Rossa masih sangat terkejut, Ryu masih ada yang tidak dimengerti.
"Mami, apa itu morfin?" dengan lembut dia bertanya, mulutnya langsung ditutup oleh Rossa, tetapi tubuhnya yang bergemetar.Ini membuktikan dia yang tidak menerimanya! Meskipun dokter sudah mengerti hatinya Neilsen, tidak bisa disalahkan atas sikapnya, hanya bisa berkata dengan tidak berdaya."Tuan Neilsen, saya tahu kamu sekarang sangat kesusahan dan juga sangat sedih, tetapi sekarang Nona Lulu sangat tidak sehat, kita pikirkan cara bagaimana membuat Nona Lulu pulih kembali. Keadaan tubuhnya yang sekarang sangat tidak memungkinkan melakukan operasi, butuh waktu untuk merawatnya lagi, bahkan dengan keadaannya yang sekarang saya benar-benar sudah menyerah.""Kamu adalah seorang dokter, sekarang kamu bilang padaku sudah menyerah? Dia masih anak 4 tahun, dia masih belum memulai kehidupannya! Sekarang kamu memberitahuku bahwa kamu sudah menyerah?" Neilsen benar-benar rapuh. Suaranya yangNyonya Besar meninggalkan ruang inap, Rossa berjalan ke depan tempat tidur Lulu."Mami, kenapa kamu kurus sekali? Aku hampir tidak bisa mengenalimu lagi. Apa kamu lelah merawat anakmu yang sakit?" Lulu dengan susah payah mengulurkan tangan kecilnya, dengan lembut membelai wajah ibunya.Tangannya yang begitu dingin, hampir tidak sama dengan suhu anak pada umumnya. Rossa terus mengira bahwa dirinya salah, sekarang dia sudah tahu karena disebabkan oleh banyaknya alasan. Kesedihannya, kemandiriannya, penyesalannya, bahkan sakit hatinya, ketika mendengar ucapan Lulu ini, lebih tidak tahu harus bagaimana menjawabnya, hanya dengan lembut memeluknya di pelukannya."Apakah Lulu merasa mami sudah jelek?""Tidak, mami kapanpun tetap paling cantik, dan aku sangat, sangat merindukan mami!" Lulu meringkuk didalam pelukan Rossa.Dia bisa merasakan tubuh Lulu yang kejang-kejang, mungkin pada saat ini, Lulu tidak bisa menahannya lagi, tetapi dia tetap men
Mendadak Rossa teringat. Tadi dia berkata ingin turun bersama Neilsen, ingin menjadi wanita yang layak bagi Neilsen, sekarang putrinya sedang menunggunya dia segera berdiri untuk menemaninya, putranya yang tidak tahu dimana keberadaannya yang sedang menunggu pertolongannya, bagaimana dia bisa dihadapi beberapa masalah dalam sekejap?Dia adalah Rossa! Kebakaran besar lima tahun lalu Tuhan masih tidak merengut nyawanya, sekarang menghadapi masalah seperti ini, Rossa mendadak mempunyai banyak keberanian."Ibu, aku tahu apa yang seharusnya aku lakukan." Mata Rossa yang sudah jernih.Dia awalnya sangat khawatir, dan juga sangat sedih, bahkan ingin menemaninya di dalam ruang operasi, mengetahui bagaimana susahnya dan apa yang dia lalui di dalam ruangan opreasi, tetapi pada saat ini, dia mengerti apa yang harus dilakukan dirinya.Nyonya Besar tersenyum dengan lega. "Aku pergi membeli makanan untukmu, kamu makan yang banyak. Aku suruh Ryu menemanimu."
Dokter yang sedang berebut untuk menyelamatkan Lulu, sedangkan disisi ibunya yang sedikit mengantung, pada saat ini, Mike membawa dokter datang."Kenapa?""Kamu benar-benar datang tepat waktu!" Neilsen dengan terburu-buru menceritakan kondisi ibunya.Dokter yang memeriksa kesehatan ibunya segera dipanggil ke luar. Dokternya bertemu dengan Mike, menghormat dan berkata."Laporan kesehatan ibunya Tuan Neilsen sudah keluar, ada racun dalam tubuhnya, sudah terakumulasi selama bertahun-tahun, meskipun sekarang sudah cukup lama tidak bereaksi, tetapi di dalam tubuh masih ada bahaya tersembunyi, ketidaksadarannya ini mungkin terlalu lelah dan menyebabkan penurunan kekebalan tubuh, sehingga memicu penyakit ini, kami pasti akan melakukan yang terbaik.""Kumohon." Sekarang Neilsen yang merasa dirinya harus membagi menjadi delapan sisi baru bisa.Dokter membawa beberapa tim medis masuk keruang operasi, memulai mengoperasi ibunya. Mike memega
"Dokter, apa yang terjadi pada Nyonya Besar?" Hal pertama yang ditanyakan Santo Song.Dokter melihat kearah Santo Song, lalu ke arah Rossa, tidak melihat Neilsen, sesaat menjadi ragu"Dimana Tuan Neilsen?"Perlakuan dokter membuat Rossa mengerti, dan berkata. "Dia sedang beristirahat, aku adalah istrinya, dan juga menantunya Nyonya Besar, dokter jika kamu ada yang perlu dibicarakan bisa denganku.""Benar ... benar, ini adalah Nyonya rumah kami, jika Anda ada yang perlu dibicarakan bisa bicarakan dengan Nyonya kami." Santo Song dengan cepat membenarkan.Dokter mengenal Santo Song, sehingga dia mempercayai apa yang dikatakannya, baru dia berkata. "Nyonya Rossa, kita bicarakan di kantor.""Mertuaku dia ....""Untuk sementara tidak apa-apa." Ucapan dokter membuat Rossa lega. Dua orang itu masuk ke dalam kantor.Saat pintu kantor sudah tertutup, dokter mendesah dan berkata: "Nyonya Besar, keadaannya sedikit kacau."
Rossa seperti melihat sesuatu di mata Nyonya Besar, dan tampaknya sudah menebaknya, wanita yang begitu pintar ini membuat Nyonya Besar tersenyum dengan tenang.Dia menepis pergelangan tangan Rossa, dan berkata. "Ini adalah milik Nyonya keluarga kami, kamu simpan dengan baik, banyak orang bersumpah demi itu.""Banyak orang? Misalnya ....""Anak ini benar tidak sabar." Nyonya Besar dengan nada marah, langsung memberikan kotak itu ke Rossa.Rossa membukanya dan melihat, itu adalah sebuah cincin yang sangat tua, gambar dirinya di atas yang sepertinya memiliki arti lain, memberikan kesan sederhana, namun juga memberikan sentuhan yang bermartabat."Cincin ini sepasang, yang di sini adalah milik Nyonya keluarga kami, di sisi Neilsen juga ada satu, ini merupakan cincin keluarga, hanya saja aku tidak pernah membawa ke luar. Jadi lima tahun lalu aku tidak memberikannya kepadamu, karena aku tidak tahu berapa lama kamu bisa bertahan dengan Neilsen. S
"Ibu, aku masih sedikit tidak mengerti, aku ....""Hal yang tidak mengerti nanti kamu pelan-pelan jelajahi, aku hanya bisa menceritakan sampai sini. Mengenai seberapa jauh keluarga ini dapat melangkah, itu adalah urusanmu dan Neilsen, hari ini menyerahkan beban yang besar ini, aku merasa lebih lega. Meskipun tidak tahu aku bisa hidup berapa lama, tapi aku hanyalah seorang wanita tua, aku akan sepenuh hati menjaga Lulu dan Ryu, melewati hari-hari dengan baik." Nyonya Besar tersenyum dengan nakal.Rossa tahu dia tidak ingin membahasnya lagi. Meskipun waktu komunikasi dengan Nyonya Besar tidak panjang, tapi dia tahu, Nyonya Besar mengetahui apa yang hatinya harus lakukan.Selalu mengira bahwa Nyonya Besar tidak menyukai Wandy, juga tidak mau mengenal Wandy, jadi mereka muncul di Manado, sampai hilangnya Wandy yang tidak diketahui, Nyonya Besar tidak menunjukkan ekspresi cemas sebagai seorang Nenek yang kehilangan cucunya, bahkan tidak mengungkit nama Wandy. R
Rossa masih tidak menyangka Bibi Zhang bisa melakukan hal seperti itu. Bisnis keluarga mertuanya sangat besar, Bibi Zhang bukanlah orang yang bodoh, setelah dia mengetahui mertuanya tidak bisa memiliki seorang anak, berusaha dan bertekad untuk mendekati keluarga mertuanya.Hal ini mungkin bisa membuatnya menggantikan posisi Nyonya Besar dan membuat keluarga mertuanya jatuh di tangannya jika dia berhasil merayunya.Sebelumnya tidak mengira Bibi Zhang akan menjadi seperti ini, tapi serangkaian masalah ini, Rossa yang merasa dia sudah merencanakannya, bahkan bisa bertahan, sangat bisa melakukan penyamaran.Nyonya Besar menekan emosinya dan berkata. "Saat itu Ayah mertuamu takut jika aku tahu hatiku akan menerima pukulan yang sangat kuat, jadi dia selalu merahasiakannya dariku, bahkan memulai menjaga jarak dengan Bibi Zhang, dan juga mengusulkan saran untuk mencari pengganti lain, saat itu aku tidak mengerti apa yang terjadi, dengan bodohnya mengira Ayah mertu
Setelah Neilsen dan Rossa membuat keributan, ke dua orang itu dengan tenang berbaring di tempat tidur, menikmati keheningan ini.Rossa mengetahui sebenarnya hati Neilsen masih tidak bisa menerima, tidak peduli siapapun yang mengetahui Ibunya selama 30 tahun ini bukanlah Ibu kandungnya, semua itu tidak mudah diterima, hanya saja dia tidak tahu harus bagaimana mengatakannya, akhirnya Neilsen dengan pelan berkata."Tidak terpikirkan ternyata Bibi Zhang adalah Ibu kandungku, tidak heran Ibu selalu melindunginya, tidak membiarkanku menyakitinya, ternyata seperti ini.""Apakah kamu menyalahkan Ibu?" Rossa tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Neilsen, dengan hati-hati menanyakannya.Neilsen dengan senyum pahitnya berkata."Menyalahkannya apa? Menyalahkannya karena terlalu baik kepadaku? Atau menyalahkannya menyembunyikan kebenaran dariku? Sebenarnya, dulu selalu merasa Ibu sangat tegas kepadaku, bahkan waktunya sangat sibuk, aku juga tau, bisnis
"Ada apa ini?"Akibat suara dari luar ruangan, Rossa terbangun, lalu dia ke luar dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah mendengar terjadi sesuatu dari kamar Cerry, Rossa langsung datang ke sana dengan cepat.Dia tidak terlalu peduli jika itu adalah hal normal, tapi jika itu berurusan dengan Cerry, dia tidak dapat menahannya. Saat Rossa datang untuk bertanya, Wandy langsung menangis,"Mami, aku digertak oleh wanita jahat itu! Mami!"Suara Wandy sekejap membuat Rossa kaget, lalu dia dengan cepat maju ke depan menembus keramaian dan melihat wajah Wandy memar dan merah. Raut wajah Rossa tiba-tiba berubah."Siapa yang melakukan ini! Siapa!"Dari kecil hingga sekarang, dia tidak pernah memukul anaknya. Siapa di dunia ini yang berani, dan membuat anaknya menjadi seperti ini? Neilsen sedikit tertekan saat melihat Rossa datang."Ros, biarkan aku yang mengurus ini. Kamu sekarang kembalilah dulu."Rossa melihat ada Neilsen dan Nyonya Besar di sana. Mata Nyonya Besar mengelak dan malu. Dia meng
Nyonya Besar juga tidak mau menunda, dia langsung mengikuti Neilsen masuk ke dalam.Dokter memberikan Cerry perban kembali di lukanya. Jari Wandy cukup beracun, dia menusuknya di sayatan bekas operasi. Rasa sakitnya seperti orang tua Cerry melahirkan seorang bayi tanpa menggunakan anestesi.Semakin sakit rasanya, semakin membuat Cerry marah. Dia seperti tercebur ke dalam selokan dan diejek oleh seorang bocah tengik. Bagaimana ini bisa terjadi?"Di mana bocah tengik itu! Di mana! Bawa dia kemari, aku akan memotongnya!" Cerry merasa kesakitan dan mulai menangis.Para perawat tidak menghiraukan kata-kata Cerry, tapi kata-kata itu didengar oleh Neilsen yang baru saja memasuki pintu."Siapa yang ingin kamu potong?" Neilsen tiba-tiba muncul dan membuat Cerry kaget. Bahkan membuat para dokter dan perawat juga kaget, bahkan mereka merasa sangat gugup.Cerry adalah tamu keluarga Neilsen, tapi untuk hal seperti ini, seluruh rekan medis tidak tahu bagaimana menjelaskan semua ini ke Neilsen. Ter
Wandy melakukannya dengan sengaja! Lagipula kedua mata dia yang menyedihkan membuat perawat itu tidak dapat menolaknya."Bagaimana menurutmu? Saya pergi sebentar untuk memanggil dokter memeriksa bibi tadi. Kamu ke kamar mandi yang ada di dalam sana saja, tapi jangan kamu mengganggu dia ya. Emosi dia sangat tidak baik."Perawat dan Wandy bersepakat.Wandy dengan nada ketakutan berkata, "Tapi bibi itu sangat jahat!""Kamu tidak usah memperdulikan dia, Dia sekarang hanya bisa berbaring di ranjang. Selama kamu tidak mengganggunya, dia tidak akan menyakitimu. Sana, kamu pergi buang air kecil, aku akan memanggil dokter. Ok?" Perawat itu sedikit tergesa-gesa.Walaupun dia tidak menyukai Cerry, tapi dia adalah orang yang dibawa oleh Keluarga Neilsen. Pada saat itu, dia tidak tahu keadaan Cerry seperti apa. Dia takut nanti dia akan menerima konsekuensinya.Wandy dengan sedikit malu menganggukkan kepalanya, tapi di dalam hatinya dia merasa senang. Situasi seperti ini adalah yang dia inginkan.M
Viki tidak peduli dengan suara melengking Linny. Bahkan saat ini dia menghargainya. Wanita ini sangat berani bahkan dia meludahinya. Mental Linny sangat kesel, tapi sayangnya dia tidak bisa berteriak.Dasar bajingan apa yang ingin dia lakukan?Viki membawa Linny masuk ke dalam tempat pemakaman yang jauh, lalu melemparkan dia ke tanah. Dinginnya suhu di sana membuat Linny langsung gemetaran. Linny melihat ke arah atas dan melihat sebuah peti mati, dan membuat wajahnya pucat."Hm ... hm!" Dia menggelengkan kepalanya ke arah Viki.Viki tersenyum dan berkata, "Kamu pikir dengan memprovokasi saya, saya bisa mundur begitu saja? Saya beritahu kamu, Jangan pikir kamu adalah teman baik Rossa, saya tidak akan bisa memukulmu. Bahkan orang tua saya pun dapat saya kalahkan.""Kakakmu bajingan!"Dia hanya bisa menatap Viki dengan ganas dan mengumpat dalam hati.Viki sepertinya tahu apa yang dia ocehkan, tapi dia tidak memperdulikannya. Bahkan dia berkata, "Oh, saya lupa memberitahumu, petugas kubu
Linny menatap Wandy bingung, dan membuat Wandy merasa sangat tidak nyaman."Oh, aku tidak menelan air buruk apa-apa."Wandy membebaskan diri dari Linny dan berusaha kabur, tapi Linny dengan cepat menarik kerah bagian belakang Wandy."Kamu pikir aku belum mengenalmu? Cepat katakan ada masalah apa? Mana mamimu?"Sejak kembali dari pelatihan militer, Rossa tidak pernah berhubungan lagi dengan Linny dan mengatakan ini untuk kebaikannya. Linny pun juga tidak bertanya lebih lanjut.Dia selalu berpendapat bahwa Neilsen bukanlah orang yang dicintai Rossa, tapi karena dia adalah sahabat baiknya, dia tidak ingin berkelahi dengan Rossa karena hal ini. Dia tahu ini adalah untuk kebaikannya juga, sehingga dia tidak perlu tahu banyak hal.Seperti pada lima tahun lalu. Rossa tidak pernah memberitahu Linny bagaimana kehidupannya di dalam sebuah keluarga kaya, tapi Linny adalah tujuan akhirnya.Selama Rossa membutuhkan dia, Linny dapat m
Saat telepon Wandy berdering, Neilsen yang sedang menelepon, meletakkan teleponnya sebentar seakan ingin berbicara pada Wandy ketika telepon Wandy berdering."Siapa yang menelepon?" Neilsen tanpa sadar bertanya.Wandy meliriknya dan menjawab,"Itu privasi saya."Setelah selesai berbicara, dia berlari dengan membawa teleponnya."Privasi? Seorang anak bau kencur punya privasi?"Neilsen merasa dihina oleh putranya, tapi hal ini adalah hal yang sering terjadi, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.Setelah Wandy keluar untuk mengangkat telepon itu, dia menemukan sebuah sudut yang sunyi untuk menjawab panggilan video, lalu pada layar telepon tampak Lulu yang sedang merasa sedih."Kak, kamu tidak sayang lagi padaku.""Mana mungkin, yang paling kakak sayangi adalah kamu."Saat Wandy melihat Lulu, dia masih terlihat sangat pucat tapi semangatnya jauh lebih. Dia tidak dapat membantu apa-apa, tapi dia merasa sang
Konflik antara dirinya dan Cerry tidak akan bisa dipercaya oleh siapa pun yang mendengarnya dari mulut dari siapa pun. Bahkan Nyonya Besar pun mengira dia terlalu waspada, juga tidak merasa Cerry telah melakukan sesuatu kepadanya. Bahkan masih memintanya untuk menjaga sikap di depan umum, tapi siapa yang tahu bahwa dia lah yang tertindas?Saat melihat Neilsen yang meneleponnya sekarang, walaupun dia belum lama berpisah dengannya, tapi Rossa merasa sangat sedih. Dia pun membawa telepon dan keluar dari ruang kantor dan mengangkat telepon dari Neilsen di koridor. Suaranya terdengar seperti menahan tangis. Neilsen langsung menyadarinya."Ada apa? Apakah kamu merasa kesal? Aku mendengar kamu berdandan sampai merusak kulitmu, wajahmu terluka, bagaimana bisa? Apakah parah? Lebih baik kita melakukan video call saja."Mendengar Neilsen yang berkata seperti itu, Rossa tahu Nyonya Besarlah telah mengabari Neilsen.Apa yang diucapkan Nyonya Besar kepadanya, R
Melihat tatapan Nyonya Besar, Rossa tidak tahu harus menjelaskan apa, tapi saat dia melihat Lulu, dia tersenyum dan berkata."Lulu, apa makanan yang mami belikan untukmu enak?""Yes! Apel!" Lulu tersenyum senang.Dia sangat suka makan apel, tapi karena dulu fungsi ginjal dia yang buruk, dia tidak bisa makan banyak. Terkadang dia hanya bisa makan sedikit saja. Sangat disayangkan dia tidak bisa memakannya walaupun dia sangat menyenanginya.Sekarang, dia merasa sangat senang saat melihat Rossa membawakan dia apel. Lulu menghampirinya dengan tersenyum. Lalu Rossa berkata."Walaupun sekarang kamu bisa memakannya, tapi kamu tidak bisa makan terlalu banyak. Kamu baru saja selesai operasi.""Mami, mengapa kamu sangat kejam?" Dia menggumamkan mulutnya, terlihat kecewa.Rossa mengelus kepalanya dan berkata, "Mami melakukan ini untuk kebaikanmu, coba kamu pikirkan nantinya kamu mau kehidupan yang seperti apa? Sekarang masih ingin membandel?"Lulu memiringkan kepala kecilnya dan berkata dengan su
"Kenapa? Apakah kamu ingin marah karena menahan malu? Menggunakan identitas dan statusmu untuk menyerangku? Atau kamu ingin membunuhku untuk menutup mulut? Lebih baik kamu harus cukup bisa membunuhku, jika tidak aku tidak takut memakai sepatu dengan kaki telanjang, aku hanya takut kamu tidak bisa menerima pembalasanku."Penampilan Cerry sekarang terlihat sangat menyeramkan. Tiba-tiba Rossa terdiam."Sebenarnya apa yang kamu inginkan?""Tidak bagaimana. Berdasarkan perjanjian kita, aku ingin Neilsen menemaniku selama tiga bulan. Mengenai apa yang telah dia janjikan padaku, itu adalah urusanku dengannya bukan? Jadi, jika dia menjadikanku sebagai adik angkatmu, menjadi Nona muda kedua keluarag besarmu, maka aku akan melakukannya. Tapi ini adalah hal yang kamu janjikan, dan apa yang kamu janjikan padaku harus terpenuhi."Ucapan Cerry membuat Rossa merasa sangat tidak tahu malu."Aku dan Neilsen adalah suami istri, kita itu sehidup semati. Apa yang dia inginkan adalah inginku, atas dasar a