Share

157

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-11 08:59:36

"Aku tidak ingin kembali ke rumah, Ibu," ujar Imelda, suaranya bergetar menahan tangis. "Aku ingin menikah dengan Roni, menjauh sejauh mungkin dari Bendy dan ibunya." Imelda berkata dengan jujur tapi tangannya masih gemetar menggenggam tangan mamanya.

Sakinah terdiam, hatinya berdesir mendengar keinginan putrinya. Ia tahu Imelda menyukai Roni, meski sebagiannya hanya modus untuk mendapatkan keuntungan dan melindungi diri. namun ia juga tahu bahwa pernikahan mereka akan penuh dengan bahaya. Bendy, yang masih menjadi suami Imelda, pasti akan marah besar, dia tak akan memberikan kesempatan bagi roni dan eimelda untuk bertahan hidup. lalu Ny. Erika, dengan ambisinya yang tak terbendung, akan melakukan apa saja untuk menghentikan pernikahan itu.

"mel, kau tahu ini sangat berbahaya," kata Sakinah, suaranya berat. "Bendy tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja. Ibunya juga akan melakukan apa saja untuk menghentikanmu."

"Aku tahu, ma," jawab Imelda, matanya berkaca-kaca. "Tapi aku ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Karma 2   158

    Tuan William, lelaki tua berwajah tegas dengan sorot mata tajam, menatap Sakinah dengan pandangan yang sulit diartikan. "Saya tidak suka anakmu itu, Nyonya," katanya, suaranya berat dan penuh otoritas. "Dia lari dari suaminya, menjerat Roni dalam cinta, dan sekarang dia hamil anak cucu saya. Ini semua adalah masalah besar."Sakinah terdiam, hatinya berdesir mendengar kata-kata Tuan William. Ia tahu lelaki tua itu tidak menyukai Imelda, namun ia tidak menyangka Tuan William akan seblak-blakan seperti ini."Tuan, Imelda tidak lari dari suaminya," jawab Sakinah "Dia terjebak dalam pernikahan yang tidak bahagia. Dia menikahi Bendy karena pengaruh ibunya, Ny. Erika, yang sangat ambisius dan kejam. hubungan antara Roni dan imel adalah hubungan tulus"Saya tahu semua itu," potong Tuan William. "Saya tahu semua tentang Bendy dan ibunya. Saya tahu mereka adalah orang-orang berbahaya. Tapi saya tidak mengerti, kenapa Imelda harus menjerat Roni dalam masalah ini? Kenapa dia tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Karma 2   159 tegang sekali

    "Imelda masih istri Bendy, Bendi tidak akan terima semua ini. kau pikir Nyonya Erika kan diam saja? mereka adalah ketua organisasi kriminal yang terkenal di sini, apa kau pikir mereka akan melepaskan kita." kata Tuan William, suaranya berat, penuh dengan kekecewaan. "Dia berbohong kepada kita, kepadamu juga, Ini semua adalah masalah besar."Roni terdiam, Ia sedih dengan apa yang baru saja didengarnya. Ia tahu Ia mencintai Imelda, tetapi sekarang ia merasa terjebak dalam sebuah masalah besar."Kakek, aku tidak tahu apa yang harus kukatakan," kata Roni, suaranya bergetar. "Aku mencintai Imelda, tapi aku juga merasa bingung."Tuan William menghela napas panjang. Ia mengerti perasaan cucunya. Ia pun merasa marah dan kecewa. Ia tidak menyangka Imelda akan berbohong kepada mereka."Kita harus berhati-hati, Roni," kata Tuan William. "Keluarga Erika dan organisasi kriminalnya sedang mengincar kita. Mereka tidak akan segan-segan untuk menyakiti kita, bahkan membunuh kita, jika m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Karma 2   160. tentang bendi

    Roni terbaring lemah di ranjang rumah sakit, matanya menatap kosong ke langit-langit. Luka di tubuhnya belum kunjung sembuh m malah semakin menyakitkan saja, bekas jahitan luka tembak itu terasa menarik seluruh kulitnya, dan perihnya tak terhingga namun lukanya yang paling dalam, luka batin akibat bendi sahabatnya. iya tahu persis bahwa kejahatan bendi adalah reaksi dari perbuatannya yang telah membawa imeil dan pergi sejauh Mungkin dari sisi suaminya. dia ingin menipis perasaannya kepada wanita muda itu tapi email udah terlalu berkarisma dan penuh pesona. wanita muda itu telah mencuri hatinya wanita yang, wanita yang usianya baru 20 tahun itu telah membuatnya menggadaikan nyawa dan statusnya sebagai jaksa muda yang berprestasi. Ia merasa terjebak dalam pusaran masalah yang rumit, di antara cinta yang terlarang dan bahaya yang mengintai."Tuhan apakah ini pilihan yang tepat... Aku mencintai Imelda dan dia sedang mengandung anakku tapi bagaimana akan kuhadapi mantan suaminya. i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Karma 2   161. pesan

    Imelda merasakan jantungnya berdebar kencang saat melihat pesan dari peter di ponselnya. "Bersiaplah untuk menghadapi konsekuensi," bunyi pesan itu. Imelda tahu, Peter adalah tangan kanan Bendy, dan pesan itu adalah ancaman nyata yang membuatnya merasa ketakutan juga merasa marah. Bendy berani mengancamnya, berani mengancam orang-orang yang ia cintai."Aku tidak akan membiarkannya," gumam Imelda, mata coklatnya menyala dengan tekad. "Aku tidak akan membiarkan Bendy menghancurkan hidupku lagi dan hidup orang-orang yang ia cintai dia sudah terlalu banyak mengancamku dan keluargaku, kurasa aku tidak bisa tulis hidup dalam pelarian kecuali aku harus bangkit dan menghadapinya."Imelda bertekad untuk melawan. Ia akan mencari cara untuk melepaskan diri dari jeratan Bendy. "ron, kurasa aku nggak bisa diem aja.""apa maksud kamu?" tanya Roni yang saat itu masih di rumah sakit. "aku harus melawan bendi.""jangan buru-buru, tunggu aku sampai aku sehat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Karma 2   162. berusaha meyakinkan.

    "tapi, om, saya dan Roni kamu benar-benar saling menyukai." lelaki itu tergelak mendengar ucapan Imelda, tatapannya yang tajam Saya akan siap menelan Gadis itu hidup-hidup membuat Imelda sedikit bersurut. "beraninya seorang yang punya status menikah bicara dengan gampang kalau tengah mencintai pria lain, dasar tidak tahu malu!" "ini memang aib yang tidak pantas diucapkan tapi perasaan yang kami miliki tulis adanya Om, Roni adalah pria baik yang rela melindungiku dan kehilangan segalanya demi aku. di hampir kehilangan nyawa demi melindungiku, jadi, apa yang bisa kuberikan sebagai balasan selain dedikasi dan cinta?" "kau tahu akan kuberikan saran terbaik jika kau benar-benar mencintai Roni dan peduli pada keselamatannya. enyah saja dari hidup kami, ambil kopermu dan kembali ke rumah ibumu!" Jawab lelaki itu dengan kasar. "Saya tidak akan membantah perintah kakek!" "wahahah, kakek yang mana? apa sekarang kau akan menyebut Kolonel William sebagai kakekmu. sepertinya kau terbang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Karma 2   164. sikap yang berbeda

    setalah Roni dikeluarkan dari rumah sakit dan menjalani perawatan di rumah saja, demi keamanannya, tinggallah sakinah dan Suryadi di rumah sakit. akibat bentrokan penembakan yang terjadi antara Imelda dan mantan suaminya bendi, Suryadi juga turut mengalami luka parah, luka tembak di bagian dada dan perut yang membuatnya harus dioperasi dan menjalani perawatan intensif. bagi keluarga kaya seperti keluarga Tuhan William menyewa alat medis dan membayar perawat kompeten adalah perkara yang mudah. tapi untuk Sakinah yang keadaan ekonominya belum membaik akibat kebangkrutan dan pencurian oleh Kartika, sakinah dan Suryadi harus menata ulang kembali hidup mereka. "bagaimana kabar Imelda di rumah Roni?"tanya mantan letnan kolonel Suryadi. vagina yang sedang menyuapinya hanya menghembuskan napas sambil menatap suaminya dengan lembut. "aku rasa dia baik-baik saja mas,"jawab wanita itu sambil mengaduk makanan dan berusaha mendinginkannya lalu menyuapinya ke mulut Suryadi. "apa dia bisa menah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Karma 2   165. hasil USG

    Dengan segala koneksi yang ada Sakinah berusaha menghubungi salah satu kenalannya yang berprofesi sebagai dokter kandungan, Dia pernah punya hubungan baik di masa lalu sebagai istri semua orang komandan distrik militer. dia ada dokter tersebut berulang kali melakukan kerjasama dan bahkan membantu Sakinah taat kehamilannya jadi dia akan pergi menemui wanita itu untuk meminta bantuan sedikit. "aku pergi dulu.""iya hati-hati.""aku tidak terlalu mencemaskan diriku tapi kau yang ada di rumah sakit ini siapa tahu anak buah bendi datang dan menyuntikkan cairan kematian ke dalam infusmu.""sebentar lagi Siska akan datang selagi itu aku akan terjaga, aku tidak akan tidur sampai anakku datang.""baiklah jaga dirimu baik-baik Sakinah mencium kening suaminya lalu berpamitan pergi."fversama mobil tua dengan beberapa bekas lubang tembakan, Sakinah mengendarai sedan versi lama tersebut menuju ke klinik dokter langganannya. sepanjang perjalanan gerimis turun perlahan membasahi aspal berwarna kela

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Karma 2   166. sebulan berlalu

    sebulan berlalu setelah Sakinah memberikan hasil USG kepada Imelda, sebulan berlalu setelah Roni dibawa pulang kembali ke rumah tuan William dan Suryadi suaminya sudah pulang ke rumah dan mulai jalani masa pemulihan. Setelah dua luka ditembak yang berhasil menembus dada, tapi syukurnya Suryadi masih selamat, kini Sakinah lebih berhati-hati dan lebih mengetatkan keamanan di rumahnya. dia bahkan mengganti pintu gerbang menjadi pintu baja yang kuat juga membayar seseorang untuk mengawasi kegiatan Putri keduanya yang selalu kuliah dan hangout bersama teman-temannya.sekali Imelda menelpon tapi pembicaraan hanya tentang kabar dan semuanya baik-baik saja. kadang iya menyatakan keresahannya tentang perlakuan Tuhan Heri tapi lama-kelamaan semuanya membaik seiring dengan terbuktinya kehamilan Imelda. "mama pikir kamu berpura-pura tapi ternyata mama melihat kehamilanmu dengan jelas.""Yang kulakukan adalah dosa besar dan aku tidak nyaman dengan itu, Ma. Kakek William sudah mengajukan gugatan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04

Bab terbaru

  • Karma 2   170. letusan

    saat letusan senjata itu terdengar untuk kedua kalinya lalu panggilan berakhir tiba-tiba sakinah benar-benar panik. dia segera melaporkan Pada suamikmya bahwa Imelda dan Roni sedang mendapatkan penyerangan di villa keluarga William yang ada di pinggir kota. saat itu suaminya juga sedang sakit, ia masih harus menjalani masa penyembuhan setelah luka akibat perbuatan Bendi dan geng kriminalnya. mereka pernah datang menyerang rumah dan menembak letkol Suryadi serta Roni."mas!" dengan segala kepanikan Sakinah menelpon suaminya. "ada apa?""terjadi sesuatu pada Roni dan Imel.""kenapa mereka.""entahlah, Mas! saat menelpon Roni aku mendengar suara tembakan.""apa ada teriakan dan keramaian?""tidak tahu, Mas.""kabarilah kakeknya Roni.""baik." selagi Sakinah akan menelpon keluarga Roni Suryadi sendiri sibuk membereskan barang-barang dan mengamankan milik mereka yang berharga ke dalam sebuah tas mereka harus bersiap-siap, untuk mengantisipasi bahwa suatu saat Bendi dan anak buahnya dat

  • Karma 2   169. panik dan berlari

    Sakinah berlari keluar dari istana Ny. Erika, hatinya berdebar kencang seperti gendang yang dipukul keras. Ia merasakan kepanikan yang mencengkeram jiwanya. Ny. Erika tahu di mana Imelda berada dan Ny. Erika akan melakukan apa saja untuk membalas dendam."Aku harus mencari Heri," gumam Sakinah, napasnya terengah-engah. "Aku harus memberitahunya tentang ancaman ini."Sakinah melesat cepat menuju showroom motor milik Heri. Ia tahu bahwa Heri sedang berusaha menata hidupnya kembali setelah kejadian yang menimpanya. tepat saat tiba di sana, Sakinah menemukan Heri sedang menunjukkan motor baru kepada seorang pelanggan. saat mereka saling pandang Heri nampak sangat sini sedang Sakinah menatap dengan pandangan yang penuh kekhawatiran."pak herii," kata Sakinah, suaranya bergetar. "Aku harus berbicara padamu."Sakinah menarik Heri ke sisi dan menceritakan semuanya. Ia menceritakan pertemuannya

  • Karma 2   168. pergi menemui Erika

    Tak bisa ditunda-tunda lagi, rencana untuk menemui Erika dan menawarkan perdamaian akan segera dilakukan oleh sakinah. Sakinah melangkah memasuki ruangan mewah Ny. Erika, hati berdebar kencang. Udara di ruangan itu terasa berat, dipenuhi aroma parfum mahal dan ketegangan yang mencekam. Ny. Erika duduk di sofa beludru, wajahnya dingin dan begitu melihat Sakinah kebengisan dan dendam terlihat jelas di sana. "Kau berani datang ke sini?" desis Ny. Erika, suaranya dingin dan menusuk. "Kau berani datang setelah kau menghancurkan hidupku?"Sakinah menghela napas panjang. Ia tahu bahwa Ny. Erika masih mendendam padanya. Ia tahu bahwa Ny. Erika ingin membalas dendam atas apa yang telah terjadi. terutama kepada putrinya yang telah membuat dia kehilangan separuh bisnisnya, kehilangan gudangnya karena kebakaran dan sempat masuk penjara meski hanya beberapa bulan. "Erika, aku datang untuk meminta kesempatan," kata Sakinah, suaranya lembut dan penuh ketulusa

  • Karma 2   167. mencarinya

    * Dua Minggu kemudian. hidup Sakinah berjalan dengan normal, meski hanya tinggal bertiga bersama suami dan anak bungsunya Siska tapi, Sakinah mulai merasa tentram. ditambah keyakinannya bahwa Tuan William akan melindungi Imel membuat wanita berusia 43 tahun itu sedikit tenang. "Bagaimana luka lukamu, Mas?"" Tanya sakinah Pada Suryadi suaminya. seperti biasa dia bawakan air hangat dan kompres untuk membantu pria itu mengganti perbannya. "sedikit membaik meski bekas operasi di perutku masih terasa nyeri, aku sudah terbiasa dengan luka dan aku bisa mengatasinya." "apa kita harus kembali ke klinik?" Tanya sakinah dengan khawatir. "Tidak usah. kamu tidak harus mengkhawatirkan aku, yang harus kamu khawatirkan adalah Imelda dan Roni. mereka lebih membutuhkan bantuan dibandingkan kita." "semoga situasinya membaik, sebab tuan William akan menemui pejabat berwenang di kota ini dan meminta beliau untuk menekan Erika. wanita itu tidak bisa dikalahkan dengan kekuatan Tapi dia bisa

  • Karma 2   166. sebulan berlalu

    sebulan berlalu setelah Sakinah memberikan hasil USG kepada Imelda, sebulan berlalu setelah Roni dibawa pulang kembali ke rumah tuan William dan Suryadi suaminya sudah pulang ke rumah dan mulai jalani masa pemulihan. Setelah dua luka ditembak yang berhasil menembus dada, tapi syukurnya Suryadi masih selamat, kini Sakinah lebih berhati-hati dan lebih mengetatkan keamanan di rumahnya. dia bahkan mengganti pintu gerbang menjadi pintu baja yang kuat juga membayar seseorang untuk mengawasi kegiatan Putri keduanya yang selalu kuliah dan hangout bersama teman-temannya.sekali Imelda menelpon tapi pembicaraan hanya tentang kabar dan semuanya baik-baik saja. kadang iya menyatakan keresahannya tentang perlakuan Tuhan Heri tapi lama-kelamaan semuanya membaik seiring dengan terbuktinya kehamilan Imelda. "mama pikir kamu berpura-pura tapi ternyata mama melihat kehamilanmu dengan jelas.""Yang kulakukan adalah dosa besar dan aku tidak nyaman dengan itu, Ma. Kakek William sudah mengajukan gugatan

  • Karma 2   165. hasil USG

    Dengan segala koneksi yang ada Sakinah berusaha menghubungi salah satu kenalannya yang berprofesi sebagai dokter kandungan, Dia pernah punya hubungan baik di masa lalu sebagai istri semua orang komandan distrik militer. dia ada dokter tersebut berulang kali melakukan kerjasama dan bahkan membantu Sakinah taat kehamilannya jadi dia akan pergi menemui wanita itu untuk meminta bantuan sedikit. "aku pergi dulu.""iya hati-hati.""aku tidak terlalu mencemaskan diriku tapi kau yang ada di rumah sakit ini siapa tahu anak buah bendi datang dan menyuntikkan cairan kematian ke dalam infusmu.""sebentar lagi Siska akan datang selagi itu aku akan terjaga, aku tidak akan tidur sampai anakku datang.""baiklah jaga dirimu baik-baik Sakinah mencium kening suaminya lalu berpamitan pergi."fversama mobil tua dengan beberapa bekas lubang tembakan, Sakinah mengendarai sedan versi lama tersebut menuju ke klinik dokter langganannya. sepanjang perjalanan gerimis turun perlahan membasahi aspal berwarna kela

  • Karma 2   164. sikap yang berbeda

    setalah Roni dikeluarkan dari rumah sakit dan menjalani perawatan di rumah saja, demi keamanannya, tinggallah sakinah dan Suryadi di rumah sakit. akibat bentrokan penembakan yang terjadi antara Imelda dan mantan suaminya bendi, Suryadi juga turut mengalami luka parah, luka tembak di bagian dada dan perut yang membuatnya harus dioperasi dan menjalani perawatan intensif. bagi keluarga kaya seperti keluarga Tuhan William menyewa alat medis dan membayar perawat kompeten adalah perkara yang mudah. tapi untuk Sakinah yang keadaan ekonominya belum membaik akibat kebangkrutan dan pencurian oleh Kartika, sakinah dan Suryadi harus menata ulang kembali hidup mereka. "bagaimana kabar Imelda di rumah Roni?"tanya mantan letnan kolonel Suryadi. vagina yang sedang menyuapinya hanya menghembuskan napas sambil menatap suaminya dengan lembut. "aku rasa dia baik-baik saja mas,"jawab wanita itu sambil mengaduk makanan dan berusaha mendinginkannya lalu menyuapinya ke mulut Suryadi. "apa dia bisa menah

  • Karma 2   162. berusaha meyakinkan.

    "tapi, om, saya dan Roni kamu benar-benar saling menyukai." lelaki itu tergelak mendengar ucapan Imelda, tatapannya yang tajam Saya akan siap menelan Gadis itu hidup-hidup membuat Imelda sedikit bersurut. "beraninya seorang yang punya status menikah bicara dengan gampang kalau tengah mencintai pria lain, dasar tidak tahu malu!" "ini memang aib yang tidak pantas diucapkan tapi perasaan yang kami miliki tulis adanya Om, Roni adalah pria baik yang rela melindungiku dan kehilangan segalanya demi aku. di hampir kehilangan nyawa demi melindungiku, jadi, apa yang bisa kuberikan sebagai balasan selain dedikasi dan cinta?" "kau tahu akan kuberikan saran terbaik jika kau benar-benar mencintai Roni dan peduli pada keselamatannya. enyah saja dari hidup kami, ambil kopermu dan kembali ke rumah ibumu!" Jawab lelaki itu dengan kasar. "Saya tidak akan membantah perintah kakek!" "wahahah, kakek yang mana? apa sekarang kau akan menyebut Kolonel William sebagai kakekmu. sepertinya kau terbang

  • Karma 2   161. pesan

    Imelda merasakan jantungnya berdebar kencang saat melihat pesan dari peter di ponselnya. "Bersiaplah untuk menghadapi konsekuensi," bunyi pesan itu. Imelda tahu, Peter adalah tangan kanan Bendy, dan pesan itu adalah ancaman nyata yang membuatnya merasa ketakutan juga merasa marah. Bendy berani mengancamnya, berani mengancam orang-orang yang ia cintai."Aku tidak akan membiarkannya," gumam Imelda, mata coklatnya menyala dengan tekad. "Aku tidak akan membiarkan Bendy menghancurkan hidupku lagi dan hidup orang-orang yang ia cintai dia sudah terlalu banyak mengancamku dan keluargaku, kurasa aku tidak bisa tulis hidup dalam pelarian kecuali aku harus bangkit dan menghadapinya."Imelda bertekad untuk melawan. Ia akan mencari cara untuk melepaskan diri dari jeratan Bendy. "ron, kurasa aku nggak bisa diem aja.""apa maksud kamu?" tanya Roni yang saat itu masih di rumah sakit. "aku harus melawan bendi.""jangan buru-buru, tunggu aku sampai aku sehat

DMCA.com Protection Status