Setelah mendapatkan pemberitahuan dari kampusnya, hari ini merupakan jadwal bagi Bening untuk mengambil jas almamaternya. Ia juga akan berbelanja beberapa keperluan untuk OSPEK. Kebetulan karena Bening tidak seperti mahasiswi reguler pada umumnya, OSPEK bagi Bening yang mengambil kelas karyawan tida
‘Kenapa dia ada di sini? Apa jangan-jangan dari tadi Kapten gak angkat telfon dari aku karena lagi sibuk berduaan sama dia? Ini gak bisa dibiarin!’ batin Bening marah. Sayangnya, Bening hanya bisa menahan amarahnya karena di saat yang sama, adik ipar Bening, Kinan—istrinya Damar, muncul. Kinan yang
Kalingga refleks mendorong Maya lumayan keras karena kaget. Untung saja Maya masih mampu mempertahankan keseimbangannya meskipun didorong seperti itu oleh Kalingga. "Apa-apaan kamu, May?!" seru Kalingga. Ia agak kesal karena Maya tidak tahu batasan dan malah melakukan hal mencurigakan seperti ini
“Saya nggak mungkin berbuat seperti itu, Bening!” sangkal Kalingga. Bening terkekeh sinis. “Aku nggak bodoh, Kapten. Jadi, nggak usah banyak alibi dan membela diri. Sekali aja kamu ketahuan mesum sama Maya, aku nggak akan segan-segan langsung mengajukan cerai.” “Saya nggak mungkin berbuat seperti
Wildan mengepalkan telapak tangannya. “Semuanya sia-sia. Semua sia-sia. Padahal aku sudah melakukan segala cara agar Bening nggak menikah dengan laki-laki lain. Tapi… tapi kenapa mereka malah tetap menikah?” Di kamar rumah sakit itu, Wildan terus meracau seperti orang gila. Ia benar-benar tidak ter
Untuk Bening sendiri, ia sebenarnya tidak ke kampus. Ia hanya merasa tidak nyaman berada di rumah bersama Kalingga. Ia menyingkir dan pergi ke taman di tepi danau buatan. Ada kursi taman di sana, dan Bening menenangkan diri di tempat itu. Entah, sudah berapa kali sejak ia duduk di sana helaan napa
Bening langsung pergi ke dapur untuk memasak meninggalkan Kalingga yang terdiam di sana. Ia mengeluarkan seluruh bahan-bahan yang tadi sudah disiapkan dari kulkas dan mengambil pisau untuk memotong wortel yang belum dipotong. Kepala Bening seakan hanya dipenuhi oleh amarah sehingga ia hanya bisa ber
Kalingga langsung menyergah. “Palsu dari mananya? Kita menikah sah secara agama dan negara.” “Iya iya nggak palsu, tapi penuh dengan kebohongan!” Bening sungguh lelah. Batin dan pikirannya. “Kapten enggak capek apa nahan diri karena jijik sama aku? Kapten pasti sebenarnya malu kan punya istri sepe
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S