Sedemikian rupa sampai setelah Grace bangun, dia tidak berani menutup matanya lagi.Begitu Grace menutup matanya, bayangan Owen yang terjatuh ke dalam genangan darah sambil berlumuran darah muncul di benak Grace. Selain itu, Owen terus berteriak pada Grace, "Grace, aku sudah mati untukmu, kenapa kamu begitu tidak berperasaan?"Keesokan harinya, Grace merasa makin tertekan saat bangun pagi.Grace pun membuat secangkir besar kopi untuk dirinya sendiri.Saat Grace minum kopi, Ethan turun dari lantai dua.Melihat kantung mata di wajah Grace, Ethan dengan cemas bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja?"Ethan mendengar suara yang datang dari kamar Grace kemarin dan awalnya berencana untuk pergi ke sana dan melihat-lihat. Akan tetapi, memikirkan sikap Grace malam sebelumnya, dia pun mengurung niatnya.Grace jelas tidak menyukai Ethan sama sekali sekarang.Ethan yang akhirnya menyadari hal ini, menjadi kesal dan tidak bisa tertidur. Dia hanya bisa berguling-guling sambil mendengarkan suara dari
"Tapi, tidak bisa dibilang kalau aku pernah melihatnya. Dia selalu mengenakan masker tiap kali kami bertemu, jadi aku tidak dapat melihat seperti apa wajah Paman." Grace memandang Sergio dengan penuh harap. "Dia akan hadir pada pemakaman Kakek, seharusnya dia tidak akan mengenakan masker, 'kan?"Ekspresi Ethan dan Sergio berubah lagi.Terutama Ethan, dia tidak tahan lagi dan lekas bertanya, "Kamu … apakah kamu tidak pernah melihat wajah asli paman keduaku?""Ya." Grace tidak mengerti kenapa Ethan dan Sergio tampak terkejut. "Setiap kali dia muncul, dia tampak misterius. Apakah karena wajahnya jelek, jadi dia terus memakai masker?"Ethan mengedipkan mata dengan kaget."Lalu … lalu kenapa kamu memiliki nomor ponsel paman keduaku?"Kalau Grace belum pernah melihat wujud asli pamannya Ethan, berarti sang paman sama sekali tidak memercayai Grace. Kalau sang paman tidak memercayai Grace, kenapa Grace bisa memiliki nomor ponsel paman?Ethan benar-benar tercengang.Namun, Sergio makin mengerti
Namun, bukankah semua ini terlalu kebetulan?Setelah pulang nanti, Grace harus bertanya pada Samuel.Sepanjang jalan tidak ada yang berbicara, Grace pun segera tiba di rumah duka.Setelah keluar dari mobil, Grace melihat Mia.Grace berjalan mendekat. "Hai, Mia."Mia merasa tidak tega saat melihat ekspresi lesu Grace. "Apakah si bajingan Ethan itu tidak membiarkanmu tidur nyenyak dan menyalahkan semua kejadian ini padamu?"Grace tersenyum. "Tidak, sikap dia padaku berbeda akhir-akhir ini.""Oh, berbeda bagaimana?" Sambil berkata, mata Mia tertuju pada Ethan. Dia menemukan kalau mata Ethan terus tertuju pada Grace. Dia pun lekas mencibir, "Sekarang baru tahu menyesal, 'kan? Kenapa tidak dari dulu saja?"Grace bingung. "Kenapa menyesal?""Tentu saja menyesal sudah kehilangan calon istri yang begitu cantik, terpelajar, lembut dan berbudi luhur sepertimu," kata Mia sambil dengan sengaja memegang pinggang Grace dan berjalan melewati Ethan.Grace dengan tak berdaya membiarkan Mia memeluknya d
"Grace, ada apa denganmu?" Mia mendorong lengan Grace.Grace tersadar dalam keadaan linglung, dia menundukkan kepalanya dan dengan cepat menatap Owen yang berada di dalam peti mati. Melihat mata Owen yang masih tertutup, dia baru menyadari kalau tadi hanyalah sekedar ilusi."Grace?" Mia berbisik lagi, "Apakah kamu baik-baik saja? Kenapa kamu terlihat sangat pucat?"Grace menggelengkan kepalanya.Mungkin karena Grace kurang tidur selama dua hari terakhir ini, dia jadi berhalusinasi."Ayo, kita pergi."Tamu berikutnya yang hendak memberikan bunga telah tiba.Grace mengangguk dan mengikuti Mia kembali ke tempat duduk mereka.Setelah upacara pemberian bunga, Tom mulai berpidato dan mengucapkan selamat tinggal pada Owen.Mia mengambil kesempatan dan bertanya pada Grace dengan suara pelan, "Kenapa aku tidak melihat paman kedua Ethan? Apakah dia tidak datang?"Grace melihat sekeliling. "Pak Sergio bilang kalau Paman sudah menelepon dan mengatakan akan datang hadir.""Tapi, kenapa aku masih be
Setelah melakukan semua kegiatannya, Tom memperkenalkan Stewart di depan semua orang. "Dia adalah putra pamanku …."Seseorang bertanya terlebih dahulu, "Apakah dia Tuan Kedua? Aku tidak menyangka Tuan Kedua ternyata begitu muda dan tampan!""Ya, dia sangat tampan, lembut dan anggun, apakah dia sudah menikah?""Ya ampun, ternyata orang setampan ini benar-benar ada.""…"Orang-orang disekitar pun mulai berbincang.Grace melirik Mia yang sedang mengertakkan gigi, dia berbisik, "Mia, apakah kamu cemburu?""Cemburu? Kenapa aku harus cemburu?"Mia mengertakkan gigi.Grace, "…"Mia yang menyadari kalau suasana hatinya benar-benar menjadi buruk, segera mencoba mencari alasan. "Alasan kenapa aku begitu marah adalah karena orang yang datang bukanlah pamannya Ethan, melainkan dia.""Aku juga tidak tahu kenapa begitu."Saat ini, orang-orang akhirnya mengetahui dari Ethan kalau orang di depan mereka bukanlah direktur utama Grup Sames.Melainkan sahabat dari sang bos tersebut."Maaf kalau aku sudah
Namun, ketika Easton datang, dia tidak mengatakan hal buruk apa pun pada Grace. Sebaliknya, dia bersikap sangat ramah. "Grace, sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini? Kudengar kamu sekarang sudah menjadi CEO Grup Johnson. Aku turut berbahagia untukmu."Grace memandang Mia dengan ragu-ragu, Mia juga sedikit terkejut dengan sikap Easton.Namun, mereka berdua tidak menganggap enteng, lagi pula masih ada Roxie yang berdiri di belakang Easton.Meskipun Mia tidak pernah berkonflik langsung dengan Roxie, reputasi Roxie di kalangan kelas atas sangatlah terkenal.Siapa yang berani menyinggung perasaan Roxie, pasti akan dibuat babak belur oleh Roxie.Namun ….Di hadapan Grace, Roxie menyingkirkan sikap arogan dan mendominasinya. Dia malah menyapa Grace dengan sopan sambil tersenyum, "Hai, Grace."Mata Easton dengan sengaja menatap bolak-balik pada mereka berdua. "Apakah kalian saling kenal?"Roxie menjawab dengan alami, "Ya, kami memiliki sedikit kesalahpahaman sebelumnya, b
"Justru karena dia tidak ada, aku berani bersikap begini. Kamu tidak tahu kalau setiap kali Samuel ada dan aku menyentuhmu, matanya seperti pisau yang dilempar ke arahku. Menakutkan sekali."Grace tersenyum dan mengungkit topik tadi. "Kamu baru saja bilang kalau kamu iri. Kenapa kamu iri?"Mia duduk dengan serius dan berkata, "Ibu angkatmu adalah Hyman. Oh, kalau aku jadi putri angkatnya, aku akan memamerkannya ke seluruh dunia."Grace tersenyum. "Untuk apa merasa iri? Aku bahkan bukan putri kandungnya."Ketika Mia mendengarnya, dia merasa sedih. "Ya, dia memang bukan ibu kandungmu. Bukankah Bibi Hyman memberi tahu kita terakhir kali kalau sudah ada berita terbaru tentang putrinya? Mungkin ketika dia bertemu putrinya nanti, dia akan pulang ke Bulang, 'kan?"Begitu waktunya tiba, Grace pasti akan kesepian.Namun, untungnya masih ada Samuel.Memikirkan hal ini, kesedihan di wajah Mia memudar.Namun, Mia merasa sedikit menyesal."Kalau saja Bibi Hyman benar-benar ibu kandungmu."Grace men
Tak lama kemudian, pintu mobil Grace terbuka dan angin bertiup masuk ke dalam mobilnya.Grace mengangkat kepalanya yang terasa berat, dia secara samar-samar melihat wajah Lily yang sangat muram."Dasar jalang, keluar kamu!"Suara tajam tersebut membuat Grace langsung yakin kalau orang itu memanglah Lily.Rasa sakit di kepala Grace membuat kesadarannya menjadi makin jernih, dia mengangkat kepalanya dan menatap Lily dengan ekspresi dingin dan kesakitan.Jantung Lily berdebar kencang ketika ditatap oleh Grace, tetapi dia segera berkata sambil tersenyum galak, "Apa yang kamu lihat? Biasanya tidak ada orang yang lewat jalan ini. Jangan berharap ada orang yang datang untuk menyelamatkanmu. Dasar jalang, beraninya kamu memanfaatkan kematian Kakek Owen untuk membiarkan Kak Ethan menikahimu. Demi bisa menikah ke dalam Keluarga Hayes, kamu benar-benar berani melakukan apa pun."Grace dengan sekuat tenaga mengangkat kepalanya dan menatap Lily, rasa dingin di matanya tidak memudar sama sekali. "Li
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la