Ethan kebetulan masuk dan melihat Hendry pergi dengan marah. Dia bertanya, "Kakek, ada apa dengannya?"Kakek Owen menghela napasnya, "Apakah ada petunjuk baru mengenai kasus Yenny ini?""Tidak, semua kamera CCTV di Golden Bay Hotel sudah dihancurkan."Kakek Owen, "Siapa sebenarnya yang berani melakukan semua ini pada putri dari Keluarga Moore?"Ethan mengerutkan kening, dia berjalan mendekat beberapa langkah, lalu berkata dengan suara yang rendah, "Kakek, menurutku kemungkinan besar suaminya Grace yang sudah melakukannya. Situasi kasus Golden Bay Hotel ini mirip dengan ketika aku menyelidiki suaminya Grace sebelumnya. Semua kamera CCTV sudah dihancurkan, tidak ada bukti dan orangnya menghilang secara misterius. Tapi, kalau orang ini mampu melakukan semua ini, sepertinya dia bukan orang biasa."Kakek Owen berdiri dengan tongkat bantunya, "Kalau dia berani menyerang Keluarga Moore, dia pasti sosok yang jauh lebih kuat dari Keluarga Moore. Sedangkan di Baloi ini …."Kakek Owen tiba-tiba b
Samuel membuang semua kartu nama itu ke tempat sampah, "Tidak.""Pembohong," kata Grace, tetapi dia tampak tersenyum.Samuel menoleh untuk melihat Grace.Grace segera menghilangkan senyuman di wajahnya, "Kenapa?""Apakah kamu cemburu?" Samuel menyeringai dengan nakal.Wajah Grace tampak memerah dan dia membantah, "Tidak."Pada saat ini, ada seorang pria berjas hitam berlari mendekat. Dia membungkuk pada Samuel dan berbicara bahasa negara Puriloka dengan lancar.Grace pernah pergi ke luar negeri ketika dia masih berumur delapan tahun dan dia cukup fasih berbahasa Puriloka. Akan tetapi, paman ini memiliki aksen yang kuat, membuat Grace sangat bingung. Butuh waktu lama bagi Grace untuk menerka kalau paman ini diutus oleh keluarganya Samuel untuk menjemput mereka.Mobilnya diparkir di seberang bandara.Grace mengikuti tatapan paman itu, wajahnya pun sedikit berubah.Itu adalah mobil Rolls Royce.Samuel juga melihatnya, wajahnya juga ikut berubah.Mereka berdua mengikuti paman itu ke mobil,
Rudy memperkenalkan dengan antusias, "Mereka adalah teman Samuel sejak kecil. Mereka langsung datang kemari begitu tahu Samuel pulang. Stella, Ivan, kemarilah, ini kakak ipar kalian."Pria itu langsung berkata, "Halo, Kak Grace. Namaku Ivan Tedd. Ini kakakku, namanya Stella Tedd."Grace mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Ivan, lalu menatap Stella.Stella ragu-ragu sejenak, lalu menjabat tangan Grace dengan senyuman di wajahnya, "Aku tidak menyangka Samuel benar-benar sudah menikah, aku kira …."Stella mengangkat satu alisnya. Dia memiliki wajah yang cantik, matanya yang cantik dan menawan tertuju pada Grace."Kakak iparku cantik sekali, tak heran Samuel ingin cepat-cepat menikahinya.”Ucapan Stella terdengar memuji, tetapi Grace selalu merasa kalau pihak lain sedang menyindirnya.Grace melihat ke arah Samuel.Samuel hanya mengangguk pada mereka berdua sebagai tanda salam."Apakah kalian lapar?" Seluruh perhatian sang ayah tertuju pada Grace, "Grace, ayo, pergi makan di ruang mak
Sebelum Ivan selesai berbicara, Stella menyelanya, "Ivan, pergi potong buah dan bawa kemari."Ivan tersadar. Dia terdiam sambil keheranan, lalu berdiri dan berjalan ke dapur.Grace melihat Ivan yang pergi, lalu bertanya dengan rasa ingin tahu, "Ivan baru saja bilang ….""Bukan apa-apa." Stella mengepalkan tangannya yang tersembunyi di bawah bantal, dia tersenyum tenang dan bersahabat, "Abaikan saja dia."Stella memegang tangan Grace. Dia dengan saksama melihat cincin berlian yang telah disimpan selama bertahun-tahun."Cincin ini begitu indah."Seharusnya, cincin ini berada di tangan Stella."Iya." Grace juga ikut melihat cincin itu, tatapan matanya menjadi lembut.Saat ini, di lantai atas.Setelah mendengar keseluruhan cerita dari ayahnya, Samuel mengerutkan kening, "Kenapa harus merepotkan Stella? Keluarga kita juga memiliki villa."Mata sang ayah berbinar dan dia pun tersenyum, "Villa kita semuanya bernilai triliunan bahkan ada yang sampai puluhan triliun. Apakah kamu yakin mau memba
Grace sangat lelah sampai dia langsung tertidur begitu berbaring di tempat tidur.Ketika Samuel keluar dari kamar mandi, dia melihat istrinya yang mungil itu sedang mengerutkan bibir merahnya. Wajah tidur Grace begitu manis.Tiba-tiba Samuel merasa terangsang.Namun, Samuel tidak tega membangunkan Grace, jadi dia hanya bisa memeluk Grace dan menahan perasaannya."Dasar tak tahu terima kasih." Samuel mencium bibir merah Grace dengan penuh kasih sayang untuk meredakan tubuhnya yang membara.Malam berlalu dengan tenang.Ketika Grace bangun, hari sudah pagi.Grace berada di dalam pelukan Samuel, dia pun mulai bergerak.Samuel yang sedang tidur nyenyak pun segera bangun, tetapi tidak membuka matanya.Telapak tangan Samuel yang hangat menyentuh perut Grace, dia merasa sangat nyaman sampai memeluk Grace makin erat.Pipi Grace memanas, "Samuel …."Suara orang yang baru bangun tidur itu terdengar tidak bertenaga, tetapi juga memesona.Samuel membuka matanya sambil tersenyum tipis. Dia mengusap
Setelah berjanji dengan Stella, Grace mulai merasa khawatir.Grace tidak membawa baju renang.Kalaupun hendak membelinya, Grace tidak mengenal tempat ini.Saat Grace masih merasa cemas, dia melihat Samuel turun dengan mengenakan jas dan sepatu kulitnya."Apakah kamu mau keluar?""Ya." Samuel menambahkan, "Aku harus pergi ke pusat kota."Selama Samuel berada di Baloi, dia sesekali terbang pulang ke Marcelia untuk mengurus perusahaannya. Akan tetapi, perusahaannya terlalu besar, Samuel sudah terlalu lama dan tidak menampakkan diri di perusahaannya, membuat perusahaannya kurang terurus.Rudy memanggil Samuel ke lantai atas tadi untuk membicarakan masalah ini."Kalau begitu, bolehkah aku pergi bersamamu?"Samuel tidak menduganya.Grace menunduk, dia meringkukkan kakinya, "Aku … aku mau membeli baju renang."Samuel mengangkat alisnya tinggi-tinggi. Maksud lainnya dapat dilihat dengan jelas."Kalau begitu, aku akan menemanimu membelinya.""Bukankah kamu ada urusan di pusat kota?""Tidak masa
Samuel berbaring di tempat tidur dan memandangi pintu kamar mandi yang buram dengan santai.Grace sudah berada di dalam selama setengah jam.Samuel membuka mulutnya, suaranya yang serak terdengar sangat riang, "Sayangku, kalau kamu masih tidak keluar, aku akan masuk ke dalam."Grace yang sudah mengganti pakaian pun terkejut sampai kakinya menjadi lemas begitu mendengar ucapan Samuel.Grace menahan pintunya, "Jangan, aku akan segera keluar."Selesai berkata, Grace menutup mata dan menghentakkan kakinya keluar.Grace membuka pintu sambil menutup kain di bagian atas tubuhnya dengan kedua tangan dan berjalan keluar perlahan-lahan.Hasrat di mata Samuel pun makin kuat.Grace memilih bikini berwarna merah.Kulit Grace pada dasarnya putih, dia terlihat makin putih dengan busana merah ini.Terutama bintik merah di tubuhnya, membuat Grace tampak seperti stroberi yang lezat.Samuel tidak bisa menahan nafsunya.Samuel mengulurkan tangannya untuk mengangkat gadis itu ke dalam pelukannya. Dia perla
Setelah Grace mengenakan pakaian renangnya, dia berjalan menuju kolam renang dengan gelisah.Meski tubuhnya lumayan tertutup, kakinya yang indah masih terlihat dan tampak berkilau. Dia dengan cepat menjadi pusat perhatian di kolam renang yang sudah penuh dengan gairah ini.Banyak pria datang dan mengajak Grace untuk minum.Grace sangat tidak menyukai kontak yang terlalu dekat seperti ini.Grace mencoba sekuat tenaga untuk menghindari mereka.Namun, semakin banyak orang yang mengajaknya, lambat laun Grace pun dikepung.Grace melihat sekeliling dengan panik, dia mencari sosok yang dikenalnya.Namun, dia terus mencari dan tidak dapat menemukan siapa pun untuk meminta bantuan.Saat ini, Stella sedang berdiri di tangga menuju arah lantai dua. Dia menatap Grace yang sedang dikelilingi oleh banyak pria dan terus mundur selangkah demi selangkah menuju ke arah kolam renang. Senyum bersahabat di wajah Stella sudah hilang, wajahnya tersenyum bengis.Di lantai bawah, menghadap para pria yang perla
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la