsung setara dengan Tonny, penulis naskah senior dan terbaik di Golden Entertainment. Gaji seorang penulis naskah skenario papan atas tidaklah rendah.Meski terdengar menakjubkan, pada kenyataanya posisi yang diberikan CEO Lex pada Ian hanya sekedar formalitas belaka. Ini adalah cara CEO Lex memberi Ian identitas di dunia entertainment. Tentu saja, dengan kemampuan Ian, tidak menjadi masalah baginya untuk menjadi penulis skenario terbaik dunia. Bahkan penulis naskah senior seperti Tonny, tidak bisa tidak mengagumi kemampuan menulis skenario Ian."Selamat Master Ian, saya yakin Anda akan menjadi penulis skenario besar di masa depan. Anda harus banyak membimbing kami ke depannya.”"Dapat bekerja bersama Master Ian, ini adalah sebuah kehormatan bagi saya.”“Selamat Master Ian, Anda benar-benar luar biasa!”Pada saat itu, ban

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 161 - Kemalangan Xavier  

    Wajah Lisa sedikit merah saat ia melihat ke arah Ian. ‘Jadi, ketika Ian menulis naskahnya, pikirannya penuh dengan gambaran tentang diriku. Dengan kata lain, setiap harinya, dia selalu memikirkanku …’ Memikirkan hal tersebut, Lisa semakin tersipu.‘Dasar Ian bodoh! Yang bisa dia lakukan hanya menindasku!’Meski Lisa bergumam seperti itu, namun hatinya menghangat. Bahkan ia berpikir akan memberi Ian sebuah hadiah kecil di lain waktu.Sementara itu Produser Ram dan sutradara Ben yang berdiri di depan ruang pertemuan, saling berpandangan sesaat dan kemudian berkata, “Baiklah, kalau begitu, kami akan memilih Lisa sebagai pemeran tokoh utama wanita.”Pengumuman oleh sang produser dan sutradara yang terkesan sembarangan ini, membuat baik para staff maupun para artis tercengang. Pengumuman ini bagaikan sebuah bom atom yang dijatuhkan dengan alasan hanya karena bosan saja.Dalam tahap ini, semua orang yang ada di sana memiliki satu pemikiran yang sama. 'Apa yang terjadi? Apakah mereka akan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30

Bab terbaru

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 238 - Extreme Death: Shadow Tempest

    "Zeus, kali ini aku akan membunuhmu!” teriak Ian penuh keyakinan. Zeus menatap Ian dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Di baliknya, ada kekuatan yang mengguncang alam semesta. Ian merasakan getaran itu, seolah langit dan bumi bergetar dalam irama yang tak terduga. “Jangan terlalu yakin dulu, Ian! Aku masih punya kartu As yang bahkan belum aku gunakan saat melawan Ryan!” ujar Zeus dengan tenang. Suaranya seperti guntur yang merayap di udara, menggema di telinga Ian. Hal ini tentu mengagetkan Ryan, yang semenjak tadi telah bertarung secara seimbang dengan Zeus. “Maksudmu, kamu tadi belum benar-benar serius?” Ryan menatap Zeus dengan pandangan campuran antara kagum dan ketidakpercayaan. Zeus hanya tersenyum, namun senyuman itu seakan menunjukkan konfirmasinya. “Mode Dewa: Petir Surgawi!” serunya. Cahaya keemasan di matanya semakin terang, dan angin berputar di sekitarnya. Ian merasa seolah berada di pusat badai. Petir tiba-tiba menyambar entah dari mana, dan mengenai tubuh

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 237 - Pedang Terkutuk

    Balor menatap Ian dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan mengembalikan Otoritas yang telah kucuri dari Hades." Sebuah cahaya keemasan muncul dari tengah dahi Balor, terbang dan merasuk ke kepala Ian.Ian merasakan sesuatu yang kembali padanya, kekuatannya mendekati sempurna. "Ini?" tanyanya, terkejut."Ya," jawab Balor dengan suara yang semakin lemah. "Dengan ini, Jalan Asura telah kembali pada penguasa samsara." Ia menoleh ke arah Verethragna. "Hei, cepat beri Ian senjatamu!"Verethragna tertawa. "Chill bro~" ucapnya. "Ian, aku memang tidak bisa mengembalikan Otoritas Jalan Deva, tapi aku bisa memberimu sebuah senjata terkuat yang dapat membunuh apapun."Verethragna memejamkan matanya, menciptakan senjata yang sesuai dengan bayangannya. Dari ruang kosong di depannya, cahaya emas menyeruak. Cahaya itu membentuk bilah dan gagang pedang.Pedang itu memiliki bilah panjang dan tajam, terbuat dari baja legendaris yang sudah tidak ada lagi di

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 236- Kemunculan Overgod Lain

    Ketika pil itu meluncur melewati kerongkongan Ian, tiba-tiba tubuhnya diselimuti oleh api hijau. Namun, anehnya, api itu tidaklah panas; sebaliknya, ia merasa hangat dan nyaman. Luka-luka di tubuhnya sembuh dengan cepat, bahkan lebih dari yang efek kemampuan Healing Factor miliknya."Inikah kekuatan yang aku dapatkan dari pil NTZ?" gumam Ian, memandangi kedua tangannya dengan keterkejutan.Namun, suara tajam membuyarkan lamunan Ian. "Tentu saja tidak, bodoh!" ujar sosok yang muncul dari atas langit. "Itu adalah kekuatan dari Api Lotus Hijau milikku."Sosok itu turun perlahan, sayap-sayapnya yang berjumlah dua belas terbentang dengan megah. Setiap sayapnya memiliki warna yang berbeda, mereka semua terbuat dari berbagai macam Api Surgawi."Ian Herlambang," kata sosok itu dengan nada dingin, "aku tak menyangka kamu telah mencapai ranah Celestial. Namun, aku melihat bahwa ini bukanlah pencapaianmu sendiri. Ranah kultivasimu masih belum stabil. Beristi

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 235 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi (III)

    Gelombang kejut dari benturan kekuatan yang dahsyat itu merambat dengan cepat, mengguncang bumi dan langit. Bumi bergetar, seakan-akan planet ini menahan nafas terakhirnya. Di kota-kota besar Indonesia, gedung-gedung menjulang seperti pohon-pohon raksasa yang terguncang oleh badai. Kaca-kaca jendela pecah, mengirimkan serpihan tajam ke jalanan yang berubah menjadi medan perang. Teriakan panik memenuhi udara, menciptakan simfoni ketakutan yang menggema di antara reruntuhan.Di wilayah pesisir, air laut mengundur sejenak, mengejar takdirnya yang tak terhindarkan. Lalu, ombak raksasa muncul, menggulung daratan dengan amarah yang tak terkendali. Tsunami itu menghancurkan segala yang ada di jalurnya: kapal-kapal terangkat dan terhempas ke darat, rumah-rumah luluh lantak, dan manusia berlarian tanpa arah, berusaha menyelamatkan diri dari amukan alam yang tak terbendung. Mata mereka dipenuhi ketakutan, melihat bencana bak kiamat ini.Jakarta, kota yang pernah ramai dan be

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 234 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi (II)

    Angin malam berhembus kencang, membawa desau yang menegangkan. Ian, dengan napas yang tersengal, mengumpulkan sisa kekuatannya. "Aku belum selesai, Zeus!" serunya, matanya menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. “Aku tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Lisa!”Zeus hanya tertawa, suaranya bergema seperti guntur yang menggelegar. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan sebesar itu?" ejeknya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dari ujung jari-jarinya, tombak petir mulai terbentuk, cahayanya menyilaukan dan memancarkan energi yang mengerikan. “Baiklah, aku beri kamu kesempatan untuk menghiburku lagi. Dan kali ini, aku tidak akan diam saja, jadi …”“Jangan kecewakan aku,” bisik Zeus dengan suara yang tegas dan berat. Setiap kata yang terucap menekankan ancaman yang tersirat.Ian mengencangkan genggaman tangannya, cahaya di matanya semakin berkobar. "Demi Lisa, dan demi seluruh orang yang takdirnya telah kau permainkan, aku tidak aka

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 233 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi

    Bulan purnama yang terang benderang seakan menjadi saksi atas pertemuan dua kekuatan besar di langit Jakarta yang malam itu terasa berbeda. Aura tegang menyelimuti kota, dan angin malam berhembus seolah-olah ingin menceritakan kisah epik yang akan terjadi.Di bawah sinar bulan yang memantulkan cahaya putih, Ian berdiri dengan rambutnya yang mengalir bagai sungai perak. Matanya yang biru kehijauan bersinar tajam, menembus kegelapan malam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Zeus berdiri megah, senyumnya lebar dan penuh dengan kegembiraan pertempuran. Sorot matanya yang berkilau menandakan ia siap untuk pertarungan yang telah lama dinantikan.Baik Ian ataupun Zeus, mereka berdua adalah Overgod, eksistensi yang telah melampaui batas-batas manusia biasa, dan malam itu, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang bisa mengguncang alam semesta.Dalam kesunyian malam yang hanya ditemani gemerlap bintang, Ian berbisik mengucapkan nama

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 232 - Konfrontasi Awal

    Zeus terbang di atas langit Jakarta yang kelabu, pakaian putih yang biasa ia kenakan kini terkoyak-koyak, menandakan ledakan dahsyat yang baru saja terjadi. Di bawahnya, kawah raksasa seluas 10 kilometer membentang, asap dan debu masih mengepul dari tanah yang hangus. Sekitar 20 Celestial tergeletak dengan luka-luka mendalam, termasuk Fortuna yang terbaring lemah, sementara yang lainnya lenyap ditelan ledakan.Bagaimanapun juga, Hades adalah kultivator dengan ranah Celestial Puncak. Meski dia telah memberikan otoritasnya pada Ian, tapi dia masih memiliki energi melimpah yang cukup untuk membunuh semua kultivator di bawah ranah Celestial Puncak. Tindakan Hades ini telah mengguncang fondasi organisasi Kadukeus, namun Zeus hanya tertawa ringan di atas sana. Zeus tampak tidak mempedulikan ada atau tidaknya Kadukeus. Karena baginya, selama hal itu menyenangkan, maka ia tidak akan memperdulikan hal lain. Dan apa yang dilakukan Hades, cukup menghiburnya."Adikku

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 231 - Melesat Menjadi Celestial

    “Huh?” Ian menoleh ke samping, telinganya menangkap suara ledakan yang menggema dari kejauhan. Langit malam yang sebelumnya gelap kini terang benderang oleh letupan cahaya yang mirip dengan matahari terbenam, namun tiba-tiba saja, sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan melintas bagai bintang jatuh dan menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang luar biasa, menghempaskan tubuh Ian ke tembok. Dalam sekejap, tembok tersebut langsung retak dan hancur berkeping-keping, debu dan puing berserakan di udara.Cahaya itu kemudian meresap masuk ke dalam tubuh Ian, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Cahaya keemasan itu seolah menjadi cairan panas yang mengalir di setiap pembuluh darahnya, membuat Ian meronta kesakitan seperti binatang buas yang terluka parah.Di tengah rasa sakit yang memuncak, suara sistem terdengar kacau di telinganya.[Ding!][Mendeteksi adanya energi asing yang mencoba menyingkirkan sistem]Ian mengerang kesakitan, tubuhny

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 230 - Hades

    Zeus melayang di atas reruntuhan yang masih mengepulkan asap, tatapannya dingin dan tak tergoyahkan menembus ke bawah ke arah para anggota Zodiak yang terkapar tak berdaya."Sampai di sinilah perjuangan kalian berakhir," suaranya tenang namun mengandung otoritas yang tak bisa ditolak. "Sekarang, aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zeus mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Petir berkumpul di telapaknya, berputar dengan liar dan bersinar terang hingga menyilaukan mata. Dengan satu gerakan tegas dan pasti, ia melepaskan bola petir itu ke arah Libra dan rekan-rekannya yang sudah tidak berdaya.Mereka hanya bisa menatap dengan pasrah pada serangan maut yang mendekat. Cahaya biru yang menyilaukan memancar dengan intensitas yang memenuhi pandangan, menelan tubuh Libra, Virgo, Sagitarius, dan Aquarius dalam kilauan yang membutakan.Dentuman keras menggema, membelah kesunyian malam yang kacau. Ledakan itu begitu dahsyat hingg

DMCA.com Protection Status