Share

kembali

Penulis: Maey Angel
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-08 05:41:19

.....

Lyan pandangi hamparan sawah nan hijau. Rindu ingin bertemu kian menggebu tapi ego seakan memaksa untuk tinggal. Jika saja semesta mendukungnya melakukan itu, sudah ia lakukan jauh-jauh hari.

"Den ada telepon penting. Harus disampaikan katanya."

Lyan yakin ini dari Abbas. Pengacaranya itu pasti akan menanyakan kapan dia pulang ke Bogor.

"Kenapa dirimu susah sekali dihubungi? Aku diberondong Raffi dan Almira agar mau memberitahu mereka jika kamu ada di sini. Gimana dong?" tanya Abbas.

"Jika saja ilmu teleportasi masalah itu ada, tidak perlu aku menggunakan jasa orang lain untuk menghandle semua masalahku."

Abbas berdecak sebal. Selalu Lyan mengatainya dengan hal seperti ini. Nggak nyambung emang, tapi menyimpan rahasia terlalu lama juga beresiko padanya. Terlebih Raffi mengancam akan membuatnya diserbu wartawan kalau sampai tidak mau memberikan informasi pada dirinya.

"Apakah di dunia ini tak ada yang bisa membuat diriku tenang sebentar saja? Katakan pada mereka, aku akan pulan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Karena Bau Terasi    rindu

    ..."Bang."Prisil menyusul Lyan yang pergi ke taman yang biasa ia jadikan tempat biasa Lyan datangi."Jangan bujuk saya buat berbicara dengan ayah terlebih dahulu."Prisil tahu, kakaknya ini sedang marah. Karena Lyan menyebut dirinya 'saya' dan bukan sebutan 'abang' seperti biasanya."Nggak. Prisil hanya rindu Abang. Sudah banyak ya ikan yang dulu kita taruh hanya 6 biji itu, Bang?"Prisil hanya bisa menghembuskan nafasnya dalam. Berbicara dengan Lyan yang sedang dibalut emosi, memang tidak mudah. Tetapi ia yakin akan ada cara untuk membuat kakaknya itu luluh."Abang gak cari kak Suaka? Dia kasian, Bang."Masih tetap diam, tapi Prisil akan mencoba mendamaikan ketiganya yang berselisih. Ia tak ingin saat dirinya kembali, keadaan masih seperti ini."Dia mau bercerai dengan Mbak Desy karena ketahuan bersekongkol dengan Raisa. Prisil kira Abang kekasihnya Raisa, ternyata bukan. Hehehe, kekasihnya Mbak Almira ya? Kemarin Prisil ketemu di butik. Dia cantik," ucap Prisil. Lyan masih diam t

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08
  • Karena Bau Terasi    bertemu Ibu

    ....Ya. Saya akan balas perbuatan Raisa yang sudah membuat Suaka hampir kehilangan separuh hidupnya. Tugas seorang Abang itu berat, jadi kamu harus meringankan untuk menjadi separuh hidup saya.""Eh …"Almira tampak bingung dengan apa yang diucapkan Lyan padanya."Kamu mau membantu saya, Aira? Bantu saya untuk merasa nyaman kembali berada di dunia ini. Jika kamu bersedia, maka saya tidak akan pergi lagi.""Mak-sud Bee tuh ngomong apa? Aku nggak paham," ucap Almira tampak gugup. Sebenarnya apa yang diucapkan Lyan bisa ia pahami, hanya saja perlu penjelasan mendetail mengenai apa yang diucapkan Lyan padanya."Ikut saya untuk ke rumah keluarga saya. Saya akan memperkenalkan kamu pada Ibu saya. Ibu saya sedang sakit dan mungkin beliau ingin tahu alasan kenapa saya pergi terlalu lama," ucap Lyan."Ibu sakit? Sakit apa, Bee?" Wajah khawatir tercetak jelas di mata Almira. Meski belum pernah bertemu, ia seakan ikut merasakan kesedihan Lyan."Nanti kamu tanyakan saya sendiri. Jadi apa jawaban

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08
  • Karena Bau Terasi    tidak salah

    ....Almira berbincang banyak hal dengan Melati. Dari hal yang disukai Lyan hingga tidak, serta apa saja yang Lyan alami sedari kecil, Almira sudah tahu dari sang Ibu Lyan itu. "Jika sembuh nanti, bawa Almira main lagi ya, Lyan?" ucap Melati saat Almira pamit hendak pulang diantar Lyan."Insya Allah."Almira yang baru keluar kamar Melati dan hendak pulang dengan Lyan, dicegah Ardhana. "Tunggu!"Almira berhenti sedangkan Lyan sudah tahu apa yang hendak ayahnya katakan karena dia sempat mendengarkan keluhan sang ayah tadi saat keluar kamar."Ai, saya tunggu di mobil. Silahkan bicara dalam waktu 10 menit dan tidak lebih," tegas Lyan.Lyan berjalan meninggalkan Ardhana bersama Almira berdua di ruang tamu. Almira merasa takut dihadapkan dalam tatapan menilai Ardhana."Ada apa, Om? Apa Almira ada salah? Maaf jika kedatangan Almira membuat Om tidak nyaman," ucap Almira membuka pembicaraan."Tidak, Almira. Om hanya mau meminta maaf padamu karena sudah salah menilai sejauh ini sehingga membu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Karena Bau Terasi    Jangan jahil

    ....Lyan menyusul ke balkon setelah memakai pakaiannya. Ia memeluk Almira dari belakang membuat Lyan kaget."Bee."Almira spontan melepas pegangan tangan Lyan pada pinggulnya. "Jangan seperti ini. Aku lebih takut kamu pergi lagi setelah berbuat baik padaku," ucap Almira. Nyatanya, kepergian Lyan yang tiba-tiba setelah berciuman dengannya, membuat dirinya nyaris tak habis pikir apa alasannya. Itulah alasan Almira mengatakan, lebih takut ditinggalkan kembali karena sikap dirinya yang terlalu murahan menurutnya.Bukan Lyan namanya jika tidak bisa menjelaskan. Ia meraih kedua tangan Almira dan meletakkannya di pundaknya seperti orang hendak berdansa."Saya waktu itu hanya sedang menjahilimu, serius," kelakar Lyan sambil tersenyum membuat Almira menurunkan tangannya dan mencubit lengan kekar Lyan."Jahat banget, sih!" omel Almira sambil merengut. Lyan membawanya dalam dekapan dan Almira terisak di dada bidangnya. Bukan sedih lantaran dikerjai, tapi sedih karena takut ditinggalkan kembali

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Karena Bau Terasi    salah

    ..."Om." Panggilan Almira membuat Gemal menengok."Ra. Ada apa?" Gemal meletakkan benih tomat yang hendak ia taburkan di atas tanah yang sengaja ia jadikan kebun kecil di belakang rumah. "Lanjutin ya, Pak," perintah Gemal pada tukang kebun yang membersamainya sejak tadi."Siap, Pak," jawab sang tukang kebun.Gemal melepas sarung tangannya dan mencuci tangannya yang kotor di kran dekat kebun. "Sibuk ya, Om?" tanya Almira."Nggak, sih. Hanya sedang menanam beberapa jenis sayuran. Biar agak adem aja dipandang ada kebunnya. Kenapa cariin Om? Tumben.""Almira mau ngomong, lumayan penting kalau Om bisa.""Sekarang?"Almira mengangguk seraya tersenyum. Gemal mengajak Almira duduk di kursi taman dan kali ini Vivian dan Meysila yang tadi langsung menyusul bundanya, memilih menguping di belakang yang letaknya tak jauh dari kursi taman."Ada apa, Ra? Serius banget kayaknya." Gemal sedikit tertawa melihat wajah tegang Almira yang hendak berbicara dengannya itu."Om. Maaf sebelumnya. Almira ingi

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-15
  • Karena Bau Terasi    memperjelas

    ....Ternyata Lyan membawa Suaka ke rumah Suaka dan Desy. Lyan cukup senang karena saat keduanya bertengkar, Desy memilih tinggal di rumah sendiri daripada rumah orangtuanya. Jika hal itu terjadi, maka bisa dipastikan Suaka akan berpisah dalam waktu dekat ini. Karena bagi Lyan, seburuk-buruknya masalah rumah tangga adalah yang diketahui keluarga."Bang, kenapa ke sini?" tanya Suaka tak habis pikir."Jangan pergi dari masalah. Selesaikan! Saya akan ikut ke dalam untuk membuat kalian bisa membuka mata. Badan saja besar. Otak minus!" Ejek Lyan.Lyan turun ke dalam mobil, tetapi Suaka tidak mau turun membuat Lyan mengembuskan napasnya. "Mau di situ terus? Baiklah. Berarti saya yang akan menjelaskan sendiri dan Abang akan minta kamu langsung bercerai dengan Desy dan membuat keluarga kita geger karenanya," cetus Lyan membuat Suaka segera turun dari mobil.Suaka memang belum menceritakan semuanya pada keluarga Desy maupun keluarganya. Dia masih mencoba merenungkan masalah satu sama lain. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-15
  • Karena Bau Terasi    keluarga

    ...."Loh, Suaka mana, Yan? Ayah bilang tadi sama kamu perginya," tanya Melati yang baru melihat Lyan pulang."Mungkin bentar lagi nyusul."Lyan mengambil alih menuntun Melati yang sedang Ardhana lakukan dan ikut membantunya ke meja makan."Nanti Ibu tidur di kamar bawah saja, ya? Biar nggak susah kalau mau turun. Kamar Lyan di atas, jadi ibu gampang," ucap Lyan."Ibu maunya sama kamu, Lyan.""Iya. Nanti Lyan temani.""Sama Ayah juga, sama Suaka juga," imbuh Melati membuat Lyan mau tidak mau harus menuruti keinginan sang ibu."Kalau semuanya tidur sama Ibu, ranjang gak muat, Bu," cetus Ardhana."Hehehe, tapi Ibu pengin."Lyan tak merespon. Lyan menuntun Melati ke meja makan dan ternyata semua makanan sudah tersedia di meja."Coba kamu telpon Suaka. Suruh ke sini cepet," ucap Melati."Lyan membuka ponselnya dan hendak mengirim pesan. Namun, kali ini suara mobil terdengar berhenti di halaman."Assalamualaikum," salam Suaka yang datang dengan menggandeng Desy. "Waalaikumsalam. Wah, r

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16
  • Karena Bau Terasi    rencananya

    ...."Bang." Lyan mematikan sambungan teleponnya saat Suaka masuk ke dalam kamarnya. Suaka menghampiri Lyan yang sudah di atas kasurnya dan ikut rebahan di samping Lyan. Lyan memilih memainkan ponselnya tanpa mau melirik adiknya. Suaka yang ingin sekali mendengarkan isi hati Lyan, memilih memeluk kakaknya dari samping."Bang, Aka mau minta maaf. Aka tahu semua ini berat untuk Abang. Tapi kalau Abang marah, gimana Aka mau curhat?""Katakan saja apa yang akan kamu inginkan sehingga ingin datang ke sini. Kamu tahu bukan, saya tidak suka basa-basi," ucap Lyan."Abang marah sama kita, ya?""Kalau kamu merasa tidak melakukan kesalahan, seharusnya pertanyaan itu nggak akan ada," ucap LyanSuaka terdiam sejenak. Ia hanya merasa Lyan lebih pendiam dan tidak hangat seperti biasanya."Nggak usah terlalu dipikirkan. Lebih baik kamu tidur saja," ucap Lyan."Tidur sini boleh?" Suaka tersenyum setelah mengatakan hal itu."Kembalilah, Aka. Jangan membuat Desy berpikiran jika kamu masih marah padanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16

Bab terbaru

  • Karena Bau Terasi    pelajaran

    ...Kehidupan Almira dan Lyan memang baru saja dimulai. Almira juga merasa bahagia sudah bisa dipertemukan dengan jodoh pengganti seperti Lyan. Namun, bukan berarti Almira juga akan mengikuti jejak Lyan sebagai selebritas. Almira memilih menggeluti dunia fashion dan kuliner daripada ikut dalam glamornya dunia entertain."Bang, beliin cilok yang ada sambal mayonaisenya," celetuk Almira saat Lyan baru saja pulang dari syuting jam 2 pagi."Jam berapa ini, Ai?""Tapi dede mau makan itu. Ya?""Nggak ada yang buka jam segini. Besok aja ya?"Lyan mencoba membujuk istrinya yang sedang dalam fase ngidam akut, agar mau mendengarkan kata-katanya. Nyidam Almira kali ini cukup membuat Lyan kerepotan. Pasalnya, Lyan tidak boleh pulang bekerja dengan baju yang berbeda seperti saat pergi dari rumah.Lyan tak marah dan justru ia senang. Di pernikahannaya yang menginjak 5 bulan, Tuhan memberikan kepercayaan seorang anak di rahim Almira. Meski banyak permintaan Almira yang kadang membuat pening kepala,

  • Karena Bau Terasi    masa lalu

    ...Suaka dan Lyan, masuk ke dalam ruang persidangan. Sepanjang turun dari mobil, para wartawan memberondong dengan banyak pertanyaan yang sama sekali tidak mereka tanggapi. Abbas dan Farhan sudah bersiap untuk mengikuti sidang putusan perkara kasus Raisa dan Lyan yang berujung pada semua kasus yang sudah terjadi pada Almira dan Desy. Sebagai para suami, Almira dan Desy adalah kewajiban mereka untuk melindungi.Pembacaan surat pernyataan damai dari pihak Raisa dibacakan. Namun, pengacara Lyan tetap menolak dan meminta agar Raisa dimasukkan bui atas perbuatannya. Bahkan, kini semua saksi kasus Raisa datang. Ada Zaskia, Zidan dan juga beberapa orang yang sudah dibayar mahal untuk melancarkan aksi Raisa untuk mendapatkan hukuman yang setimpal.Ketukan palu menandakan sidang putusan selesai. Dan Raisa, dijatuhi hukuman penjara 5 bulan masa percobaan dan denda 1 miliar atas kasus yang ia sandang ini. Raisa memandang Lyan sinis. Bahkan dia sangat menyesal karena sudah membuang banyak uang

  • Karena Bau Terasi    kebersamaan keluarga

    ..."Kamu bersiap, Ai. Hari ini kita akan hadir di persidangan terakhir kasus kamu yang diajukan kembali. Kali ini kamu harus kasih hadiah spesial kalau Abang bisa menangin kasus Desi dan kamu sekaligus," ucap Lyan saat sedang dipakaikan kemeja oleh Almira."Hm … harus ikut ya?" "Kenapa? Kamu takut sama Zidan? Tenang saja. Dia sudah jinak sama Abang."Almira tersenyum dan membuat Lyan semakin gemas. Keduanya keluar kamar dalam keadaan yang tentunya sangat bahagia setelah 3 hari bulan madunya ke SIngapura. Baru malam ini, mereka kembali karena ada panggilan sidang akhir dari banding yang Raisa ajukan."Sudah seger aja, Bang. Berangkat ke pengadilannya sekarang?" tanya Suaka."Iya, Ka. Katanya Bang Lyan, jam 9. Tapi dia sudah berkemas dari jam 7 tadi," ujar Almira."Oh. Pasti nggak sabar ya lihat Raisa dihukum berat. Selama ini ternyata dia bersembunyi dibalik topeng dan perisai hukum juga. Payah banget, untung gak jadi sama kamu, Kak," ucap Prisil ikut menimpali."Ibu mana?" tanya Lya

  • Karena Bau Terasi    sah

    .."Brengsek!"Raisa geram tidak kepalang. Pengacara Lyan berhsail membuktikan dirinya bersalh di depan hakim dengan membawa bukti yang kuat. Bahkan ia tidak menyangka jika kii dirinya harus terjebak dalam masalah yang ia buat sendiri.Besok adalah sidang putusan terakhir. Jika kali ini ia gagal juga, pupus sudah harapannya bisa kembali bersama Lyan. Yang ada dirinya harus merasakan dinginnya hotel prodeo."Pokoknya kita nggak boleh nyerah. Saya sudah bayar mahal kamu, buat bisa perjuangkan hak saya agar bisa hidup tenang bersama Lyan! Bukan bikin dia bahagia dengan wanita udik itu," ucap Raisa pada Holid Sikampul."Tapi di sana mempunyai bukti yang kuat. Kita hanya bisa meminta mediasi ulang dan mengajukan secara pribadi untuk berdamai. Semoga dia bisa memaafkan. karena itu adalah satu-satunya jalan agar Anda bisa bebas dari tuntutan yang Lyan ajukan," tutur Holid."Jangan ngasal, ya? Saya bayar kamu mahal buat ngebantu saya! Bukan malah membuat saya kalah di persidangan."Holid han

  • Karena Bau Terasi    datang

    ..."Sebetulnya waktu itu ibumu datang dan meminta balikan sama ayah. Tapi kamu tahu sendiri, pantang bagi Ayah kembali pada wanita yang sudah menyakiti Ayah. Kita akan cari Ibumu dan Ayah akan bantu menyelesaikan semuanya."Kali ini Zidan tersenyum dan memeluk Zinaid. Selama ini dia sudah salah menilai sang Ayah. Jika saja dulu ia datang pada Ayahnya, pasti saran sang ibu tidak akan bisa menjerumuskannya. Zinaid mengajak Zidan ke kantor polisi. Mencari dengan bantuan pihak berwajib lebih mudah dan ia juga akan mencarinya di sekeliling kota Bogor. "Kamu dengan Almira pisah karena apa?" tanya Zinaid saat sedang perjalanan pulang."Itu luka lama yang Zidan malas untuk mengungkitnya.""Intinya saja. Kenapa?" Terdengar helaan napas panjang yang Zidan lakukan. Mencoba menceritakan kembali masalahnya dengan Almira membuat hatinya seakan dirundung dengan penyesalan mendalam."Dia mengidap Gonore karena Zidan dan …."Zinaid menengok ke arah Zidan yang nampak menyesali perbuatannya pada Al

  • Karena Bau Terasi    menemui

    .."Saya akan membebaskanmu, asal kamu mau membantu klien saya. Dan ini semua tidak gratis dan juga instan. Saya akan melihat kamu benar-benar berpihak pada kami, sebelum kamu menginginkan bebas itu," ucap Abbas pada Zidan yang sudah mendekam di penjara.Akhirnya Lyan memutuskan menyetujui saran Abbas untuk meminta bantuan pada Zidan. Namun untuk hal itu, Lyan sudah memasrahkannya pada Abbas untuk bisa menyelesaikan semuanya tanpa harus membuat Lyan turun tangan karena pernikahannya hanyalah menunggu hari dan itu akan membuatnya sangat sibuk dan tidak ada waktu untuk mengurus hal yang rumit itu."Apa yang harus saya lakukan?" tanya Zidan bersemangat. "Apapun itu, akan saya lakukan. Saya ingin kebebasan, Ibu saya sendirian di rumah dan saya khawatir kejadian buruk menimpanya," imbuh Zidan."Baiklah. Kamu selama ini di pihak Raisa, bukan?" Zidan begitu kaget dengan pernyataan Abbas dan ia begitu gugup sekarang."Tidak usah berdusta di depan kami. Kami sudah tahu semuanya. Sebenarnya si

  • Karena Bau Terasi    tunggu saja

    ....."Sudah lebih baik?" tanya Lyan saat dia akhirnya memilih singgah di kebun teh. Kebun teh yang berada di Cisarua ini, adalah tempat langganan Lyan sering menghabiskan waktu untuk menyendiri di tempat terdekat. Namun, jika masalahnya berat maka Jogja menjadi tujuan utamanya."Kebun teh ini, terlihat indah.""Pasti. Sebentar lagi akan banyak kunang datang karena hari sudah mulai gelap. Kamu senang, Ai?"Almira mengangguk. Lalu menyandarkan kepalanya di bahu Lyan. Mereka duduk di atas jembatan yang ada di sekitar kebun teh itu. Bahkan aroma segar karena kabut yang mulai menyelimuti, membuat Almira benar-benar merasa damai."Jadi kenapa tadi tiba-tiba sedih? Apa yang dilakukan tamu tak diundang itu?" tanya Lyan."Ibunya Zidan memohon agar aku melepaskan Mas Zidan keluar penjara. Dia memohon dengan bersujud seperti awal dulu aku membantu Mas Zidan sembuh. Tapi belajar dari pengalaman, akhirnya aku menolak membantu karena aku juga tahu, semua ini hak kamu buat keluarin dia atau enggak

  • Karena Bau Terasi    tamu tak diundang

    ...Dua hari pasca lamaran, Almira sudah melakukan aktivitas seperti biasanya. Sore ini, dia sengaja pulang lebih awal dari cafe. Saat mobil sampai di depan pintu, Almira melihat Lilis yang sedang berdiri di depan gerbang rumah Meysila.Satpam membukakan pintu dan Lilis ikut masuk menghampiri mobil Almira."Ibu jangan masuk. Rumah ini dilarang dimasuki sembarang orang," cegah satpam. Almira yang baru saja turun, memanggil satpam untuk mendekat."Pak Toto, biarkan Ibu itu saya yang tangani," ucap Almira.Almira pandangi penampilan Lilis yang seperti tidak terawat dengan baik. Bahkan wajah yang dulu glowing dan terawat, kini berganti dengan keriput dan noda hitam di mana-mana."Almira. Tolong Ibu, Almira," isak Lilis menghiba. Persis sama saat dirinya meminta agar Almira mau menjenguk ZIdan."Ada apa, Bu?" tanya Almira dengan wajah datarnya. Kejadian waktu itu, membuat Almira mencoba mengambil pelajaran. Meski hatinya sungguh tak tega melihat kondisi Lilis yang sekarang."Almira. Tolong

  • Karena Bau Terasi    melamar

    ..Malam yang ditunggu-tunggu tiba. Keduanya sudah tidak sabar melewati malam ini dengan suka cita. Kali ini, Lyan berangkat ke rumah Almira dengan ditemani keluarganya. Tak ada yang tahu kecuali orangtua dan adiknya itu, karena sengaja ia melakukannya secara diam-diam agar tidak menimbulkan berita heboh.Di rumah Meysila. Seorang penata rias sedang sibuk merapikan riasan Almira. Meysila juga turut membantu menyiapkan tempat lamaran yang didekor secara sederhana di dalam rumahnya. Di dalam rumah Meysila, ia sengaja meminta secara khusus agar pendekor memprivacy acara ini, begitu juga dengan penata rias. Ada Abbas dan juga Raffi yang turut membantu jalannya lamaran di rumah Meysila. "Bagus, ya, A?" tanya Meysila saat dekor sudah siap dan sedang menunggu kedatangan rombongan Lyan."Yoi. Kamu mau gini juga nikahannya?""Enggak lah. AKu mau nanti di hotel atau gedung yang dihadiri banyak keluargaku dan kamu. Jadi nggak sepi kayak gini. Kamu mau kan? Kalau nanti nikahnya dihadiri banyak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status