Share

Rumah

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-11 09:00:00

Setelah menempuh perjalanan udara selama delapan belas jam tiga puluh menit menggunakan pesawat komersial, akhirnya Zevanya dan Davanka tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Liburan bulan madu mendadak mereka telah selesai dan harus kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

Pak Iip menjemput di pintu kedatangan untuk membantu membawakan koper.

Begitu masuk ke dalam mobil, Zevanya langsung memeluk lengan Davanka dan merebahkan kepalanya di pundak pria itu.

Davanka mengulum senyum, dia menyukai tingkah Zevanya yang manja.

Beberapa menit kemudian mereka tiba di sebuah komplek perumahan elit.

Bagi Davanka yang masih menjabat sebagai CMO di perusahaan keluarganya harus merogoh kocek cukup dalam untuk membeli rumah di sini tapi bagi Uncle King-suami dari Aunty Kalila-adik kembarnya ayah tidak berarti apapun.

Menurut sang uncle dan aunty saat bertemu dengannya di pesta pernikahan Princes, rumah yang mereka hadiahkan untuk Davanka dan Zevanya sudah full furnis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
permata eka
tunggu aja anya mungkin bentar lagi kontak nikah dibatalkan.....lanjut thorrrrr
goodnovel comment avatar
Fitri Riyanti
kurang banyak kak uploadnya...
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
Dava udh cinta sm Anya n' mau ngjalanin RT serius sm Anya, tp itu kontrak knp ga di lenyapin . jelas istri lo getar getir sm perasaan lo Dava . kalo lo hancurin kontrak nikah kalian, tnp lo blg cinta ke Anya . mungkin Anya bsa sdikit lbh tenang krn nganggap lo emg serius sm dia . ini ga ada kjelasan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Kehidupan Berumah Tangga

    “Abang udah pulang?” Suara Zevanya terdengar parau khas bangun tidur.Dia terusik dengan gerakan Davanka yang baru saja naik ke atas ranjang.“Iya … tidur lagi, By.” Davanka menyelipkan tangannya ke bawah leher Zevanya.“Peluk …,” pinta Zevanya sambil mengusel di dada Davanka.Tanpa perlu diminta Davanka memeluk Zevanya.“Cium,” pinta Zevanya lagi, entah apa dia benar-benar sadar atau tidak.Dan Davanka mengecup puncak kepala juga kening Zevanya.“Abang pulang malem terus, Anya kangen tahu.” Zevanya mengatakannya dengan bibir mengerucut lucu dan mata terpejam sehingga terdengar seperti kumur-kumur.“Abang lembur, sayang ….” Zevanya mengeratkan pelukan, dia memang tidak sadar sepenuhnya jadi kalimat manis Davanka tadi dianggap sebagai mimpi indah.***“Maria? Ngapain di sini?” Zevanya mengernyit menemukan Maria berdiri di dekat mobil suaminya dengan Pak Iip berada di belakang kemudi.“Acara serah terima jabatan akan dilakuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Isi Hati

    “Kamu cantik sekali malam ini.” Pujian itu bukan diutarakan oleh Davanka melainkan Ramona yang mengatakannya untuk Zevanya.Pandangan Zevanya yang sedang menatap sang suami di atas podium tengah melakukan sambutan langsung menoleh pada Ramona.Hanya terhalang satu bangku kosong saja antara Zevanya dengan Ramona.“Makasih … Kak Mona juga cantik.” Zevanya balas memuji dengan tulus.“Kebetulan sekarang Dava yang jadi CEO-nya, perusahaan konsultan yang baru gue buat bisa langsung jadi partner di perusahaan ini … kemarin gue udah ajuin ke Dava dan dia udah oke.” Ramona seperti sedang pengumuman tapi dengan ekspresi santai seolah dia tidak senang-senang amat berpartner dengan Davanka.“Oooh … bagus ya kamu suami lucknut.” Zevanya mengumpat kesal di dalam hati.“Wah, enak banget jadi lo … tapi dari jaman SMA si Dava mah memang care sama lo,” celetuk Aubrey yang kemudian mendapat sikutan dari Raga dan Stephani yang duduk di kanan dan kirinya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Tidak Nyaman

    Di tempat duduknya, Ramona terpekur mendengar pengakuan Davanka tersebut dan dengan mata kepalanya sendiri melihat begitu jelas sikap mesra Davanka yang di masa lampau—dia sendiri tidak pernah mendapatkannya dari pria itu.Karena memang mereka tidak pernah menjalin hubungan asmara selain one night stand.Hatinya mencelos untuk yang kesekian kali tapi Ramona berusaha bertahan duduk di kursinya, dia harus bisa menerima apa yang sudah digariskan untuknya. Dari podium sana, Zevanya dan Davanka tidak kembali ke meja yang tadi karena Zevanya minta diantar menemui bunda.“Eh sini sayang, kenalin ini teman-teman ayah sama bunda ….” Bunda langsung mengenalkan Zevanya kepada teman-teman ayah dan bunda yang tidak hadir di pesta pernikahannya.“Cantik banget mantunya,” puji salah satu teman bunda.Yang lain mengangguk setuju dan setelah berbasa-basi, teman ayah bunda kembali ke meja masing-masing sedangkan Zevanya langsung duduk di samping bunda.“Kita balik

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Cemburu

    Begitu langkah Zevanya sampai di sisi mobil, dia langsung masuk ke dalam kabin belakang.Zevanya melepas sepatu, membuka perhiasannya yang kemudian ia masukan ke dalam clutch lalu menarik bulu mata palsu.Dia juga menarik turun sedikit resleting untuk melonggarkan dadanya.Setelah itu Zevanya bernapas dengan leluasa sembari menyandarkan punggung dan kepala dengan mata terpejam.Zevanya merasa sedang diawasi dari samping oleh Davanka yang sudah duduk bersamanya di kabin belakang.Tapi dia mengabaikan.“Mo’on maap nih ye Bang, kami para betina kalau lagi esmoni suka males bersosialisasi pengennya ngacangin si pembuat esmoni ….” Zevanya mengatakannya di dalam hati. Zevanya tidak membuka matanya hingga Pak Iip menghentikan laju kendaraan di depan halaman rumah.Dia langsung turun dari mobil sebelum Maria membukakan pintu. Kakinya melangkah cepat tanpa alas kaki yang tadi sudah dia buka di dalam mobil.Di saat Zevanya sedang emosi mengg

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Mencintai Davanka

    Ponsel Davanka berdering memecah hening saat sarapan pagi.Zevanya melirik ke layar ponsel Davanka yang tergeletak terbuka di atas meja makan dan menampilkan nama Ramona.Davanka meletakan sendok, meraih ponselnya untuk menjawab panggilan tersebut.“Hallo?” Davanka melirik Zevanya.Mereka sempat saling menatap tapi kemudian Zevanya mendelik sebal.Davanka jadi merasa seperti suami yang ketahuan berselingkuh dan dicemburui istrinya.“Dava.” Suara Ramona ternyata masih bisa Zevanya dengar.Zevanya sampai sulit menelan makanan yang sedang ia kunyah.“Kenapa Mon?” “Dav, mau sarapan bareng enggak sambil diskusiin materi meeting nanti?”Zevanya mengembuskan napas bersama pejaman mata sekilas, dia marah. “Gue lagi sarapan, langsung meeting aja enggak perlu diskusi.” Davanka terdengar dingin.“Halaaah, paling ngomong gitu karena di depan Anya aja.” Zevanya membatin, dia tidak serta merta senang dengan sikap dingin Davanka kepada Ramona.“Oooh, oke … ada Anya di situ ya?” Dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Melampiaskan Emosi

    Beruntung Zevanya masih belum terlambat mengikuti perkuliahan jam pertama.Terang saja, dia mengemudikan mobil pemberian suaminya dengan ugal-ugalan sampai mendapat klakson dari pengendara lain yang tidak dia pedulikan sama sekali yang penting bisa sampai ke kampus tepat waktu. Tanpa terasa dua mata kuliah hari ini berakhir juga.Rencananya dia akan mampir ke rumah ibu tapi Zevanya harus meminta ijin suaminya terlebih dahulu.Zevanya duduk di bangku betah di taman dekat mobilnya terparkir.Dia mengeluarkan ponselnya lalu membuka ruang pesan dengan Davanka.Ada satu pesan yang ternyata dikirim Davanka tadi pagi.Ice sugar : By, hati-hati. Jangan ngebut.Zevanya mengulum senyum hingga membulatkan pipinya.Melihat nama kontak sang suami masih Ice Sugar, Zevanya langsung menggantinya menjadi ‘Hubby’ dengan tambahan emotikon hati berwarna merah muda yang tertancap panah.Dia kemudian mengirim pesan untuk sang suami tercinta tanpa membalas pesan Davanka yang tadi pagi.Cobaan Hi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Pria Misterius

    Mas Raga : Anya, di mana lo?Mas Raga : Anya, buka blokir si Dava.Mas Raga : Anya, lo baikan cepet sama si Dava! Kita udah berjam-jam stuck di ruangan rapat. Si Dava nahan kita semua di sini.Mas Raga : Anyaaaaaaa, bangke lo!Zevanya mengangkat kedua alisnya bingung, sepertinya Raga kesal sekali karena semua pesan dan panggilannya tidak dibalas.Dia kemudian membuka pesan dari Maria.Maria : Ibu … Ibu di mana?Maria : Ibu, tolong angkat telepon saya.Maria : Ibu, tolong buka blokir Bapak.Maria : Ibu, saya mohon. Kalau saya enggak bisa kasih tahu Bapak di mana keberadaan ibu dalam satu jam ke depan, saya akan dipecat Bapak.Maria : Ibu di mana? Saya sudah cari ibu ke mana-mana tapi ibu enggak ada di rumah ibunya ibu sama di rumah tuan Gunadhya, di kampus juga ibu enggak ada.Maria : Ibu, saya mohon maaf kalau kerja saya tidak memuaskan. Saya mau dipecat sama Bapak.Zevanya memejamkan matanya sekilas, dia tidak tega jika sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Baru Tersadar

    Davanka pergi ke teras usai panggilan telepon ke istrinya dimatikan begitu saja secara sepihak oleh Zevanya dan tidak bisa dihubungi kembali.Dia gundah, kesal juga khawatir namun lebih besar ke arah cemburu.“Siapa cowok itu?” Davanka terus bertanya di dalam hati.Dia mondar-mandir di teras.“Pak … apa ibu—““Diem kamu Maria, saya enggak akan pecat kamu … masuk sana!” Davanka berkata ketus dengan kening mengkerut dalam. “Ba-baik, Pak.” Maria terbata dan buru-buru masuk ke dalam rumah.Pokoknya Davanka akan menunggu Zevanya hingga pulang ke rumah, tapi istrinya pasti pulang, kan?Sekitar satu jam kemudian—setelah kakinya lelah mondar-mandir—Davanka melihat lampu mobil menyorot ke halaman rumah.Pria itu mengembuskan napas panjang dan berdiri menghadap mobil yang kini berhenti tepat di depan dia. Dari dalam mobil, Zevanya sudah melihat raut wajah kesal Davanka yang matanya menatap tajam.“Kenapa dia yang marah? Yang tadi siang di ketusin ‘kan Anya.” Zevanya misuh-misuh s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15

Bab terbaru

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 10

    Matahari terbenam di atas horizon, memancarkan warna keemasan yang indah di langit Hawai. Di tepi pantai yang tenang, Davanka dan Zevanya berjalan beriringan, tangan mereka saling menggenggam erat. Di depan mereka, Aksara dan Ashera sedang bermain dengan gembira di pasir, membangun istana pasir dan tertawa riang. Davanka tersenyum menatap ke arah Aksara dan Ashera, sambil mengeratkan genggaman tangannya. “By, lihat betapa bahagianya mereka. Abang rasa mereka enggak akan pernah melupakan liburan ini.” Zevanya mengangguk, matanya menatap putra dan putrinya penuh cinta. “Liburan ini memang sempurna. Terima kasih karena telah memilih tempat yang indah ini, Abang.” Davanka tersenyum, menatap laut dengan mata penuh kebahagiaan. “Kakek selalu mengatakan kalau tempat ini adalah tempat terbaik untuk menciptakan kenangan keluarga. Abang ingin anak-anak kita tumbuh dengan kenangan indah seperti ini.” Aksara berlari mendekat, ekspresi di wajahnya penuh semangat. “Ayah, B

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 9

    Di sebuah rumah sakit bersalin yang mewah nyaman, Davanka berjalan mondar-mandir di koridor seperti ayam jago yang kebingungan. Wajahnya pucat, tangan kanan memegang ponsel, tangan kiri mengacung gelas kopi yang isinya sudah habis sejak sejam lalu.Dari dalam kamar bersalin, suara Zevanya terdengar berteriak-teriak, membuat Davanka berkeringat lebih banyak daripada saat jogging pagi.“Abang! Kalau kamu cuma mau mondar-mandir, sini gantikan Anya dulu!” teriak Zevanya dengan nada bercampur emosi dan kesakitan.“Gantikan? Gantikan apa, Anya? Abang enggak mungkin melahirkan untuk kamu, sayang …,” jawab Davanka gugup sambil setengah membuka pintu.Zevanya menatapnya dengan mata menyala. “Ya kalau enggak bisa bantu melahirkan, minimal kasih Anya semangat! Abang itu suami atau figuran sih di sini?”“Semangat, sayang! Kamu pasti bisa!” seru Davanka, setengah meloncat sambil mengepalkan tangan seperti cheerleader yang salah tempat.“Abang, serius! Duduk di sini, pegang tangan Anya! Kalau Anya

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 8

    Jam sudah menunjukkan pukul dua pagi ketika suara aneh terdengar dari kamar tidur. Suara itu datang dari sisi tempat tidur, tempat di mana Zevanya biasa tertidur dengan tenang. Namun malam ini, situasinya berbeda.Zevanya tiba-tiba terbangun, matanya yang bulat terbelalak seperti baru tersadar dari mimpi buruk. Dengan suara terengah-engah, dia menoleh ke arah suaminya, Davanka, yang sedang terbaring di sampingnya."Abang ...." Zevanya bergumam dengan wajah setengah bingung. "Anya ngidam."Davanka mengerutkan kening, mengira istrinya hanya terjaga karena mimpi. "Ngidam? Anya, ini ‘kan sudah hampir jam tiga pagi, kamu yakin?"Zevanya duduk, memegangi perutnya yang mulai membesar, matanya tetap terjaga. "Iya, Anya ngidam banget, Abang … Anya pengen makan ... nasi goreng dengan buah durian!" Suaranya penuh dengan keyakinan, seolah itu adalah hal yang paling masuk akal di dunia ini.Davanka terdiam sejenak, mencoba mencerna permintaan itu. "Nasi goreng ... durian

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 7

    “Aksaraaaa ….” Bunda Arshavina memanggil dengan suara mendayu dari arah pintu utama. Aksara langsung berlarian menuju ke sana tanpa menggunakan celana. “Eh … ke mana celananya?” Ayah Kama bertanya. “Abis pipis.” Aksara memberitahu sembari menepuk bokong. “Iiiih belum sunat.” Bunda menunjuk bagian bawah Aksara yang langsung ditutupi bocah laki-laki itu sembari cekikikan. “Aksaraaaa, pakai celana dulu!” Zevanya berseru dari dalam rumah. “Eh … Ayah … Bunda.” Zevanya baru menyadari kedatangan kedua mertuanya dan langsung menyalami mereka. “Abang pakai celana dulu ya,” kata Zevanya tapi Aksara malah lari ke dalam gendongan sang kakek. “Aduuuuh, cucu kakek sudah berat.” “Kakek! Abang enggak mau pakai celana.” Aksara meronta-ronta dalam gendongan sang kakek saat bundanya berusaha memakaikan celana. “Ayo pakai dulu celananya atau nanti Nenek sunat? Mana gunting? Mana gunting?” Bunda Arshavina pura-pura mencari gunting. “Enggak mau!” Aksara menjerit sambil terta

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 6

    Davanka benar-benar menjadi bapak-bapak sekarang, tapi bukan bapak-bapak biasa.Pria itu pantas diberi julukan hot daddy dengan perawakan tinggi dan tubuhnya yang atletis serta ketampanan bak Dewa Yunani yang dia miliki membuat para gadis, janda dan istri orang tidak bisa melepaskan tatapan setiap kali melihat Davanka.Seperti saat ini, para papa yang lain seolah tidak memiliki harga diri karena para mama yang menemani putra dan putri mereka di play ground mall ternama di Jakarta terus menatap Davanka yang tengah menemani Aksara bermain sementara Zevanya sedang melakukan perawatan rambut di salon yang masih ada di mall tersebut.Kegiatan rutin di saat weekend yang dilakukan Davanka sekeluarga adalah ngemall karena Aksara masih berusia tiga tahun yang kalau diajak jalan-jalan keluar kota atau keluar Negri masih sering tantrum.Jadi ketika Davanka ada perjalanan bisnis saja baru Zevanya dan Aksara ikut.“Ma … itu liatin anaknya, jangan liatin suami orang terus!” tegur salah seorang

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 5

    “Pak, malam ini ada acara charity sama komunitas Pengusaha Muda … Mentri Perdagangan dan Mentri Investasi juga jadi tamunya, kesempatan yang bagus mendekati mereka untuk proyek baru yang akan mulai dikembangkan oleh AG Group.” Arman mencetuskan sebuah ide brilliant. “Kamu yang datang temani ayah, ya!” Davanka bukan sedang bertanya tapi memerintah. Pria itu bangkit dari kursi kebesarannya bergerak ke sudut ruangan meraih jas yang tergantung di sana lalu memakainya. “Laporkan hasil yang kamu dapat dari acara itu.” Davanka memberi instruksi pada sekertarisnya. “Ta-tapi, Pak …,” sergah Arman saat Davanka melewatinya. Davanka menghentikan langkah membalikan badannya menatap Arman tanpa ekspresi. “Kamu enggak mampu?” Pertanyaan Davanka adalah sebuah tekanan agar Arman menjawab sebaliknya. “Mampu, Pak!” Arman menjawab lugas. Davanka membalikan badannya lagi. “Saya pulang duluan ya, Man.” Pria itu mengangkat tangan sembari melangkah keluar dari ruangannya meninggalkan A

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 4

    Davanka lupa mengganti mode hening ke bunyi di ponselnya usai bertemu klien di meeting room sebuah hotel.Selama hampir lima jam lamanya Davanka ditemani sekertaris barunya melakukan pertemuan dengan klien dari Korea untuk menjalin kerjasama bisnis.Tapi tidak sia-sia karena Davanka akhirnya berhasil meyakinkan klien dari Negri ginseng itu untuk bekerja sama dengan perusahaannya.Sekarang Davanka merasakan tubuhnya lelah sekali, kepalanya bersandar pada sandaran jok mobil yang nyaman dengan mata terpejam.“Pak Dava, apa Bapak sudah mengecek ponsel Bapak?” Arman-sang sekertaris berujar dari kursi penumpang depan.“Belum … kenapa, Man?” Davanka menegakan tubuhnya merogoh saku jas mencari ponsel.“Ibu sudah melahirkan, Pak.” Arman berujar hati-hati.Dia juga tidak mengecek ponselnya karena sibuk memperhatikan jalannya rapatu tuk membuat Notulen.“Apa?” Davanka tersentak, matanya terbelalak.

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 3

    “Apa kabar Anya? Perut kamu besar banget.” Adalah Noah yang menyambut Zevanya duluan.Terakhir kali dia bertemu Noah saat ditonjok oleh Davanka di Malaysia sebelum mereka pulang ke Indonesia.“Baik … iya nih, sebentar lagi melahirkan.” Zevanya mengusap perutnya.“Kamu berdua aja? Enggak sama Dava?” Itu Alvaro yang bertanya.“Enggak … Abang enggak tahu kalau Anya ngemall, tadi minta ijin malah dilarang … tapi besok Abang ulang tahun dan Anya harus beli kado.” Zevanya menunjuk paperbag yang di pegang Maria, wajah Maria memucat mendengar pengakuan Zevanya.“Pasti gue yang kena semprot nih.” Maria membatin.“Oh iya, si Dava ulang tahun besok.” Noah seakan diingatkan.“Duduk sini, Nya … makan bareng kita.” Alvaro mempersilahkan.“Enggak usah, Anya cari meja lain aja.” Zevanya takut kalau Davanka tahu lantas mengamuk.“Enggak apa-apa, sini duduk sama kita aja … duduk di sebelah gue, si Dava enggak cemburu sama gue.” Noah menarik tangan Zevanya agar duduk di kursi sebelahnya membuat dia ti

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 2

    Davanka berjalan menyusuri lorong di kantornya yang dulu, dia belum membuat janji dengan Raga yang sekarang menjabat sebagai CEO di sana tapi kebetulan arah jalan yang ditempuh untuk kembali ke kantor usai mengunjungi suatu proyek melewati kantor ini jadi Davanka putuskan untuk mampir sebentar karena ada yang akan dia bicarakan dengan sahabatnya itu.Dengan sangat kebetulan, seorang wanita yang kini sedang berjalan berlawanan arah dengannya baru saja keluar dari ruangan Raga nyaris membuat Davanka memutar badan mengurungkan niat bertemu sang sahabat.Namun dia tidak ingin wanita itu mengatainya sebagai pengecut sehingga Davanka ayun langkahnya tegas hingga akhirnya mereka berpapasan.Wanita itu mencekal tangan Davanka menghentikan langkahnya.“Mau sampai kapan lo pura-pura enggak kenal sama gue?” Ramona bersarkasme.Davanka masih tetap tenang menatap ke depan.“Sampe lo enggak nyinggung sedikitpun tentang gue dalam cerita Anya,” sambung Ramona lalu tertawa sumbang.Sengaja Davanka tid

DMCA.com Protection Status