Aku, Nozomi, Hinada, Hatsuki, dan Mimi sedang menunggu Danny-kun kembali di stasiun kereta api.
"Ngapain kalian berempat disini? Merusak pemandangan saja..," ucapku dengan kesal."Terserah aku dong ... lagipula, tidak ada yang melarang kan.," ucap Nozomi."Dih ... mengapa aku harus minta izin darimu, kucing bau..," ucap Hinada."Aku tidak akan membiarkanmu menyambut Danny onii-chan duluan.," ucap Mimi."Sudahlah ... lagipula, akulah yang akan disambut duluan oleh Danny-san..," ucap Hatsuki dengan tersenyum."Haaaaahhhh..," ucap kami berempat dengan serentak kepada Hatsuki.Kami berlima bertengkar hebat, dan untungnya saat itu stasiun kereta tidak begitu ramai dikarenakan banyak yang sudah pulang. Sehingga kami bisa meluapkan kekesalan kami satu sama lain dikarenakan kami tidak ada yang mau mengalah. Tak lama kemudian, kereta yang dinaiki Danny-kun pun tiba, dan kami berlima tiba-tiba berhenti bertengkar lalu merapikan rambut dan pakaian kami agar kMeissa POV"Rubah betina sialan .... gara-gara dia Danny-kun marah padaku!!" ucapku dengan kesal."Awas saja nanti, kalau aku bertemu dengannya, aku akan meremukkan wajahnya..," lanjutku dengan kesal.Lalu aku teringat kejadian sebelum pulang dari apartemen Danny-kun yang membuatku sedih."Bagaimana caranya agar aku bisa baikan lagi dengan Danny-kun yang marah besar begitu?" gumamku sambil menangis.Aku berbaring sambil memeluk guling, lalu aku menghadapkan tubuhku ke arah kiri. Karena disebelah kiri kamarku adalah kamar Danny-kun yang pernah Danny-kun pakai ketika berada disini. Dan tak lama kemudian, aku pun tertidur.Dalam mimpi yang berada di ring tinju"Da-kun itu milikku..," ucap Hinada."Apa kamu bilang? Danny-kun milikmu? Apa kamu sudah gila?" ucapku dengan mengejek."Tentu saja tidak ... karena aku sudah mencium bibir Da-kun yang rasa lemon itu..," ucap Hinada deng
"Apa yang kamu lakukan disini, gendut!!" ucapku dengan kesal."Siapa yang kamu panggil gendut, pendek!!"Aku dan Charlotte mendekatkan kening kami sambil memasang wajah geram."Ada apa ini?" tanya Danny-kun yang baru keluar dari kamarnya."Danny-kun, mengapa gadis gendut ini bisa masuk?" tanyaku dengan kesal ke Danny-kun."Dia menginap di tempatku ketika berada di kota ini..," jawab Danny-kun.Aku terkejut, lalu aku berdiri dan memeriksa sekeliling tubuh Danny-kun dengan menyentuhnya."Apa yang kamu lakukan, Mei?" tanya Danny-kun."Aku sedang menetralisir bau dari gadis gendut ini..," jawabku sambil menunjuk ke arah Charlotte."Hentikan itu, Mei..," ucap Danny-kun.Aku pun berhenti melakukannya."Ngomong-ngomong Danny-kun, mengapa dia ada disini?" tanyaku sambil tersenyum."Charlotte-san menumpang di sebelah pintu ... karena kamar sebelah tidak ada penyewanya..," jawab Danny-kun."Kalau begitu
Pagi hari"Selamat pagi, sayang..," ucapku kepada Danny-kun."Selamat pagi juga..," ucap Danny-kun.Danny-kun mencium bibirku dengan lembut. Aku dan Danny-kun segera bangun untuk mempersiapkan kegiatan hari ini. Tahun ini adalah tahun ketiga pernikahan kami. Walaupun kami belum mempunyai anak, namun kami tetap bahagia seperti ini."Danny-kun mandi duluan saja ... aku akan menyiapkan sarapan..," ucapku sambil tersenyum manis."Baiklah..," ucap Danny-kun.Aku dan Danny-kun bangun dari tempat tidur. Namun, aku memeluk Danny-kun sebentar sebelum membuat sarapan. Dan Danny-kun juga memelukku sambil membelai rambutku. Setelah selesai rambutku dibelai oleh Danny-kun, aku segera menyiapkan sarapan. Aku menyiapkan roti panggang, telur mata sapi, segelas coklat hangat, dan bekal untuk makan siang Danny-kun dan bekal makan siang untukku juga. Karena Danny-kun harus bertemu dengan kliennya pukul 08.30 pagi.Setelah Danny-kun selesai mandi
"Hmmm ... hmmmm ... hmmmm ... hmmm.," ucapku sambil bersenandung.Aku sedang memasak makanan untuk malam ini. Dikarenakan Danny-kun akan menginap hari ini dirumahku. Aku berkhayal apa yang akan terjadi nanti malam."Aku tidak sabar menunggu nanti malam..," ucapku.Malam ini aku ingin memasak kari ayam dan kroket, karena Danny-kun menyukai kari ayam dan kroket. Disamping itu, aku membuat kari ayam spesial untuk 4 gadis hama, yaitu kari ayam super pedas yang terpisah dari kari ayam yang kubuat. Aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 3 sore."Akhirnya kari ayam sudah jadi..," ucapku.Aku mencicipinya sedikit dan rasanya sudah pas."Mudah-mudahan Danny-kun menyukainya..," ucapku sambil tersenyum manis.Aku juga mengaduk kari ayam super pedas untuk keempat gadis hama itu, namun aku tidak mencicipinya."Mudah-mudahan mereka berempat menyukainya..," ucapku sambil tersenyum dengan aura yang menyeramkan.Satu persatu dari tema
Di suatu kolam renang yang bernama Aquatic Palace, aku, Danny-kun, dan 4 gadis hama lainnya sedang bermain air dengan pakaian renang."Danny-kun ... ajarkan aku berenang..," ucapku."Okey..," ucap Danny-kun.Danny-kun pun mengajariku berenang. Tiba-tiba saja, Hinada memeluk Danny-kun dari belakang sehingga dadanya menyentuh punggung Danny-kun."Hinada-san ... aku sedang mengajari Mei berenang..," ucap Danny-kun."Jadi si kucing bau tidak bisa berenang..," ucap Hinada dengan mengejekku."Ayo Da-kun, kita bermain di sebelah sana saja..," lanjut Hinada sambil menarik tangan Danny-kun."Hei ... lepaskan tangan kotormu dari Danny-kun..," ucapku dengan nada mengancam.Aku menatap Hinada dengan tajam begitu juga dengan Hinada."Danny onii-chan ... ajari aku berenang..," ucap Mimi."Hei ... aku duluan yang ingin diajari oleh Danny-kun..," ucapku dengan nada kesal."Sudahlah ... bukankah lebih baik bergantian saja?"
Akhir Minggu ini, Danny-kun ingin meminta bantuanku untuk mencari inspirasi untuk puisinya nanti. Karena tidak sabar untuk menanti Minggu ini, aku mencari pakaian yang akan aku pakai nanti. Aku memilah dan memilih sesuatu yang membuatku kelihatan cantik di mata Danny-kun."Pakaian yang mana yang harus kupilih? Karena aku ingin terlihat cantik dimata Danny-kun..," ucapku ketika aku mencoba beberapa pakaian.Setelah aku selesai memilih pakaian, aku segera membuat biskuit untuk dimakan bersama Danny-kun nanti. Aku membuat biskuit yang ringan dan cocok dengan teh hitam. Aku membuatnya dengan sempurna dan rasa yang nikmat untuk dinikmati."Hmmm ... hmmmm ... hmmmmm..," ucapku dengan bersenandung sambil membuat biskuit."Aku harap tidak ada yang mengganggu kami nanti..," ucapku."Karena aku tidak suka kalau 4 gadis hama itu datang dan merusak rencanaku..," lanjutku."Terutama si rubah betina itu..," lanjutku lagi dengan kesal."Apa tidak bo
Di suatu ring tinju yang terletak di padang rumput, terdapat 2 orang manusia kucing betina yang akan berkelahi."Bisakah kamu menjauh dari Danny onii-chan, Hatsuki senpai?" tanya Mimi dengan marah."Tidak mau ... karena dia bukan milik siapapun..," jawab Hatsuki."Kalau Danny onii-chan bukan milik siapapun, maka tidak ada yang berhak untuk mengambilnya kecuali aku..," ucap Mimi."Huh?!?! Siapa bilang?!?!" ucap Hatsuki dengan kesal."Tentu saja aku..," balas Mimi.Hatsuki dan Mimi saling bertatapan dan menimbulkan aliran listrik dan terdengar suara petir dari tatapan mereka. Hatsuki yang mengenakan sarung tinju berwarna merah gelap pergi ke sisi ring untuk menunggu bel dibunyikan, begitu juga dengan Mimi yang memakai sarung tinju berwarna pink terang pergi ke sisi yang berlawanan dengan Hatsuki."Akan aku tunjukkan kalau yang pantas bersama Danny onii-chan adalah aku..," gumam Mimi."Akan aku tunjukkan kalau yang pantas bersama Danny-san adalah
"Danny-kun ... disini..," ucapku sambil mengangkat salah satu tanganku.Danny-kun melihatku dan langsung menghampiriku."Apa kamu menunggu lama, Mei?" tanya Danny-kun."Aku baru sampai..," jawabku sambil tersenyum manis.Danny-kun duduk di depanku. Aku menatap Danny-kun dengan wajah tersenyum."Ada apa Mei? Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Danny-kun penasaran."Danny-kun tampan sekali hari ini..," jawabku dengan tersenyum manis.Danny-kun langsung memalingkan wajahnya ke arah lain karena wajahnya memerah yang membuat jantungku seperti ditembak oleh peluru yang membahagiakan."Jadi ... kita akan pergi kemana?" tanya Danny-kun."Kita akan jalan-jalan ke tempat yang sudah aku tentukan ... jadi Danny-kun hanya mengikuti saja..," jawabku sambil tersenyum."Baiklah kalau begitu ... karena kamu yang mengajakku, aku akan mengikutimu saja..," ucap Danny-kun.Aku pun membawa Danny-kun ke tempat yang membuat Danny-k
Mimi POVAku bertemu dengan Danny onii-chan 3 tahun lalu saat aku masih menjadi seseorang yang pemalu diantara teman-temanku. Namun semua itu berubah berkat adanya Danny onii-chan yang telah merubahku menjadi lebih baik dari sebelumnya.Suatu hari Danny onii-chan sedang duduk di sebuah kafe dimana aku bernyanyi disitu."Suaramu bagus..," ucap Danny onii-chan sambil tersenyum."Te ... terimakasih..," balasku dengan gugup."Apakah kamu sering bernyanyi disini??" tanya Danny onii-chan.Aku mengangguk."Ini hadiah cincin untukmu..," ucap Danny onii-chan."Stooooopppp!!!" ucapku."Hei ... mengapa kamu berhentikan aku disaat sedang bagus-bagusnya bercerita..," ucap Mimi dengan kesal."Sejak kapan Danny-kun memberikan cincin kepadamu, huh?!?!" ucapku dengan nada kesal pula."Tentu saja sejak awal..," ucap Mimi dengan bangga."Baiklah kalau itu maumu ... aku akan melenyapkanmu sekarang juga..," ucapku sambil tersenyum dengan kepala berkedut."Ayo maju sini!?!" ucap Mimi dengan menantangku.Hi
Di sebuah ring tinju pada malam sebelum tahun baru, aku dan Mimi akan bertarung. MC tinju pun mulai memperkenalkan kami berdua. "Di sudut merah, dengan tinggi 158 cm, memakai pakaian santa, dan memakai sarung tinju berwarna pink, Kanaya Meiiiiisa..," ucap MC tinju. "Di sudut biru, dengan tinggi 148 cm, juga memakai pakaian santa, namun memakai sarung tinju berwarna pink, Tendou Mimi..," ucap MC tinju lagi. Lalu kami berdua menuju ke tengah ring untuk mendengarkan arahan dari wasit. "Baiklah, aku ingin pertarungan yang bersih ... tidak boleh menendang, tidak boleh menyikut, tidak boleh menyundul, dan tidak boleh menggigit..," ucap wasit. "Apakah kalian berdua sudah mengerti?" tanya wasit. Kami berdua mengangguk. "Sebelum dimulai pertandingannya, ada yang ingin kalian sampaikan?" tanya wasit lagi. "Pendek..," ejekku. "Bucin..," balas Mimi. "Setan kecil..," ejekku lagi. "Mata sipit..," balas Mimi lagi. Lalu kami pun menuju ke sudut ring untuk memasang mouth piece kami, dan ron
"Apa yang harus aku lakukan agar aku bisa berduaan dengan Da-kun?" gumam Hinada."Bukankah sebentar lagi Halloween?" gumam Hinada lagi."Aku rasa inilah saatnya untuk berduaan dengan Da-kun..," gumam Hinada lagi.Lalu 1 hari sebelum perayaan Halloween, Hinada memulai rencananya."Apakah aku bisa meminta tolong kepada kalian berempat?" tanya Hinada."Memangnya kamu mau minta tolong apa?" tanya Hatsuki."Aku ingin merayakan Halloween disini, tapi kita kekurangan bahan..," jawab Hinada."Mengapa tidak pakai yang ada saja?" tanyaku penasaran."Bukankah kalian ingin membuat Da-kun senang? Kalau iya, berarti kalian akan setuju dengan ideku ini..," jawab Hinada sambil tersenyum."Kelihatannya dia ini jujur..," gumam kami berempat secara serentak."Mana daftar bahannya?" tanya Nozomi."Sebentar..," jawab Hinada.Hinada lalu ke kamarnya untuk mengambil daftar bahan yang perlu dibeli, namun yang kami tidak tahu adalah, bahan tersebut sudah pasti sulit didapatkan, apalagi apabila bahan tersebut
"Sekarang saatnya bicara, Akuma Milku..," ucapku.Nozomi masih mengunyah makanannya lalu menelannya."Kalau kamu mau berbicara denganku, tunggu aku selesai makan..," ucap Nozomi."Mengapa kita tidak berbicara sambil makan saja?" tanyaku sambil tersenyum."Apakah ibumu tidak pernah mengajarimu, kalau kamu berbicara sambil makan itu sungguh tidak sopan..," jawab Nozomi.Aku hanya diam saja mendengarnya. Aku duduk menunggunya hingga selesai makan. Setelah Nozomi selesai makan, maka obrolan kami pun dimulai."Ada perlu apa, Meigomi? tanya Nozomi."Apa kamu menyebarkan kabar hoax ke Danny-kun??" tanyaku."Apa maksudmu??" tanya Nozomi lagi.Aku berdiri lalu mendekati Nozomi sambil menatapnya dengan tajam."Kamu tidak usah berpura-pura ... aku ada buktinya..," ucapku."Apa buktinya..," ucap Nozomi membalas tatapanku.Aku pun memberitahunya apa yang aku tahu, lalu Nozomi pun keringat dingin. Lalu aku menarik kerah baju Nozomi."Ternyata kamu kurang ajar ya ... kamu memfitnahku sehingga membua
"Kita putus..," ucap Danny-kun.Aku bingung harus merespon apa yang baru saja dikatakan oleh Danny-kun. Danny-kun lalu meninggalkan ruang tamu. Aku hanya bisa terdiam karena tidak mengerti apa yang telah terjadi. Aku lalu mencubit pipiku untuk mengetahui apakah kejadian ini hanya mimpi atau tidak.Namun ternyata terasa sakit, hal ini menunjukkan bahwa aku masih sadar."Mungkin aku terlalu lelah, lebih baik aku beristirahat saja ... siapa tahu saja, esok Danny-kun mengatakan tadi hanya bercanda semata.," gumamku.Aku pun kembali ke kamarku dan tidur. Didalam mimpi, perkataan Danny-kun masih terasa sakit karena Danny-kun tidak mencintaiku lagi. Aku pun merasa gelisah karena perkataan Danny-kun tadi. Esok paginya, saat aku hendak sarapan, aku melihat Nozomi sedang ngobrol bersama Danny-kun. Aku pun duduk diantara Nozomi dan Danny-kun agar Danny-kun hanya melihatku saja."Selamat pagi, Danny-kun..," ucapku dengan tersenyum manis."Selamat pagi juga, Mei..," balas Danny-kun sambil tersenyu
Aku dan seorang wanita bernama Sekar sedang berada di tengah ring dengan saling berhadapan. Sebelum memulai pertarungan, kami memakai name tag yang dikalungkan di leher kami.Aku melihat name tag punya gadis itu.Nama : Sekar Maharani ZeskiUmur : 29 tahunTinggi : 172 cmBerat badan : 60 kgUkuran payudara : F cupWarna sarung tinju : merahDan dia pun juga melihat name tagkuNama : Kanaya MeissaUmur : 18 tahunTinggi : 158 cmBerat badan : 48 kgUkuran payudara : B cupWarna sarung tinju : biru"Ternyata kamu kecil dan kurus juga ya ... tinggi 158 cm dengan berat badan 48 kg..," ucap Sekar dengan nada mengejek."Disamping itu juga, ukuran payudaramu itu kecil ya ... mungkin lebih baik kamu minum susu dulu sana..," ucap Sekar sambil mengejekku lagi."Dan umurmu itu baru 18 tahun ... lebih baik, kamu pulang saja ... siapa tahu ibumu mencarimu..," ucap Sekar sambil mengejekku sekali lagi.Aku langsung tersenyum dengan kepala yang berkedut."Ternyata kamu tinggi dan gendut juga ya ...
Seperti di tahun-tahun sebelumnya, Hope Peak's Academy selalu mengadakan ujian untuk kenaikan kelas. Aku dan teman-teman sekelasku seperti biasa, merasa gugup ketika melakukan ujian tersebut."Aku gugup sekali..," ucap Mihoshi dengan gemetar."Tenang saja, ujiannya sama seperti tahun lalu kok..," ucap Canis untuk menenangkan Mihoshi."Kalau aku, aku sangat percaya diri..," ucapku sambil tersenyum."Kamu hebat sekali, Kanaya-san..," ucap Ramaru dengan kagum."Tapi tahun ini sepertinya suram sekali..," ucapku."Mengapa kamu berkata begitu, Kanaya-san?" tanya Mizuno."Karena aku tidak melihat Danny-kun lagi disini..," jawabku dengan bersedih hati."Danny senpai kan sudah lulus tahun lalu..," ucap Nala."Aku tahu ... hanya saja, sepi rasanya..," ucapku sambil menghela nafas.Aku melihat murid-murid lain, namun kali ini yang aku lihat adalah Nozomi dan Mimi. Aku langsung saja membuang muka ke arah lain dikarenakan aku tidak ingin melihat mereka. Setelah beberapa orang selesai melakukan uji
3 hari lagi, aku berulang tahun. Namun entah mengapa tahun ini adalah tahun terburuk untukku. Di kamarku, aku menulis apa saja yang ingin aku lakukan di tahun ini pada secarik kertas. Aku menulis :1. Aku harus membuat dadaku lebih besar dari para gadis hama itu;2. Aku harus lebih imut dari para gadis hama itu;3. Aku harus membuat Danny-kun tersenyum kepadaku setiap hari;4. Aku harus membuat tubuhku lebih seksi dari para gadis hama itu;5. Aku harus melayani calon suamiku setiap hari;6. Aku harus menghajar para gadis hama;7. Aku harus mencium Danny-kun didepan para gadis hama itu.Itulah daftar yang aku inginkan untuk tahun ini. Lalu setelah aku selesai menulisnya, aku keluar dari kamarku untuk belanja makan malam. Namun ada sesosok gadis misterius memasuki kamarku yang tidak aku kunci, karena aku hanya pergi sebentar saja. Dia melihat daftar yang aku inginkan, lalu ia memotretnya dengan smartphone miliknya. Lalu ia pun keluar dari kamarku dan menemui ketiga sosok gadis yang lain
"Sebentar lagi perayaan Halloween akan tiba, namun bagaimana caranya aku bisa merayakan Halloween berdua saja dengan Danny-kun?" gumamku."Kalau begitu, aku harus membuat mereka berempat menjauh terlebih dahulu..," gumamku lagi."Mengapa kamu bergumam sendiri, kucing bau?" tanya Hinada."Bukan urusanmu, rubah betina..," jawabku."Haaaaa..," ucap Hinada dengan nada kesal."Apa...," ucapku dengan nada menantang.Aku dan Hinada saling bertatapan dengan wajah kesal sehingga menimbulkan aliran listrik."Bukankah sebentar lagi itu ada perayaan Halloween?" tanya Mimi."Memangnya ada apa dengan perayaan Halloween?" tanya Hatsuki."Kebetulan sekali, aku ingin merayakan Halloween dirumahku..," ucap Hinada."Aku tidak ikut..," ucapku datar."Tidak ada yang mengajakmu kok..," ucap Hinada dengan ketus."Aku hanya mengajak, Hatsuki-san, Nozomi-san, Mimi-chan, dan Da-kun..," lanjutnya."Kalau begitu, aku ikut..," ucapku sambil tersenyum."Karena kalau Danny-kun ikut, berarti aku sebagai tunangannya