Ketika pengawal melihatnya, dia segera mengangkat kakinya dan mencoba menendang pistol dari tangan Joseph.Joseph sepertinya sudah mengantisipasi niat pengawal itu. Dengan memutar pergelangan tangannya, pistol itu berpindah dari tangan kanannya ke tangan kirinya.Ketika Sergio melihat gerakan Joseph, dia segera berkata pada pengawal lainnya, "Semuanya, majulah!"Para pengawal pun menerjang maju.Namun, pada saat ini, beberapa pengawal yang berada di ujung kerumunan pun terjatuh.Aksi ini segera menarik perhatian Sergio.Sergio tiba-tiba melihat ada beberapa orang bersenjata muncul entah dari mana dan melirik ke arahnya."Gawat, mereka mendapat bantuan dari luar." Sergio mengeluarkan walki talkinya. "Kami sekarang berada di pintu ruang ganti pengantin wanita, yang lainnya, segera datang kemari untuk membantu kami."Ketika Grace melihat orang-orang yang memegang senjata datang, dia tidak merasa takut dan berjuang lebih keras lagi.Entah karena situasi yang berbalik ini menyebabkan para p
"Terlebih lagi, perasaanmu ini bukanlah rasa cinta yang mendalam, semua ini hanya sifat kekanak-kanakanmu saja. Karena merasa mainanmu telah dirampas, kamu ingin merebutnya kembali!" lanjut Joseph.Mata Ethan memerah, dia tampak seperti binatang buas yang lepas kendali.Ethan menatap Joseph. "Apa yang kamu tahu? Sebagai orang luar, kamu tidak pantas menilai hubungan Grace dan aku!""Ah!"Grace tiba-tiba menjerit kesakitan dan mengagetkan dua orang pria yang sedang beradu mulut itu.Mereka berdua pun memandang Grace.Grace tampak sangat terstimulasi, dia berulang kali menggelengkan kepalanya. "Sakit … sakit … Samuel … siapa Samuel … siapa sebenarnya dia?"Melihat ini, Joseph mendorong Ethan menjauh, lalu menggendong Grace dan berjalan ke pintu.Namun, Ethan menghalangi jalan Joseph."Lepaskan dia!"Ethan berkata dengan dingin dan mengabaikan Grace yang berada di pelukan Joseph, Grace tampak kesakitan sampai ingin membenturkan kepalanya di dinding.Joseph benar-benar marah. "Ethan, apaka
Ethan memeluk erat pinggang Joseph, tetapi matanya tertuju pada Grace.Pintunya makin mendekat ke arah Grace.Akal sehat dan naluri Ethan masih terus bertikai di dalam benaknya.Apakah Ethan harus melepaskan Joseph atau tidak?Ethan sendiri bahkan tidak bisa menemukan jawabannya.Karena ada suara iblis di dalam benak Ethan yang berbisik, kalau dia tidak dapat memiliki Grace, biarkan saja Grace mati!"Ethan!" Joseph mengangkat tangannya dan memukul perut Ethan dengan keras.Namun, kekuatan di tangan Ethan sama sekali tidak melemah.Ethan masih memeluk pinggang Joseph dengan erat.Meskipun rasa sakit sudah menyebar dari perut ke seluruh tubuh, Ethan tetap menolak untuk melepaskan Joseph.Di saat kritis ini, ada sosok pria segera memeluk Grace yang tergeletak di lantai secepat kilat, dia pun menggulingkan badannya ke tempat yang lebih aman.Begitu sang pria memantapkan posisinya, pintu di belakangnya pun runtuh dengan suara yang keras.Pecahan beling memenuhi seluruh ruangan.Banyak orang
Saat Samuel hendak menyalakan mobil, pintu penumpang di samping pengemudi terbuka.Samuel tercengang untuk sesaat, sedangkan Joseph lekas duduk di dalam mobil.Samuel tidak berbicara omong kosong pada Joseph dan langsung pergi ke klinik Michael.Di dalam mobil, Joseph menoleh dari waktu ke waktu untuk melihat Grace di kursi belakang."Apakah Grace akan baik-baik saja?"Samuel meraih kemudi, urat di lengannya dapat terlihat jelas. "Dia akan baik-baik saja!"Melihat ini, Joseph berhenti bertanya lagi dan hanya menatap Grace dalam diam.Samuel mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat, seperti anak panah yang lepas dari busurnya.Entah beberapa kali, Joseph sampai menoleh dan memegang erat sandaran tangan.Mereka bertiga akhirnya sampai di klinik Michael dengan susah payah.Melihat Grace yang digendong oleh Samuel, Michael langsung bertanya, "Apa yang terjadi?"Samuel memandang Joseph.Joseph lekas mengerti, dia menceritakan apa yang terjadi ketika Ethan menyebut nama Samuel di depan Grac
Dua jam ini sangat berharga bagi Samuel, dia tidak ingin menyia-nyiakan satu menit atau satu detik pun.Kalau bisa, Samuel ingin menggunakan seluruh uangnya untuk memperpanjang durasi dua jam ini.Sayangnya, dalam menghadapi waktu, Samuel juga merupakan manusia biasa yang tidak berdaya.Dua jam berlalu dengan cepat, Samuel pun harus meninggalkan ruang perawatan sebelum Grace bangun.Saat keluar dari ruang perawatan, Samuel melihat Stewart dan Mia yang tiba entah sejak kapan.Selain itu … Joseph juga masih belum pergi.Joseph jelas menebak niat Stewart datang kemari, jadi ketika dia melihat Samuel, dia langsung menyindir, "Tuan Samuel, kamu benar-benar tidak baik. Kamu jelas telah berjanji padaku dan membiarkanku membawa Grace pergi. Tapi pada akhirnya, kamu malah mengutus temanmu …."Samuel berkata dengan tenang, "Sebelum kamu bekerja sama denganku, kamu seharusnya sudah tahu kalau aku tidak mungkin akan membiarkanmu membawa Grace pergi.""Benar juga, hanya saja aku tidak tahu kalau ka
"Bukan juga, orang itu sepertinya hanya muncul dalam mimpiku," lanjut Grace.Makin Grace membicarakannya, makin dia merasa bingung. Dia menjambak rambutnya karena kesakitan. "Entahlah … berantakan sekali, bahkan lebih berantakan dari benang yang kusut ….""Oke, tidak apa-apa, tidak apa-apa." Mia menepuk punggung tangan Grace dengan lembut. "Grace, jangan dipikirkan lagi. Kamu hanya perlu mengingat kalau seseorang sudah menyelamatkanmu dan kamu tidak perlu menikah dengan Ethan."Grace memandang Mia dan mengangguk dengan pelan. "Ya.""Lalu … lalu, kamu dan …." Mia menarik Stewart, dia tidak berani menatap mata Stewart. "Bagaimana kalau kamu pergi ke luar negeri bersama Pak Stewart?""Pak Stewart?" Grace ingat kalau dia pernah bertemu pria ini sebelumnya."Grace."Suara pria lain pun terdengar.Mata Grace langsung tertuju pada pria itu.Orang yang berbicara tidak lain adalah Joseph.Joseph memandang Grace sambil tersenyum."Grace, apakah kamu masih mengingatku?"Grace mengedipkan matanya
Grace pun menjalankan pemeriksaan. Setelah memastikan kondisinya baik-baik saja, dia mengikuti Stewart masuk ke dalam pesawat."Mia, apakah kamu benar-benar tidak pergi ke luar negeri bersamaku?"Grace memegang tangan Mia dengan enggan.Mia melirik Stewart.Stewart menoleh dan membuang muka."Grace, aku akan pergi menemuimu ketika aku punya kesempatan nanti. Kamu harus memulihkan diri dengan baik selama berada di luar negeri."Mendengar Mia mengatakan ini, Grace tahu kalau mustahil bagi Mia untuk menemaninya ke luar negeri.Grace berkata dengan kecewa, "Aku akan merawat diriku dengan baik, kamu juga harus menjaga dirimu dengan baik.""Ya, aku pasti akan baik-baik saja." Mia menatap Stewart dalam-dalam.Tak lama kemudian, Mia tidak bisa menahan diri dan berkata, "Pak Stewart, bisakah kita bicara berdua sebentar?"Stewart pun menoleh menghadap Mia, dia menutup matanya dan menekan semua emosi di benaknya. "Oke."Mereka berdua bangun dan berjalan menyusuri koridor, lalu menuju ruangan lain
Raut wajah Stella sedikit berubah."Di mana dia sekarang?""Sudah pergi dengan pesawat," ucap Ethan sambil mencibir, lalu berbaring di sofa dengan kelelahan. Hatinya terasa seperti dicabik-cabik oleh sepasang tangan besar yang tak terhitung jumlahnya. Dadanya pun terasa sangat sesak."Dia pasti pergi ke luar negeri. Jangan khawatir, karena kita sudah menjalin hubungan kerja sama, aku pasti akan memenuhi janjiku. Jangan lupa, aku masih ingin menikah dengan Samuel."Ethan merasa putus asa. "Apakah kita masih punya peluang?""Selama masih hidup, pasti masih ada kesempatan. Kamu tidak akan menyerah begitu cepat, 'kan?"Ethan perlahan menjadi tenang setelah mendengar ucapan Stella."Ya, selama aku belum mati, aku masih punya kesempatan. Jadi, apa yang harus aku lakukan selanjutnya?""Kamu tidak perlu melakukan apa pun dulu. Karena dia sudah pergi ke luar negeri, aku yang akan mengurusnya. Kalau aku membutuhkan bantuanmu, aku pasti akan mengatakannya."Ethan mengiyakan, lalu tiba-tiba bertan
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la