Beranda / Romansa / Karenamu Kujatuh Cinta / 18. Nyaris Hilang Akal

Share

18. Nyaris Hilang Akal

Penulis: Ayu Anggun
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hingga tiba di basecamp pun Sofie hanya diam membisu, tidak seceria biasanya. Wanita itu bahkan hampir terjatuh saat turun dari mobil van mereka karena tidak fokus dan hal ini tertangkap mata Rexa. Pria itu segera menyusul langkah Sofie.

“Lupakan saja semua perkataan buruknya! Tidak perlu kamu ingat lagi pria seperti itu!” kata Rexa sambil menepuk puncak kepala Sofie pelan. Sofie hanya menatap Rexa sambil tersenyum tipis. Seperti enggan membahas masalah itu, Sofie memilih diam.

Jelas saja hal ini membuat Rexa aneh. Rasanya seperti ada yang hilang. Sofie yang biasanya selalu membalas kata-katanya dengan kalimat ketus kini hanya menjawabnya dengan senyuman tipis. Rexa tidak suka itu!

“Apa kakimu baik-baik saja? Benar kamu bisa jalan sendiri?” tanya Rexa lagi.

“Ya. Aku baik-baik saja,” sahut Sofie singkat kemudian segera masuk ke dalam rumah mendahului Rexa.

Rexa melongo. Sofie seperti berubah menjadi orang lain dan dia benar-benar tidak suka itu. Rexa mengejar Sofie ke dalam rumah.

“Das
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Karenamu Kujatuh Cinta   19. Si Judes Yang Menggemaskan

    Rexa memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Entah mengapa dia menyesali tindakannya terhadap Sofie semalam. Terlebih lagi ketika wanita itu menatapnya marah dengan tatapan terluka, lalu meninggalkan apartemennya begitu saja tanpa pamit bahkan sebelum matahari muncul sepenuhnya. Semalam Rexa tidak sadar saat menatap wajah Sofie. Yang muncul justru ilusi wajah Kaisha yang tersenyum manis padanya. Ilusi yang seakan menarik keluar rindu yang terkurung dalam relung jiwanya yang terbelenggu kelam. Ataukah ada suatu magnet yang membuatnya tidak bisa melepaskan pandangannya dari wajah Sofie? Wajah mungil Sofie, dengan hidung mancung dan garis bibir tipis yang penuh itu mengingatkannya pada Kaisha-nya yang dulu. Wanita manis yang dulu dia cintai sepenuh hati. Ada perasaan nyaman berada dekat dengan Sofie sama seperti yang dulu pernah dia rasakan saat bersama Kaisha. Belum lagi tatapan Sofie yang seakan menariknya masuk. Membuat dirinya semakin kehilangan kontrol semalam dan Rexa sangat ta

  • Karenamu Kujatuh Cinta   20. Pesona Sang Playboy

    Sofie memandang sekeliling ruang makan. Lagi, Rexa yang belum ada di sana. Hanya ada empat member B-Men yang tengah asik menghabiskan sarapan mereka di ruangan itu. Jam tujuh pagi dan Rexa masih juga belum menampakkan dirinya. Sofie mendesah pelan. Jengkel juga dengan kelakuan bosnya itu. Jadwal hari ini cukup padat dan pria itu masih juga belum keluar kamar. Sudah pasti Sofie harus segera membangunkannya. “Rex ... Rexa! Ayo bangun!” Sofie mengetuk pintu kamar Rexa. Sunyi senyap tidak ada yang menyahut. Dengan perlahan Sofie membuka pintu kamar yang tidak pernah terkunci itu. Wanita itu melangkah pelan menghampiri Rexa yang terlihat masih terlelap di tempat tidurnya yang nyaman. “Rexa ... ayo bangun! Sudah siang nih! Hari ini kan ada pemotretan,” panggil Sofie sambil menepuk kaki Rexa yang berbalut selimut. Namun pria itu masih bergeming. “Rexa ... cepat bangun!” panggil Sofie lagi setengah berteriak sambil menepuk pipi pria itu. Tiba-tiba saja Rexa menarik tangan Sofie hingga tub

  • Karenamu Kujatuh Cinta   21. Perang Argumen

    Tidak lama kemudian mobil Rexa yang dikendarai oleh Vino tiba di sebuah gedung tinggi berlantai dua puluh yang mewah. Tulisan Artemis terlihat menyala terang di puncaknya. Di depan pintu lobi tampak Sonya telah menunggu kedatangannya. Sambil tersenyum, Sonya melambaikan tangannya saat melihat mobil yang dikendarai Vino berhenti tepat di depannya. “Hai, Sayang. Ayo naik!” Dengan segera Sonya naik ke dalam mobil dan duduk di samping Sofie di bangku penumpang. “Sayang, kita jalan-jalan dulu, ya. Sofie dan Rexa juga sudah setuju.” “Ide bagus,” sahut Sonya bersemangat. “Kalau kubilang tidak setuju pun mobil ini akan Vino bawa sesuka hatinya,” tandas Rexa pasrah. “Tapi ... aku penasaran, sejak kapan kalian pacaran?” tanya Rexa tanpa basa basi. Pria itu menoleh menatap Vino dengan tatapan menyelidik. “Iya, benar. Kamu hutang penjelasan padaku loh, Sonya!” timpal Sofie sambil merengut menatap sahabatnya yang hanya menanggapi dengan tersenyum simpul. “Kenapa cuma senyum? Sejak kapan kalian

  • Karenamu Kujatuh Cinta   22. Gaun Merah Dan Sepatu Kets

    Alunan musik pop romantis mengiringi aroma kopi yang menguar dari salah satu kedai kopi terkenal di sebelah kanan pintu masuk mall. Sofie dan Sonya melangkah dengan bersemangat melintasi lobi Arkamaya Mall diikuti oleh Rexa dan Vino yang melangkah mantap layaknya supermodel. “Kalian tunggu di cafe saja selagi kami pergi berbelanja pakaian!” pinta Sofie pada Vino dan Rexa begitu melihat keduanya terus mengekori mereka. “Kenapa harus tunggu di cafe?” tanya Vino heran karena sebenarnya dia ingin memanfaatkan waktu luang ini untuk berkencan dengan Sonya layaknya pasangan muda umumnya. “Aku takut kalau penggemar kalian akan membuat keributan di sini. Aku kan sendirian. Tidak ada Nick yang akan membantuku menghadapi brutalnya penggemar kalian itu,” jelas Sofie jujur. “Kamu tidak perlu mengkhawatirkan kami. Hari ini kami yang akan menjaga kalian. Ya kan, Rex?” Vino menyikut Rexa pelan sambil tersenyum simpul. “Kamu pikir aku ini pelindung pribadinya? Kamu harus membayar mahal kalau samp

  • Karenamu Kujatuh Cinta   23. Bos Yang Baik Hati

    Sayangnya dada berdesir dan degup jantung yang jumpalitan itu hanya bertahan lima menit. Selebihnya perasaan Sofie dikuasai kekesalan yang luar biasa pada Rexa. Bagaimana tidak, pria serupa iblis itu bahkan tidak memperbolehkan Sonya atau Vino membantunya membawa semua barang belanjaan yang hampir tidak muat di tangannya yang mungil. Sofie juga merasa Rexa sengaja melakukan hal itu padanya. Alhasil selama perjalanan pulang, Sofie hanya bisa merengut dan bersungut dalam hati dengan kelakuan Rexa yang menyebalkan. Akan tetapi wajah tertekuk Sofie justru menerbitkan sebuah senyuman tipis di bibir Rexa. Entah kenapa rasanya menyenangkan sekali membuat asistennya itu jengkel. Wajah kesal merengut dan bibir mencebik wanita itu sangat lucu dan menggemaskan bagi Rexa. Sekalipun Rexa selalu mengerjainya dengan segala macam permintaan yang kadang tidak masuk akal, Sofie masih dengan setia mematuhinya meskipun sambil merengut, menggerutu atau bahkan marah-marah. Walaupun Sofie amatir dibidangn

  • Karenamu Kujatuh Cinta   24. Manis Pahit Kopi

    Suasana basecamp B-Men semakin ramai dengan hadirnya Sonya dan Sofie di rumah itu. Bahkan Calvin tidak segan bersorak gembira saat tahu Sofie akan membuatkan makan malam untuk mereka semua. Suasana yang gaduh itu membuat Rexa tidak bisa memejamkan matanya. Pria itu pun keluar dari kamar dan ikut berkumpul di ruang makan bersama teman-temannya yang terlihat sangat gembira menanti masakan yang Sofie buat. Selagi Sofie memasak, Sonya membantunya menyiapkan peralatan makan di meja. Kedua wanita itu terlihat kompak satu sama lain. Bahkan sesekali mereka mengerjakan pekerjaan sambil bernyanyi gembira dan membuat para member B-Men yang berkumpul mengelilingi meja makan sambil mengobrol santai itu pun tertawa melihat tingkah absurd kedua wanita itu. Hingga akhirnya makanan yang Sofie buat mulai terhidang di atas meja dan membuat mereka semua sibuk menikmati makan malam tersebut kecuali Zhen. Pria itu baru saja turun dari lantai dua sambil membawa sebuah pet carrier berisi seekor kucing keci

  • Karenamu Kujatuh Cinta   25. Saingan

    Rexa mengerenyit heran saat menatap Sofie yang tiba-tiba melesat menjauh ketika dia mendekat. Seakan sengaja menghindari dan menjaga jarak darinya. Begitu juga ketika mereka tiba di lokasi syuting. Sofie memilih menyibukkan dirinya dengan merapikan barang bawaan mereka semua. Mungkin karena kejadian semalam. Rexa mencoba tidak ambil pusing. Pria itu melirik jam tangannya sekilas. Masih ada satu jam sebelum makan siang dan berkumpul bersama sutradara. Rexa memilih berkeliling menikmati pemandangan di sekitar resort tempat mereka tinggal beberapa hari ke depan. Pemandangan yang didominasi hijaunya pepohonan dan birunya langit cukup membantunya menghilangkan penat. Semilir angin yang bertiup benar-benar membuat tubuh menjadi lebih rileks. Tanpa sengaja Kaisha yang baru saja datang berpapasan dengan Rexa. Melihat Kaisha yang kini tersenyum padanya, Rexa justru berusaha bersikap biasa saja. Kali ini Rexa tidak mungkin menghindar dari wanita yang pernah mencuri hatinya kemudian menghancu

  • Karenamu Kujatuh Cinta   26. Sebuah Lagu Atau Secangkir Cappuccino

    Semua pemain film berkumpul mengelilingi meja panjang di halaman belakang villa besar yang mereka sewa untuk syuting. Mereka semua terlihat serius menekuni naskah masing-masing. Begitu juga dengan Rexa, dia duduk berhadapan dengan Kaisha dan Pak Erick, sang sutradara. Sibuk mempelajari dan mendalami setiap peran yang akan mereka mainkan besok. Berusaha membangun setiap cemistry dengan Kaisha sesuai arahan sang sutradara dan penulis skrip karena syuting akan dimulai dari pagi hari. Begitu masuk waktu makan malam, semua kru dan pemain film bersorak riang melihat beberapa petugas pelayanan villa membawa masuk berbagai macam hidangan. Suasana makan malam tersebut terlihat seperti pesta kebun dengan lampu kecil berkelap-kelip yang mengelilingi setiap pohon besar yang ada di halaman belakang. Dengan dipayungi langit bertabur bintang dan ditemani embusan semilir angin dingin pegunungan yang sedikit menusuk di kulit. Begitu selesai menghabiskan sisa makanannya, Rexa melihat Sofie menepi. Ta

Bab terbaru

  • Karenamu Kujatuh Cinta   41. Sebuah Kejelasan

    “Kita mau ke mana malam-malam begini?” tanya Sofie sambil memandangi jalanan yang tidak dia kenal di sekelilingnya.Bukannya menjawab Rexa hanya tersenyum tipis sambil terus melajukan mobilnya menyusuri jalan raya yang semakin lama semakin sepi.Melihat jalanan yang semakin sepi, Sofie mulai waspada dengan apa yang akan Rexa lakukan selanjutnya. Apalagi saat melihat wajah pria itu yang masih terlihat kesal sejak kejadian di studio foto tadi.Mobil Rexa berbelok memasuki gerbang besar sebuah tempat rekreasi. Setelah membayar tiket masuk, Rexa melajukan mobilnya mencari tempat parkir yang sepi. Pria itu sengaja mencari tempat yang jauh dari keramaian untuk menghindari kehebohan massa yang akan mengenal identitasnya.“Ayo turun!” perintah Rexa begitu selesai mematikan mesin mobilnya.Tanpa menjawab, Sofie ikut turun dari mobil. Hal yang pertama wanita itu lakukan adalah mengamati keadaan sekitar. Memahami di mana tepatnya dia berada agar kalau terjadi sesuatu padanya, dia bisa kabur meny

  • Karenamu Kujatuh Cinta   40. Batasan

    Gerutuan Sofie makin panjang terdengar begitu melihat pose Rexa memeluk Kaisha dari belakang. Segala macam caci maki wanita itu tujukan pada pria yang kemarin membuat jantungnya nyaris jungkir balik karena senang. Kini Sofie semakin yakin kalao pria itu hanya mengerjainya saja kemarin. Lagi pula mana mungkin Rexa menyukai wanita mungil cerewet seperti dirinya.“Waa!!!” Sofie tiba-tiba terpekik kaget ketika hawa dingin menyengat menggigit kulit pipinya. Wanita itu langsung menoleh untuk melihat siapa yang berani mengusiknya saat ini. Namun baru saja hendak mencaci maki orang yang mengganggunya memaki Rexa, Sofie justru terhipnotis senyuman manis dari pria yang berdiri sambil menyodorkan sekaleng minuman dingin di hadapannya itu. “Revano!”“Kenapa merengut begitu?” tanyanya sambil membukakan tutup minuman kaleng kemudian menyerahkannya ke tangan Sofie. “Cappuccino dingin, kesukaanmu, kan?” katanya lagi.Senyum Sofie semakin lebar, “Terima kasih.”“Cemburu, ya?” tanya Revano tepat sasara

  • Karenamu Kujatuh Cinta   39. Cuma Mimpi

    Sofie membuka mata sambil tersenyum memeluk guling. Apa yang sudah terjadi padanya semalam? Kenapa dia jadi tersipu malu seperti sekarang? Ah ... semua kejadian itu seperti mimpi rasanya.Sofie berguling ke kanan dan kiri. Lalu menutup wajahnya dengan guling dan kembali membayangkan kejadian demi kejadian yang dialaminya semalam. Seulas senyum kembali mengembang di bibirnya. Hingga dering jam alarm membuyarkan semua angannya.Sofie bangkit dari tempat tidur. Tatapannya langsung tertuju pada gaun cream yang tergantung pada pintu lemari di hadapannya. Semburat kemerahan kembali menjalar di pipi Sofie. Ah ... lama-lama dia bisa berhalusinasi. Sofie menepuk pipinya pelan dan beranjak meninggalkan kamar.Masih pagi memang, tetapi Sofie tidak menemukan Sonya di mana pun. Hanya ada secarik kertas berisi catatan yang ditulis Sonya tertempel dengan magnet di pintu kulkas. Memberitahukan kalau sahabatnya itu tidak akan pulang malam ini karena harus kerja lembur.Sofie duduk di kursi meja makan.

  • Karenamu Kujatuh Cinta   38. Penuh Warna

    Rexa tidak yakin dengan apa yang sedang dilakukannnya sekarang. Rexa kembali seperti orang yang baru mengenal wanita. Saat ini bahkan dia rela terjebak dalam studio bioskop untuk sekadar menonton film bersama wanita yang memikatnya alih-alih kamar hotel yang nyaman. “Kita mau nonton film apa, sih?” tanya Sofie begitu mereka duduk di kursi masing-masing. “Horor,” sahut Rexa santai. Sedangkan Sofie terpekik kaget. “Horor?!” Sofie menegakkan tubuhnya menghadap Rexa. “Bukannya aku tidak suka film horor, hanya saja nonton di bioskop membuat film horor berpuluh-puluh kali lipat lebih menyeramkan. Efek suaranya selalu membuatku tidak bisa tidur setelah menontonnya.” Rexa hanya memperhatikan wanita itu berargumen dengan senyum tipis menghiasi bibirnya. “Jadi, bolehkan ganti film yang lain?” tanya Sofie sambil menatap Rexa memohon. “Bagus, dong! Nanti aku temani supaya kamu bisa tidur nyenyak,” sahut Rexa dengan seringaian nakalnya. Sofie langsung mencubit lengan pria itu hingga Rexa meng

  • Karenamu Kujatuh Cinta   37. Apakah Ini Kencan?

    “Loh, kenapa kita ke sini?” tanya Sofie heran begitu wanita itu tersadar jalan yang mereka laluinya adalah jalan menuju Mall Savero di pusat kota. “Mau apa malam-malam gini ke mall? Sebentar lagi juga mallnya tutup,” ucap Sofie heran saat Rexa memarkirkan mobilnya di basement mall.“Bioskop masih buka sampai tengah malam.”“Untuk apa ke bioskop?”“Ya nonton, dong!” sungut Rexa kesal dengan kebodohan Sofie mencerna semua sikapnya. Sedangkan wanita itu hanya ber-oh ria.Rexa kembali menarik lengan Sofie dan meminta wanita itu berjalan di sisinya bukan di belakangnya. Keadaan ini membuat kewaspadaan Sofie naik level. Sejak memasuki mall, wanita itu selalu mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.Meskipun Rexa memakai topi hingga wajahnya tidak terlalu jelas terlihat, tetapi Sofie tetap merasa tidak aman. Wanita itu bahkan berharap tidak akan ada sedikit pun masalah yang muncul ketika mereka berjalan hanya berdua saja seperti ini.“Kamu kenapa? Seperti mau maling dompet pengunjung saja!” t

  • Karenamu Kujatuh Cinta   36. Terjerat Pesona Rexa

    Rexa mulai melajukan mobilnya tepat di belakang mobil van para member B-Men. Rexa memang lebih suka mengendarai mobilnya sendiri. Sedangkan member B-Men lainnya lebih senang menggunakan mobil van milik perusahaan karena lebih praktis. Mereka semua tiba di Royal Restaurant saat semburat kemerahan mulai meredup dan berganti malam. Sutradara Erick dan seluruh kru pembuatan drama sudah menunggu mereka di sudut kanan ruangan. Para member B-Men pun bergabung dan membaur dengan semuanya. Rexa duduk diapit kedua wanita yang membuat hati Sofie bagai dilumat di atas papan penggilasan. Siapa lagi kalau bukan Kaisha dan Azalea. Terlebih lagi Azalea yang sedari tiba tidak pernah melepaskan Rexa sedikit pun, seakan sedang membalaskan kekesalannya di studio tadi. Ada saja cara yang wanita itu lakukan untuk mencoba menarik perhatian Rexa. Untunglah Sofie duduk di samping Revano dan Sonya. Setidaknya dia memiliki teman untuk berbincang. Walaupun harus menghindari tatapan tajam Rexa setiap kali Sofi

  • Karenamu Kujatuh Cinta   35. Posesif

    Semenjak pengakuan Rexa di villa, Sofie nyaris kewalahan menghadapi sikap pria itu yang tiba-tiba berubah posesif. Rexa benar-benar membuat Sofie selalu berada di sisinya. Tidak membiarkan wanita itu jauh dari jangkauannya. Bahkan mencari seribu cara agar Sofie tidak bisa berpaling darinya walau hanya sedetik saja. “Duduk di sini! Temani aku makan!” perintah Rexa pada Sofie saat istirahat syuting. Kali ini mereka sedang syuting episode terakhir di taman sebuah hotel bintang lima. Taman itu sudah didekorasi sedemikian cantik ala pesta pernikahan yang penuh bunga-bunga segar. “Kenapa masih berdiri? Kubilang duduk sini!” kata Rexa lagi sambil menunjuk sebuah kursi di hadapannya. Jangan lupakan tatapan mengintimidasi yang selalu membuat Sofie menuruti semua permintaan pria itu. “Untuk apa aku duduk di situ? Aku masih harus mengatur jadwal promosi dengan Kak Nick!” Kali ini Sofie memilih tidak menuruti Rexa. Sofie bisa mati gaya kalau hanya menemani Rexa makan siang seperti ini. Lagipu

  • Karenamu Kujatuh Cinta   34. Pengakuan

    Sofie membuka mata perlahan dan betapa terkejutnya dia begitu matanya membuka sempurna. Wajah Rexa adalah hal pertama yang dilihatnya. Pria itu tersenyum tipis sambil menatapnya dalam. Sofie langsung bangkit duduk bersandar pada punggung tempat tidur. Beberapa kali mengusap matanya untuk meyakinkan apa yang baru saja dilihatnya. Tentu saja wajah Rexa yang masih jelas dilihatnya. Pria itu dengan santai duduk bersandar di samping Sofie. Seringai tipisnya justru membuat Sofie bergidik. Sofie memandang sekelilingnya. Kamar yang lebih luas dari kamarnya dengan Sonya ini terasa asing. Sofie menatap Rexa dengan tatapan menyelidik kemudian segera memeriksa tubuhnya sambil berusaha mengingat apa yang terjadi semalam. “Semalam ... apa yang terjadi?” tanya Sofie ragu. Wanita itu mengubah posisi duduknya dan menghadap Rexa sambil menatap pria itu penuh selidik. “Menurutmu apa yang bisa terjadi?” balas Rexa dengan senyuman menggoda dan membuat Sofie makin bergidik. “Ini kamar siapa?” tanya So

  • Karenamu Kujatuh Cinta   33. Cemburu

    Sudah beberapa menit Sofie berguling di kasurnya dengan tidak nyaman. Berulang kali wanita itu mencoba memejamkan mata, tetapi masih belum bisa terlelap. Pada akhirnya Sofie pun memilih keluar kamar karena tidak ingin mengganggu Sonya yang sudah terlelap. Sofie menuju halaman belakang villa. Pemandangan di sana cukup indah dan membuat hati tenang. Mungkin suasana sunyi dan nyaman itu bisa sedikit mengurangi insomnianya. Namun ternyata bukan hanya Sofie yang sedang tidak bisa tidur. Di salah satu sofa rotan panjang di tepi taman, terlihat sosok Rexa yang sedang meneguk sebotol minuman. Pria itu pun mendongakkan kepala saat melihat Sofie mendekat. “Kamu belum tidur?” tanyanya pada Sofie. “Kamu sendiri kenapa masih di sini?” balas Sofie. “Suntuk!” sahut Rexa datar. “Terus kalau suntuk, harus ya ditemani minuman itu?” tanya Sofie lagi sambil menunjuk botol minuman beralkohol yang dipegang Rexa. “Cuma 5 persen kok!” jawab Rexa cuek sambil melirik minuman berwarna cerah di tangannya.

DMCA.com Protection Status