"Tidak seperti itu." Rina meraih tangan Grace dan bertingkah manja. "Kak Grace, ceritakan saja padaku. Itu akan membuatku, orang yang masih belum merasakan jatuh cinta, bisa merasakan indahnya kisah cintamu."Grace tersenyum. "Bagaimana denganmu dan Kak Judy?""Huh, jangan diungkit lagi." Rina merasa khawatir ketika berbicara tentang Judy. "Dia masih memperlakukanku sebagai adiknya sampai sekarang.""Mungkin kalau menghadapi pria yang tidak peka, kamu harus berkata terus terang.""Sepertinya jangan." Rina merasa takut. "Bagaimana kalau ternyata dia tidak menyukaiku? Kalau dia tidak menyukaiku, ditambah lagi aku yang menembaknya terlebih dulu, bagaimana kelak kalau kami berjumpa di kantor? Kami pasti akan merasa sangat canggung."Grace mengangguk. "Benar juga. Bagaimana kalau aku membantumu bertanya-tanya pada Kak Judy ketika ada waktu luang nanti?"Rina berkata, "Ini … sepertinya kurang pantas."Grace tersenyum. "Kalau begitu, aku tidak akan bertanya padanya.""Kak Grace!"Grace tersen
Ayahnya Miles segera mengirimkan waktu dan lokasi pertemuan pada Grace.Grace memeriksanya.Lokasinya berada di kedai teh pinggiran utara Celesta yang cukup sederhana.Namun, waktunya cukup ketat.Waktu pertemuan diatur pada besok pagi pukul sembilan.Dengan kata lain, pihak Grace harus menyelesaikan rencana akuisisi sebelum pukul sembilan besok pagi.Sepertinya Grace harus kerja lembur malam ini.Grace mengangkat telepon kantornya dan memanggil Rina masuk ke dalam ruang kantornya. "Rina, suruh Departemen Hukum bekerja lebih keras hari ini, biarkan mereka selesaikan rencana akuisisi sebelum jam sembilan besok pagi.""Kenapa buru-buru sekali?""Ya, ayahnya Miles baru saja meneleponku, dia bilang akan membahas akuisisi ini pada pukul sembilan besok pagi.""Mari kita siapkan dulu rencana akuisisinya, agar kita bisa bersiap ketika saatnya tiba," lanjut Grace."Oke, aku akan segera pergi dan memberi tahu mereka."Rina berbalik dan hendak pergi, tiba-tiba Grace berdiri dan berkata, "Sudahlah
Tak lama kemudian, pintu ruang kantor Grace terbuka.Samuel masuk dari luar kantor."Kamu sudah bangun?""Dari mana saja kamu?" Grace memandang Samuel dengan gugup.Kemudian, Grace menyadari kalau Samuel sedang memegang sikat gigi dan cangkir.Samuel tersenyum. "Kenapa kamu tidak tidur lebih lama lagi?""Sudah pukul tujuh, hampir waktunya berangkat."Samuel menyerahkan sikat gigi dan cangkir pada Grace, lalu mencium bibir Grace.Awalnya Samuel hanya mengecup saja, tetapi tak lama kemudian, ciumannya menjadi kuat dan membara sampai Grace harus mengangkat kepalanya untuk menghirup udara segar.Setelah beberapa saat, Samuel akhirnya melepaskan Grace.Grace memukul dada Samuel karena malu. "Memangnya kamu hantu kelaparan?"Samuel tersenyum. "Ya."Wajah Grace menjadi makin merah. Dia mengambil sikat gigi dan cangkir, lalu berjalan keluar kantor dan menuju wastafel untuk mencuci wajahnya.Grace pun segera kembali.Samuel sedang duduk di kursi sambil melihat-lihat rencana akuisisinya.Grace t
"Apakah kamu benar-benar tidak perlu memedulikannya?"Grace menyentuh lengan Samuel.Samuel tersenyum. "Ya.""Tapi, ponselmu sudah berdering begitu lama. Bagaimana kalau ada sesuatu yang mendesak?""Tidak akan."Nada bicara Samuel masih tenang.Mata Grace tidak bergerak, dia masih melihat ke arah saku Samuel.Beberapa saat kemudian, ponsel berdering lagi."Biar aku saja yang menjawabnya untukmu," saran Grace.Samuel mengangkat kepalanya dan melihat Grace. Dia terdiam sejenak, lalu menyerahkan ponselnya pada Grace.Grace melihat ponsel tersebut sekilas, dia baru mengetahui kalau itu adalah panggilan dari luar negeri.Namun, panggilan itu dari nomor yang tidak dikenal.Grace menjawab panggilan itu, tiba-tiba ada suara yang indah datang dari ujung telepon. Akan tetapi, ketika orang itu berbicara, nada bicaranya terdengar jahat dan tidak seperti orang baik."Samuel, kamu akhirnya menjawab teleponku.""Halo, aku istri Samuel."Orang itu terdiam untuk waktu yang lama, lalu tertawa hangat. "T
"Aku tidak menunggu lama." Ayahnya Miles menyerahkan menu makanan pada Grace. "Aku masih belum memesan. Bu Grace, lihatlah dulu, apakah ada makanan yang ingin kamu pesan?"Grace memesan beberapa hidangan khas, lalu memberikan menunya pada ayahnya Miles.Ayahnya Miles juga memesan beberapa hidangan, lalu menyerahkan menunya pada pelayan.Setelah pelayan pergi, ayahnya Miles melirik ke arah Judy."Dia Kak Judy, bukan orang luar," kata Grace.Ayahnya Miles tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, aku bisa merasa lega. Aku ingin tahu, berapa banyak yang akan dibayar Bu Grace untuk membeli Grup Colt kali ini?"Grace mengangkat empat jari.Ekspresi ayahnya Miles langsung berubah. "Maksudmu bukan 400 miliar, 'kan?""Kenapa tidak?" Grace memandang ayahnya Miles dengan acuh tak acuh.Ayahnya Miles mencengkeram taplak meja erat-erat. "Tapi, awalnya kamu bilang akan membelinya dengan harga lebih tinggi dari harga pasar, sekarang kamu malah ingin membelinya dengan harga 60% dari harga pasar. Bu Grace
Di gedung perusahaan Grup Sames cabang Baloi.Samuel melangkah ke dalam gedung.Gedung itu kosong, tidak ada seorang pun di dalam.Setelah memastikan tidak ada seorang pun di ruangan gedung, Carlos keluar dan berkata pada Samuel, "Tuan, aku telah memeriksa semua ruangan, semua karyawan telah pergi.""Di mana kotak paketnya?"Carlos membawa Samuel ke meja resepsionis. "Ini kotak paket yang kamu katakan."Samuel menatap kotak itu dengan ekspresi muram.Carlos merendahkan suaranya. "Tuan, di dalam kotak ini … memang bom …."Samuel menatap kotak paket tersebut dengan tidak bergeming.Samuel tidak menjawab perkataan Carlos.Perkataan Sandy sering kali sulit dibedakan antara benar dan tidak.Lebih baik Samuel berhati-hati dalam menanggapi hal ini."Apakah orangnya sudah datang?""Sudah, dia sedang menunggu arahan di pintu belakang."Carlos tidak berani membuat terlalu banyak keributan.Kalau tidak, akan berakibat buruk kalau ada orang yang memergoki sosok Samuel."Suruh mereka masuk."Carlos
"Nona, aku tidak bisa meninggalkanmu."Judy tinggal bersama Grace demi melindungi Grace.Bagaimana bisa Judy pergi meninggalkan Grace dan melarikan diri begitu saja?"Berhentilah bersikap kuat." Grace mengertakkan gigi dan berkata, "Selama salah satu dari kita bisa melarikan diri, kita berdua bisa selamat.""Nona ….""Jangan bicara lagi …."Grace perlahan melepaskan lengan Judy. Dia memandang pria yang berjalan ke arahnya, lalu tiba-tiba menerjang dan menggigit lengan pria itu dengan keras."Cepat lari!" Grace melepaskan lengan pria itu sejenak. Setelah meneriakkan dua kata ini pada Judy, dia menggigit lengan pria itu lagi.Pria itu menjerit kesakitan dan menendang perut Grace.Grace menabrak dinding dan mengerutkan kening karena kesakitan, dia menahan rasa sakitnya dan memeluk paha pria itu.Semua ini terjadi begitu tiba-tiba. Untungnya Grace telah memberi tahu Judy sebelumnya, jadi ketika Grace meneriakkan kata lari, tanpa sadar Judy berlari menuju pintu.Pada saat semua orang bereak
Samuel meremas ponselnya dan bertanya, "Di mana kamu sekarang?""Aku masih berada di pinggiran utara dan sedang mengikuti mereka, tapi aku telah dibius dan tubuhku tidak dapat bertahan lebih lama lagi. Kalian harus segera datang," kata Judy dengan cepat. Dia takut kalau bicara lebih lama lagi, dia akan melewatkan kesempatan ini. "Selain itu, aku baru saja melihat mereka membuang semua barang Nyonya Grace, mungkin karena mereka tidak ingin dilacak. Orang itu tampaknya sangat profesional, sepertinya dia telah dilatih."Samuel menutup telepon, dia berbalik dan berjalan ke ruang bawah tanah."Suruh seseorang segera temukan lokasi Judy."Carlos berlari mengikuti Samuel. "Baik."Sambil mereka berbincang, mereka berdua sudah sampai di tempat parkir.Samuel membuka pintu mobil dan duduk di kursi pengemudi.Carlos tidak berani bertindak lambat dan segera masuk ke dalam mobil.Carlos berpikir kalau Samuel akan mengemudi secara kebut-kebutan sepanjang jalan, tetapi tak disangka, Samuel mengemudi
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la